Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada pada kitab Wahyu 2-3 (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).

Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA; jemaat yang ketujuh--jemaat yang terakhir. Ini merupakan gambaran dari jemaat akhir zaman (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015). Inilah keadaan kita semua.

Kita sudah mendengar, dalam Wahyu 2-3 ada 7 jemaat bangsa kafir yang mengalami penyucian terakhir dari TUHAN sampai sempurna seperti Dia dan layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.
Mungkin banyak kelebihan dan lain-lain, tetapi kalau ada satu cacat cela, tidak ada gunanya; ia akan ketinggalan saat TUHAN datang kembali. Ada berkat, silahkan, tetapi mohon supaya mengalami penyucian sampai sempurna seperti Dia.

Wahyu 3: 18-19
3:18. maka Aku
menasihatkanengkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19. Barangsiapa Kukasihi, ia
Kutegordan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

TUHAN menegordan menasihatilewat firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, bahkan menghajar, supaya jemaat Laodikia--kita semua--membeli harta/kekayaan sorgawi; kalau kaya secara rohani, maka kita tidak akan dimuntahkan oleh TUHAN, tetapi dimakan atau dinikmati oleh TUHAN--berkenan pada TUHAN; menyenangkan dan memuaskan hati TUHAN dan TUHAN akan memuaskan kita semua.
Dimuntahkan artinya tidak berguna, jijik, najis dan dibuang oleh TUHAN--binasa selamanya.

Jadi, jika TUHAN menegor, menasihati dan menghajar jemaat Laodikia--kita semua--itu merupakan kasih TUHAN, supaya kita tidak dimuntahkan oleh TUHAN, tetapi dimakan atau dinikmati oleh TUHAN--berkenan pada TUHAN; menyenangkan dan memuaskan hati TUHAN dan TUHAN akan memuaskan kita semua.

Ada 3 macam kekayaan sorgawi yang harus dibeli--dimiliki--oleh jemaat Laodikia--sekarang kita semua:

  1. Emasyang telah dimurnikan dalam api (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 12 Juli 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 15 Juli 2015). Ini menunjuk pada iman yang murni.


  2. Pakaian putihuntuk menutupi ketelanjangan (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 19 Juli 2015sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Agustus 2015); menunjuk pada pakaian kemurahan dan kepercayaan TUHAN:

    1. Pakaian penggembalaan (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Juli 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 26 Juli 2015).
    2. Pakaian pelayanan (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 05 Agustus 2015sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Agustus 2015).

  3. Minyakuntuk melumas mata, supaya bisa melihat (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 19 Agustus 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 06 September 2015).

Inilah harta/kekayaan sorgawi yang harus kita miliki hari-hari ini.

Matius 6: 19-20
6:19. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengatdan karatmerusakkannya dan pencurimembongkar serta mencurinya.
6:20. Tetapi kumpulkanlah bagimu
harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

TUHAN mengarahkan kita semuanya, supaya benar-benar memiliki harta sorgawi yang kekal. Jangan seperti Laodikia yang hanya menggembar-gemborkan yang jasmani, tetapi tidak mau yang rohani.

Tetapi, kita masih harus waspada, sebab ada 3 musuh utama yang mengincar, yaitu:

  1. Karat: untuk merusak logam-logam (sudah diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 September 2015).
    Kalau tembaga, emas dan perak berkarat, itu luar biasa.

  2. Ngengat: untuk merusak pakaian putih, sehingga telanjang (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 13 September 2015).
  3. Pencuri: untuk mencuri minyak urapan, sehingga kering.

Malam ini kita masih belajar tentang musuh kedua, yaitu NGENGATyang merusakkan pakaian putih, sehingga menjadi telanjang lagi.

Pakaian putih, artinya pakaian pelayanan; jabatan pelayanan, sehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita sorga, yang berpakaian putih berkilau-kilauan; dimulai dari pakaian putih dulu, yaitu jabatan pelayanan untuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, sampai kita memakai pakaian putih berkilau-kilauan. Ini maksud TUHAN, kita diberi pakaian putih--jabatan pelayanan--, lalu kita kerjakan--kita beribadah melayani TUHAN sesuai jabatan dengan sungguh-sungguh--sampai nanti mendapatkan pakaian putih berkilau-kilauan, yang sudah tidak bisa dirusak oleh ngengat. Kita menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, sampai masuk ke dalam kerajaan sorga.

Jadi, pakaian putihharus meningkat sampai menjadi pakaian putih berkilau-kilauan.

Tetapi kita harus waspada, sebab ada ngengat yang menempel pada pakaian putih/pakaian pelayanan--entah itu jabatan sebagai gembala, pemain musik dan sebagainya. Jika ada ngengat yang menempel pada pakaian putih, maka pakaian putih akan menjadi rusak.

Matius 25: 26, 30
25:26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:30. Dan campakkanlah hamba yang
tidak bergunaitu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

'hamba yang jahat dan malas' = ngengat yang menempel pada pakaian putih, yaitu pelayan TUHAN yang jahat dan malas.
Jadi, ngengat adalah malasdan jahat. Hati-hati! Sementara kita memiliki pakaian putih/jabatan pelayanan, tetapi ngengat--malas dan jahat--menempel dan merusak pakaian putih.

MALAS
Amsal 20: 4
20:4. Pada musim dinginsi pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa.

'tidak membajak' = tidak bekerja/tidak melayani. Ladang TUHAN adalah tempat membajak/melayani; tempat menabur benih dan menuai--pembangunan tubuh Kristus..

Malas = tidak mau membajak, menabur dan menuai; tidak mau bekerja pada musim dingin. Artinya:

  • tidak setia dalam ibadah pelayanankepada TUHAN,
  • tidak setia dalam jabatan pelayananyang TUHAN percayakan--sudah diberi jabatan pelayanan, tetapi tidak setia/tidak dikerjakan.

Mengapa tidak setia?Sebab rohaninya dingin--musim dingin; kasihnya sudah menjadi dingin; TIDAK MENGASIHI TUHAN.
Kalau tidak ada kasih, tidak mungkin setia.

“Pelayanan tubuh Kristus berlaku mulai dari dalam rumah tangga. Jika di dalam rumah tangga kasihnya sudah menjadi dingin--tidak setia--, maka mulai terjadi pertengkaran, perselingkuhan, dan lain-lain.
Di dalam penggembalaan juga. Kami para gembala, kalau sudah tidak ada kasih, maka malas untuk berkhotbah--dengan seribu satu macam alasan
. Itu pertanda kasihnya sudah menjadi dingin.”

