Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada pada Wahyu 2-3 (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).
Malam ini, kita belajar dalam kitab
Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di
LAODIKIA. Ini adalah jemaat terakhir--jemaat ke tujuh--dalam kitab Wahyu yang menunjukkan keadaan gereja TUHAN akhir zaman (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015).
Wahyu 3: 16-19
3:16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
3:18. maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
KEADAAN ROHANIjemaat di Laodikia adalah
SUAM-SUAM KUKU.
Artinya: hanya membanggakan--hanya puas--dengan perkara jasmani/berkat jasmani, tetapi
keadaan rohaninya melarat, malang, miskin, buta dan telanjang.
Akibatnya: dimuntahkan oleh TUHAN, artinya:
- Tidak berguna.
Kalau mengikut TUHAN hanya sampai pada perkara jasmani, maka tidak berguna sama sekali.
- Terkutuk.
- Jijik dan najis.
- Binasa untuk selama-lamanya.
Tetapi TUHAN tidak membiarkan jemaat Laodikia--kita semua--seperti muntah yang harus binasa. Pada ayat 18 dan 19, TUHAN
menegor dan menasihati, supaya jemaat Laodikia--kita semua--membeli harta sorga.
Jika nasihat dan tegoran diabaikan, maka TUHAN
menghajarjemaat Laodikia--kita semua--supaya membeli harta sorga.
Ada
3 kekayaan Sorga yang harus dibeli/dimiliki oleh jemaat Laodikia--sekarang kita semua:
- Emas yang telah dimurnikan dalam api (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 12 Juli 2015).
- Pakaian putih.
- Minyak untuk melumas mata.
AD. 1.
EMAS YANG TELAH DIMURNIKAN DALAM API.
Dulu rasul Petrus imannya goyah, sehingga menyangkal TUHAN. Tetapi, setelah mendapat kekuatan dari TUHAN, maka dia dipakai oleh TUHAN untuk menuliskan tentang iman yang murni--bagaikan emas yang telah dimurnikan dalam api.
1 Petrus 1: 6-71:6. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emasyang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Emas yang telah dimurnikan dalam api adalah
iman yang murni= iman yang permanen = iman yang sempurna, yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Bagaimana caranya supaya kita mendapatkan emas yang telah dimurnikan dalam api--iman yang murni?:
2 Petrus 1: 5-8
1:5. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusahauntuk menambahkan kepada imanmukebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
1:6. dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
1:7. dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
1:8. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Ayat 7-8= iman yang bertambah-tambah sampai kepada kasih setara dengan iman yang sempurna. Dengan demikian, pengenalan kita kepada Yesus menjadi berhasil--ini
puncak pengenalan kita, yaitu mengenal Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga. Kita layak untuk menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali di awan-awan yang permai--sama dengan pengertian dari iman yang murni.
Carauntuk mendapatkan iman yang murni adalah kita
harus berusaha/berjuang sungguh-sungguh--tidak bisa main-main--untuk bertambah-tambah dalam iman, sampai mencapai kasih; sehingga kita '
berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita'--puncak pengenalan kita, yaitu mengenal Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga.
Jadi, di dalam surat 1 Petrus, rasul Petrus menuliskan pengertian dari 'emas yang telah dimurnikan dalam api'--iman yang sempurna. Dan di dalam surat 2 Petrus, ia dipakai untuk menuliskan prosesnya.
Proses pertambahan iman di dalam Tabernakel--kerajaan sorga:
- 2 Petrus 1: 5
1:5. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmukebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
Proses yang pertama: kita harus memiliki IMAN yang benar= percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.
Kita harus memiliki iman terlebih dahulu. Jika tidak memiliki iman, apa yang mau ditambahkan?
Di dalam Tabernakel, iman yang benar menunjuk pada masuk pintu gerbang Tabernakel.
Roma 10: 17
10:17. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Iman yang benar berasal dari mendengarfirman Kristus--firman yang diurapi Roh Kudus.
Pintu gerbang terletak pada lebar Tabernakel--50 hasta. Angka 50 menunjuk angka Pentakosta--kepenuhan Roh Kudus. Angka Pentakosta ini memegang peranan penting!
Jadi, untuk masuk pintu gerbang harus ditolong Roh Kudus--bergantung pada Roh Kudus. Kalau bergantung pada kekuatan daging, tidak akan bisa dan justru menyangkal.
Sebab sekarang ada iman yang salah, yaitu iman karena melihat.
Yohanes 2: 23-24
2:23. Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihattanda-tanda yang diadakan-Nya.
2:24. Tetapi Yesus sendiri tidakmempercayakan diri-Nyakepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,
[ayat 23] Banyak orang percaya kepada Yesus, tetapi karena melihattanda-tanda.
Waspada!Ada iman karena melihat--iman yang rapuh, sebab kita percaya kepada Yesus, tetapi Yesus tidak mempercayakan diri-Nya kepada kita; iman yang sepihak.
