Dari siaran tunda Ibadah PTK di Medan Selasa MalamSalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat bertemu kembali dalam
fellowshipini, selamat mendengarkan firman Tuhan. Tuhan kiranya selalu memberkati kita semua. Damai sejahtera-Nya selalu dilimpahkan di tengah kita sekalian.
Tema:
Wahyu 19: 919:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang akan datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria sorga/Kepala--bukan bayi lagi--dengan sidang jemaat yang sempurna--kita semua; tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita sorga--di awan-awan yang permai--pertemuan di udara. Sesudah itu kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai/Firdaus yang akan datang (Wahyu 20), dan Yerusalem baru/kerajaan sorga yang kekal (Wahyu 21-22).
Dalam Tabernakel--kerajaan sorga di bumi yang dibuat oleh Musa atas perintah Tuhan--
perjamuan kawin Anak Domba ditunjukkan oleh alat TABUT PERJANJIAN; ini alat yang paling dalam.
Musa melihat kerajaan sorga di gunung Sinai, lalu Tuhan memerinntahkan ia untuk membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel.
Ada
tiga daerah dalam Tabernakel:
- Halaman/pelataran.
Keluaran 27: 9
27:9. "Haruslah engkau membuat pelataran Kemah Suci; untuk pelataran itu pada sebelah selatan harus dibuat layar dari lenan halus yang dipintal benangnya, seratus hasta panjangnya pada sisi yang satu itu.
Halaman= daerah kebenaran/keselamatan. Di luar Tabernakel adalah padang gurun. Padang gurun artinya dunia; manusia terhilang dan binasa. Tetapi begitu masuk halaman Tabernakel, ia dibenarkan dan diselamatkan.
- Ruangan suci/tempat kudus= daerah kesucian.
Keluaran 26: 33
26:33. Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat kudusdan tempat maha kudus.
- Ruangan maha suci/tempat maha kudus= daerah kesempurnaan.
Keluaran 26: 33-34
26:33. Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat kudus dan tempat maha kudus.
26:34. Tutup pendamaian itu haruslah kauletakkan di atas tabuthukum di dalam tempat maha kudus.
Di sinilah tempatnya tabut perjanjian--pertemuan Mempelai Pria dan mempelai wanita sorga.
Peti perjanjian terdiri dari dua bagian:
- Tutup pendamaian dengan dua kerub dari emas murni.
Emas murni menunjuk pada zat ilahi; keilahian.
Keluaran 25: 17-19
25:17. Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya.
25:18. Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.
25:19. Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya.
Kerub I= Allah Bapa= Tuhan.
Tutup pendamaian dengan tujuh percikan darah di atasnya= Anak Allah= Yesus.
Kerub II= Allah Roh Kudus= Kristus.
Jadi, tutup pendamaian dengan dua kerub dari emas murni menunjuk pada Tuhan Yesus Kristus dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga--di atas tabut perjanjian ada shekinah glorykalau dipercikkan darah.
Yesus bisa jadi Mempelai Pria Sorga, prosesnya: Roma 8: 11
8:11. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesusdari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Salah satu zat ilahi adalah kuasa Roh Kudus.
Yesus adalah manusia yang tidak berdosa; manusia ilahi (emas), tetapi harus mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia; menyelamatkan manusia. Ia mati, tetapi dibangkitkanoleh kuasa Roh Kudus dalam tubuh kemuliaan, dan sesudah itu Ia naik ke sorgauntuk menjadi Mempelai Pria Sorga.
Inilah proses bagaimana Yesus bisa menjadi Mempelai Pria Sorga yang mulia/sempurna.
- Tabut/petinya.
Keluaran 26: 34
26:34. Tutup pendamaian itu haruslah kauletakkan di atas tabut hukumdi dalam tempat maha kudus.
Keluaran 25: 10-11
25:10. "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
25:11. Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luarengkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.
Petinya terbuat dari kayu penaga yang disalut dengan emas murni luar dan dalam, sampai tidak kelihatan lagi kayunya.
Kayu menunjuk pada manusia darah daging yang rapuh, hancur dan binasa.
Kayu penaga ini berwarna hitam; gambaran dari dosa.
Kayu penaga juga punya getah; kalau dikerat getahnya ke luar. Getah ini di dalam--tidak kelihatan--tetapi kalau dikerat langsung ke luar; itulah tabiat dosa.
