Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita masih berada dalam kitab
Wahyu 2-3.
Dalam susunan Tabernakel, ini menunjuk tentang
tujuh kali percikkan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan
tujuh suratyang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir =
penyucian terakhiryang dilakukan oleh Tuhan kepada
tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman) supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Tujuh sidang jemaatbangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:
- sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.
- sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi Tuhan katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).
- sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17).
AD. 3. SIDANG JEMAAT PERGAMUS
Wahyu 2: 12-13
2:12. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yangmemakai pedang yang tajam dan bermata dua:
2:13. Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, ditempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.
Jemaat Pergamus bagaikan
BERADA DI TAKHTA IBLIS.
Di sini (ayat 12),
Yesus tampil dengan pedang yang tajam dan bermata dua.
Ibrani 4: 12-144:12. Sebab firman Allah hidup dankuatdan lebihtajamdari pada pedang bermata duamanapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
4:14. Karena kita sekarang mempunyaiImam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
Pedang tajam bermata dua= Firman Allah yang lebih tajam dari pedang bermata dua (ayat 12-13).
ay. 14= tentang Yesus sebagai Imam Besar Agung.
Kesimpulan:
di mana ada pemberitaan Firman pengajaran yang benar(Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua), maka di situ
ada penampilan Yesussebagai Imam Besar Agung yang memimpin (mengimami) ibadah pelayanan kita, sehingga ibadah pelayanan tidak kering, tetapi merasakan suasana takhta Surga. Kalau tidak ada takhta Surga, berarti ada takhta iblis (tidak ada pedang).
Bukti kalau ada pedang dan Imam Besar(di mana ada pedang, di situ ada Imam Besar):
- Wahyu 1: 16 (perjanjian baru)
1:16. Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dandari mulut-Nya keluar sebilah pedangtajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
‘dari mulut-Nya’ = dari mulut Yesus sebagai Imam Besar.
Bukti ada pedang dan Imam Besar yang pertama: 'dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua'= Firman pengajaran yang benar keluar dari mulut Yesus sebagai Imam Besar (Firman pengajaran benar merupakan perkataan Yesus sendiri).
Perkataan Yesus sendiri= Firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab= wahyu/ilham dari Tuhan.
"Saya selalu katakan, ayat itu perkataan Yesus. Diterangkan ayat, itu perkataan Yesus. Jadi,seluruh firman adalah perkataan Yesus."
Kalau firman merupakan perkataan Yesus, wahyu/ilham (pembukaan firman), maka Firman itu bisa menyucikankita sampai sempurna.
Yohanes 15: 3
15:3. Kamu memang sudahbersihkarena firman yang telahKukatakan kepadamu.
‘Kukatakan’= firman yang dikatakan oleh Yesus.
Ini kelebihan dari Firman pengajaran benar yang sanggup menyucikan kita sampai tidak bercacat cela.
Kalau Firman diterangkan dengan lawak-lawak, mungkin lebih menarik dan banyak orang yang senang, tetapi justru membuat tidak sempurna dan mati rohani.
Kita sudah datang ibadah sekalipun dihalangi oleh setan, itu baik, tetapi harus jelas, Firman apa yang kita dengar (Firmannya bisa menyucikan atau tidak).
Hakim-hakim 16: 23, 25, 27
16:23. Sesudah itu berkumpullah raja-raja kota orang Filistin untuk mengadakan perayaan korban sembelihan yang besarkepada Dagon, allah mereka, dan untuk bersukaria; kata mereka: "Telah diserahkan oleh allah kita ke dalam tangan kita Simson, musuh kita."
16:25. Ketika hati merekariang gembira, berkatalah mereka: "Panggillah Simson untuk melawakbagi kita." Simson dipanggil dari penjara, lalu ia melawak di depan mereka, kemudian mereka menyuruh dia berdiri di antara tiang-tiang.
16:27. Adapun gedung itu penuh dengan laki-laki dan perempuan; segala raja kota orang Filistin ada di sana, dan di atas sotoh ada kira-kira tiga ribuorang laki-laki dan perempuan, yangmenonton lawak Simson itu.
ay. 23 = bangsa Filistin (bangsa Kafir) ini beribadah di kuil Dagon, bukan di Bait Allah.
‘bersukaria’ = ‘riang gembira’ = suasana dunia.
'Simson'= gambaran Roh Kudus. Ini yang terjadi hari-hari ini, di mana Yesus dipaksa untuk melawak.
ay. 27 = akhirnya gedungnya rubuh dan 3000 orang Filistin mati semuanya.
