Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah bahagia dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian.

Wahyu 5: 1
5:1. Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnyadan dimeterai dengan tujuh meterai.

Kita masih mempelajari tentang 'gulungan kitab yang ada di dalam tangan TUHAN, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya', dalam perjanjian baru menunjuk pada logosatau firman Allah yang tertulis di dalam alkitab atau Kitab Suci.
Di dalam perjanjian lama, kitab Keluaran 20-23, firman Allah ditulis pada dua tempat: (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 21 September 2016)

  1. Keluaran 20: 1-17=> firman Allah ditulis pada dua loh batu. Sekarang artinya firman ditulisi pada hati dan pikirankita, sehingga kita mengalami kasih Allah(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 25 September 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 02 Oktober 2016).
    Kita bisa mengasihi TUHAN lebih dari semua dan mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi musuh.

  2. Yang kedua: Keluaran 21-23=> firman Allah ditulis pada gulungan atau lembaran surat-surat. Sekarang artinya firman Allah ditulis dalam lembaran hidup kita--seluruh hidup kita/solah tingkah laku kita--, sehingga kita mengalami kebebasan/kemerdekaan dari TUHAN(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 02 Oktober 2016).

AD.2. FIRMAN ALLAH DITULIS PADA GULUNGAN ATAU LEMBARAN SURAT-SURAT

Keluaran 21: 1-2
21:1. "Inilah peraturan-peraturan yang harus kaubawa ke depan mereka.
21:2. Apabila engkau membeli seorang budak Ibrani, maka haruslah ia bekerja padamu enam tahun lamanya, tetapi pada tahun yang ketujuh ia diizinkan keluar sebagai orang
merdeka, dengan tidak membayar tebusan apa-apa.

Kita mengalami kebebasan/kemerdekaan dari dosa. Untuk apa kita mengalami kemerdekaan dari dosa-dosa?(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Oktober 2016)

  1. Keluaran 21: 1-6= kemerdekaan budak laki-laki (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Oktober 2016).
  2. Keluaran 21: 7-11= kemerdekaan budak perempuan.

AD. 1. kemerdekaan budak laki-laki
Sekarang artinya, kemerdekaan budak laki-laki adalah kemerdekaan dari dosa, sehingga kita bisa menjadi hamba TUHAN/hamba kebenaran.

Roma 6: 18
6:18. Kamu telah dimerdekakan dari dosadan menjadi hamba kebenaran.

Ini maksudnya kalau firman TUHAN ditulis pada lembaran hidup, yaitu supaya ktia mengalami kemerdekaan dari dosa.
Syarat untuk bisa menjadi hamba TUHAN/hamba kebenaranadalah:

  1. Keluaran 21: 2
    21:2. Apabila engkau membeli seorang budak Ibrani, maka haruslah ia bekerja padamu enam tahunlamanya, tetapi pada tahun yang ketujuh ia diizinkan keluarsebagai orang merdeka, dengan tidak membayar tebusan apa-apa.

    Syarat pertama: harus bekerja selama enam tahun dan pada tahun ketujuh boleh bebas.
    Artinya: perobekan daging untuk menuju kesempurnaan (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Oktober 2016sampai Ibadah Doa Surabaya, 05 Oktober 2016).

  2. Keluaran 21: 3-4
    21:3. Jika ia datang seorang diri saja, maka keluarpun ia seorang diri; jika ia mempunyai isteri, maka isterinya itu diizinkan keluar bersama-sama dengan dia.
    21:4. Jika tuannya memberikan kepadanya seorang isteri dan perempuan itu melahirkan anak-anaklelaki atau perempuan, maka perempuan itu dengan anak-anaknya tetap menjadi kepunyaan tuannya, dan budak laki-laki itu harus keluar seorang diri.

    Syarat kedua: harus mengalami perkembangan/pertumbuhan rohani--tadi disebutkan, budak mempunyai isteri kemudian melahirkan anak-anak.
    Artinya: terjadi perkembangan mulai dari iman, kebajikan, ketekunan sampai kasih--sempurna (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 09 Oktober 2016) sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Oktober 2016).

  3. Keluaran 21: 5-6
    21:5 . Tetapi jika budak itu dengan sungguh-sungguh berkata: Aku cinta kepada tuanku, kepada isteriku dan kepada anak-anakku, aku tidak mau keluar sebagai orang merdeka,
    21:6. maka haruslah tuannya itu membawanya menghadap Allah, lalu membawanya ke pintu atau ke tiang pintu, dan tuannya itu menusuk telinganyadengan penusuk, dan budak itu bekerja pada tuannya untuk seumur hidup.

    Syarat ketiga: telinga harus ditusuk (ditindik).
    'seumur hidup'= sampai garis akhir.

SYARAT III

Telinga ditusuk dengan penusuk, artinya taat dengar-dengaran. Inilah syarat menjadi hamba kebenaran/hamba TUHAN/pelayan TUHAN:

  1. Yang pertama: harus mengalami penyaliban daging--angka 6--dan menghasilkan angka 7--kalau sempurna akan mengalami kebebasan dari dunia.
  2. Yang kedua: ada perkembangan rohani dari iman sampai kasih--ruangan maha suci; kesempurnaan.
  3. Yang ketiga: telinga harus ditusuk dengan penusuk, aritnya taat dengar-dengaran pada perintah TUHAN/firman TUHAN.

Praktik kehidupan yang taat dengar-dengaran dari zaman ke zaman:

  1. Zaman permulaan--dari Adam sampai Abraham, kurang lebih 2000 tahun.
    Diwakili oleh Nuh.

    Kejadian 6: 22
    6:22. Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.

