Pembicara: Pdp. Youpri Ardiantoro
Salam sejahtera, selamat sore, selamat beribadah di dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Kiranya bahagia, sukacita dan damai sejahtera dari Tuhan kita Yesus Kristus senantiasa menyertai kehidupan kita hari-hari ini, sampai Tuhan Yesus datang kembali yang kedua kali, bahkan sampai selama-lamanya.
Kita akan belajar dalam injil
Markus 8.
Markus 8: 31-338:31.Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaandan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.
8:32.Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.
8:33.Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Ini adalah pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus= Yesus mengajarkan tentang salib.
Salibadalah
- penderitaan daging untuk berhentiberbuat dosa.
1 Petrus 4: 1
4:1.Jadi, karena Kristus telahmenderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telahberhenti berbuat dosa--,
- penderitaan daging tanpadosa (sudah tidak berbuat dosa, tetapi masih menderita). Ini sama dengan pengalaman salib.
1 Petrus 4: 12-13
4:12.Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akannyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13.Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
Pengalaman salib adalah pengalaman penderitaan daging tanpa dosa sampai daging tidak berkuasa (sampai daging tidak bersuara lagi)--seperti penderitaan Yesus sampai mati di kayu salib. Tanda benar-benar mati adalah daging sudah tidak bersuara lagi. Contohnya, sudah dikata-katai tetapi tidak membalas, mau diapapun juga dagingnya sudah tidak bersuara lagi.
Di balik salib, ada
kekuatan Allah dan hikmat Allah.
1 Korintus 1: 23-241:23.tetapi kami memberitakanKristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,1:24.tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalahkekuatan Allah dan hikmat Allah.
KEKUATAN ALLAH
Kekuatan Allah, yaitu:
- 2 Korintus 13: 4
13:4.Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa Allah. Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karenakuasa Allah
Yang pertama: kekuatan Allah atau kuasa Allah di dalam kebangkitan-Nya. Jadi kuasa Allah adalah kuasa kebangkitan (kuasa untuk hidup).
Kalau pengalaman kematiannya benar--sampai daging tidak bersuara lagi--, maka kehidupan itu juga akan mengalami kuasa Allah, yaitu kuasa dalam kebangkitan.
Apa itu kuasa dalam kebangkitan? Kuasa yang tidak bisa dihalangioleh apapun juga. Waktu Yesus mati dan bangkit setelah tiga hari, tidak ada satupun yang bisa menghalangi. Sekalipun kuburan Yesus ditutup oleh batu yang besar, tidak ada yang bisa menghalangi kebangkitan Yesus (batu yang besar disingkirkan). Sekalipun dijaga oleh prajurit-prajurit, justru prajurit-prajurit lari tunggang langgang.
Kuasa kebangkitan sanggup menembusiapapun. Sekalipun ada masalah yang mustahil, tidak mungkin terselesaikan, tidak mungkin ada jalan keluarnya (bagaikan sudah mati), tetapi kalau kehidupan itu mengalami pengalaman kematian bersama Yesus, maka kehidupan itu juga mengalami kuasa Allah dalam kebangkitannya.
- Filipi 3: 20-21
3:20.Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
3:21.yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Kalau dibaca mulai dari ayat 18, ini tentang salib.
Yang kedua: di balik salib ada kekuatan Allah untuk mengubahkan atau membaharui kehidupan kita sampai menjadi sama mulia dengan Tuhan; ini sama dengan kuasa kemuliaan.
Jadi, kalau kematiannya benar, pasti disusul dengan kuasa kebangkitan (kita mengalami kuasa yang tidak bisa dihalangi oleh apapun juga), sampai diubahkan terus menerus dan satu kali waktu kita menjadi sama mulia (sempurna) dengan Tuhan.
Bentuk pengalaman kematian ini berbeda-beda; ada yang diijinkan tidak bisa makan, diijinkan mengalami kesulitan dan sebagainya. Tetapi yang pasti adalah kita
harus mati terhadap dosa.
mungkin ada semuanya (makanan ada, uang ada, semuanya baik-baik), tetapi kalau kehidupan itu tidak berbuat dosa, ini juga disebut pengalaman kematian.
