Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.

Tema ibadah persekutuan di Medan:
Wahyu 19: 9
19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

'Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba'= perjamuan kawin Anak Domba--nikah rohani antara Kristus dan sidang jemaat--adalah pertemuan antara Yesus yang segera datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Kepala--Raja di atas segala raja--dan Suami--Mempelai Pria Sorga--dengan sidang jemaat, kita semua yang sempurna/tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita sorga/isteri--di awan-awan yang permai, sehingga kita mempelai wanita sorga bisa memandang YesusMempelai Pria Sorga muka dengan muka; tidak ada halangan lagi; tidak terpisah lagi dengan Dia. Sesudah itu kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan kerajaan sorga yang kekal.

Jadi, mulai dari sekarang gereja Tuhan harus memiliki pandangan rohani--pandangan mempelai--yang semakin hari semakin jelaslewat penyucian yang semakin meningkat, sampai puncaknya kita bisa memandang Dia muka dengan muka dalam perjamuan kawin Anak domba di awan-awan yang permai.

Pandangan rohani bisa kita pelajari dalam Matius 22: 41-44
22:41. Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42. "
Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43. Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata:
22:44. Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
22:45.
Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46. Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.

Ada dua kali pertanyaan Yesus kepada orang Farisi tentang Mesias:

  1. 'Anak siapakah Mesias/Kristus?' Orang Farisi bisa menjawab dengan benar karena memiliki pandangan daging, yaitu Mesias dari keturunan Daud--dari silsilah secara manusia.

  2. Ayat 43-45: 'Mungkinkah Mesias/Kristus merupakan anak Daud sekalipun Tuhan dari Daud?' Orang Farisi tidak bisa menjawab karena tidak memiliki pandangan rohani.
    Kalau dari pandangan rohani, jawabannya adalah natal--Tuhan lahir menjadi manusia yang merupakan keturunan Daud. Jadi Yesus merupakan keturunan Daud, tetapi Yesus adalah Tuhan.

Orang Farisi--gambaran hamba/pelayan Tuhan--hanya memiliki pandangan jasmani, yaitu hanya memandang Yesus sebagai anak Daud--manusia biasa; anak raja di dunia yang kaya dan sebagainya--, tetapi tidak bisa memandang Dia sebagai Tuhannya Daud yaitu Dia sebagai Raja di atas segala raja dan Mempelai Pria Sorga yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa, yang segera datang kembali.

Banyak pandangan semacam ini yaitu memandang Yesus secara jasmani.
Praktiknya: beribadah melayani Tuhan hanya untuk mencari perkara-perkara jasmani/duniawi; hanya puas dengan perkara-perkara jasmani, dan mengesampingkan perkara rohani, yaitu kebenaran, urapan, dan kesucian--yang penting dapat uang/berkat jasmani, kedudukan, dan hiburan jasmani, tidak peduli lagi benar atau tidak--, terutama tidak mau diisi firman pengajaran yang benar--justru menolak firman pengajaran yang benar.

Ini yang disebut dengan kristen sekam, yang hanya akan dibakar untuk selama-lamanya.
Lukas 5: 1, 3
5:1.Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Diahendak mendengarkan firman Allah.
5:3.
Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajarorang banyak dari atas perahu.

Kristen sekam hanya melihat yang jasmani, tidak peduli kebenaran dan kesucian, bahkan tidak mau diisi dengan firman pengajaran yang benar dan keras.

'mengerumuni Diahendak mendengarkan firman Allah'= tujuan ibadah yang benaradalah mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar--'Ia duduk dan mengajar'--, sehingga kita diisi firman sampai menjadi gandum yang matang--mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan; masuk lumbung Firdaus dan kerajaan sorga yang kekal--, bukan hanya menjadi sekam.
Kita sudah menerima penginjilan--percaya dan bertobat--, sekarang lanjutkan pada pengajaran, supaya kita menjadi gandum yang matang.

Pada akhir zaman, menjelang kedatangan Yesus kedua kali pasti terjadi pemisahan antara hamba/pelayan Tuhan seperti gandum dengan hamba/pelayan Tuhan seperti sekam lewat penampian; kegoncangan-kegoncangan di segala bidang.

