Bersamaan dengan penataran iman dan calon imam IVSalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Wahyu 6: 9-116:9. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.
6:10. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"
6:11. Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.Ini adalah pembukaan
METERAI yang KELIMA; penghukuman yang kelima dari Allah Roh Kudus atas dunia, yaitu
pembalasan Tuhan atas darah orang-orang yang mati karena Tuhan/mati syahid(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 27 Agustus 2017).
Orang yang mati syahid artinya orang yang rela mati atau dibunuh karena firman Allah dan kesaksian Yesus.
Darah atau jiwa orang-orang yang mati syahid mulai dari Habel, orang benar itu, berseru kepada Tuhan, supaya Tuhan membalaskan darah/jiwa mereka. Pasti dibalaskan, tetapi mereka harus menunggu hingga genap jumlah orang-orang yang nanti akan mati syahid pada zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun--ini yang belum terjadi.
Mulai dari Habel sampai hari ini sudah terjadi, banyak orang yang mati syahid, tetapi nanti masih menunggu hingga genap jumlah orang-orang yang mati syahid pada zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Yohanes 15: 18-2515:18. "Jikalau dunia membenci(1)kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci(2)Aku dari pada kamu.
15:19. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci(3)kamu.
15:20. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.
15:21. Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.
15:22. Sekiranya Aku tidak datang dan tidak berkata-kata kepada mereka, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang mereka tidak mempunyai dalih bagi dosa mereka!
15:23. Barangsiapa membenci(4)Aku, ia membenci(5)juga Bapa-Ku.
15:24. Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka membenci(6)baik Aku maupun Bapa-Ku.
15:25. Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan(7).
Perikop: dunia membenci Yesus dan murid-murid-Nya--sekarang kita semua.
Di sini ada tujuh kali kebencian, sampai kebencian tanpa alasan. Setelah itu baru puncaknya terjadi pembunuhan di pasal 16--banyak orang mati syahid.
Yohanes 16: 1-216:1. "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.
16:2. Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.
'
setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah'= gencar betul. Orang membunuh hamba/pelayan Tuhan dianggap berbuat bakti pada Allah; nanti benar-benar akan dicari.
Kita harus waspada. Ini yang akan mati syahid pada zaman antikris.
Jadi jelas,
mati syahid terjadi karena menghadapi kebencian tanpa alasan dari dunia yang dikuasai antikris; dunia yang tidak memiliki firman Allah dan kesaksian Yesus. Mereka tidak punya firman dan kesaksian Yesus, sehingga mereka benar-benar sadis.
Kalau orang kristen tidak mau firman dan tidak ada kesaksian Yesus, ia bisa jadi antikris; hanya benci terus. Coba periksa di dalam nikah kalau suami isteri benci terus, bahaya! Jangan, apapun yang terjadi, rugi! Di dalam penggembalaan juga atau di kantor, kalau benci terus, bahaya, itu tanda tidak ada firman dan kesaksian Yesus. Apalagi di kantor orang di luar Yesus yang dibenci, tidak ada kesaksian. Bahaya! Ini yang nanti menjadi cikal bakalnya antikris; terus benci, sampai kebencian tanpa alasan--tadi disebutkan tujuh kali kebencian, angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan, berarti kebencian yang sempurna.
Seharusnya dunia ini yang membenci, tetapi banyak kali di dalam rumah tangga dan rumah Tuhan juga banyak terjadi kebencian. Itu bukti tidak ada firman Allah dan kesaksian Yesus.
Ini yang kita hadapi. Jangan kita yang membenci, tetapi dunia/antikris yang membenci kita tanpa alasan--kebencian yang sempurna.
Bagaimana sikap kita?Yohanes 15: 26-2715:26. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."
Jalan keluarnya bukan membenci. Kalau dunia membenci lalu kita juga membenci, berarti kita sama dengan dunia. Kita anak Tuhan, apalagi hamba/pelayan Tuhan
harus bersaksi.
Kita semua akan menghadapi kebencian tanpa alasan sampai pembunuhan oleh dunia yang dikuasai antikris. Kita sudah belajar, antikris adalah orang kristen yang sekarang membenci, dan lama-lama membenci tanpa alasan dan akan membunuh. Hati-hati!
Jalan keluarnya--tadi dikatakan: kita dibenci karena firman Allah dan kesaksian Yesus--:
- Kita harus bertekun dalam firman Allah; pegang teguh firman pengajaran yang benar--berdasarkan alkitab.
Kalau di luar alkitab, bahaya, tidak punya kebenaran sehingga nanti menjadi kebencian.
Tinggal pilih! Kalau tidak punya kebenaran, berarti hanya ada kebencian; tidak punya kesaksian, juga berarti hanya punya kebencian.
Karena itu kita harus bertekun dalam firman Allah; berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran dan kesucian.
- Kita harus memiliki kesaksian Yesus; kita bersaksi/menjadi terang, bukan bergosip.