Sebagai gambaran, iman adalah mengulurkan tangan untuk memegang Yesus--kita mempercayakan diri kepada Yesus, tetapi Yesus tidak mau memegang kita--tidak mempercayakan diri-Nya kepada kita. Ini iman yang sepihak--iman yang rapuh.
Akibat dari iman yang rapuh:
- Menyangkal TUHANsaat menghadapi kesulitan yang tidak bisa diselesaikan.
- Bisa menyembah antikrissaat melihat tanda ajaib dari antikris, yaitu menurunkan api dari langit (Wahyu 13).
“Seseorang berkata pada saya, 'Tepat Om ramalannya. Jauh sebelumnya, saya sudah diramal.' Memang, setan bisa berbuat apa saja. Tetapi apakah ada gunanya secara rohani? Tidak ada gunanya, justru sering kali malah membuat kita takut. Kalau diramalkan begini, maka syaratnya harus begini. 'Ini benar-benar terjadi, Om', memang setan mengetahui dan dia bisa melakukan semuanya--tetapi tidak ada nilai rohaninya. Jadi, iman jangan karena melihat, tetapi dari mendengar firman.”
Oleh sebab itu, perhatikan cara mendengar firman Allah!
Dalam mendengar firman, harus ditolong Roh Kudus. Kalau tidak, maka tidak akan mampu.
Lukas 8: 18
8:18. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
Cara mendengar firman sangat menentukannasib kita. Ada 2 sikap, yaitu:
- sikap positif: mendengar firman Allah dalam urapan Roh Kudus; mendengar firman Allah dengan sungguh-sungguh--tidak terganggu oleh perasaan/kelelahan daging, sehingga kita bisa mengerti firman dan percaya pada firman--firman menjadi iman di dalam hati.
Kalau diurapi Roh Kudus, maka daging yang lemah--mengantuk-- akan kalah. Oleh sebab itu, kita harus berdoa sungguh-sungguh pada saat akan mendengar firman. Saat mengusir setan juga harus sungguh-sungguh, supaya Roh Kudus menolong kita.
Kalau bisa mengerti dan yakin pada firman, hasilnya:
- Kita masuk pintu gerbang keselamatan.
- 'Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi' = iman bertambah-tambah, sampai mencapai kesempurnaan.
- sikap negatif: mendengar firman Allah tanpa urapan Roh Kudus; menggunakan kekuatan daging, yaitu kepandaian, pengalaman dan lain-lain, sehingga:
- Mengkritik firman.
- Bosan.
- Mengantuk; dan lain-lain.
"Mungkin tadi siang sudah tidur sebanyak-banyaknya, tetapi kalau tidak ada Roh Kudus, maka akan mengantuk. Sebaliknya, mungkin kita pulang dari kantor, harus masuk ke gereja dengan terkantuk-kantuk, tetapi kalau ada Roh Kudus, maka tidak akan mengantuk."
Akibatnya: firman Allah tidak menjadi iman di dalam hati, sehingga 'siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya', artinya iman diambil; hilang keselamatan--keluar dari pintu gerbang.
Jadi,cara kita mendengar firman sangat menentukan masa depan kita; apakah kita selamat--masuk pintu gerbang--atau binasa--keluar dari pintu gerbang.
Kita tidak perlu mengatakan iman kita benar atau tidak, tetapi cukup dilihat bagaimana cara kita mendengar firman.
- 2 Petrus 1: 5
1:5. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
Proses yang kedua: KEBAJIKAN; menunjuk pada alat mezbah korban bakaran.
Kebajikan adalah perbuatan baik yang didasarkan/dikaitkandengan kurban Kristus--salib Kristus.
Manusia sering kali hanya berbuat baik, tetapi tidak didasarkan kepada kurban Kristus. Dia mencuri, lalu memberi untuk orang lain: 'Oh, dia baik'. Itu ukuran manusia.
Tetapi menurut ukuran TUHAN, perbuatan baik harus didasarkan kepada kurban Kristus. Ini yang tidak ada pada dunia, hanya ada pada orang percaya/orang beriman.
Perbuatan baik dari Yesusadalah mau mati di kayu salib untuk menebus kita dari dosa.
Perbuatan baik dari kitaadalah bertobat--berhenti berbuat dosa dan kembali pada TUHAN.
Jadi, bertobat adalah perbuatan baik pertama yang ditunggu oleh TUHAN.
Jangan pernah kita berkata, 'Dia korupsi, tetapi dia baik'. Itu salah, itu ukuran manusia. Orang baik di hadapan TUHAN adalah orang yang bertobat. Jangan tertipu!
Segala sesuatu yang kita lakukan--segala pengorbanan kita, termasuk ibadah pelayanan--, jika tanpa pertobatan, akan ditolak oleh TUHAN, sia-sia.
