Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 5: 1
5:1. Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnyadan dimeterai dengan tujuh meterai.

'gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya', ini sama dengan logos--pada mulanya adalah Firman--atau firman Allah yang tertulis dalam alkitab atau Kitab Suci--nanti kita juga belajar firman juga tertulis di gulungan kitab dan dua loh batu.

2 Timotius 3: 15-17
3:15. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
3:16.
Segala tulisan yang diilhamkan Allahmemang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuandan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah
diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Tadi, gulungan kitab yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya, di sini diterangkan oleh rasul Paulus: Kitab Suci bukan sembarangan, tetapi merupakan tulisan yang diilhamkan Allah--diwahyukan Allah. Jadi 'gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya', ini sama dengan logosatau firman Allah yang tertulis dalam alkitab atau Kitab Suci, sama dengan Firman Allah yang merupakan tulisan yang diilhamkan Allah, yang berguna untuk:

  • Mengajar = firman pengajaran. Ada firman penginjilan untuk membawa kita--orang berdosa--percaya Yesus dan diselamatkan. Tetapi belum cukup, masih ada firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk mengajar kita--sesudah selamat harus diajar.

  • Menyatakan kesalahan/dosa, bukan tertawa-tawa.
  • Memperbaiki kelakuan. Sudah ditunjukkan yang salah, maka harus diperbaiki.
  • Mendidik dalam kebenaran. Sudah diperbaiki, jangan kembali berbuat salah, tetapi dididik untuk hidup benar dan suci, sehingga kita diperlengkapi dengan segala perbuatan baik--ayat 17.

Itulah firman Allah. Gulungan kitab yang ditulisi sebelah luar dan sebelah dalamnya adalah firman yang tertulis dalam kitab Suci. Bukan sembarangan, tetapi yang merupakan ilham dari Allah untuk mengajar sampai hanya menghasilkan perbuatan baik.
Kalau dulu, kita berbuat dosa, merugikan orang, menipu, dan mempermalukan TUHAN, lalu mendengar firman pengajaran, kita diperbaiki, sehingga diperlengkapi dengan segala perbuatan baik. Tidak akan berbuat jahat, merugikan orang, dan mempermalukan TUHAN lagi.

Perbuatan baik sama dengan perbuatan iman; sama dengan menjadi TIANG IMAN. Ini orang yang menerima firman pengajaran. Perbuatan yang tidak berdasarkan iman adalah dosa.
Banyak orang katakan: Baik, tetapi tidak benar. Contohnya: mencuri 10, diberikan orang lain 8; gembong narkoba membelikan beras kepada orang satu kampung.

Perbuatan baik harus berdasarkan kebenaran firman, sehingga kita menjadi tiang iman; perbuatan iman itu benar dan baik, sehingga menjadi tiang iman.

Mengapa kita harus menjadi tiang iman--menghasilkan perbuatan iman--?Penginjilan sudah kita terima--percaya Yesus, bertobat--, sekarang terima gulungan kitab--pengajaran--supaya kita menjadi tiang iman hari-hari ini.
Kita harus menjadi tiang iman, supaya tidak menjadi tiang garam. Hanya ada dua tiang: tiang iman atau tiang garam.

Kejadian 19: 17, 19
19:17. Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
19:19. Sungguhlah hambamu ini telah
dikaruniai belas kasihandi hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku.

Kalau ingat tiang garam, kita ingat isteri Lot. Lot sekeluarga mendapatkan belas kasihan, kemurahan, dan anugerah TUHAN (ayat 19), sehingga ia dibawa ke luar dari Sodom dan Gomora yang dihancurkan dengan api dan belerang. Berarti Lot sekeluarga selamat; tidak dihukum.
Tetapi TUHAN memerintahkan untuk pergi ke pegunungan. Pegunungan menunjuk pada kesempurnaan.

Wahyu 21: 9-10
21:9. Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10. Lalu, di dalam roh ia membawa aku
ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

'mempelai wanita'= kesempurnaan--tubuh Kristus yang sempurna.
Jadi, pegunungan sama dengan kesempurnaan--mempelai wanita--, sama dengan Yerusalem baru, kerajaan sorga yang kekal.

Dulu, Lot sudah selamat dan dibawa sampai ke pegunungan--mempelai wanita TUHAN yang mencapai Yerusalem baru. Ini kemurahan TUHAN kepada Lot sekeluarga, yang lain tidak dapat--mati semuanya. Lot sekeluarga selamat, tetapi belum cukup, sebab itu harus lari ke pegunungan--sampai kesempurnaan; menjadi mempelai wanita yang sempurna untuk menyambut kedatangan Yesus ke dua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru.

Sudah selamat, kalau tidak mau menerima firman pengajaran, akan menjadi tiang garam.
Kejadian 19: 26
19:26. Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.

Sementara sudah dapat anugerah TUHAN--selamat, tidak dihukum--, lanjutkan perjalanan ke peegunungan, tetapi sayang isteri Lot menoleh ke belakang dan menjadi tiang garam.

Pengertian tiang garam--garam tawar--:

  1. Tidak berguna.
    Hati-hati! Tadinya sudah selamat, tetapi akhirnya menjadi tiang garam.
    Sudah selamat, dan jadi pelayaan TUHAN, mengapa bisa jadi tiang garam? Tidak berguna sama dengan hamba yang jahat dan malas--tidak setia.

