Pembicara: Pdp. Youpri Ardiantoro
Salam sejahtera, selamat sore, selamat bersekutu di dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Markus 6: 1-6a
6:1 Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia.
6:2 Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?
6:3 Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
6:4 Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."
6:5 Ia tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.
6:6a Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka.
= Cerita tentang Yesus ditolak di Nazaret.
Markus 6-8, dalam susunan Tabernakel terkena pada
Meja Roti Sajian. Meja Roti Sajian adalah meja yang terbuat dari kayu penaga dan dilapisi dengan emas. Di atas Meja Roti Sajian terdapat 12 ketul roti yang disusun menjadi 2 susun, masing-masing terdiri dari 6 ketul roti.
Imamat 24: 5-6
24:5 "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundardari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;
24:6 engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN.
Roti menunjuk pada firman pengajaran yang benar = pribadi Yesus sendiri.
Bagaimana
proses Firman pengajaran yang benar sampai di hati dan menjadi iman?:
- Mendengardengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan.
- MengertiFirman = Firman ditulis di dahi.
- Firman menjadi imandi hati = hati yang diisi oleh 12 ketul roti (Firman Allah).
Perikop
Markus 6:1-6aadalah
Yesus ditolak di Nazaret.
Yesus = firman pengajaran yang benar
Jadi,
Firman pengajaran yang benar ditolak.
Akibatnya: hati tidak diisi oleh Firman pengajaran yang benar (12 ketul roti), tetapi diisi oleh 12 hal yang lain, itulah
12 keinginan jahat dan najis.
Markus 7: 21-23
7:21.sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
7:22. perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
7:23. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskanorang."
Kalau Yesus/firman pengajaran yang benar ditolak, maka hati akan dipenuhi dengan
pikiran jahat(prasangka buruk) dan
hati yang najis.
Akibatnya: hati tetap diisi oleh 12 keinginan jahat dan najis. Ini sama dengan
hati tidak disucikan, dan sebagai kelanjutannya, kehidupan itu tidak akan pernah menjadi sama dengan Yesus.
Apa yang ada di dalam hati, akan keluar lewat perkataan dan perbuatan. Kalau hati jahat dan najis, maka perkataan, perbuatan dan semua hidupnya menjadi jahat dan najis.
Tetapi, kalau
hati diisi oleh Firman pengajaran benar, maka segala perkataan, perbuatan dan angan-angan pikiran kita
sesuai dengan Firman pengajaran benar, sehingga orang lain yang melihat kita, bagaikan melihat surat Kristus yang bisa dibaca = melihat Yesus.
Siapa yang menolak Yesus (Firman pengajaran benar)?:
- Markus 6: 4
6:4 Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."
(terjemahan lama)
6:4.Tetapi kata Yesus kepada mereka itu, "Seorang nabi bukannya tiada berhormat, kecuali di dalam negerinya sendiridan di antara sanak-saudaranya dan di dalam isi rumahnya."
Kelompok pertama yang menolak Yesus: kehidupan yang tetap berada di tempat asal/tetap berada di negeri.
'tempat asal' = 'tetap berada di negeri' = negeri menunjuk duniawi.
Jadi, kehidupan yang tetap berada di negeri sama dengan kehidupan yang tetap hidup secara duniawi.
Memang kita masih hidup dalam dunia, tetapi kalau kita hidup secara duniawi, berarti kita menolak Yesus dan hati kita tidak akan pernah diisi oleh Firman pengajaran benar, tetapi hanya berisi 12 keinginan jahat dan najis.
Yakobus 4: 4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat duniaini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Tanda kehidupan yang mempertahankan tempat asal, yaitu orang-orang yang tidak setia.
Jadi, tidak setia sama dengan hidup dalam keduniawian, sehingga tidak bisa diisi oleh Firman = kehidupan yang menolak Yesus.
Setidaknya, ada dua tempat di mana terjadi ketidak setiaan:
- Dalam nikah rumah tangga.
Ketidak setiaan dalam nikah rumah tangga, bentuknya adalah:
- ada pria/wanita lain,
- terjadi perselingkuhan,
- tidak setia pada posisi masing-masing.
Efesus 5: 23
5:23 karena suami adalah kepala isterisama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
= posisi yang benar dalam nikah, yaitu suami menjadi kepaladan isteri menjadi tubuh.
Kalau kehidupan itu hidup duniawi, maka kehidupan itu tidak setia dengan posisi di dalam nikah, yaitu
- suami meninggalkan isteri, tidak mengasihi isteri.
- seharusnya isteri tunduk pada suami, tetapi malah menanduk suami (tidak mau tunduk/melawan terus).
Kalau kehidupan itu tidak setia dalam nikah, maka Firman tidak bisa dimasukkan, hati penuh dengan keinginan jahat dan najis. Roti tidak bisa dimasukkan, sekalipun dipaksa.