2 Petrus 3: 9
3:9. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabarterhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Perpanjangan sabar TUHAN adalah Yesus belum datang kedua kali dan kita masih diberi perpanjangan umur; maksudnya adalah supaya kita bertobat dan selamat.
TUJUAN UTAMAkita hidup di dunia adalah untuk bertobat.
“Meskipun jadi sarjana--S1, S2, S3--, tetapi kalau tidak bertobat, maka tidak ada gunanya. Sekalipun mungkin saudara kurang pandai, tidak bisa menjadi sarjana--'sudah berusaha, Om, tapi tidak bisa'--, tetapi sudah bertobat, maka sudah sampai pada tujuan hidup.”
Yeremia 9: 5
9:5. Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
Jangan berdusta!Kalau berdusta, tidak bisa bertobat. Dusta membuat orang malas untuk bertobat, sampai satu waktu tidak bisa bertobat; jadi sama seperti setan.
“Saya kalau menghadapi seseorang yang berdusta, lebih baik saya biarkan. Sebab tidak ada artinya. Kalau dia menyadari, 'Aduh saya salah', masih bisa ditolong. Tetapi kalau berdusta, berdebat, bahkan menyalahkan orang lain; tidak ada gunanya. Mau diapakan, tidak akan bisa.”
Biarlah malam ini, kita mohon kepada TUHAN, supaya kita bisa berusaha/berjuang dengan sungguh-sungguh untuk menambahkan iman, sampai iman yang sempurna. Mulailah dengan iman yang benar. Dari rumah kita berjuang untuk bisa mendengar firman, sudah sampai di gereja harus berjuang untuk tidak terganggu saat mendengar firman, tetapi diurapi Roh Kudus.
Yang kedua, berjuang untuk bertobat--menghargai salib TUHAN.
- 2 Petrus 1: 5
1:5. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
Yang ketiga: PENGETAHUAN atau PENGENALAN; menunjuk pada alat bejana pembasuhan.
Filipi 3: 10
3:10. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nyadan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
Mengenal pribadi Yesus adalah mengenal Yesus yang sudah mati dan bangkit. Ini kita alami lewat baptisan air.
Roma 6: 2, 4-5
6:2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
6:5. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
Syarat baptisan air yang benar adalah bertobat (Roma 6:2).
Pelaksanaan baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, kemudian keluar dari kuburan air--bangkit dari kuburan air--bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi, yaitu hidup dalam kebenaran.
Jadi, pengetahuan/pengenalan kita kepada Yesus mulai dari mengenal Yesus yang sudah mati dan bangkit; kita mengenal lewat baptisan air. Ini penting, supaya nanti berhasil dalam pengenalan kita akan Yesus Kristus, TUHAN kita (2 Petrus 1: 8)--berhasil mengenal Yesus yang mulia sebagai Mempelai Pria Sorga.
Mulai dari sini dasarnya, yaitu percaya/iman yang benar, bertobat dan baptisan air.
- 2 Petrus 1: 6
1:6. dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
Proses yang keempat: PENGUASAAN DIRI; menunjuk pada pintu kemah--kepenuhan Roh Kudus.
Jadi, sesudah masuk baptisan air, ada baptisan Roh Kudus.
Inilah perkembangan iman--proses iman yang bertambah-tambah sampai kesempurnaan. Mulai dari:
- Iman yang benar.
- Ada wujudnya lagi yaitu kebajikan/bertobat.
- Pengetahuan--baptisan air/hidup baru. Ini mengenal Yesus yang mati dan bangkit.
Hidup baru = hidup seperti Yesus, yaitu hidup benar.
- Penguasaan diri.
Roma 8: 13
8:13. Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
'oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup' = Roh Kudus mampu mematikan perbuatan-perbuatan daging; sama dengan menguasai diri.
Kalau tidak menguasai diri, maka daging akan diumbar, sehingga menghasilkan perbuatan daging.
Galatia 5: 19-21
5:19. Perbuatan dagingtelah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20. penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21. kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Jika kita diurapidan dipenuhi Roh Kudus, maka kita bisa menguasai diri--mematikan perbuatan, perkataan, dan keinginan daging, sehingga kita bisa hidup benar dan suci, dan kita bisa berseru 'ya Abba, ya Bapa!'--taat dengar-dengaran.
Roma 8: 15
8:15. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Rohitu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Taat dengar-dengaran adalah permulaanuntuk dipakai TUHAN dan berhasil.
“Para pengerja dan siswa-siswi Lempin-EL “Kristus Ajaib” yang sedang mendengarkan. Permulaan dipakai TUHAN bukan kalau bisa berkhotbah, main musik dan lain-lain. Belum tentu. Coba kalau kita menyuruh orang tidak taat; makin pandai, makin kita dibuat pusing/bingung. Ada saja alasannya. 'Ambilkan saya air', malah diambilkan yang lain. Alasannya karena begini-begitu. Ini masih yang mudah. Kalau soal komputer--yang saya tidak mengerti--, 'Oh, ini begini Om'. Ya sudah, saya kalah. Tetapi dalam hati saya, 'Kok begini ya?' Nanti satu waktu TUHAN tunjukkan. Biar saya bodoh, tetapi saya gembala, saya mengerti dari TUHAN. Orang yang tidak taat, sulit untuk dipakai.”