    Sekalipun sudah jadi hamba TUHAN, pemain musik yang hebat, kalau tidak setia, tidak ada gunanya. Itu artinya mengarah pada tiang garam dengan tanpa disadari, malah merasa hebat. Ini bahaya besar!

    Tidak setia= malas, dan pasti jahat. Jahat ini ada hubungan dengan uang--keinginan akan uang seperti Yudas Iskariot. Hati-hati! Roh kejahatan adalah uang.
    Kami sebagai gembala digambarkan seperti meja roti sajian--dua belas roti disusun menjadi dua bagian; enam buah sesusun= 66, menunjuk pada alkitab--, tetapi kalau gembalanya malas--malas, pasti jahat--, meja roti bukan dikasih roti lagi, melainkan diganti meja untuk menghitung uang--penukar uang.

    Jahat= gosip, menjelekkan hamba TUHAN lain, memfitnah orang lain. Dia sendiri tidak setia, makanya banyak bicara. Kalau banyak khotbah, sudah susah untuk bergosip.
    Kita juga pelayan TUHAN, kalau tangannya banyak menganggur, mulutnya yang keluar.

  2. Pengertian tiang garam yang kedua: busuk.
    Artinya: jatuh dalam dosa Sodom dan Gomora--kenajisan--:

    1. Dosa makan-minum: merokok, mabuk, narkoba.
    2. Dosa kawin-mengawinkan: dosa percabulan dengan berbagai ragamnya, sampai nikah yang salah.

    Kalau sudah tidak berguna, akan jahat dan najis--busuk.

  3. Pengertian tiang garam yang ketiga: tidak bisa lanjut ke pegunungan--tidak bisa lari lagi.
    Artinya: tidak bisa mencapai kesempurnaan. Mungkin sudah selamat dan diberkati luar biasa, tetapi kalau tidak bisa sempurna, tidak ada gunanya--tertinggal saat Yesus datang kembali dan tidak bisa menjadi mempelai wanita TUHAN; binasa bersama dunia selamanya.

    Sudah dapat kemurahan--selamat dan diberkati--, tetapi sayang menoleh ke belakang sehingga menjadi tiang garam, artinya: tidak setia lagi--tidak berguna--, sebentar lagi akan busuk dan tertinggal saat TUHAN datang kembali.
    Doakan, jangan sampai gembala jadi tiang garam. Kalau gembala jadi tiang garam, bagaimana jemaatnya?

Ini akan terjadi lagi di akhir zaman; mengancam kita sekarang ini.
Lukas 17: 28-30, 32
17:28. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
17:29. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
17:30.
Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
17:32.
Ingatlah akan isteri Lot!

Ayat 30= maksudnya, nanti ini akan terjadi lagi.
Ayat 32= 'Ingatlah akan isteri Lot!'=ayat yang paling pendek dan gampang diingat.

Keadaan keluarga Lot akan terjadi lagi pada akhir zaman. Banyak hamba/pelayan/anak TUHAN yang sudah selamat, diberkati, dan dipakai TUHAN--sudah jadi tiang iman--, tetapi ini yang bahaya: karena dipengaruhi keadaan dunia yang seperti Sodom dan Gomora, akhirnya menjadi tiang garam seperti isteri Lot.

Hati-hati dengan pengaruh dunia yang seperti Sodom Gomora!
Biar suami kaya, kalau tidak setia, tidak ada gunanya.

Ini kenyataan yang terjadi. Banyak yang sudah menjadi tiang iman, tetapi bisa gugur dan menjadi tiang garamkarena pengaruh dunia yang seperti Sodom Gomora, sehingga tidak mencapai kesempurnaan. Semua sia-sia dan binasa selamanya.

Oleh sebab itu kita harus menerima gulungan kitabyang ditulisi sebelah luar dan sebelah dalamnya--kita harus menerima firman Allah yang merupakan tulisan/ilham Allah; wahyu dari TUHAN; firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Harus menerima, supaya kita bisa terlepas dari pengaruh Sodom-Gomora dan kita tetap bertahan menjadi tiang iman.

Harus lewat firman pengajaran!Bukan berarti penginjilan tidak penting. Penginjilan juga penting, tetapi mari, setelah keluar dari penghukuman dan diberkati, sudah jadi tiang iman, lanjutkan dengan lari ke pegunungan. Bagaimana caranya, sementara ada halangan; mau menoleh ke belakang terus? Ikatan Sodom Gomora harus diputus oleh pedang firman pengajaran. Semua gereja nanti mengarah ke sana. Kalau hanya sampai pada penginjilan saja, akan jadi tiang garam. Ada pengaruh dunia: susah, sudah malas. Ada pengaruh dunia: kesukaan atau kesukaran, sudah lupa TUHAN, belum lagi kalau ditimpa kejahatan atau kenajisan. Harus ada pedang! Kita harus menerima pedang firman.

Menerima pedang firman sama dengan:

  • Mendengar firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan,
  • Mengerti firman--firman ditulis di dahi,
  • Percaya firman; yakin kepada firman--firman menjadi iman di dalam hati,
  • Praktik firman--menjadi perbuatan iman; kita menjadi tiang iman.

Kita harus pegang pedang firman!

Contoh dan praktik tiang iman dari zaman ke zaman:

  1. Zaman permulaan; zaman Allah Bapa: dari Adam sampai Abraham--kurang lebih 2000 tahun.
    Diwakili oleh Abrahamsebagai tiang iman pertama.

