Bersamaan dengan doa puasa sesi IIISalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Ada empat macam doa di hadapan Tuhan:
- Doa permohonan.
Sentralnya: kebutuhan kita masing-masing--masih ada keegoisan; 'Untukku, untuk anakku' dan seterusnya.
- Doa syafaat.
Sentralnya: kebutuhan orang lain--untuk pekerjaan Tuhan, untuk pemerintah. Lebih meningkat dari doa permohonan.
- Doa ucapan syukur.
Sentralnya: berkat yang kita terima. Saat kita diberkati, kita mengucap syukur.
Tetapi masih harus ditingkatkan karena saat belum diberkati kita seringkali bersungut-sungut.
- Doa penyembahan.
Sentralnya: pribadi Yesus sendiri; tidak bergantung pada kebutuhan, berkat; di mana saja, kapan saja, situasi apa saja kita bisa menyembah Tuhan. Kita bukan memohon lagi tetapi memberikan segala pujian, hormat kepada Tuhan, sampai bisa memberikan seluruh hidup kita kepada Tuhan.
Doa penyembahan adalah proses perobekan dagingdengan segala keinginan dan hawa nafsu daging, sehingga kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--manusia sempurna seperti Dia.
Inilah empat macam tingkatan doa.
Sudah ada doa penyembahan, kenapa masih ada doa puasa?
Doa puasa dan doa semalam suntuk adalah proses untuk mempercepatperobekan daging dengan segala hawa nafsunya, dan mempercepat terjadinya pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Mengapaharus mempercepat? Karena kita berlomba dengan waktu kedatangan Yesus kedua kali yang sudah tidak lama lagi.
Jangan sampai proses perobekan daging dan pembaharuan begitu lambat, tetapi kedatangan Tuhan begitu cepat. Kita belum sempurna; belum semuanya diubahkan, sehingga akan ketinggalan saat Dia datang kembali.
Karena itu perlu proses mempercepat perobekan daging seperti yang diteladankan dan diajarkan oleh Yesus sendiri. Dia adalah Kepala dan kita tubuh-Nya, karena itu kita ikuti prosesnya--Dia berpuasa, berdoa semalam suntuk, kita juga berpuasa, berdoa semalam suntuk.
Matius 6: 17-18 6:17. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
6:18. supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Tanda puasa yang benar:
- 'cucilah mukamu'=> wajah--panca indera--menunjuk pada hati manusia
Jadi, 'cucilah mukamu' artinya hati disucikan oleh air hujan firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
- 'minyakilah kepalamu'=> kepala menunjuk pada pikiran.
Artinya: pikiran disucikan oleh urapan Roh Kudus.
Jadi,
doa puasa adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus--pedang firman--untuk
menyucikan hati dan pikiran kita.
Saat-saat berpuasa adalah saat-saat kita menerima firman/membaca firman/mendengarkan pemberitaan firman Tuhan.
Hati dan pikiran adalah meja kehidupan (meja roti sajian) atau landasan kehidupan hamba/pelayan Tuhan yang menentukan segalanya.
Markus 7: 21-237:21. sebab dari dalam, dari hatiorang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
7:22. perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
7:23. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Hati dan pikiran jahat sudah ada sejak zaman Nuh.
Pembunuhan= termasuk iri, dendam, kebencian.
Hujat= pengajaran benar dikatakan salah, yang salah jadi benar.
kebebalan= tidak bisa dinasihati lagi. Ini yang bahaya. Kalau sampai bebal, ia sudah tidak bisa dinasihati oleh firman pengajaran yang benar, hamba Tuhan yang benar, orang tua yang benar. Ini sama dengan hati nurani yang bebal/mati seperti Nabal--mati rohani--, sampai binasa selamanya.
Dulu Nabal tidak bisa dinasihati lagi, bahkan diancam dengan penghukumanpun tetap tidak bisa. Waktu itu Daud menjaga miliknya dan berkemah di sana (waktu pengguntingan bulu dan pemetikan hasil seperti susu dan sebagainya). Tetapi mereka tidak ingat kepada Daud dan kawan-kawannya. Akhirnya Daud mau menyerang. Saat diberitahu hal itu seharusnya Nabal sadar (kalau sadar akan langsung menghadap dan minta ampun), tetapi tetap tidak sadar sampai hatinya membatu (jantungnya membatu), sehingga mati rohani dan mati jasmani--orang bebal.
