Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 9: 13-21 merupakan PENIUPAN SANGKAKALA KEENAM; penghukuman yang keenam dari Anak Allah atas manusia di dunia, yaitu sepertiga dari umat manusia akan mati secara tubuh, jiwa, dan roh/binasa di neraka selamanya karena peperangan besar(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Mei 2019).

Disebut perang besar karena jumlah korbannya besar dan jumlah tentaranya besar.

Kita masih mempelajari ayat 16-19 (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 30 Juni 2019).
Wahyu 9: 16-19
9:16.Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka.
9:17.Maka demikianlah aku melihat dalam penglihatan ini kuda-kuda dan orang-orang yang menungganginya; mereka memakai baju zirah, merah api dan biru dan kuning belerang warnanya; kepala kuda-kuda itu sama seperti kepala singa, dan dari mulutnya keluar api, dan asap dan belerang.
9:18. Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh
api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.
9:19.Sebab kuasa kuda-kuda itu terdapat di dalam mulutnya dan di dalam ekornya. Sebab ekornya sama seperti ular; mereka berkepala dan dengan kepala mereka itu mereka mendatangkan kerusakan.

Senjata yang digunakan adalah:

  1. Api= senjata api--perang dunia pertama--(sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 30 Juni 2019).
    Secara jasmani, senjata api membunuh tubuh. Tetapi setan tritunggal menggunakan senjata rohani untuk membunuh tubuh, jiwa, dan roh.

    Secara rohani, senjata api menunjuk pada lidah--lidah membawa ke neraka. Hati-hati!

  2. Asap= bom atom--perang dunia kedua--(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 07 Juli 2019sampai Ibadah Doa Surabaya, 12 Juli 2019).
    Secara jasmani, begitu bom meledak terjadi cendawan raksasa, dan manusia mati secara tubuh. Tetapi setan tritunggal tidak berhenti sampai di situ. Ia mau membunuh secara tubuh, jiwa, dan roh.

    Secara rohani, senjata asap menunjuk pada dosa dan puncaknya dosa--sengat kalajengking.
    Dosa kecil kalau ditutupi akan membesar sampai membumbung tinggi di hadapan Tuhan dan meledak untuk membinasakan manusia di neraka.

  3. Belerang= senjata biologis/gas--perang dunia ketiga--(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 14 Juli 2019).

SENJATA BELERANG

Secara jasmani, senjata belerang adalah senjata biologi/gas; tidak disadari, mati semua.
Tetapi setan ingin membunuh manusia secara tubuh, jiwa, dan roh.

Secara rohani, belerang menunjuk pada maut yang bekerja secara diam-diam--tidak kita disadari.
Wahyu 20: 10, 14
20:10. dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam
lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
20:14.Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.

Maut bekerja secara diam-diam lewat ajaran palsuuntuk membinasakan manusia di lautan api dan belerang.
Kalau jatuh dalam dosa, orang masih sadar, tetapi kalau kena ajaran palsu, orang tidak sadar, malah merasa hebat.

"Yang seringkali terjadi adalah ajaran tentang kawin cerai. Kalau pendeta tidak mau memberkati nikahnya, malah disalahkan, dianggap tidak ada kasih, apalagi kalau orangnya masih muda. Kalau pendeta mau memberkati nikahnya, justru dianggap ada kasih dan luar biasa. Inilah ajaran palsu yang tidak disadari."

Kalau gembala berzinah, ia sendiri yang masuk neraka, tetapi kalau mengajarkan ajaran palsu, jemaat yang datang binasa semuanya.
Dalam ibadah persekutuan lebih parah lagi. Di alkitab dituliskan ada labu liar dalam persekutuan nabi-nabi. Bayangkan, berapa hamba Tuhan yang datang dikalikan dengan jemaatnya, luar biasa. Itulah pekerjaan dari ajaran palsu.

Wahyu 13: 11-15
13:11.Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
13:12.Dan seluruh kuasa binatang yang pertamaitu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
13:13.Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumidi depan mata semua orang.
13:14.Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
13:15.Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

'sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga'= nabi palsu.
'binatang yang pertama'= antikris.
'tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi'= selain ajaran palsu, juga ada mujizat palsu sampai menurunkan api dari langit--hanya mengutamakan yang jasmani.