TUHAN tidak melihat kepandaian dan kehebatan kita, juga tidak melihat kekurangan dan ketidakberdayaan kita, tetapi TUHAN melihat ketaatan kita.
Kaum muda, perhatikan! 'Dia pandai, pasti berhasil', belum tentu. 'Dia kurang pandai, jadi pasti tidak berhasil', belum tentu juga. Tetapi yang pasti berhasil adalah yang kehidupan yang taat dengar-dengaran--ini permulaan keberhasilan.
Mari, matikan keinginan daging--menguasai diri! Yakinkan ini, keinginan daging selalu keinginan yang tidak baik--jika tidak dikontrol oleh firman dan Roh Kudus.
Kaum muda juga. Kalau sudah dinasihati tetapi masih mempertahankan keinginannya, itu pasti negatif. Menurut dia: 'Oh, ini hebat, ini begini', tetapi nanti menjadi tidak taat dan tidak bisa berhasil hidupnya--gagal total.
“Dalam pelayanan juga. Sudah sering kali saya bersaksi, maaf jika dianggap sombong. Sudah dua kali saya diajak melayani. Sudah ada gerejanya. Tetapi saya ditetapkan dan Om Pong sendiri yang panggil saya. Saya cuma menulis 'menyerah'. Pagi-pagi saya dicari Om Pong, 'Sini, bantu Om di Johor, ya'. Tawaran begitu menggiurkan, ada gerejanya, sudah ada jemaatnya, ada kebun apelnya. Yang satu lagi, sudah lengkap ada pastorinya, bahkan disuruh menikah, supaya bisa menjadi gembala di sana--di Gresik, dekat sini. Tawarannya begitu enak, kalau keinginan daging, sudah. Tetapi saya ingat saya dipanggil, saya mau melayani di sini karena perintah dari Om Pong yang memanggil saya. Taat dengar-dengaran. Kalau tidak, sepertinya langsung berhasil, padahal ambruk. Sesudah saya dipanggil Om Pong, saya bertanya, 'Apa tugas saya?': 'Terima telepon.' Banyak yang protes--teman-teman saya satu pelayanan dulu: 'Bagaimana, orang sudah berhenti dari pekerjaan, lepaskan ijazah, masuk lembaga pendidikan Elkitab, kok tugasnya hanya terima telepon?' Banyak yang tidak terima, tetapi TUHAN kuatkan saya untuk tetap taat dengar-dengaran dan TUHAN tolong.”
Jadi, bukan hebat atau tidak hebatnya kita dipakai TUHAN, tetapi dari taat atau tidak taat. Itu yang menentukan kita dipakai TUHAN, sekaligus menentukan keberhasilan hidup kita--pelayanan, nikah kita dan lain-lain.
Banyak pikiran daging, tetapi biarlah Roh Kudus yang mematikan semuanya. Kita bisa menguasai diri, yaitu hanya taat dengar-dengaran, hidup benar dan hidup suci.
- 2 Petrus 1: 6
1:6. dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
Proses yang kelima: KETEKUNAN.
- Proses yang keenam: KESALEHAN.
Kesalehan artinya sikap menghadapkan diri kepada TUHAN--suatu ibadah.
Proses kelima dan keenam digabungkan--ketekunan dan kesalehan adalah ketekunan dalam ibadah, menunjuk pada ruangan suci; ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok--kandang penggembalaan, yaitu:
- Pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya--domba-domba minum.
- Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Allah Anak di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus--domba-domba diberi makan.
- Mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya--domba-domba bernafas.
Ketekunan adalah sesuatu yang dilakukan secara terus-menerusdan tidak mau dihalangioleh apapun juga sampai pada akhirnya.
“Seperti di sekolah; kelas 1 SD selama 1 tahun. Harus tekun, dilakukan secara terus-menerus. Kalau sedikit-sedikit tidak masuk, maka gurunya akan berkata, 'Tidak usah ulangan/ujian, karena tidak memenuhi syarat.' Sudah rajin, nilainya bagus, tetapi kurang 1 minggu menjelang ujian akhir malah berhenti, tidak mau sekolah lagi, ya tidak bisa. Harus sampai pada akhirnya.”
Ketekunan kita dalam ibadah harus sampai garis akhir, yaitu:
- sampai meninggal dunia,
- sampai TUHAN Yesus datang kedua kali,
- sampai kita mencapai tempat penggembalaan terakhir yaitu Yerusalem baru--Kerajaan Sorga, di mana tidak ada setetespun air mata.
Ibrani 10: 35-38
10:35. Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.
