Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 11: 511:5.Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut merekamenghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.
Ini tentang
api yang keluar dari mulut hamba Tuhan--dua saksi--(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2020).
Api yang keluar dari mulut seorang nabi/hamba Tuhan sudah dinubuatkan dalam
Yeremia 5: 11-145:11.Sebab kaum Israel dan kaum Yehuda telah sungguh-sungguh berlaku tidak setia terhadap Aku, demikianlah firman TUHAN.
5:12.Mereka memungkiri TUHANdan berkata: "Dia tidak berbuat apa-apa! Malapetaka tidak akan menimpa kita, perang dan kelaparan tidak akan kita alami.
5:13.Para nabi akan menjadi angin, firman TUHAN tidak ada pada mereka."
5:14.Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam: "Oleh karena mereka berkata seperti itu, maka beginilah akan terjadi kepada mereka: Sesungguhnya Aku akan membuat perkataan-perkataan-Ku menjadi api di dalam mulutmu, dan bangsa ini menjadi kayu bakar, maka api akan memakan habis mereka.
Api yang keluar dari mulut seorang nabi--hamba Tuhan--adalah
firman yang merupakan perkataan-perkataan Tuhan sendiri, itulah firman Allah yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab; sama dengan
firman pengajaran yang benar.
Api yang keluar dari mulut hamba Tuhan--firman pengajaran--bisa menghasilkan dua hal:
- Api penyucianbagi yang menerima.
- Api penghukumanbagi yang menolak.
Oleh sebab itu seorang hamba Tuhan, terutama
gembalaharus berhati-hati dan bersungguh-sungguh dalam menyampaikan firman, yaitu
menyampaikan firman dalam urapan Roh Kudus, supaya firman Tuhan yang disampaikan benar-benar merupakan perkataan Tuhan sendiri. Ini yang harus didoakan. Firman tidak disampaikan dengan api emosi yang merugikan kita semua, tetapi dengan api kasih Allah yang menolong baik sidang jemaat maupun hamba Tuhan. Inilah penghormatan gembala terhadap sidang jemaat.
1 Timotius 5: 175:17.Penatua-penatuayang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbahdan mengajar.'
Penatua-penatua'= gembala.
Sikap
sidang jemaatadalah harus menghormati gembala dua kali lipat karena seorang gembala menyampaikan firman Allah secara dobel; orangnya dihormati, tetapi lebih dari itu
sidang jemaat menghormati pemberitaan firman.
'
berkhotbah'= menyampaikan firman penginjilan untuk jiwa-jiwa baru supaya percaya Yesus dan diselamatkan--menambah kuantitas.
'
mengajar'= menyampaikan firman pengajaran yang benar dan keras--bagaikan api--untuk menyucikan kita sampai sempurna--menambah kualitas.
Yeremia 23: 2923:29. Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?
Tadi, sidang jemaat harus menghormati pemberitaan firman Allah yang dobel, yaitu firman penginjilan dan pengajaran.
Artinya
- Mendengar dan dengar-dengaranpada firman penginjilan, sehingga percaya Yesus sebagai Juruselamat, bertobat, dan lahir baru dari air dan Roh--hidup benar; mantap dalam kebenaran; kita selamat dan diberkati Tuhan.
- Mendengar dan dengar-dengaranpada firman pengajaran--api yang keluar dari mulut seorang hamba Tuhan--sehingga mengalami api penyucian sampai sempurna, bukan api penghukuman; menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk terangkat ke awan-awan yang permai dan menerima mahkota kemuliaan; mahkota mempelai untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali, dan duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selamanya--ke sinilah arah penggembalaan kita.
1 Petrus 5: 4
5:4. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaanyang tidak dapat layu.
Takhta sorga adalah kandang penggembalaan yang terakhir.
Perhatikan pemberitaan firman dan penggembalaan baik dalam bentuk firman penginjilan untuk memantapkan kebenaran maupun firman pengajaran untuk menyucikan sampai pada kesempurnaan!
Kalau tidak menghormati pemberitaan firman Allah yang dobel, kita akan mengalami api penghukuman sampai binasa selama-lamanya.
Mari, kita saling menjaga, baik seorang gembala maupun sidang jemaat.
Gembala harus menghormati pemberitaan firman yang dobel, demikian juga dengan sidang jemaat.
Praktik kehidupan yang disucikan dengan api firman pengajaran yang benar di dalam sistem penggembalaan:
- 1 Petrus 5: 1
5:1. Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.
Praktik pertama: menjadi saksi penderitaan kristus.
Artinya: rela sengsara daging karena Yesus, bukan dosa; rela sengsara daging untuk masuk pintu yang sempit, itulah kandang penggembalaan--ruangan suci--; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah oleh Setan tritunggal.
