Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Tema ibadah persekutuan di Medan:
Wahyu 19: 919:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
'
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba'= perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Kepala--Raja segala raja--dan Suami--Mempelai Pria Sorga--dengan sidang jemaat, kita semua, yang sempurna/tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita sorga/isteri--di awan-awan yang permai.
Ini sering disebut juga dengan nikah yang rohani/nikah yang sempurna antara Kristus dengan sidang jemaat.
Dari sini bisa ditarik pelajaran yaitu kita benar-benar menjaga nikah yang jasmani, untuk mengarah pada nikah yang rohani/perjamuan kawin Anak Domba. Kita menjaga
kebenaran nikah--sesuai dengan firman--,
kesucian, dan kesatuan nikah; mulai dari permulaan nikah (masa pacaran), perjalanan nikah, sampai akhir nikah bahkan nikah yang sempurna, kita benar-benar masuk perjamuan kawin Anak Domba. Sesudah itu kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang; Wahyu 20), dan kerajaan sorga yang kekal (Yerusalem baru; Wahyu 21-22).
Wahyu 3: 213:21. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Kita sebagai mempelai wanita sorga duduk bersanding dengan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga di takhta sorga selamanya; kita menjadi milik Yesus selamanya--mempelai wanita menjadi milik Mempelai Pria selamanya--, dan Mempelai Pria menjadi milik mempelai wanita selamanya.
Ini yang disebut dengan
KEPEMILIKAN MEMPELAI.
Waktu ada orang yang bertanya tentang dinar:
Bolehkah membayar pajak kepada kaisar?, Tuhan tunjukkan dinar dan berkata:
Kembalikan apa yang menjadi milik kaisar kepada kaisar, dan kembalikan milik Allah kepada Allah--itulah mempelai.
Siapakahmempelai sorga itu?
- Yesus= Mempelai Pria Sorga, yaitu manusia darah daging yang tidak berdosa; manusia ilahi--Allah yang lahir menjadi manusia--, yang harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa, bukan kalah. Tetapi Ia dibangkitkan oleh kuasa Roh Kudus/kuasa kebangkitan dalam tubuh kemuliaan/tubuh yang sempurna. Kemudian Ia naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
- Kita semua; sidang jemaat= mempelai wanita sorga, yaitu manusia darah daging yang berdosa, tetapi mau mengalami kuasa kebangkitan Yesus/kuasa Roh Kudus dan suara sangkakala yang keras, sehingga kita disucikan dan diubahkan sampai menjadi sempurna, sama mulia dengan Yesus--memiliki tubuh kemuliaan seperti Yesus, yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Kita memang manusia darah daging yang berdosa--kayu.
Kalau belajar dari Tabernakel, Yesus adalah tutup pendamaian--dari emas murni--, sedangkan kita adalah petinya--terbuat dari kayu yang disalut dengan emas, artinya menerima kuasa kebangkitan/Roh Kudus dan suara sangkakala yang keras--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua--, sehingga kita terus menerus disucikan dan diubahkan sampai menjadi sempurna, sama mulia dengan Yesus--memiliki tubuh kemuliaan seperti Yesus--, dan siap untuk menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai.
1 Korintus 15: 50-5215:50. Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
15:51. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52. dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
'
tidak akan mati semuanya'= ada dua kemungkinan dari anak Tuhan/hamba Tuhan/pelayan Tuhan yaitu ada yang mati, dan ada yang hidup sampai Tuhan datang.
Mati atau hidup merupakan kemurahan Tuhan, yang penting adalah selama hidup
kita harus menerima kuasa kebangkitan Yesus dan mendengar bunyi sangkakala (firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua), sehingga kita terus menerus mengalami
penyucian(kematian; mematikan dosa) dan
pembaharuan(bangkit untuk hidup baru) secara terus menerus. Kita mengalami kematian dan kebangkitan seperti Yesus. Ini yang penting.
Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua: tajam pertama untuk mematikan/memotong dosa, dan tajam kedua untuk membaharui. Misalnya tangan yang mencuri, dipotong--berhenti mencuri--, lalu dibaharui--bisa memberi.
Dan pada bunyi sangkakala yang terakhir, saat Tuhan datang kembali terjadi dua peristiwa keajaiban besar:
- Yang mati dalam Yesus--dalam penyucian dan pembaharuan--, akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan--tubuh sempurna--seperti Yesus.
- Yang hidup sampai Tuhan datang kembali ke dua kali--hidup dalam penyucian dan pembaharuan--, akan diubahkan dalam sekejap mata untuk memiliki tubuh kemuliaan seperti Yesus.
Keduanya akan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Jadi jelas, sesudah kita hidup di dunia ini, masih ada dunia rohani; ada kebangkitan orang mati, seperti Yesus, tetapi ada yang diubahkan.
Tetapi kita harus waspada karena
ada ajaran Saduki yang menentang kebangkitan.
Matius 22: 2322:23. Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
Kisah Rasul 23: 823:8. Sebab orang-orang Sadukimengatakan, bahwa tidak ada kebangkitandan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya.
Ajaran Saduki adalah ajaran palsu yang mengajarkan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati, dan tidak ada malaikat atau roh.
Artinya: sesudah hidup di dunia tidak ada kelanjutannya lagi; setelah mati habis perkara. Manusia hanya seperti binatang yang punya tubuh dan nyawa (jiwa), tetapi tidak punya roh.
Ada yang mirip ajaran Saduki: kalau mati, nanti akan menjelma jadi yang lain.
Ini berarti menolak kuasa kebangkitan Yesus, yang sama dengan menolak menjadi mempelai wanita sorga (
PENOLAKAN MEMPELAI). Sementara Tuhan ajarkan kepemilikan mempelai--kita harus jadi milik-Nya dan Dia menjadi milik kita--, tetapi ada ajaran yang menolak.
Seringkali kita tidak sadar. Ajaran palsu itu bekerjanya benar-benar halus, masuknya sedikit demi sedikit, orang tidak sadar kalau sudah 'diracun'. Itu bahayanya. Mungkin kita bicara soal Yesus mati--Jumat Agung--dan bangkit bahkan naik ke sorga--kenaikan Tuhan--, tetapi menolak kuasa kebangkitan-Nya.
Akibatnya:
- 1 Korintus 15: 13-14, 19
15:13. Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
15:14. Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
15:19. Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
'Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus' = mengikut Yesus hanya untuk perkara jasmani.
Akibat pertama: beribadah melayani Yesus hanya untuk mencari perkara-perkara jasmani.
Semua diajarkan: Yesus mati, bangkit, dan naik ke sorga, tetapi kuasa kebangkitannya yang dicabut.
Ia tidak mengatakan: Yesus tidak bangkit,tetapi ajarannya hanya menekankan kemakmuran jasmani--mencari berkat jasmani--dan hiburan jasmani. Itu sama dengan mengatakan: tidak ada kuasa kebangkitan orang mati. Kita harus waspada sungguh-sungguh! Banyak bergumul!
