Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Kita masih melanjutkan
manfaat kenaikan Yesus ke sorga(diterangkan mulai dari
Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 30 Mei 2019):
- Yohanes 14: 1-3
14:1."Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
14:2.Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
14:3. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
Yang pertama: Yesus naik ke sorga untuk menyediakan tempat bagi kita(diterangkan pada Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 30 Mei 2019).
Tugas kita di bumi adalah menyediakan tempat bagi Yesus sebagai Kepala, yaitu tubuh-Nya yang sempurna.
Artinya: kita harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Ibrani 2: 17
2:17.Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besaryang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Yang kedua: Yesus mati, bangkit, dan naik ke sorga untuk menjadi Imam Besar dan Gembala Agungyang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa, untuk melakukan pelayanan pendamaianatas dosa-dosa kita (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 02 Juni 2019sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Juni 2019).
Dosa adalah pemisah antara manusia dengan Allah sehingga semakin hari semakin jauh terpisah, dan kalau dibiarkan satu waktu akan terpisah selamanya--sorga dan neraka. Karena itu kita harus berdamai, supaya dosa diselesaikan, dan kita bisa terangkat ke sorga bersama-sama dengan Dia.
- Kisah Rasul 1: 8-11
1:8.Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
1:9.Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Iadisaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
1:10.Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11.dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang samaseperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Yang ketiga: Yesus naik ke sorga dengan dua janji (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 09 Juni 2019):
- Ayat 8= janji pencurahan Roh Kudus--kita kenal dengan hari Pentakosta; Roh Kudus langsung dari sorga--(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 09 Juni 2019).
- Ayat 11= janji untuk segera datang kembali kedua kali dan mengangkat kita semua ke awan-awan yang permai sampai ke sorga sehingga di mana Yesus berada, kitapun berada; tidak terpisah lagi selamanya.
Dua janji ini digabung menjadi satu yaitu: untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan kita terangkat ke sorga, kita mutlak membutuhkan Roh Kudus.
Tuhan tahu manusia darah daging lemah, karena itu butuh kuasa Roh Kudus.
AD. 3Kita sudah belajar kuasa Roh Kudus untuk bersaksi, menghibur, dan menolong (diterangkan pada
Ibadah Raya Surabaya, 09 Juni 2019).
Malam ini kita belajar kuasa Roh Kudus berikutnya yaitu
sanggup membebaskan kita dari gaya gravitasi bumi atau daya tarik duniayang membuat kita tenggelam di lautan dunia bahkan di lautan api dan belerang/neraka selamanya--dikaitkan dengan naik ke sorga.
Manusia darah daging mengikuti hukum gravitasi, yaitu selalu turun ke bawah biarpun bisa loncat tinggi, karena itu perlu kuasa Roh Kudus untuk membebaskan kita dari gaya gravitasi dunia, supaya kita bisa naik terus.
Inilah kekuatan Roh Kudus.
Ada tiga tingkatan daya tarik dunia yang hanya bisa dilawan dengan kuasa Roh Kudus:
- Yakobus 4: 4
4:4.Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan duniaadalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Daya tarik dunia yang pertama: bersahabat dengan dunia.
Dunia menggunakan segala cara supaya kita bersahabat dengan dia, sehingga membuat kita tidak setia kepada Tuhan bahkan bermusuhan dengan Allah.
Praktiknya:
- 2 Korintus 11: 3-4
11:3.Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4.Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Ini adalah masa pertunangan, tinggal satu langkah lagi menikah dengan Tuhan di awan-awan yang permai--pernikahan rohani.
Praktik pertama: kehilangan kesetiaan yang sejati kepada Kristus--seperti Hawa diperdaya ular di taman Eden.
Sekarang artinya: tidak setia pada pribadi Tuhan/firman pengajaran yang benarkarena tidak tegas untuk menolak suara ular, itulah gosip dan ajaran yang tidak sesuai dengan pengajaran yang benar--'kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan'.
Sekian lama Hawa setia pada firman pengajaran yang benar/pribadi Tuhan, dan dia mengalami suasana Firdaus, tetapi waktu ular datang ia tidak tegas.
Tidak tegas sama dengan tidak berada dalam urapan; sama dengan manusia daging.