"Presidensaja mengatakan kalau dunia sedang menuju resesi. Kegoncangan akan terjadi. Tuhan izinkan terjadi, supaya terjadi pemisahan. Kita harus waspada hari-hari ini. Tujuan ibadah kita ini menentukan, yaitu untuk mendengar firman; pandangan kita juga menentukan, yaitu pandangan rohani. Tuhan tolong kita semua."

Kita semua termasuk gereja Tuhan akan mengalami dua kali penampian:

  1. Matius 3: 12
    3:12.Alat penampi sudah di tangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

    (terjemahan lama)
    3:12. Nyirunya ada di dalam tangan-Nya; maka Ia akan membersihkan segenap tempat pengiriknya, lalu Ia mengumpulkan gandumnya masuk ke dalam lumbung, tetapi
    sekamnyaakan habis dibakar-Nya dengan api yang tiada dapat dipadamkan."

    'di tangan-Nya'= di tangan Yesus.

    Yang pertama: penampian oleh Yesus sendiri.
    Mengapa? Untuk menyucikan/memurnikan kita sampai tidak bercacat cela; sempurna seperti Yesus--menjadi gandum yang matang dan siap untuk masuk ke lumbung.

    Bagaimana cara Tuhan menampi?
    Maleakhi 3: 1-3
    3:1.Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
    3:2.
    Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logamdan seperti sabun tukang penatu.
    3:3.
    Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

    'mentahirkan orang Lewi'= mentahirkan imam-imam.
    Yesus sebagai Imam Besar dan Gembala Agung menyucikan kita dengan dua hal:

    • Sabun tukang penatu.
      Artinya: firman pengajaran untuk menyucikan pakaian--bagian luar--: solah tingkah laku sehari-hari dan pakaian pelayanan.
      Bagaimana caranya? Lewat firman pengajaran yang benar, yang diulang-ulang--firman penggembalaan--, yaitu firman yang Tuhan percayakan kepada seorang gembala. Firman harus benar dan keras untuk membersihkan noda.

      Matius 25: 26
      25:26.Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

      Noda pada pakaian adalah:

      • Noda malas, artinya tidak setia. Sekarang, ini merupakan penyakit hamba/pelayan Tuhan; banyak yang tidak setia dengan berbagai alasan. Hati-hati, sudah sekian tahun melayani Tuhan tetapi di akhir-akhir tidak setia lagi. Sungguh-sungguh!

      • Noda jahat--kalau malas pasti jahat--, artinya

        1. Perbuatan dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
          Kaum muda, hati-haiti, Kalau tidak setia dalam ibadah pelayanan dan nikah rumah tangga, pasti berbuat dosa dan puncaknya dosa.

        2. Perkataan sia-sia--memukul lewat perkataan--: dusta, fitnah, hujat dan lain-lain--hamba yang jahat memukul hamba lainnya.

      Ini harus disucikan sehingga kita menjadi hamba Tuhan yang setia dan baik.
      Matius 25: 21
      25:21.Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

      Hamba yang baik artinya melakukan perbuatan benar, baik, dan suci, ditambah dengan perkataan yang benar dan jujur--'Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak'; perakmenunjuk pada lidah orang benar--, sampai tidak salah dalam perkataan.

      Amsal 10: 20a
      10:20.Lidahorang benar seperti perakpilihan


    • Api tukang pemurni logam.
      Artinya: firman pengajaran yang benar dan keras, ditambah dengan nyala api siksaan--percikan darah--untuk memurnikan bagian dalamsampai kedalaman hati (batin) dari karat-karat dosa yaitu keinginan, terutama keinginan jahat--keinginan akan uang yang membuat kikir dan serakah; sekarang melayani Tuhan dijadikan profesi, semua dihitung dengan uang. Hati-hati!

      Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.
      Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.

