Matius 24: 29-31= keadaan pada masa kedatangan Tuhan Yesus kedua kali:
- 1. ay. 29
- 2. ay. 30
- 3. ay. 31
Kita masih bahas yang ayat. 29= kegoncangan dan kegelapan yang melanda bumi dengan tanda matahari jadi gelap, bulan tidak bercahaya dan bintang tidak bercahaya = terjadi badai yang dasyat= badai maut yang menimpa bumi untuk membinasakan manusia dibumi, termasuk anak-anak Tuhan yang tidak sungguh-sungguh.
Matahari jadi gelap= tidak ada kasih Allah lagi, membuat orang kristen tersandung.
Bulan tidak bercahaya= tidak ada penebusan lagi, membuat orang kristen jadi buta rohani.
BINTANG-BINTANG BERJATUHAN= Roh Kudus tidak bekerja lagi.
Matahari = Allah Bapa = Abraham.
Bulan = Anak Allah = Ishak.
Bintang = Allah Roh Kudus = Yakub.
Yakub, selama hidupnya, menghubungi 4 wanita, yaitu: Lea, Bilha, Zilpa dan Rahel.
Jadi, artinya, Roh Kudus, itu menghubungi gereja-gereja di 4 penjuru bumi, diseluruh dunia, tanpa terkecuali.
4 wanita ini juga menunjuk gereja-gereja di bumi ini sesuai dengan perkembangan jamanyaitu:
- Lea= gereja hujan awal.
Lea ini punya keunggulan dalam hal melahirkan anak, yaitu sampai bisa melahirkan 6 anak laki-laki.
Jadi, gereja hujan awal lebih banyak memenangkan jiwa= unggul dalam segi kuantitas.
Ini yang disebut dengan kegerakan Roh Kudus hujan awal, yaitu kegerakan dalam Firman Penginjilan, untuk membawa orang-orang berdosa percaya pada Yesus dan diselamatkan.
Tanda orang selamat: percaya pada Yesus, bertobat, baptisan air (Roma 6: 4); kita mengalami kelepasan dari dosa. Dan setelah itu masuk dalam baptisan Roh Kudus. Dan Roh Kudus ini yang mendorong kita untuk hidup dalam kebenaran.
- Bilha dan Zilpa= gereja pertengahan.
Bilha dan Zilpa ini sebenarnya budak.
Jadi, gereja pertengahan, itu mengalami kemerosotan, baik secara kuantitas, maupun secara kualitas. Sebab 2 budak ini hanya beranak masing-masing 2 anak laki-laki.
Dan secara kualitas, juga merosot, sebab gereja Tuhan digambarkan sebagai budak, artinya di perbudak oleh dosa.
Pekerjaan Roh Kudus adalah membawa gereja Tuhan untuk diselamatkan.
Kalau anak Tuhan hidup kembali dalam dosa, ia menghujat pekerjaan Roh Kudus dan ia tidak bisa diampuni lagi, sebab Roh Kudus tidak bekerja lagi. Dan hidup itu tidak akan pernah hidup benar lagi. Bintang-bintang berguguran.
Sebab itu, jangan biarkan dosa sekecil apapun dalam hidup kita.
- Rahel= gereja hujan akhir.
Rahel ini mandul, sehingga kalah dengan Lea dalam hal melahirkan anak, tapi unggul dalam kualitas.
Artinya, gereja hujan akhir, tidak mementingkan kuantitas lagi, tapi mengejar kualitas, yaitu menampilkan gereja mempelai yang sempurna= melahirkan Yusuf.
Ini yang disebut dengan kegerakan Roh Kudus hujan akhir, yaitu kegerakan dalam Firman Pengajaran, untuk meningkatkan kualitas dari gereja Tuhan yang sudah selamat, sampai menjadi sempurna, menjadi mempelai wanita Tuhan.
Hati-hati, jangan sampai kita melawan pekerjaan Roh Kudus hujan akhirdengan cara mengejek dan menolak Firman Pengajaran yang benar; menolak kesempurnaan; menolak kesucian. Dan satu waktu, bintang gugur, kehidupan itu benar-benar tidak bisa sempurna, tertinggal saat Yesus datang kembali.
Malam kita, ditekankan pada Rahel yang melahirkan Yusuf.
Tanda-tanda gereja mempelai (Yusuf):
- Kejadian 37: 2 = harus tergembala dalam Firman Pengajaran yang benar.
'biasa tergembala'= tidak asing dalam penggembalaan.
Orang yang tergembala, itu merasa asing dengan dunia, tidak terikat dengan dunia.
Kita tergembala harus pada Firman pengajaran yang benar, seperti carang melekat pada Pokok Anggur yang benar.
Kalau asing terhadap penggembalaan, pasti terikat dengan dunia, seperti halnya orang Mesir.
Kejadian 46: 34
'kekejian'= kebencian (dalam terjemahan lama).