    Nuh taat dengar-dengaran sebagai berikut:

    • Taat untuk membuat bahteraseperti yang diperintahkan TUHAN--sesuai kehendak TUHAN--, biarpun tidak ada apa-apa. Ukurannya, semua sesuai perintah TUHAN.

      Kejadian 7: 5
      7:5. Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHANkepadanya.


    • Nuh juga taat dengar-dengaran untuk masuk dalam bahtera, sekalipun belum ada hujan, belum ada air bahnya.

    Pengertian rohaninyabagi kita sekarang:

    • 1 Petrus 3: 20-21
      3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
      3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
      baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

      Hanya Nuh sekeluarga yang taat--membuat bahtera dan masuk bahtera--, yang lain mengolok-olok.

      Pengertian rohani yang pertama: taat dengar-dengaran untuk masuk baptisan air yang benar--sebab banyak bahtera lain yang tidak benar.

      Mereka sudah punya bahtera sendiri, jadi waktu Nuh membuat bahtera, mereka mengolok-olok. Tidak mau masuk di situ.
      Sekarang juga, tentang baptisan air banyak perdebatan, tetapi kita ikuti yang benar. Contohnya adalah Yesus.

      Matius 3: 15-16
      3:15. Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
      3:16. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

      Yohanes tidak mau saat Yesus minta dibaptis, tetapi Yesus katakan: 'Karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.'
      Yesus juga melakukan kehendak Bapa--taat dengar-dengaran--untuk masuk baptisan air yang benar. Ditandai dengan keluar dari air--Yesus keluar dari air. Itu kuncinya baptisan air yang benar.

      Keluar dari air seperti apa? Dieterangkan dalam Roma 6: 4. Semoga kita diyakinkan dan tidak mengolok-olok seperti zaman Nuh.
      Roma 6: 4
      6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa--bertobat--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, sehingga ia bangkit--keluar dari air--bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru, yaitu hidup sorgawi--hidup dalam urapan Roh Kudus--waktu Yesus keluar dari air, Roh Kudus turun ke atas-Nya.

      Hidup yang baru= hati nurani yang baik; hidup yang diurapi oleh Roh Kudus, sehingga:

      • Kita bisa HIDUP DALAM KEBENARANapapun resikonya dan tegas untuk hidup dalam kebenaran--Roh Kudus adalah Roh kebenaran. Daging tidak bisa berbuat benar, tetapi cenderung berbuat dosa. Kalau daging, malas untuk hidup benar, sekalipun tidak ada resikonya; hanya mau yang enak bagi daging. Yang enak bagi daging itu banyak perangkap dosa.

        Hati nurani yang baik, itulah tempatnya Roh Kudus.

      • 1 Timotius 4: 1
        4:1. Tetapi Roh dengan tegasmengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

        Kalau ada Roh Kudus, kita TEGAS UNTUK BERPEGANG TEGUH PADA FIRMAN PENGAJARAN YANG BENARdan tegas untuk menolak ajaran yang salah/palsu.

      Inilah hati nurani yang baru, yang diurapi oleh Roh Kudus, yaitu tegas untuk hidup dalam kebenaran, tegas berpegang pada firman pengajaran yang benar, dan tegas menolak ajaran yang salah.

      Mari, kita masuk dalam baptisan air yang benar.

    • Pengeritan rohani yang kedua: taat dengar-dengaran untuk masuk kandang penggembalaan.
      Kejadian 6: 16
      6:16. Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.

      'bertingkat bawah, tengah dan atas'= bahtera Nuh tiga tingkat, sama dengan Tabernakel dengan tiga ruangan: halaman--baptisan air--, ruangan suci--penggembalaan--, dan ruangan maha suci.

      Tadi, taat untuk masuk baptisan. Sekarang, kita lanjutkan taat dengar-dengaran untuk masuk kandang penggembalaan--ruangan suci; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Harus taat! Jangan setengah-setengah!

      Masuk baptisan air yang benar dan keluar dengan benar, diurapi Roh Kudus: tegas hidup benar, tegas pegang firman pengajaran yang benar, dan tegas menolak yang tidak benar.

      Lalu, lanjutkan lagi masuk ruangan suci, taat dengar-dengaran untuk masuk kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--:

      • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya. Karunia kita semakin ditambahkan.
      • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
      • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

      Harus sungguh-sungguh taat pada TUHAN, bukan pada pendeta atau lainnya! Kalau ada daftar hadir itu hanya membantu untuk mengingatkan saja.

      Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga setan tidak bisa menjamah kita. Ini yang penting. Mengapa harus berada di kandang penggembalaan?Kita terdiri dari tubuh, jiwa dan roh dan TUHAN itu Allah Tritunggal.

      Setan tritunggal tidak bisa menjamah kita, sehingga:

      • Kita MANTAP UNTUK HIDUP DALAM KEBENARAN--tidak bisa goyah, tidak bisa jatuh; seperti orang yang duduk.
        Tadi, baptisan air, kita tegas untuk hidup benar, sekarang dalam penggembalaan, sudah mantap untuk hidup dalam kebenaran, apapun resikonya.

        Kalau tegas, tidak bisa terpengaruh lagi. Kalau sudah tergembala, sudah mantap--yang penting hidup benar, tidak mau yang tidak benar--, sehingga tidak tergoda dan tidak bisa jatuh dalam dosa-dosa. Ini seperti lima ribu laki-laki duduk di atas rumput.