Hasilnya:
- Kita disucikanoleh api firman pengajaran--kita dijamah oleh Tuhan; tidak melanggar kesucian.
- Minyak urapan Roh Kudus ada di kepala.
Imamat 21: 12
21:12. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Kita ingat tadi ada mahkota kemuliaan di kepala. Di sinilah awal untuk mendapatkan mahkota kemuliaan yang tidak layu.
Buktikita hidup suci dan minyak urapan ada di kepala: kita tegas untuk berpegang teguh pada pengajaran yang benar, dan tegas untuk menolak pengajaran yang tidak benar.
2 Korintus 11: 3-4
11:3. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamudisesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4. Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
'pikiran kamu'= kepala.
'sabar saja'= tidak tegas; tidak ada kuasa untuk menolak; terlalu banyak pertimbangan daging karena tidak mau sengsara daging--cari yang enak bagi daging.
Kalau tegas, apapun resikonya, memang tidak enak bagi daging, tetapi itulah permulaan untuk menerima mahkota.
- 1 Petrus 5: 2
5:2. Gembalakanlahkawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarelasesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
Praktik kedua: beribadah melayani Tuhan dalam sistem penggembalaan dengan sukarela dan sukacita; tidak terpaksa, tidak memaksa, dan tidak dipaksa; kita beribadah melayani dengan suatu kebutuhan sampai menjadi kegemaran. Ini tanda kita hidup suci.
Coba diperiksa, kita sudah datang beribadah melayani, bagaimana perasaan kita? Apakah dengan terpaksa? Jangan! Harus dengan sukarela dan sukacita.
Kalau tidak suci, beribadah hanya menjadi suatu penderitaan--jauh dari sorga karena ibadah adalah pintu gerbang sorga--, tetapi kalau disucikan kita malah bingung kalau tidak beribadah--ibadah sudah menjadi kebutuhan. Kita harus sampai di titik ini untuk mendapatkan mahkota mempelai.
'dengan pengabdian diri'= tidak mencari keuntungan yang jasmani, malah rela berkorban apa saja untuk ibadah pelayanan kepada Tuhan--kecuali firman pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan. Cukup satu kali Dia mati di kayu salib. Kalau Yesus sampai mati dua kali, nanti kita juga mati dua kali; sama dengan masuk kematian yang kedua di neraka.
Karena itu kalau ibadah pelayanan dan penyembahan tidak cocok dengan firman pengajaran yang benar jangan datang. Kalau kita datang, berarti kita mengorbankan firman pengajaran yang benar. Bahaya! Kita bisa masuk kematian yang kedua.
Jadi ukuran ibadah adalah ketaatan; sesuai dengan firman pengajaran yang benar. Ini yang mampu untuk membuka pintu sorga dan pintu-pintu di dunia--keberhasilan.
Matius 7: 21-23
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
'melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga'= taat dengar-dengaran.
Kalau ibadah pelayanan dan penyembahan tidak sesuai dengan firman pengajaran yang benar--tidak taat--, ia sama dengan berbuat jahat--kalau dibiarkan nanti pasti jadi malas--tidak setia--untuk dicampakkan dalam lautan api dan belerang; pintu sorga tertutup.
Mari masuk penggembalaan, supaya kita disucikan dengan api yang keluar dari mulut hamba Tuhan, itulah firman penggembalaan.
Praktik pertama: kita menjadi saksi penderitaan Yesus, artinya masuk kandang penggembalaan; kita hidup suci dan diurapi. Buktinya: berpegang teguh pada pengajaran yang benar, dan tegas untuk menolak ajaran-ajaran palsu.
Praktik kedua: beribadah melayani dengan sukacita, sukarela, dan pengabdian diri. Ibadah pelayanan harus sesuai dengan firman pengajaran yang benar.
- 1 Petrus 5: 3
5:3. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladanbagi kawanan domba itu.
Praktik ketiga: harus menjadi teladan terutama teladan iman.
Ibrani 13: 7
13:7. Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
'pemimpin-pemimpin kamu'= gembala.
Praktik teladan iman:
- Seorang gembalamemberi makan sidang jemaat dengan makanan yang benar: firman penginjilan bagi jiwa baru, dan firman pengajaran benar bagi jiwa-jiwa lama.
Sidang jemaatmenjadi teladan iman kalau bisa makan firman penggembalaan yang dobel: mendengar dan dengar-dengaran pada firman penginjilan supaya hidup benar, dan mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran supaya bisa hidup suci sampai sempurna.
- Ibrani 13: 8
13:8. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
13:9. Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.
Praktik kedua: tidak bimbang, terutama tidak berubah-ubah soal pengajaran; tidak menambah dan mengurangi firman; tidak mencampur firman dengan adat istiadat, ajaran lain dan sebagainya--'Yesus tetap sama; janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing', artinya pribadi Yesus/pengajaran-Nya tidak berubah.