- Praktik kedua: tidak setia dalam nikah yang benar.
Kalau tidak setia pada pribadi Tuhan/pengajaran yang benar, pasti tidak setia pada nikah yang benar.
Artinya: saling menyalahkan--ketika Adam dan Hawa berbuat dosa dan telanjang, lalu Tuhan datang kepada mereka, tetapi mereka saling menyalahkan--, saling menghakimi, terjadi tawar hati--nikahnya tawar, air anggur yang manis hilang--, kalau dibiarkan akan mengalami kepahitan, dan akhirnya terjadi kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, perceraian, sampai kawin cerai--hidup dalam perzinahan.
Kalau tidak setia dalam pengajaran yang benar, bahaya, pasti tidak setia dalam nikah yang benar.
- Praktik ketiga: tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan--menjadi hamba yang jahat dan malas.
Matius 25: 26, 30
25:26.Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:30.Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Jahat= menghakimi termasuk menggosipkan dan memfitnah orang lain, mulai dari dalam nikah, kemudian penggembalaan, dan akhirnya terjadi kebencian tanpa alasan. Hati-hati!
Kalau sudah malas, pasti jahat.
Akibatnya: kehilangan Firdaus, dan masuk dalam kutukan. Bahaya! Dulu Adam dan Hawa diusir ke dalam dunia yang penuh kutukan; biarpun hebat tetapi hidup mulai letih lesu, berbeban berat, susah payah, dan air mata--sudah kena pengaruh dunia/gravitasi bumi. Kalau dibiarkan, akan masuk dalam kegelapan yang paling gelap; binasa selamanya di neraka.
Kita butuh Roh Kudus. Manusia daging memang tidak setia, tetapi cepat bosan. Perempuan Samaria kawin cerai, akhirnya bosan, sampai lima kali belum cukup, itulah manusia daging yang tidak setia.
Harus ada Roh Kudus, supaya kita tidak ditarik untuk bersahabat dengan dunia!
Yohanes 14: 26
14:26.tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkansegala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkankamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Kegunaan Roh Kudus:
- Yang pertama:
- Mengajarkan firman pengajaran yang benar--perkataan Yesus, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
Jangan dengar suara ular!
- Menolong kita untuk mendengar firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan--seperti anjing menjilat remah-remah roti.
Kita tegas untuk menolak ajaran lain--termasuk gosip.
- Menolong kita untuk mengerti firman.
Kalau mendengarnya tidak sungguh-sungguh, sulit untuk bisa mengerti firman. Harus tegas, supaya Roh Kudus menolong kita untuk mengerti firman pengajaran yang benar.
- Menolong kita untuk percaya pada firman pengajaran yang benar--firman menjadi iman di dalam hati.
Kita menyimpan firman pengajaran yang benar di hati, sehingga kita selalu MENGINGAT DAN SETIA PADA FIRMAN PENGAJARAN YANG BENAR. Kalau ada suara ular kita langsung ingat firman.
"Satu waktu kami mendengar firman tentang 46 tahun Bait Allah dibangun. Yang mendengar berkata: Hebat, dahsyat, 46 tahun masih kurang, ditambah 20 tahun lagi. Saya berkata: 'Salah pak, 46 ditambah 20 sama dengan 66, berarti alkitab yang dirombak.' Baru mereka sabar. Ingat firman! Saya juga ingat pernah mendengar khotbah dalam satu persekutuan--catatan isteri saya juga sama--: Kenapa Yesus tidak mau turun dari kayu salib? Karena Dia menjaga gengsi. Saya tambah yakin untuk tidak datang pada fellowship itu karena saya ingat firman. Mengingat firman bukan di otak, tetapi di hati--menjadi pengalaman hidup. Tolak yang tidak benar! Setia pada pribadi Tuhan/pengajaran yang benar!"
Kalau bisa menyimpan firman di hati--mengingat dan setia pada firman; berpegang teguh pada firman--, maka kita punya biji mata; tidak gelap, tetapi terang. Tidak ada yang bisa mengganggu gugat.
Amsal 7: 2
7:2.Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.
Firman tidak bisa diganggu gugat oleh apapun dan siapapun. Ini yang penting! Hidup kita akan terang.