Inilah akibatnya kalau meja hati dan pikiran diisi dengan dua belas kotoran/muntah--keinginan jahat, najis, dan kepahitan.
Kalau sudah mati rohani tidak akan bisa kembali pada yang benar, sehingga binasa untuk selamanya.
Tetapi kalau
hati dan pikiran mau disucikanterutama lewat doa puasa--pedang firman--dari dua belas keinginan jahat, najis dan pahit, kehidupan kita akan diisi dengan dua belas roti yang disusun menjadi dua susun--masing-masing enam buah sesusun; 66 kitab dalam alkitab. Artinya:
diisi dengan firman pengajaran yang benar, sehingga kehidupan kita mulai dari angan-angan pikiran, perkataan, perbuatan bisa sesuai dengan firman pengajaran yang benar--bagaikan meja roti sajian, disajikan kepada Tuhan (menjadi korban sajian), berarti menyenangkan dan memuaskan hati-Nya lewat hidup benar dan suci. Kita juga dipuaskan oleh Tuhan.
Kaya belum tentu menyenangkan hati Tuhan. Tetapi kalau hidup benar dan suci pasti menyenangkan, memuaskan hati Tuhan.
Hasilnya:
- Kita dipuaskan secara rohani--selalu mengucap syukur pada Tuhan--, mengalami kebahagiaan sorga sekalipun dalam penderitaan--'berbahagialah orang yang miskin, berbahagialah orang yang dianiaya...'--, sehingga tidak perlu lagi mencari kepuasan di dunia.
- Secara jasmani kita dipelihara Tuhan secara ajaib sampai berkelimpahan; sampai mengucap syukur kepada Tuhan. Selalu ada meja roti sajian--ada sajian setiap saat.
Inilah tanda puasa yang benar.
Tanda jasmani adalah tidak makan dan minum. Jangan diubah-ubah:
Boleh minum air, karena tidak ada kalorinya dan sebagainya.Musa berpuasa; tidak makan dan minum selama 40 hari 40 malam.
Tanda secara rohani:
banyak membaca/mendengar firman dan pikiran disucikan oleh urapan Roh Kudus--penyucian meja hati sampai menjadi korban sajian yang disajikan bagi Tuhan.
Bagi hamba Tuhan, roti sajian ini diganti dengan roti baru setiap Sabat.
Artinya: kalau hati dan pikiran suci,
hamba Tuhan akan selalu mendapatkan pembukaan rahasia firman, untuk bisa disajikan kepada sidang jemaat.
Bagi
sidang jemaat, ia bisa mengerti firman, percaya, dan praktik firman--menikmati firman pengajaran, bukan mengomel, tidak ada waktu lagi untuk bergosip tetapi terus mencari firman.
Kalau mengomel berarti hatinya kotor; penuh muntah.
Waktu berpuasa yang benar: saat Mempelai Pria diambil dari kita.
Matius 9: 14-159:14. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
9:15. Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambildari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
Mempelai Pria diambil dari kita, artinya saat terjadi jarak antara kita dengan Tuhan; saat kita terpisah dari Tuhan.
Praktik terpisah dari Tuhan:
- Saat menghadapi pencobaan dan masalah yang tidak pernah terselesaikan.
Contoh: waktu Yesus naik ke atas gunung, Ia hanya mengajak tiga murid, sementara sisanya ada di kaki gunung dan menghadapi sakit ayan.
Ayan ini kambuh, sembuh, kambuh, sembuh, kambuh, tidak pernah selesai. Murid-murid Tuhan juga tidak bisa menyembuhkan karena terpisah dengan Tuhan.
"Di Malang kami membangun gereja, ada masalah uang dan sebagainya. Karena itu harus ada puasa, supaya masalah selesai karena ada Tuhan. Pelayanan ke luar juga ada masalah, karena itu harus ada puasa, supaya disertai Tuhan. Tidak enak-enakan. Banyak kali pelayanan ke luar hanya untuk show, padahal terpisah dari Tuhan, sehingga tidak tertolong malah jadi masalah. Baru mau datang sudah repot tiketnya, sehingga minta proposal ke pemerintah. Tidak perlu! Kalau kita datang bersama Tuhan, semua akan selesai. Harus ada doa puasa, supaya tidak terpisah dari Tuhan, dan semua masalah selesai. Jangan membawa masalah!