Kalau mengasihi TUHAN, kita pasti setia.

Biarlah malam ini kita memohon pada TUHAN, supaya bebas dari ngengat.
Bebas dari ngengat--kemalasan--, artinya SETIA DAN BERKOBAR-KOBARdalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir; bahkan kekal selamanya oleh karena dorongan kasih Allah yang kekal; sampai kita mendapatkan pakaian putih berkilau-kilauan.
Garis akhir:

  • Sampai meninggal dunia.
  • Sampai TUHAN Yesus datang kedua kali.

Karena kasih itu kekal, maka pelayanan kita juga kekal. Kalau pelayanan kita hanya didorong oleh perkara jasmani--dapat uang, dapat jodoh, dan lain-lain--, maka pelayanan kita akan berhenti di tengah jalan.

Mari, kita memohon kepada TUHAN. Sementara kita mengumpulkan harta sorgawi--mendapat pakaian putih--jangan terkena ngengat! Tetapi harus terus dijaga, sampai menjadi pakaian putih berkilau-kilauan--tidak bisa dirusak oleh ngengat.
Sebab kalau sudah menjadi pakaian putih berkilau-kilauan, maka kita akan terangkat ke awan-awan permai, masuk Kerajaan 1000 Tahun Damai, sampai masuk Yerusalem baru/sorga yang kekal; di mana tidak ada lagi ngengat.

“Saya sering mengatakan: 'Yang belum melayani, berdoa supaya TUHAN beri pakaian putih. Yang sudah melayani, mari jaga.'Saya pernah bersaksi. Dulu ketika masih pertama kali menjadi guru sekolah minggu, saya selalu bertanya: 'kapan Minggu lagi?' Itu yang saya alami. Tetapi setelah 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun, bagaimana? Kalau kasih sudah menjadi dingin, maka habis. Ketika pertama kali menjadi pelayan zangkoor; waktu pemimpin pujian baru berkata 'zang...', saya sudah lari duluan. Setelah itu, waktu disuruh latihan, bagaimana? Kalau kasih sudah menjadi dingin, sekalipun dicambuk, diapakan; tidak bisa. Tetapi kalau kasih masih membara, tidak usah diapa-apakan, kita bisa setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan; sampai menjadi pakaian putih berkilau-kilauan.”

JAHAT
1 Yohanes 3: 11-12
3:11. Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
3:12. bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab
segala perbuatannya jahatdan perbuatan adiknya benar.

Kain adalah hamba yang jahat. Kain dan Habel, sama-sama beribadah melayani TUHAN, tetapi persembahan Habel diterima oleh TUHAN, sedangkan persembahan Kain belum diterima oleh TUHAN.
Seharusnya, Kain mengoreksi diri--'mengapa teman saya sudah diterima, tetapi saya belum?'--; apa yang menjadi kekurangan harus diperbaiki, atau bertanya/meneladan kepada temannya. Tetapi Kain malah menjadi iri hati, jahat dan membunuh Habel.

Hamba yang jahat adalah seperti Kain yang membunuh Habel. Ini adalah ngengat.

Membunuh = membenci, iri hati; sampai kebencian tanpa alasan = TIDAK MENGASIHI SESAMA.

Kalau kita menjadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang beribadah melayani TUHAN; tetapi saling membenci, saling iri--benci kepada jemaat, benci kepada hamba TUHAN lain, sesama jemaat saling membenci/saling bergosip--, ini berarti ada ngengat.

Kain dan Habel adalah kakak dan adik. Mulai dari dalam rumah tangga, jangan ada kebencian di antara suami dan isteri! Itu ngengat! Kalau ngengat menempel pada pakaian putih, maka lama kelamaan pakaian akan berlubang dan kita menjadi telanjang dan binasa.

Bebas dari ngengat--kejahatan-- yaitu kita beribadah MELAYANI TUHAN DENGAN SALING MENGASIHI.

1 Yohanes 3: 11
3:11. Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;

'harus saling mengasihi' = kita harussaling mengasihi; jika tidak, percuma kita menjadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN.
Apa gunanya kita menjadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN tetapi senasib dengan Kain; kita melayani tetapi membenci orang lain, iri hati, bergosip, menjelek-jelekkan orang lain, dan lain-lain.
Percuma menjadi hamba TUHAN!Sebab pakaian kita berlubang dimakan ngengat, sehingga telanjang.

Memang kita sudah mendapat pakaian putih dari Yesus di kayu salib--kita diangkat menjadi hamba TUHAN, gembala dan sebagainya--, tetapi kalau ada iri hati dan benci, maka pakaian akan dimakan ngengat dan berlubang, sehingga kita telanjang dan malu.

Di dalam surat 1 Yohanes, 5 kali dituliskan 'saling mengasihi'.
Mengapa diulang-ulang sampai 5 kali tentang 'saling mengasihi'?:

  1. 2 Tawarikh 36: 15
    36:15. Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesanmelalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nyadan tempat kediaman-Nya.

    'tempat kediaman-Nya' = Tabernakel.

    Yang pertama: sebab firman yang diulang merupakan pernyataan kasih sayang TUHANkepada kita.
    Firman sudah diulangpun, kita masih bisa lupa--belum bisa mempraktikkan firman. Apalagi jika firman tidak diulang, tidak ada kesempatan.

    Firman yang diulang, supaya kita selalu diingatkan akan sesuatu oleh TUHAN; mungkin masih ada dusta, maka firman diulang-ulang tentang dusta, supaya kita diingatkan.
    Jangan bosan jika firman diulang! Firman yang diulang itu seperti domba yang memamah biak--makan, masuk ke dalam pencernaan, lalu keluar lagi, dimakan lagi--; ini tanda bahwa domba-domba digembalakan.
    Tanda kalau gembala bisa menggembalakan--menerima kepercayaan dari TUHAN--adalah bisa mengulang firman.

    “Banyak orang yang sombong: 'Apa? cuma satu ayat diulang?' Tema di Medan, Wahyu19: 9, sudah seratus kali dikhotbahkan. Ada yang menyeletuk: 'Kok cuma satu ayat diulang-ulang?' Coba kalau dia yang disuruh mengulang, satu kali saja belum tentu bisa. Itulah karunia TUHAN kepada seorang gembala.”