Antikris dan nabi palsu bekerjasama untuk menyesatkan manusia bahkan orang-orang pilihan lewat ajaran palsu dan tanda-tanda palsu.
Orang-orang pilihan adalah hamba/pelayan Tuhan yang dipakai Tuhan, dan berada dalam pengajaran yang benar.

Tanda-tanda palsu= hanya yang jasmani, dan tidak ada penyucian atau keubahan hidup.

Akibatnya: masuk dalam penyembahan palsu yaitu penyembahan kepada antikris; menjadi sama dengan antikris untuk dibinasakan di lautan api dan belerang.
2 Tesalonika 2: 3-4
2:3.Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
2:4.yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

Antikrismeninggikan diri dan mau disembah sebagai Allah--mau mengatur atau memerintah dengan paksaan padahal tidak sepatutnya. Inilah sifat antikris.
Hati-hati, kalau hamba Tuhan sombong dan mau disembah, berarti ia sama seperti antikris.

"Karena itu guru saya mengatakan: Hamba Tuhan tidak boleh memaksa, terutama dalam ibadah kunjungan. Jangan telepon untuk minta berkhotbah dan memaksa orang datang dalam persekutuan karena istilah 'memaksa' adalah istilah dari antikris."

Ini pelajaran bagi kita semua. Di dalam rumah tangga, kalau suami mau mengatur dan memerintah rumah tangga dengan sewenang-wenang/paksaan--tidak sesuai dengan kehendak Tuhan atau memutuskan segala sesuatu dalam rumah tangga tetapi tidak sesuai dengan firman--, bahaya, rumah tangga akan mengarah pada antikris. Suami memang kepala dari isteri, tetapi di atas suami ada Kristus sebagai kepala dari suami.
Kalau sesuai dengan firman, berarti tegas, bukan paksaan. Kalau tidak sesuai dengan firman, pasti paksaan.
Lebih celaka lagi kalau isteri dan anak-anak yang mau mengatur dan memerintah dalam nikah--menjadi kepala dalam nikah. Nikah akan mengarah pada antikris. Isteri pandai cari uang, tidak masalah, tetapi tidak boleh mengatur dan memerintah dengan paksaan.
Hati-hati! Jangan ikuti antikris!

Kemudian, dalam penggembalaan, kalau gembala mengatur dan memerintah seperti diktator--tidak sesuai dengan firman--, akan menuju pada penyembahan antikris.
kalau gembala tidak dipercaya untuk memimpin dalam sidang jemaat terutama dalam hal menyampaikan firman Tuhan, ditambah lagi tidak dipercaya untuk menerima persepuluhan yang merupakan milik Tuhan, juga akan mengarah pada penyembahan antikris. Kalau kita ikut bersekutu di sana, kita akan ikut kering. Hati-hati!

Nikah dan penggembalaan/ibadah merupakan rahasia besar, dan inilah yang dihantam oleh antikris sampai mengarah pada penyembahan antikris, binasa di lautan api dan belerang--dia tidak sadar, bahkan merasa hebat. Tuhan tolong kita semua.

Siapa yang masuk dalam penyembahan antikris yang didorong oleh ajaran palsu--kalau pengajarannya palsu, penyembahannya juga akan palsu--?

  1. Wahyu 13: 8
    13:8.Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupandari Anak Domba, yang telah disembelih.

    Yang pertama: kehidupan yang masuk dalam penyembahan antikris adalah hamba/pelayan Tuhan yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan, itulah kehidupan yang najis, keji, dan berdusta.
    Wahyu 21: 27
    21:27.Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejianatau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

    Najis=

    • Percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah. Ini sekarang terjadi di dalam pelayanan--seperti pada Hofni dan Pinehas--; sesama pelayan Tuhan gampang saja berselingkuh. Kita harus waspada!

    • Hubungan sejenis.
    • Percabulan pada diri sendiri.
    • Percabulan dengan binatang.
    • Nikah yang salah: kawin lari--tidak disetujui orang tua--, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan.

    Keji= dosa kejahatan= cinta akan uang--Yudas Iskariot mencuri milik Tuhan. Mulai dari gembala, banyak yang menjadi pencuri. Hati-hati!
    Dusta= berkata yang tidak benar, terutama soal pengajaran. Pengajaran benar dikatakan: salah, yang salah dibela sampai jadi benar. ini awalnya berdusta, sampai berdusta dalam segala hal.