      • Kemudian, MANTAP UNTUK BERPEGANG TEGUH PADA FIRMAN PENGAJARAN YANG BENAR, sehingga tidak disesatkan.

    Ini yang bisa menjadi hamba TUHAN. Dulu, Nuh menjadi pemberita kebenaran, karena Nuh hidup benar dan tegas berpegang teguh pengajaran yang benar. Banyak yang mempengaruhi Nuh supaya tidak taat lewat diolok-olok dan godaan.

    Begitu juga kita. Kalau kita mantap hidup dalam kebenaran dan mantap berpegang teguh kepada firman pengajaran, kita bisa menjadi hamba TUHAN/PEMBERITA KEBENARAN. Harus tegas dulu, baru bisa mantap dan diangkat menjadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN--pemberita kebenaran. Kalau belum tegas, tidak bisa mantap.

    2 Petrus 2: 5
    2:5. dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaranitu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik;

    Kita diangkat menjadi hamba/pelayan TUHAN untuk memberitakan kebenaran. Kebenaran adalah keselamatan. Beritakan hari-hari ini!

    Kalau kita mantap dalam hidup benar--tidak bisa digoda dan dijatuhkan lagi--, mantap dalam pengajaran benar--tidak bisa disesatkan lagi--, itu sama dengan kita diangkat menjadi pemberita kebenaran dan hanya mengulurkan dua tangan kepada TUHAN--tangan hidup benar dan tangan berpegang teguh pada pengajaran yang benar. TUHAN juga mengulurkan tangan anugerah-Nya, sehingga kita hidup dalam tangan anugerah TUHAN yang besar--seperti Nuh hidup mendapat kasih karunia TUHAN.

    Kejadian 6: 8
    6:8. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

    Kita hidup dalam tangan kasih karunia--anugerah-- TUHAN yang besar, yang lebih besar dari apapun di dunia.

    Mari, kalau mau jadi hamba TUHAN, kita harus taat untuk masuk baptisan air dan penggembalaan--bukan pintar atau bodoh, kaya atau miskin. Itu saja. Itu sama dengan mengulurkan dua tangan dan kita hidup dalam tangan anugerah TUHAN yang besar.

    Hasilnya:

    • Amsal 11: 4
      11:4. Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

      'tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut' = menyelamatkan. Nuh sekeluarga selamat.

      Hasil pertama: tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup menyelamatkan kita--orang benar--dari maut, kiamat, dan neraka--kita tidak dihukum.
      Kalau benar, kita berada dalam tangan anugerah TUHAN. Kalau tidak benar, di luar tangan anugerah TUHAN.

    • Yesaya 32: 17
      32:17. Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.

      Hasil kedua; tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup memberikan ketenangan--damai sejahtera--di tengah badai lautan dunia. Kita tetap damai, enak dan ringan.

    Mari, hidup benar dan berpegang pada pengajaran yang benar, sehingga kita dipakai menjadi pemberita kebenaran--bersaksi tentang kebenaran. Itulah hidup di dalam tangan anugerah TUHAN yang besar: ada jaminan keselamatan dari maut, ada jaminan ketenangan--enak dan ringan. Kita kecil, tetapi tangan TUHAN besar.

    Tadinya kita orang berdosa, lalu mengaku dosa, masuk baptisan dan masuk penggembalaan, sehingga kita menjadi pelayan TUHAN, hamba TUHAN dan kita hidup dalam tangan anugerah TUHAN yang besar.

    1 Samuel 14: 43-45
    14:43. Kata Saul kepada Yonatan: "Beritahukanlah kepadaku apa yang telah kauperbuat." Lalu Yonatan memberitahukan kepadanya, katanya: "Memang, aku telah merasai sedikit madudengan ujung tongkat yang ada di tanganku. Aku bersedia untuk mati."
    14:44. Kata Saul: "Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu.
    Sesungguhnya, Yonatan, engkau harus mati."
    14:45. Tetapi rakyat berkata kepada Saul: "Masakan Yonatan harus mati, dia yang telah mendapat kemenangan yang besar ini di Israel? Jauhlah yang demikian! Demi TUHAN yang hidup, sehelai rambutpun dari kepalanya takkan jatuh ke bumi! Sebab dengan pertolongan Allah juga dilakukannya hal itu pada hari ini." Demikianlah rakyat
    membebaskanYonatan, sehingga ia tidak harus mati.

    Sewaktu berperang, Saul sudah mengatakan: Jangan makan, jangan minum apapun, sedikitpun! Terkutuk yang makan dan minum!Tetapi Yonatan merasai sedikit madu dengan ujung tongkat.

    'Yonatan, engkau harus mati'= orang berdosa harus mati, tetapi Yonatan mengaku dosa dan siap untuk mati (ayat 43). Dan bagi TUHAN, kalau sudah mengaku dosa, akan diampuni--hukuman dilalukan; TUHAN menanggung hukumannya di kayu salib--, dan jangan berbuat dosa lagi--hidup benar.
    'membebaskan'= kebebasan/kemerdekaan.

    Jadi, posisi Yonatan hanya seperti sehelai rambut yang tidak berdaya, tidak berharga, tidak berarti apa-apa saat ia berbuat dosa, sekalipun ia dalam kemenangan. Tetapi syukur, ia bisa mengaku dosa sungguh-sungguh kepada TUHAN dan sesama. Yonatan jujur mengaku dosa--berani menanggung resikonya. Kalau diampuni, jangan berbuat dosa lagi--hidup dalam kebenaran. Dan kita berada di dalam tangan TUHAN yang besar yang sanggup membebaskan kita dari maut dan menjadikan semua enak dan ringan.