  2. Filipi 3: 1b
    (3-1b) Menuliskan hal ini lagikepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.

    'Menuliskan hal ini lagi kepadamu' = diulang lagi oleh rasul Paulus.

    Yang kedua: firman diulang untuk memberi kepastian imankepada kita, supaya kita tidak diombang-ambingkan oleh ajaran palsu. Kalau firman diulang lagi, kita akan semakin mantap.

    “Seperti kita waktu sekolah dulu. Guru matematika menerangkan, lalu diulang lagi. Lalu di rumah masih les, sehingga ketika besok ulangan, makin mantap. Tetapi kalau sudah diterangkan, tidak mengerti apa-apa, lalu besok ulangan; semua dapat nilai nol.”

  3. Yang ketiga: supaya terjadi peningkatan dan perkembangan dalam pembukaan rahasia firman Allah.
    Tadi malam sudah dibahas tentang malas dan jahat, yaitu orang yang mencekik leher temannya.

    Sekarang, malas dan jahat sama dengan membunuh. Pembukaan firmannya sudah lain, terjadi perkembangan firman.
    Kalau pembukaan firman berkembang, maka terjadi peningkatan penyuciandan peningkatan rohanidari sidang jemaat, sampai sempurna seperti Yesus.
    Kalau sudah sempurna, maka firman tidak diulang lagi.

    Hanya orang yang diangkat TUHAN menjadi gembala, yang bisa mengulang firman.
    Hanya orang yang diangkat TUHAN menjadi domba, yang rela untuk memamah biak.

    Kalau binatang buas tidak mau memamah biak. Contohnya ular. Tidak ada ular yang menelan seekor kambing, lalu dikeluarkan lagi dan ditelan lagi; hanya cukup sekali telan.

Inilah alasan mengapa firman perlu diulang-ulang, bahkan sampai lima kali dituliskan tentang 'saling mengasihi'.

Lima kali 'saling mengasihi'
, yaitu:

  1. 1 Yohanes 3: 11
    3:11. Sebab inilah beritayang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;

    Yang pertama: 'saling mengasihi' masih merupakan berita firman.

    Berita ini merupakan berita firman yang penting di dalam kabar mempelai--firman pengajaran yang benar, sebab siapa yang tidak mengasihi sesama, berarti tidak mengasihi TUHAN.

    1 Yohanes 4: 20
    4:20. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

    Kalau tidak mengasihi sesama yang kelihatan, tidak mungkin mengasihi TUHAN yang tidak kelihatan. Oleh sebab itu, jangan membenci sesama!

    “Dulu ketika Bapak Pendeta In Juwono (alamarhum) masih hidup, dalam satu kebaktian kaum muda, hati saya betul-betul tergores. Beliau mengatakan: 'Kalau mau membuktikan taat kepada TUHAN, sekarang harus taat pada kedua orang tua. Apalagi yang orang tuanya tinggal satu, harus sungguh-sungguh.' Waktu itu, orang tua saya masih lengkap. Saya biasa saja. Tetapi ketika ayah saya meninggal, mendadak firman ini muncul lagi. Tinggal ibu saya saja. Saya harus sungguh-sungguh taat.”

    Oleh sebab itu, harus mengasihi yang terlihat dahulu, baru yang tidak terlihat. Jangan membenci sesama! Kalau ada sesuatu, mari selesaikan. Kalau kita sudah datang untuk menyelesaikan, tetapi mereka tidak mau, itu terserah. Sebab jelas ayatnya, kalau tidak mengasihi yang terlihat, maka tidak bisa mengasihi yang tidak terlihat.

    Mengapa 'saling mengasihi' merupakan berita penting dalam kabar mempelai--firman pengajaran?:

    1. 1 Yohanes 1: 1, 3
      1:1. Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
      1:3. Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun
      beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.

      Jawaban pertama: sebab lewat berita 'saling mengasihi', terjadi persekutuan yang benar dan kekal; yaitu persekutuan dengan dasar firman pengajaran yang benar--carang melekat pada pokok anggur yang benar.

      Firman pengajaran yang benar adalah pribadi Yesus; persekutuan yang benar dan kekal adalah persekutuan berdasarkan firman pengajaran benar.

      Ada 2 macam persekutuan:

      • Persekutuan dengan sesama/persekutuan tubuh Kristus--mulai dari dalam nikah--harus berdasarkan pengajaran benar, supaya menjadi persekutuan yang benar dan kekal.

        Kalau kita mau menikah, tetapi hanya melihat kekayaan dan lain-lain; maka akan habis; tidak benar dan tidak kekal. Tetapi kalau berdasarkan firman pengajaran yang benar, akan menjadi persekutuan yang benar dan kekal.

      • Persekutuan tubuh dengan Kepalasaat Yesus datang kedua kali; persekutuan yang kekal.

      Mulai dari kita mau menikah, apa yang dilihat? 'Oh, tidak om, sekalipun kita tidak dalam pengajaran, tetapi senang'. Carang dengan carang, jika terlepas dari pokok, akan berada di tempat sampah. Tetapi kalau carang melekat pada pokok anggur yang benar, maka wajar-wajar saja. Kalau tanpa pokok, kelihatannya rukun, tetapi sebenarnya ada di tempat sampah.

      Harus ditekankan pengajaran yang benar.
      Baik mau menikah, tergembala, dan fellowship; yang dilihat bukan organisasinya, jabatannya, gerejanya, uangnya, dan sebagainya, tetapi yang dilihat adalah Yesus--pengajaran benar.

      Persekutuan tanpa pengajaran benar adalah persekongkolanuntuk melawan yang benar.
      Orang Farisi dan orang Herodian, memiliki ideologi yang berbeda. Tetapi mereka bisa menjadi satu, dengan tujuan untuk menghantam Yesus--yang benar.
      Akibatnya: akan dibinasakan.
      Kalau ada pengajaran benar, itu betul-betul persekutuan tubuh dan persekutuan tubuh dengan kepala yang kekal.

      “Bukan tidak boleh bersekutu, itu salah. Kalau saya mengajar Lempin-El “Kristus Ajaib”, saya bertanya: 'Boleh bersekutu?': 'Boleh'. Salah. Yang benar, harus. Tetapi , dengan pokok anggur yang benar/pengajaran yang benar. Kalau tidak, kita akan menjadi kering.”