Pengalaman kematian bukan hanya karena tidak uang atau tidak ada makanan, tetapi sampai tidak berbuat dosa.
HIKMAT ALLAHAmsal 31: 2631:26.Ia membuka mulutnya dengan hikmat,pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.
Hikmat=
firman pengajaranatau pembukaan rahasia firman.
Jadi, malam hari ini, terutama bagi kami sebagai hamba Tuhan; bagaimana seorang hamba Tuhan dipercaya pembukaan rahasia firman? Ini bergantung kepada ia mau mati atau tidak. Selama ia mau mati (rela dagingnya menderita tanpa dosa), maka ia semakin diberi hikmat oleh Tuhan dan firman semakin dibukakan.
Demikian juga sidang jemaat. Semakin kita mau mati terhadap dosa, maka kita semakin dipercaya untuk bisa mengerti firman, menjadi iman, sampai praktik firman pengajaran yang benar.
Amsal 9: 19:1.Hikmattelah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya,
'
mendirikan rumahnya'= rumah rohani itulah pembangunan tubuh Kristus.
kehidupan yang rela menderita daging tanpa dosa, sampai daging tidak bersuara lagi, maka ia dipercayakan hikmat dan
dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, sampai mencapai kesempurnaan atau terbentuk tubuh Kristus yang sempurna ('
menegakkan ketujuh tiangnya'; angka 7 menunjuk pada kesempurnaan).
Jadi, tidak ada yang sia-sia! Pada malam hari ini, jika kita rela menderita daging tanpa dosa, maka kita akan menerima hikmat, dipakai oleh Tuhan dan juga dibangun sampai sempurna. Jika kita dipakai oleh Tuhan, tetapi tidak sempurna, apa artinya? Rasul Paulus pernah berkata ‘
jangan aku sendiri ditolak.’
Jika ditolak, akan rugi.
"
Oleh sebab itu, doakan kami sebagai pemberita firman pengajaran, agar jangan hanya memberitakan firman, tetapi nantinya ditolak."
Tetapi sayang,
banyakkehidupan yang menolak salib. Orang dunia menolak salib, anak Tuhan, bahkan sampai hamba Tuhan, pelayan Tuhan (kehidupan yang dipakai oleh Tuhan) juga menolak salib.
Filipi 3: 18-193:18.Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis,banyakorang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
3:19.Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka,pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
Dalam surat Korintus, salib memang merupakan batu sandungan bagi orang Yahudi (orang Kristen), dan merupakan kebodohan bagi orang Yunani.
Malam ini, kehidupan yang menolak salib diwakili oleh Petrus.
Petrusadalah pelayan Tuhan, hamba Tuhan yang hebat dan senior, tetapi ia juga menolak salib.
Mengapa Petrus bisa menolak salib?Jawabannya ada pada ayat 19: '
pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi'= sebab
pikirannya hanya memikirkan perkara duniawi/perkara daging.
Kalau hati dan pikiran hanya diisi oleh perkara-perkara jasmani/perkara-perkara daging, maka kehidupan itu pasti menolak salib; sekalipun sudah menjadi hamba Tuhan, pelayan Tuhan pasti menolak salib.
Karena itu, saat Tuhan memarahi Petrus, Tuhan berkata, '
engkau tidak memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia'.
Apa kegunaan Yesus disalibkan dalam kehidupan kita (pikiran Allah)?
- Matius 15: 24-28 (‘cerita tentang perempuan Kanani’)
15:24.Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
15:25. Tetapi perempuan itumendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
15:26. Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
15:27. Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
15:28. Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Sebenarnya, Yesus diutus--bahkan sampai mati di kayu salib--untuk mencari domba-domba yang hilang dari umat Israel. Di sini, bangsa kafir (perempuan Kanaan) memohon kemurahan.