Kita harus memilih salah satu, kalau roti mau diletakkan di meja hati kita, maka 12 keinginan jahat dan najis tidak boleh ada. Tetapi kalau ada 12 keinginan jahat dan najis, maka 12 ketul roti tidak ada.
- Dalam ibadah pelayanan.
Ibrani 10: 25-26
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakanoleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
10:26 Sebab jika kita sengajaberbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
'menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita' = tidak setia dalam pertemuan-pertemuan ibadah.
Banyak orang tahu kalau mencuri dan membenci itu dosa, tetapi banyak orang yang tidak tahu bahwa tidak beribadah juga merupakan suatu dosadan malah menjadi tren di akhir zaman. Awalnya masih menyesal kalau tidak beribadah/tidak setia. Kalau dibiarkan, lama-lama menjadi biasa, lalu meningkat menjadi sengajameninggalkan ibadah pelayanan.
Kesaksian:
"Dulu kami waktu masih sekolah, juga demikian. Merasa menyesal kalau datang terlambat dalam ibadah. Tetapi masih tetap masuk dalam ibadah. Lama-lama ingin mencoba tidak masuk satu kali. Lama-lama menjadi kebiasaan dan meningkat menjadi sengaja berbuat dosa/sengaja tidak beribadah."
Oleh sebab itu, hari-hari ini, jangan sampai kita menjadi kehidupan yang tetap tinggal di negeri! = tidak setia dalam ibadah pelayanan. Sebab, kehidupan yang tidak setia tidak bisa diisi oleh Firman Tuhan.
Kita harus banyak menasihati anak, saudara dan lain-lain dengan nasihat yang baik, tetapi nasihat tertinggiadalah nasihat untuk beribadah. Sebab, di akhir zaman, banyak yang meninggalkan ibadah pelayanan. Mulai dari tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan.
Dalam ibadah pelayanan juga banyak yang tidak setia pada Firman pengajaran yang benar, bagaikan Hawa yang tidak setia pada perintah Tuhan.
2 Korintus 11: 1-3
11:1 Alangkah baiknya, jika kamu sabar terhadap kebodohanku yang kecil itu. Memang kamu sabar terhadap aku!
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkankamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaankamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ularitu dengan kelicikannya.
'masa pertunangan' = masa terakhir sebelum pernikahan.
Jadi, justru di masa yang terakhir, banyakkehidupan yang tidak setia dalam Firman pengajaran benar, sama seperti Hawa yang menambahdan mengurangi Firman, sehingga kehidupan itu tersesatdan jatuh dalam dosa.
Jadi, ketidak setiaan terjadi pada dua tempat, yaitu dalam nikah rumah tangga dan ibadah pelayanan.
Dalam ibadah pelayanan, kita harus setia untuk hadir dalam ibadah dan harus setia pada Firman pengajaran yang benar. Sekalipun mungkin bertentangan dengan seribu orang, tetapi kalau itu Firman pengajaran benar, kita harus tetap berpegang teguh.
Mungkin malam hari ini, istilahnya kasar, tetapi ini untuk mengingatkan kita. Kalau kita tidak setia pada Firman pengajaran benardan cenderung untuk menambah atau mengurangi Firman, ini bagaikan kehilangan keperawanan, sebab hanya kehidupan berkualitas perawan yang bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Tetapi, kalau tidak berpegang teguh pada satu Firman pengajaran benar, ini sama dengan sudah digagahi oleh pengajaran palsu.
Kesaksian:
"Saya mendapat kesaksian dari seorang pengerja. Jadi, sudah aneh kita dengar kalau terjadi di kalangan kita sendiri. Seharusnya, Firman yang benar tertulis dalam Alkitab. Sudah benar tertulis dalam Alkitab, tetapi ditafsirkan, diterangkan dengan yang lain. Beberapa waktu lalu ada cerita, 'om, kita harus mempersembahkan bukan sepersepuluh tetapi duapersepuluh'. Saya tanya, 'apa dasar Firmannya?': 'Karena di Meja Roti Sajian ada dua tumpuk roti, satu tumpuk roti sama dengan sepersepuluh, jadi kalau dua tumpuk sama dengan duapersepuluh, supaya imbang'. Ini banyak terjadi, menambah dan mengurangi Firman, Firman ditafsirkan."
Kalau hamba Tuhan mengajarkan yang demikian, maka sama dengan kehilangan keperawanan.
Kalau anak Tuhan ikut, sama saja. Akibatnya seperti Matius 7: 21, sudah berbuat ini-itu tetapi tidak sesuai kehendak Tuhan, 'enyahlah kamu semua pembuat kejahatan'.
Jadi, hari-hari ini kita harus waspada!
"Termasuk kami kemarin waktu kebaktian di Ngunut, saya katakan kalau apa yang saya terangkan ini hanya tafsiran, tidak bisa dijelaskan oleh ayat, jangan percaya dan jangan dilakukan! Sebab kalau percaya dan dilakukan, akan sama hasilnya, saya tidak bisa menyambut kedatangan Tuhan, yang mengikuti juga tidak akan bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali."