      Jadi, alasan yang pertama mengapa 'saling mengasihi' merupakan berita firman yang penting dalam kabar mempelai adalah karena mengarahkan kita kepada persekutuan yang benar dan kekal antara sesama anggota tubuh dan antara kita dengan Yesus; berdasarkan pengajaran yang benar/pokok anggur yang benar.

    2. Matius 24: 9-10
      24:9. Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
      24:10. dan banyak orang akan murtad dan mereka akan
      saling menyerahkandan saling membenci.

      Kalau di zaman sekarang--yang masih damai dan tenang ini--kita sudah saling bermusuhan dan membenci, bagaimana nanti jika sungguh-sungguh masuk pada akhir zaman--saat antikris mau datang? Sudah pasti akan saling membunuh.
      Antara suami-isteri, kakak-adik, anak-orang tua, kalau sekarang sudah saling membenci, bagaimana nanti saat antikris berkuasa? Kita akan betul-betul mengikut dia untuk membunuh saudara-saudara kita.

      Jawaban yang kedua: supaya tidak masuk dalam kebencian tanpa alasan--antikris.

      “Sekarang kita masih menghadapi secara kecil-kecilan. Saya sudah pernah bersaksi, ketika saya masih melayani di Gending.Tidak ada ombak, tidak ada angin, tiba-tiba saya dipanggil oleh Danramil di situ. Pagi-pagi saya menghadap, dia mengatakan: 'Gereja adik sudah ditutup'--kita menghadapi kebencian tanpa alasan. Setelah itu saya bersaksi: 'Kalau untuk tempat ibadah, tidak bisa ditutup, Pak. Kalau untuk tempat bekerja, bisa ditutup. Nanti saya beribadah di bawah jembatan, di pasar, bapak akan sulit mencari saya. Kalau di gereja, bapak boleh datang dan mendengar, apa firmannya. Apakah saya mengajarkan ideologi yang melawan negara, bapak tinggal tangkap saya.' Akhirnya dia berkata: 'Saya lindungi gereja adik.' Tapi begitu saya pulang ke rumah, papan nama gerejanya sudah tidak ada. Saya datang ke kelurahan, saya ceritakan pada lurahnya dan saya minta tolong dibuatkan surat, akhirnya pak lurahnya berkata: 'Bukan saya, Pak yang menurunkan.': 'Siapa?' Ternyata sesama pendeta yang menyuruh. Ya sudah, tidak pernah saya urus. Sampai hari ini papan namanya tidak terpasang lagi. Kalau sesama pendeta yang menyuruh, tidak perlu diurus lagi, terserah dia.”

      Inilah kebencian tanpa alasan, mulai dari orang lain, tetapi orang dalam--pendeta--juga ikut-ikutan. Bagaimana nanti kalau antikris datang? Dia akan menjadi pasukan pertama untuk menghancurkan sesama hamba TUHAN dan anak TUHAN.

      Oleh sebab itu, saling membenci harus dihentikan mulai hari ini! Kita harus saling mengasihi. Kalau ada sesuatu yang tidak enak, harus diselesaikan. Kalau tidak, akan terus berkembang menjadi kebencian sampai kebencian tanpa alasan.

  2. 1 Yohanes 3: 23
    3:23. Dan inilah perintah-Nyaitu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihisesuai dengan perintahyang diberikan Kristus kepada kita.

    Yang kedua: 'saling mengasihi' merupakan perintah TUHAN, yang harus dilakukan; kalau tidak melakukan perintah TUHAN, sama dengan dosa.

    Kalau melakukan perintah TUHAN--saling mengasihi--, maka hasilnya:
    Yohanes 13: 10-14
    13:10. Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
    13:11. Sebab Ia tahu,
    siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
    13:12. Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
    13:13. Kamu menyebut Aku
    Guru dan TUHAN, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan TUHAN.
    13:14. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah TUHAN dan Gurumu, maka kamupun
    wajib saling membasuh kakimu;

    'Guru' = pengajaran benar.

    Hasilnya yaitu: kita menjadi murid-murid TUHAN.
    Kita melayani TUHAN dengan saling mengasihi, yaitu saling membasuh kaki.

    "Ada yang masih menerapkan secara jasmani. Gembalanya mungkin setahun sekali, mencuci kaki jemaatnya satu persatu. Terserah. Tetapi kalau meniru yang jasmani, jangan satu saja! Seharusnya meniru puasa TUHAN Yesus juga, yaitu 40 hari 40 malam."

    Dalam pelayanan, kita harus saling membasuh kaki, arti rohaninya yaitu saling mengasihi, menasihati, menghormati, mendukung, dan merendahkan diri; jangan saling menjatuhkan, sehingga kita diangkat menjadi murid-murid TUHAN.

    Muridadalah seorang yang dipercaya TUHAN untuk mewarisi firman pengajarandan mengalami kuasa firman pengajaran, untuk menyucikan hidupnya--kaki yang paling kotor. Sebenarnya, 'betapa indahnya kaki hamba TUHAN yang memberitakan kabar baik dan kabar mempelai.' Tetapi kalau terkena keinginan akan uang--seperti kaki Yudas Iskariot--akan menjadi kaki yang paling kotor.

    Keinginan akan uang membuat hamba TUHAN/pelayan TUHAN menjadi kikir dan serakah.
    Kikir = tidak bisa memberi untuk pekerjaan TUHAN dan sesama yang membutuhkan.
    Serakah = merampas milik orang lain, terutama milik TUHAN, yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.

    “Mulai dari kami, para hamba TUHAN. Yudas adalah seorang rasul dan bendahara, tetapi kikir dan serakah, sehingga kakinya kotor. Kami para gembala, sebagai pemberita firman, seringkali kakinya paling kotor. Pelayan TUHAN juga, memberitakan firman lewat menyanyi, bermain musik, bersaksi; tetapi kalau kakinya kotor, maka tidak indah.“

    Kotor = tidak indah.
    Kalau kita sudah melayani TUHAN, tetapi hidup kita tidak indah, mari periksa, apakah ada kaki kotor di situ--terutama dosa Yudas Iskariot. Sebab, keinginan akan uang adalah keinginan jahat; dan pasti ada keinginan najis. Keinginan jahat dan keinginan najis merupakan satu kesatuan. Ini kaki kotor yang harus disucikan!