Ini sama dengan tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan mempraktikkannya.
- Kita hidup benar dalam segala aspek hidup kita--iman sama dengan kebenaran.
- Tetap percaya dan berharap Tuhanbukan kepada yang lain saat menghadapi pencobaan dalam bentuk apapun juga.
Kalau sudah menjadi teladan iman, akan dilanjutkan menjadi teladan yang lain yaitu:
- Perkataan benar dan baik, tidak ada dusta.
- Tingkah laku= perbuatan benar dan baik--tidak merugikan orang lain; tidak berbuat jahat; tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi kebaikan.
- Kasih.
- Kesetiaan.
- Kesucian.
1 Timotius 4: 12
4:12. Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladanbagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmudan dalam kesucianmu.
- 1 Petrus 5: 4-6
5:4. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaanyang tidak dapat layu.
5:5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklahkepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Kemuliaan sama dengan keubahan hidup.
Praktik keempat: kita harus mengalami pembaharuan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Buktinya:
- 'Tidak layu'=
- Tetap setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali.
- Tidak bersungut, kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan apapun yang kita hadapi tetapi tetap mengucap syukur.
Kalau setia berkobar-kobar ditambah dengan selalu mengucap syukur, wajah kita akan tetap berseri.
- 'Tunduklah'= taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara lagi--tirai sudah terobek.
Inilah ukuran Tuhan; di dalam kitab Wahyu 11: 1, ibadah pelayanan dan penyembahan diukur sampai daging tidak bersuara lagi.
Kita hanya mengulurkan tangan; kita berada di dalam pelukan tangan Tuhan yang kuat. Ini posisi yang paling aman karena kita hanya seperti domba-domba sembelihan/bayi-bayi yang tidak berdaya.
Inilah api penyucian di dalam sistem penggembalaan.
Hasilnya:
- Ulangan 11: 13-14
11:13. Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamupada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
11:14. maka Ia akan memberikan hujanuntuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,
'mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu'= taat.
'beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu'= setia.
Hasil pertama: kita mendapat hujan berkat pada waktunya, yaitu
- Berkat jasmani di tengah kekeringan dan kesulitan dunia sampai zaman antikris.
Kalau berusaha sendiri tidak akan mampu. Kita tetap berusaha, tetapi andalkan tangan Tuhan, Dia yang menentukan semua; kita hanya menunggu waktu-Nya.
- Berkat rohani= kebahagiaan sorga.
- Berkat rumah tangga= kesatuan dalam rumah tangga sampai mencapai perjamuan kawin Anak Domba.
- 1 Petrus 5: 6
5:6. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Hasil kedua: tangan belas kasih Tuhan yang kuat meninggikan kita pada waktunya, artinya:
- Mengangkat dari kejatuhan untuk kembali hidup benar.
- Mengangkat dari kegagalan menjadi berhasil dan indah.
- Masalah yang mustahil selesai pada waktunya. Sabar untuk menunggu waktu Tuhan di dalam penggembalaan. Kita berusaha, tetapi Tuhan yang menentukan pada waktunya.
- Dipakai Tuhan pada waktunya terutama dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Ditinggikan di awan-awan pada waktu Yesus datang kembali. Kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, sampai masuk Yerusalem baru, kandang penggembalaan terakhir. Tidak ada lagi air mata.
Sekarang kita banyak menangis di dalam pelukan tangan Tuhan, dan menunggu waktu-Nya. Tetapi saat Yesus datang kembali kita bersama Dia selamanya, tidak ada setetespun air mata.
Terima api penyucian, jangan sampai mengalami api penghukuman! Kita masuk dalam sistem penggembalaan.
Kalau kita masih ada di lembah-lembah, mari perbaiki di dalam penggembalaan, bukan menuntut.
Apapun keadaan kita, bari kita rela disucikan oleh api pengajaran untuk benar-benar mantap dalam penggembalaan sampai berada di dalam pelukan tangan Tuhan yang kuat; kita hanya menunggu waktu-Nya. Yang sudah berhasil, jangan sombong, sewaktu-waktu bisa berada di lembah juga seperti Daud.
Tempat yang paling aman adalah pelukan tangan Tuhan. Kaum muda, serahkan hidup kepada Tuhan, jangan batasi kuasa-Nya. Jangan andalkan diri sendiri!
Mungkin hari-hari ini sudah ada yang layu--lelah, letih lesu, bosan, kecewa, putus asa--, mohon kepada Tuhan, serahkan kepada Dia, kembali berseri-seri malam ini. Mungkin tidak ada yang tahu, tetapi Tuhan tahu.
Kalau sudah tidak kuat sama sekali, itulah waktunya Tuhan bagi kita.
Tuhan memberkati.