‘tiga ribu orang Filistin’ = kehidupan yang berdosa (bangsa Kafir) dan tidak mengalami penyucian.
Kalau pemberitaan Firman hanya lawak, diterangkan dengan pengetahuan atau ilustrasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya (bukan pembukaan rahasia firman), itu justru mematikan kehidupan rohani, tidak menyucikan dan tidak bisa sempurna.
Dalam tabernakel, angka 3000 menunjuk ruangan suci (20x10x10 = 2000 hasta kubik) dan ruangan maha suci (10x10x10 = 1000 hasta kubik). Jadi, 3000 orang Filistin mati, ini berarti tidak bisa suci dan sempurna, malah mati rohani dan menuju kematian kedua, kebinasaan untuk selama-lamanya.
Dalam pemberitaan Firman, tidak boleh ada kata-kata jenaka, apalagi dusta, sebab ini sama dengan berzinah. Biasanya kalau melawak, nanti akan berdusta juga.
Contoh: bilang bahasa Perancis, tahu-tahu yang keluar dari perkataan adalah bahasa Jawa. Memang kata-kata jenaka, tetapi inilah dusta.
Efesus 5: 3-4
5:3. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.
5:4. Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono--karena hal-hal ini tidak pantas--tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
(terjemahan lama)
5:3. Tetapizinahdan segala perbuatan yang cemar atau tamak, jangan sampai disebut namanya pun di antara kamu, sebagaimana yang patut bagi orang suci.
5:4. Demikian juga barang yang keji danpercakapan yang sia-sia dan jenaka, yaitu perkara yangtiada berlayak; melainkan lebih baik mengucap syukur.
‘percakapan yang sia-sia dan jenaka’ = termasuk lawakan-lawakan.
Dari Efesus 5: 3-4, semoga bisa memberi kekuatan kepada kita.
Kita sudah beribadah, kita periksa, ada Imam Besar atau tidak. Kalau ada Imam Besar, maka ada pedang Firman untuk menyucikan kita. Kalau yang ada hanya lawak, pengetahuan dan sebagainya, itu justru tidak menyucikan dan menyempurnakan, malah mati rohani sampai menuju kematian kedua, neraka untuk selama-lamanya.
- Keluaran 28: 30 (perjanjian lama)
28:30. Dandi dalam tutup dada pernyataan keputusanitu haruslah kautaruhUrim dan Tumim; haruslah itu di atas jantung Harun, apabila ia masuk menghadap TUHAN, dan Harun harus tetap membawa keputusan bagi orang Israel di atas jantungnya, di hadapan TUHAN.
‘Harun’= Imam Besar. Dulu, dalam perjanjian lama, imam besarnya adalah Harun. Pada pakaian Harun terdapat tutup bahu, tutup dada. Di tutup dada imam besar, ada Urim dan Tumim.
Kalau tidak ada pedang firman, maka tidak ada Roh Kudus dan kasih Allah. Sebab, kasih itu berasal dari firman yang dipraktikan.
Bukti ada pedang dan Imam Besar yang kedua: pada tutup dada imam besar terdapat Urim dan Tumim.
Urim dan Tumim ini tidak dijelaskan dalam Alkitab, bahkan macam dan bentuknya tidak dijelaskan (tidak diketahui), tetapi dapat dipelajari dari arti katanya, yaitu:
- Tumim= pedang atau kesempurnaan. Ini bicara tentang Firmanpengajaran yang benar/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Ibrani 4: 12).
4:12. Sebab firman Allah hidup dan kuat danlebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
- Urim= terang. Ini menunjuk pada Roh Kudus.
Ibrani 4: 13
4:13. Dantidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyidi hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
‘tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi‘ = terang.
‘telanjang dan terbuka’ = terang.
Inilah Roh Kudus yang menerangi. Roh Kudus digambarkan sebagai pelita emas yang menerangi.
Jika digabungkan, Urim dan Tumim adalah Firmanyang lebih tajam dari pedang bermata duadalam urapan Roh Kudusyang berada di dada Imam Besar (berada di atas jantung hati Imam Besar). Jantung hati= kasih.
Kalau kita bisa menerima Firman pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus (Urim dan Tumim), ini merupakan kasih Tuhan yang besar kepada kita.
Kalau tidak ada pedang (hanya lawak-lawak), kita sedang beribadah di kuil Dagon (takhta iblis).
