Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.

Wahyu 6: 7-8
6:7. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempatberkata: "Mari!"
6:8. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor
kuda hijau kuningdan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan mautmengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparandan sampar, dan dengan binatang-binatang buasyang di bumi.

Ini adalah pembukaan METERAI yang KEEMPAT; penghukuman yang keempat dari Allah Roh Kudus atas dunia, yaitu terjadi kegerakan kuda hijau kuning/kuda kelabu, yang mengakibatkan MAUT DAN KERAJAAN MAUTmenguasai seperempat bagian dari bumi untuk membunuh penduduk bumi dengan pedang, kelaparan, sampar dan binatang buas (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 16 Juli 2017).

Ada tiga macam maut/kematian:

  1. Maut/kematian secara tubuh/jasmani.
    Pengkhotbah 12: 7
    12:7. dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allahyang mengaruniakannya.

    Debu kembali pada tanah/debu--ini tidak ada persoalan--, tetapi roh kembali pada Tuhan--ini yang jadi persoalan.

    Manusia adalah ciptaan Tuhan yang tertinggi dari pada ciptaan yang lain, karena memiliki tubuh--debu--, jiwa dan roh. Malaikat tidak punya tubuh dan jiwa--hanya punya roh; tidak ada masalah; roh itu kuat, kalau berbuat dosa, langsung jadi setan. Binatang punya tubuh dan jiwa/darah, tetapi tidak punya roh; tidak ada masalah, kalau mati, habis perkara.

    Tetapi manusia ada kematian tubuh dan rohnya kembali pada Tuhan; harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.
    1 Tesalonika 4: 13-14
    4:13. Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
    4:14. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka
    yang telah meninggal dalam Yesusakan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.

    Ini tentang kematian tubuh jasmani/meninggal dunia.
    Kalau ada orang yang meninggal, kita jangan berdukacita seperti orang lain yang tidak punya pengharapan sampai putus asa, karena orang yang meninggal dalam Yesus, akan dikumpulkan bersama dengan Allah.
    Jadi jelas, siapa yang meninggal secara tubuh, kapan meninggalnya dan bagaimana cara meninggalnya, itu semua kehendak dan kemurahan Tuhan; bukan urusan kita dan kita tidak bisa menghakimi.
    Yang penting adalah mati di dalam Tuhan, jangan di luar Yesus.

    "Banyak orang yang menghakimi; ada seorang berkata: Pendeta kok matinya begitu? Saya hanya jawab dengan alkitabiah saja: Yesus saja mati terkutuk di kayu salib, kenapa harus menghakimi? Dia dianggap bukan manusia lagi. Jangan menghakimi! Itu adalah kehendak dan kemurahan Tuhan. Yang penting adalah meninggal dunia di dalam Tuhan."

    Siapa yang mati di dalam Tuhan?Orang yang seumur hidupnya hidup dalam Tuhan; orang yang selama hidupnya percaya pada Yesus yang sudah mati dan bangkit (ayat 14: Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit....). Ini yang penting. Ada kematian tubuh secara jasmani, itu bukan urusan kita, tetapi kemurahan dan kehendak Tuhan, yang penting mati dalam Tuhan.

    Percaya kepada Yesus yang sudah mati dan bangkit, artinya:

    • Percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat.
      Untuk apa Yesus mati dan bangkit? Yesus mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita dan bangkit untuk menyelamatkan kita; sampai garis akhir tetap percaya.

      Dengan hati orang percaya dan dengan mulut orang mengaku. Kalau percaya Yesus sebagai Juruselamat, mulut kita harus mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, sehingga kita mengalami pengampunan dosa. Kita tidak dihukum tetapi selamat. Permulaan selamat adalah tidak dihukum.

    • Kalau sudah diampuni, jangan berbuat dosa lagi; bertobat. Dia mati untuk menanggung dosa dan bangkit untuk membenarkan kita sehingga kita bisa bertobat.
      Bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan; mati terhadap dosa.

    • Baptisan air. Ini adalah pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus.
      Roma 6: 4
      6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus sehingga ia keluar--bangkit dari dalam air--bersama Yesus untuk menerima hidup baru/hidup sorgawii--Roh turun bagaikan burung merpati.
      Hidup baru sama dengan mengalami baptisan Roh Kudus/urapan Roh Kudus/mengalami kemuliaan Bapa--mati, bangkit dan mulia--, sehingga kita terlepas dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa, dan membenci dosa-dosa sampai puncaknya dosa.

      Itulah kekuatan dari baptisan air dan Roh Kudus. Bukan hanya tidak berbuat dosa, tetapi sampai membenci dosa; kita mengalami kelepasan dari dosa sampai puncaknya dosa. Ada kesempatan, keuntungan, rayuan, ancaman, tetapi tidak mau berbuat dosa--seperti Yusuf; itu kelepasan; itu mulia. Sekalipun Yusuf dipenjara, itu mulia karena ia tidak mau berbuat dosa.

      Membenci dosa sampai puncaknya dosa= hidup di dalam kebenaran. Ini yang disebut dengan hidup dalam Tuhan selama hidupnya. Kalau orang ini mati, akan disebut dengan mati di dalam Tuhan.