    Praktiknya:

    • Kejadian14: 17-20
      14:17. Setelah Abramkembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja.
      14:18. Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
      14:19. Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
      14:20. dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram
      memberikan kepadanya sepersepuluhdari semuanya.

      'Melkisedek, raja Salem' = gambaran dari TUHAN Yesus.
      Hati-hati! Abram menang--sudah diberkati--, tetapi yang datang raja Sodom.

      Di sini, menang dulu baru persepuluhan. Jangan dibalik! Banyak hamba TUHAN menyuruh persepuluhan dulu, supaya diberkati--seperti judi togel. Salah! Kita menang--diberkati--dulu baru memberikan persepuluhan.

      Praktik pertama: Abraham mengembalikan persepuluhan milik TUHAN.

      Persepuluhan adalah

      1. Pengakuan bahwa kita sudah diberkati dan dipelihara TUHAN; kita hidup dari TUHAN dan kita adalah milik TUHAN--TUHAN tidak butuh uangnya. Pengakuannya ini yang penting!

        Ijazah, toko dan lain-lain hanya sarana, tetapi TUHAN yang memberikan berkat. Kalau kita mengaku sebagai milik TUHAN, TUHAN juga akan mengakui kita milik-Nya, dan setan gigit jari--tidak bisa apa-apa.
        Sebaliknya, kalau kita tidak mengaku--bukan dari TUHAN, bukan milik TUHAN--, TUHAN juga tidak bisa mengaku-ngaku kita milik-Nya.

        Kalau semua kita akui sebagai milik TUHAN, kita enak, kita tinggal lapor kepada TUHAN dan Dia yang membela kita.
        Persepuluhan jangan dipaksa!

        Tadi, Abram memberikan persepuluhan pada raja Salem--gambaran dari Yesus--dengan membawa roti dan anggur. Artinya: mengembalikan persepuluhan harus berdasarkan penghargaan pada kurban Kristus di kayu salib--roti dan anggur menunjuk pada kurban Kristus; perjamuan suci.

        "Ada hamba TUHAN yang mengatakan: Jangan semuanya persepuluhan nanti terlalu banyak. Ada juga yang tidak mau persepuluhan karena terlalu sedikit (malu). Padahal bukan soal banyak atau sedikit, tetapi sepersepuluh. Kita salahnya di sini. Saya ditegor sesama pendeta: Kebanyakan itu! Saya terkejut. Jangan! Hargai kurban Kristus lebih dari semua."

        Jangan remehkan TUHAN! Ada persepuluhan. Ini karena Dia ingin memiliki kita. Bukan karena Dia kurang uang.

      2. Kejadian 14: 21-23
        14:21. Berkatalah raja Sodomitu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."
        14:22. Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
        14:23.
        Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.

        Ayat 21= raja Sodom masih ngotot--pengaruh dunia akhir zaman. Hati-hati kaum muda! Sodom terus ngotot, siapa tahu hari ini kita mau ikuti permintaan dari Sodom.

        Persepuluhan juga bukti bahwa ktia terlepas dari ikatan Sodom dan Gomora; tidak menjadi tiang garam. Kalau lepas dari ikatan, kita tetap tiang iman. Tetapi kalau ada ikatan Sodom, satu waktu akan menoleh ke belakang.

      Isteri Lot tidak sadar kalau ia sejak dahulu sudah diikat oleh Sodom--talinya masih panjang. Semakin jauh ikut TUHAN, baru sadar ada ikatan dan menoleh. Karena itu perlu ada pedang. Kalau ada pedang, akan ada persepuluhan.

      Kalau tidak ada pedang, tidak akan ada persepuluhan, tetapi yang ada paksaan, atau judi. Tetapi kalau ada pedang, ikatannya yang diputus, sehingga kita rela mengembalikan milik TUHAN. TUHAN tolong kita semua.

    • Roma 4: 19-21
      4:19. Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
      4:20. Tetapi terhadap janji Allah
      ia tidak bimbangkarena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
      4:21. dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

      Praktik kedua: Abram tidak bimbang terhadap janji TUHAN; sekarang terhadap firman pengajaran yang benar, sekalipun menghadapi kemustahilan.

      Isterinya mati haid dan dia sudah berusia 100 tahun. Secara kedokteran tidak bisa punya anak. Tetapi karena TUHAN yang berjanji, dia yakin bisa punya anak.

      Kita semua, yakinlah pada janji TUHAN!Kalau bimbang, tiang sudah miringdan akan jatuh--seperti Yudas dan pecah perutnya, tidak ada keindahan sama sekali; dipermalukan tetapi tidak ada pengampunan; binasa.

      Kita tidak bimbang sebab kita yakin TUHAN sanggup menggenapi janji-Nya dan menghapus kemustahilan.

      Inilah tiang iman, yaitu mengembailkan persepuluhan dan tidak bimbang pada janji firman.

      Tetapi waspada, Abram yang hebat sempat goyah--bimbang--karena mendengar suara asing--bukan dengar suara dari TUHAN; ia dengar suara isterinya: Ambil Hagar supaya punya keturunan!

      Kejadian 16: 2
      16:2. Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.

      Waspada, Abram bimbang pada janji TUHAN--firman pengajaran yang benar--karena mendengar suara asing atau suara ular lewat isterinya. Hati-hati para isteri--Hawa juga sebagai isteri--, karena isteri ini lemah, tetapi sebenarnya keras--meliuk-liuk. Karena itu cari isteri yang gemar mendengar firman. Kalau mengantuk saat firman, bahaya!