Tadi, dalam
Wahyu 2: 12, Yesus tampil dengan pedang. Untuk apa Yesus tampil sebagai Imam Besar dengan pedang?
Untuk menghadapi takhta iblis(
Wahyu 2: 13).
Wahyu 2: 132:13. Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana,di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.
Yesus tampil sebagai Imam Besar dengan
pedangFirman (Urim dan Tumim) untuk
menolong sidang jemaat Pergamus yang ada dalam suasana takhta iblis, atau untuk
memindahkan sidang jemaat Pergamus dari suasana iblis ke suasana takhta Surga/Yerusalem Baru.
Cara Tuhan menolong sidang jemaat Pergamus adalah dengan pedang (tidak ada cara lain lagi). Jika ada pedang, berarti ada takhta Tuhan (ada hadirat Imam Besar yang duduk di takhta). Imam Besar duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa, kalau Imam Besar turun, berarti suasana takhta surga dibawa di tempat ini.
Wahyu 4: 6, 8 4:6. Dandi hadapan takhtaitu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
4:8. Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslahTuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
‘
di hadapan takhtaitu’ = takhta surga.
ay. 6 = ada makhluk di sekitar takhta, itulah suasana takhta.
Suasana takhta Surga, salah satunya adalah '
Kudus, kudus'=
kesucian/kekudusan. Karena itu, harus pakai pedang. Kalau tidak ada pedang, tidak mungkin bisa suci.
Jadi, Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Urim dan Tumim) menyucikan kita semua supaya kita bersuasana takhta Surga, bahkan satu waktu masuk takhta Surga dan bersanding dengan Yesus.
Proses pekerjaan Urim dan Tumim untuk menyucikan:
- 1 Samuel 14: 40-45
14:40. Kemudian berkatalah ia kepada seluruh orang Israel: "Kamu berdiri di sebelah yang satu dan aku serta anakku Yonatan akan berdiri di sebelah yang lain." Lalu jawab rakyat kepada Saul: "Perbuatlah apa yang kaupandang baik."
14:41. Lalu berkatalah Saul: "Ya, TUHAN, Allah Israel, mengapa Engkau tidak menjawab hamba-Mu pada hari ini? Jika kesalahan itu ada padaku atau pada anakku Yonatan, ya TUHAN, Allah Israel, tunjukkanlah kiranyaUrim; tetapi jika kesalahan itu ada pada umat-Mu Israel, tunjukkanlahTumim." Lalu didapati Yonatan dan Saul, tetapi rakyat itu terluput.
14:42. Kata Saul: "Buanglah undi antara aku dan anakku Yonatan." Lalu didapati Yonatan.
14:43. Kata Saul kepada Yonatan: "Beritahukanlah kepadaku apa yang telah kauperbuat." Lalu Yonatan memberitahukan kepadanya, katanya: "Memang,aku telah merasaisedikitmadu dengan ujung tongkat yang ada di tanganku. Aku bersedia untuk mati."
14:44. Kata Saul: "Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu. Sesungguhnya, Yonatan, engkau harus mati."
14:45. Tetapi rakyat berkata kepada Saul: "Masakan Yonatan harus mati, dia yang telah mendapat kemenangan yang besar ini di Israel? Jauhlah yang demikian! Demi TUHAN yang hidup,sehelai rambutpun dari kepalanya takkan jatuh ke bumi! Sebab dengan pertolongan Allah juga dilakukannya hal itu pada hari ini." Demikianlah rakyat membebaskan Yonatan, sehingga ia tidak harus mati.
ay. 41 = kalau ada kesalahan pada keluarga Saul, ‘tunjukkan Urim’. Kalau jemaat (tentara) yang salah, ‘tunjukkan Tumim’.
‘Lalu didapati Yonatan dan Saul, tetapi rakyat itu terluput’ dan "Buanglah undi antara aku dan anakku Yonatan."= yang terkena adalah antara Saul dan Yonatan, ini menunjuk secara pribadi.
Mulai ayat 24, mereka sudah berjanji untuk tidak makan apa-apa sebelum menang dalam peperangan (ayat 24: 'Terkutuklah orang yang memakan sesuatu sebelum matahari terbenam dan sebelum aku membalas dendam terhadap musuhku.'), tetapi di tengah peperangan, Yonatan mengambil hanya sedikitmadu. Inilah kekuatan Urim dan Tumim yang menyucikan kita dari dosa-dosa yang kecil dan seringkali dianggap remeh.