Itu saja jalannya. Kebencian dan pembunuhan oleh antikris merupakan kegelapan. Kegelapan hanya bisa dikalahkan dengan kebenaran/kesucian, dan terang kesaksian. Tidak bisa dihadapi dengan harta, kepandaian dan lain-lain, karena semua itu dikuasai antikris.
Jangan sampai kebencian masuk dalam rumah tangga! Karena itu
kita harus jadi terang.
Ada tiga tingkatan terang:
Matius 5: 14-165:14. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
5:15. Lagipula orang tidak menyalakan pelitalalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
5:16. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
- Tingkatan terang yang pertama: (ayat 15) terang di dalam rumah tangga: suami, isteri, anak dan semua yang ada di rumah tangga itu harus jadi terang di rumah tangga bagi siapapun yang ada di rumah tangga. Kalau tidak bersaksi, pasti gelap, dan ada kebencian.
Tinggal pilih, bersaksi atau membenci!
Bersaksi= memancarkan terang sehingga nikah rumah tangga tidak mengalami kegelapan gantang dan tempat tidur--di ayat lain dikatakan: Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur.
Artinya: kalau suami, isteri dan anak menjadi kesaksian di rumah tangga, nikah rumah tangga itu tidak akan mengalami kegelapan gantang dan tempat tidur. Ini dua kegelapan yang dahsyat.
Kegelapan gantang= kegelapan ekonomi, dan dosa makan minum (merokok, mabuk dan narkoba). Banyak rumah tangga hancur karena ekonomi.
Kegelapan tempat tidur= dosa kawin mengawinkan (dosa percabulan, nikah yang salah).
- Tingkatan terang yang kedua: (ayat 16) terang di depan semua orang.
Dalam pergaulan sehari-hari kita menjadi terang/saksi; di tempat bekerja harus ada perbuatan baik, tidak korupsi dan lain-lain, di jalan raya, di sekolah dan di manapun kita jadi terang.
- Tingkatan terang yang ketiga: (ayat 14) terang dunia.
Wahyu 12: 1
12:1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulandi bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintangdi atas kepalanya.
Perempuan dengan matahari, bulan dan bintang adalah terang dunia--matahari, bulan dan bintang adalah terang dunia. Seperti Yesus terang dunia, kita juga menjadi terang dunia. Perempuan dengan matahari, bulan dan bintang sama dengan kehidupan yang sama seperti Yesus. Yesus adalah Kepala--Raja segala raja dan Suami--, dan kita tubuh-Nya--isteri/mempelai wanita.
Kita menjadi terang dunia, berarti kita sempurna seperti Yesus. Kita menjadi mempelai wanita yang bersaksi; menyinarkan terang, menjadi berkat di manapun, kapanpun, dan situasi apapun--waktu senang bersaksi, saat menghadapi kebencian juga bersaksi--tadi Tuhan katakan: kamu harus bersaksi! Ini berarti sudah mengarah pada mempelai wanita sorga.
Mulai sekarang kita mempelai wanita bersaksi; menyinarkan terang, menjadi berkat di manapun, kapanpun, dan situasi apapun: baik senang atau menghadapi kebencian--sama seperti matahari yang menyinari orang baik dan orang jahat. Kita juga. Tadi terang di dalam rumah, pergaulan, lebih meningkat lagi: terang di manapun, kapanpun dan situasi apapun, sampai menghadapi kebencianpun kita tetap bersaksi.
Mempelai wanita bisa dilihat mulai sekarang, yaitu bisa bersaksi di manapun, kapanpun, dan situasi apapun, sampai di tengah kebencian dia tetap bersaksi.
Ini yang akan disingkirkan, jauh dari mata ular.
Wahyu 12: 1412:14. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
(terjemahan lama)
12:14. Maka dikaruniakanlahkepada perempuan itu kedua sayap burung nasar yang besar itu, supaya ia dapat terbang ke padang belantara kepada tempatnya, yaitu tempat ia dipeliharakan di dalam satu masa dan dua masa dan setengah masa lamanya, jauh daripada mata ularitu.
Kepada mempelai wanita/terang dunia dikaruniakan dua sayap burung nasar yang besar, untuk menyingkirkannya ke padang gurun, jauh dari mata antikris yang akan berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Jangankan disiksa, dilihatpun tidak bisa.
Banyak yang mati syahid nanti, tetapi kita sudah bebas; sudah disingkirkan ke padang gurun. Di zaman antikris kalau tidak tahan, ia akan menyembah antikris dan jadi sama dengan antikris. Kalau tahan, ia akan disiksa sampai dipancung--mati syahid. Ini yang ditunggu oleh Tuhan. Kalau sudah genap--ditambah dari Habel dan seterusnya--, barulah pembalasan Tuhan turun kepada antikris untuk membinasakannya.
Jadi
kita menjadi saksi/terang dunia, berarti kita bebas dari antikris. Kita disingkirkan ke padang gurun, dan kita dipelihara dan dilindungi secara langsung oleh Tuhan lewat firman pengajaran dan kurban Kristus--makanan burung nasar adalah bangkai; kalau dulu Israel empat puluh tahun dipelihara dengan manna di padang gurun. Kita beribadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci setiap hari untuk mengalami pemeliharaan dan perlindungan secara langsung dari Tuhan.