Masuk dalam nikah juga masalah. Karena itu dalam nikah harus ada puasa."
- Saat Yesus diangkat ke sorga--Dia di sorga dan kita di bumi--sampai Dia datang kembali kedua kali dan kita bersama Dia selamanya, barulah kita tidak perlu berpuasa.
Ini yang disebut dengan waktu pemulihan. Kita mau disempurnakan untuk bisa menyambut kedatangan-Nya kedua kali.
Karena itu Yesus berkata: 'Aku harus pergi, kalau Aku tidak pergi, tidak berguna bagi kamu ...' Kalau terpisah sementara justru berguna bagi kita; mendorong kita untuk lebih sungguh-sungguh lewat doa penyembahan ditambah dengan doa puasa.
"Ada hamba Tuhan yang menafsirkan: kita kabar mempelai, selalu ada Mempelai, tidak perlu puasa. Salah! Itu bukan pembukaan firman."
Kisah Rasul 3: 21
3:21. Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihansegala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.
Yesus sudah naik ke sorga dan kita masih tinggal di dunia, inilah waktu pemulihan yang begitu cepat---Dia segera datang.
Waktu pemulihan ini begitu cepat, karena itu doa penyembahan harus ditambah dengan doa puasa dan doa semalam suntuk. Kita berlomba dengan waktu kedatangan Tuhan.
"Yang belum pernah berpuasa, belajar.
Waktu kami di Ciawi, satu hari saya adakan doa puasa. Saya berkhotbah seperti biasa, jam tiga mereka lihat-lihat saya (saya sedang berdoa dan menyiapkan firman), sedangkan mereka sudah cari makan. Ada yang lima tahun tidak pernah berpuasa. Mereka katakan: biasanya kabar mempelai tidak ada doa puasa dan doa semalam suntuk, kok ini ada? Kita ikuti Mempelai pria Sorga."
Jadi,
berpuasa yang benar dikaitkan dengan dua hal:
- Pemilihan/penyucian.
Ambil waktu-waktu untuk berpuasa!
"Pdt Pong pernah tanya saya: 'Pak Wi puasa?': 'Iya, setiap selasa.': 'Bagus, itu sehat untuk rohani dan jasmani.' Kalau sudah tidak kuat, boleh makan, jangan sampai pingsan. Nanti diulangi lagi, sampai bisa berpuasa."
Kisah Rasul 13: 2-3
13:2. Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "KhususkanlahBarnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."
13:3. Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.
Saat-saat berpuasa adalah
- Saat-saat Tuhan menyucikanhati, pikiran, seluruh kehidupan kita lewat firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus, sehingga kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
Efesus 4: 11-12
4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12. untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kita diangkat menjadi hamba/pelayan Tuhan, tetapi kita tetap berpuasa supaya tidak goyah dalam jabatan pelayanan--diteguhkan; ditetapkan. Jangan tinggalkan jabatan pelayanan!
Kalau tidak berpuasa, lama-lama akan pensiun.
- Saat Tuhan memilih kita untuk menjadi pelayan khususyang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh sempurna.
Kalau tidak mau berpuasa, mana bisa dipakai? Untuk penggembalaan saja, kurang, apalagi untuk pembangunan tubuh Kristus (antar penggembalaan)? Tidak akan mampu. Harus banyak puasa.
Pelayan khusus= bagaikan biji mata. Sebutir pasirpun tidak boleh masuk.
Kisah Rasul 13: 4-5
13:4. Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.
13:5. Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadatorang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantumereka.
'memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat'= tugas khusus yaitu memberitakan firman bagi orang yang sudah selamat supaya masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Ada juga firman penginjilan. Buktinya ada baptisan air.
'sebagai pembantu'= yang membantu juga berpuasa.
Paulus dan Barnabas dipakai untuk memberitakan firman pengajaran bagi orang-orang yang sudah selamat supaya disempurnakan, menjadi mempelai wanita sorga. Tetapi Yohanes Markus dipakai sebagai pembantu. Itulah karunia dari Tuhan.