10:36. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
10:37. "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
10:38. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."
[ayat 38] Kita harus mempertahankan iman, sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, kedatangan TUHAN sudah tidak lama lagi.
'kamu memerlukan ketekunan' = menjelang kedatangan Yesus kedua kali yang sudah tidak lama lagi, banyak kebutuhan kita di duniayang cenderung meningkat, semakin sulit bahkan mustahil saat antikris datang. Tetapi jangan kuatir! Semua itu sudahterpenuhi lewat ketekunan di dalam kandang penggembalaan.
Seperti pelajaran dalam kitab Keluaran--ketika bangsa Israel mau keluar dari Mesir--Musa menghadap firaun.
Firaun marah dan mengatakan bangsa Israel adalah pemalas. Kalau dulu, bangsa Israel membuat batu bata, jeraminya disiapkan oleh firaun, mereka tinggal mencetak. Tetapi sekarang diperberat--mereka harus mencari sendiri jeraminya, sedangkan jumlah batu batanya tetap.
Inilah keadaan kita. Oleh sebab itu, kita memerlukan ketekunan.
Semua kebutuhan kita di dunia sudah tercakup lewat ketekunan di dalam kandang penggembalaan--baik secara jasmani maupun rohani. Semua kebutuhan kita disediakanoleh Gembala Agung dan kita sedang dituntunmenuju tempat penggembalaan terakhir, yaitu Yerusalem baru, di mana tidak ada setetespun air mata.
Jadi, dalam kandang penggembalaan semuanya jelas. Hidup kita terpelihara secara jasmani dan rohani, dan kita dituntun menuju tempat yang tidak ada air mata.
Artinya: semakin kita dituntun--semakin sungguh-sungguh tergembala--, maka air mata kita semakin dihapus--hidup kita semakin enak, sampai satu waktu tidak ada lagi air mata. Ini rumus penggembalaan.
“Bagi orang dunia, memang semua sulit dan mustahil, tetapi bagi TUHAN tidak ada yang mustahil. Bagi kita juga sulit, oleh sebab itu kita dikandangkan oleh TUHAN. Itu cara TUHAN. Daripada kita mencari ke sana-sini, semua sulit dan mustahil--malah nanti akan mati kelaparan, kehausan, dan kepanasan. Lebih baik dikandangkan, dan semua menjadi tanggung jawab TUHAN.”
Mari bersungguh-sungguh dalam ketekunan dan kesalehan.
Roma 5: 4
5:4. dan ketekunan menimbulkan tahan ujidan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Ketekunan dalam kandang penggembalaan menghasilkan tahan uji--tidak akan menyangkal TUHAN, tidak mengundurkan diri, tidak bimbang/goyah imannya, apapun yang sedang kita hadapi.
Tahan uji menghasilkan pengharapan--tidak pernah kecewa dan putus asa.
Ibrani 6: 19-20
6:19. Pengharapanitu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
6:20. di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
'dilabuhkan sampai ke belakang tabir' = kalau kita tekun dalam kandang penggembalaan--ruangan suci--, maka kita menjadi kehidupan yang tahan uji dan memiliki pengharapan, sampai ke belakang tirai--kita dapat menembusi pintu tirai, yaitu kesempurnaan.
Kita menjadi sama mulia dengan Yesus.
- 2 Petrus 1: 7
1:7. dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Proses yang ketujuh: KASIH.
'kasih akan saudara-saudara dan kasih kepada semua orang' = mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi musuh. Ini setara dengan perbuatan iman.
1 Yohanes 4: 20-21
4:20. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
4:21. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Jika bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri sampai mengasihi musuh, maka pasti bisa mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu. Ini yang disebut dengan perbuatan iman--bukan iman yang pasif. Iman tanpa perbuatan iman adalah mati.
Kalau sudah sampai pada perbuatan iman, maka iman menjadi sempurna--IMAN YANG MURNI--emas yang telah teruji dalam api--dan setara dengan kasih.
Yakobus 2: 21-22
2:21. Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
2:22. Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Praktik perbuatan iman:
- Abraham--mewakili bangsa Israel:
perbuatan iman Abraham, yaitu mempersembahkan Ishak--anak tunggal yang ditunggu selama 25 tahun, kemudian TUHAN minta.
Mengapa Abraham bisa melakukannya? Karena Abraham mengasihi TUHAN, lebih dari Ishak.
Kalau Abraham lebih mengasihi Ishak daripada TUHAN, sampai mati pun tidak akan mau mempersembahkan Ishak.
Sering kali TUHAN berfirman kepada kita--seperti meminta 'sesuatu' kepada kita. Kita mengerti, ini yang diminta oleh TUHAN; tetapi kita pertahankan. Kita percaya, tetapi tidak bisa berbuat, itu karena kita mengasihi 'sesuatu' lebih dari TUHAN. Itu kesulitannya.