"Kelihatan sabar, lalu naik motor dan diserempet becak, langsung marah, itulah tabiat; begitu dikerat langsung ke luar. Kalau tidak dikerat kelihatan baik orangnya."
Jadi kayu penaga adalah manusia daging yang berdosa. Ini bedanya dengan Yesus; manusia daging yang tidak berdosa, Ia harus mati tetapi dibangkitkan dalam kemuliaan.
Sekarang proses kita menjadi mulia adalah harus disalut dengan emas murni. Sidang jemaat/manusia daging yang berdosa harus disalut luar dan dalam dengan Roh Kudus.
Disalut= disucikan dan diubahkan luar dan dalam oleh kuasa Roh Kudus. Harus luar dan dalam. Kalau hanya luar saja, nanti sok suci. Disucikan dan diubahkan sedikit demi sedikit sampai satu waktu menjadi sempurna sama seperti Yesus; tidak ada lagi kayunya; menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, masuk perjamuan kawin Anak Domba--tutup dengan peti menjadi satu; satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan selamanya; Mempelai Pria adalah kepala, dan mempelai wanita adalah tubuh; seperti kepala dan tubuh yang tidak boleh dipisahkan selamanya.
Inilah peti perjanjian. Letaknya di ruangan maha suci (kesempurnaan); di situlah kita menjadi mempelai wanita, dan Yesus menjadi Mempelai Pria.
Prosesnya ada masing-masing, tetapi emasnya sama, itulah
kuasa Roh Kudus.
Sekarang kita lihat tentang Roh Kudus. Kalau di Tabernakel, pada ruangan maha suci ada tabut perjanjian; ini juga menunjuk pada takhta-Nya Tuhan--tempatnya paling dalam.
Wahyu 22: 122:1. Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Dombaitu.
Dari takhta Allah dan Anak Domba,
Roh Kudus dicurahkan bagaikan sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal.
Dicurahkan
dari takhta Allah dan Anak Dombabagi kita yang masih di luar Tabernakel, supaya bisa masuk halaman, ruangan suci, sampai ke takhta.
Kita bandingkan dengan Bait Allah yang jasmani.
Yehezkiel 47: 1-347:1. Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluardari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.
47:2. Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.
47:3. Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hastadan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.
Di kitab Wahyu, Roh Kudus adalah sungai air kehidupan yang mengalir dari takhta Allah.
Di sini, Roh Kudus adalah sungai yang
mengalir dari Bait Suci, yang diukur adalah setiap ukuran: seribu hasta.
Angka 1000 menunjuk pada ruangan maha suci (tadi ruangan maha suci sama dengan takhta Allah)--panjang: 10 hasta, lebar: 10 hasta, tinggi: 10 hasta; volume: 1000 hasta kubik.
Antara kitab Wahyu dan Yehezkiel, sama. Roh Kudus adalah sungai air kehidupan yang mengalir dari takhta sorga (di kitab Wahyu). Di kitab Yehezkiel, Roh Kudus adalah sungai yang mengalir dari Bait suci, dan yang diukur seribu hasta, ini juga menunjuk pada ruangan maha suci.
Tadi, takhta sorga juga sama dengan ruangan maha suci. Sekarang ruangan maha suci ditunjukkan dengan angka 1000.
Roh Kudus dicurahkan bagaikan air kehidupan dari takhta sorga untuk
memandikan/menyalut kitamanusia daging untuk menjadi mempelai wanita sorga yang sempurna seperti Yesus.
Kita belajar proses penyalutan. Dari mana dulu Roh Kudusnya? Tadi Yesus mati, tetapi dibangkitkan oleh Roh Kudus dan Ia naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus--dari takhta sorga Roh Kudus dicurahkan--kepada kita.
Proses penyalutansampai menjadi mempelai wanita sorga:
- Yehezkiel 47: 3
47:3. Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.
Proses pertama: Roh Kudus/air kehidupan sampai di pergelangan kaki.
Pergelangan ini untuk berjalan.
Artinya: Roh Kudus mengurapi perjalanan iman kita, sehingga kita memiliki iman yang teguh kepada Yesus, percaya sungguh-sungguh pada-Nya. Bukan timpang!
Kalau timpang, itu berarti bimbang. Tetapi di sini kita percaya sungguh-sungguh; punya iman yang teguh pada Yesus.
Praktikiman yang sungguh-sungguh:
- Kisah Rasul 4: 12
4:12. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Yang pertama: memiliki keyakinan yang pasti bahwa Yesus adalah satu-satunya Juruselamat. Tidak ada yang lain!