Tetapi kalau firman dicampur aduk, hidup kita akan gelap--tidak punya biji mata.
- Yang kedua: setia pada firman pasti SETIA DALAM NIKAH. Kalau ada pengajaran yang benar, nikah bukan saling menghakimi tetapi saling mengaku dan mengampuni, sehingga bisa tetap menjadi satukarena darah Yesus membasuh dosa-dosa kita.
- Roma 12: 11
12:11.Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Yang ketiga: Roh Kudus membuat kita SETIA BERKOBAR-KOBAR DALAM IBADAH PELAYANAN KEPADA TUHAN--tidak bisa diganggu gugat oleh apapun.
Sibuk kerja atau kuliah, silakan, tetapi ibadah pelayanan tetap tidak bisa diganggu gugat.
Ini berarti kita terlepas dari daya tarik dunia.
Tadi, nomor satu adalah pengajaran--pokok anggur yang benar/pribadi Yesus. Tidak bisa diganggu gugat. Kalau kita menyerah, kita seperti tidak memiliki biji mata, sehingga menjadi gelap.
Biar dia hebat, tetapi kalau dia berusaha mengubah pengajaran, dia akan hidup dalam kegelapan--kehilangan biji mata.
Begitu juga dengan ibadah pelayanan. Utamakan ibadah pelayanan, supaya jangan kehilangan biji mata.
Dan terakhir, jangan coba-coba mengkhianati nikah supaya jangan kehilangan biji mata.
Wahyu 1: 14
1:14.Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
Setia menyala-nyala dalam pengajaran yang benar, nikah yang benar, dan ibadah pelayanan kepada Tuhan sama dengan mata Tuhan yang bagaikan nyala api--kita menjadi biji mata Tuhan sendiri yang tidak bisa diganggu gugat oleh apapun dan siapapun. Luar biasa! Kalau kita membela kesetiaan kita kepada Tuhan, Dia juga akan membela kita seperti biji mata-Nya sendiri.
Hasilnya:
- Kita yang kecil tidak berdaya selalu dilindungi dan dipelihara oleh Tuhandi tengah dunia yang sulit, tandus, penuh binatang buas, celaka marabahaya--raja Daud mengatakan: hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut.
Kita dilindungi sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, kita disingkirkan ke padang gurun, dipelihara langsung oleh Tuhan lewat firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci.
Ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci adalah latihan menyingkir ke padang gurun.
- Sebutir pasirpun tidak boleh masuk--banyaknya masalah dan dosa di dunia sama seperti pasir di padang gurun--, artinya: aman, damai sejahtera, semua enak dan ringansekalipun dunia ini tandus, penuh dengan pasir dosa dan masalah.
Kalau enak dan ringan, kita akan terangkat. Kalau nikah, melayani Tuhan, sampai semuanya sudah enak dan ringan, maka kita pasti terangkat ke sorga.
Tetapi kalau letih lesu, berarti turun, periksa, jangan-jangan sudah bersahabat dengan dunia--tidak setia--atau mungkin datang beribadah tetapi karena terpaksa. Jangan! Rugi!
Mari perjuangkan pengajaran, nikah, dan ibadah seperti memperjuangkan biji mata sendiri, sampai kita menjadi biji matanya Tuhan!
- 1 Yohanes 2: 15-16
2:15.Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
2:16.Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan dagingdan keinginan mataserta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Daya tarik dunia yang kedua: mengasihi duniasehingga tidak mengasihi Tuhan dan sesama--tanpa kasih.
Praktiknya:
- Jatuh/tenggelam dalam keinginan mata, yang mengarah pada dosa makan minum (merokok, mabuk, dan narkoba)--seperti dulu Hawa melihat buah yang dilarang Tuhan, dan ia menginginkannya.
Kalau ada keinginan mata tidak mungkin mengasihi Tuhan dan sesama.
Bayangkan kalau satu orang merokok di rumah, bagaimana keluarganya! Itu berarti tanpa kasih; yang ada hanya mengasihi diri sendiri dan dunia.
Kaum muda kalau sampai kena narkoba, bagaimana orang tuanya? Seperti disambar halilintar.
"Saya pernah melayani di penjara di Malang, orang tuanya tidak kuat. Saya saja tidak kuat melihatnya."