    Roma 10: 15
    10:15. Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

    [terjemahan lama]
    10:15. Dan bagaimanakah mereka itu hendak memberitakan, jikalau tiada disuruh? Seperti yang tersurat: Alangkah eloknya segala
    tapak kakiorang yang membawa kabar kesukaan dari hal yang baik.

    Kalau kita disucikan dari keingingan jahat dan najis, maka langkah-langkah hidup kita adalah langkah yang indah. Melayani TUHAN itu indah; tidak mungkin tidak indah.

    “Coba kalau saudara melayani sebagai ajudan bupati, sudah enak sekali. Pasti dapat mobil dan rumah. Tidak mungkin tidak. Apalagi melayani TUHAN. Masa hidupnya setengah mati? Mari periksa. Berarti kakinya kotor. Seringkali kita yang salah. Kalau ajudan bupati korupsi, lalu ditangkap, maka tidak indah hidupnya; karena salahnya sendiri. Sama, kita juga demikian.”

    Jadi, menjadi murid TUHAN bukan berarti menerima buku-buku dan sebagainya, tetapi jika kita mewarisi firman pengajaran, yaitu mempraktikkan firman pengajaran dan disucikan. Maka kaki kita menjadi kaki yang indah.

    Mari, pada kesempatan ini kita diperiksa, supaya menjadi hamba TUHAN yang langkah-langkah hidupnya jelas dan indah.
    Indah bukan berarti berjuta-juta, tetapi sekalipun sederhana, hidupnya indah di hadapan TUHAN; tidak kotor; tidak sengsara. Mau diberkati banyak, atau sedikit, hidupnya tetap indah.

    Di sini, 'saling mengasihi' merupakan suatu perintah TUHAN yang harus dilakukan.
    Tadi, 'saling mengasihi' masih merupakan berita penting dalam firman pengajaran benar; untuk mengarahkan kita kepada persekutuan yang benar dan kekal, yaitu persekutuan dengan sesama anggota tubuh--mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan.

    Fellowship tanpa menampilkan pengajaran benar, sama dengan persekongkolan untuk melawan yang benar; menikah tanpa pengajaran benar, itu persekongkolan.

  3. 1 Yohanes 4: 7
    4:7. Saudara-saudaraku yang kekasih, marilahkita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.

    Yang ketiga: 'marilah kita saling mengasihi' = 'saling mengasihi' merupakan undangan.

    “Seringkali kami para hamba TUHAN, salah. 'Yang penting bagi kami bukan pengajaran, tetapi kasih.' Ada lagi yang mengatakan: 'Bagi kami yang penting bukan pengajaran, tetapi urapan.' Mana ada? Pada mulanya adalah firman. Kalau kasih tanpa firman, sama seperti yang di televisi; bilang cinta-cinta sampai menangis, lalu sesudah itu dapat uang. Urapan tanpa firman adalah daging. Semua harus dari firman. Kalau ada firman pengajaran benar diberitakan, pasti ada urapan Roh Kudus; kita mempraktikkan firman pengajaran benar, sehingga kita diurapi dan disucikan. Mempraktikkan firman sama dengan mengasihi TUHAN; ada kasih. Itu yang benar. Kalau tidak ada firman/kesucian tetapi bilang: 'kasih', itu gombal. Jangan salah!”

    Sesudah kita menerima berita firman 'saling mengasihi', kita masuk dalam persekutuan yang benar. Lalu, 'saling mengasihi' merupakan perintah yang harus kita lakukan, supaya langkah hidup kita indah.

    Kalau langkah hidup kita sudah indah, kita harus ingat pada yang lain--mengundang yang lain. Inilah tugas pokok kita.
    Sesudah kita masuk dalam persekutuan, nikah, penggembalaan, dan fellowshipyang benar, maka kita sudah diperindah dan disucikan; mari, kita bersaksi dan mengundang yang lain.

    Wahyu 22: 16-17
    22:16. "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."
    22:17. Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "
    Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

    Sesudah kita mendengar berita'saling mengasihi', kita masuk dalam persekutuan yang benar dan kekal. Nikah, penggembalaan, dan fellowshipkita benar dan baik, kita sudah merasakan ada pokok anggur--pembelaan TUHAN, kemanisan/buah-buah.

    Mari, harus ditingkatkan menjadi perintah'saling mengasihi'! Kita disucikan, sehingga tidak ada lagi kaki kotor. Kita tidak merugikan orang lain, sampai mencapai 'betapa indah langkah hidup kita'.

    Tugas pokok gereja TUHAN--kita semua, adalah:

    1. Bersaksi.
    2. Mengundang.

    Bersaksi dan mengundang adalah seperti menghasilkan cahaya di tengah kegelapan. Banyak orang masih berada di tengah kegelapan--dalam kebencian, iri hati, ketakukan. Mari, sinari! Kita mengundang yang lain, bukan untuk menjadi anggota gereja, tetapi yang penting adalah supaya menjadi anggota tubuh Kristus.

    Semakin kita bersaksi dan mengundang, berarti terang semakin besar, sampai kita menjadi seperti Yesus, yaitu bintang timur yang gilang-gemilang; yang tidak pernah gugur.

    Bintang timur, dulunya adalah Lucifer. Tetapi karena dia sombong--tidak takut akan TUHAN, sehingga melawan TUHAN--, maka dia jatuh ke bumi dan pecah. Sorga tidak boleh kosong, sehingga posisi tersebut digantikan oleh Yesus sebagai bintang timur yang gilang-gemilang; yang tidak pernah jatuh.

    Yesaya 14 : 12-14
    14:12. "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
    14:13. Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu:
    Aku hendaknaik ke langit, aku hendakmendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendakduduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
    14:14.
    Aku hendaknaik mengatasi ketinggian awan-awan, hendakmenyamai Yang Mahatinggi!

    'Bintang Timur, putera Fajar' = penghulu malaikat; Lucifer.
    Lucifer memiliki semua yang ada pada Yesus, tetapi ia tidak punya rasa takut akan TUHAN, sehingga ia melawan TUHAN.

    Lucifer 5 kalimengatakan: 'aku hendak' = puncak kesombongan; sehingga ia dijatuhkan dan hancur.
    Ini berlawanan dengan puncak kerendahan hati Yesusyaitu taat dengar-dengaran--takut akan TUHAN--sampai mati di kayu salib dengan 5 lukautama; sehingga Yesus ditinggikan menjadi bintang timur yang gilang-gemilang.