    Mari, sekalipun kita seperti sehelai rambut, tetapi kalau mau mengaku dosa, mau hidup benar dan pegang pengajaran benar, kita akan berada dalam tangan anugerah TUHAN yang besar, sehingga kita bebas dari maut--benar-benar diselamatkan TUHAN dari maut--,dan enak dan ringan hidup kita. Sehelai rambut memang ringan, kalau tidak berada dalam tangan TUHAN akan hancur--karena ringan bisa ditiup angin ke mana-mana sampai ke api.

    Siapapun kita, termasuk saya, mungkin merasa seperti sehelai rambut. TUHAN tidak lihat itu. Yang penting, kalau ada dosa, akui! Lalu masuk baptisan--hidup benar--, tergembala dengan benar--mantap dalam kebenaran dan mantap dalam pengajaran yang benar--, supaya kita dipakai menjadi pemberita kebenaran.

    Kecil, tetapi ada di dalam tangan anugerah TUHAN yang besar. Kita diselamatkan, semua enak dan ringan, tidak letih lesu dan berbeban berat.

    Mari, hidup benar dulu, pegang pengajaran yang benar, baru bisa bersaksi tentang kebenaran. Jangan bergosip. Itu benar-benar mengulurkan tangan dan hidup dalam tangan anugerah TUHAN.

    "Saya berpendapat, ini tema besar. Setiap saya ucapkan: hidup dalam tangan anugerah TUHAN yang besar, saya menangis, tidak kuat. Mau apa lagi? Mungkin tema ini sederhana dan diulang-ulang, tetapi kalau benar-benar menyadari artinya, kita benar-benar merasakan."

  2. Zaman pertengahan--dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali, kurang lebih 2000 tahun.
    Diwakili oleh Daud.

    Kisah Rasul 13: 22
    13:22. Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.

    'melakukan segala kehendak-Ku'= taat dengar-dengaran.
    Daud adalah seorang raja, tetapi juga gembala bagi Israel.
    Daud taat dengar--dengaran-melakukan kehendak TUHAN--, sehingga ia diangkat menjadi raja dan gembala.

    Bagi kita, kalau kita taat dengar-dengaran, kita akan diangkat menjadi imam--gembala adalah jabatan imam--dan raja.
    Mari, berdoa hari-hari ini, supaya bisa menjadi imam dan raja, sebab tubuh Kristus terdiri dari imam dan raja. Semuanya berguna. Tidak ada yang menganggur atau tidak berguna. Kalau tidak berguna, akan mati dan terlepas.

    "Ini doa saya sebagai gembala. Sudah jadi imam dan raja, baik, bertahan. Yang belum, berdoa, supaya semua bisa menjadi imam dan raja."

    Imam dan raja adalah tempat kita dalam tubuh Kristus. Semua anggota tubuh Kristus adalah imam dan raja--hamba TUHAN, pelayan TUHAN.

    Proses dari taat sampai diangkat menjadi imam dan raja:
    1 Petrus 1: 22
    1:22. Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

    'ketaatan kepada kebenaran' = melakukan kehendak TUHAN.
    Kalau taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar--kebenaran--, maka:

    • Kita mengalami penyucian:

      • Mulai dari hati, yaitu disucikan dari keinginan jahat--ikatan akan uang; kikir dan serakah--, kenajisan--dosa makan minum (mabuk, merokok), dosa percabulan--, dan kepahitan--iri, dendam, kebencian tanpa alasan. Hati-hati!

      • Kemudian, penyucian perbuatandosa-dosa, sehingga menghasilkan perbuatan benar, suci, dan baik.
      • Perkataanjgua sucikan, menjadi perkataan benar, suci, dan baik; sama dengan tidak ada dusta.

      Jadi, kita disucikan sampai tidak ada dusta.

    • Kita bisa mengasihi sesamaseperti diri sendiri--kasih yang tulus ikhlas--, bahkan mengasihi musuh. Kita harus belajar. Mulai dengan mendoakan orang yang memusuhi kita--memfitnah kita--: Ampuni mereka, berkati mereka, pakai mereka, TUHAN. Dan itu suatu kebahagiaan yang sungguh-sungguh. Apalagi kalau bisa menolong, kita sangat bahagia.

      TUHAN katakan: kalau mengasihi orang yang mengasihi kamu, orang dunia juga bisa--dia baik, saya juga baik kepada dia. Tetapi kalau kita bisa berdoa dan menolong orang yang merugikan kita, benar-benar ada kebahagiaan sorga.

    Jadi, proses untuk diangkat menjadi imam dan raja adalah suci dan saling mengasihi.
    Bahkan, kalau tangan tidak sengaja memukul tangan lain, tidak mungkin dibalas--mengasihi musuh. Itulah anggota tubuh Kristus; imam dan raja. Suci dan mengasihi ini mutlak.
    Seperti Daud kepada Saul. Daud dikejar dan dibenci tanpa alasan oleh Saul. Ada kesempatan untuk membunuh, tetapi Daud tidak mau, karena ia mengasihi Saul. Daud suci, Saul membenci Daud, tetapi Daud tidak membenci Saul. Ia malah kasihan pada Saul. Daud hanya merasa seperti ayam hutan, tetapi dikejar begitu rupa oleh Saul.