"Jangan katakan kalau itu artinya kita tidak ada toleransi. Ini bukan soal toleransi; kalau toleransi itu tidak mengganggu yang beragama lain. Tetapi soal keyakinan, hanya satu: hanya Yesus, tidak ada yang lain."
Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada masuk pintu gerbang--percaya pada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.
- Yang kedua: hati percaya, mulut mengaku, artinya mulut mengaku dosapada Tuhan dan sesama. Dan kita akan mengalami pengampunan dosa; kita diselamatkan.
Jadi orang yang punya iman tidak akan menyalahkan orang lain, tetapi ia mengaku dosa. Itu bukti kalau punya iman; masuk pintu gerbang kerajaan sorga.
Ini semua dari Roh Kudus. Kalau pikiran manusia, tidak bisa; kalau logika, malah menolak Yesus.
Jangan timpang! Jangan ragu/bimbang! Hanya Yesus satu-satunya Juruselamat.
- Yehezkiel 47: 4a
47:4a. Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut;
Proses kedua: Roh Kudus/air kehidupan sampai di lutut. Lutut ini untuk berdiri; kalau goyah, tidak bisa berdiri.
Artinya: Roh Kudus mengurapi lutut supaya kita memiliki lutut yang kuat; tidak goyah, untuk berdiri teguh di atas kurban Kristus(batu karang). Yesus adalah batu yang indah, yang dibuang oleh tukang bangunan--Yesus yang indah tetapi disalib, dan Ia menjadi batu penjuru/batu karang.
Jangan goyah! Kalau goyah, akan jatuh.
Dalam Tabernakel, ditunjukkan dengan mezbah korban bakaran.
Praktik: bertobat. Tadi kita sudah mengaku dosa, diampuni dan diselamatkan, tetapi kadang ada juga yang setelah diampuni masih berbuat dosa lagi. Ini berarti lututnya goyah.
Malam ini, bertobat--lutut yang kuat, berdiri di atas kurban Kristus--!
Bertobat= kalau sudah diampuni, kita berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan; mati terhadap dosa. Ini menunjuk pada mezbah korban bakaran.
Dulu kalau orang berdosa mau mengalami pengampunan, ia harus membawa binatang korban untuk disembelih kemudian darahnya dicurahkan dan lain-lain, dan dagingnya dibakar, tetapi sekarang tidak usah membawa binatang korban, karena semua sudah digenapkan oleh kurban Kristus. Kita hanya mengaku, dan sesudah diampuni kita bertobat; mati terhadap dosa; berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan.
Bertobat hari-hari ini, terutama dari dosa-dosa yang membawa ke dalam neraka.
Wahyu 21: 8
21:8. Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7)dan semua pendusta(8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Bertobat mulai dari delapan dosa yang membawa kita ke lautan api dan belerang. Harus bertobat!
Penakut= takut pada sesuatu di dunia sampai melawan Tuhan. Aneh, kita sungkan/takut pada manusia, tetapi sampai melawan Tuhan. Ini yang tidak boleh!
Misalnya: yang bekerja takut pada bos, lalu korupsi. Itu namanya tidak bertobat; lututnya goyah.
"Kita juga, takut/sungkan pada sesama hamba Tuhan sampai melawan Tuhan. Itu yang tidak boleh. Melawan Tuhan/kebenaran, itu yang tidak boleh. Itu namanya goyah. Jangan bicara pengajaran mempelai, di halaman saja masih goyah. Lutut ini diuji."
Tidak percaya= termasuk bimbang.
Pembunuh= kebencian.
Persundalan= nikah yang salah.
Tukang sihir= dukun dan lain-lain.
Sudah tidak boleh ada lagi dosa-dosa ini, sampai tidak boleh dusta lagi. Itulah orang yang bertobat.
"Tadi saya tertuduh, seorang murid tanya: 'Om jasnya baru?' Saya lupa, tidak tahu, jadi saya jawab: 'Oh tidak, sudah lama.' Setelah duduk, baru ingat, ini memang baru. Yang lama hampir sama dengan ini. Saya tidak lihat tadi. Minta ampun ya. Tidak enak saya tadi: 'Nanti di mimbar, aku harus mengaku, biar jadi jelek tidak apa-apa.' Memang saya salah, harus diakui."
Tidak boleh dusta! Kalau ada dusta, berarti ada tujuh dosa yang lain. Hati-hati!
Selesaikan delapan dosa ini! Itu lutut yang kuat.