    Jadi orang yang selama hidupnya hidup dalam Tuhan/hidup dalam kebenaran lewat percaya, bertobat, baptisan air dan Roh Kudus--ini sangat menentukan--, jika meninggal dunia, ia akan disebut mati di dalam Tuhan, dan ia akan dikumpulkan bersama dengan Tuhan di dalam perhentian dan damai sejahtera. Tidak ada lagi letih lesu, beban berat dan air mata; beban miskin, beban penyakit dan lain-lain tidak ada lagi.

    1 Tesalonika 4: 14
    4:14. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allahbersama-sama dengan Dia.

    Inilah kematian secara tubuh, itu urusan Tuhan, bukan urusan kita. Tetapi hati-hati, ada roh yang kembali padaTuhan. Tanggung jawab kita adalah selama kita hidup, kalau mati, itu urusan Tuhan.

    Mari sungguh-sungguh hidup di dalam Tuhan. Percaya bahwa Yesus mati dan bangkit--percaya Dia sebagai Juruselamat, kita mengaku dosa, bukan menyalahkan orang lain. Kita diampuni dan tidak dihukum; kita mulai selamat.

    Kemudian bertobat--berhenti berbuat dosa; jangan berbuat lagi--, masuk baptisan air, kita mati, bangkit dan mulia--hidup dalam kebenaran. Di situ ada Roh Kudus/Roh kemuliaan.
    Kalaupun diizinkan mati tidak ada masalah, karena sudah dikumpulkan bersama Tuhan dalam damai sejahtera dan perhentian. Tinggal tunggu Tuhan datang kembali kedua kali.

  2. Maut/kematian rohani. Ini yang harus kita waspadai; sekalipun tubuhnya sehat kalau hidup rohaninya mati, itu yang sangat berbahaya.
    Efesus 2: 1-2
    2:1. Kamu dahulu sudah matikarena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
    2:2. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

    'sudah mati'= kematian rohani.
    Ini adalah maut karena berbuat dosa--hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa; enjoydalam dosa sampai puncaknya dosa. Ini berarti tidak mau dan tidak bisa tertobat; sama dengan mati rohani; terpisah dari Tuhan. Kalau dibiarkan akan terpisah selamanya dan binasa.

    Ini pentingnya Tabernakel.
    Tadi percaya Yesus, bertobat, baptisan air dan menunjuk pada HALAMANTabernakel/kerajaan sorga.

    Kematian rohani bisa dideteksi dari ruangan suci.
    Ada tiga alat dalam RUANGAN SUCIyang bisa mengukur kehidupan rohani kita:

    • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus; kita makan makanan rohani supaya kuat dan bertumbuh rohaninya.
      Artinya: tidak jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa; tidak sakit rohaninya. Kalau mau makan, akan sehat rohaninya.

      Kalau sudah tidak mau makan, bahaya, itu sudah sakit rohaninya.

    • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karunia-Nya; kita diberi minum dengan minuman rohani, supaya segar, tidak kering rohaninya; tetap aktif di dalam pelayanan.
      Mulai dengan tidak bersungut-sungut, karena kalau mulut yang aktif, kaki dan tangan tidak akan aktif lagi.

      Mulut tidak bersungut-sungut; banyak berdiam diri itu tanda kepuasan--tidak kering--; tangan dan kakinya aktif.

      Kalau sudah pasif--malas melayani dan sebagainya--, berarti sudah sakit.

    • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya; kita bernafas dengan kasih Allah supaya hidup kekal sebab kasih itu kekal, tidak mati rohaninya.
      Kalau tidak bernafas, akan mati. Kalau bernafas berarti tidak mati rohaninya.

    Kandang penggembalaan bisa mengukur kerohanian kita selama masih hidup, sakit atau sudah mati.
    Jika seorang sudah tidak suka lagi makan firman, ia sudah sakit. Ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab bagaimana? Termasuk kami hamba Tuhan juga. Kalau sudah tidak suka lagi makan firman Allah/firman pengajaran yang benar; tidak tekun lagi dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; tidak suka lagi beribadah, itu berarti ia sudah sakit rohaninya.

    Kalau seorang tidak lagi suka melayani Tuhan--pelita emas--, ia juga sudah sakit sehingga maut sedang mengincar--satu langkah jaraknya dengan maut. Kita harus hati-hati!

    Kalau tidak suka menyembah Tuhan, sudah bahaya, bukan hanya sakit, tetapi sakit parah, hampir mati, bahkan sudah mati rohaninya, dan menuju pada kebinasaan.

    Ini gunanya belajar Tabernakel yaitu untuk deteksi sakit atau tidaknya rohani kita. Bukan hanya belajar tentang kehidupan kekal saja, tetapi mautpun juga bisa dipelajari.

    Maut secara tubuh= halaman Tabernakel. Itu urusan Tuhan siapa yang meninggal dunia, kapan meninggalnya dan bagaimana caranya. Yang penting meninggal dalam Tuhan; selama hidup ada di dalam Tuhan/di halaman Tabernakel.

    "Banyak pengalaman orang yang meninggal dunia sementara ia mantap di halaman--percaya, bertobat dan hidup benarnya sudah mantap--; ia dalam damai, tidak ada ketakutan."