Proses pekerjaan Urim dan Tiumim yang pertama: Urim dan Tumim sanggup menyatakan dosa-dosa sampai dosa yang terkecil yang dianggap biasa, tak berarti dan kecil (baik dosa secara pribadi atau di dalam rumah tangga).
Contoh: Yonatan hanya merasai madu dengan ujung tongkat (sangat sedikit).
Kalau Urim dan Tumim bekerja, maka Yonatan bisa mengaku.
1 Yohanes 1: 7, 9
1:7. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:9. Jikakita mengaku dosakita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akanmengampunisegala dosa kita danmenyucikankita dari segala kejahatan.
Jika Urim dan Tumim bekerja di tengah sidang jemaat, maka sidang jemaat akan terdorong (secara pribadi) untuk mengaku dosakepada Tuhan dan sesama (tanda salib) dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab, tidak menyalah-nyalahkan orang.
Maka, darah Yesus aktif dalam 2 hal:
- darah Yesus mengampunisegala dosa kita sampai tidak ada bekasnya lagi atau menutupi segala dosa sampai tidak ada bekasnya, kita seperti tidak pernah berbuat dosa.
- darah Yesus menyucikankita dari segala dosa= mencabut segala akar-akar dosa, sehingga kita tidak berbuat dosa lagi, kita bisa hidup dalam kebenaran dan kesucian.
Dosa kecil inilah yang sering kali menjadi sandungan dan membuat tergelincir. Ini harus diakui dan dicabut.
Hasilnya: 'sehelai rambutpun dari kepalanya takkan jatuh ke bumi'. Artinya:
- kita mengalami kuasa pemeliharaan dan perlindungan Tuhandi tengah kemustahilan.
Seharusnya, Yonatan sudah mati karena berbuat dosa (upah dosa adalah maut), tetapi untunglah masih ada pekerjaan Urim dan Tumim (Yonatan mengakui dosanya).
Begitu juga dengan kita. Kalau kita masih bisa datang beribadah, masih ada Urim dan Tumim, inilah keuntungan kita, sehingga saat dosa-dosa ditunjukkan, kita bisa mengaku dosa dan ada pertolongan dari Tuhan.
- kita mengalami kuasa pembebasandari hukuman Tuhan= kita selamat, bahkan mendapatkan hidup kekal.
- Nehemia 7: 64-65
7:64. Mereka itu menyelidiki apakah nama mereka tercatat dalam silsilah, tetapi karena itu tidak didapati, maka mereka dinyatakantidak tahir untuk jabatan imam.
7:65. Dan tentang mereka diputuskan oleh kepala daerah, bahwa mereka tidak boleh makan dari persembahan maha kudus, sampai ada seorang imam bertindak dengan memegangUrimdanTumim.
‘mereka dinyatakantidak tahir untuk jabatan imam’ = ada dosa dan cacat cela.
Proses pekerjaan Urim dan Tumim yang kedua: Urim dan Tumim menyucikan tahbisan imam-imam, sehingga ibadah pelayanannya berkenan pada Tuhan.
Tidak semua pelayanan diterima oleh Tuhan.
Dulu, dalam Kitab Kejadian, pelayanan Kain ditolak dan Habel diterima (50% yang diterima oleh Tuhan).
Kalau belum melayani, berdoa supaya bisa beribadah melayani Tuhan.
Yang sudah melayani, waspada, kita mohon Urim dan Tumim bekerja supaya ibadah pelayanan kita berkenan pada Tuhan.
Dalam Matius 7: 21-23, ada penyakit 'merasa'. ‘kami sudah bernubuat, kami sudah mengusir setan, kami mengadakan mujizat’= merasa dipakai, bahkan orang lainpun juga setuju, tetapi Tuhan katakan, 'enyahlah engkau', karena tidak berkenan, tidak sesuai dengan pengajaran benar dan seperti ada di takhta iblis, sebab iblis juga bisa berbuat apa saja dan mengadakan mujizat.
2 Timotius 2: 20-21 (pasal tentang tahbisan)
2:20. Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dariemas dan perak, melainkan juga darikayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
2:21. Jika seorangmenyucikan dirinyadari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
‘emas dan perak’= termasuk permata di dalam Surat Korintus.
‘kayu dan tanah’ = termasuk juga rumput.
'menyucikan dirinya'= ini yang penting dalam ibadah pelayanan.
Ada 2 macam pelayan Tuhan:
- seperti kayu, tanah dan rumput. Ini adalah hamba Tuhan yang hanya menonjolkan dan mengejar perkara-perkara jasmani.