    Inilah pengaruh dari ajaran palsu yang membuat kehidupan kita menjadi najis, keji, dan berdusta, sehingga nama tidak tertulis dalam kitab kehidupan.

  2. Wahyu 13: 16-18
    13:16.Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
    13:17.dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
    13:18.Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

    Yang kedua: kehidupan yang masuk dalam penyembahan antikris adalah kehidupan yang menerima meterai antikris yaitu 666.

    Praktiknya:

    • Praktik pertama menerima meterai antikris: menjadi sama seperti wanita bungkuk delapan belas tahun di Bait Allah.
      18 tahun= 666.
      Seringkali kita berkata: Kasihan orang di luar Yesus,padahal di dalam juga kasihan karena perempuan bungkuk ini ada di Bait Allah.

      Amsal 12: 25
      12:25.Kekuatirandalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.

      Bungkuk artinya kekuatiran.
      Kalau kuatir akan perkara-perkara dunia, tidak akan bisa setia dan benar; tidak bisa mengutamakan Tuhan--Tuhan mengatakan: 'jangan kuatir, tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya'.

      Mau setia tetapi takut karena ada kekuatiran: 'kalau ibadah bagaimana ini? Tokonya ditutup, nanti langganan diambil orang.' Mau ibadah besok ujian, takut. Bukan berarti tidak usah belajar untuk ibadah. Salah! Tetap belajar, tetapi tidak usah tidur siang, sore tetap ibadah, malam kembali belajar, tidur, besok pagi diulangi lagi, Tuhan akan tolong. Tetap setia, tidak ada kekuatiran.

    • 2 Timotius 3: 1-5
      3:1.Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhirakan datang masa yang sukar.
      3:2.Manusia akan mencintai dirinya sendiri(1)dan menjadi hamba uang(2). Mereka akan membual(3)dan menyombongkan diri(4), mereka akan menjadi pemfitnah(5), mereka akan berontak terhadap orang tua(6)dan tidak tahu berterima kasih(7), tidak mempedulikan agama(8),
      3:3.tidak tahu mengasihi(9), tidak mau berdamai(10), suka menjelekkan orang(11), tidak dapat mengekang diri(12), garang(13), tidak suka yang baik(14),
      3:4.suka mengkhianat(15), tidak berpikir panjang(16), berlagak tahu(17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18).
      3:5.Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

      'mencintai dirinya sendiri'= egois, tidak ada kasih kepada Tuhan dan sesama. Ini paling bahaya. Kalau sudah mencintai diri sendiri, ia sudah kosong dari kasih, dan hidupnya asal-asalan.
      'berontak terhadap orang tua'= anak yang egois.
      'tidak mempedulikan agama'= mencampuradukkan agama, mempelajari agama lain.
      'tidak tahu mengasihi'= tidak mengasihi sesama.
      'lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah'= tidak taat; tidak mengasihi Tuhan.
      Kalau sudah egois, tidak akan bisa mengasihi sesama dan Tuhan.

      Praktik kedua menerima meterai antikris: sudah beribadah tetapi tidak berubah karena menolak kuasa ibadah--tetap mempertahankan manusia daging dengan delapan belas sifat tabiatnya.
      Yang dikejar dalam ibadah hanya perkara jasmani.

      Tadi, kehidupan yang dicap 666 adalah kehidupan yang kuatir--tidak setia dan benar; tidak mau beribadah--karena mengejar yang jasmani.
      Sekarang, sudah beribadah termasuk hamba/pelayan Tuhan tetapi tidak berubah karena menolak kuasa ibadah.

      2 Timotius 5: 6-9
      3:6.Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu,
      3:7.yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran.
      3:8.Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji.
      3:9.Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan merekapun akan nyata bagi semua orang.

      Contoh kehidupan yang menolak kekuatan ibadah: Yanes dan Yambres yang menentang Musa. Ibadah hanya tameng, tetapi kekuatannya ditolak--Yanes dan Yambres menolak kuasa Tuhan yang ada pada Musa.