    Kita juga, kalau ada kesucian dan saling mengasihi, kita akan diangkat jadi imam dan raja.
    Efesus 4: 11-12
    4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    4:12. untuk
    memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    'orang-orang kudus' = kehidupan yang suci dan saling mengasihi.

    Kalau kita sudah suci dan saling mengasihi, kita akan diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Ini sama dengan diangkat menajdi imam-imam dan raja-raja--kehidupan yang diurapi Roh Kudus; MENJADI TAWANAN ROH.

    Tadi, kita tawanan dosa. Tetapi kalau sudah terlepas, masuk baptisan, digembalakan, dan mau disucikan, kita bukan lagi tawanan dosa, tetapi tawanan Roh--dimerdekakan dari dosa untuk menjadi hamba kebenaran.

    Jadi, melayani TUHAN--kalau sudah diangkat/diberikan jabatan pelayanan sebagai apa saja: gembala, guru sekolah minggu, pemain musik--, kita adalah tawanan Roh. Ikuti urapan, jangan ikuti kehendak daging! Roh Kudus yang akan menolong kita.

    Praktik menjadi tawanan Roh:

    • Kisah Rasul 20: 22-23
      20:22. Tetapi sekarang sebagai tawanan Rohaku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
      20:23. selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa
      penjara dan sengsara menunggu aku.

      Praktik menjadi tawanan Roh yang pertama: pelayanan yang ditandai dengan salib--sengsara daging bersama Yesus. Kalau daging, cari yang enak-enak.

      Yang masih pelajar, dites. Besok ada ulangan, apakah melayani atau tidak. Kalau tidak melayani, berarti tawanan daging, bukan tawanan Roh. Seperti di kantor, kalau senin biasanya banyak kegiatan, lalu tidak masuk dan masuk pada hari-hari yang tidak sibuk,ia akan dipecat.
      Apa saja, yang berdagang, saat jam ibadah mungkin harus menutup toko, itulah tawanan Roh, harus sengsara daging bersama Yesus.
      Nanti kita akan diperhadapkan kepada salib.

      Semua dikorbankan--waktu, tenaga, perasaan dan sebagainya--, kecuali pengajaran yang benar.

      "Tadi di pesawat saya ingat: 'Iya, harus melayani TUHAN seperti ini ya.' Dulu, saya baru masuk Lempi-El (sudah menyerah, baru menjadi hamba TUHAN) melayani, sudah diizinkan tidak makan, tidak minum, tidak punya uang. Sudah penderitaan.
      Lalu dikirim ke Gending, tidak sembarangan berkhotbah, tetapi mengepel dulu, cari jiwa dulu yang dikhotbahi (bezuk dulu, naik sepeda, jalan). Kadang orang sudah di gereja, saya baru datang. Belum lagi kalau lampunya mati, pakai lilin. Memang sengsara. Saya pernah jalan di jembatan di sana: 'Kalau bukan jadi hamba TUHAN, saya tidak jalan di sini, untung juga jadi hamba TUHAN.'
      Lalu dipindah di Malang, bangunan belum selesai, sampai stress juga saya. Kalau dihitung dari pemasukan, baru 20 tahun selesai. Saya tidak pegang uang sepeserpun. Bagaimana ini? Tetapi dalam 8 bulan bisa TUHAN selesaikan. Berharap om Pong, benar dipanggil: 'Bagaimana bangunan?': 'Sudah, om': 'Mulai apa kamu?': 'Memasang listrik.' Memasang listrik 3 bulan. Om pong bukan senang, tetapi tanya: 'Lo, kamarmu kok ada listrik, dari mana?': 'Oh mungkin dari tetangga': 'Kamu jadi beban.' Saya tidak diberi uang, malah 'dikuliahi'.
      Sudah selesai di Malang, buka di WR Supratman Surabaya. Ini perintah TUHAN semua, saya hanya mengalir saja. Mobil saya mogok kena Lapindo. Orang sampai berkata: 'Ada apa ke Surabaya?' Saya diam saja, ternyata TUHAN bentuk sidang jemaat.
      Tadi di pesawat, saya lari, saya bilang isteri: 'Saya olahraga tidak keringatan seperti ini, tetapi ini keringatan.' Tetapi masih ditolong, dibukakan pintu. Dari Juanda ke sini masih tersendat (telat sedikit). Saya berusaha. Saya ikuti saja, sampai nanti enak dan lulus. Harus diikuti. Saudara juga, dari mana-mana datang ke sini, juga penderitaan. Ini ada ayatnya, sudah benar. Itulah tawanan Roh. Mungkin dikatakan: orang tidak waras, tetapi itulah tawanan Roh , tidak bisa diprediksi manusia daging. Mari, bersama-sama. Jangan ragu-ragu!
      "

      Pengorbanan tidak hilang, karena TUHAN Jehova Jireh. TUHAN tidak menipu kita. Abraham berani mengorbankan anaknya, tetapi ada Jehova Jireh, bukan hanya tidak kehilangan anak, tetapi yang lain juga ia dapatkan. Percaya! Kehilangan waktu dan lain-lain, ada Jehova Jireh, yang kita korbankan tidak hilang, malah dapat yang lain.

    • Kisah Rasul 20: 24
      20:24. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhirdan menyelesaikan pelayananyang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

      Praktik menjadi tawanan Roh yang kedua: beribadah melayani TUHAN dengan setia dan tanggung jawab sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau sampai TUHAN Yesus datang kembali, bahkan sampai di takhta sorga.

      Kalau daging, tidak mampu, akan berhenti di tengah jalan dengan bermacam alasan. Tetapi Roh Kudus menolong kita sampai ke garis akhir.