Yesus sudah mati di kayu salib dengan 4 luka (2 di tangan dan 2 di kaki). Sudah tertutup kemungkinan bagi bangsa kafir. Tetapi sebelum diturunkan dari kayu salib, seorang prajurit dari bangsa Romawi menusuk lambung Yesus, sehingga mengalir keluar darah dan air. Inilah bagian kita sebagai bangsa kafir. Jadi, Yesus mati di kayu salib, bukan hanya menyelamatkan manusia berdosa dari bangsa israel saja (bangsa israel secara jasmani), tetapi juga menyelamatkan bangsa kafir.
Kegunaan pertama Yesus disalib bagi kita: supaya kita sebagai manusia berdosa bisa diselamatkan.
Tanda selamat dari dosa-dosa bagi kita sebagai bangsa kafir:
- percaya Yesus,
- dari lambung Yesus mengalir keluar darah (tanda darah). Darah menunjuk pada bertobat, yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan (mati terhadap dosa). Bangsa kafir yang sudah selamat dan mengalami penebusan dari dosa-dosa adalah bangsa kafir yang sudah bertobat.
- dari lambung Yesus juga mengalir keluar air (tanda air). Air menunjuk pada baptisan air (lahir baru) yang menghasilkan hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran.
Jadi, Yesus disalib, supaya kita bisa selamat, bertobat, lahir baru dan hidup dalam kebenaran. Inilah pikiran Allah, sekalipun harus disertai dengan penderitaan.
Kalau sudah bisa hidup dalam kebenaran,hasilnya: diberkatioleh Tuhan. Seperti ayat mengatakan: 'dulu aku muda, tetapi sekarang aku tua dan tidak pernah aku lihat orang benar ditinggalkan atau anak cucunya meminta-minta roti.'
Jadi, kalau hidup benar, pasti diberkati. Kesalahan kita adalah tidak mau memikul salib (dagingnya tidak mau menderita), tetapi maunya langsung diberkati. Jika demikian, bahaya, sebab iblis pun bisa memberi berkat.
Amsal 12: 26
12:26.Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
Sesudah hidup benar, kita tidak sulit untuk tergembala. Penggembalaan adalah tempat untuk memantapkan kebenaran. Kita tergembala pada firman pengajaran yang benar, bukan kepada orang, organisasi gereja, gedungnya dan sebagainya. Ini bagaikan carang yang melekat pada pokok anggur yang benar.
Banyak tanda-tanda tergembala, seperti bertekun dalam tiga macam ibadah pokok dan sebagainya.
Yohanes 10: 27, 5
10:27.Domba-domba-Kumendengarkan suara-Kudan Aku mengenal mereka danmereka mengikut Aku,
10:5. Tetapi seorang asingpasti tidak mereka ikuti, malah mereka laridari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
‘mendengarkan suara-Ku‘ = mendengarkan firman pengajaran yang benar.
Tanda tergembaladalam Yohanes 10: 27: kita mendengarkan firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran.
Malam hari ini, kita periksa. Yang tergembala bukan hanya domba-domba, tetapi gembala juga harus tergembala.
Bagaimana gembala dan domba-domba tergembala?
Ayat 5= domba-domba tidak mau mendengarkan suara asing.
Yesus sebagai Gembala yang baik memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Pikiran Allah, yaitu Yesus mati disalib untuk membawa kita masuk dalam penggembalaan (tergembala dengan baik).
Petrus tidak mau tergembala. Buktinya adalah ia tidak mau mengikuti saat Yesus berkata, 'Aku mau ke Yerusalem dan mati'; Petrus malah menarik Tuhan dan berkata ‘jangan Tuhan, sekali-kali tidak akan menimpa Engkau’. Ini berarti Petrus tidak mau taat dengar-dengaran(pikiran manusia).
Kalau menggunakan pikiran manusia, tidak mau mengikuti salib (tidak mau menderita), tidak mau hidup dalam kebenaran, apalagi untuk tergembala. Tetapi kalau menggunakan pikiran Tuhan, pasti bisa. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil!
- Efesus 2: 15-22
2:15.sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
2:16.danuntuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
2:17.Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",
2:18.karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.
2:19.Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20.yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi,dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21.Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22.Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
Setelah bangsa Israel dan kafir diselamatkan, maka disatukan.