      Keluaran 7: 10-13
      7:10. Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu mereka berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN; Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan para pegawainya, maka tongkat itu menjadi ular.
      7:11. Kemudian Firaunpun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir; dan merekapun,
      ahli-ahli Mesir itu, membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka.
      7:12. Masing-masing
      mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular; tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka.
      7:13. Tetapi hati Firaun berkeras, sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah difirmankan TUHAN.

      Kitab keluaran menceritakan bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Kanaan.
      Sekarang di akhir zaman kita akan keluar dari dunia menuju awan-awan yang permai sampai Yerusalem baru.
      Dulu di kitab keluaran ada Yanes dan Yambres, nanti di akhir zaman akan muncul hamba/pelayan Tuhan yang menolak kekuatan ibadah.

      'ahli-ahli Mesir itu'= Yanes dan Yambres.
      'mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular'= tadi, antikris menurunkan api dari langit tetapi Tuhan juga menurunkan api Roh Kudus untuk mengalahkan api mereka. Di sini juga: tongkat mereka menjadi ular tetapi tongkat Harun menelan tongkat mereka.

      Jangan berhenti hanya pada mujizat jasmani--tidak perlu penyucian dan keubahan hidup--!

      Dulu saat bangsa Israel mau keluar dari Mesir, kekuatan ibadah yang ditolak adalah tongkat. Sekarang kita akan keluar dari dunia menuju ke awan-awan yang permai sampai Yerusalem baru, tongkat ini juga akan ditolak, bahkan banyak hamba/pelayan Tuhan juga menolak tongkat--kitab 2 Timotius 3: 1-5 bicara tentang akhir zaman ('...pada hari-hari terakhir...').

      Pengertian tongkat secara rohani:

      1. Yang pertama: tongkat menunjuk pada salib. Menolak tongkat artinya: banyak hamba/pelayan Tuhan yang menjadi seteru salib.
        Filipi 3: 18-19
        3:18. Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakankepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
        3:19. Kesudahan mereka ialah kebinasaan,
        Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

        'kerap kali kukatakan'= firman perlu diulang-ulang karena ada ajaran palsu. Ajaran yang benar diulang-ulang supaya kita mantap. Yesus sudah mengulang-ulang bahwa Ia akan mati dan bangkit, tetapi murid-murid masih salah. Kalau tidak diulang, masuk neraka semua; kita tidak akan kuat. Sungguh-sungguh!
        Hanya gembala yang bisa mengulang-ulang firman, karena itu merupakan karunia dari Tuhan.

        "Ada satu hamba Tuhan bertanya pada saya: 'Bagaimana menurut anda soal kuda putih?': 'Om, opa Totaijs sudah berulang-ulang ke Indonesia menjelaskan soal itu.'"

        'Tuhan mereka ialah perut mereka'= hanya mencari perkara jasmani.

        Seteru salibartinya orang yang beribadah melayani hanya untuk berburu perkara dunia/daging; hal-hal yang enak bagi daging sekalipun bertentangan dengan firman Allah.

        Akibatnya: kehilangan keselamatan--dulu Esau berburu daging dan ia kehilangan hak kesulungan, sekarang kehilangan keselamatan karena di dalam salib ada hikmat Tuhan.

        1 Korintus 1: 18, 23-24
        1:18. Sebab pemberitaan tentang salibmemang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
        1:23. tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
        1:24. tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah
        kekuatan Allah dan hikmat Allah.

        'untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan'= sampai sekarang orang Yahudi tidak mau mengakui Yesus sebagai Mesias, karena Ia anak tukang kayu.
        'orang bukan Yahudi suatu kebodohan'= bagi bangsa kafir, salib adalah kebodohan--dianggap kebodohan kalau mau berpuasa atau ada kesempatan untuk korupsi tetapi tidak mau.

        Menolak salib karena berburu daging sama dengan menolak keselamatan.
        Tuhan sudah memberikan peringatan: Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
        Kenapa keselamatan mau ditukar dengan uang ratusan juta, kedudukan di dunia? Esau mencucurkan air mata selama-lamanya.

        Salib adalah hikmat dan kuasa Allah untuk menyelamatkan.
        1 Petrus 4: 1-2
        4:1. Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
        4:2. supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi
        menurut kehendak Allah.