Kalau lutut goyah, berarti terus mengulang-ulang dosa, sehingga pengampunan batal dan tetap berada dalam penghukuman. Harus mati terhadap dosa!
- Yehezkiel 47: 4b
47:4b. kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.
Dari dalam ruangan maha suci dicurahkan air kehidupan, supaya kita mengikuti air itu, sampai ke bagian dalam. Ini kemurahan Tuhan. Dia lebih dulu, sebagai manusia tidak berdosa harus mati di kayu salib untuk menebus dosa dan menyelamatkan kita, tetapi Dia dibangkitkan oleh Roh Kudus, dan naik ke sorga, duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa, untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita; menarik kita dari halaman sampai masuk ruangan maha suci. Itulah kekuatan Roh Kudus/kemurahan Tuhan.
Tanpa Roh Kudus manusia darah daging tidak akan bisa.
Proses ketiga: Roh Kudus/air kehidupan sampai di pinggang/pinggul:
- Di pinggang/pinggul terdapat kandungan--karena kita mempelai wanita. Kandungan ini soal kelahiran.
Artinya: Roh Kudus mengurapi pinggang kita, supaya kita mengalami kelahiran baru lewat baptisan air yang benar--karena ada yang tidak benar.
Dalam Tabernakel, menunjuk pada bejana pembasuhan.
Roma 6: 2, 4
6:2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Tadi sudah bertobat--mati terhadap dosa--, tetapi setelah itu mau diapakan? Dikubur dalam air--orang mati harus dikuburkan--, supaya mengalami kelahiran baru.
Delapan dosa dimatikan, kita ingat delapan orang masuk bahtera Nuh. Bahtera Nuh hanya satu, yang lain tidak bisa menyelamatkan; dari banyak bahtera hanya bahtera Nuh yang menyelamatkan.
Jadi, baptisan air yang benar adalah kehidupan yang sudah mati terhadap dosa--bertobat dari delapan dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan keluar--bangkit dari dalam air--bersama Yesus untuk menerima hidup baru--langit terbuka--; hidup sorgawi.
Tadi, yang dikuasai Roh Kudus adalah pinggang. Jadi hidup baru adalah berikatpinggang.
Efesus 6: 14
6:14. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenarandan berbajuzirahkan keadilan,
'berdirilah tegap'= berdiri. Kalau sudah berdiri tegap/bertobat, kita akan berikatpinggangkan kebenaran. Artinya: hidup dalam kebenarandalam segala aspek hidup kita: pribadi, nikah, kelengkapan pribadi benar; semua benar, tidak boleh ada yang salah.
Inilah hidup baru atau hidup sorgawi.
- Di pinggang juga ada buah pinggang(ginjal). Kalau ginjal disucikan/dibaharui kita akan berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar; menolak dengan tegas ajaran lain.
Ginjal menunjuk pada perasaan terdalam. Kalau dibaharui kita akan tegas berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan tegas menolak yang lain. Salah satu ajaran lain adalah ajaran Izebel.
Tadi kalau pinggangnya--kandungannya--dibaharui, kita bisa masuk baptisan air yang benar dan hidup benar; kita selamat--seperti Nuh.
Sekarang, ginjal juga dibaharui.
Wahyu 2: 19-20, 23-24
2:19. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
2:20. Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Kusupaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
2:23. Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batindan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
2:24. Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.
(terjemahan Belanda)
2:23. En haar kinderen zal Ik door den dood ombrengen; en al de Gemeenten zullen weten, dat Ik het ben, Die nierenen harten onderzoek. En Ik zal ulieden geven een iegelijk naar uw werken.
Batin= ginjal (dalam bahasa Belanda).
Ajaran lain, contohnya:
- Ajaran Izebel, yaitu ajaran palsu yang mengizinkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki; seperti Hawa memberi buah terlarang pada Adam, sehingga semua telanjang dan hancur. Kalau waktu itu Adam yang maju sebagai kepala, selamatlah mereka.
Wanita mengajar dan memerintah laki-laki, artinya wanita ingin menjadi kepala--susunan nikah terbalik.
- Ajaran tentang seluk beluk iblis. Kalau belajar seluk beluk Tuhan (Tabernakel) dibilang: Taurat, kuno. Tetapi kalau belajar neraka dibilang; hebat.
Seperti tadi, kalau dari sorga dialirkan sungai air kehidupan, kita akan ditarik dari dunia untuk datang ke takhta sorga. Kalau setan kita pelajari, berarti menarik kita ke takhta setan.