Mari berpegang teguh pada firman untuk menghadapi pembunuhan/kebencian oleh antikris--kita hidup benar dan suci--, dan menjadi terang kesaksian, sampai terang dunia. Mulailah dari sekarang! Orang memusuhi kita, kita bersaksi, jangan melawan. Itu tanda-tanda sudah mengarah pada terang dunia. Mulai di rumah tangga dulu! Menghadapi isteri, kalau tidak bisa, bagaimana nanti menghadapi musuh? Ingat dulu janjinya waktu menikah:
Baik senang maupun susah apakah mau menerima?: Ya saya mau. Sekarang dibuktikan. Begitu juga kalau menghadapi suami. Buktikan, karena kita akan menghadapi antikris--orang yang memusuhi kita.
Mulai di rumah tangga kita menjadi terang, kemudian di depan semua orang, termasuk di penggembalaan. Jangan saling membenci dan bergosip! Tidak akan bisa lanjut.
Mari menjadi terang dan mengarah sampai nanti menjadi terang dunia.
Apa buktinya mengarah menjadi terang dunia?Bisa bersaksi di manapun, kapanpun, dan situasi apapun: waktu senang bersaksi, waktu menghadapi kebencian dan gosip, tetap bersaksi, bukan melawan atau membalas.
Itu sudah mengarah pada tanda-tanda menjadi mempelai wanita/terang dunia.
Semakin terang, sayapnya semakin bertumbuh, sampai satu waktu menjadi terang dunia, sayap yang paling besar, dan antikris datang dengan sayap ranggung, tetapi kita disingkirkan ke padang gurun; tidak bisa dijamah antikris.
1 Yohanes 5: 10-125:10. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksianitu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.
5:11. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.
5:12. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.
Kalau percaya Yesus, pasti ada kesaksian. Tidak mungkin tidak!
Setiap orang yang percaya pada Yesus pasti memiliki kesaksian Yesus di dalam dirinya, dan pasti menjadi saksi, bukan bergosip, sehingga memperoleh hidup kekal.
Tadi, setelah penyingkiran ke padang gurun selama tiga setengah tahun, Yesus akan datang kembali kedua kali untuk membalaskan darah orang-orang yang mati syahid, dan sayap burung nasar akan mengangkat kita ke atas untuk mendapat hidup kekal.
Yohanes 16: 1-216:1. "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewadan menolak Aku.
16:2. Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.
Saksi Tuhan yang benaradalah orang yang
kuat teguh hati; tahan uji, artinya:
- Tidak takut menghadapi ancaman apapun sampai pembunuhan,
- tidak jatuh saat menghadapi godaan-godaan: dosa sampai puncaknya dosa, dan ajaran palsu,
- tidak kecewa, putus asa dan tinggalkan Tuhan saat menghadapi apapun juga sehingga tetap berbahagia, sampai harus menghadapi mati syahidpun dia berbahagia--seperti rasul-rasul.
Kalau baru diancam lalu takut dan tidak menjadi saksi lagi tetapi ikut-ikut gelap, itu bukan saksi yang benar.
Kami juga hamba Tuhan diancam, kalau takut, berarti bukan saksi yang benar.
Menghadapi godaan, jatuh dalam dosa, ada ajaran palsu diikuti, berarti bukan saksi yang benar.
Rasul-rasul menghadapi mati syahid tetapi mereka gembira. Inilah saksi Tuhan yang benar.
Kita banyak menghadapi ancaman hari-hari ini, supaya tidak benar dan menjadi saksi, tetapi berbuat dosa.
Waspada karena ada saksi yang palsu, contohnya hamba Tuhan yang hebat, yaitu
Petrus. Ia menyangkal Yesus, bukan bersaksi.
Petrus tidak tahan menghadapi ancaman dari anak kecil, dan ia langsung menyangkal Tuhan. Karena itu jangan lihat hebat tidaknya! Tuhan tidak lihat hebat tidaknya, tetapi benar tidaknya. Kalau lihat besar kecilnya gereja, Tuhan tidak adil.
Yang Tuhan lihat adalah benar tidaknya, setia tidaknya, tahan uji atau tidak.
Petrus sangat hebat, bisa berjalan di atas air yang bergelombang dan mengalami mujizat bersama Tuhan, tetapi akhirnya menyangkal Tuhan. Ini adalah saksi palsu. Kalau situasi enak:
Yesus...Kalau tidak enak:
Siapa Yesus?Sekarang kita begitu, lagi diberkati:
Tuhan dahsyat,sakit jadi sembuh:
Yesus luar biasa.Kalau tidak sembuh-sembuh:
Yesus apa? Petrus yang hebat bisa jadi saksi palsu, apalagi kita yang tidak hebat. Karena itu hati-hati hari-hari ini.
Petrus menyangkal Yesus tiga kali--tubuh, jiwa dan rohnya menyangkal Allah Tritunggal--:
- Markus 14: 67-68
14:67. dan ketika perempuan itu melihat Petrus sedang berdiang, ia menatap mukanya dan berkata: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu."