- Jatuh/tenggelam dalam keinginan daging, yang mengarah pada dosa kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, dan nikah yang salah: kawin lari--tidak direstui orang tua--, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
Kaum muda, hati-hati pada masa pacaran, kalau diminta yang najis-najis, itu bukan kasih, tetapi mengasihi sendiri dan dunia; hanya hawa nafsu daging--tidak mengasihi sesama.
Tanpa kasih, semua akan sia-sia; berbahasa malaikatpun kalau tanpa kasih, sia-sia. Jangankan berbuat dosa, berbuat baikpun kalau tanpa kasih, tidak ada gunanya, dan menuju pada kebinasaan. Kenapa kita harus masuk di situ?
- Jatuh/tenggelam dalam keangkuhan hidup--sombong--yaitu
- Mengandalkan/mengutamakan sesuatu di dunia lebih dari Tuhan. Dia merasa hidup dari dunia, bukan Tuhan.
Termasuk hamba Tuhan seringkali mengabaikan Tuhan. Sombong!
Tugas hamba Tuhan adalah ibadah pelayanan tetapi sekarang tidak mau.
- Dan puncaknya adalah tidak taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar; melawan Tuhan seperti Adam dan Hawa. Benar-benar ia diusir ke dalam dunia--ditarik dari Firdaus ke dalam dunia yang penuh letih lesu dan beban berat.
Itulah kekuatan daya tarik dunia. Apalagi kita yang sudah berada di dalam dunia, kalau tidak hati-hati--kristen biasa--, bahaya. Yang dari Firdaus saja bisa sampai ke dunia, apalagi yang sudah di dalam dunia. Harus hati-hati!
Sungguh-sungguh pada Tuhan, karena kita mau kembali ke sorga, bukan dunia ini tujuan kita. Harus menomorsatukan Tuhan! Tidak bisa tidak. Semua akan menjadi sia-sia kalau kita sombong.
Kalau mengasihi dunia, akibatnya: sedanglenyapbersama dengan dunia--bukan akan lenyap--, kiamat, sampai habis sama sekali--binasa di neraka selamanya.
1 Yohanes 2: 17
2:17.Dan dunia ini sedang lenyapdengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Raja Herodes gambaran dari orang hebat, tetapi dia sombong--menolak firman yang keras saat Yohanes menegor dia: Tidak halal engkau mengambil Herodias!. Seharusnya ia minta ampun, tetapi ia melawan dan memenjarakan Yohanes Pembaptis. Ia bukan melawan hamba Tuhan tetapi Tuhan. Akhirnya jatuh dalam dosa makan minum--pesta--, kawin mengawinkan, sampai binasa sekeluarga.
Kalau tidak taat pada firman pengajaran yang benar, yang disampaikan seorang hamba Tuhan, ia bukan melawan hamba Tuhan, tetapi Tuhan.
Hati-hati! Kalau ada satu orang di keluarga kita yang salah, jangan ikut-ikut, siapa tahu bisa menolong. Tetapi kalau kita ikut, tidak bisa tertolong lagi, dan sekeluarga akan binasa--seperti Adam ikut salah karena mengikuti isterinya.
Jangan ikut-ikut dan menyetujui yang salah! Tuhan tolong kita semua.
Kita butuh Roh Kudus supaya tidak mengasihi dunia dengan segala keinginannya, tetapi TAAT.
Roma 8: 15
8:15.Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Hanya kuasa Roh Kudus yang menolong kita untuk tidak mengikuti keinginan mata, keinginan daging, dan keangkuhan hidup; kita tidak mengasihi dunia, sehingga kita bisa taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar sampai daging tidak bersuara lagi.
Di taman Getsemani, Yesus berdoa: Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku.Itu keinginan/pikiran/kehendak daging-Nya karena Ia tidak bersalah. Tetapi Ia berkata: bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi--'ya Abba, ya Bapa!'.
Taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi sama dengan mengasihi Tuhan lebih dari semua; berarti kita terlepas dari dunia.
Daging tidak bisa taat, tetapi penuh keinginan yang membuat sombong dan melawan Tuhan. Lewat Roh Kudus semua ditekan sehingga kita bisa taat dengar-dengaran.