      Karena Abram bimbang, timbul masalah yang tidak pernah selesai sampai hari ini. Jangan dengar suara lain!Dengar suara TUHAN yang menghapus kemustahilan.
      Kalau dengar suara ular, akan mendatangkan kemustahilan; termasuk suara pendeta kalau tidak sesuai dengan ilham TUHAN. Jangan! Kalau dengar suara TUHAN, yang mustahil dihapuskan.

      Tetapi bersyukur, TUHAN masih memberikan kesempatan pada Abram untuk membuktikan imannya--saat TUHAN perintahkan Abram mempersembahkan Ishak. Dan ia tidak mau dengar suara lain lagi, tetapi hanya dengar suara TUHAN.

    • Kejadian 22: 9-14
      22:9. Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
      22:10. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk
      menyembelih anaknya.
      22:11. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
      22:12. Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau
      tidak segan-seganuntuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
      22:13. Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
      22:14. Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

      'tidak segan-segan'=> seringkali kita segan pada manusia--segan; sungkan--, tetapi tidak sungkan pada TUHAN. Salah besar! Jangan sungkan pada manusia, tetapi takut pada TUHAN, itu yang benar.
      "TUHAN menyediakan"= Jehova Jireh.
      'di atas gunung'= tadi, Lot lari ke pegunungan; TUHAN menyediakan sampai kepada kesempurnaan.

      Praktik ketiga: Abraham mengorbankan Ishakanaknya yang tunggal di atas gunung Moria, tempat Salomo mendirikan Bait Allah.
      Artinya: kita tidak menolak apapun yang TUHAN mintademi pelayanan pembangunan tubuh Kristus.

      Abraham bisa saja nego dengan TUHAN karena lembunya banyak, tetapi ia tidak berani lagi. Masalah nikah ia sudah bertobat. Jangan coba-coba! Apa yang TUHAN katakan, ia taat dan buktikan bahwa ia tiang iman. Ia tidak menolak apa yang TUHAN minta untuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; rela berkorban apapun juga untuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus.

      Memang, semua harus dikorbankan untuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus--mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan sampai nanti tubuh yang sempurna; Israel dengan kafir menjadi satu tubuh. Waktu, tenaga, uang harus dikorbankan, kecuali satu: firman pengajaran yang benar jangan dikorbankan.

      Abraham tidak mau lagi dengar suara lain--tidak ikuti suara daging, suara isteri--, tetapi mengikuti suara TUHAN; sudah bertobat. Satu kali dia salah dan dia tidak mau salah lagi. Kalau salah dua kali, entah jadi apa.

      Kalau kita melayani pembangunan tubuh Kristus--mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan--tanpafirman pengajaran yang benar, itu sama seperti tubuh tanpa kepala dan kepalanya adalah ular. Tidak ada gunanya! Tubuh tanpa kepala itu ngeri. Lebih ngeri lagi kalau naga yang jadi lepala. Terjadi saling memaksa, mengancam dan lain-lain yang negatif. Yang benar, kepalanya adalah Yesus.

      Sekali lagi, TUHAN tidak pernah menipu kita. Apa yang kita korbankan untuk pelayanan tubuh Kristus berdasarkan firman pengajaran yang benar, tidak akan hilang dan tidak sia-sia, sebab kita bertemu Jehova Jireh--Yesus yang menyediakan dari tidak ada menjadi ada.
      Artinya: tangan anugerah TUHAN yang besarsanggup menyediakan dari yang tidak ada menjadi ada. Pasti! Jangan takut, asal dorongan firman, bukan pendeta!

      "Kami pendeta ini pandai--seperti Sarai. Jalan-jalan, tahu jemaat yang jualan kayu: Tadi malam saya mimpi didatangi orang putih, ternyata toko ini dan keluarkan kayu dua truk--ini dorongan manusia. Sekarang banyak. Ada gadis cantik, lalu pendetanya katakan: Saya dapat penglihatan, kamu isteri saya, kalau tidak, bahaya. Sungguh-sungguh terjadi. Akhirnya rusak. Harus didorong firman. Saya bercerita ini sungguh-sungguh. Firman pengajaran harus mendorong kita. Jangan pakai mimpi dan lain-lain, tetapi pembukaan firman--mimpi rohani. Kalau mimpi jasmani, cocokkan dengan firman. Kalau dari TUHAN akan sesuai dengan firman. Semua kembali ke alkitab. Dalam kitab Ayub, ada juga lewat mimpi, tetapi cocokkan dengan alkitab. Kalau tidak cocok, orang di luar Yesus juga bisa mimpi seperti itu. Paling tepat adalah wahyu yang dibukakan. Itu pedoman yang tidak bisa salah."

      Wahyu 19: 7
      19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

      Bukan hanya menyediakan yang jasmani, tetapi TUHAN menyediakan sampai di atas gunung--tangan anugerah TUHAN yang besarsanggup menyediakan atau mempersiapkan hidup kita sampai sempurna, jadi mempelai wanita. Jangan menajdi tiang garam!

      Abraham diberi kesempatan satu kali oleh TUHAN untuk memperbaiki tiang yang miring.