14:68. Tetapi ia menyangkalnya dan berkata: "Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud." Lalu ia pergi ke serambi muka (dan berkokoklah ayam).
'Yesus orang Nazaret'= ini adalah nubuat dari nabi-nabi dulu: Dia akan disebut orang Nazaret.
Yang pertama: dulu Petrus menyangkal Yesus sebagai orang Nazaret, sekarang artinya menyangkal pengajaran yang benar/firman nubuatkarena digoda oleh kedudukan, uang dan sebagainya:
- Mulai menganggap semua ajaran sama.
Ini lawan dari meja roti sajian--firman pengajaran/Anak Allah; di atas meja roti sajian ada dua belas roti yang disusun menjadi dua susun masing-masing enam roti sesusun; 66 menunjuk pada alkitab.
Mulai menganggap semua ajaran sama. Memang sama kalau berdasarkan alkitab. Kalau ditambah atau dikurangi, sudah tidak sama lagi.
Jangan menyamaratakan semua ajaran!Cek di dalam alkitab, termasuk di sini juga.
- Lalu mencampuradukkan ajaran, bahkan sekarang mencampuradukkan agama; mempelajari agama lain.
- Menyalahkan dan menghalangi firman pengajaran yang benar, tetapi membenarkan dan mendukung ajaran yang salah.
- Markus 14: 69-70a
14:69. Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah ia pula kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini adalah salah seorang dari mereka."
14:70a. Tetapi Petrus menyangkalnya pula.
Yang kedua: Petrus menyangkal persekutuan dan pelayanan yang benar--dulu Petrus bersama Yesus dan murid-murid yang lain. Ini sama dengan melawan pelita emas--Allah Roh Kudus. Pelita emas menunjuk pada persekutuan dan pelayanan kita.
Tadi, Petrus berdiang di api dunia, artinya berada di persekutuan yang tidak benar; pergaulan dunia, pergaulan dalam ajaran yang tidak benar bersama ahli Taurat dan orang Farisi yang menangkap Yesus.
- Markus 14: 70b-71
14:70b. Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ berkata juga kepada Petrus: "Engkau ini pasti salah seorang dari mereka, apalagi engkau seorang Galilea!"
14:71. Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!"
'apalagi engkau seorang Galilea'= dari logatnya.
"Seperti saya, kalau khotbah, di mana-mana waktu turun ditanya: Orang mana, Om?: Orang Madura. Untung waktu di Palangkaraya tidak ditanya. Waktu itu ada peperangan di mana orang Madura diusir semua, tepat saat itu saya datang ke sana. Mau menawar becak--naik dengan isteri saya--, isteri saya bilang: 'Jangan kamu yang menawar, bahasamu Madura.'--dari logatnya"
Kalau ingat logat, kita ingat logat asing, itulah bahasa Roh--menunjuk pada penyembahan. Petrus mulai mengutuk dan bersumpah--lawannya penyembahan.
Yang ketiga: Petrus menyangkal penyembahan yang benar. Ini sama dengan melawan mezbah dupa emas--Allah Bapa.
Banyak kali kita tidak sadar sudah menyangkal penyembahan yang benar. Penyembahan yang benar adalah berkata: Yesus...Haleluya.
Jadi,
Petrus menyangkal Allah Tritunggal. Untunglah Petrus tertolong oleh kokok ayam--kokok ayam itu diulang-ulang, ini menunjuk pada
firman penggembalaan yang diulang-ulang.
Firman penggembalaan yang diulang-ulang untuk
menyadarkanPetrus sehingga sedih hatinya, mengakui kesalahannya karena sudah menyangkal Tuhan, dan sekaligus
membawa ia masuk ke kandang penggembalaan--ruangan suci.
Tabernakel terdiri dari tiga ruangan: halaman--percaya Yesus dan bertobat--, tetapi masih bisa menyangkal, karena itu masuk ruangan suci, baru bisa masuk ruangan maha suci--kesempurnaan seperti Yesus. Kita sudah selamat, tetapi belum sempurna, jadi kita berada di ruangan suci.
Ini gunanya firman penggembalaan. Mungkin satu kali masih merasa hebat, dua kali, tiga kali baru sadar kalau salah. Diulang-ulang sampai hati Petrus sedih, ia mengakui kekurangan dan kelemahannya. Dan firman juga membawa Petrus--sekarang kita--masuk ke kandang penggembalaan. Dulu tiga macam alat, sekarang ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya, termasuk ibadah persekutuan; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman dan kurban Kristus.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Yohanes 21: 15-1921:15. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16. Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17. Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petruskarena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
21:18. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmudan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19. Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Setelah tiga kali pertanyaan Yesus--tiga macam ibadah pokok--, Petrus baru sadar akan kesalahannya, ia mengulurkan tangan dan ia siap mati syahid untuk Tuhan.
Ini kekuatan kita di kandang penggembalaan, supaya tidak menyangkal Tuhan.
Firman terus diulang-ulang sampai menyentuh hati kita. Kita baru menyadari dosa kita.