        'Kristus telah menderita penderitaan badani'= Yesus yang disalib.

        Praktik sehari-hari memikul salib--salib untuk senjata untuk menghentikan dosa--adalah sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan hidup menurut kehendak Allah--hidup dalam kebenaran--, sehingga kita selamat.
        Ini sama dengan memegang tongkat.
        Salib harus menjadi pengalaman hidup kita masing-masing!

        Tadi, tongkat dilempar jadi ular; salib dilepaskan, akan jadi ular. Artinya: kalau kita berbuat dosa atau menerima ajaran palsu--tidak benar--, kita tidak akan selamat.
        Mari, pegang tongkat! Seringkali tongkat ini yang mau dilepaskan.

        Mari, rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan hidup menurut kehendak Allah.
        Kalau kita merasa sengsara bagi daging apalagi karena dosa-dosa dibukakan--tanda salib--saat beribadah melayani Tuhan, itu sudah benar; kita selamat. kalau enak bagi daging, tidak benar.

        Di dalam kebenaran dan kemurnian--pesta Paskah--kita akan bahagia; kita mengalami kebahagiaan sorga/suasana pesta yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun.
        1 Korintus 5: 7-8
        5:7. Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskahkita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
        5:8. Karena itu marilah kita
        berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

        Hidup dalam kebenaran= tidak berbuat dosa.
        Kemurnian= berpegang pada pengajaran yang benar.

        hidup benar dan murni, itu saja, hikmat dan kuasa Allah akan menyelamatkan dan membahagiakan kita di dunia yang terkutuk.

      2. Yang kedua: tongkat menunjuk pada penggembalaan.
        Yehezkiel 20: 37
        20:37. Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Kudan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

        Di dalam penggembalaan ada firman penginjilan tetapi fokusnya pada pengajaran.
        Jadi, firman penggembalaan adalah firman pengajaran yang benar, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, terus menerus, berkesinambungan, teratur, dan diulang-ulang untuk menjadi makananbagi sidang jemaat, supaya kerohanian sidang jemaat bertumbuh sampai mencapai kedewasaan rohani/kesempurnaan.

        Tongkat juga berguna sebagai komando, terutama untuk membawa kita masuk dalam kandang penggembalaan.

        Inilah tugas pokok gembala yaitu memberi makan dan memasukkan domba ke kandang.
        Sekarang yang diutamakan membesuk sampai tidak memberi makan sidang jemaat.

        Dulu, Tuhan memperlihatkan kerajaan sorga kepada Musa, lalu Ia perintahkan Musa untuk membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel, supaya di bumi sama seperti di sorga.
        Tabernakel terdiri dari tiga ruangan: halaman (keselamatan), ruangan suci, dan ruangan maha suci (kesempurnaan).
        Tadi, salib menyelamatkan kita, dan tongkat gembala menyempurnakan kita. Kita harus berada di ruangan suci untuk berpindah dari selamat menuju kesempurnaan.

        Masuk kandang penggembalaan--ruangan suci--sama dengan ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:

        • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya. Domba-domba diberi minum, supaya tidak kering dan binasa tetapi rohaninya segar terus.

        • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus. Domba-domba diberi makan, supaya bertumbuh ke arah kedewasaan, dan tidak jatuh--kuat.

        • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya. Kita bernafas dengan kasih Allah sampai hidup kekal karena kasih itu kekal.

        Kita harus berada dalam kandang penggembalaan, kalau tidak, kita akan diterkam serigala.
        Di dalam kandang penggembalaan ada jaminan pemeliharaandari Tuhan sampai hidup kekal--segar, kuat, sempurna, dan hidup kekal.

        Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal--tidak bisa diterkam serigala; ada jaminan pemeliharaan dan perlindungandari Tuhan.

        Masuk ke dalam kandang penggembalaan harus lewat dorongan firman pengajaran yang benar. Kalau tidak, berarti salah kandang, artinya:

        • Gembala tidak memberi makan firman tetapi hanya memeras susu domba-domba; hanya mencari kesenangan sendiri dan keuntungan jasmani, sehingga domba-domba hancur, bukan gemuk.

        • Sidang jemaat hanya mencari kepentingan jasmani, bukan makanan.