Hati-hati! Yang ada adalah pelajaran Tabernakel; Rumah Tuhan. Setiap ajaran ada rohnya. Kalau belajar tentang setan, ada roh setan; ajaran tentang Tuhan, Roh Tuhan yang ada; belajar tentang ajaran lain, roh lain yang ada--ada yang disuruh belajar agama lain. Ini sudah roh yang lain; ginjalnya tidak beres.
Ginjal itu penyaring, kalau tidak beres, semua akan masuk, sehingga tubuh ini keracunan. Tetapi kalau ginjal baik, penyaring baik, yaitu kita harus tegas untuk berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan tegas untuk menolak ajaran lain, supaya tidak keracunan; hidup rohani kita sehat dan bertumbuh ke arah kedewasaan rohani/kesempurnaan.
Pada pinggang/pinggul ada kandungan--baptisan air dan hidup benar--, juga ada ginjal--baptisan air untuk berpegang teguh pada pengajaran yang benar/makanan
yang benar. Hidupnya benar, tetapi makannya tidak benar, juga akan sakit dan mati rohaninya.
Harus hidup benar dan makan makanan yang benar--pengajarannya benar--, baru bisa menjadi senjata kebenaran--imam dan raja yang dipakai Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Jangan main-main! Biar sudah hidup benar tetapi kalau pengajarannya tidak benar--makanannya tidak benar--, ia akan keracunan, tidak akan bisa melayani.
"Suaranya bagus, badannya sehat, kenapa tidak mau khotbah? Rohaninya yang tidak sehat (keracunan). Kita harus hati-hati! Tuhan tolong."
Masih banyak ajaran-ajaran palsu lainnya. Kita harus punya ginjal yang baik. Kita sungguh-sungguh!
- Yehezkiel 47: 5
47:5. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.
Tidak dapat berjalan dan tidak bisa diseberangi, berarti sungai sudah meluap.
Proses keempat: Roh Kudus/sungai air kehidupan tidak terseberangi lagi. Artinya: kita mengalami kepenuhan Roh Kudus dan meluap-luap dalam Roh Kudus.
Dalam Tabernakel, menunjuk pada masuk pintu kemah--pintu kedua. Pintu yang pertama adalah pintu gerbang.
Tadi sungai yang kecil--sampai pergelangan kaki--, sungainya lebih tinggi lagi sampai lutut, sungainya lebih tinggi lagi sampai pinggang, lalu sungainya sudah meluap-luap.
Buktinya: tidak bisa berjalan lagi, artinya: daging tidak berkuasa lagi.
Praktiknya--tidak bisa berjalan lagi--:
- Praktik pertama: kalau sudah tidak berjalan berarti duduk di atas rumput yang hijau, tidak berjalan-jalan lagi= tergembala dengan benar dan baik; masuk ruangan suci--kandang penggembalaan.
Ada tiga macam alat dalam ruangan suci--sekarang tiga macam ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya (termasuk ibadah persekutuan); persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya--ada nyanyian, kesaksian--; domba diberi minum supaya ginjalnya tidak rusak.
"Biasanya kebaktian umum itu hari Minggu, tetapi ada juga yang hari lainnya. Kalau di desa susah. Saya menemukan beberapa desa, pasarnya di hari Minggu dari pagi sampai sore, lalu gerejanya berada di pasar, susah (parkirnya susah, jalannya susah). Jadi di sana kebaktian umumnya di hari Senin. Harinya tidak minggu tidak apa-apa, yang penting isinya kebaktian umum."
Tanpa Roh Kudus, ginjalnya rusak, tidak ada penyaringnya; tidak tahu lagi mana yang benar dan tidak benar; makanan, nikah, ibadah yang benar dan tidak benar tidak tahu lagi.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus; domba diberi makan supaya punya kekuatan ekstra untuk mengikut dan melayani Tuhan sampai Tuhan datang. Tidak akan jatuh di tengah jalan.
Penginjil, penyanyi hebat tetapi habis. Ini karena tidak makan, tetapi kerja terus. Semakin hebat kerjanya, semakin cepat ambruknya. Entah jatuh dalam dosa atau lainnya.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya; domba bernafas dengan kasih Allah yang kekal, sampai hidup kekal. Bernafas terus sampai hidup kekal, tidak akan mati lagi.