"Saya sudah bersaksi di Malang. Kami suami isteri sempat ribut waktu masih ada om Pong. Waktu beliau masih hidup, kami agak santai karena merasa masih ada sandaran, tidak terus menerus doa puasa atau doa semalam suntuk. Satu waktu ikut persekutuan, catatan kami sama, saya baca, terkejut--setelah om Pong meninggal--, yang berkhotbah orang lain: 'Kenapa Yesus tidak turun dari salib? Nomor satu: menjaga gengsi.' Saya catat, padahal jelas tidak benar. Justru Yesus mati karena merendahkan diri, bukan jaga gengsi. Saya cek catatan isteri saya, ternyata sama. Tidak benar, tetapi kita catat. Ajaran palsu itu benar-benar halus. Gembala saja terkecoh. Sesudah itu kami fellowship bersama-sama hamba Tuhan, lalu hamba Tuhan datang ke Malang tiap kamis. Malam hari setelah makan, mereka senang, saya turun: 'Ada apa?': 'Hebat ya firman itu.': 'Kenapa?': 'Bait Allah dibangun empat puluh enam tahun (Bpk Pdt Pong dan In Juwono juga mengajarkan itu), tetapi yang lain mengajarkan: masih ditambah dua puluh tahun lagi karena baca di buku (enam puluh enam tahun).' Hamba Tuhan sudah berkata: Luar biasa. Saya datang: 'Salah, pak, empat puluh enam tahun ditambah dua puluh tahun itu enam puluh enam, berarti alkitab yang dirombak. Kalau empat puluh enam--4 dan 6--, hukum Taurat yang dirombak, supaya bangsa kafir bisa masuk. Lemas mereka."
Mungkin tidak berkata: Yesus tidak bangkit, tetapi fokus ajarannya soal kemakmuran dan hiburan jasmani, kedudukan, hormat, pujian dan lain-lain, itu sama dengan mengajarkan bahwa Yesus tidak bangkit.
Sehingga kita menjadi orang yang paling malang dari semua manusia di dunia; lebih dari orang yang tidak percaya Yesus; hidup dalam kutukan, kemalangan, sampai kebinasaan selamanya.
"Saya bilang: sudah bayar ongkos dan sebagainya, sampai di gereja hanya mendapatkan 'anjing dan babi'. Tetapi kalau kita bertahan, berarti kita mau menerima bunyi sangkakala. Banyak orang marah karena inginnya disanjung-sanjung, tetapi malah mendapatkan 'anjing-babi.'"
- 1 Korintus 15: 32
15:32. Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buasdi Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".
Akibat kedua: tampil seperti binatang buas, yaitu:
- Hidup hanya menuruti hawa nafsu/keinginan/naluri daging sehingga menghasilkan perbuatan dosa dan puncak dosayaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
Seperti binatang buas, mau makan tinggal makan, tidak peduli induknya atau anaknya dimakan juga. Mau kawin tinggal kawin, bisa kawin dengan siapa saja.
Dosa makan-minum= merokok, mabuk, dan narkoba.
Kalau orang sampai diikat narkoba dan lain-lain--berkata: tidak bisa terlepas--, berarti ia tidak percaya kuasa kebangkitan Yesus--dia kena ajaran Saduki.
Kalau kita percaya kuasa kebangkitan Yesus, kita akan terlepas dari dosa-dosa.
Dosa kawin-mengawinkan= perselingkuhan, kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan, percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami-isteri sah, penyimpangan: laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan.
- Perkataan yang buas--binatang buas sudah dijinakkan tetapi belum ada yang sanggup menjinakkan lidah--: bersungut-sungut, dusta, gosip, fitnah, hujat--apalagi kalau menentang pengajaran yang benar, bahaya!
Bilangan 14: 29
14:29. Di padang gurun ini bangkai-bangkaimuakan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.
Ini cerita saat Musa mengirim dua belas pengintai ke Kanaan sesuai dengan firman. Mereka berkata: Firman Tuhan benar, ini hasilnya, hanya ada raksasa. Jangan maju, lebih baik mundur; lebih baik mati di padang gurun atau Mesir.Perkataan buasnya keluar (suara daging), bertentangan dengan firman Tuhan (pengajaran yang benar). Tuhan suruh ke Kanaan, tetapi mereka malah berkata: Ayo ke Mesir saja.
Ini adalah bersungut-sungut menentang pengajaran yang benar. Hati-hati! Termasuk menentang kegerakan atau fellowshipyang benar, menentang nikah yang benar, menentang penggembalaan yang benar. Bahaya!
Akibatnya: tadi dituliskan: 'bangkai-bangkaimu,' artinya menjadi sama dengan binatang.