    Sekarang ditingkatkan di ruangan suci untuk deteksi kematian rohani--maut yang kedua. Kalau sudah tidak suka makan, melayani, apalagi menyembah, ini sudah gejala mati rohani.

    "Kita bersyukur dipacu; ada doa malam, doa puasa, kita dipacu untuk berdoa, supaya jangan mati rohani. Tuhan tolong kita."

    Kalau kita belum meninggal dunia, jangan sampai mati rohani! Percuma sekalipun sehat, kalau rohani mati, akan binasa juga. Kalau Tuhan masih memberikan perpanjangan umur, gunakan yang baik.

    2 Petrus 3: 9, 14-15
    3:9. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
    3:14. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.
    3:15. Anggaplah
    kesabaran Tuhankita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.

    'tetapi Ia sabar terhadap kamu' = panjang sabar.
    'karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa' = Kalau meninggal dunia binasa, hidup tetapi mati rohaninya juga binasa, tidak ada gunanya. Tuhan tidak menghendaki ini.
    'sambil menantikan semuanya ini' = menantikan kedatangan Tuhan kedua kali, sampai masuk Yerusalem baru.
    'untuk beroleh selamat' = sempurna.
    Paulus dan Petrus menulis---dua saksi.

    Perpanjangan sabar Tuhanadalah Tuhan belum datang kembali kedua kali dan kita masih diberi hidup secara jasmani.
    Untuk apa panjang sabar Tuhan? Untuk dipergunakan supaya bertobat--halaman--dan berbalik kepada Tuhan sampai tergembala.

    Bertobat= di halaman.
    Berbalik pada Tuhan= tergembala sungguh-sungguh---masuk ruangan suci--, yaitu

    • Suka/aktif beribadah, suka makan firman--tekun dalam meja roti sajian; kebaktian pendalaman alkitab; diberi makan--; menikmati firman pengajaran yang benar, yang diulang-ulang.

    • Suka/aktif dalam melayani; aktif dalam karunia-karunia Roh Kudus--pelita emas; ketekunan dalam kebaktian umum; diberi minum. Dalam kebaktian umum ada koor, kesaksian, mari kita aktif dalam karunia-karunia. Kalau tidak sehat, minum dilarang dan sebagainya. Kalau bisa makan dan minum, berarti sehat.

    • Suka menyembah Tuhan--mezbah dupa emas; bernafas dalam kasih Allah. Ini supaya kita tidak sakit rohani.

    Perpanjangan sabar Tuhan, mari gunakan untuk bertobat--masuk halaman--, hidup dalam Tuhan--hidup benar; percaya, bertobat, baptisan air--, dan berbalik pada Tuhan--masuk ruangan suci; tergembala sungguh-sungguh: makan--makanan rohani--, minum--minuman rohani--dan bernafas dalam kasih Tuhan--supaya kita tidak sakit rohani; tidak berbuat dosa sampai puncaknya dosa, dan jangan sampai mati rohani; kita tidak binasa tetapi hidup kekal selamanya.

    Gunakan perpanjangan sabar Tuhan! Kalau hanya untuk kuliah, tidak perlu Tuhan berikan panjang sabar; banyak orang putus asa karena kuliah. Masa muda seharusnya senang-senang, tetapi stres. Kuliah selesai, kerjanya susah. Kalau hanya untuk itu, tidak perlu ada panjang sabar Tuhan.
    Bawa ke ruangan suci, dideteksi sakit atau tidak.

    Mulai gembala, kalau gembala tidak tahu sakit atau tidak, bagaimana jemaatnya? Sama-sama dideteksi. Inilah maksud Tuhan yang utama; diberikan panjang umur dan Tuhan belum datang kembali. Mari, yang rohani siapkan--hidup suci dan tidak bercacat cela.

    Jadi di dalam kandang penggembalaan kita sangat dibantu. Sistem penggembalaan itu paling murni.

    "Banyak terjadi, khotbahnya hebat ternyata ia kawin cerai, atau punya hutang. Kalau bukan penggembalaan, bingung. Kalau penggembalaan, tahu siapa yang khotbah."

    Di dalam penggembalaan kita dibantu supaya hidup dalam kerohanian yang sehatkarena kalau tidak suka makan--di rumah tidak baca alkitab--, akan disuapi--dibacakan, dijelaskan dan tinggal makan. Kalau tidak mau, salah sendiri. Satu ayat bisa diterangkan berapa kali. Kalau belum mengerti diterangkan lagi.
    Kita hanya tinggal menelan saja. Itulah penggembalaan.

    Seperti induk ayam, makanan dicerna, lalu diberikan pada anaknya.

    Jika tidak suka berdoa, gembalanya yang bangun untuk berdoa--didoakan oleh gembala. Itulah penggembalaan, enak.
    Karena itu jangan sombong. Ada doa Gembala Agung dan gembala manusia (Ibrani 13), itulah tudung. Pohon ara belum berbuah tiga tahun di kebun anggur, masih didoakan supaya tidak ditebang.
    Kalau bukan penggembalaan, tidak akan peduli. Itu bedanya.