      Ikatan terakhir dari gereja Tuhan adalah keinginan akan uang--hukum kesepuluh pada hukum Taurat adalah 'Jangan menginginirumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu'. Dulu saat Israel mau keluar dari Mesir, mereka tawar menawar dengan Firaun, sampai yang yang terakhir semua boleh keluar, tetapi binatang tidak boleh dibawa, padahal binatang digunakan sebagai korban kepada Tuhan.

      Ini semua harus disucikan sampai lebih bahagia memberi dari pada menerima--tidak menuntut hak tetapi hanya melakukan kewajiban sampai suka pengorbanan-pengorbanan--; berarti kita menjadi bagaikan emas murni.

    Kalau kita sudah mengalami penyucian lahir batin--penyucian oleh sabun tukang penatu dan api tukang pemurni logam--, akar segala dosa yaitu keinginan akan uang akan dicabut, sehingga kita bisa hidup suci sampai kedalaman hati (kemurnian)--bagaikan perak dan emas murni--, sampai sempurna seperti Yesus, tidak salah dalam perkataan--gandum yang matang.

    Inilah penampian oleh Yesus. Dia izinkan terjadi kegoncangan, supaya kita mengalami penyucian lahir dan batin. Mari, saat-saat menghadapi kegoncangan adalah saat-saat untuk mendengar firman pengajaran, sehingga kita mengalami penyucian lahir dan batin. Kita tampil seperti perak--perkataan benar dan jujur--, dan emas--murni sampai dalam hati; lebih bahagia memberi dari pada menerima sampai menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan.

  2. Lukas 22: 31-32
    22:31.Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamuseperti gandum,
    22:32.
    tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."

    Yang kedua: penampian oleh setan.
    Tujuannya adalah menjatuhkan hamba Tuhan sehingga gugur dari iman, berarti binasa selamanya--tanpa iman.

    Tadi Tuhan menampi bukan untuk menggugurkan iman tetapi mematangkan gandum.

    Ada dua macam kejatuhanhamba/pelayan Tuhan:

    • Jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa; berbuat dosa sampai enjoydalam dosa dan puncaknya dosa (merokok, mabuk). Ini sama dengan gugur dari iman; tidak ada kebenaran lagi.
      Sekarang hamba/pelayan Tuhan merokok, bebas, yang penting khotbahnya pintar; main musiknya pintar sehingga orang senang--yang senang adalah orang yang memiliki pandangan daging.
      Kalau orang yang berpandangan rohani tidak akan senang karena tidak cocok.

      Kita semua harus satu kesatuan yaitu memiliki pandangan rohani. Jangan melayani hanya supaya daging kelihatan hebat, tetapi supaya berkenan kepada Tuhan.
      Tuhan tolong kita semua.

    • Jatuh ke dalam pencobaan--di taman Getsemani Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."--, artinya berbuat dosa saat menghadapi pencobaan; menyelesaikan percobaan dengan berbuat dosa, yaitu kecewa, putus asa, bersungut-sungut, mengambil jalan sendiri di luar firman--contoh: kurang uang lalu korupsi--, melawan Tuhan, sampai menyangkal Tuhan--meninggalkan pelayanan.

      Saat Yesus ditangkap dan dibawa ke rumah Imam Besar, Petrus mengikuti Yesus dari jauh--sama dengan meninggalkan Tuhan--, dan akhirnya ia menyangkal Yesus tiga kali. Ini yang dimaksud dengan jatuh dalam pencobaan; sama dengan gugur dari iman.

    Lukas 22: 32-34
    22:32.tetapi Aku telah berdoauntuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
    22:33.
    Jawab Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!"
    22:34.
    Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku."

    Sikap menghadapi penampian dari setan:

    • Sikap Tuhan:

      • 'Aku telah berdoa'= Tuhan tampil sebagai Imam Besar dan Gembala Agung yang menaikkan doa syafaatbagi domba-domba, supaya tidak gugur tetapi tetap bertahan dalam Dia; tetap kuat teguh hati.

      • Tuhan menyampaikan firman penggembalaan yang diulang-ulanguntuk menguatkan iman kita semua; memberi kepastian iman sehingga kita tidak gugur dari iman tetapi kuat teguh hati.