Israel adalah imam dan raja; umat pilihan Tuhan; bintang, tetapi kalau bersungut menentang yang benar, akan menjadi binatang.
Kalau tetap mempertahankan perkataan yang salah--dusta, gosip, fitnah, bersungut--, berarti tidak percaya kebangkitan Yesus; sama dengan ajaran Saduki, yang membawa pada kebinasaan selamanya. Kita yang terikat dosa-dosa sampai puncaknya dosa dan tidak mau lepas; sama dengan ajaran Saduki yang tidak percaya kebangkitan: mari makan minum, lalu mati, selesai. Sekarang kalau mau sorga, yang senang-senang saja. Sekarang kalau hidup benar (susah-susah), neraka. Inilah ajaran Saduki.
Matius 22: 29-30 22:29. Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!
22:30. Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.
Tetapi bersyukur, Tuhan menjawab pertanyaan orang Saduki ini, yaitu sesudah kebangkitan orang mati, orang akan hidup seperti malaikat di sorga--ada dunia rohani.
Artinya: jika kita hamba/pelayan Tuhan mau menerima kuasa kebangkitan Yesus--kuasa Roh Kudus--dan bunyi sangkakala atau pedang firman, maka
mulai sekarang kita harus hidup seperti malaikatdi sorga, sampai kalau Tuhan datang kembali kita menjadi mempelai wanita sorga.
Praktik hidup seperti malaikat--masih di dunia tetapi sudah hidup seperti malaikat; kita belajar dari dua malaikat yang sering disebut: malaikat Gabriel dan Mikhael; dua saksi sudah sah--:
2 Korintus 13: 113:1. Ini adalah untuk ketiga kalinya aku datang kepada kamu: Baru dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah.
- Malaikat Gabriel.
Lukas 1: 26-28
1:26. Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabrielpergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
1:27. kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
1:28. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Malaikat Gabriel adalah Malaikat pembawa berita firman Allah.
Jadi hidup seperti malaikat Gabriel artinya kita hidup sesuai dengan firman Tuhan; firman pengajaran yang benar.
Malaikat itu roh; roh itu penurut; kuat. Kalau kita hidup sesuai dengan firman, kita tidak akan jatuh, tetapi kuat--sama seperti malaikat. Begitu keluar dari firman, habis.
Malaikat saja jatuh, apalagi manusia darah daging. Kalau malaikat jatuh, habis. Kalau manusia jatuh, masih bisa ditolong karena Tuhan tahu manusia itu debu--banyak kelemahan dan kekurangan--, dan Tuhan Yesus menebus dosa lewat tubuh manusia.
Kalau hidup sesuai dengan yang lain, berarti dunia, sama seperti Lucifer--begitu tidak taat (tidak sesuai dengan firman), ia langsung dibuang ke dunia dan menjadi setan.
- Malaikat Mikhael.
Wahyu 12: 7-8
12:7. Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhaeldan malaikat-malaikatnya berperangmelawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
12:8. tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
'naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya' = setan.
'mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga' = dikalahkan.
Malaikat Mikhael adalah malaikat perang.
Daniel 12: 1
12:1. "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingianak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.
'mendampingi'= menolong.
Daniel 10: 13
10:13. Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolongaku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia.
Malaikat peperangan; malaikat pendamping/penolong, itulah kuasa Roh Kudus.
Hidup seperti malaikat Mikhael sama dengan hidup dalam urapan Roh Kudus.
Jadi praktik sehari-hari hidup seperti malaikat adalah hidup sesuai dengan firman Allah dalam urapan Roh Kudus (
taat dengar-dengaran kepada firman Allah dalam urapan Roh Kudus).
Firman Allah dalam urapan Roh Kudus= firman Allah yang dibukakan rahasianya oleh Roh Kudus yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab; firman pengajaran yang benar; firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua; bunyi sangkakala yang keras.