Kegunaan kedua Yesus disalib bagi kita: menyatukan kitauntuk masuk dalam kesatuan tubuh Kristus yang sempurna, yaitu antara Israel dan kafir. Ini penyatuan terbesar, tubuh Kristus internasional antara Israel dan kafir.
Yesus disalibkan (kurban Kristus) untuk menyatukan, bukan mencerai beraikan. Penyatuan tubuh Kristus yang sempurna dimulai dari:
- dalam nikah rumah tangga (tubuh Kristus yang terkecil). Sebab itu, kita harus menjaga nikah kita. Jika ada pihak-pihak, suara-suara yang berusaha menjauhkan nikah rumah tangga, supaya tidak menjadi satu lagi, ini harus bisa diatasi. Yang Tuhan inginkan adalah ‘nikah yang satu’. Kalau nikah sudah menjadi satu, maka akan membesar lagi.
- dalam penggembalaan,
- antar penggembalaan,
- sampai Israel dan kafir menjadi satu.
Bagaimana nikah bisa menjadi satu? suami berbeda dengan isteri, soal selera, kesukaan berbeda, banyak sekali perbedaannya.
Syarat untuk masuk dalam kesatuan tubuh Kristus(nikah menjadi satu):
- pada ayat 20: 'dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru' = harus dibangun di atas kurban Kristus.
Bagaimana nikah dibangunkan di atas kurban Kristus?
Ayat 16= 'untuk memperdamaikan keduanya'= nikah yang berlandaskan kurban Kristus adalah nikah yang berdamai.
Supaya nikah menjadi satu, maka harus berdamai. Cara berdamai adalah
- dimulai dengan sadar, menyesali dan mengakui dosa dengan sungguh-sungguh. Setelah diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Ini bagi yang salah.
- Kemudian mengampuni dan melupakan (tidak mengungkit-ungkit lagi) apapun dosa kesalahannya. Ini bagi yang tidak bersalah.
Dengan jalan demikian, nikah bisa menjadi satu. Waktu dalam penataran nikah yang ditanya hanya satu, Apakah sudah bisa mengaku dan mengampuni? Kalau belum bisa mengaku dan mengampuni, maka masuk pernikahan hanya menjadi peperangan, sehingga belum boleh masuk dalam nikah.
Jika nikah sudah menjadi satu, itulah suatu kebahagiaan. Tetapi kalau nikah tidak menjadi satu, ini sungguh mengerikan. Kita semua berdoa untuk nikah-nikah kita supaya nikah dipersatukan, sebab Tuhan sudah rela mati di kayu salib untuk menyatukan nikah kita.
Jadi, harga kesatuan ini bukan main-main. Kalau diberikan uang saja, tidak akan bisa menjadi satu. Tetapi Yesus harus mati, supaya kehidupan kita bisa menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
- dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi.
Para rasul= kitab-kitab di Perjanjian Baru.
Para nabi= kitab-kitab di Perjanjian Lama.
Jadi, para rasul dan para nabi adalah firman yang tertulis dalam Alkitab.
Supaya nikah kita menjadi satu, dasarnya harus sama yaitu Alkitab. Malam ini mungkin yang datang beribadah masih suami saja atau istri saja, mari berdoa, sebab tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
"Dulu, kami memiliki jemaat, yang datang beribadah hanya 1 orang saja. Lama-lama, gantian, si A datang, besoknya ibunya, kemudian gantian lagi. Lama-lama setelah mendengarkan firman bisa sama-sama datang, bahkan sampai hari ini. Ini hasil kalau di doakan."
Jadi, dasarnya harus jelas, yaitu satu firman pengajaran yang benar.
- Ibrani 10: 14
10:14.Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakanuntuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
Yesus disalibkan bukan hanya untuk menyelamatkan kita, menyatukan kita, tetapi sampai menyempurnakan kita.
Kegunaan ketiga Yesus disalib bagi kita: menyempurnakan kita.
Jadi, persekutuan mulai didalam nikah (yang terkecil), semuanya ada kaitannya dengan kesempurnaan. Kalau salah dalam nikah, berarti kita tidak bisa masuk dalam kesempurnaan. Sebab itu, kita harus menjaga nikah kita, supaya bisa masuk dalam kesempurnaan.