    • Kisah Rasul 20: 35
      20:35. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

      Praktik menjadi tawanan Roh yang ketiga: 'lebih berbahagia memberi dari pada menerima'= kita bisa memberi secara jasmani, sampai menyerahkan seluruh hidup kita kepada TUHAN.
      Ini ucapan orang yang hidup dalam tangan kasih karunia anugerah TUHAN.

      Boleh menerima berkat-berkat, tetapi seorang imam harus sampai penyucian terakhir yaitu lebih bahagia memberi dari pada menerima, sampai bisa menyerahkan seluruh hidup kepada TUHAN. Kita mengulurkan tangan pada TUHAN dan TUHAN mengulurkan tangan anugerahnya yang besar kepada kita. Kita hdiup dalam tangan anugerah TUHAN yang besar. Jangan takut!

      Hasilnya:

      • Kisah Rasul 1: 16-17, 20
        1:16. "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
        1:17. Dahulu ia
        termasuk bilangankami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
        1:20. "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.

        'termasuk bilangan'= termasuk hitungan TUHAN.

        Hasil pertama: imam dan raja dihitung oleh TUHAN--masuk dalam bilangan.

        Ada ayat mengatakan: sehelai rambut dihitung.
        Artinya: sekalipun kita menjadi hamba/pelayan TUHAN yang kecil dan tidak berdaya seperti sehelai rambut, tetapi kita dihitung oleh TUHAN.
        Dihitung artinya kita bahagia, dipelihara dan dilindungi oleh TUHAN secara ajaib sekalipun hanya sehelai rambut.

        Dalam ekonomi, mungkin modal kurang, tetapi kalau menjadi imam dan raja, dan kita bisa memberikan seluruh hidup kepada TUHAN, tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup memelihara dan melindungi kita secara ajaib; sanggup membahagiakan kita di tengah kesulitan dunia.
        Tadi, urusan kita adalah mau menderita untuk TUHAN, setia dan bertanggung jawab dalam pelayanan sampai garis akhir. Selanjutnya kita hidup dari tangan anugerah TUHAN yang besar.

        Kaum muda! Saya bahagia kalau kaum muda bisa melayani. Tidak rugi, TUHAN tolong kita semua.

        "Saya punya pengalaman, sekalipun bukan keturunan hamba TUHAN, bukan keturunan orang Kristen. Tetapi bersyukur bisa diambil oleh TUHAN; bisa melayani dari sejak remaja. Saya bahagia, malah merasa kurang: 'Coba dari dulu tahu, dari SD saya akan melayani TUHAN.' Banyak yang bilang: kasihan masih terlalu kecil. Salah! Kalau saya: 'Coba tahu dari dulu, dari kecil aku akan melayani, bagaimana TUHAN memegang kita.' Biarkan saja, kalau dia mau melayani. Sekarang di Medan, anak-anak kecil ibadah sampai jam 9.30 malam. Pulang mengantuk. Secara hati, kasihan. Tetapi biarlah. Sekarang dia menabur, nanti dia juga akan menuai dari TUHAN. Mari, tidak rugi. TUHAN tolong kita."

      • Wahyu 19: 8
        19:8 . Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauandan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)

        'dikaruniakan' = kasih karunia.
        Lebih bahagia memberi, itulah perbuatan kebajikan--pakaian putih berkilau-kilau.

        Hasil kedua: tangan anugerah TUHAN sanggup memberikan pakaian putih berkialu-kilauan--pakaian mempelai--kepada kita untuk layak menyambut kedatangan TUHAN kedua kali, smapai nama kita tertulis dalam kitab kehidupan--namanya ditulis di Yerusalem baru. Kita selalu dihitung oleh TUHAN.

        Saat-saat kita menyerahkan hidup pada TUHAN--menjadi imam--, kita dihitung oleh TUHAN sampai nama tertulis di Yerusalem baru.

        Jangan seperti Yudas yang terlalu perhitungan!Orang yang berkorban, tetapi ia yang protes, apalagi kalau dia sendiri yang berkorban. Terlalu perhitungan, akhirnya ia tidak dihitung oleh TUHAN dan jabatannya diberikan pada orang lain. Ini yang bahaya!

        TUHAN tidak pernah memaksa kita, kalau kita terlalu perhitungan kepada TUHAN, nanti TUHAN akan memakai orang lain dan kita akhirnya tidak masuk hitungan. Terlalu! Kalau kita perhitungan pada TUHAN.
        Coba bandingkan--untuk waktu--, berapa jam kita gunakan untuk ini dan itu, tetapi kalau untuk ibadah, kita perhitungan. Terlalu perhitungan! Satu waktu akan seperti Yudas, tidak dihitung. Hati-hati! Bukan hanya telanjang--pakaiannya yang hancur--, tetapi sampai pecah perutnya. Dahsyat!

        Biarlah kita tetap dihitung sampai nama tertulis di dalam kitab kehidupan di Yerusalem baru. Jangan berhenti! Kalau mau perhitungan, ingat! TUHAN sudah tinggalkan kerajaan sorga. Kita baca Musa saja sudah angkat topi. Dia tinggalkan istana raja untuk menuntun kambing domba. Tetapi Yesus tinggalkan semua, berapa nilainya? Tidak ada yang sebanding. Ini kekuatan kita. Jadi tawanan Roh hari-hari ini.

        Sehelai rambut tetap diperhatikan, yang penting menjadi imam; mau sengsara, setia, sampai menyerahkan seluruh hidup pada TUHAN. Nomor satukan TUHAN!