1 Petrus 1: 22
1:22.Karena kamu telah menyucikandirimu oleh ketaatankepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihidengan segenap hatimu.
Kalau kita taat pada firman pengajaran yang benar kita akan hidup dalam kesucian, dan kita bisa saling mengasihidengan tulus ikhlas. Ini yang penting!
Benar dan suci dulu, baru saling mengasihi dengan sungguh-sungguh. Itu yang benar.
Kalau berkata: Kami berbuat najis karena saling mengasihi.Salah besar!
Jaga masa pacaran dan tunangan, bahkan sudah menikah sekalipun tetap jaga kesucian. Kalau tidak suci, berarti tidak mengasihi tetapi hanya keinginan dan hawa nafsu daging--mengasihi dunia.
Kalau sudah saling mengasihi, kita bisa saling menghormatidalam nikah--tahu kedudukan sebagai suami, isteri, anak, dan orang tua--, sampai saling melayani, sehingga tercipta kerukunan/kesatuan.
Harus benar, suci, dan saling mengasihi!
Roma 15: 5-6
15:5.Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunankepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,
15:6.sehingga dengan satu hatidan satu suarakamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.
Kalau sudah suci, saling mengasihi, saling menghormati, sampai saling melayani, akan terjadi kerukunan, yaitu satu hati. Di dalam nikah, penting, kalau tidak satu hati, susah, bisa terjadi perceraian diam-diam sekalipun satu kamar dan satu rumah--seperti Yusuf dan Maria; Yusuf menggunakan pendapatnya sendiri, sedangkan Maria mendapat firman.
Satu hati sama dengan satu meja, artinya hati diisi dengan satu pengajaran yang benar, itulah alkitab. Kalau tidak satu pengajaran yang benar, tidak akan bisa menjadi satu. Kalau kembali pada alkitab, pasti sama, kalau tidak, berarti bukan satu pengajaran.
Karena itu harus satu iman/satu pengajaran, satu baptisan--dulu satu bahtera Nuh--, sampai satu suarapenyembahan yang benar.
Pada meja roti sajian ada dua belas roti yang disusun menjadi dua susun, enam buah sesusun--66 menunjuk pada pengajaran yang benar/alkitab.
Enam pertama menunjuk pada suami yang sudah diubahkan dan diisi dengan pengajaran yang benar.
Enam yang kedua adalah isteri yang sudah diubahkan oleh firman.
Dua ini menjadi satu kesatuan, lalu di atas roti ada dupa yang dibakar--satu suara penyembahan: Haleluya.
Inilah kerukunan/kesatuan. Ada apa-apa, tinggal menyembah, betapa indahnya. Kalau tidak satu hati dan satu suara, saat ada masalah, justru kacau.
Mazmur 133: 1-3
133:1.Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
133:2.Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
133:3.Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Ada kerukunan ciptaan manusia--'dari pada ramai, sekalipun salah biar sajalah', bahaya, kelihatannya rukun tetapi hancur. Ini orang yang tidak bertanggung jawab; tanpa kasih.
Seringkali gembala juga tidak mau mengambil resiko. Mau salah atau benar, yang penting baik. Itu ciri orang dunia. Sekalipun baik, tetapi kalau tidak benar, itu adalah kepura-puraan yang paling dahsyat. Hati-hati! Ia sama dengan setan yang menyamar sebagai malaikat terang.
Benar dan suci dulu, baru baik, itu yang dari Tuhan.
Kerukunan yang benar adalah kembali pada satu pengajaran dan satu suara.
Kalau rukun, hasilnya:
- Semua menjadi baik dan indah pada waktunya.
- Tuhan memerintahkan berkat-Nya:
- Berkat jasmani; tidak bergantung pada jenis usaha dan lokasinya.