        Kandang penggembalaan adalah tempat transit menuju Yerusalem baru. Waktu perjalanan terakhir Yesus ke Yerusalem Ia menunggangi keledai yang tertambat pada pokok anggur, dekat Yerusalem.
        Jadi kandang penggembalaan adalah tempat paling dekat untuk menuju Yerusalem baru. Kalau salah kandang, berarti kita tidak menuju Yerusalem baru--salah arah. Doakan kami gembala-gembala untuk mengarahkan jemaat pada kandang yang benar.

        Mari, masuk kandang yang benar, yaitu berdasarkan pengajaran yang benar!

        "Mohon maaf, saya berani mengatakan, kalau mertua saya (almarhum) dulu tidak mengajarkan yang benar, saya tidak mau masuk. Tidak ada masalah biar itu mertua saya atau bahkan orang tua sendiri. Untuk apa salah kandang? Justru kita bertahan untuk menarik mereka yang salah, supaya bisa dibenarkan. Harus tegas soal kandang! Bukan berarti di sini yang paling benar, tetapi alkitab, semua harus sesuai dengan alkitab."

        Sungguh-sungguh!
        Tongkat gembala yang membawa domba-domba masuk dalam penggembalaan benar-benar merupakan pemandangan hebat--seperti dulu saat Musa melihat semak duri yang menyala tetapi tidak terbakar.

        Kalau gembala dan jemaat tekun dalam tiga macam ibadah pokok--dibakar api firman, Roh Kudus, dan kasih--sampai sempurna (perempuan dengan matahari, bulan, dan bintang). Itu adalah pemandangan hebat--lebih dari sakit jadi sembuh--sampai jadi tanda besar di langit (Wahyu 12: 1).

        Yehezkiel 20: 37
        20:37. Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

        Di dalam kandang penggembalaan kita sedang dihitung oleh Tuhan, artinya Tuhan sedang memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita, sampai sehelai rambut dihitung oleh Dia.

        Sehelai rambut menunjuk pada kehidupan yang tidak berdaya, tidak berguna, tidak bisa apa-apa, tidak berharga.
        Jangan takut, sehelai rambut dihitung oleh Tuhan.

Hasilnya:

  1. Keluaran 3: 7-8
    3:7. Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikandengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
    3:8. Sebab itu
    Aku telah turununtuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

    Hasil pertama: Tuhan mendengar seruan kitasaat menghadapi sengsara, masalah yang mustahil, letih lesu, beban berat, dan air mata. Dia akan memberikan kelegaan kepada kita. Kita seperti digendong oleh Tuhan; segala letih lesu dan beban berat ditanggung oleh Dia, dan Dia memberi kita kelegaan dan damai sejahtera, sehingga semua menjadi enak dan ringan. Serahkan semuanya malam ini!

    Kandang penggembalaan adalah tempat yang tepat untuk mendapat perhatian Tuhan. Dia bergumul di atas kayu salib untuk memberikan damai sejahtera kepada kita.
    Kalau bayi sudah digendong, semua masalah sampai yang mustahil pasti selesai.
    Mari, banyak mengeluh dan mengerang pada Tuhan, Dia tahu keadaan kita.

  2. Ayub 31: 4
    31:4. Bukankah Allah yang mengamat-amati jalankudan menghitung segala langkahku?

    Hasil kedua: Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk setiap detak jantung kita--setiap langkah--, karena hanya satu langkah jaraknya kita dengan maut.

    Maut secara jasmani= mati secara tubuh.
    Maut secara rohani= dosa-dosa dan puncaknya dosa. Kita diancam dosa-dosa dalam setiap langkah kita lewat mata, pikiran, dan perbuatan. Harus diperhatikan oleh Tuhan.
    Maut kekal= kebinasaan di neraka.

    Bentuk perhatian Tuhan adalah:

    1. Ujian.
      Ayub 7: 17-18
      7:17. Apakah gerangan manusia, sehingga dia Kauanggap agung, dan Kauperhatikan,
      7:18. dan Kaudatangi setiap pagi, dan
      Kauuji setiap saat?

      MengapaAyub mengalami ujian habis-habisan? Supaya ia tampil sebagai emas murni, yang tidak bisa dihancurkan oleh siapapun bahkan oleh maut dan setan sekalipun.
      Jangan salah paham saat kita diuji, karena saat menghadapi ujian kita justru sedang dikuatkan/ditingkatkan untuk menjadi emas murni.