Ibrani 4: 12-134:12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Kalau kita mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman Allah dalam urapan Roh Kudus, kita akan mengalami
penyucian mulai dari hati--gudangnya dosa; tempat bersembunyinya dosa.
Kalau dosa tetap tersembunyi, hadirat Tuhan juga akan tersembunyi sehingga kita menjadi kering.
"
Ini ketakutan saya. Jangan menjadi hamba Tuhan yang kering. Menjadi hamba Tuhan sederhana; makan tidak makan, tidak ada masalah. Kalau kering, mau apa? Sedikit saja ada yang tersembunyi, harus ditusuk oleh pedang supaya hadirat Tuhan nyata di tengah kita."
Matius 15: 1915:19. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).
Hati berisi tujuh keinginan jahat dan najis, dan kepahitan:
- Pikiran jahat= prasangka buruk, termasuk pikiran najis.
- Pembunuhan= termasuk kebencian sampai kebencian tanpa alasan--kepahitan.
- Perzinahan= satu kali jatuh dalam dosa zinah--seperti Daud dengan Batsyeba.
- Percabulan= terus menerus atau sengaja berbuat zinah.
- Pencurian= terutama mencuri milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
- Sumpah palsu= dusta.
- Hujat= menyalahkan ajaran benar dan membenarkan yang salah. Seperti sepuluh pengintai yang bersungut-sungut; menentang firman yang benar. Bahaya besar!
Kalau ada dosa-dosa ini,
akibatnya:
- Hadirat Tuhan tersembunyidalam pribadi kita, nikah rumah tangga, penggembalaan, dan fellowship, sehingga kita kering rohani sampai kehancuran dan kebinasaan.
- Pelita padam--angka tujuh menunjuk pada tujuh lampu pada pelita--= hati gelap= mata gelap, sehingga hidupnya membabi buta--nikah, penggembalaan membabi buta. Seperti bangsa Israel--sepuluh pengintai--diperintahkan ke Kanaan malah ke Mesir, salah arah. Inilah membabi buta.
Kalau hati disucikandari tujuh keinginan jahat, najis, dan kepahitan, pelita akan bercahaya; mata menjadi terang; bisa melihat Tuhan,
bisa menyembah Tuhan; memandang wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari. Kalau hati disucikan, berarti seluruh hidup bisa disucikan.
Matius 5: 85:8. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Banyak menyembah, itu juga hidup seperti malaikat. Tadi belajar dari dua malaikat. Sekarang kita belajar dari semua malaikat.
Apa pekerjaan Malaikat di sorga?
Wahyu 7: 117:11. Dan semua malaikatberdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkurdi hadapan takhta itu dan menyembah Allah,
Malaikat--roh yang kuat dan penurut--banyak tersungkur--mengaku tidak mampu, tidak bisa apa-apa--, apalagi manusia debu tanah liat, kalau tidak mau tersungkur, mau apa kita?Kita harus banyak menyembah Tuhan. Dari dua belas murid, hanya tiga yang diajak naik gunung untuk memandang wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari yang terik. Hanya dua puluh lima persen yang bisa mencapai penyembahan yang benar. Kita juga, semoga bisa mencapai penyembahan yang benar, kita memandang wajah Yesus yang bagaikan matahari yang terik.
Dari penaburan benih--pemberitaan firman--, hanya dua puluh persen yang jadi--empat tanah hati: di pinggir jalan, bersemak duri, berbatu, tanah hati yang baik. Ibadah pelayanan berhasil hanya dua puluh lima persen. Sampai penyembahan juga dua puluh lima persen.
"
Itu yang ditekankan oleh Pdt In Juwono soal Lempin-El: kalau 25% saja jadi tiap angkatan, itu sudah memenuhi alkitab. Tidak usah banyak menuntut."