    Di penggembalaan kita dilayani sedemikian rupa supaya hidup kerohanian kita sehat dan bertumbuh ke arah kedewasaan rohani--kesempurnaan--lewat penyucian oleh firman pengajaran yang benar, yang diulang-ulang. Makanannya juga selektif, harus benar dan sehat. Kalau bukan gembala, terserah saja makanannya.

    Sistem penggembalaan yang benar, di situlah kita benar-benar dijaga kesehatan dan pertumbuhan rohaninya sampai nanti sempurna. Kalau sudah mendengarkan firman, taat dengar-dengaran, kita akan berpindah dari maut.
    Yohanes 5: 24
    5:24. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

    'perkataan-Ku' = perkataan Yesus = firman yang keluar dari mulut Yesus= firman yang dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat = firman pengajaran yang benar, yang diulang-ulang.
    'ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup' = maut tidak berkuasa.

    Jika kita menggunakan perpanjangan sabar Tuhan untuk mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, saat itu kita sedang berpindah dari maut pada hidup kekal; kita sedang selamat sampai sempurna.

    Jangan tunda-tunda(malas, sibuk, capek dan sebagainya)! Kalau sampai meterai keempat dibuka, maut sudah menguasai bumi, sudah tidak bisa lagi. Sekarang ini, gunakan kesempatan! Jangan tunggu sampai meterai keempat dibuka, maut sudah menguasai bumi, sudah terlambat kita, saat itu hati manusia termasuk hamba Tuhan/pelayan Tuhan menjadi lebih keras lagi, tidak mau bertobat sekalipun sudah menderita karena penghukuman, dan tidak bisa bertobat lagi.

    Malah firman katakan: pada hari ini kalau dengar firman, jangan keraskan hatimu!Kalau sekarang keras, besok akan tambah keras hati lagi, lusa tambah keras lagi, sampai penghukumaan datang tambah keras lagi.
    Ibrani 3: 7-8
    3:7. Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
    3:8.
    janganlah keraskan hatimuseperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,

    'jika kamu mendengar suara-Nya' = suara Anak Allah= firman pengajaran yang keras = suara sangkakala. Jika hari ini kita masih bisa mendengar firman pengajaran yang keras, jangan keraskan hati, sebab besok akan lebih keras lagi, sampai menolak dan tidak bisa bertobat lagi--istilah dalam kitab Amos (kelaparan), yaitu rebah tidak bangkit lagi, karena tidak ada firman.

    Hari ini, apa yang Tuhan katakan, ikuti! Kalau tidak, besok akan lebih keras lagi, hukuman sudah datang tidak mau bertobat dan tidak bisa bertobat--kebinasaan selamanya.

    Ada banyak kesalahan dan kekurangan kita. Kalau firman menunjuk kesalahan kita, seharusnya kita bersyukur: Terima kasih Tuhan, saya mau lepas, tolong saya.

    Yohanes 5: 25-29
    5:25. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang matiakan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.
    5:26. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.
    5:27. Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.
    5:28. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa
    semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,
    5:29. dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.

    Ayat 24 = kalau sudah melembut--mau dengar firman--, akan berpindah dari maut kepada hidup kekal. Maut tidak bisa mengejar lagi, saat Tuhan datang sekalipun tubuhnya mati, dia akan dibangkitkan.
    Sekalipun mengalami kematian tubuh, kalau selama hidupnya dia hidup dalam Tuhan--percaya pada Yesus yang mati dan bangkit, hidup benar, dengar bunyi sangkakala, disucikan--, nanti saat Tuhan datang dia akan dibangkitkan.

    Ayat 25: 'Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba'= hari ini atau sekarang.
    'orang-orang matiakan mendengar suara Anak Allah', artinya tubuhnya hidup tetapi rohaninya mati--hidup dan enjoydalam dosa sampai puncaknya dosa.

    Hari ini atau sekarang, kalau kita mati rohani, tetapi mau dengar suara Anak Allah--firman pengajaran yang benar--, mau mengaku dosa dan bertobat, dan tinggalkan dosa, kita akan berpindah dari maut pada hidup yang kekal.

    Ayat 28: 'saatnya akan tiba' = belum tiba.
    'semua orang yang di dalam kuburan'=ini benar-benar mati secara jasmani 'akan mendengar suara-Nya' = sangkakala terakhir.

    Ayat 29 = Kebangkitan pertama adalah untuk mereka yang berbuat baik. Hari ini dengar firman, mau diubahkan--percaya Yesus yang mati dan bangkit, bertobat, hidup benar, mau dengar firman, digembalakan, mau diubahkan--, lalu mati secara jasmani, pada saat suara sangkakala terakhir, dia akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan bersama Yesus.
    Kita juga yang masih hidup, tetapi hidup dalam Tuhan--percaya, bertobat, baptis air (masuk halaman), lalu digembalakan, rajin makan, melayani, menyembah, dengar firman kita diubahkan terus, disucikan--, dalam sekejap suara sangkakala akan mengubahkan kita dalam tubuh kemuliaan. Dan keduanya jadi satu tubuh, masuk Firdaus dan Yerusalem baru.