"Saya pernah melayani ibadah natal ke desa, lalu ada jemaat dari desa itu yang setia datang. Dulu naik motor, kemudian mengajak isterinya, tetapi ada dua orang anak, akhirnya beli motor yang ada gerobaknya. Pagi-pagi berangkat jam empat pagi lewat liku-liku gunung. Sekarang sudah pakai mobil. Kemudian dia minta didoakan tokonya. Saya kira di desa, ada jalan besar, ya tokonya di situ, ternyata masih belok lagi, jalannya lebih kecil, masih belum tokonya, belok lagi, sudah tidak ada jalannya, di situ tokonya. Permisi, di sebelahnya ada kandang. Tetapi Tuhan bisa memerintahkan berkat tidak peduli lokasinya."
- Berkat rohani= kebahagiaan sorga.
- Berkat rumah tangga= dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus--disatukan oleh Tuhan--; bisa melayani rumah tangga, dan sebentar lagi ditingkatkan untuk melayani dalam penggembalaan dan antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus.
- Berkat hidup kekal selamanya di sorga.
Yang penting terlepas dari sahabat dunia--enak dan ringan; hidup sudah terangkat--, kemudian terlepas dari kasih akan dunia--ada janji hidup kekal selamanya; kita terangkat ke sorga.
- Roma 12: 2
12:2.Janganlah kamu menjadi serupa dengan duniaini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Daya tarik dunia yang ketiga: menjadi serupa dengan dunia.
Artinya: tidak mengalami keubahan hidup sekalipun keluar masuk gereja karena hanya kewajiban dan tidak ada firman pengajaran--tetap manusia darah daging yang keras hati.
Praktiknya: sekalipun ia tahu tetapi tidak mau sampai tidak bisa membedakan antara yang benar dari pada yang tidak benar, mulai dari pengajaran/pribadi Tuhan yang benar dari pada yang tidak benar, akhirnya tidak bisa membedakan ibadah pelayanan, nikah, dan semua yang benar dari pada yang tidak benar, bahkan yang benar jadi salah, salah jadi benar--tidak jujur/tulus; kalau tidak tegas, tidak akan jujur/tulus. Kalau tegas, enak.
"Saya dulu sempat mengeluh sampai mau keluar dari pastori karena selalu disalahkan orang soal tanah gereja. Saya dianggap tidak bisa bertetangga. Saya orang desa, saya tahu bertetangga, tetapi ini sudah keterlaluan. Kunci mobil saya diminta jam tiga pagi, jam satu, jam dua, lalu membakar sampah pas di depan kamar kami, sampai kami terbatuk-batuk. Seharusnya membakar sampahnya di belakang seperti sebelum saya datang. Tetapi saya dipersalahkan. Saya tidak cerita pada om Pong, tetapi waktu beliau datang, beliau bertanya: 'Tanah ini bagaimana?': 'Oh memberi ini itu.': 'Tidak bisa! Kembali ke sertifikat!' Itu pesan om Pong. Orang mengira saya tidak ada kasih karena menutup jalan. Tidak, tetapi mengikuti yang benar. Yang sebelumnya, baik tetapi tidak benar. Bagaimana bisa seperti itu? Suratnya tidak jelas, batas tanahnya tidak jelas. Saya berani mengikuti nasihat om Pong sekalipun dicaci maki, dianggap tidak punya kasih, biar saja. Aman. Sekarang saya bisa dapat garasi, satu ruangan penuh dengan jemaat. Luar biasa. Kalau tetap mempertahankan 'kasih' tetapi tidak benar, akan tetap begitu terus, meletakkan mobil saja susah. Tegas, kembali pada yang benar! Jangan berkata: yang penting baik; yang penting kasih. Salah!. Harus tegas dalam hal apapun!"
Sekarang dunia begitu, yang benar jadi salah malah yang benar mau disingkirkan, bahkan di dalam gereja Tuhan juga begitu, sudah sama dengan dunia.
Akibatnya:
- Salah pilih--memilih Barabas dari pada Yesus--= memilih yang salah, dan yang benar disalibkan= salah pilih dalam ibadah, jodoh, persekutuan, dan dalam segala hal, sehingga hanya menyesal seumur hidup.
Esau salah pilih dan ia menyesal selama-lamanya.
- Tidak sempurna. Kalau terus mempertahankan yang salah--kebenaran sendiri--; tidak akan bisa menyongsong kedatangan Yesus kedua kali tetapi musnah bersama dunia sampai binasa selamanya.
Oleh sebab itu kita butuh kuasa Roh Kudus, supaya tidak menjadi sama dengan dunia, tetapi Yesus.