Lewat perjamuan suci; wajah-Nya menjadi buruk di kayu salib, tidak seperti anak manusia tetapi seperti anjing, babi, bahkan setan, karena seratus persen kemuliaan-Nya disinarkan kepada kita. Yang buruk sudah ditanggung oleh Yesus, supaya
seratus persen sinar-Nya diberikan kepada kita.
Malaikat yang tersungkur, Tuhan perhatikan. Apalagi kita yang lemah, Tuhan sangat memperhatikan.
Inilah hidup malaikat, yaitu
pegang pedang, disucikan, dan banyak menyembah Tuhan. Kalau banyak bergosip, berarti hidupnya setan.
Kalau bisa memandang wajah Yesus, apalagi lewat perjamuan suci,
hasilnya:
- Mazmur 84:12
84:12. Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
(terjamahan lama)
84:12. Karena Tuhan Allah bagaikan matahari dan perisai; Tuhanpun akan mengaruniakan anugerah dan kemuliaan, tiada Ia akan menahankan kebajikandari pada orang yang berjalan dengan tulus hatinya.
'kasih' = anugerah; kemurahan.
'kebaikan' = kebajikan.
'tidak bercela'= tulus; suci sampai dalam hati.
Hasil pertama: matahari yang terik dari wajah Yesus/kasih Yesus menjadi perisaidalam hidup pribadi, nikah, dan penggembalaan--perisai dari panah api si jahat.
Artinya:
- Sanggup memelihara dan melindungi kita secara jasmanidari celaka marabahaya, pencobaan di segala bidang--krisis ekonomi--dan lain-lain sehingga kita selamat dan diberkati Tuhan, dan menjadi berkat bagi orang lain.
- Secara rohanikita dilindungi dari:
- Dosa-dosa dan puncaknya dosa. Pegang pedang dan banyak menyembah, karena tiap langkah ada dosa--dosa menghantam di setiap detak jantung kita. Kita tetap hidup benar dan suci.
- Kita juga dilindungi dari ajaran palsu, sehingga kita tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar; tidak jatuh, tersesat dan terhilang; kita tetap bersama Tuhan dan menjadi milik Tuhan selamanya.
- Kita dilindungi dari penghukuman Tuhan yang akan datang: tiga kali tujuh penghukuman, termasuk antikris di dalamnya. Kita disingkirkanke padang belantara selama tiga setengah tahun, jauh dari mata antikris; kita dipelihara langsung oleh Tuhan lewat firman pengajaran dan perjamuan suci.
Ibadah pendalaman alkitab adalah latihan menyingkir ke padang gurun.
- Kita dilindungi dari kiamat; terlepas dari neraka, sehingga hidup kekalselamanya.
- Hasil kedua: matahari adalah kemurahan dan kebajikan Tuhan untuk menyinari lembah-lembah:
- Lembah kejatuhan/lembah kekelaman/lembah maut disinari, bisa terjadi pemulihan, pengangkatan dari kejatuhan. Kita bisa hidup benar dan suci.
Raja Daud pernah jatuh dengan Batsyeba seharusnya dirajam batu dan binasa, tetapi ada secercah sinar kemurahan kebajikan Tuhan, sehingga terjadi pemulihan (pengangkatan dari kejatuhan).
Jatuh di dosa apapun, janganberlarut-larut di lembah, kalau diteruskan akan sampai di lembah kelam, lembah jurang maut. Stop! Tuhan sudah memberikan sinar-Nya kepada kita, dan kita bisa diangkat.
- Lembah kegagalan, disinari kemurahan kebajikan dari wajah Yesus, jadi berhasil dan indah pada waktunya.
Kalau sudah berusaha tetapi tidak bisa, tinggal minta secercah sinar. Seperti Ester, sudah puasa, tetapi tinggal bergantung pada tongkat raja, itulah kemurahan Tuhan.
Kita hanya berharap kemurahan Tuhan.
- Lembah kekeringan rohani--lembah tulang kering--, disinari, kita akan dipuaskan; selalu mengucap syukur pada Tuhan.