Kapan terjadi kesempunaan? Kesempurnaan terjadi saat Yesus datang kembali kedua kali. Yang mati akan dibangkitkan, yang hidup diubahkan dalam keadaan yang sempurna. Kita bertemu dengan Tuhan di awan-awan yang pemai, selanjutnya kita berada di kerajaan 1000 Tahun Damai, sampai di Yerusalem Baru.
Bagaimana keadaan sempurna?
Ada 3 tanda kesempurnaan:
- Yakobus 2: 22
2:22.Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan ituiman menjadi sempurna.
Tanda kesempurnaan yang pertama: taat dengar-dengaranapapun resikonya (‘perbuatan iman’).
Kalau ada resiko rugi, dibenci, dikata-katai, tetapi tetap taat, itulah sempurna. Jadi, iman yang dipraktikkan sama dengan taat dengar-dengaran apapun resikonya.
- 1 Yohanes 4: 12
4:12.Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurnadi dalam kita.
Tanda kesempurnaan yang kedua: kita bisa saling mengasihiapapun resiko dan keadaaannya.
Mengasihi yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Tuhan?
Matius 5: 46-48
5:46.Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47.Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?
5:48.Karena ituharuslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Tanda kesempurnaan adalah kita bisa mengasihi sesama sampai mengasihi orang yang memusuhi kita.
Kalau kita mengasihi hanya kepada orang yang mengasihi kita, itu belum kasih yang sempurna, sebab orang di dunia juga demikian. Tetapi kalau bisa mengasihi orang yang merugikan kita, orang yang berbuat jahat kepada kita, orang yang memusuhi kita, itulah kasih yang sempurna.
- Yakobus 3: 2
3:2.Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapatidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orangsempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Tanda kesempurnaan yang ketiga: tidak salah dalam perkataan; dimulai dengan berkata benar (jika ya katakan 'ya', jika tidak katakan 'tidak').
Kalau perkataan sudah benar, ada harapan satu kali waktu untuk tidak salah dalam perkataan (bisa menjadi sempurna). Kalau yang salah tetapi dikatakan benar dan sebaliknya, berarti masih jauh dari kesempurnaan.
Apalagi kalau sekarang masih senang perkataan yang salah, perkataan yang tidak baik, seperti menggosipkan orang lain, menyumpahi orang, mengutuki orang, itu masih jauh sekali dari kesempurnaan.
Ini sekarang dikaitkan dengan gereja Tuhan.
Kita sebagai gereja Tuhan diberi waktu oleh Tuhan selama 2000 tahun. Sekarang pada tahun 2015, mengapa Tuhan belum datang? Ini merupakan kemurahan Tuhan.
Perjalanan kita menuju kota Yerusalem baru (kota di atas gunung). Kalau diberi waktu 2000 tahun untuk berjalan sampai ke gunung, berarti saat ini kita sudah ada di gunungnya atau sedikit lagi sudah sampai (sedikit lagi sudah mencapai kesempurnaan).
Sekarang, kita kembalikan ke diri kita. Dalam waktu yang Tuhan berikan kepada kita sekarang ini,
di mana posisi kita?Sudah sekian lama kita berjalan, seharusnya sudah dekat pada kesempurnaan. Kalau sekarang masih benci, iri, tidak taat, berarti terlalu jauh dari kesempurnaan. Kalau nanti waktunya habis, apakah kita bisa sampai atau tidak?
"
Beberapa waktu yang lalu, jemaat di Ngunut saya terangkan hal ini.Kita mendaki gunung di Kota Batu. Diberi waktu 4 jam. Kita sudah berjalan 3 jam 50 menit, tetapi masih di Wonokromo, berarti masih terlalu jauh dan tidak mungkin sampai ke Batu dalam 10 menit."
Mari kita semuanya diperiksa dan semoga ini menjadi renungan dalam kehidupan kita.
Waktu ini sudah tidak lama lagi!Tadi ‘
kurban Kristus menyempurnakan yang Ia kuduskan’. Kalau kita belum kudus, belum berubah, sudah pasti ketinggalan.