Yang duduk di atas rumput adalah laki-laki dulu. Gembaladulu yang duduk di atas rumput. Kalau gembala dulu yang duduk di atas rumput, semua jemaat akan duduk. Kalau gembalanyaa jalan-jalan, jemaatnya juga akan jalan-jalan.
"Jangan salahkan jemaat kalau ikut gereja lain! Saudara jalan-jalan, jadi dombanya juga jalan-jalan. Salah sendiri!"
Laki-laki juga menunjuk pada suami. Kalau suami duduk, isteri dan anak-anak akan duduk juga.
Mari duduk hari-hari ini, mantap dalam penggembalaan.
Hasilnya:
- Tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggalsehingga kita tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal, dan tidak bisa jatuh.
Orang yang duduk di rumput tidak akan jatuh. Benar-benar aman dan tenteram.
Kebenaran dan kesucian kita tetap terpelihara; kita tetap mengikut dan melayani Tuhan sampai garis akhir, tidak pernah tinggalkan pelayanan.
- Terjadi pelipatgandaan roti--lima roti dua ikan untuk lima ribu orang dan masih ada sisa--= pemeliharaan jasmani secara berlimpah-limpah--sampai selalu mengucap syukur pada Tuhan; juga pemeliharaan secara rohani: ada damai sejahtera.
Kalau tidak damai akan bersungut. Kalau damai, akan mengucap syukur.
"Kalau damai, saat diifitnah hanya berkata: Puji Tuhan, biarlah, nanti aku dimuliakan. Coba kalau tidak damai, marah dengan isteri, bisa berkelahi. Saya pernah mengalami ini. Saya sedang memikirkan jemaat, lalu ada suara-suara, saya langsung jawab: Siapa itu, nanti saya hadapi. Dulu saya begitu, akhirnya sekarang menuai, saya diinjak-injak. Harus ada damai sejahtera, dan kita akan selalu mengucap syukur."
Pemeliharan ini sampai 'takkan kekurangan aku', artinya: kesempurnaan, tidak bercacat cela.
Kalau Roh Kudus sudah melimpah, kita tidak bisa jalan lagi, tetapi duduk. Itu praktik pertama.
- Praktik kedua tidak bisa berjalan lagi: berlutut.
Roma 8: 15
8:15. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Di Taman Gestemane Yesus berseru: "Ya Abba, ya Bapa!" Kalau kita diurapi Roh Kudus, maka kita juga berseru: "Ya Abba, ya Bapa!"; suaranya akan sama dengan Yesus.
Berlutut = dalam doa penyembahan, bukan jalan sana sini. Setelah duduk, kita berlutut. Kita menyembah sampai Roh Kudus menolong kita; kita berseru: "Ya Abba, ya Bapa!" untuk menghadapi percikan darah. Yesus berdoa di taman Getsemane untuk menghadapi percikan darah. Yesus tidak salah, tetapi Ia mau ditangkap dan disalibkan. Ia takut juga lalu berdoa: Lalukan cawan ini, tetapi bukan kehendak-Ku yang jadi, melainkan kehendak-Mu--"Ya Abba, ya Bapa!"
Mungkin kita tidak salah dalam suatu hal, kita bisa berseru: "Ya Abba, ya Bapa!" Percikan darah menunjuk ruangan maha suci--ada percikan darah di tutup pendamaian dan di depan tabut perjanjian--; sengsara daging karena Yesus.
Jangan berputus asa dan jangan kecewa saat menghadapi sengsara daging; saat tidak salah tapi disalahkan, dari kuliah harus beribadah. Harus banyak berlutut sampai bisa berseru: "Ya Abba, ya Bapa!"
Kalau sudah tidak mau lagi melayani, katakan: bukan kehendakku yang jadi, melainkan kehendak-Mu yang jadi; kita berseru "Ya Abba, ya Bapa!" Kita layani lagi.
Sampai tirai terobek= daging tidak bersuara lagi. Tadi daging tidak berkuasa, sekarang daging tidak bersuaralagi.
Tadinya duduk, daging tidak berkuasa lagi. Seringkali sudah duduk, tetapi masih ada suara daging. Sekarang kalau sudah berlutut, suaranya hanya satu: "Ya Abba, ya Bapa!"; Haleluya, Yesus. Tirai terobek, sampai daging tidak bersuara lagi.
Ruangan maha suci terbuka bagi kita; takhta Allah terbuka bagi kita.