Tadinya Petrus cari tempat yang enak bagi daging--berdiang di api, tidak mau di persekutuan yang benar karena takut dikucilkan dan sebagainya--, dan akhirnya ia menyangkal Tuhan, tetapi setelah digembalakan, ia menjadi kuat dan menguurkan tangan kepada Tuhan; berserah pada Tuhan; ia siap mati syahid. Petrus tidak pernah terpisah lagi dari Tuhan, dan tidak pernah lagi menyangkal Tuhan.
Jadi
lewat ketekunan dalam kandang penggembalaan kita mengalami penyucian tubuh, jiwa dan roh, mulai dari hati--sedih hati; hati adalah roh--, pikiran--jiwa--, perbuatan dan perkataan--tubuh--, sehingga
kita mengalami kasih Tuhan yang agung. Kita mengasihi Tuhan lebih dari semua, dan kita bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan. Kita menyerah sepenuh pada Tuhan, untuk menjadi saksi Tuhan, bukan menyangkal lagi, apapun yang harus dihadapi sampai harus mati syahid sekalipun. Tidak ada perhitungan lagi, apapun yang dikorbankan untuk Tuhan.
Ini kekuatan penggembalaan.
Yohanes 15: 2715:27. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semulabersama-sama dengan Aku."
Sebagai hamba/pelayan Tuhan/anak Tuhan,
kita harus memiliki kesaksian Yesus sejak semula, yaitu:
- Matius 1: 20-21
1:20. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
1:21. Ia akan melahirkan anak laki-lakidan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Kesaksian Yesus yang pertama: sejak Yesus lahir. Ia lahir untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Jadi Yesus lahir bukan untuk mengentas kemiskinan dan lain-lain, tetapi menyelamatkan orang berdosa.
Buktimemiliki kesaksian Yesus yang pertama adalah menyelesaikan dosa lewat SALING MENGAKU DAN SALING MENGAMPUNI, bukan saling menghujat/menghakimi.
Mulai di rumah tangga, kalau mau jadi saksi Yesus, jangan saling bertengkar, itu tidak punya kesaksian, tetapi saling mengaku dan mengampuni. Kalau salah, mengaku dosa pada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Jika benar, mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Hasilnya: darah Yesus menyelesaikan dosa kita; menghapus dosa kita sehingga kita hidup dalam kebenaran. Inilah hidup dalam terang!
Efesus 5: 8-9
5:8. Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
5:9. karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
Kalau ada dosa, bagaimana mau menjadi saksi? Contohnya: di kantor korupsi, lalu bersaksi diberkati Tuhan (punya mobil dan sebagainya). Orang lain berkata: Aduh dia korupsi.Jadi selesaikan dosa dahulu, baru menjadi terang. Hidup benar dahulu, baru bisa dipakai Tuhan.
"Seperti yang saya saksikan: Tahun 90an, korban untuk gereja ratusan juta, akhirnya ditangkap BLBI. Tentu pendetanya tiap khotbah sebut namanya, padahal penipu. Harus hidup benar dulu, baru terang memancar."
Di rumah tangga jangan bertengkar, tetapi saling mengaku-mengampuni, baru jadi saksi. Selesaikan dosa malam ini juga!
Jadi hidup benar itulah terang:
- Terang kebenaran: benar sesuai dengan firman.
- Terang keadilan= tidak memihak siapapun, tetapi hanya memihak Tuhan. Memihak Tuhan = memihak pedang firman (firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; firman pengajaan yang benar).
Waktu Israel menyembah lembu emas, Musa turun gunung dan marah, dia memecahkan dua loh batu, lalu berkata: Siapa memihak Tuhan sandang pedang!Bukan: Siapa memihak aku.
Kalau memihak Tuhan baru adil. Kalau memihak orang lain, tidak akan bisa benar dan adil. Harus benar dulu(sesuai dengan firman), baru bisa adil(memihak firman; memihak Tuhan), baru bisa baik.
Benar, adil dan baik tidak bisa dipisahkan. Biarpun baik (berkorban ratusan juta untuk gereja), tetapi tidak benar (pencuri), ini bukan menjadi saksi, tetapi menjadi sandungan.
- Benar dulu (hidup sesuai firman), baru adil (memihak Tuhan), baru perbuatan baiksampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
Inilah menjadi saksi--ada kesaksian Yesus. Mari kembali ke firman!
Contoh: rasul Paulus--dulu namanya Saulus. Setelah menjadi rasul Paulus baru menjadi saksi--hidup benar dulu, diampuni dosanya, baru menjadi contoh.
1 Timotius 1: 15-16
1:15. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
1:16. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi merekayang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
'di antara mereka akulah yang paling berdosa'= tidak apa-apa kalau malam ini kita datang dalam keadaan najis, kotor, jahat, yang penting mau dengar firman.
'Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya'= sudah berbuat dosa, lalu belum mati dan binasa, ini kesabaran dan anugerah Tuhan. Gunakan kesabaran dan anugerah Tuhanuntuk menyelesaikan dosa lewat saling mengaku dan mengampuni.