Ini gunanya Roh Kudus. Karena itu Tuhan berjanji lebih dulu bahwa Ia akan mencurahkan Roh Kudus, setelah itu baru Dia datang kembali. Menjelang kedatangan Tuhan, biarlah Roh Kudus bekerja, supaya kita terlepas dari dunia. Sekalipun sudah menjadi serupa dengan dunia, selama masih ada Roh Kudus, biar dibongkar semua.
Jangan sampai terikat oleh dunia ini, sampai saat Tuhan datang kembali kita sudah terlepas dari dunia.
Buktinya: setia--hidup enak dan ringan--, taat dengar-dengaran, dan menjadi sama dengan Yesus.
Titus 3: 5
3:5.pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Roh Kudus mampu mengubahkan kita dari manusia darah daging yang serupa dengan dunia ini menjadi manusia rohani seperti Yesus--mujizat rohani--, mulai dari pembaharuan hati yang keras menjadi hati yang lembut--JUJUR/TULUS.
Roma 12: 2
12:2.Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Jujur/tulus sama seperti hati bayi yang hanya menangis kepada Tuhan; kita mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia akan mengulurkan tangan sehingga mujizat jasmani terjadi: suasana kutukan menjadi Firdaus; tidak ada menjadi ada, mustahil menjadi tidak mustahil, gagal menjadi berhasil dan indah, busuk menjadi harum, susah menjadi bahagia. Ini sudah dialami oleh penjahat yang disalib di sebelah Yesus, yang jujur mengakui dosanya. Penjahat saja ditolong Tuhan, apalagi kita.
Sekarang ini, manfaatkan Roh Kudus:
- Jangan bersahabat dengan dunia, tetapi setia dalam pengajaran, ibadah, dan nikah--bagaikan menjaga biji mata--sampai kita menjadi biji mata Tuhan.
- Jangan mengasihi dunia tetapi taat dan suci--saling mengasihi, rukun, kita semua menjadi satu di dalam Tuhan.
- Jangan serupa dengan dunia tetapi jujur mengakui apa adanya, bukan menghakimi orang lain! Kalau menghakimi orang lain, kita akan merosot.
Biar kita semua terangkat. Roh Kudus menolong kita. Sampai kalau Yesus datang kembali kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia. Tidak salah dalam perkataan. Kita bersorak sorai: Haleluyadi awan-awan yang permai bersama keluarga tercinta. Kita bersama Yesus selama-lamanya.
Kita membutuhkan Roh Kudus, apapun keadaan kita malam ini.
Ada kekurangan, kelemahan, kegagalan, dan kehancuran kita, tetapi ada Roh Kudus di tengah-tengah kita. Kita terlepas dari dunia ini untuk bersama Tuhan. Biar Roh Kudus menolong kita semua untuk menghadapi pengaruh dunia yang dahsyat, supaya kita semua terlepas dari pengaruh dunia dan melekat pada Tuhan.
Setelah Yesus mati, bangkit, dan naik ke sorga, barulah terjadi pencurahan Roh Kudus. Tuhan tahu manusia darah daging hanya diikat oleh dunia sampai menjadi sama dengan penjahat yang binasa selamanya. Tetapi Roh Kudus membebaskan kita dari dunia, bahkan penjahatpun bisa ditolong.
Mohon Roh Kudus lewat perjamuan suci. Ini yang mutlak kita butuhkan, sudah cukup, dan malam ini kita kembali pada suasana Firdaus.
Jangan bangga/putus asa dengan sesuatu, tetapi andalkan Roh Kudus.
Layak atau tidaknya kita makan dan minum perjamuan suci terletak pada ketulusan/kejujuran kita. Kalau kita jujur mengakui apa adanya, kita layak untuk makan dan minum perjamuan suci.
Perjamuan suci adalah uluran tangan Tuhan yang bisa melakukan apa saja sampai menyempurnakan kita semua. Semua yang buruk sudah Dia tanggung, dan yang terbaik bahkan suasana Firdaus Dia berikan bagi kita. Kita doakan keluarga kita supaya semua bisa terangkat di awan-awan.
Tuhan memberkati.