"Ya Abba, ya Bapa!"artinya
- Taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara lagi. "Ya Abba, ya Bapa!", ini seperti Yesus taat untuk mati di kayu salib; seperti Abraham taat kepada Tuhan untuk mempersembahkan anaknya.
Inilah daging yang tidak bersuara lagi.
Taat itu berserah pada Tuhan: Terserah Engkau Tuhan.
- "Ya Abba, ya Bapa!" juga berarti berseru nama Tuhan; berseru nama Yesus.
Hanya berserah dan berseru pada Tuhan. Saat menghadapi percikan darah; mungkin pelayanan belum maju--sampai lapar, tidak ada uang--, mari hanya berserah dan berseru pada Tuhan.
Taat itu mengulurkan tangan pada Tuhan: Terserah Engkau Tuhan. Mulut hanya berseru: 'Haleluya Yesus, Yesus tolong.'
Saat itulah tangan Tuhan diulurkan; sungai air kehidupan dicurahkan lebih melimpah lagi. Luar biasa!
Kita berserah--mengulurkan tangan kepada Tuhan--, dan berseru nama Yesus, sehingga Roh Kudus semakin dicurahkan kepada kita--dulu malaikat dari takhta sorga datang untuk menguatkan Yesus (dalam injil Lukas).
Semoga malam ini Roh Kudus dicurahkan.
Hasilnya:
- Yehezkiel 47: 8-9
47:8. Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung ban /iHarus hidup benar dan makan makanan yang benar--pengajarannya benar--, baru bisa menjadi ./liyak garam dan air itu menjadi tawar,
47:9. sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.
Sungai air kehidupan mengalir sampai Laut Mati. Namanya Laut Mati, berarti mati semuanya. Laut Mati ini kadar garamnnya terlalu tinggi, sampai bakteri, viruspun tidak bisa hidup.
Hasil pertama: Roh Kudus mengalir sampai ke Laut Mati/Laut Asin, sehingga airnya menjadi tawar--yang mati jadi hidup--;
- Roh Kudus mampu menghidupkan apa yang sudah mati.
Malam ini, mungkin ada Laut Asin. Mungkin pelayanan mati, jemaat mati rohani--jemaat tidak datang-datang ibadah--, ekonomi mati, tetapi kalau Roh Kudus melimpah, yang mati bisa jadi hidup.
Artinya: Roh Kudus mampu memelihara kehidupan kita yang kecil dan tak berdaya di tengah kesulitan dunia/kemustahilan dunia sampai ke anak cucu kita, bahkan sampai antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Jangan ragu! Kalau belajar dari Musa, saat ia menghadapi Laut Kolsom, di belakang ada Firaun, ke kiri dan kanan juga tidak bisa--mati. Musa ini bersekolah selama 40 tahun, dia ini hebat dan berkuasa, tetapi kalau hanya menggunakan otak, satu waktu akan kalah menghadapi dunia. Harus ditambah dengan Roh Kudus. Saat itu angin bertiup dan laut Kolsom terbelah.
Kalau mengandalkan kepandaian, pelayanan akan mati. Harus ditambah dengan Roh Kudus. Kuatkan iman--pergelangan kaki--, lutut kuatkan--bertobat sungguh-sungguh--, pinggang dikuatkan--lahir baru, hidup benar--, ginjal kuat--pegang teguh pengajaran benar, menjadi senjata kebenaran, layani Tuhan. Setelah itu masuk ruangan suci---tidak bisa berjalan lagi--: duduk mantap dan berlutut--berserah dan berseru pada Tuhan. Hanya itu saja jalannya untuk menghadapi Laut Asin.
- Yang mustahil menjadi tidak mustahil; Roh Kudus sanggup menghapus segala kemustahilan; menyelesaikan masalah-masalah yang mustahil.
"Kami urus izin, semuanya lancar-lancar, tahu-tahu saya dengar: tidak boleh! Semua baik (RT, RW, penduduk), tetapi lurahnya yang tidak izinkan. Besok akan menghadap lagi. Ini Laut Asin. Tidak mungkin, tetapi saya percaya Roh Kudus berkuasa menolong kita."
Harus banyak duduk dan berlutut! Yang mati jadi hidup. Yang mustahil menjadi tidak mustahil.
- Roh Kudus mampu memberikan masa depan yang berhasil dan indah. Murid-murid sekolah, baik, belajar, les, boleh, tetapi Roh Kudus yang berperanan lebih penting untuk memberikan keberhasilan dan keindahan.