"Sampai sekarang, terserah, yang penting mengaku pada Tuhan dan sesama. Selesaikan malam ini! Keluar dari tempat ini, terserah saudara."
'Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya' = Saulus menyelesaikan dosanya, baru menjadi contoh atau teladan (menjadi kesaksian).
Kalau orang tidak bisa menjadi saksi, ia akan menyangkal, dan tanggung sendiri, karena Tuhan sudah berikan kesempatan (kesabaran). Saulus sudah membunuh orang dan sebagainya, tetapi masih diberikan kesempatan untuk mengaku dosa. Demikian juga kita sampai malam ini, mari selesaikan, hidup benar, adil, dan baik, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan. Inilah menjadi contoh---menjadi saksi seperti Saulus menjadi rasul Paulus.
- Filipi 2: 8
2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Kesaksian Yesus yang kedua: Yesus taat sampai mati di kayu salib. Dia sudah lahir, dewasa, lalu mati di kayu salib. Inilah yang harus kita saksikan!
Buktimemiliki kesaksian Yesus adalah kita TAAT DENGAR-DENGARAN SAMPAI DAGING TIDAK BERSUARA LAGI--Yesus sudah taat sampai mati di kayu salib.
Seperti Abraham taat kepada Tuhan untuk mempersembahkan anaknya. Abraham taat sampai daging tak bersuara dan Tuhan yang bertanggung jawab.
Kalau itu perintah Tuhan, lakukan! Yesus tidak berdosa, tetapi karena kehendak Tuhan, Yesus rela taat sampai mati di kayu salib.
1 Yohanes 3: 4
3:4. Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.
Tidak taat sama dengan melanggar hukum Allah; melanggar firman Allah; berbuat dosa, dan mengalami maut/kematian. Tetapi kalau taat dengar-dengaran, kita bebas dari maut.
- Matius 28: 5-6
28:5. Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu.
28:6. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.
'aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu' = Yesus yang taat sampai mati di kayu salib.
Kesaksian Yesus yang ketiga--kesaksian kedua dan ketiga ini menjadi satu--: Yesus bangkitdari antara orang mati. Yesus mati tetapi juga bangkit.
Kalau kita taat pada firman, kita akan mengalami kuasa kebangkitan Tuhan; bebas dari maut yaitu
- HIDUP DALAM KESUCIAN.
1 Petrus 1: 22
1:22. Karena kamu telah menyucikan dirimuoleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
'ketaatan kepada kebenaran' = taat kepada firman pengajaran yang benar.
Hidup dalam kesucian= berada di kandang penggembalaan--ruangan suci; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
- HIDUP DALAM KASIH--'kamu saling mengasihi.'
Yesus bertanya kepada Petrus: Adakah engkau mengasihi Aku ... Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Kasih itu hanya ada di rumah tangga dan kandang penggembalaan, tidak ada di tempat lain.
Di tempat lain, yang ada hanya hujan es. Seperti waktu bangsa Israel akan keluar dari Mesir, salah satu dari sepuluh hukuman Allah kepada Mesir adalah hujan es. Pulang ke rumah--rumah tangga--, dan ke Gosyen--pengembalaan--, inilah yang bebas dari hujan es.
Hujan es= krisis kasih; kasih menjadi dingin; beku.
Tetapi di dalam kandang, kita bisa saling mengasihi bahkan mengasihi musuh.
Inilah kesaksian kedua dan ketiga: Yesus taat sampai mati di kayu salib, tetapi Ia bangkit. Kita taat kepada firman, dan kita akan mengalami kuasa kebangkitan--bebas dari maut--, yaitu kita hidup dalam kesucian--tergembala dengan baik dan benar--, dan hidup dalam kasih--saling mengasihi sampai mengasihi musuh. Di situ kita dipakai.
Kalau sudah suci dan saling mengasihi, kita akan diberi jubah indahuntuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.
Efesus 4: 11-12
4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12. untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
'untuk memperlengkapi orang-orang kudus' = orang suci dan saling mengasihi.
Kalau sudah hidup suci dan saling mengasihi kita akan diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus--jubah indah. Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mulai dari rumah tangga.
Mari bersaksi di rumah tangga--mempunyai kesaksian Yesus yang lahir yaitu saling mengaku dan mengampuni (hidup benar, ada terang kebenaran, keadilan dan kebaikan), lalu kesaksian Yesus mati tetapi bangkit, artinya kita taat dan mengalami kuasa kebangkitan, kita hidup suci dan saling mengasihi.
Kemudian melayani di penggembalaan, antar penggembalaan, sampai nanti Israel dan kafir jadi satu tubuh yang sempurna.