      Berdoa dan menyampaikan firman sama dengan mengulurkan dua tangan kepada kita.
      Ibrani 2: 17-18
      2:17.Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besaryang menaruh belas kasihandan yang setiakepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
      2:18.
      Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapatmenolong mereka yang dicobai.

      Inilah sikap dari pihak Tuhan yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Karena itu kita harus memandang Yesus sebagai Imam Besar, Raja, dan Mempelai Pria Sorga, sehingga kita mengalami uluran tangan-Nya.
      Kalau tidak, tidak akan ada uluran tangan-Nya; kita hanya akan menjadi sekam untuk dibakar.

      Cara Tuhan untuk mengulurkan tangan yaitu Ia harus mati, bangkit, dan naik ke sorga. Semua Dia lakukan untuk kita. Kalau Dia tidak mati dan bangkit, Ia tidak akan bisa menjadi Imam Besar.

      'setia'= Imam Besar adalah setia, kalau kita tidak setia tidak mungkin bertemu Imam Besar. Karena itu, tadi pakaian dihantam dengan noda malas/tidak setia
      Hati-hati, tidak setia adalah sifat dari pelacur--Babel--, sedangkan sifat mempelai adalah setia. Yesus setia sampai mati, bangkit, dan naik ke sorga.

      'menaruh belas kasihan'= kalau tidak setia, akan mulai mengancam orang, tetapi kalau setia justru berbelas kasihan seperti Yesus. Itu bedanya. Seorang gembala yang setia akan berbelas kasih terhadap jemaat dan orang lain, tetapi saat tidak setia, ia akan mulai jahat--ingin akan uang dan mengancam orang lain.

      Uluran tangan Imam Besar yang setia dan berbelas kasihan berguna untuk:

      • 'mendamaikan dosa seluruh bangsa'= mendamaikan dosa-dosa kita; membenarkan dan menyucikan kita.
        Ini yang nomor satu harus diselesaikan. Karena itu kita mendengar firman, nomor satu untuk menyelesaikan dosa, supaya kita bisa hidup benar dan suci; kita tidak dihukum.

      • 'Ia dapatmenolongmereka yang dicobai'= dosa adalah masalah terbesar dari manusia mulai di dunia sampai neraka, tetapi kalau dosa diselesaikan, Tuhan akan mengulurkan tangan-Nya sehingga Ia dapat menolong kita tepat pada waktunya.

        Ibrani 4: 14-16
        4:14.Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
        4:15. Sebab
        Imam Besaryang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
        4:16. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk
        mendapat pertolongan kita pada waktunya.

        Yesus dapat menolong kita, artinya tidak dapat dibatasi oleh apapun.

      Inilah sikap dari Tuhan untuk menolong kita. Dia harus datang ke dunia untuk menjangkau kita; Dia mati di kayu salib, bangkit, dan naik ke sorga untuk mengulurkan tangan kepada kita.

    • Sikap kita:

      • Kita harus mau diisi dengan firman pengajaranyang keras, yang benar, yang diulang-ulang--firman penggembalaan--, sehingga kita memiliki iman yang teguh untuk mengalahkan setan--setan hanya dikalahkan dengan iman yang kuat.
        Mari, terima firman dan dengar-dengaran!

        Sadrakh, Mesakh, Abednego, dan Daniel digoncang dengan ajaran dan penyembahan palsu, tetapi mereka hadapi dengan iman; mereka tetap percaya Tuhan. Karena itu firman harus diulang-ulang untuk memberikan kepastian iman.

      • Banyak berdoa dan menyembah, sampai hancur hati, seperti bayi yang menangis--melembut; mengakui segala kekurangan dan kelemahan kita.

      Mendengar firman dan dengar-dengaran, ditambah dengan banyak menyembah Tuhan--memandang Dia sebagai Imam Besar, Raja segala raja, dan Mempelai Pria Sorga yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa--sama dengan mengulurkan dua tangan kepada Tuhan; kita menyambut uluran tangan Tuhan, sehingga kita hidup dalam tangan Imam Besar, Raja segala raja dan Gembala Agung.