Kelihataannya banyak (seperti kayu, tanah, rumput), tetapi tidak tahan uji dan akan terbakar oleh api pencobaan, panah api si jahat (dosa-dosa), sampai api antikris.
Kehidupan semacam ini (mengejar perkara jasmani) pasti menyembah antikris.
- seperti emas, perak dan permata. Ini adalah hamba Tuhan yang mengutamakan penyucian/Firman pengajaran benar= mengutamakan hal-hal yang rohani dan mengorbankan yang jasmani.
Kelihatannya memang kecil/sedikit, misalnya: uang 500.000 rupiah untuk beli rumput dan emas.
Kalau beli rumput, banyak sekali, tetapi kalau emas, hanya dapat sedikit.
Kalau emas, semakin dibakar, akan semakin murni dan tidak terbakar.
2 jenis pelayanan ini akan dibedakan oleh Tuhan saat Urim dan Tumim bekerja dalam tahbisan.
Jadi, Urim dan Tumim menampilkan kita seperti emas dan perak.
2 Timotius 2: 22-25
2:22. Sebab itujauhilah nafsu orang muda, kejarlahkeadilan, kesetiaan, kasih dan damaibersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
2:23. Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
2:24. sedangkan seorang hamba Tuhantidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
2:25. dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,
Hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang seperti emas dan perak= hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang mengalami penyucian dari nafsu orang muda.
Nafsu orang muda, yaitu:
- dagingdengan segala keinginan dan hawa nafsu daging yang menjurus pada kenajisan:
- dosa makan minum = merokok, mabuk, narkoba.
- dosa kawin mengawinkan = dosa seks dengan berbagai ragamnya.
Malam ini, biar kita mohon Urim dan Tumim memeriksa kita supaya kita jangan seperti rumput yang terbakar.
"nafsu orang muda, salah satunya,di Lempin-El, tidak boleh pacaran. Kalau dulu, jaman Pdt In Juwono, laki-laki tidak boleh bicara pada perempuan (sangat ketat untuk menghindari nafsu orang muda)."
Keinginan daging tidak bisa dibendung, kecuali oleh pedang Firman.
- bertengkaryang disebabkan karena kebenaran diri sendiri.
Sering kali, ini terjadi pada kita, baik di dalam rumah tangga atau sesama hamba Tuhan.
Kebenaran diri sendiri adalah
- kebenaran di luar Firman pengajaran yang benar (di luar Alkitab).
Contoh: Alkitab bilang tidak boleh, tetap dibilang boleh.
Perselisihan tidak akan pernah selesai, kalau tidak kembali pada Alkitab. Masalah nikah, uang, pelayanan dan sebagainya, semua ada di Alkitab dan kita tinggal membaca ayatnya.
- menutupi dosa dengan cara menyalakan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan (menyalahkan pengajaran yang benar).
Lewat pekerjaan Urim dan Tumim, kita disucikan dari kebenaran sendiri, sehingga kita bisa saling mengaku, saling mengampuni dan saling membantusatu dengan yang lainnya.
Mulai dari dalam rumah tangga, antara suami dan istri. Kalau Urim dan Tumim bekerja, maka kita akan berbahagia.
Dasar nikah adalah kasih. Manusia daging, tidak punya kasih dan yang ada hanya emosi, ambisi, keinginan dan hawa nafsu.
Dari mana kita mendapatkan kasih?Kita menerima kasih Allah dari kayu salib.
Apa buktinya kalau ada kasih Allah?Yesus disalibkan hanya untuk mengakui dosa kita, menanggung dosa kita dan mengampuni dosa-dosa kita, karena itu, kita juga harus saling mengaku dan saling mengampuni, sampai bisa saling membantu dan saling mengasihi.
- menutupi dosa dengan pura-pura berbuat baik (baik tetapi salah). Kalau perbuatan benar dan baik, inilah yang berkenan kepada Tuhan.
"seperti saya katakan, orang mencuri tikar 10 dan 8 diberikan ke rumah ibadah. Lalu dia berkata bahwa dia tidak tamak dan baik. Inilah pura-pura baik."
Kalau disucikan dari nafsu orang muda, hasilnya: (2 Timotius 2: 22) kita bisa melayani dengan:
- keadilan= tidak memihak sesuatu, tetapi memihak Tuhan (memihak pengajaran yang benar). Keadilan itu sama dengan kejujuran dan kebenaran.