“Banyak orang mengatakan, 'Sulit untuk mempersembahkan Ishak'. Saya katakan: tidak. Kalau disuruh harus mempunyai anak Ishak, itu yang sulit, sebab harus menunggu sampai 25 tahun. Tetapi kalau sudah ada anak, lalu disuruh mempersembahkan, itu tidak sulit. Di mana sulitnya? Kasihnya di mana? Kalau cenderung mengasihi Ishak, maka sulit sekali bahkan mustahil. Tetapi kalau kasihnya kepada TUHAN, maka mudah sekali.
Ada yang gagal, yaitu pemuda yang kaya dan baik. Dia sudah melakukan hukum Taurat dengan baik sejak kecil. Tetapi ketika TUHAN berkata, 'Juallah semua milikmu!', seharusnya mudah. Kalau kita bekerja dulu, lalu disuruh membeli mobil dan rumah, itu sulit. Kalau menjual mobil/rumah mudah saja, kalau mau cepat terjual, dijual murah saja, masukkan di internet, sebentar lagi sudah ada pembeli. Tetapi tergantung, lebih mengasihi mobil atau lebih mengasihi TUHAN. Kalau mengasihi TUHAN, maka tidak sulit. Tetapi kalau mengasihi harta, maka sulit. Akhirnya pemuda ini kecewa dan pergi.”
Inilah perbuatan iman. Kita sudah mendengar firman, TUHAN meminta Ishak kepada Abraham. Dia mengerti dan percaya ini suara TUHAN. Sekarang, perbuatan iman atau tidak? Bergantung kepada siapa kasihnya. Kalau lebih mengasihi Ishak, maka sampai matipun tidak akan bisa. Kalau mengasihi TUHAN, maka tidak sulit bagi kita untuk melakukan perbuatan iman dan iman menjadi sempurna.
- Rahab--mewakili bangsa kafir:
Rahab adalah bangsa kafir dan seorang pelacur--hidupnya tidak baik dan hancur--tetapi masih beroleh kesempatan untuk mendapat iman bahkan melakukan perbuatan iman.
“Jadi, kalau ada bangsa kafir yang binasa, jangan salahkan TUHAN! 'Kenapa saya tidak dilahirkan sebagai bangsa Israel, umat pilihan TUHAN?' Sebenarnya bangsa kafir yang hancur masih diberi kesempatan.”
Yakobus 2: 25-26
2:25. Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolosmelalui jalan yang lain?
2:26. Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Perbuatan iman Rahabadalah menyembunyikan 2 orang pengintai, sampai mempertaruhkan nyawanya; sama dengan mengasihi sesama lebih dari dirinya sendiri bahkan mengasihi musuh.
Dikatakan: Rahab mengasihi musuh, sebab Israel dengan kafir bermusuhan--pahit hati.
Dalam Yohanes 4, waktu perempuan Samaria bertemu dengan Yesus dan Yesus meminta minum: 'Berilah Aku minum, maka Aku akan memberikan air kehidupan'. Perempuan Samaria terkejut, karena Israel dengan kafir tidak bergaul.
Tetapi Rahab justru menyembunyikan 2 orang pengintai--orang Israel, sehingga bangsa Israel bisa masuk ke Kanaan. Jika 2 orang pengintai tertangkap, maka perjalanan Israel ke Kanaan akan terganggu. Tetapi Rahab dipakai oleh TUHAN sehingga Israel bisa berangkat menuju ke Kanaan--kegerakan yang besar.
Sekarang artinya bagi kita, bangsa kafir bisa dipakai/masuk dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir--pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; syaratnya yaitu tidak ada kekuatiran/ketakutan.
Rahab tidak ada kekuatiran, bahkan nyawanya pun tidak dihiraukan.
Kekuatiran adalah tabiat bangsa kafir--selain anjing dan babi--, yang membuat kita tidak bisa melakukan perbuatan iman.
Setiap mau melakukan perbuatan iman, selalu: 'nanti kalau...'.
Markus 11: 1-3, 7
11:1. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
11:2. dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai mudatertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.
11:3. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini."
11:7. Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
Dalam perjalanan terakhir Yesus ke Yerusalem--kegerakan Roh Kudus hujan akhir--, Yesus menunggangi keledai.
Sekarang artinya, dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, sasaran TUHAN adalah bangsa kafir--TUHAN mau memakai bangsa kafir, tetapi tabiat bangsa kafir adalah kuatir. Ini yang harus dihilangkan.
Perbuatan iman mampu menghilangkan kekuatiran.
Matius 6: 31-32, 34
6:31. Sebab itu janganlah kamu kuatirdan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32. Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:34. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
'bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah'= bangsa kafir.
Tabiat bangsa kafir yang melekat adalah kekuatiran, yaitu:
- Kuatir akan kehidupan sehari-hari.
- Kuatir akan masa depan.
Kalau sudah kuatir, maka tidak bisa setiadantidak bisa hidup benar; tidak ada perbuatan iman, sehingga tidak bisa dipakai oleh TUHAN.