      "Saya kalau membaca ini, dalam hati saya berkata: 'Tolong saya TUHAN. Abraham yang hebat bisa miring karena isteri, siapa saya?' Abraham diperintahkan tinggalkan rumahnya dan semuanya, bisa. Saya baru tidak bisa makan-minum, tidak punya uang sepeserpun, sudah mau berhenti dan besok mau bekerja lagi. Abraham hebat dan tidak perhitungan dengan TUHAN. Dia diberi kesempatan. Hati-hati! Banyak tiang garam. Mulai dari persepuluhan yang terkecil, banyak tiang garam. TUHAN tolong ktia semua."

  2. Zaman pertengahan; zaman Allah Anak: dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali sampai mati di kayu salib--kurang lebih 2000 tahun.
    Diwakili oleh Ayubsebagai tiang iman.

    Praktiknya: Ayub tekun dan sabardalam menghadapi pencobaan atau penderitaan.
    Yakobus 5: 10-11
    5:10. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabiyang telah berbicara demi nama Tuhan.
    5:11. Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang
    telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayubdan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

    Yesus bukan raja Sodom, tetapi raja Salem--Yesus Imam Besar. Tadi, Abraham bertemu Jehova Jireh; Yesus sebagai Imam Besar.

    Sebenarnya, Ayub yang hebat juga putus asa, kecewa dan hampir mati. Tadi, Abraham bimbang; miring. Bayangkan, tiang-tiang iman ini juga sempat putus asa dan minta mati. Apalagi kita. Kita harus ekstra hati-hati, hargailah gulungan kitab; firman pengajaran, sebab pengaruh dunia--Sodom Gomora--ini dahsyat! Abraham dan Ayub juga tidak mampu.

    Ayub 7: 15
    7:15. sehingga aku lebih suka dicekik dan matidari pada menanggung kesusahanku.

    Ayub 10: 1
    10:1. "Aku telah bosan hidup, aku hendak melampiaskan keluhanku, aku hendak berbicara dalam kepahitan jiwaku.

    Ayub 17: 1
    17:1. Semangatku patah, umurku telah habis, dan bagiku tersedia kuburan.

    Ayub putus asa dan kecewa menghadapi penderitaan karena kebenaran sendiri--tadi Abraham bimbang karea dengar suara lain. Kebenaran sendiri artinya: sudah salah, tetapi tidak mau mengaku, malah menyalahkan orang lain dan TUHAN.

    Ayub 32: 1-2
    32:1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
    32:2. Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena
    ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

    Mengapa orang dalam pencobaan bisa putus asa?Karena kebenaran sendiri! Kalau sudah minta mati, bosan hidup, bosan makan--bosan firman--berarti sudah menjadi tiang yang roboh.

    "Salah satu orang berada, tidak tahu kalau dia sudah sakit. Tahu-tahu tidak mau makan, baru dibawa rumah sakit, bahaya!"

    Kalau secara rohani, bosan makan firman--firman pengajaran; makanan keras--, sudah bahaya. Senang yang lawak-lawak, bosan makanan keras, sudah bahaya!

    Setelah mengerti rencana TUHAN--menerima firman pengajaran--, Ayub sadar--duduk di debu; mengakui kesalahannya--, dan baru bisa tekun dan sabar.

    Ayub 42: 2, 5-6
    42:2. "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
    42:5. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
    42:6. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan
    dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

    Ayat 2= 'tidak ada rencana-Mu yang gagal' = tidak ada rencana-Mu yang salah = Firman-Mu benar--Ayub mengakui firman TUHAN.
    Ayat 5-6= setelah menerima firman, Ayub sadar akan salahnya, sama seperti perempuan Kanani, TUHAN berkata: 'Tidak patut roti untuk anak-anak diberikan kepada anjing.' Perempuan ini menjawab: 'Benar TUHAN. Benar Firman-Mu, aku yang salah. Anakku begini gara-gara aku.'

    Ayub sadar setelah ia bisa menerima rencana TUHAN yang tidak pernah gagal--firman pengajaan yang benar--, dan ia duduk di debu--mengakui sebagai debu-tanah liat yang banyak salah, tidak layak dan tidak mampu; hanya bergantung pada tangan anugerah TUHAN yang besar.

    "Rekan hamba TUHAN dan Lempin-El, ini pelajaran bagi kita. Kalau selalu salahkan orang lain, pelayanan akan kering dan hancur. Tetapi kalau ada perkataan begini atau begitu, periksa diri, kalau benar, minta ampun. Kalau tidak benar, diam saja dan berdoa kepada TUHAN. Inilah debu di dalam tangan anugerah TUHAN yang besar."

    Kalau salahkan orang lain terus, kita ada di luar tangan TUHAN.

    Setelah mengaku dirinya hanya debu, maka Ayub ada di dalam tangan TUHAN, sehingga ia bisa tekun dan sabar menghadapi penderitaan.

    Tekun= ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
    Kisah Rasul 2: 41-42
    2:41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
    2:42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

    Ayat 41= setelah baptisan air, mau ke mana?
    Ayat 42= ketekunan.

    Ketekunan dalam kandang penggembalaan; tiga macam ibadah pokok--ruangan suci--:

    • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya (ada kesaksian, nyanyian).
    • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persektuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus.
    • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

    Jika kita tekun dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga setan tritunggal tidak bisa menjamah kita. Kita merasa damai sejahtera--tenang, enak dan ringan--, tidak pernh putus asa/kecewa dan tinggalkan TUHAN apapun yang kita hadapi. Ini pentingnya penggembalaan.