Memihak Tuhan, misalnya: kalau menghadapi masalah, kita harus cocokkan dengan Firman pengajaran (mana yang cocok dengan pengajaran yang benar). Kalau cuma berdasarkan pertimbangan kita saja, itu bisa tidak adil.
Seperti saat bangsa Israel menyembah berhala, Musa berkata, 'siapa memihak Tuhan....', (bukan memihak Musa), akhirnya Suku Lewi menyandang pedang untuk membunuh sekalipun itu keluarganya sendiri, itulah keadilan.
Kalau sudah memihak Tuhan (adil), kita bisa jujur dalam pengajaran yang benar dan kita pasti adil atau jujur dalam segala hal.
- kesetiaan. Kalau tidak setia berarti kalah.
- kasih dan damai sejahtera.
Inilah pelayanan emas dan perak, sehingga kita benar-benar tahan sampai Tuhan datang, kita tidak akan gugur di tengah jalan dan bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Maleakhi 3: 1-3
3:1. Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3:2. Siapakah yang dapattahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurnilogamdan seperti sabun tukang penatu.
3:3. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka sepertiemasdan sepertiperak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
‘Sebab Ia seperti api tukang pemurnilogamdan seperti sabun tukang penatu’ = penyucian.
‘orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN’ = pelayanan yang berkenan kepada Tuhan.
Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang tampil seperti emas dan perak (melayani Tuhan dengan kesucian, keadilan/kejujuran, kesetiaan, kasih dan damai), inilah yang tahan sampai dengan kedatangan Yesus yang kedua kali.
Kalau rumput dan tanah (hawa nafsu daging), tidak akan tahan menghadapi pencobaan sekarang ini (bisa menyangkal Tuhan), menghadapi dosa-dosa, antikris (menyembah anktikris), bahkan tidak tahan menghadapi kedatangan Tuhan kedua kali.
- Kisah Para Rasul 5: 1-3, 7-9 (tentang peristiwa Ananias dan Safira)
5:1. Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.
5:2. Dengan setahu isterinya iamenahan sebagian dari hasil penjualan itudansebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
5:3. Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkaumendustai Roh Kudusdan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
5:7. Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi.
5:8. Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian."
5:9. Kata Petrus: "Mengapa kamu berduabersepakatuntuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar."
‘Roh Kudus’= Urim. Ada Urim, berarti ada Tumim.
‘engkaumendustai Roh Kudus’, ini berarti mendustai Urim dan Tumim.
'bersepakat'= sehati. Hati-hati suami istri!Kalau 2 orang sehati (yang benar), doanya dijawab dan menjadi rumah doa (Matius 18). Tetapi, kalau sehatinya tidak benar, maka akan jadi sarang penyamun dan benar-benar hancur.
Proses pekerjaan Urim dan Tiumim yang ketiga: Urim dan Tumim menyucikan hatikita terutama terhadap ikatan akan uang.
1 Timotius 6: 9-10
6:9. Tetapimereka yang inginkaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
6:10. Karena akar segala kejahatan ialahcinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
'mereka yang ingin'= keinginan inilah yang tidak boleh ada.
'cinta uang'= ikatan akan uang, sehingga di dalam hati tidak ada lagi kasih akan Tuhan.
Ikatan akan uang, praktiknya:
- tinggalkan ibadah pelayanan hanya untuk mencari uang = tidak lagi mengutamakan ibadah pelayanan.
- beribadah hanya untuk mencari uang (mencari berkat jasmani).
Banyak kali, ini yang salah.
"Kita dianjurkan datang beribadah, supaya diberkati oleh Tuhan. Saya sering mengatakan, ‘sayang sekali kalau rumah Tuhan dijadikan gua atau gunung untuk mencari kekayaan. Mari datang ke gunung supaya diberkati’, ini sama dengan datang ke gereja supaya diberkati. Bukan seperti itu."
- memburu uang= mencari uang dengan cara tidak halal (menghalalkan segala cara), sampai menyimpang dari iman (menyimpang dari kebenaran). Ini sama seperti Ananias dan Safira yang menyimpan sebagian hasil penjualan tanahnya.
Kita saling menasihati kalau melihat gejala-gejala seperti ini.
- kikir dan serakah= menyembah uang.
Kikir= tidak bisa memberi.
Serakah= merampas hak orang lain dan haknya Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus).
Merampas hak orang lain bisa berupa:
- hutang tidak bayar.
Kalau memang sulit membayar hutang, harus ada itikad baik (minta maaf karena belum bisa bayar hutang). Jangan sampai malah marah saat ditagih.