Salah satu kehidupan yang menolak salib adalah
Petrus. Karena Petrus menolak salib, maka sampai lidahnyapun tidak benar. Buktinya adalah Petrus menyangkal Tuhan 3 kali.
Akibatnya:
- Petrus menjadi sama dengan iblis.
Kehidupan yang menolak salib sama dengan iblis dan hanya diancam dengan kebinasaan selama-lamanya.
- Kalau kehidupan itu menyangkal, maka Tuhan juga menyangkal dia.
Markus 8: 38
8:38.Sebab barangsiapa malukarena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang ituapabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."
Kalau hari-hari ini kita menolak salib, sampai menyangkal Tuhan, maka Tuhan akan menyangkal kehidupan kita.
Kalau malam ini, kita mau memikul salib,--sehingga kita hidup dalam kebenaran, berdamai (menjadi satu), sampai kita tidak salah dalam perkataan, mengasihi sampai mengasihi musuh dan taat dengar-dengaran,--maka kita tidak akan binasa, tetapi diangkat bersama-sama Tuhan di awan-awan yang permai.
Tuhan tidak rela kalau manusia ciptaan-Nya (terutama pelayan Tuhan seperti Petrus) menjadi sama dengan iblis karena menolak salib. Sebab itu, Tuhan berusaha supaya Petrus bisa kembali kepada gambar dan rupa Allah (dipermuliakan).
Bagaimana cara Tuhan menolong Petrus?
- Yesaya 52: 14
52:14.Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia--begitu buruk rupanya,bukan seperti manusialagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi--
Cara pertama Tuhan mneolong Petrus: Yesus rela mati di kayu salibdan wajah-Nya rela menjadi buruk (tidak seperti manusia, tetapi seperti iblis), supaya Ia bisa menjangkau anak Tuhan, hamba Tuhan yang mungkin malam ini sudah serupa iblis karena menolak salib.
Inilah harga yang dibayar oleh Tuhan.
- Yohanes 21: 15-19
21:15.Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16.Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17.Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
21:18.Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19.Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku.
Cara kedua Tuhan menolong Petrus: Tuhan menampilkan penggembalaan yang benar. Di dalam penggembalaan yang benar, Petrus senantiasa medengarkan suara Tuhan= firman yang keluar dari mulut Yesus sendiri, yaitu firman yang sanggup menyucikan sampai kedalaman hati, sehingga Petrus terkoreksi tentang ketaataannya, kasihnya dan kerelaannya dalam penderitaan.
Untuk menolong kehidupan yang sudah berwajah seperti iblis, masuklah dalam penggembalaan untuk mendengar firman pengajaran yang benar, yang sanggup menusuk sampai kedalaman hati dan menyatakan apa sesungguhnya keadaan kita.
Pertanyaan Yesus kepada Petrus yang pertama dan kedua ‘apakah engkau mengasihi Aku dengan kasih agape (kasih Allah)?’ Petrus menjawab ‘aku mengasihi Engkau dengan kasih fileo (kasih persaudaraan).’
Pada pertanyaan ketiga, Tuhan turunkan, ‘apakah engkau mengasihi Aku dengan kasih fileo (kasih persaudaraan)?’, maka Petrus menangis, karena ia tidak memiliki kasih pada sesama. Jadi dalam penggembalaan, Tuhan mengoreksi sampai kedalaman hati kita, bahkan tidak ada yang disembunyikan lagi.
Lewat firman yang diulang-ulang, Petrus sadar bahwa ia tidak punya kasih, bahkan sampai menyangkal Tuhan tiga kali.
Jadi, lewat firman pengajaran benar dan perjamuan suci, Tuhan mau menolong kita.
Cara supaya kita ditolong oleh Tuhanadalah mengakui keadaaan kita, sehingga kurban Kristus mengampuni dan wajah Petrus yang berwajah iblis dikembalikan menjadi wajah yang mulia, yaitu penuh kasih, taat dan rela untuk mati bagi Tuhan.