    Mari, tugas kita sebagai hamba TUHAN adalah memancarkan cahaya. Kita harus bersaksi dan mengundang. Kalau tidak, pasti bergosip yang tidak baik. Kalau bergosip, akan menjadi bintang yang gugur.
    Hati-hati! Baik gosip lewat mulut, maupun lewat tangan--media sosial. Alat-alat canggih tetapi kalau digunakan untuk bergosip, akan menjadi sumber kejatuhan. Mari, pakai untuk bersaksi dan mengundang.

  4. 1 Yohanes 4: 10-11
    4:10. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
    4:11. Saudara-saudaraku yang kekasih,
    jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

    'jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi' = meneladan kepada TUHAN; karena Dia mengasihi kita, maka kita harus saling mengasihi.

    Yang keempat: 'saling mengasihi' merupakan teladan.

    Praktik 'saling mengasihi' merupakan teladan:

    1. Roma 13 : 8
      13:8. Janganlah kamu berhutang apa-apakepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.

      Yang pertama: Kita tidak boleh berhutang dosa; harus menyelesaikan dosa.

      Yesus mengasihi kita yaitu menghapus dosa kita. Kalau kita saling mengasihi, jangan berhutang dosa!
      Saling mengasihi sesama adalah menyelesaikan hutang dosa lewat berdamai, yaitu saling mengakudan saling mengampuni. Tetapi hutang uang dan lain-lain, juga harus diselesaikan! Jangan merugikan orang lain!

      “Seumpama berdagang, lalu sudah benar-benar bangkrut, kita harus datang. Harus dipertanggungjawabkan. Berjanji, bagaimana penyelesaiannya. Jangan dibiarkan, lalu kalau ditagih malah marah. Itu salah, tidak saling mengasihi.”

      Berhutang dosa = merugikan sesama. Kalau hutang dosa dan hutang pada sesama diselesaikan, maka TUHAN akan membereskan semuanya dalam hidup kita.
      Hutang = sesuatu yang tidak beres.
      Kalau masih ada hutang dosa, bagaimana TUHAN bisa membereskan? Bereskan semua dahulu, maka TUHAN akan membereskan segalanya dalam kehidupan kita.

    2. 1 Yohanes 3: 16-17
      3:16. Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
      3:17. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?


      'kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita' = teladan dari Yesus yang sudah menyerahkan nyawa bagi kita, maka kita juga harus menyerahkan nyawa bagi saudara-saudara kita.

      Praktik kedua 'saling mengasihi' merupakan teladan: mengasihi sesama yang membutuhkan dalam kekuranganlewat memberi dalam kebenaran--memberi bukan untuk menjilat dan menguasai.

      Ada orang memberi untuk menguasai--memberi supaya yang diberi berhutang budi; memberi untuk menjilat--kepada atasan. Jangan! Yang benar adalah memberi dalam kebenaran.

      Apa yang diberikan?:

      • Harta/kebutuhan jasmani.
      • Harta yang rohani--firman Allah; kita bagikan firman Allah lewat kaset, VCD/DVD.

        “Waktu saya berkhotbah di Pekanbaru, sesudah saya berkhotbah untuk session I, di luar banyak hamba TUHAN yang bertanya: 'Sudah pernah berkhotbah di Medan ya, Pak?': 'Belum.' Mereka bilang: 'Harus': 'Harus bagaimana? Saya tidak punya kenalan di Medan.' Ketika saya sedang beristirahat untuk melanjutkan session berikutnya, telepon saya berdering. Ibu Ani Pardede yang menelepon, beliau mengatakan: 'Saya mendengar dari VCD.' Sebelumnya, kami tidak saling kenal, tetapi ada seorang hamba TUHAN yang tergerak untuk memberikan VCD tersebut. Sesudah mendengar lewat VCD, beliau bertanya: Apakah boleh datang ke Pekanbaru? Saya bilang: Boleh. Lalu, sampailah kami pada persekutuan di Medan yang sudah berlangsung selama 10 tahun; dan hamba TUHAN yang memberikan VCD itu terus datang.
        Ada lagi orang dari Jerman. Dia mengenal pengajaran benar dari majalah Manna. Dia adalah pengurus Kristen Indonesia di Jerman. Dia banyak mengundang hamba TUHAN dari berbagai belahan dunia. Tetapi sesudah dia membaca majalah Manna, dia tergerak untuk mencari VCD-nya. Sesudah itu dia meletakkan semua jabatannya, dan seorang temannya mengatakan dia kebenaran sendiri. Sebab yang ribuan dia tinggalkan, hanya untuk mengejar firman pengajaran benar, sampai sekarang.
        ”

      • Sampai berkorban nyawa; seperti Yesus berkorban nyawa bagi kita.
        Terutama di dalam nikah. Isteri tunduk kepada suami, seperti Yesus tunduk kepada Allah Bapa sampai berkorban nyawa.

        "Setiap penataran nikah, saya selalu bertanya: 'Sudah siap untuk berkorban?'
        Mungkin harus berkorban sampai kartu kreditnya bobol, harus terus, sampai berkorban nyawa.
        "

  5. 1 Yohanes 4: 12
    4:12. Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

    Yang kelima: saling mengasihi sampai mendapatkan kasih yang sempurna.

    Jangan malas dan jahat!
    Jangan malas, tetapi setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, sampai garis akhir--sampai kekal selamanya. Kalau ada kasih, tidak ada alasan untuk tidak setia.

    “Seorang hamba TUHAN menelepon saya pada hari Minggu pagi: 'Aduh, Om, kedua kaki saya tidak bisa bergerak.' Lalu saya bertanya: 'Tapi masih bisa khotbah ya?': 'Masih bisa Om, tapi harus dibopong': 'Puji TUHAN.' Yang penting bisa berkhotbah, sebab kaki tidak ada hubungannya dengan mulut. Kecuali mulut tidak bisa bergerak, itu urusan dengan TUHAN. Kalau masih bisa berkhotbah sekalipun harus dibopong, itu mujizat sekalipun belum sembuh.”

    Kita bisa setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan jika ada dorongan kasih dari TUHAN. Kalau ada dorongan kasih, maka halangan besar menjadi kecil; halangan kecil menjadi tidak ada.