      Kalau hidup di dalam tangan Tuhan, biarpun ditampi kita akan tetap bersama Dia, tetapi kalau di luar tangan Tuhan, tidak ditampipun kita akan jatuh.
      Mari banyak berdoa menyembah Tuhan sampai hancur hati--melihat Dia yang begitu mulia dan kita yang begitu hina--, jangan menghakimi orang lain.

      Contoh dan hasilnya:

      • Yohanes 21: 17-19
        21:17.Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petruskarena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
        21:18.
        Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmudan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
        21:19.
        Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

        'untuk ketiga kalinya'= firman yang diulang merupakan perhatian dari Imam Besar. Jangan bosan!
        'sedih'= hancur hati karena Petrus ingat bahwa imannya rapuh sehingga ia menyangkal Tuhan.
        'engkau akan mengulurkan tanganmu'= berdoa.

        Yang pertama: Petrus. Pencobaan yang dihadapi Petrus adalah ia harus mengalami sengsara bersama Yesus saat Yesus ditangkap untuk disalibkan--kalau dia mengaku bahwa ia mengenal Yesus, ia bisa diseret juga.
        Hari-hari ini kita juga diperhadapkan dengan penderitaan dan aniaya karena Yesus.

        Sengsara apa yang kita hadapi? Waktu, tenaga? Banyak yang jatuh dengan alasan capek dan sebagainya. Bagaimana kalau nanti menghadapi aniaya, karena siapa yang mau beribadah kepada Tuhan harus menghadapi aniaya, itulah aniaya pra antikris.
        Karena itu, sekarang kalau ada sengsara daging karena Yesus kita harus kuat.

        Petrus jatuh dalam pencobaan dan menyangkal Tuhan, tetapi oleh dorongan firman penggembalaania mampu mengulurkan tangan kepada Tuhan, sehingga ia menjadi sedih--hancur hati; menyerahkan segala kekurangan dan kelemahannya--, sesudah itu kuat teguh hati, ia tidak pernah menyangkal Tuhan lagi tetapi rela berkorban nyawa untuk Tuhan.

        Hasilnya: Petrus ditinggikan--dipakai untuk memuliakan nama Tuhan--, dan namanya tertulis di Yerusalem baru--Petrus menjadi salah satu batu dasar di Yerusalem baru.

        Kita seringkali menyangkal Tuhan karena tidak mau sengsara daging, takut akan sesuatu di dunia, atau kekuatiran, aniaya. Mungkin bukan menyangkal lewat perkataan, tetapi dalam bentuk tidak setia.

        "Aniaya bisa terjadi dalam keluarga juga. Ada seorang jemaat yang diancam keluarganya: Kalau kamu di pengajaran itu, kamu dicoret dari penerima warisan. Tetapi dia berani, tidak ada masalah."

      • Yesaya 36: 12
        36:12.Tetapi juru minuman agung berkata: "Adakah tuanku mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnyabersama-sama dengan kamu?"

        'memakan tahinya dan meminum air kencingnya'= krisis; tidak ada yang dimakan lagi.
        Yesaya 37: 1, 6-7, 11-16, 36
        37:1.Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
        37:6. berkatalah Yesaya kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada tuanmu:
        Beginilah firman TUHAN: Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku.
        37:7. Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh masuk di dalamnya, sehingga ia mendengar suatu kabar dan pulang ke negerinya; Aku akan membuat dia mati rebah oleh pedang di negerinya sendiri."
        37:11. Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya; masakan engkau ini akan dilepaskan?
        37:12. Sudahkah para allah dari bangsa-bangsa yang telah dimusnahkan oleh nenek moyangku, dapat melepaskan mereka, yakni Gozan, Haran, Rezef dan bani Eden yang di Telasar?
        37:13. Di manakah raja negeri Hamat dan Arpad raja kota Sefarwaim, raja negeri Hena dan Iwa?"
        37:14. Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
        37:15. Hizkia berdoa di hadapan TUHAN, katanya:
        37:16. "Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
        37:36. Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah,
        semuanya bangkaiorang-orang mati belaka!