    1 Tesalonika 4: 16
    4:16. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;

    'mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit' = masuk halaman (hidup benar), lalu digembalakan, dengar suara firman, mau disucikan, diubahkan, lalu meninggal dunia, mereka akan lebih dahulu bangkit dalam tubuh kemuliaan.
    Sesudah itu, kita yang masih hidup--hidup dalam Yesus (percaya, bertobat, baptisan, hidup benar), digembalakan (dengar firman pengajaran, disucikan, diubahkan, hidup sampai Tuhan datang)--, dalam sekejap mata akan diubahkan dan diangkat bersama mereka. Kita diubahkan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, kita diangkat bersama mereka di awan-awan untuk menyongsong Tuhan, kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, masuk Firdaus dan masuk Yerusalem baru. Kita bersama Tuhan untuk selamanya.

    Mati tubuh urusan Tuhan. Kita hanya berusaha seperti Hizkia--berdoa minta panjang umur--, tetapi yang penting gunakan perpanjangan sabar Tuhan untuk masuk halaman; percaya Yesus yang mati dan bangkit--bertobat, mengaku dosa, baptis air dan Roh Kudus; hidup benar.
    Lalu masuk ruangan suci; deteksi kerohanian kita, jangan mati rohani, tetapi aktif makan, melayani dan menyembah Tuhan. Kita mendengar firman pengajaran yang keras dan diulang-ulang; mau disucikan dan diubahkan.

    Inilah urusan kita. Kalau meninggal diurus Tuhan, kalau hidup diurus Tuhan dan keduanya jadi satu tubuh Kristus yang sempurna untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai--kebangkitan pertama--; mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Tuhan.

    Jadi pada saat kedatangan Yesus kedua kali (suara sangkakala terakhir), kebangkitan pertama adalah orang-orang yang mati dalam Tuhan akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, kita yang hidup dalam Tuhan sampai Yesus datang, juga diubahkan dalam tubuh kemuliaan. Keduanya menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, masuk Firdaus, sampai masuk Yerusalem baru.

    Tetapi ada bagian yang lain yaitu yang jahat, tidak mau menggunakan perpanjangan sabar Tuhan, hidup di luar Yesus. Mungkin percaya Yesus, tetapi hidupnya di luar Yesus; tidak mau mengaku dosa, tidak mau bertobat, tidak mau baptisan, tidak mau hidup benar, tidak mau digembalakan--seperti si bungsu tinggalkan penggembalaan, tinggalkan ladang Bapa--, ada juga bagiannya.

    Yohanes 5: 29
    5:29. dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.

    Tadi kebangkitan pertama, yang baik dibangkitkan terlebih dahulu (yang hidup diubahkan), lalu masuk kerajaan Seribu Tahun Damai. Sesudah itu ada kebangkitan kedua; kematian kedua. Yang jahat ini bangkitnya setelah kerajaan Seribu Tahun Damai--kebangkitan kedua yang sama dengan kematian kedua. Sementara kita mau ke Yerusalem baru, kebangkitan kedua ini terjadi untuk masuk kematian kedua; neraka selamanya; lautan api belerang.

    Mari, gunakan panjang umur yang baik, di halaman: percaya, bertobat, digembalakan sungguh-sungguh. Di penggembalaan itu enak, bisa dideteksi, bisa semangat lagi sampai Tuhan datang kembali.

  3. Maut/kematian yang kedua; kematian di lautan api dan belerang; neraka untuk selamanya.
    Wahyu 20: 14-15
    20:14. Lalu mautdan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
    20:15. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

    Siapayang masuk lautan api dan belerang? Orang yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan.

    Jadi kita harus berusaha supaya nama kita tertulis dalam kitab kehidupan sehingga kita tidak mengalami kematian yang kedua; neraka, tetapi hidup kekal bersama Yesus.

    Bagaimanausaha kita supaya nama tertulis dalam kitab kehidupan?
    Wahyu 21: 27
    21:27. Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

    'melakukan kekejian' = jahat.

    Wahyu 21-22= Yerusalem baru; kerajaan sorga.
    Supaya nama tertulis dalam kitab kehidupan kita harus mengalami pelayanan pendamaian oleh Imam Besar--percikan darah dan dupa. Dulu imam besar Harun satu tahun sekali masuk RUANGAN MAHA SUCIuntuk mengadakan pelayanan pendamaian dengan membawa darah dan dupa.

    Darah dipercikkan dan dupa--doa--dinaikkan. Yesus membawa dupa dan darah-Nya sendiri untuk masuk takhta kerajaan sorga; ruangan maha suci; takhta Yerusalem baru.
    Sekarang kita juga. Artinya: kita harus rela sengsara daging karena Yesusdan banyak berdoa menyembah pada Tuhan. Ini supaya nama tertulis dalam kitab kehidupan.

    Kalau sengsara tidak diimbangi dengan doa penyembahan, kita akan menyangkal Tuhan. Petrus tidur saat menyembah, dan saat mengalami sengsara ia menyangkal Tuhan. Tetapi kalau menyembah, ia berani. Setelah bergumul di loteng Yerusalem--berdoa menyembah Tuhan--, Petrus berani berkhotbah di hadapan tiga ribu orang.

    Darah harus disertai dupa, itu kekuatan supaya kita mengalami shekinah glory; pelayanan Imam Besar kita rasakan; tidak dihancurkan.