    Tetapi kalau tidak ada kasih, justru kebetulan selagi kedua kaki sakit, maka tidak berkhotbah dan digantikan orang lain.
    Jahat sama dengan tidak mengasihi sesama; ada kebencian, iri hati dan lain-lain. Harus dihentikan!

    Sesudah itu, kita menerima berita 'saling mengasihi', supaya masuk dalam persekutuan yang benar dan kekal. Mulai dari dalam nikah, harus melihat pokok anggur yang benar. Kalau tidak ada pokok, benar-benar mengerikan.
    Dalam penggembalaan, jika tidak ada pokok anggur yang benar, berarti hamba TUHAN itu menipu. Apalagi dalam fellowship, gembala sampai meninggalkan jemaat untuk masuk dalam fellowship. Kalau tidak ada pengajaran benar, betul-betul menipu! Kita hanya masuk dalam persekongkolan untuk melawan yang benar.

    Kemudian, 'saling mengasihi' merupakan perintah. Mari, praktikkan firman. Kalau sudah praktik, maka kita disucikan dan ada langkah-langkah hidup yang indah.

    Sesudah itu kita bersaksi dan mengundang yang lain; supaya kita tetap bercahaya; lebih bercahaya, sampai menjadi bintang timur yang gilang-gemilang; yang ada di tangan kanan TUHAN dan tidak pernah gugur.

    Lalu, 'saling mengasihi' menjadi teladan. Mari selesaikan hutang dosa; mengasihi sesama; menyerahkan harta jasmani dan rohani; sampai menyerahkan nyawa.

    Yang terakhir, kita mendapatkan kasih yang sempurna.

    Matius 5: 43-45, 48
    5:43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
    5:44. Tetapi Aku berkata kepadamu:
    Kasihilah musuhmudan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
    5:45. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang
    menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baikdan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
    5:48. Karena itu
    haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

    'menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik' = kasih yang sempurna tidak pilih-pilih; semua diberi kesempatan.

    Kasih sempurna = kasih matahari, yaitu sampai mengasihi musuh.
    Musuh adalah orang yang memusuhi dan merugikan kita--membenci, memfitnah, dan menggosipkan kita--; mengasihi musuh dimulai dari berdoa untuk mereka--mendoakan supaya diampuni dan ditolong TUHAN. Kalau sudah bisa mendoakan, maka kita tidak lagi membenci. Mungkin dulunya, kita marah saat dibenci atau digosipkan, tetapi kalau kita sudah bisa berdoa: 'TUHAN, tolong dia, ampuni dia, pakailah dia.', maka kita merasa lega. Berarti kasih matahari sudah masuk dalam kita.

    Kalau belum bisamendoakan, berarti kita masih berada di lembah--matahari belum sampai di lembah yang gelap. Tetapi begitu kita bisa mendoakan, maka sinar matahari sampai ke lembah; tidak ada lagi kegelapan.

    Kegunaan kasih matahari: untuk memunculkan pelangi kemuliaan TUHAN.

    Saat kita menghadapi mendung, hujan lebat dan awan gelap--pencobaan, penderitaan dan lain-lain--, yang kita butuhkan hanya kasih matahari, sehingga muncul pelangi kemuliaan TUHAN.

    Dalam firman kebaktian tutup buka tahun, ada pelangi kemuliaan TUHAN.

    “Waktu saya menyampaikan Wahyu 3 di Malang--tentang pelangi kemuliaan TUHAN--, ada seseorang yang hebat, tetapi tidak kuat menghadapi pencobaan. Dia bersaksi pada saya. Hari Selasa, firman disampaikan. Sekarang masih bulan 9, masih ada waktu 3 bulan lagi untuk menunggu pelangi kemuliaan TUHAN. Sebab janji TUHAN, mulai di awal tahun sampai akhir tahun ini, ada pelangi kemuliaan TUHAN. Sesudah orang itu mendengar ini, dia merasa lega dan bisa kembali kuat.”

    Yehezkiel 1: 28
    1:28. Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.

    Kita tidak perlu melihat mendung atau pencobaannya yang sudah mustahil dan lain-lain. Yang harus kita lihat adalah mataharinya. Kalau ada kasih matahari--sekalipun mendung, hujan lebat dan ada awan gelap--pelangi kemuliaan TUHAN akan muncul.

    "Janji TUHAN kepada sidang jemaat WR Supratman 4 Surabaya dan Simpang Borobudur 27 Malang di akhir tahun 2014 dan awal tahun 2015 adalah ada pelangi kemuliaan TUHAN."

    Semakin dahsyat mendung dan awan gelap, semakin jelas pelangi kemuliaan TUHAN. Jangan mundur!

    Hasilnya:

    1. Kejadian 9: 13-15
      9:13. Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.
      9:14. Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan
      busur itu tampak di awan,
      9:15. maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air
      tidak lagi menjadi air bahuntuk memusnahkan segala yang hidup.

      Hasil yang pertama: melindungi kita dari air bah secara rohani. Dulu air bah jasmani menghantam bumi sampai semua binasa; tinggal 8 orang yang selamat, yaitu Nuh sekeluarga.

      Melindungi kita dari air bah secara rohani yaitu:

      • Melindungi dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
        Puncaknya dosa, yaitu:

        1. Dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
        2. Dosa kawin-mengawinkan.

        Berapa banyak hamba TUHAN dan pelayan TUHAN yang jatuh dan hancur di situ. Tetapi kalau ada pelangi kemuliaan TUHAN, kita akan tetap teguh; kita tidak jatuh, tetapi dilindungi.

        Pada zaman Nuh, anak-anak kecilpun sudah masuk dalam puncaknya dosa--tidak ada anak kecil yang selamat. Sekali lagi, ini merupakan tanggung jawab dari guru-guru sekolah minggu. Harus sungguh-sungguh.

      • Melindungi dari celaka, marabahaya, dan kegoncangan sampai antikris berkuasa.
      • Melindungi nikah dan buah nikah kita.
      • Melindungi kita dari hukuman TUHAN, yaitu kiamat dan neraka.

    2. Hasil yang kedua: menyelesaikan semua masalah kita, sampai yang mustahil.
      Pelangi kemuliaan TUHAN memberikan masa depan yang berhasil dan indah di tengah kesulitan dan kemustahilan. Di tengah air bah, semua mati, tetapi Nuh sekeluarga selamat; ada masa depan yang berhasil dan indah pada waktunya.