"Nanti ada persekutuan di Malang. Sesudah Malang di Medan, di Papua. Didoakan, bahkan bulan November diminta ke Uganda (Afrika). Bulan November juga di Pulau Batam. Bulan Desember kita kebaktian Natal di Surabaya dan Malang. Ditambah juga kebaktian safari Natal. Inilah persekutuan, sampai nanti yang terakhir Israel dan kafir menjadi satu tubuh. Tahun depan siapa tahu diadakan kebaktian persekutuan bersifat lintas Benua. Kita akan undang hamba Tuhan di lima benua. Ini kerinduan dan tekanan Tuhan dalam hati saya. Saya tidak undang-undang, tetapi dari Malaysia, Singapura, Thailand, India, Filipina akan datang di Malang. Semuanya persiapan, nyatakan doa rantai di hadapan Tuhan, Tuhan tolong kita semuanya."
Kita bergerak di dalam pembangunan tubuh Kristus mulai dari nikah dulu. Mari layani dalam nikah! Jangan salah, kita bergerak kemana-mana, tetapi nikahnya payah. Jangan! Harus dalam nikah dahulu, kemudian layani dalam penggembalan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna. Kita menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali.
Jangan melayani untuk gereja sendiri, ini terlalu kecil, tetapi sampai pembangunan tubuh Kristus.
- Kisah Rasul 1: 11a
1:11. dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Kesaksian Yesus yang keempat: Yesus terangkat ke sorga. Artinya: tidak terpengaruh oleh gravitasi bumi.
Buktimemiliki kesaksian Yesus: kitatidak boleh terikat oleh duniadengan segala pengaruhnya yang membuat tidak setia: kesibukan, kesukaan, kesusahan, pergaulan dunia dan lain-lain.
Yakobus 4: 4
4:4. Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
'Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini' = terikat dengan dunia.
Kalau tidak terikat dengan dunia, kita bisa SETIA BERKOBAR-KOBARdalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kalau terikat, tidak bisa setia.
Kita harus memiliki kesaksian Yesus:
- Yesus yang lahir: saling mengaku dan mengampuni, hidup benar, adil, baik.
- Yesus yang mati tetapi bangkit: taat, hidup suci dan saling mengasihi bahkan mengasihi musuh, sampai kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.
- Yesus naik ke sorga: setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan sampai garis akhir. Yang dihantam gembala dulu, kalau gembala tidak setia, jemaat juga tidak setia.
Gembala harus setia terlebih dahulu.
Sebagai gembala, pemain musik, semuanya harus setia berkobar-kobar. Itulah Yesus naik ke sorga; kita juga naik ke sorga (rohani naik dan tidak terikat oleh dunia). Kalau setia, rohani kita naik, tidak terpengaruh dunia.
Jadi bersyukur dengan adanya firman pengajaran, bukan hanya teori. Kita dulu yang punya kesaksian, baru bisa bersaksi.
- Kisah Rasul 1: 11b
1:11. dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Kesaksian Yesus yang kelima: Yesus akan datang kembalikedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
Kepala = suami. Mari saling mengingatkan!
- Yesus sudah lahir menjadi manusia, Dia Juruselamat, mari kita saling mengaku dan mengampuni. Begitu! Di dalam rumah tangga dan penggembalaan jangan bergosip dan jangan bertengkar.
- Dia sudah mati dan bangkit, mari kita taat, hidup suci (tergembala), mengasihi sampai mengasihi musuh dan kita dipakai Tuhan.
- Dia sudah naik, mari setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan sampai garis akhir (sampai meninggal atau sampai Tuhan datang kembali).
"Sekarang masih penataran calon imam dan imam-imam, yang belum punya jabatan, mari ambil formulir dan isi. Hari Jumat, yang sudah memenuhi persyaratan akan ditumpangi tangan. Jangan hitung-hitung, ikutilah kesaksian Yesus saja. Pelayanan apapun yang Tuhan gerakkan, berdoa. Saya sudah bersaksi, tidak ada pekerjaan Tuhan yang tidak mulia. Dulu setelah lulus sekolah alkitab, saya hanya terima telepon. Lalu berkhotbah di bank, saya digosipkan dan dilaporkan ke pdt Pong. Beliau bertanya: 'Kamu khotbah ya?' Saya jawab: 'Ya Om, tetapi tidak mengganggu jam pelayanan.' Beliau berkata: 'Tugas Pak Wi sekarang apa?': 'Mengetik, Om (waktu itu terima telepon ditambah mengetik). Beliau berkata: 'Mengetik saja, tidak usah khotbah!': 'Ya.' Kalau dulu saya mengamuk dan tetap khotbah, mungkin sekarang mengetik. Karena dulu saya mengetik, sekarang saya khotbah tidak berhenti-berhenti. Saya khotbah setiap hari, satu hari dua kali khotbah (minimal). Apapun jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita, Tuhan akan memberkati kita."
Untuk apa Yesus datang kembali kedua kali?
Filipi 3: 20-21
3:20. Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
3:21. yang akan mengubahtubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
'dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat' = Juruselamat yang mulia, itulah Raja dan Mempelai Pria Sorga (bukan Juruselamat yang lahir sebagai bayi dan mati).
Yesus datang untuk mengubahkan kita dalam sekejab mata menjadi sempurna, sama mulia dengan Dia.