    Sabar=

    • Sabar dalam penderitaan= tidak bersungut-sungut, berbantah-bantah, dan saling menyalahkan.
      Ini kuncinya saat menghadapi pencobaan.

      Yakobus 5: 9
      5:9. Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungutdan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.

      Kalau dalam pencobaan/penderitaan kita bersungut--saling berbantah, dan menyalahkan TUHAN--, TUHAN sebagai hakim akan berdiri di depan untuk menghukum kita. Sudah kena pencobaan, kena hukuman lagi. Apa gunanya? Jadi cerai-berai--nikah tercerai-berai.

      Jalan keluarnyaadalah saat dalam pencobaaan, kita berdamai--saling mengaku dan mengampuni--, sehingga darah Yesus menyelesaikan dosa-dosa. Kalau dosa selesai, Yesus hadir sebagai imam besar untuk menyelesaikan semua masalah yang mustahil; tangan anugerah Imam Besarsanggup untuk menyatukan nikah--bukan cerai-berai. Kalau nikah atau penggembalaan ada masalah, ini caranya. Yang bersalah mengaku, yang benar mengampuni.

      Kalau dosa saja bisa diselesaikan oleh darah Yesus, berarti semua masalah bisa diselesaikan dan menyatukan kita; nikah, penggembalaan dan fellowshipjadi satu.

    • Sabar menunggu waktu TUHAN.
      Artinya: jangan mengambil jalan sendiri di luar firman pengajaran yang benar--di luar alkitab. Biar yang suruh pendeta, jangan! Itu sama dengan jalan buntu dan binasa--di luar rel.

      Kereta api kalau di luar rel, pasti hancur. Lebih hebat kereta apinya, begitu keluar dari rel, lebih cepat juga ke neraka. Jangan! Sabarlah menunggu waktu TUHAN. Jangan seperti Saul. Baru saja selesai membakar korban, Samuel datang.
      Istilah 'baru saja' ini bisa dalam hitungan detik.

      "Om Pong dulu katakan: Orang sudah tanya nasihat, diberi nasihat dari gembala, malah tanya orang lain dan akhirnya diberikan nasihat yang salah. Hancur semuanya."

      Tetap pertahankan jalan TUHAN!
      Kalau belum ditolong TUHAN, koreksi diri lewat ketajaman pedang fiman; dengarkanlah firman--perbaiki apa yang tidak baik--sampai bisa menyerah sepenuhnya kepada TUHAN, sama dengan mengulurkan dua tangan dan tangan anugerah TUHAN yang besardiulurkan untuk memulihkan dua kali lipat; memberkati dua kali lipat--yang jasmani dan rohani--sampai hidup kekal.

    Abrahammenjadi tiang iman, hasilnya: ada tangan anugerah yang besar--Jehova Jireh--, sehingga yang tidak ada menjadi ada, sampai menyediakan di atas gunung TUHAN--menjadi mempelai wanita TUHAN. Ayubdipulihkan dua kali lipat--diberkati jasmani dan rohani sampai hidup kekal.

  3. Zaman akhir; zmaan Allah Roh Kudus: dari kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali--kurang lebih 2000 tahun.
    Sekarang (tahun 2016) adalah perpanjangan waktu dari TUHAN. Jangan main-main!
    Diwakili oleh jemaat Filadelfia--jemaat bangsa kafir; kita semua.

    Wahyu 3: 8-10
    3:8. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Kudan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
    3:9. Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
    3:10. Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

    'membuka pintu'= berarti menghadapi pintu yang tertutup.
    'menuruti firman-Ku'= taat.
    'tidak menyangkal nama-Ku' = setia.

    Ayat 9= menghadapi jemaah iblis--ajaran palsu, dosa sampai puncaknya dosa--seperti Sodom Gomora--, ancaman, kekerasan, pemaksaan yang tidak benar--seperti Sadrakh, Mesakh, Abednego dipaksa menyembah patung.
    Ayat 10= menghadapi antikris yang berkuasa di bumi 3,5 tahun.

    Abraham orang yang hebat, berkatnya banyak--kaya sampai masa tua. Ayub orang nomor satu di sebelah timur--kesalehannya, kekayaannya hebat--, tetapi jemaat akhir zaman kecil dan tidak berdaya.

    Abraham hebat, tetapi bisa bimbang--jadi tiang yang miring; Ayub yang hebat juga bisa putus asa. Bagaimana yang kecil ini? Yang dihadapi juga luar biasa.
    Kekuatan yang kecil--tidak berdaya--tetapi menghadapi pencobaan yang besar.

    Ayat 8= praktik imanadalah:

    • Taat dengar-dengaranpada firman pengajaran yang benar apapun resikonya. Seringkali ini dianggap bodoh.

      "Seperti di Medan, dokter spesialis harus ikuti ibadah Minggu, selasa, kamis dan sabtu (ibadah kaum muda). Sekarang saya datang di sana Senin pagi, dia ikuti juga. Sampai pernah saat makan bersama, ada dokter lain katakan: Kau bagaimana? Kau mau makan apa kok terus ke gereja? Saya dengar sendiri. Seringkali kalau kita taat pada firman, sampai dianggap orang bodoh. Tidak apa-apa. Bodoh bagi manusia, tetapi dipilih oleh TUHAN (dalam 1 Korintus: yang bodoh, yang tidak bijak, tetapi dipilih; dipakai oleh TUHAN). Kalau dianggap pintar oleh dunia, hati-hati, bisa tidak dipilih oleh TUHAN."