    Di rumah tangga ada sengsara daging, tambah dengan dupa. Di dalam penggembalan, tambah dupa, nanti belum kalau fellowship, tambah dupa. Ada percikan darah, tambah dupa, kita akan kuat sampai mengalami shekinah glory. Yesus di takhta sorga turun ditengah-tengah kita.

    Hasilnya:

    • Ibrani 2: 17
      2:17. Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

      Hasil pertama: tangan belas kasih Imam Besar mendamaikan dosa-dosa kita= menyucikan dan mengubahkan kita sampai tidak ada dusta.

      Wahyu 21: 27
      21:27. Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

      Kalau ada dusta, pasti ada jahat dan najis. Kalau kita dipercik darah; mengalami sengsara daging sampai tidak ada dusta, semua ini tidak ada.
      Di Getsemani, Yesus bertanya: Siapa yang kau cari?Mereka jawab: Yesus. Yesus jawab:Akulah dia(Yesus tidak peduli lagi mau ditangkap atau disalibkan). Inilah tidak ada dusta.
      Sementara Petrus berdusta. Untunglah masih ada penggembalaan.

      Di dalam penggembalaan masih ada pertolongan; diberi kemudahan dan sangat diperhatikan. Jika tidak suka makan, disuapi. Tidak suka doa, didoakan. Di samping itu masih ada Imam Besar yang memperhatikan. Sudah jatuhpun masih diangkat. Luar biasa! Kalau tidak tergembala, saya tidak ada di sini, banyak dosa dan kejatuhan. Inilah sistem penggembalaan.

      Tangan belas kasih Imam Besar dan Gembala Agung mendamaikan dosa; mengampuni dosa; menyucikan dan mengubahkan sampai tidak ada dusta--jujur. Jujur dalam mengaku dosa, jujur dalam pengajaran dan jujur dalam segala hal. Itu hasil pendamaian dan di situ ada shekinah glory.
      Kita menjadi rumah doa.

      Amsal 15: 8
      15:8. Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

      Kita hanya mengulurkan tangan; berseru dan berserah pada Tuhan. Kita tidak lagi menggunakan kekuatan kita tetapi hanya angkat tangan; berseru dan berserah; rumah doa. Itulah buktinya ada shekinah glory. Kita bergantung sepenuh pada belas kasih Imam Besar.

    • Ibrani 2: 18
      2:18. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

      Hasil kedua: tangan belas kasih Imam Besar sanggup menolong kita; dapat dan tepat menolong kita; dapat menyelesaikan semua masalah yang mustahil tepat pada waktunya.

      Tidak ada dusta sama dengan tidak ada kemustahilan. Kalau berdusta, semua jadi mustahil. Orang lain gampang, dia mustahil.
      Kalau jujur, semua orang sulit, tetapi bagi kita tidak ada yang mustahil. Jangan ada dusta! Tuhan tolong.

    • Yeremia 29: 11
      29:11. Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahteradan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

      Hasil ketiga: tangan belas kasih Imam Besar sanggup memberikan kita damai sejahtera, semuanya enak dan ringan.
      Kalau jujur, akan damai.

      Maleakhi 2: 6=> tentang imam
      2:6. Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujurania mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

      'banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan' = dipakai Tuhan.
      Kalau sudah jujur, menjadi rumah doa, tidak akan ada yang mustahil, Tuhan berikan rancangan damai sejahtera, semua enak dan ringan, sehingga kita dipakai dalam pelayanan pendamaian; pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; kegerakan Roh Kudus hujan akhir--membawa jiwa-jiwa masuk dalam kesempurnaan.

      Memang harus ada percikan darah, tetapi diberi dupa, supaya kita benar-benar merasakan pelayanan Imam Besar. Di dalam nikah kita rasakan pelayanan Imam Besar kalau nikah dalam suasana halaman (kebenaran). Tetapi di dalam penggembalaan kita akan mengalami pelayanan Imam Besar yang lebih besar. Antar penggembalaan lebih besar lagi; mengalami shekinah gloryyang lebih mulia lagi, sampai nanti yang termulia saat Israel dan kafir jadi satu di awan-awan.

      Di bawah pohon ara, Natanael senang, tetapi Tuhan katakan: keluar, kamu akan melihat Anak Manusia turun naik.

      Dalam nikah sudah bahagia, di penggembalaan sudah enak, tetapi kalau mau melihat yang lebih besar lagi, harus keluar! Kelimpahan dalam penggembalaan, mari bawa ke luar, kita akan melihat lebih besar lagi--shekinah glory. Memang berkorban, cuti untuk ibadah, inilah percikan darah dan tambah dengan doa penyembahan!

      Kita dipakai dalam pelayanan pendamaian; kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan pembangunan tubuh Kristus untuk membawa jiwa-jiwa masuk dalam kesempurnaan sampai Israel dan kafir jadi satu tubuh untuk layak menyambut kedatangan Yesus kembali kedua kali di awan-awan yang permai.

      Memang berat, ada biaya dan sebagainya yang kita keluarkan, tetapi apa yang kita keluarkan tidak sebanding dengan shekinah glory/tangan belas kasih Imam Besar yang diulurkan.