- Lembah kemustahilan, disinari, jadi tidak mustahil.
- Hasil ketiga: matahari adalah kemuliaan Tuhan untuk mengubahkankita dari wajah muram, buruk, dan pucat menjadi wajah berseri.
Wajah muram--kecewa, iri hati, benci--=
- Kebencian--dendam--seperti Kain kepada Habel, menjadi damai sejahtera; saling mengasihi.
- Wajah muram ibu Hana waktu menghadapi madunya--menghadapi Penina; isteri kedua dari suaminya yang sudah mengandung--; depresi soal nikah dan buah nikah, bisa menjadi bahagia.
Malam ini pandang wajah Tuhan, wajah muram menjadi berseri; bahagia. Serahkan pada Dia!
Nikah itu soal anggur. Mungkin anggurnya sudah tidak ada lagi, tetapi malam ini ada anggur baru lewat perjamuan suci. Empedu pahit sudah ditanggung Yesus dan Dia berikan anggur baru.
Jangan pertahankan iri hati, kebencian, rasa tidak suka! Sebab bisa menjadi kebencian tanpa alasan. Cabut semua sampai hati jadi damai; kita mengasihi sesama sampai mengasihi musuh!
- Wajah muram dari dua orang ke Emaus yang putus asa dan kecewa--juga tidak percaya kematian dan kebangkitan Yesus; menolak kebangkitan Yesus.
Lukas 24: 17-21
24:17. Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
24:18. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
24:19. Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
24:20. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
24:21. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.
Mungkin ada yang putus asa, putus harapan, kecewa, mau meninggalkan Tuhan, menyerah kalah. Jangan! Itu berarti tidak percaya kebangkitan Yesus--ajaran Saduki. Tetap pandang Dia!
Wajah muram jadi berseri; kuat teguh hati; tetap percaya dan berharap Tuhan--ada kebangkitan orang mati. Tuhan akan jadikan semua baik pada waktunya, sampai sempurna.
Kita memang dalam peperangan jasmani dan rohani. Mari kuat teguh hati! Tuhan yang akan berperang ganti kita. Kalau putus asa dan kecewa, benar-benar akan habis.
1 Tawarikh 19: 13
19:13. Kuatkanlah hatimudan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."
Tetap setia, percaya berharap Tuhan!Dia akan menolong kita, semuanya menjadi baik, sampai kita sempurna.
1 Tesalonika 3: 13
3:13. Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
Malaikat itu kuat; roh. Kita memang manusia darah daging yang lemah (tidak bisa apa-apa), tetapi kalau memandang wajah Yesus, kita akan disinari oleh sinar kemuliaan Tuhan, sehingga kita bisa kuat teguh hati (hanya menyerahkan semuanya kepada Tuhan).
Semua jadi baik pada waktunya, semuanya selesai pada waktunya, semuanya indah pada waktunya, sampai sempurna. Kita layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai, kita masuk perjamuan kawin Anak Domba; kita bersama Dia selamanya. Kalaupun diizinkan meninggal, akan dibangkitkan untuk bertemu Dia selamanya.
Hidup seperti malaikat, jangan seperti setan!
Kita hanya memandang Yesus, menyembah Dia, apapun yang kita butuhkan sampai matahari menyinari kita semua.
Ada lembah kejatuhan--seperti Daud--, penyakit, kemustahilan, jangan mundur dan menyerah kalah! Yang sudah berhasil, jangan sombong, malaikat yang hebat saja tetap tersungkur.
Kita hanya debu tanah liat, tidak berdaya apa-apa. Yang bisa kita lakukan hanyalah memandang wajah Tuhan; berserah dan berseru kepada-Nya. Malaikat saja tersungkur, apalagi kita. Jangan putus asa dan kecewa! Jangan memvonis sesuatu! Masih ada matahari bersinar, berarti masih ada kuasa dan kemurahan Tuhan. Serahkan semua kepada Dia!
Tuhan memberkati.