  3. Zaman akhir--dari kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali, kurang lebih 2000 tahun.
    Diwakili oleh Yesus sendiri.

    Sekarang sudah 2016, ini merupakan perpanjangan sabar dari TUHAN. Bukan karena TUHAN lalai, tetapi untuk memberikan kesempatan kepada kita supaya bisa taat seperti Yesus.

    Filipi 2: 8
    2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

    Yesus taat dan setia sampai mati di kayu salib.
    Sekarang, perpanjangan sabar TUHAN--TUHAN belum datang dan kita diberi perpajangan umur--supaya kita TAAT DAN SETIAsampai daging tidak bersuara. Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada TUHAN dan Ia ulurkan tangan kepada anugerah-Nya yang besar kepada kita. Kita hidup dalam tangan anugerah TUHAN yang besar.

    Mari, belajar taat dan setia sampai daging tidak bersuara. Jangan dipengaruhi daging! Asal untuk TUHAN dan dorongan firman--bukan karena emosi--, TUHAN akan tolong kita. Taat dan setia sampai daging tidak bersuara.

    Contoh: jemaat Filadelfia.
    Wahyu 3: 8-10
    3:8. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Kudan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
    3:9. Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
    3:10. Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

    'kekuatanmu tidak seberapa'= kecil seperti sehelai rambut, tetapi taat ('engkau menuruti firman-Ku') dan setia ('engkau tidak menyangkal nama-Ku').

    Memang menghadapi jemaah iblis, luar biasa, mungkin difitnah, tetapi yang penting adalah akhirnya, siapa yang menang? Kita tetap taat dan setia. Sekarang, diam saja, tidak usah mau menang-menangan. Jangan melawan! Sekarang, urus bagaimana supaya kita taat dan setia. TUHAN hanya begitu saja.

    "Tadi saya berbincang: 'Iya, saya tidak mau mikir lagi.' Yang penting urusan saya menjadi hamba TUHAN yang taat dan setia, lainnya urusan TUHAN. Terserah saja."

    Ayat 10= pencobaan yang semakin meningkat sampai antikris juga harus kita hadapi. Pencobaannya tidak usah diurus!

    Urusan kitaadalah

    • Yang pertama: bertobat, masuk baptisan--pegang teguh pengajaran yang benar, hidup benar--, masuk penggembalaan--mantap dalam pengajaran yang benar--,dan menjadi pemberita kebenaran. Urusan lainnya adalah urusan TUHAN. Beres semua, selamat, enak dan ringan.

    • Yang kedua: seperti Daud taat dengar-dengaran, kita menjadi imam dan raja. Urusan kita adalah menjadi tawanan Roh: layani sekalipun menderita, setia sampai garis akhir, berikan hidup dan utamakan TUHAN! Lainnya, urusan tangan anugerah TUHAN yang besar, yang mampu memelihara, membahagiakan, dan memberi pakaian kepada kita--kemuliaan--, sampai nama tertulis dalam kitab kehidupan.

    • Yang ketiga: urusan kita adalah taat dan setia. Sidang jemaaf Filadelfia--sekarang kita--kecil tetapi berhadapan dengan jemaah iblis; nabi palsu--sesuatu yang besar--, menghadapi antikris yang akan benar-benar mengamuk di akhir zaman. Semua akan dihancurkan--ekonomi, rumah tangga, masa depan, apa saja akan dihancurkan. Kita kecil, menghadapi sesuatu yang besar--setan tritunggal.

    Nasib kita di akhir zaman hanya seperti sehelai rambut di tengah gelombang dunia. Benar-benar bergelora. Seperti rasul Paulus naik kapal, lalu dihantam gelombang.
    Kisah Rasul 27: 34
    27:34. Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya."

    Mulai ayat 1, kapal ini dihantam gelombang--amukan setan tritunggal. Mungkin kapal kita--kapal nikah, kapal ekonomi, kapal kesehatan dan sebagainya--dihantam gelombang, sementara kita kecil, tidak bisa apa-apa. Ini sama dengan sehelai rambut di tengah gelombang yang dahsyat.

    Urusan kita bukan melihat betapa kecilnya kita dan besarnya gelombang, tetapi taat dan setia. Kita harus menjadi sidang jemaat yang taat dan setia. Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada TUHAN dan Ia mengulurkan tangan anguraeh-Nya yang besar untuk memegang sehelai rambut di tengah gelombang.

    Hasilnya:

    • Tangan angurah TUHAN yang besar membuka pintu-pintu('Aku membuka pintu yang tidak bisa ditutup oleh siapapun')= jalan keluar dari segala maslaah yang mustahil.
      Mari, semua diselesaikan oleh tangan anugerah TUHAN. Serahkan semua! Ada masa depan yang berhasil dan indah.

      Kaum muda, perhatikan baik-baik! Ada tiga contoh ketaatan, sampai taat dan setia sampai daging tidak bersuara.

    • Perlindungan TUHANdari antikris yang akan berkuasa di bumi selama 3,5 tahun (Wahyu 3: 10).
    • Wahyu 3: 12
      3:12. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

      Hasil ketiga: membuka pintu kerajaan sorga; pintu Yerusalem baru.
      Artinya: kita disucikan dan dibaharui oleh TUHAN sehingga tampil sebagai tiang penopang di Yerusalem baru, yaitu hidup benar, berpegang teguh pengajaran yang benar, mantap dalam hidup benar, mantap berpegang teguh pada pengajaran yang benar, dan menjadi pemberita kebenaran. Lalu menjadi tawanan Roh--layani dalam penderitaan, setia dan tanggung jawab, serahkan hidup pada TUHAN! Lalu taat dan setia sampai sempurna seperti Dia. Kita disucikan dan dibaharui sampai menjadi tiang penopang.