      Ayub 23: 10-11
      23:10. Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
      23:11. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.

      Emas murni= iman yang teruji; iman yang teguh.
      Inilah kekuatan kita. Kalau lemah saat menghadapi ujian, kita akan hancur.

      Saat-saat menghadapi ujian sama dengan latihan berjalan di Yerusalem baru yang jalannya dari emas murni--kalau di dunia seperti belajar berjalan di atas es. Mungkin masih jatuh saat menghadapi ujian, mari bangkit lagi lewat kekuatan perjamuan suci, sampai menang. Jangan kecewa dan putus asa, tetapi terus bangkit.

    2. Pengutusan--kita dipakai untuk memberitakan kabar baik dan kabar mempelai. Ini adalah langkah-langkah berhasil dan indah.
      Roma 10: 15
      10:15. Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

      (terjemahan lama)
      10:15. Dan bagaimanakah mereka itu hendak memberitakan, jikalau tiada disuruh? Seperti yang tersurat:
      Alangkah eloknya segala tapak kaki orang yang membawa kabar kesukaandari hal yang baik.

      Jangan diutus oleh setan! Kalau tidak mau diutus Tuhan--diutus setan--, langkah-langkah kita adalah langkah kehancuran dan kebinasaan.
      Jangan ragu saat diutus Tuhan dalam bidang pelayanan apa saja! Tuhan akan menjadikan semua berhasil dan indah pada waktunya. Yang buruk dan hancur sudah Dia tanggung di kayu salib, dan Dia berikan langkah berhasil dan indah kepada kita. Dia tidak pernah menipu kita.

    Mari, kita tidak berdaya tetapi diperhatikan--digendong--oleh Tuhan sehingga kita mengalami kelegaan dan damai sejahtera--kita ditolong, dan semua masalah selesai. Kemudian langkah-langkah kita dijadikan indah oleh Tuhan--emas murni, kuat, dan berhasil dan indah; kita dipakai oleh Dia.

  3. Matius 10: 30
    10:30. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.

    Hasil ketiga: sehelai rambut tidak hilang, artinya:

    1. Tuhan sanggup memelihara kehidupan kitayang kecil dan tak berdaya di tengah kesulitan dan kegoncangan dunia, zaman antikris berkuasa di bumi, sampai hidup kekal selamanya.

    2. Utuh, artinya: sempurna.
      Tuhan sanggup menyucikan dan mengubahkan setiap langkah hidup kita sampai sempurna saat Dia datang kembali. Kita layak untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.

Perjamuan suci adalah wujud dari perhatian Tuhan. Di kayu salib Dia seorang diri sanggup melakukan apa saja bagi kita. Kita tinggal berdoa--mengeluh dan mengerang--kepada Dia. Kita tidak berdaya menghadapi apapun, Dia yang akan menyelesaikan semuanya. Di atas kayu salib Dia menolong kita semua.

Kita mengalami kedamaian dan ketenangan. Serahkan pada Tuhan!
Kemudian langkah-langkah diatur oleh Tuhan--kita menjadi emas murni dan kuat, semua menjadi berhasil dan indah.
Terakhir: pemeliharaan sampai kesempurnaan.

Menghadapi ujian, dosa-dosa, kemustahilan, kehancuran, biar Tuhan memegang kita.
Suami, isteri, anak, orang tua tidak tahu, kesempatan hanya Tuhan yang tahu; Dia yang memperhatikan kita.
Kalau suami, isteri, anak, orang tua baik, puji Tuhan, tetapi jangan sampai di situ, satu waktu kita akan kecewa. Tetap Tuhan yang memperhatikan dan mempedulikan lebih dari semua. Mengeluh dan mengerang kepada Dia. Kalau semua sudah tetap, tetap mengucap syukur dan mohon supaya tetap dipegang Tuhan.