Dulu Petrus takut mati. Tetapi begitu Petrus tergembala, maka ia taat sampai mati (Yohanes 21: 18). Inilah hasil dalam penggembalaan, wajah kita diubahkan sampai wajah kita segambar dan serupa dengan Tuhan.
Kalau wajah kita diubahkan serupa dan segambar dengan Tuhan, maka ada hasilnya.
Kejadian 1: 26-271:26.Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."1:27.Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Jika
kita menjadi ciptaan yang semula; menjadi kehidupan yang taat dengar-dengaran, bisa mengasihi, rela mati,
hasilnya:
- Kita dipeliharaoleh Tuhan (manusia yang serupa dan segambar dengan Allah ditaruh di taman Firdaus); ada pemeliharaan dan perlindungan Tuhan (di taman Firdaus semuanya ada).
- Dulu manusia berkuasa atas tiga binatang (binatang di udara, laut dan darat). Tiga binatang ini menunjuk setan tritunggal ; naga merah padam itulah iblis, binatang yang keluar dari laut itulah antikris, binatang yang keluar dari darat itulah nabi palsu.
Jika kita diubahkan menjadi ciptaan yang semula, maka kita mengalami kemenanganatas setan tritunggal sebagai sumber masalah. Kalau setan dikalahkan, berarti semua masalah diselesaikan. Tuhan yang sanggup untuk menyelesaikan semua persoalan dalam kehidupan kita.
- Firdaus juga menunjuk pada Firdaus yang akan datang (kerajaan 1000 Tahun Damai). Jika kita diubahkan--kita taat dengar-dengaran, bisa mengasihi sampai mengasihi musuh, tidak salah dalam perkataan--, maka satu waktu kita dibawa masuk dalam kerajaan 1000 Tahun Damai. Kita belum masuk, tetapi mulai sekarang, kita sudah merasakan damainya (dalam hati, dalam nikah rumah tangga, dalam pekerjaan, dan dalam penggembalaan).
Awasan bagi kita!Kalau tadi, Petrus sempat menjadi iblis karena menolak salib, tetapi bisa ditolong oleh Tuhan lewat penggembalaan, firman pengajaran benar dan perjamuan suci.
Tetapi, ada satu kehidupan yang menjadi iblis dan dia tidak tertolong, padahal dia juga pelayan Tuhan, hamba Tuhan.
Yohanes 6: 70-716:70. Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namunseorang di antaramu adalah Iblis."
6:71. Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.
Ada pelayan Tuhan, hamba Tuhan tetapi menjadi iblis, itulah Yudas Iskariot. Yudas menjadi iblis dan tidak tertolong. Mengapa?
Jawabannya adalah saat Tuhan memberitakan firman yang menunjuk kekurangannya,
ia tidak mengaku, tetapi menyalahkan yang lain (11 murid lainnya), bahkan menyalahkan Yesus. Bahkan sampai firman yang paling keras (saat perjamuan suci), Yudas tetap tidak mau mengaku.
Saat perjamuan suci, Yohanes bertanya, ‘
siapa Tuhan yang akan menyerahkan Engkau?’ Yesus menjawab, ‘
orang yang setelah aku mencelupkan roti, kuberikan kepada siapa itu, dialah orangnya.’ Roti itu diberikan kepada Yudas Iskariot. Seharusnya Yudas mengaku saat mendengarkan firman dan selamat. Tetapi ia tidak mau mengaku.
Akibatnya: Yudas tidak pernah tertolong, dia mati gantung diri, jatuh dan perutnya pecah, binasa selama-lamanya.
Tetapi, malam ini masih ada kesempatan bagi kita.
Pada pasal 6 ini, Tuhan sudah tahu kalau Yudas adalah iblis. Tetapi
Tuhan biarkan untuk memberi kesempatan.
Malam ini kita tidak tahu, kalau sekian lama Tuhan sudah ulur kesempatan dalam kehidupan kita. Mungkin malam ini adalah kesempatan terakhir bagi kita. Tetapi,
pastikan kalau firman sudah menunjuk atau mengoreksi keadaan kita(mungkin selama ini sudah menolak salib),
biar kita mengaku dan minta ampun pada Tuhan, supaya semua selesai.
Tuhan memberkati.