“Kalau kuatir tentang kehidupan sehari-hari, kurang ini-kurang itu, lalu korupsi. Kuatir tentang jodoh, dan lain-lain, akhirnya hidupnya tidak benar.”
Bangsa kafir yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah bangsa kafir yang terlepas dari kekuatiran--memiliki perbuatan iman seperti Rahab.
Bukti terlepas dari kekuatiran:
- Markus 11: 8
11:8. Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.
Bukti yang pertama: 'menghamparkan pakaiannya di jalan' = bisa memberi untuk pekerjaan TUHAN--kita bisa memberi waktu, tenaga, uang, pikiran dan lain-lain; bahkan bisa memberikan seluruh hidup kita kepada TUHAN untuk kegerakan hujan akhir.
Hanya satu yang tidak boleh dikorbankan, yaitu pengajaran yang benar/pribadi Yesus. Jangan mengorbankan pribadi Yesus! Itu sama dengan menghina kurban Kristus. Sudah cukup satu kali Yesus dikorbankan.
“Mau menikah, harus memberi semuanya, yaitu memberi waktu, tenaga, uang, pikiran sampai memberi seluruh hidupnya. Calon isteri memberikan seluruh hidupnya kepada suaminya, calon suami memberikan seluruh hidupnya kepada calon isteri. Kalau mau menikah tetapi hitung-hitungan, jangan menikah! Jangan mengorbankan pengajaran benar, kalau tidak satu pengajaran, jangan.”
Untuk bisa memberi tidak tergantung dari kaya atau miskin, tetapi tergantung dari kuatir atau tidak. Kalau terlepas dari kekuatiran, maka kita bisa memberi sampai memberi seluruh hidup.
Jemaat Makedonia memang miskin, tetapi bisa memberi karena tidak ada kekuatiran.
- Matius 6: 33
6:33. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Bukti yang kedua: 'carilah dahulu kerajaan Allah' = mengutamakan ibadah pelayananlebih dari segala perkara di bumi dan setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
- Bukti yang ketiga: 'carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya' = hidup dalam kebenaran, apapun resiko yang harus kita hadapi.
Di manapun, kapanpun, dalam situasi apapun kita harus selalu hidup benar.
Inilah bangsa kafir yang ditunggangi--dipakai oleh Yesus. yaitu memiliki perbuatan iman.
Mari, malam ini. Mulai dari iman yang benar lewat mendengar firman, sampai perbuatan iman, yaitu bertobat, baptisan air, baptis Roh Kudus, menguasai diri, tekun dalam kandang penggembalaan, sampai kita bisa mengasihi TUHAN dan sesama. Buktinya adalah bisa memberi, setia berkobar-kobar dan hidup dalam kebenaran apapun resikonya.
HASILNYA:
Yosua 2: 18-19
2:18. sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari benang kirmiziini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu kaukumpulkan di rumahmu.
2:19. Setiap orang yang keluar nanti dari pintu rumahmu, harus sendiri menanggung akibatnya, kalau darahnya tertumpah, dan kami tidak bersalah; tetapi siapapun juga yang ada di dalam rumahmu, jika ada orang yang menciderainya, kamilah yang menanggung akibat pertumpahan darahnya.
Dulu, Rahab
menerima tali benang kirmizi--berwarna merah. Warna merah adalah darah Yesus/salib Kristus--anugerah dan kemurahan TUHAN yang besar.
Sekarang,
kita diberi darah Yesus; terutama sampai pada mulut, yaitu mulut hanya berkata
jujur--ya katakan: ya, tidak katakan: tidak--, hanya untuk
bersaksidan
menyembah TUHAN.
Kidung Agung 4: 3
4:3. Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu.Kita akan merasakan anugerah dan kemurahan TUHAN yang lebih besar dari apapun di dunia. Ini semua bergantung dari mulut kita. Dulu, rumah Rahab diberi pita kirmizi. Sekarang, rumah menunjuk pada setiap kehidupan pribadi kita. Mari, diberi pita kirmizi sampai pada mulut kita dan rumah tangga juga diberi, supaya seluruh rumah tangga juga selamat.
Kegunaan salib/pita kirmizi:
- Kegunaan yang pertama: keselamatanuntuk seluruh keluarga terjamin, baik secara jasmani dan rohani.
“Kalau di dalam rumah tangga, mulut kita hanya untuk berdusta--anak berdusta, orang tua berdusta,hanya berdebat--lama-lama keselamatan akan habis. Tetapi sebaliknya, mungkin ada yang belum selamat, tetapi kalau mulut kita ada pita kirmizi, maka keselamatan sekeluarga terjamin.”
Secara jasmani, kita diselamatkan dari celaka, marabahaya, penyakit dan lain-lain.
Secara rohani, kita diselamatkan dari dosa sampai puncaknya dosa.