Jadi memiliki kesaksian Yesus adalah kita harus mengalami keubahan hiduphari-hari ini dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Yang meninggal akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, yang hidup akan diubahkan dalam tubuh kemuliaan dan keduanya menjadi satu tubuh yang sempurna, untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali di awan-awan yang permai. Asalkan ada kesaksian Yesus, dia akan dibangkitkan dan yang hidup diubahkan.
Yesus sudah mau datang, mari berubah, mulai dari:
- Terang-terangan, jangan sembunyi; JUJUR--ya katakan: ya, tidak katakan: tidak. Yudas Iskariot sembunyi-sembunyi soal uang. Milik Tuhan kembalikan (persepuluhan dan persembahan khusus), juga milik sesama yang membutuhkan. Baru sisanya merupakan kepercayaan Tuhan kepada kita untuk dinikmati (mengucap syukur), bukan untuk foya-foya.
Jadi jujur artinya mengakui segala kelemahan dan kekurangan(bukan kehebatan). Jujur mulai dari soal keuangan.
Malam ini jujur. Juga jujur soal nikah (soal tempat tidur). Jangan disembunyikan.
Daud sembunyi-sembunyi mengambil isteri orang (suaminya dibunuh dan isterinya diambil), dan Tuhan buat isterinya digagahi terang-terangan.
Lebih baik sekarang kita akui kekurangan dan kelemahan kita dengan terang-terangan (soal nikah, soal ekonomi dan sebagainya). Ini sama seperti bayi yang menangis.
- Ditambah PERCAYAsepenuh pada Tuhan. Kalau bimbang, akan tenggelam seperti Petrus. Sama seperti bayi menangis, yang hanya percaya pada ibunya. Kalau bimbang kita akan merosot. Kalau sembunyi-sembunyi, perutnya akan pecah, hancur semuanya seperti Yudas. Kalau bimbang (terhadap pengajaran) akan tenggelam.
Mari percaya dan mempercayakan diri sepenuhnya kepada Tuhan.
Jujur dan percaya= mengangkat dua tangan pada Tuhan--seperti bayi yang menangis--, dan Ia akan mengulurkan tangan kepada kita untuk melakukan mujizat secara jasmani: yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Hanya dua ini yang dibutuhkan oleh bayi. Yang dibutuhkan nikah adalah air anggur. Jika tidak ada air anggur, biarlah kita terus menangis sampai air anggur dicurahkan kepada kita--sampai manis dan berbahagia. Kalau menghadapi kemustahilan, menangis saja (serahkan kepada Tuhan) sampai tangan Tuhan diulurkan untuk memberkati dan menolong kita.
Dalam Injil Lukas, waktu Yesus naik ke sorga, tangan-Nya terangkat untuk memberkati--mengulurkan tangan kepada kita.
Sampai kalau Dia datang kedua kali, kita diubahkan jadi sempurna seperti Dia untuk diangkat di awan-awan, kita bersama Dia selamanya.
Mari menjadi saksi.
Jujur dan percaya pada Tuhan. Menangis kepada Dia sampai Dia mengulurkan tangan kepada kita. Mujizat terjadi dan kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, sampai terangkat bersama Dia selamanya.
Tunjukkan kekurangan dan kelemahan kita! Terang-terangan hari-hari ini.
Apa kebutuhan bayi? Hanya menangis pada Tuhan; jujur dan percaya.
Jujur itu bukan mengakui kehebatan, tetapi kekurangan dan kelemahan di bidang apapun, namun ditambah percaya dan mempercayakan diri/yakin sepenuh pada Tuhan.
Kita hanya seperti bayi yang menangis, hanya menunjukkan kelemahan dan kekurangan kita, tidak ada apa-apanya. Serahkan dalam tangan Tuhan, tidak ada yang mustahil bagi Dia.
Segala kelemahan, kekurangan, ketidaklayakan, kehancuran dan keburukan sudah ditanggung Dia di kayu salib--Dia dihancurkan di kayu salib. Begitu buruk rupa-Nya. Semua sudah Dia tanggung untuk memberikan yang terbaik bagi kita. Percayalah!
Kesempatan malam ini menyerahkan segala kekurangan dan kelemahan secara jasmani dan rohani, termasuk rumah tangga. Serahkan semua! Jujur dan percaya, Dia mampu menolong kita. Jangan ada kebimbangan/keraguan. Kalau ragu, kita akan tambah hancur.
Jangan pulang dengan beban-beban lagi--kekurangan dan kelemahan--, tetapi serahkan semua dan kita pulang dalam tangan Tuhan, dalam kebenaran dan kesucian. Penyerahan sepenuh, kita menjadi saksi Tuhan hari-hari ini.
Perjamuan suci adalah uluran tangan anugerah Tuhan yang besar, yang mampu melakukan apapun sampai menyempurnakan kita semua.
Yakinlah, kita pulang, semua sudah diselesaikan oleh Tuhan, dan kita menjadi saksi Tuhan. Bukan hanya sampai di dunia, tetapi sampai kedatangan Tuhan di awan-awan yang permai. Jangan ada yang ketinggalan! Doakan suami, isteri, anak, orang tua, kakak adik, semua lengkap, semua bahagia, semua di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.