      "Saya hitung-hitung dalam satu tahun paling tidak ada dua puluh empat kunjungan. Belum termasuk natal. Sudah berapa itu? Di Medan, Malang dan Surabaya, sudah 2 M dalam satu tahun. Terlalu banyak, tetapi tidak sebanding dengan shekinah glory dari Tuhan. Medan sudah dua belas tahun--dari tahun 2005--, Surabaya sudah mulai tahun 2003, tahun 2004 sebulan satu kali, tahun 2005 satu bulan dua kali. Sudah berapa kalau dikalikan dua belas? Sudah bisa punya gereja yang besar, tetapi Pdt In Juwono berkata: Dahulukan yang rohani; pembangunan tubuh Kristus.
      Malang, Surabaya, Medan saja sudah 2 milyar, ditambah lainnya sudah berapa, dikalikan saja sepuluh, sudah bisa beli yang di Jalan WR ini--dulu katanya ditawar orang 30 M. Kita mau dipakai semua.
      "

      Damai sejahtera, pasti berhasil dan indah semuanya. Kaum muda, ikuti rumus!

      Kita diancam maut, tetapi lewat Tabernakel Tuhan berikan jalan keluar. Yang penting lewat halaman; kita hidup benar (percaya, bertobat, baptisan air). Jaga ini! Lalu perpanjangan umur kita, gunakan untuk masuk ruangan suci; kita digembalakan sungguh-sungguh; rohani kita sehat, bertumbuh ke arah kesempurnaan. Lalu ditambah dengan ruangan maha suci--kalau tidak mau masuk neraka, nama harus tertulis dalam kitab kehidupan yaitu harus menerima pelayanan Imam Besar; percikan darah. Jangan takut, sebab ada kekuatan dupa; ada kekuatan dari doa penyembahan---doa penyahutan gembala dan Imam Besar yang menguatkan kita.

      Sampai tidak ada dusta; menjadi rumah doa. Dia ulurkan tangan. Tidak ada dusta, berarti tidak ada yang mustahil, semua selesai.
      Rancangan damai, enak dan ringan semuanya; kita dipakai, berhasil dan indah, baru nama ditulis dalam kitab kehidupan.

      Keluaran 32: 30-33
      32:30. Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Kamu ini telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik menghadap TUHAN, mungkin aku akan dapat mengadakan pendamaian karena dosamu itu."
      32:31. Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: "Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka.
      32:32. Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu--dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."
      32:33. Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.

      Waktu itu belum ada Tabernakel, tetapi Musa menaikkan doa penyahutan; pelayanan pendamaian. Ada dosa besar, masih bisa ditolong, tinggal mau atau tidak.
      Ini tanggung jawab seorang gembala--belajar dari Musa; lebih baik namanya yang dihapus dari kitab kehidupan dari pada jemaat tidak ditulis dalam kitab kehidupan. Tetapi Tuhan adil; nama ditulis itu pribadi, tidak bisa diganti.

      "Tetapi istilah gembala: jangan sampai kecolongan. Misalnya ada yang sakit, kalau tidak bisa datang saya telpon atau doakan di gereja, supaya semua bisa dijangkau.
      Formulir isian bukan untuk keanggotaan,
      tetapi itu untuk penggembalaan, salah satu cara untuk didoakan; ditumpangi tangan setiap saat. Itu kerinduan kami gembala, supaya bisa menjangkau semua. Kalau ada banyak, serahkan pada Gembala Agung."

      Bukti nama tertulis dalam kitab kehidupan: damai. Kalau belum damai, berarti belum ditulis.

      Jaga terus hidup benar, entah lewat jalan meninggal dunia atau tetap hidup sampai Tuhan datang itu urusan Tuhan. Jaga ruangan suci; masih ada perpanjangan sabar Tuhan--sehat rohani dan sehat digembalakan--, setelah itu memang harus menerima salib--percikan darah--, supaya nama tertulis dalam kitab kehidupan. Harus ada percikan darah. Tetapi jangan takut, disertai dupa--kita sendiri berdoa, Tuhan Yesus berdoa dan gembala juga berdoa. Sampai nama kita tertulis dalam kitab kehidupan; kita sempurna kalau Tuhan datang; kita bersama dengan Dia selamanya.

Banyak kekurangan dan kelemahan jasmani dan rohani kita, kita serahkan pada Tuhan; kita banyak menyembah Dia.
Yang sudah berhasil dan indah, serahkan juga, supaya lebih indah dan berhasil lagi. Yang masih gagal, jangan putus asa!

Pelayanan Imam Besar bersifat pribadi. Sekalipun Musa berkata: Biarlah namaku dicoret.Tidak bisa, karena sifatnya pribadi.
Tetapi malam ini kita bisa saling mendoakan; kita menjadi rumah doa.

Perjamuan suci adalah bukti Dia mengasihi kita, Dia menggantikan tempat kita--hanya Dia yang bisa, manusia tidak bisa. Tubuh dan darah-Nya adalah bukti Dia menggantikan yang jelek, hancur dan binasa menjadi damai sejahtera, berhasil dan indah. Jangan ragu! Mungkin masih mengalami percikan darah hari-hari ini, tetapi jangan ragu, di balik itu ada kemuliaan dan kebahagiaan.