        'masuklah ia ke rumah TUHAN'= sikap yang benar.
        Yesaya 38: 1-3
        38:1.Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
        38:2.
        Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoakepada TUHAN.
        38:3.
        Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.

        Yang kedua: raja Hizkia.
        Ia menghadapi pencobaan habis-habisan--krisis di segala bidang--, ditambah dengan penyakit yang tidak bisa disembuhkan.

        Apa yang dilakukan? Datang ke rumah Tuhan untuk mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, ditambah dengan menyembah dengan hancur hati.

        Hasilnya: Tuhan mengulurkan tangan-Nya, sehingga tentara besar jadi bangkai, penyakit yang tidak bisa disembuhkan bisa disembuhkan--mustahil jadi tidak mustahil.

        Malam ini mungkin kita menghadapi ancaman, aniaya, ketakutan, atau kekuatiran seperti Petrus, jangan sampai tinggalkan Tuhan tetapi datang kepada Dia untuk mendengar firman sampai bisa mengulurkan tangan, hancur hati, menyerahkan semua kepada Tuhan.
        Hasilnya: Petrus ditinggikan sampai namanya tertulis pada batu dasar di Yerusalem baru.

        Mungkin menghadapi krisis habis-habisan dan penyakit yang tidak bisa disembuhkan seperti Hizkia, mari datang ke rumah Tuhan untuk mendengar firman dan berdoa, apalagi ada perjamuan suci--Imam Besar mendamaikan dosa kita lewat perjamuan suci. Serahkan semua kepada Dia! Yakinlah!

      • Markus 7: 25, 27-29
        7:25.Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengartentang Dia, lalu datang dan tersungkurdi depan kaki-Nya.
        7:27. Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada
        anjing."
        7:28. Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
        7:29. Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."

        Yang ketiga: seorang ibu yang menghadapi kehancuran nikah dan buah nikah.

        Masalah nikah dan buah nikah, dosa dan puncaknya dosa ditolong oleh Tuhan.
        Kehidupan bangsa kafir hanya seperti anjing--perkataan sia-sia--dan babi--perbuatan najis.
        Seharusnya anjing tidak boleh masuk Yerusalem baru, tetapi lewat mendengar firman dan tersungkur, apalagi ada perjamuan suci, semua bisa dipulihkan oleh Tuhan. Kita disucikan dan diubahkan sampai berkenan kepada Tuhan.

        Mari, lepas dari dosa. Mungkin sulit, sudah jadi tabiat, malam ini masih ada kesempatan kalau kita mau mendengar firman, dengar-dengaran, dan menangis seperti bayi. Tuhan akan tolong kita semua.

        Kita terus mendengar firman dan berdoa, sampai kalau Tuhan datang kembali, kita akan disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Dia. Kita tidak salah dalam perkataan, kita terangkat di awan-awan yang permai dengan sorak sorai: Haleluya.Kita bersama Dia selamanya. Kita melihat Dia muka dengan muka sampai masuk Firdaus dan Yerusalem baru selamanya.

Masalah apa yang kita hadapi? Serahkan kepada Tuhan!
Banyak goncangan yang kita hadapi hari-hari ini dalam hal apa saja: Petrus menghadapi ancaman, tantangan, rintangan, ketakutan, kekuatiran, sengsara dan lain-lain; Hizkia menghadapi penyakit, masalah ekonomi dan lain-lain; perempuan Kanaan menghadapi masalah nikah dan buah nikah, tabiat dosa, sudah tidak bisa terlepas lagi, sudah tidak mampu. Serahkan kepada Tuhan! Tuhan akan tolong, Dia bebaskan kita malam ini.
Tunjukkan semuanya di hadapan Tuhan apa yang membuat kita kecewa dan lain-lain! Yang mustahil akan menjadi tidak mustahil.