    3. Hasil yang ketiga: pelangi kemuliaan TUHAN menyucikan dan mengubahkankehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus; dimulai dari jujurdan percaya.

      Jujur = ya di atas ya, tidak di atas tidak. Benar katakan: Benar, tidak benar katakan: Tidak benar.
      Terutama soal pengajaran; kalau benar, harus menerima dengan tegas dan didukung; kalau tidak benar, harus menolak dengan tegas dan tinggalkan. Tidak bisa di tengah-tengah, itu bukan pelangi.

      Keluarga Betania--Lazarus, Marta dan Maria--yang mengasihi TUHAN menghadapi awan gelap, mendung dan hujan lebat; yaitu Lazarus sakit sampai mati. Kemudian dikuburkan sampai 4 hari--sudah busuk. Lalu TUHAN datang ke kubur Lazarus dan memerintahkan: 'Angkat batu itu!' Tetapi Marta berkata, 'Jangan!' Dia mau menutupi kebusukan-kebusukan. Tetapi TUHAN mengatakan: 'Marta, bukankah sudah Kukatakan, jika engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?'

      Jujur, artinya buka semua kebusukan yang membuat mendung, hujan lebat, kehancuran.

      Kalau jujur dan percaya, maka kita akan melihat pelangi kemuliaan TUHAN; semua masalah diselesaikan, yaitu Lazarus bangkit dan wajah menjadi berseri-seri; orang yang sudah meninggal, lalu dibangkitkan; tentu wajahnya berseri-seri.

      Malam ini juga, yang datang dengan wajah muram karena mendung dan lain-lain, mari, biarlah kita pulang dengan wajah berseri-seri. Jujur dan percaya, maka ada pelangi kemuliaan TUHAN di sana.

      Jujur dan percaya = mengulurkan tangan kepada TUHAN.
      Mungkin kita menghadapi mendung, hujan, bukit terjal dan lain-lain; inilah perjalanan hidup. Mari, jujur dan percaya, ulurkan tangan kepada TUHAN, maka TUHAN akan memegang tangan kita. Jangan goyah sedikitpun!Mujizat-mujizat akan terjadi dan wajah kita berseri-seri.

      Jika Yesus datang kedua kali, mujizat terakhir yaitu kita betul-betul menjadi sempurna seperti Dia, layak untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kita dipermuliakan, sampai kemuliaan yang kekal.

Apapun yang kita hadapi, masih ada waktu 3 bulan untuk menerima janji TUHAN--tahun 2015 adalah tahun pelangi kemuliaan TUHAN--, masih ada waktu dari TUHAN. Sabar dan perbaiki semua, yaitu saling mengasihi sampai mengasihi musuh--jangan malas dan jahat! Jangan saling membenci! Di situlah ada pelangi kemuliaan TUHAN.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 25 Mei 2011 (Rabu Sore)
    ... sebab upah menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah. Akibatnya akal mereka bobrok rusak karena suka menentang kebenaran seperti Yanes dan Yambres yang hidup tanpa kasih tanpa Allah tritunggal terputus dari hubungan Allah tritunggal . Akibatnya kehidupan itu dikuasai oleh setan tritunggal setan antikris ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 Juni 2012 (Minggu Sore)
    ... dari Ibadah Raya Surabaya Juni . ay. - sikap terhadap salib diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Juni . ay. - waktu penyaliban mulai diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Juni . Matius - . Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. . Kira-kira jam ...
  • Ibadah Doa Malang, 05 Mei 2009 (Selasa Sore)
    ... dan sempurna lanjut masuk Kerajaan tahun damai Firdaus sampai Kerajaan Sorga yang kekal. Untuk bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali kita MUTLAK HARUS HIDUP DALAM KASIH KARUNIA. Sikap terhadap kasih karunia Jangan menyia-nyiakan kasih karunia. Kehidupan yang menyia-nyiakan kasih karunia akan menjadi batu sandungan dan pasti akan tenggelam ke bawah tidak ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 Mei 2021 (Sabtu Sore)
    ... saja yang disukai mereka. . Berfirmanlah TUHAN Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia karena manusia itu adalah daging tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja. . Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi dan juga pada waktu sesudahnya ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia dan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 22 September 2010 (Rabu Sore)
    ... tapi Tuhan masih suruh Lot untuk lari ke pegunungan itulah gunung yang besar dan tinggi dimana ada Yerusalem Baru. Kalau tidak sampai pegunungan ia akan mati lenyap sekalipun sudah selamatKejadian . Tetapi isteri Lot yang berjalan mengikutnya menoleh ke belakang lalu menjadi tiang garam. Istri Lot ini menoleh ke belakang sehingga jadi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 April 2011 (Senin Sore)
    ... dengar-dengaran pada Tuhan. bukti bahwa Yesus adalah hamba Tuhan yang taat dengar-dengaran pada saat baptisan air. Kisah Rasul - . Lalu kata Paulus kepada mereka Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis Jawab mereka Dengan baptisan Yohanes. . Kata Paulus Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat dan ia ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 November 2018 (Selasa Sore)
    ... ini. . Aku berkata kepadamu Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri ia akan ditinggikan. Ada dua macam doa Doa orang Farisi yang disertai dengan kesombongan meninggikan diri. Tandanya Merasa bangga berjasa ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Maret 2018 (Minggu Pagi)
    ... Imam ISalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Wahyu Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi supaya jangan ada angin bertiup di darat atau di laut atau di pohon-pohon. Pengertian angin Angin adalah kehidupan yang lahir ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 16 Juli 2014 (Rabu Sore)
    ... menaikkan doa syafaat dupa Dia berdoa bagi kita sampai detik ini untuk mengadakan pelayanan pendamaian guna mengampuni dosa seluruh umat manusia di bumi Israel maupun bukan Israel . Jadi dengan adanya percikan darah dan ada dupa doa maka terjadi pelayanan pendamaian Imam Besar ada di tengah kita dan kita mengalami pelayanan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 April 2019 (Rabu Sore)
    ... kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas' mahkota ada kaitan dengan takhta kepala menunjuk pada pikiran. Artinya dosa bertakhta di pikiran sama dengan menguasai pikiran manusia termasuk hamba pelayan Tuhan. Yang kedua 'muka mereka sama seperti muka manusia' muka menunjuk pada hati. Kalau hati takut wajahnya pucat hati marah wajahnya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.