Perjamuan suci adalah bukti Dia mengerti dan mempedulikan sehelai rambut. Dia harus berkorban nyawa di kayu salib untuk kita--perhatian yang besar dari Dia. Sehelai rambut yang tidak berharga dan tidak berdaya akan ditolong oleh Tuhan. Jangan ragu!
Ingat! Setiap makan dan minum perjamuan suci kita bersama Tuhan, dan Dia bersama kita; Tuhan ada di dalam kita, dan kita ada di dalam Dia. Dia tidak pernah membiarkan kita sendiri.
Mungkin orang lain tidak peduli, kesempatan, Tuhan sangat memperhatikan kita. Yang sudah mendapat perhatian yang baik, jangan puas sampai di sana, tetapi tetap perhatian Tuhan yang utama, sampai kita masuk Yerusalem baru bersama keluarga kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 08 September 2015 (Selasa Sore)
    ... di bumi. Pada akhir jaman menjelang kedatangan Yesus kedua kali semua manusia termasuk anak Tuhan hamba Tuhan akan mengalami pencobaan-pencobaan yang semakin meningkat sampai antikris berkuasa di bumi selama tahun. Pencobaan-pencobaan ini tidak bisa dihadapi oleh segala sesuatu dari dunia tetapi hanya oleh kunci Daud. Pencobaan-pencobaan yang terjadi di akhir ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 November 2009 (Kamis Sore)
    ... tidak pelayanan hebat tidak tetapi pelayanan benar tidak. Kita harus berjaga-jaga supaya kita melayani dengan benar. Ad. . Keluaran tahbisan yang benar ditandai macam korban Korban lembu jantan -- gt korban pendamaian. Korintus - semua manusia adalah hamba dosa untuk bisa menjadi hamba Tuhan kita harus menerima korban pendamaian. Proses ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 22 Agustus 2015 (Sabtu Sore)
    ... yang hidup Petrus juga mengenal Yesus sebagai Anak Allah. Mengenal Yesus sebagai raja hamba manusia dan Anak Allah artinya mengenal Yesus lewat salibnya. Praktik mengaku dan mengenal salib Yesus Mengaku dan mengenal Yesus sebagai Raja di atas segala raja dan sebagai Hamba. Artinya kita harus menjadi imam-imam dan raja-raja melayani Tuhan sesuai dengan ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 Juni 2015 (Selasa Sore)
    ... - Pada waktu mereka turun dari gunung itu Yesus berpesan kepada mereka supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorangpun apa yang telah mereka lihat itu sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan bangkit dari antara orang mati. ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 14 Maret 2012 (Rabu Sore)
    ... Bapa dan Allah Roh Kudus menjadi saksi saksi sudah cukup bahwa Yesus benar-benar sengsara sampai mati di kayu salib. Kejadian Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Sejak Adam dan Hawa berbuat ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 November 2017 (Kamis Sore)
    ... engkau makan itu Manusia itu menjawab Perempuan yang Kautempatkan di sisiku dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku maka kumakan. Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu Apakah yang telah kauperbuat ini Jawab perempuan itu Ular itu yang memperdayakan aku maka kumakan. Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 07 November 2020 (Sabtu Sore)
    ... harus diarahkan pada hidup kekal. Di sini juga terjadi pemisahan antara orang kaya dan Lazarus yang miskin sama dengan pemisahan antara neraka dan sorga yang ditentukan oleh sikap kita terhadap makanan rohani firman Allah yang benar saat ini--'ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu'. Malam ini kita ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Oktober 2014 (Senin Sore)
    ... ular dalam kehidupan tersebut. Bukti kalau ada ular yaitu Musa lari karena takut akan digigit ular. Di manapun kita berada dan dalam kondisi apapun setiap pelayan Tuhan harus tetap memegang salib disertai dengan rela sengsara daging artinya rela menderita untuk berhenti berbuat dosa dan sengsara daging tanpa dosa mungkin dosa itu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 Mei 2021 (Selasa Sore)
    ... dan bahasa dan kaum dan bangsa. Kita ditebus oleh darah Yesus dari bangsa suku kaum keluarga dan bahasa lidah sampai berkata benar jujur. Jika ya katakan ya jika tidak katakan tidak . Amsal a Lidah orang benar seperti perak pilihan tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya. Tembaga penghukuman atas daging ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 November 2022 (Minggu Pagi)
    ... kita yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah yaitu perseteruan sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya dan dengan itu mengadakan damai sejahtera dan untuk memperdamaikan keduanya di ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.