- tidak memberi kepada orang lain yang membutuhkan. Di dalam berkat yang kita terima dari Tuhan, ada hak orang lain yang membutuhkan, ‘ketika aku lapar kamu tidak memberi aku makan, ketika aku dipenjara kamu tidak mengunjungi’, ini berarti kita mencuri/merampas hak orang lain.
- menipu dalam bisnis.
- Korupsi.
Semua ini akan menenggelamkan kita pada dosa Babel, bahkan sampai lautan api dan belerang selamanya, sebab Babel itu seperti batu yang dilemparkan ke laut dan tenggelam, tidak muncul-muncul lagi.
Biarlah Urim dan Tumim menyucikan hati kita dari keinginan akan uang/cinta akan uang.
Kisah Para Rasul 20: 33-35
20:33. Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga.
20:34. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.
20:35. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan:Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
'Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima'= bukti kita mengalami pekerjaan Urim dan Tumim sampai kita lepas dari keinginan akan uang, yaitu lebih bahagia memberi daripada menerima. Ini artinya kita benar-benar lepas dari ikatan akan uang.
Kita memang boleh menerima, tetapi kalau sudah terlepas dari keinginan akan uang, kita akan lebih bahagia memberi daripada menerima, terutama pada saat kita memberi dengan tanda darah(seperti Yesus memberikan seluruh hidupNya di kayu salib).
Memberi dengan tanda darah, yaitu, sebenarnya kita butuh, tetapi kita harus memberi kepada sesama yang lebih membutuhkan.
Kita terus disucikan sampai kita bisa memberikan seluruh hidup kita kepada Tuhan (penyerahan mempelai).
Tadi, Urim dan Tumim ada di atas jantung hati Harun (imam besar).
Jadi,
posisihamba Tuhan/anak Tuhan/pelayan Tuhan yang mau disucikan oleh Urim dan Tumim adalah
bersandar di dada Yesus sebagai Imam Besar. Kita mulai disucikan dari dosa kecil-kecil, tahbisan dan hati kita.
Seperti Rasul Yohanes yang bersandar di dada Yesus. Malam ini, terutama dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (penyucian dobel), merupakan kesempatan untuk bersandar di dada Yesus.
Yohanes 13: 23, 26-2713:23. Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandardekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
13:26. Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
13:27. Dan sesudah Yudas menerima roti itu,ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
Dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (dimana ada Firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus),
ada 2 kemungkinan:
- ay. 26-27= yang negatif, seperti Yudas berada di takhta iblis (‘kerasukan Iblis’) dan tetap mempertahankan dosa keinginan akan uang. Kalau dosa keinginan akan uang dipertahankan dalam hati, maka dosa yang kecil-kecil dan dosa hawa nafsu orang muda pasti ada.
Akibatnya, ia benar-benar kerasukan setan dan binasa selamanya.
- yang positif, seperti Yohanes yang mau disucikan oleh Urim dan Tumim sampai kedalaman hatinya, sehingga Yohanes bisa bersandar di dada Tuhan= mengasihi Tuhan lebih dari semua, taat dengar-dengaran kepada Tuhan apapun resikonya sampai daging tidak bersuara = berada dalam pelukan tangan kasih Tuhan (berada dalam gendongan tangan Tuhan).
Banyak yang akan merebut kita dari pelukan tangan kasih Tuhan supaya kita beralih ke takhta iblis, seperti Yudas dengan keinginan akan uang, dosa-dosa kecil dan sebagainya. Di dada Tuhan itulah takhta Tuhan. Dada (jantung hati), dalam tabernakel menunjuk pada
Tabut Perjanjian.
Kalau kita belajar tentang Musa, sampai mayat Musa pun juga diperebutkan, apalagi semasa hidupnya, terjadi tarik menarik. Sebab itu, kita benar-benar harus waspada dan saling mendoakan, supaya Urim dan Tumim bekerja. Apapun keadaan kita, mungkin sudah di takhta iblis, selesaikan malam ini, supaya ada keyakinan, pulang dari tempat ini, kita berada di takhta Tuhan.
Tuhan tidak rela, jika bangsa Kafir berada di takhta iblis dan binasa, sebab itu Dia tampil dengan pedang Urim dan Tumim.
Yesaya 46: 3-446:3. "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yangKudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yangKujunjung sejak dari rahim.
46:4. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmuAku menggendong kamu. Aku telah melakukannya danmau menanggung kamu terus;Aku mau memikul kamudanmenyelamatkan kamu.