"Saya dulu bersekolah seringkali mengalami harus berbenturan dengan ibadah pelayanan. Tidak sengaja. Saya persiapan, banyak belajar. Di mobil belajar, tetapi pulang belajar lagi (tidak tidur). Berangkat ke gunung untuk melayani (waktu itu saya tinggal di gereja, saya bukan pengerja, bukan murid sekolah Alkitab). Tetapi yang saya ingat adalah kuasa Roh Kudus. Saya belajar, saya tulis. Besok ujian, yang saya tulis keluar semua. Sampai saya jalan juga baca buku. Di situ mahasiswa tepuk tangan semua. Karena saya melayani Tuhan, dan Roh Kudus tolong. Jangan takut! Bukan berarti tidak belajar, itu mencobai Tuhan. Tetap belajar, tetapi jangan lupa layani Tuhan."
- Yehezkiel 47: 10
47:10. Maka penangkap-penangkap ikan penuhsepanjang tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut besar, sangat banyak.
Hasil kedua: Roh Kudus mampu memberikan kekuatan ekstrakepada kita untuk tetap setia melayani Tuhan sampai garis akhir.
Mari setia berkobar dan bergairah lagi!
"Yang sudah tidak berkhotbah, mari, pulang dari sini bukanlah tanpa arti, kalau Roh Kudus menguasai mari semangat lagi. Kecuali yang sudah tidak bisa bicara, saya tidak tahu, tanya kepada Tuhan."
Biar Roh Kudus menolong kita untuk tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sesuai jabatan yang Tuhan percayakan sampai garis akhir. Yang belum melayani, berdoa. Setelah diurapi Roh Kudus berdoa: Tuhan segera saya mendapatkan jabatan pelayanan.
Menangkap ikan bergairah dan banyak ikan-ikan yang ditangkap. Apakah ikan mulai habis? Biarlah Roh Kudus yang menolong kita; menambah ikan-ikan (jiwa-jiwa yang baru). Yang lama dipelihara, yang baru bertambah-tambah. Nama Tuhan dipermuliakan.
Jangan putus asa! Jangan menggantung kecapi! Pohon gandarusa digunakan untuk menggantung kecapi di tepi sungai Babel (Mazmur 137), bukan sungai air kehidupan. Kalau menggantung kecapi--tidak setia sampai tinggalkan jabatan pelayanan--kita sudah ada di tepi sungai Babel, sudah kering rohani. Bahaya! Ada dalam kejahatan, kenajisan dan kepahitan hidup.
Bukan hanya sampai situ, tetapi Yudas sampai menggantung diri (terkutuk dan binasa selamanya). Lebih baik Roh Kudus menggairahkan semuanya. Mungkin di kampung, di mana-mana, sudah marah-marah kepada pendetanya: Tidak mau lagi melayani. Biarlah disiram oleh Roh Kudus. Nanti pulang, minta ampun dan melayani lagi. Kalau tidak, akan sampai di sungai Babel sampai binasa.
- Wahyu 22: 1
22:1. Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Hasil ketiga: Roh Kudus sanggup menyucikan dan mengubahkan--memandikan--kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Tadi, pembaharuan adalah bertobat dan tidak ada dusta.
Sekarang pembaharuan adalah jernih seperti kristal, yaitu jujur dan percaya kepada Tuhan. Jujur mengaku dosa, jujur dalam pengajaran dan jujur dalam segala hal; kita percaya dan mempercayakan hidup pada Tuhan.
Kalau sudah jujur, kita akan terus diubahkan--terus disalut--, sampai kalau Yesus datang kembali kedua kali kita sempurna seperti Dia; tidak salah dalam perkataan. Kita menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali dengan sorak sorai: Haleluyadi awan-awan yang permai, kita masuk perjamuan kawin Anak Domba. Sesudah itu kita masuk Kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus). Sesudah itu kita bersama Dia selamanya sampai masuk kota Yerusalem baru.
Wahyu 21: 11
21:11. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allahdan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
'Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah' = kota Yerusalem baru.
Hanya orang jujur dan tulus yang bisa masuk Yerusalem baru. Jujur dalam pengajaran yang benar, jujur mengaku apa adanya malam ini: dalam keadaan berdosa, gagal, kering. Biar aliran Roh Kudus dicurahkan. Kalau kering, mengaku. Kalau merosot (pelayanan, ekonomi), mengaku. Rumah tangga tidak bahagia lagi, mengaku. Roh Kudus akan dicurahkan. Roh Kudus menolong kita.
Tuhan memberkati.