Perjamuan suci adalah pelayanan Imam Besar, uluran tangan Iman Besar yang bukan hanya menyembuhkan, tetapi sampai menyempurnakan; menuliskan nama kita di dalam kitab kehidupan.

Bukan hanya sampai di dunia, tetapi sampai nama tertulis dalam kitab kehidupan, sampai di awan-awan yang permai dan Yerusalem baru. Ingat keluarga kita. Kita memang tidak bisa menggantikan mereka tetapi kita bisa mendoakan dan menggumulkan mereka.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 28 Februari 2017 (Selasa Sore)
    ... Tuhan yang mengandung hikmat Surga untuk Menuntun kita pada keselamatan oleh iman percaya kepada Yesus. Ini disebut firman penginjilan Injil keselamatan Kabar Baik. Mengajar menyatakan kesalahan memperbaiki kelakuan yang rusak mendidik orang dalam kebenaran sampai kesempurnaan. Ini disebut firman pengajaran firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua Kabar Mempelai. Gulungan ...
  • Ibadah Raya Malang, 09 Juni 2013 (Minggu Pagi)
    ... memberitahukan kepadaku siapa yang akan Kauutus bersama-sama dengan aku. Namun demikian Engkau berfirman Aku mengenal namamu dan juga engkau mendapat kasih karunia di hadapan-Ku. Keluaran - kemuliaan Tuhan. Kita membahas yang kedua yaitu penyertaan Tuhan dalam wujud kemuliaan Tuhan. Keluaran - Tetapi jawabnya Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku. Tetapi firman-Nya Aku akan melewatkan segenap ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Januari 2016 (Senin Sore)
    ... sampai hidup kekal--sama seperti firman yang adalah kekal. Kita bersekolah bekerja semuanya tujuannya untuk membeli atau makan rumput--dapat ijazah uang untuk membeli rumput padi . Tetapi kalau hanya makan rumput dan tidak makan firman tidak ada artinya--hanya binasa dan dibakar. Sebab itu gunakan kesempatan untuk makan firman supaya mengalami pembaharuan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 23 Mei 2016 (Senin Sore)
    ... bermata dua dan bisa menyucikan. Jadi setiap hamba TUHAN pelayan TUHAN harus menerima pedang firman untuk bisa disucikan supaya ibadah pelayanannya bersuasana takhta sorga. Syarat supaya bisa disucikan ranting harus melekat pada pokok anggur yang benar. Artinya kita harus tergembala pada satu firman pengajaran yang benar--pokok anggur yang benar pribadi Yesus. Yohanes . Setiap ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Juni 2022 (Minggu Siang)
    ... . Kemudian anak-anak Harun Nadab dan Abihu masing-masing mengambil perbaraannya membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka. . Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN lalu menghanguskan keduanya sehingga mati di hadapan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 23 Januari 2011 (Minggu Sore)
    ... lima puluh tahun semua orang yang kena wajib tugas supaya mereka melakukan pekerjaan di Kemah Pertemuan. tidak bercela tidak boleh ada cacat. bukti bahwa Yesus tidak bercela Yohanes . Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa Apabila Aku mengatakan kebenaran mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku Yesus sendiri bersaksi ...
  • Ibadah Pembukaan Lempinel Angkatan XXXIII, 03 Februari 2011 (Kamis Sore)
    ... kita buli-buli tanah liat dengan perkara Surga yakni Firman Pengajaran benar dan Korban Kristus. Di mana kita bisa diisi dengan perkara Surga Dalam PENGGEMBALAAN. Pelita Emas ketekunan dalam Ibadah Raya kita sedang diisi dengan Firman Pengajaran benar dan urapan Roh Kudus minyak pelita . Mezbah Dupa Emas ketekunan dalam Ibadah Doa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Juli 2016 (Senin Sore)
    ... iman. Di luar iman tidak ada perlindungan. Roma . Jadi iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus. Iman yang benar berasal dari mendengar firman Kristus--firman yang diurapi Roh Kudus-- sehingga kita bisa sungguh-sungguh dalam mendengar firman mengerti firman sampai percaya yakin pada firman TUHAN. Ini sama dengan firman TUHAN menjadi ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 27 Juli 2016 (Rabu Sore)
    ... lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. Proses pertama menerima pakaian putih bermata-mata 'delapan hari sesudah segala pengajaran' harus ada pengajaran lebih dulu. Artinya kita harus mengalami pekerjaan penyucian oleh firman pengajaran--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. HARUS ADA PENGAJARAN DULU BARU ADA PAKAIAN PUTIH Ibrani Sebab firman Allah hidup ...
  • Ibadah Doa Malam Session I Malang, 01 Agustus 2017 (Selasa Malam)
    ... Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Kita tekun membaca firman. Pelita Emas ketekunan dalam Ibadah Raya. Kita rindu untuk bersaksi dan melayani. Mezbah Dupa Emas ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan. Kita suka berdoa menyembah Tuhan. Pengertian umum Pintu Kemah adalah kepenuhan Roh Kudus. Kepenuhan Roh Kudus adalah bukti bahwa Pintu ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.