Jika berada dalam pelukan tangan kasih Tuhan (gendongan tangan Tuhan),
hasilnya:
- 'Aku mau menanggung kamu terus'= Tuhan menanggung kita terus.
Artinya:
- Tangan kasih Tuhan bertanggung jawab untuk memelihara kita. Tangan kasihNya sanggup memeliharakehidupan kita di tengah kesulitan dan ketidak berdayaan kita.
Ini seperti bayi yang berada dalam pelukan. Kita tinggal bersandar kepada Tuhan.
Tinggal pilih!Kita mau bersandar kepada Tuhan atau mau bekerja sendiri. Kalau bekerja sendiri, kita tidak akan kuat. Apalagi seperti bayi, ijazahnya bayi, modalnya bayi (kecil semuanya), kita mau bagaimana?
Biarlah kita bersandar dan Tuhan yang bekerja. Kita tetap bekerja, tetapi kita bekerja dalam kesucian. Pelayanan diperbaiki, dosa-dosa kecil diselesaikan, hati disucikan, sampai kita bisa benar-benar mengasihi Tuhan (taat kepada Tuhan).
- Tangan kasih Tuhan bertanggung jawab untuk memberikan masa depanyang indah dan berhasil pada waktuNya, seperti bayi yang dipelihara sampai besar.
- 'Aku mau memikul kamu'. Artinya:
- Tangan kasih Tuhan menanggung segala letih lesu beban berat, sehingga kita benar-benar damai sejahtera, enak dan ringan. Kita tidak pernah takut atau bergejolak, tetapi tetap tenang.
Kalau sudah tenang dan damai, semua akan jadi enak dan ringan.
- Tangan kasih Tuhan juga sanggup menyelesaikan semua masalahsampai masalah yang mustahil.
Jangan dipikul sendiri!Kalau masalah dipikul sendiri, kita akan stress. Tuhan sudah memikul semuanya di kayu salib dan duri-duri sudah tertancap di kepalaNya. Kita tidak perlu stress lagi, serahkan semuanya, sebab Dia mampu menyelesaikan semua tepat pada waktuNya.
Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat!Sekalipun Lazarus sudah mati 4 hari, mungkin bagi manusia sudah sangat terlambat, tetapi bagi Tuhan tidak ada kata terlambat.
- 'Kujunjung sejak dari rahim'= Tangan kasih Tuhan memegang kitasupaya kita tidak jatuh.
Penggembalaan itu dobel. Ada tangan Gembala Agung Imam Besar yang menarik kita dari atas dan gembala manusia mengangkat kita dari bawah, sehingga kita benar-benaer aman dan tidak akan pernah jatuh.
- 'Aku mau menyelamatkan kamu'= menyucikan dan mengubahkansampai kita disempurnakan seperti Dia.
Dalam gendongan tangan Tuhan, kita mendapatkan semuanya.
Malam ini, mungkin kita dalam kesulitan, dosa dan kegagalan, bagaikan berada di takhta iblis.
Masih ada Urim dan Tumim yang mau menyucikan kita:
- dosa kecil-kecil selesaikan,
- tahbisan disucikan,
- sampai hati disucikan, sehingga kita hanya mengasihi Tuhan lebih dari semuanya, taat dengar-dengaran, menyerah sepenuh kepada Tuhan (bersandar didada Tuhan) dan kita digendong sampai sempurna. Jika Yesus datang kembali ke dua kali, kita menjadi sempurna seperti Dia, kita terangkat di awan-awan yang permai, masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan 1000 tahun damai (Firdaus) sampai masuk takhta kerajaan Surga.
'sampai masa putih rambutmu'= ini bukan hanya sampai tua di dunia (secara jasmani), tetapi juga berarti (secara rohani) sampai bertemu dengan Dia, Yang putih rambut Nya di takhta Surga.
Daniel 7: 9
7:9. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklahYang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
‘rambut-Nya bersih seperti bulu domba’ = putih rambut-Nya seperti bulu domba dalam Kitab Wahyu.
Sekarang, kita bersuasana takhta Surga, sampai satu waktu
kita bertemu dengan Yang lanjut Usianya(Yang Putih Rambutnya) dan kita duduk bersanding dengan Dia di takhta Surga untuk selama-lamanya.
Malam ini, serahkan dosa-dosa, semua masalah dan segala yang tidak bisa kita pikirkan lagi kepada Tuhan dan biarlah tangan kasihNya yang bekerja.
Tuhan memberkati.