- Roma 8: 31-32
8:31. Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
8:32. Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
'Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua' = jangan berpikir bahwa Allah itu jahat karena Abraham dipaksa menyerahkan Ishak--anaknya yang tunggal--, sebab Ia sendiri tidak menyayangkan Anak-Nya yang tunggal. Tidak menyayangkan, artinya TUHAN lebih sayang kepada kita bangsa kafir.
'Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkankepadamu' = tanda tambah (“+”) adalah tanda salib. Artinya, hidup kita hanya dari salib TUHAN.
Kegunaan salib yang kedua: salib TUHAN/kurban Kristus mampu memenuhi segala kebutuhan kita secara ajaib, baik secara jasmani maupun rohani.
Secara jasmani, Yerikho--kota perdagangan yang besar--hancur, tetapi Rahab sekeluarga bisa tetap hidup.
Mungkin sekarang ekonomi goncang, semua mati; tetapi kalau mulut ada tali kirmizi--hanya menyembah Dia, Anak Allah yang sudah berkorban--, yakinlah bahwa TUHAN bisa memenuhi kebutuhan kita.
“Mungkin sekarang banyak yang mengeluh, semua hancur. Jangan dengar itu! Dengar firman saja! Berkembang menjadi bertobat, baptisan air, penguasaan diri, tergembala, sampai ada kasih--ada perbuatan iman. Itu sudah cukup. Mulut kita ada pita kirmizi. Jangan malah berkata, 'Aduh, iya susah, sudah tidak perlu ke gereja lagi'. Ini bukan tali kirmizi tetapi mulut busuk--kabar busuk--seperti 10 pengintai. Oleh sebab itu jangan dengar yang lain!
Seseorang datang pada saya, dia berkata,'Om, saya sedang stress'. Memang dari matanya terlihat kalau dia stress. Kenapa? Karena membaca SMS dari agama lain. Akhirnya dia kaget dan goncang. Lalu saya tumpangi tangan dan besoknya saya telepon lagi. 'Terima kasih Om, sekarang saya sudah tenang'. Tadinya dia bingung, karena antara mau menyebut nama Yesus atau nama yang lain. Setiap mau menyembah, dia merasa sesak. Jangan dengar-dengar yang lain, tetapi dengar satu saja! Kalau mendengar yang lain, akan kuatir.”
Secara rohani, kita tetap hidup benar dan suci.
- Efesus 2: 13-14
2:13. Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat"oleh darah Kristus.
2:14. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihakdan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
Kegunaan salib yang ketiga: Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurnaoleh kekuatan tali kirmizi--darah Yesus.
Kalau Israel dan kafir bisa menjadi satu, apalagi nikah rumah-tangga.
“Israel dan kafir sudah menghabiskan jutaan dollar, malah semakin parah. Kalau di Surabaya, ada 1 orang yang meninggal tidak akan geger--kecuali kalau orang hebat yang meninggal. Tetapi kalau ada 1 orang mati di Yerusalem, Timur Tengah, seluruh dunia pasti geger. Tetapi nanti satu waktu Israel dan kafir bisa menjadi satu oleh kekuatan darah Yesus.
Apalagi nikah rumah tangga, pasti bisa. Kalau sekarang ada gap antara suami dan isteri, anak-orang tua, hanya katakan, 'Ampuni saya'. Sudah beres.“
Malam ini, biar kita menyembah TUHAN dan darah Yesus sanggup menolong kita.
- Matius 1: 1, 5
1:1. Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
1:5. Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
Kegunaan salib yang keempat: Abraham dan Rahab ditulis dalam silsilah Yesus; Abraham dan Rahab bisa menerima kedatangan Yesus pertama kali. Sekarang, kita juga ditulis untuk menerima kedatangan Yesus kedua kali.
Sebusuk apapun kita bangsa kafir malam ini, tetapi kalau mempunyai iman dan perbuatan iman, maka kita bisa mendapatkan tali kirmizi--anugerah TUHAN--untuk bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Mari,
taruh tali kirmizi di mulut, dalam rumah tangga dan kehidupan kita masing-masing. Sekalipun Yerikho hancur, tetapi Rahab sekeluarga bisa tetap hidup. TUHAN tolong kita semua.
Yang sudah hancur, mari berseru! Jangan ragu! Mungkin rumah tangga, ekonomi, perdagangan, masa depan, semuanya hancur, mari berseru kepada TUHAN dengan mulut yang ada tali kirmizi! TUHAN akan tolong kita semua malam ini.
Nanti jika Yesus datang kedua kali, dari mulut yang ada pita kirmizi hanya berseru, '
Haleluya'; kita menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersama Dia selamanya.
Apapun keadaan kita malam hari ini, mari kita menyembah--berseru--kepada TUHAN, supaya TUHAN melindungi kita. Dan kalau sudah hancur, biar TUHAN pulihkan. Tidak ada yang mustahil bagi TUHAN!
TUHAN memberkati.