Jadi, jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus Tuhan berikan kepada kita masing-masing secara berbeda--ada tangan, kaki, mata; ada yang berkhotbah, pemain musik dan sebagainya--, tetapi kalau dilakukan dalam kesucian dan ketaatan oleh satu firman pengajaran--satu Kepala--, pasti bisa bekerjasama satu dengan yang lain, bukan saling meniadakan. Kalau tidak suci, akan saling menjegal--ada iri hati dan sebagainya.
Kita banyak berpuasa, mohon kepada Tuhan supaya kepercayaan Tuhan jangan dialihkan pada orang lain, tetapi lebih dipercaya dalam kegerakan yang lebih besar sampai kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Jaga kesucian dan ketaatan!
Jangan sampai ada iri hati seperti kakak-kakak Yusuf terhadap Yusuf atau Kain terhadap Habel.
Jangan ada keinginan akan uangseperti Yudas Iskariot!
Jangan ada dosa seksseperti Hofni dan Pinehas!
Kita mau dikhususkan/dipilih oleh Tuhan menjadi biji mata Tuhan. Mari ikuti! Kalau memang tidak bisa ikut serta, mari doa, dana, apa saja yang Tuhan gerakkan. Kalau Tuhan gerakkan untuk ikut serta, harus ikut, jangan dibalik-balik.
"Dulu dari luar negeri ada yang tergerak untuk datang ke Malang untuk ikut ibadah persekutuan. Setelah saya umumkan butuh biaya banyak, dia berkata: 'Dari pada saya pergi, mengeluarkan uang beberapa puluh juta, lebih baik saya sumbangkan.' Saya jawab: 'Kamu salah! Itu urusan Tuhan. Kalau digerakkan pergi, harus pergi. Semuanya harus sesuai kegerakan dari Tuhan, tidak boleh diatur-atur. Hanya boleh diatur firman pengajaran.'"
- Pemulihan.
Kisah Rasul 3: 21
3:21. Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihansegala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.
Pemulihan berasal dari kata pulih, artinya kembali pada keadaan semula.
Jadi, pemulihan artinya: mengembalikan kita pada ciptaan semula.
Dulu manusia diciptakan segambar dengan Allah tetapi dirusak oleh setan--hancur lebur--, dan sekarang mau dikembalikan pada ciptaan semula--serupa dengan gambar Allah Tritunggal; menjadi mempelai wanita sorga.
Matius 9: 16-17
9:16. Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
9:17. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."
Lewat doa puasa kita sedang dipulihkan.
Proses pemulihan sama dengan pembaharuan hidup--mujizat secara rohani; keubahan hidup. Tidak rugi!
Kalau yang rohani mengalami mujizat, yang jasmani pasti mengalami mujizat juga.
"Dulu saya senang puasa, sejak SD sudah berpuasa, tetapi salah karena tidak mengerti. Sekarang sudah mengerti lewat firman pengajaran. Saya ingat kata-kata om Pong: 'Dari pada saya ajak mereka doa semalam suntuk, lebih baik saya ajak doa puasa.'"
Ada dua macam pembaharuan lewat doa puasa:
- Pembaharuan pakaian--bagian luar--= pembaharuan solah tingkah laku.
Apa yang harus dibaharui? Jangan sampai memiliki pakaian lama/pakaian tambal sulam, itulah mengulang-ulang dosa.
Kalau mengulang-ulang dosa, nanti nasibnya akan menjadi seperti anjing--anjing menjilat muntah--, dan babi--babi dimandikan kembali lagi ke kubangan.
Sekali dosa diampuni jangan diperbuat lagi--hidup benar dan suci. Anjing dan babi dibakar sampai berbau harum di hadapan Tuhan--memiliki pakaian yang baru.
- Pembaharuan kirbat (kirbat; tempat anggur)--bagian dalam--= pembaharuan hati, dimulai dari baptisan air--karena pada zaman Nuh hati manusia cenderung jahat dan najis sampai ditenggelamkan dalam air bah.
Lebih baik ditenggelamkan dalam baptisan air dari pada mengalami hukuman.
Matius 3: 13-17 => Yesus dibaptis.
Matius 4: => Yesus berpuasa.
Jadi, sesudah baptisan air, lanjutkan dengan berpuasasupaya pemulihan lebih cepat terjadi.
Contoh: Yesus sendiri.