Mazmur 119: 19
= Raja Daud, karena tergembala, ia juga merasa asing di dunia ini.
Hosea 8: 12
= gereja duniawi yang hanya menonjolkan perkara dunia, asing terhadap penggembalaan.
Jadi gereja mempelai adalah gereja yang tidak asing terhadap penggembalaan dalam Firman Pengajaran yang benar= tekun dan menikmati penggembalaan dalam Firman Pengajaran yang benar, sehingga gereja mempelai akan diasingkan dari dunia, dan dari daging= mengalami penyucian secara intensif (terus menerus) seperti Yusuf.
Praktiknya kalau sudah tergembala:- Kejadian 37: 2->jujur, apapun resikonya. Yusuf ini sudah di benci oleh saudara-saudaranya. Secara logika, ia tidak akan menceritakan kejahatan saudara-saudaranya. Tapi karena ia tergembala, ia jujur pada ayahnya.
- Kejadian 37: 12->setia, tanggung jawab dan bisa dipercaya, baik jasmani maupun rohani.
'Sikhem'= bahu= tanggung jawab.
- Kejadian 37: 13->taat dengar-dengaran('Ya Bapa'), apapun resikonya. Dan ini adalah kehidupan dari orang yang suci.
Kalau kita carang melekat pada Pokok, maka tidak ada yang perlu kita takutkan, sebab Pokok itulah yang mengerjakan segalanya untuk carang itu.
Hasilnya: berbuah anggur yang manis (kebahagiaan) dan Bapakulah pengusahanya (Tuhan yang sanggup memelihara di tengah krisis dunia ini), ada jaminan untuk masa depan kita.
- Kejadian 37: 3= harus mempunyai jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus, bagaikan Yusuf mempunyai jubah maha indah.
Kegunaan jabatan pelayanan:- memperindah hidup kita, sebab manusia berdosa itu telanjang, perlu jubah maha indah. Siapapun manusianya, tanpa jubah yang indah, hidupnya belum indah
- Efesus 4: 11-12->untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, jangan sampai masuk dalam pembangunan tubuh Babel.
Kalau belum punya jubah jabatan pelayanan, kita harus tekun dalam penggembalaan.
Yang sudah punya jubah pelayanan, jangan sampai lepaskan jubah maha indah itu, tinggalkan jabatan pelayanan, kecuali mutasi dari Tuhan.
Kalau melepas jubah maha indah, artinya hidup itu sudah kehilangan keindahannya.
Contohnyaadalah Esauyang sering berburu dan melepas jubah maha indahnya di rumah. Dan satu waktu, akibatnya ia hanya meraung-raung, karena jubah itu dipakai oleh Yakub.
Dalam perjanjian baru, contohnya adalah Yudasyang digantikan oleh Matias dan ia mati dengan isi perutnya terburai (sampai matinyapun tidak indah).
- Kejadian 37: 31= harus mengalami jubah di celup dalam darah, artinya harus mengalami ujian/percikan darah.
3 macam ujian yang dialami oleh Yusuf:- dimasukan di sumur ->ujian masalah-masalah dibumi= ujian kebenaran.
Kalau ujian kebenaran selesai, diangkat dari sumur dan menuju ke rumah Potifar. - istri Potifar ->ujian kesucian dalam hidup dan dalam soal pengajaran yang sifatnya merayu. Kalau tidak bisa, akan di paksa, dan terakhir di fitnah.
- dimasukan dalam penjara ->ujian kemuliaan, keubahan hidup sampai bertabiat ilahi, yaitu taat, jujur dan dapat di percaya.
Hasilnya, Yusuf mendapat kasih karunia dan hikmat Tuhan.
Kisah Rasul 7: 9
Kegunaan kasih karunia Tuhan: - menghadapi kelaparan jasmani dan rohani yang Tuhan ijinkan terjadi. Dan karena gandum inilah Yusuf bisa bersatu dengan saudara-saudaranya.
- menghadapi kelaparan yang merupakan penghukuman Tuhan atas dunia ini. Dan ini merupakan badai yang besar yang membinasakan (Amos 8: 11-12, 14).
Diakhir jaman, siapa yang punya gandum, itulah nanti yang akan dicari. - menghadapi kedatangan Tuhan yang kedua kali. Jubah yang dicelup darah, akan menjadi jubah yang berkilau-kilauan (Wahyu 19: 8). Ini kehidupan yang paling indah dan kita bertemu dengan Tuhan di awan-awan. Kita mengalami masa yang indah dengan Tuhan.
Dan mulai dari sekarang, Tuhan ingin membuat hidup kita semakin indah.
Kita tinggal tunggu waktunya Tuhan. Yang penting kita sudah tergembala dan hidup dalam kesucian dan keubahan hidup.
Pengkhotbah 3: 11
Tuhan memberkati.