    • Tidak menyangkal nama TUHAN= setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Kalau sudah tidak setia, mulai menyangkal nama TUHAN. Juga setia dalam doa penyembahan--selalu menyeru nama TUHAN, bukan nama orang lain. Kita hanya percaya dan berharap TUHAN.

      Contohnya: saat Petrus hampir tenggelam, kalau ia memanggil nama temannya di kapal (11 orang), ia bisa tenggelam. Panggil satu nama saja: Yesus tolong! Akhirnya Petrus tertolong.

    Tetapi waspada!Di tengah praktik iman--sudah taat dan setia--jangan seperti yang berikut:

    • Jangan seperti Abraham! Jangan dengar suara asing!Pasti miring atau bimbang!
    • Jangan ada kebenaran sendiriseperti Ayub! Pasti jatuh, putus asa, kecewa dan tinggalkan TUHAN!

    Tetap taat dan setia, tetapi dua hal ini yang kita jaga.

    Biar saja, kalau orang katakan pengajaran kita salah. Nanti akan bosan sendiri.
    TUHAN katakan pada Yudas: Ada orang yang mau mengangkat tumit. Tidak akan kuat, pasti jatuh.

    Pelayan TUHAN, hamba TUHAN tidak boleh pensiun, kecuali kalau hamba TUHAN tidak bisa bicara lagi. Itu terserah TUHAN.

    Sekalipun kekuatan kecil--bangsa kafir tidak berdaya dan tidak berharga--, tetapi kalau taat dan setia--mengulurkan tangan pada TUHAN--, Dia Imam Besar juga mengulurkan tangan anugerah yang besarkepada kita.

    Hasilnya:

    • Tangan anugerah TUHAN yang besar membuka pintu-pintubagi kita.
      Artinya:

      1. Pemeliharaan dan perlindungan TUHANmulai dari sekarang di zaman yang sulit--banyak pintu tertutup, sudah berusaha tetap tertutup; masuk era jemaat Fildelfia--, sampai zaman antikris berkuasa di bumi 3,5 tahun.

        Tangan anugerah TUHAN menjadi dua sayap burung nasar yang menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata antikris. Kita dipelihara langsugn oleh TUHAN lewat firman pengajaran--gulungan kitab--dan perjamuan suci. Dulu, nabi disuruh makan gulungan kitab; Yohanes juga demikian, TUHAN katakan: Makanlah! Sekarang kita makan firman.

        Ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci adalah latihan menyingkir ke padang gurun. TUHAN tolong kita semua.

      2. Tangan anugerah TUHAN sanggup memberikan masa depan yang indah dan berhasil. Kaum muda, urusan kita hanya ini--menjadi tiang iman--, urusan selanjutnya adalah tangan anugerah TUHAN yang besar. Kalau kita kecil, sudah tepat berada dalam tangan anugerah TUHAN yang besar.

        Tiang iman, artinya (1)menjadi seperti Abraham yaitu memberikan persepuluhan, yakin--tidak bimbang--, dan rela berkorban apapun.
        Juga (2)menjadi seperti Ayub--jangan putus asa, tetapi tekun dan sabar sampai kita dapat berkat dobel. Dan yang terakhir, (3)menjadi seperti jemaat Filadelfia, yaitu taat dan setia--ulurkan tangan kepada TUHAN--, dan masa depan kita ada di dalam tangan anugerah TUHAN yang besar.

        Tangan anugerah TUHAN lebih besar dari apapun juga. Jangan ragu! TUHAN tolong kita semuanya.

    • Pintu Yerusalem baru terbuka; pintu sorga terbuka.
      Artinya: kita mengalami pembaharuandari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--mujizat terbesar. Yerusalem baru adalah kota terang--tanpa malam. Sekarang di dunia ini sudah banyak, tambah malam, orang tambah datang--kota tanpa malam; terang terus. Nanti Yerusalem baru juga kota terang. Artinya: kita diubahkan mulai dari jujur--terang-terangan.

      Kita harus jujur mulai dari soal TUHAN--pengajaran benar--, dosa--kalau salah mengaku--, dan jujur dalam segala hal.

      Kalau yang rohani terjadi, mujizat jasmani juga terjadi--pintu di dunia terbuka semuanya--, yaitu tidak ada yang mustahil bagi TUHAN. Sampai satu waktu kalau TUHAN datang kembali kedua kali, terjadi mujizat yang terakhir, yaitu dalam sekejap mata kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia--sempurna seperti Dia. Kita terangkat di awan-awan yang permai bersama dengan Yesus, sampai terangkat ke Yerusalem baru untuk selama-lamanya. Kita menjadi tiang penopangdi Yerusalem baru selama-lamanya dan tidak keluar lagi dari situ.

      Wahyu 3: 12
      3:12. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokogurudi dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

      Sokoguru= tiang penopang.

Gulungan kitab dibukakan adalah firman yang tertulis; ilham dari TUHAN. Mari terima pengajaran supaya kita menjadi tiang iman, seperti Abraham, Ayub, dan jemaat Filadeflia.

Sudah selamat, diberkati, dan dipakai, baik, tetapi kita harus menerima firman pengajaran yang benar, supaya menjadi tiang iman. Kita hidup dalam tangan anguerah TUHAN; mengandalkan tangan anguerah TUHAN yang besar, supaya kita dibimbing terus ke pegunungan sampai sempurna; menuju Yerusalem baru--tidak menoleh ke belakarang.