      Kita terangkat di awan-awan yang permai bersama denga Dia, sampai masuk Yerusalem baru; sampai nama tertulis di Yerusalem baru selama-lamanya.

Semoga Roh Kudus yang menolong (ada tangan anugerah TUHAN yang besar); semoga terukir, biar kita sehelai rambut, tetapi kita berada di dalam tangan anguerah TUHAN yang besar. Biar di tengah gelombangpun, tidak ada masalah. Jangan lihat besarnya gelombang, tetapi lihat tangan anugerah TUHAN yang lebih besar!

Ada masalah apapun, jangan putus asa, jangan kecewa! Jangan bangga juga dengan sesuatu! Biarlah kita hidup di dalam tangan anugerah TUHAN yang besar. Kita serahkan hidup kepada TUHAN. Kita tidak bisa apa-apa.

Masih dalam kekurangan atau goncangan, serahkan pada TUHAN! Menyadari hidup kita, kita menyadari betapa besar anugerah TUHAN. Satu detak jantung, itu sudah anugerah TUHAN yang besar. Tangan anugerah TUHAN sanggup mengangkat kita dari kejatuhan bahkan dari kemustahilan-kemustahilan. Tidak ada alasan untuk lemah, kecewa, putus asa, atau bangga. Apapun yang terjadi, yang penting kita ada dalam tangan anugerah TUHAN yang besar. Hidup dalam kebenaran, jadi pemberita kebenaran, jadi tawanan Roh, lalu taat dan setia. Sudah cukup!

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 Oktober 2019 (Selasa Sore)
    ... dosa. Dua oknum Allah yang lain yaitu Allah Bapa dan Allah Roh Kudus sudah pernah datang ke dunia dalam kemuliaan. Tinggal Anak Allah yang akan datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga. Wujud kedatangan Allah Tritunggal dalam kemuliaan Di jaman Musa Allah Bapa ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 April 2019 (Sabtu Sore)
    ... itu karena ia adalah keturunan Abraham . Dan waktu Ia berkata demikian semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia yang telah dilakukan-Nya. Ayat penolakan terhadap pengajaran yang benar oleh kepala rumah ibadat akibatnya ada yang bungkuk delapan belas tahun--dicap . Malam ini kita lanjutkan pada ayat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 15 Oktober 2011 (Sabtu Sore)
    ... diajarkan dan dikerjakan Yesus bukan hanya memiliki nilai sejarah tetapi memiliki roh nubuatan. Wahyu Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia tetapi ia berkata kepadaku Janganlah berbuat demikian Aku adalah hamba sama dengan engkau dan saudara-saudaramu yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 25 Januari 2009 (Minggu Sore)
    ... Lot adalah gambaran gereja Tuhan yang sudah selamat tetapi tidak mencapai kesempurnaan sebab menoleh ke belakang dan akibatnya adalah menjadi tiang garam garam yang tawar. Sama seperti Israel yang diselamatkan tetapi tidak masuk Kanaan. Menoleh ke belakang artinya Ada ikatan Sodom dan Gomora. Mulai dengan ikatan kekayaan Sodom dan Gomora keinginan jahat ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Juli 2015 (Minggu Sore)
    ... yang lain Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya. Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku. Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu. Pakaian Yesus dirobek-robek--dibagi menjadi empat ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 April 2019 (Selasa Sore)
    ... pelayan Tuhan supaya hati hamba Tuhan pelayan Tuhan menjadi tanah hati yang tidak baik bagi penaburan benih firman pengajaran yang benar. Sehingga benih tidak bertumbuh dan tidak berbuah tidak berubah seperti pohon ara yang ditanam di tepi jalan. Manusia tetap mempertahankan sifat tabiat daging sehingga hidupnya terkutuk letih lesu berbeban ...
  • Ibadah Raya Malang, 12 Juli 2020 (Minggu Pagi)
    ... Roh Kudus datang untuk memberi kuasa kepada kita supaya kita bisa menjadi saksi Tuhan tidak memilukan memalukan dan memedihkan Tuhan tetapi bisa memuliakan Tuhan. Pada sangkakala ketujuh Yesus Anak Allah pasti datang kembali kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga ditandai ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Juli 2013 (Minggu Sore)
    ... telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. . Tetapi aku takut kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. . Sebab kamu sabar saja jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 November 2010 (Senin Sore)
    ... memilih babi daripada Yesus . Kita tergembala pada Firman pengajaran yang benar seperti carang melekat pada Pokok Anggur yang benar. Kalau dibandingkan dengan keledai maka keledai bukan tertambat pada induknya tapi tertambat pada pokok anggur yang benar. Begitu juga dengan induk keledai tertambat pada pokok anggur yang benar. Petrus . Janganlah kamu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 22 Juni 2013 (Sabtu Sore)
    ... Akibatnya adalah Tidak mengalami sabat atau perhentian baik sabat kecil sabat besar sampai sabat kekal sudah dibahas dalam Ibadah KMR Juni sehingga mencari kepuasan-kepuasan lain di dunia. Menjadi sama dengan setan yang akan dibinasakan. Kita membahas akibat yang kedua. Praktek menjadi sama dengan setan Menjadi pendusta. Juga menjadi pembunuh kebencian ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.