1 Petrus 3: 20-21
3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Pembaharuan hati menghasilkan hati nurani yang baik.
Artinya:
- Hati damai sejahtera; tidak tertuduh dan tidak menuduh; semua beres; tidak ada kepahitan, kenajisan, kekuatiran, keputusasaan, kebimbangan dan sebagainya.
Kalau tahu ada yang tidak beres, selesaikan, sehingga hati damai sejahtera.
- Hati yang taat dengar-dengaran.
Pada zaman Nuh anak kecilpun tidak selamat karena tidak taat.
Kalau kita memiliki hati nurani yang baik, hati kita akan menjadi tempat anggur baru--kuasa Roh Kudus.
Dari mana anggur baru--Roh Kudus; air kehidupan--?Yesus harus mati di kayu salib dengan meminum anggur asam bercampur empedu--dosa-dosa dan kutukan dosa--dan berteriak: 'Sudah selesai!' Ia mati, tetapi Ia bangkit dan naik ke sorga untuk mencurahkan anggur baru kepada kita.
Yohanes 16: 7
16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghiburitu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Inilah harga dari Roh Kudus--kematian dan kebangkitan Yesus. Kalau Dia tidak mati, Roh Kudus tidak dicurahkan kepada kita.
Malam ini ada perjamuan suci--sumber dari Roh Kudus. Serahkan dulu anggur asam bercampur empedu--akui semua dosa dan puncaknya dosa yang sudah kita lakukan, angan-angankan, atau katakan, yang membuat hidup ini pahit getir sampai binasa. Biar Dia memberi kita minum anggur baru. Kita serahkan dosa (kita akui dosa), selesai, jangan diulangi lagi, dan Dia akan mencurahkan Roh Kudus bagi kita.
Roh Kudus inilah yang membaharui kita.
Titus 3: 4-7
3:4. Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
3:5. pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembalidan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
3:6. yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita,
3:7. supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
'permandian kelahiran kembali'= baptisan air.
Dari baptisan air dan berpuasa, Roh Kudus yang akan melanjutkan pembaharuan hidup kitasampai kembali pada gambar dan teladan Allah Tritunggal yaitu menghasilkan sembilan buah roh.
Berubah; pembaharuan; pemulihan = berbuah.
Galatia 5: 22-23
5:22. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23. kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
'kasih, sukacita, damai sejahtera'= gambar Allah Bapa. Kasih = tidak ada benci.
Sukacita = tidak ada kesedihan yang berlarut-larut. Damai sejahtera = tidak ada iri hati.
'kesabaran, kemurahan, kebaikan'= gambar Anak Allah.
Kebaikan= berbuat baik sampai membalas kejahatan dengan kebaikan--Yesus sampai mati di kayu salib.
'kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri'= gambar Allah Roh Kudus.
Inilah pemulihan oleh Roh Kudus; kita kembali pada ciptaan semula; menjadi kehidupan yang sempurna seperti Yesus--mempelai wanita sorga.
Kita butuh Roh Kudus dalam segala hal; dalam pelayanan, nikah-buah nikah, dan saat menghadapi masalah.
Pulih secara jasmani artinya sembuh 100%. Roh Kudus mampu menyembuhkan kitadari penyakit jasmani supaya sembuh seperti semula, atau masalah yang mustahil selesai pada waktunya. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
"Saya yakin Tuhan akan tolong. Banyak yang harus saya hadapi, secara jasmani pembangunan gereja. Secara rohani, pembangunan tubuh Kristus semakin gencar. Minggu depan ke Medan. Kemudian ke Semarang, Malang. Mari kita hadapi dengan kekuatan Roh Kudus (lewat berpuasa) sampai selesai pada waktunya. Semuanya harus sesuai dengan kegerakan Roh Kudus (kegerakan firman). Kalau Tuhan yang gerakkan tidak akan pernah salah. Tetapi jangan karena hawa nafsu, keinginan."
Pulih juga berarti yang hancur jadi baik; yang gagal jadi berhasil dan indah.
Dan jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Tidak ada puasa lagi, kita tidak pernah berpisah dengan Dia. Kita minum anggur baru di sorga selamanya.
Ikuti apa yang diteladankan Yesus. Apapun masalah kita, Roh Kudus yang akan menolong.
Tuhan memberkati.