Jangan lepas dari tangan anugerah TUHAN!Kalau sudah besar atau berhasil, mengecil. Abraham dan Ayub sudah hebat, tetapi tidak mampu. Yang kecil dan tidak berdaya, tetap mohon TUHAN pegang kita, supaya bisa menjadi tiang iman.

Perjamuan suci adalah sumber anugerah TUHAN yang besar. Kaum muda, tidak usah takut akan masa depan! Kalau ada di dalam tangan anugerah TUHAN yang besar--menjadi tiang iman--, TUHAN mampu melakukan semuanya.

Ayub hebat dan kaya, tetapi di luar anugerah TUHAN, habis.
Abraham hebat, tetapi dengar suara asing, habis.
Paling tepat adalah berada di dalam tangan anugerah TUHAN! Kalau sudah ada tiang yang miring atau hancur, kembali kepada TUHAN! Dunia semakin jahat, najis, dan hancur, biarlah anugerah TUHAN semakin besar. Serahkan semua kepada TUHAN!

Perjamuan suci adalah bukti belas kasih TUHAN kepada kita. Jangan jadi tiang garam di akhir zaman. Tetap jadi tiang iman sampai jadi tiang penopang di Yerusalem baru!

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Oktober 2024 (Sabtu Sore)
    ... dirinya musuh Allah. Tidak lagi mengutamakan perkara sorga tetapi menggembar-gemborkan perkara dunia sehingga terpengaruh oleh dunia kesibukan kesukaan kesusahan dan lain-lain yang membuat tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Beribadah melayani dengan api dosa dan puncaknya dosa sama dengan mempertahankan dosa mulai dari dusta. Berarti melayani tanpa kesucian padahal Tuhan menuntut ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 12 Mei 2013 (Minggu Sore)
    ... . Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Yang pertama karena Yusuf tergembala dengan benar. Artinya Yusuf tekun dalam kandang penggembalaan ketekunan dalam macam ibadah pokok makan Firman pengggembalaan yang benar. Penggembalaan ...
  • Ibadah Natal Kaum Muda Malang, 10 Januari 2009 (Sabtu Sore)
    ... harus binasa. Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri apalagi menyelamatkan orang lain. Yesus adalah satu-satunya manusia tidak berdosa yang bisa menyelamatkan manusia berdosa lewat korbanNya di kayu salib. Bagaimana tanda orang selamat Kisah Rasul - tahu dengan pasti iman percaya pada Yesus. Bertobat yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Babtisan air ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Desember 2014 (Minggu Pagi)
    ... kasih karunia jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Ini supaya kita bisa menerima kasih karunia Tuhan yang seharga korban Kristus yang tidak bisa dibayar dengan apa pun juga. Kisah Rasul Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira karena mereka telah dianggap layak ...
  • Ibadah Doa Malang, 22 April 2021 (Kamis Sore)
    ... orang anak. . Dari sana pergilah ia ke gunung Karmel dan dari sana pula kembalilah ia ke Samaria. Beruang mencabik-cabik empat puluh dua anak di Betel rumah Allah karena mencemooh Elisa. Elia gambaran dari Roh Kudus hujan awal. Elisa gambaran dari Roh Kudus hujan akhir. Jadi beruang mencabik-cabik gereja Tuhan yang belum dewasa ...
  • Ibadah Doa Malang, 28 Desember 2023 (Kamis Sore)
    ... Tuhan sudah menciptakan manusia sama mulia dengan Tuhan dan ditempatkan di taman Eden mengalami suasana kepuasan kebahagiaan Surga. Namun manusia jatuh dalam dosa dan dibuang ke dunia kehilangan suasana Surga diganti suasana kutukan letih lesu beban berat susah payah air mata. Roma Semua manusia sudah berbuat dosa sampai puncak dosa ...
  • Ibadah Doa Malang, 28 Juni 2018 (Kamis Sore)
    ... tinggal di dalam kita yaitu Doa sesuai dengan firman Allah artinya doa sesuai dengan kehendak Tuhan sehingga doa dijawab Tuhan. Yakobus Atau kamu berdoa juga tetapi kamu tidak menerima apa-apa karena kamu salah berdoa sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Doa yang didorong hawa nafsu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Maret 2017 (Kamis Sore)
    ... firman Allah. Wahyu Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya sebab waktunya sudah dekat. Wahyu Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini Oleh sebab itu kita harus menggunakan waktu yang singkat untuk Membaca Alkitab ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Mei 2015 (Sabtu Sore)
    ... dan korban Kristus. Mezbah Dupa Emas yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Dalam ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok tubuh jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga setan tidak bisa menjamah kita. Supaya Tuhan mengisi kita dengan tenaga dan kuasa. Supaya Tuhan mengutus kita ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 Juni 2011 (Minggu Sore)
    ... penyaliban daging Musa tahun di Mesir menunjuk pada MASA PERTUMBUHAN. Kisah Rasul - . Pada waktu itulah Musa lahir dan ia elok di mata Allah. Tiga bulan lamanya ia diasuh di rumah ayahnya. . Lalu ia dibuang tetapi puteri Firaun memungutnya dan menyuruh mengasuhnya seperti anaknya sendiri. . Dan Musa dididik ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.