Jangan putus asa dan kecewa, jangan mengambil jalan sendiri, tetapi hanya memandang Dia, mendengar firman-Nya, menyerah sepenuh kepada Dia; kita menjadi seperti bayi yang hanya menunjukkan kekurangan, ketidakmampuan, dan kelemahan kita.
Mungkin suami, isteri, anak, orang tua tidak tahu, tetapi Tuhan tahu. Dia mampu melakukan apa saja sampai menyempurnakan kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 20 Januari 2015 (Selasa Sore)
    ... kitab kehidupan itu ia dilemparkan ke dalam lautan api itu. Sama dengan tidak masuk neraka sama dengan orang yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan. Wahyu Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 10 Juni 2010 (Kamis Malam)
    ... Korban domba jantan pertama korban penyerahan diri sepenuh. Jika dosa sudah diperdamaikan akan dengan mudah menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan. Praktiknya adalah tunduk taat dengar-dengaran. Korban domba jantan kedua korban tahbisan. Korban domba jantan pertama korban penyerahan diri sepenuh. Kegunaan korban ini adalah untuk menghasilkan bau harum di hadapan Tuhan. Keluaran - Kemudian ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 November 2020 (Sabtu Sore)
    ... ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. . Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. . Kata orang itu Kalau demikian aku minta ...
  • Ibadah Doa Malang, 27 Oktober 2015 (Selasa Sore)
    ... halangan tantangan ayat a Belum ada jawaban dari Tuhan. Ini merupakan tantangan bagi kita bagaimana sikap kita jika belum dijawab oleh Tuhan. ayat b Kita dihalangi dibatasi dilarang untuk datang kepada Tuhan. ayat Ada jawaban dari Tuhan tetapi belum memuaskan. Jawaban Tuhan seolah merendahkan kita. Wanita ini tetap datang mendekatkan diri ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Juni 2019 (Selasa Sore)
    ... jaman adalah Kesulitan kesusahan kesibukan kesukaan dunia. Kebencian tanpa alasan. Dikucilkan diperlakukan tidak adil sampai pembunuhan. Tugas kita adalah harus bersaksi. Oleh sebab itu kita perlu Roh Kudus untuk memberikan kekuatan ekstra sehingga kita tidak kecewa tidak putus asa tidak menolak Yesus apa pun yang kita hadapi. Tetapi kita tetap harus bersaksi. ...
  • Ibadah Doa Malang, 03 Mei 2011 (Selasa Sore)
    ... dipenuhi Roh Kudus kehidupan yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna mulai dari nikah penggembalaan antar penggembalaan sampai tubuh Kristus sempurna Israel dan Kafir menjadi satu tubuh sempurna . Untuk melayani pembangunan tubuh Kristus yang sempurna memang dibutuhkan pengorbanan-pengorbanan uang waktu tenaga perasaaan dsb. . Semua harus dikorbankan untuk pelayanan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 05 Agustus 2009 (Rabu Sore)
    ... mengalami keubahan hidup dari ranting yang keras menjadi ranting yang lembut secara rohani . Jadi kedatangan Tuhan kedua kali identik dengan keubahan hidup. Kalau mau menyambut kedatangan Tuhan yang kedua maka kita harus mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Apa yang harus melembut hati menjadi hati yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 Desember 2015 (Kamis Sore)
    ... - Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu yang dahulu jauh sudah menjadi dekat oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah yaitu perseteruan sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 30 Desember 2015 (Rabu Sore)
    ... teguh ia tidak takut sehingga ia memandang rendah para lawannya. . Ia membagi-bagikan ia memberikan kepada orang miskin kebajikannya tetap untuk selama-lamanya tanduknya meninggi dalam kemuliaan. Jangan menambah dosa-dosa jangan bertahan dalam dosa tetapi selesaikan dosa untuk hidup dalam kebenaran. Hasil kalau hidup dalam kebenaran ayat. 'orang benar itu akan diingat selama-lamanya' ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 Agustus 2019 (Minggu Siang)
    ... Juga kata mereka Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit dan marilah kita cari nama supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi. 'marilah kita cari nama' dipakai untuk membangun menara Babel sama dengan cari artinya suka menonjol suka popularitas kehormatan kebanggaan sekalipun ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.