Oleh sebab itu, kita harus mencurahkan perhatian kita pada apa yang kita dengar hari-hari ini.
Akibatkalau tidak setia dalam nikah, ibadah dan Firman pengajaran benar (= menolak Yesus) adalah tidak terjadi mujizat satupun('Ia tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana').
Artinya: tidak terjadi mujizat baik secara jasmani dan rohani.
Mujizat rohani adalah keubahan hidup.
Tidak mengalami mujizat rohani, artinya tidak pernah mengalami keubahan hidup= tetap menjadi manusia duniawi.
Saat dunia dibinasakan, kehidupan semacam ini akan ikut dibinasakanbersama dunia, sebab ia menjadi sama dengan dunia.
Kejadian 12: 1-4
12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimudan dari sanak saudaramudan dari rumah bapamuini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
12:4 Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.
Kita harus meninggalkan negeri, artinya menjadi kehidupan yang setia, baik setia dalam ibadah pelayanan, nikah rumah tangga dan berpegang teguh pada satu Firman pengajaran benar.
Jika kita setia, hasilnya: terjadi mujizat.
Mujizat jasmani: Abram diberkati secara jasmani = kita diberkati Tuhan dan menjadi berkat.
Kalau kita tidak meninggalkan negeri (menolak Yesus), maka sampai kapanpun tidak pernah terjadi mujizat, sekalipun kita merindu. Tetapi kalau kita mau tinggalkan negeri, tinggalkan keduniawian, sehingga kita setia kepada Tuhan, maka ada satu harapan bahwa kita akan mengalami mujizat-mujizat dari Tuhan.
Mujizat rohani: membawa Abram masuk dalam Kanaan yang samawi (kerajaan Surga yang kekal).
Dalam Ibrani 11: 8-16, Abram disuruh pergi, dia mendapatkan berkat sekaligus masuk kerajaan Surga yang kekal.
- Markus 6: 4
6:4 Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganyadan di rumahnya."
Kelompok kedua yang menolak Yesus: sanak saudara/keluarga.
Saudara menunjuk saudara daging. Jadi, sanak saudara adalah kehidupan yang menuruti/hidup dalam hawa nafsu daging.
Kehidupan yang menuruti/hidup dalam hawa nafsu daging = menolak Yesus.
Hawa nafsu dagingyang dikaitkan dengan sanak saudara/keluarga:
- Lukas 21: 16
21:16 Dan kamu akan diserahkanjuga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamudan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh
Hawa nafsu daging yang pertama: 'saling menyerahkan/saling membunuh' = saling membenci.
Kalau terjadi kebencian, terutama dalam nikah rumah tangga, ini sama dengan kehidupan yang hidup dalam hawa nafsu daging dan menolak Yesus.
Baik itu kebencian antara anak-orang tua, antar saudara, suami dengan isteri, anak menantu dengan mertua dan lain-lain.
Akibatnya: dalam nikah tidak satupun mujizat yang terjadi.
Seharusnya, nikah adalah sasaran utama untuk kita mendapat mujizat dari Tuhan. Tetapi jika di dalamnya terdapat kebencian, maka tidak satupun mujizat yang terjadi dalam nikah.
Kalau tidak terjadi mujizat, maka semua menjadi berat dalam nikah, sebab ada kebencian dalam nikah. Kalau tidak ada kebencian, maka semua menjadi enak dan ringan.
Mazmur 133: 1-3
133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
'dengan rukun' = tanpa kebencian.
Kalau tidak ada kebencian dalam nikah rumah tangga, hasilnya adalah Tuhan memerintahkan berkat.
Artinya: ada mujizat secara jasmani, bukan kita yang mengejar-ngejar berkat, tetapi Tuhan yang memerintahkan. Bukan hanya berkat secara jasmani saja, sebab kalau hanya sampai pada berkat jasmani, setan bisa meniru. Tetapi, Tuhan memberkati sampai berkat kehidupan selama-lamanya. Ini yang tidak bisa ditiru oleh setan.
Jadi, dalam nikah rumah tangga jangan sampai ada kebencian.
Kebencian diawali dengan perasaan tidak suka yang dipendam. Kalau tidak diselesaikan, lama-lama akan menjadi kebencian tanpa alasan. Sebab itu, kalau ada tidak enak hati dalam nikah rumah tangga, harus cepat-cepat diselesaikan. Kalau tidak, kita yang rugi. Kita yang menyimpan kebencian dan kita sendiri yang merasakan akibatnya.
- Lukas 14: 12-14
14:12 Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: "Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamuatau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau puladan dengan demikian engkau mendapat balasnya.
14:13 Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.
14:14 Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."
Hawa nafsu daging yang kedua: membalas kebaikan dengan kebaikan.
Kita harusmembalas kebaikan dengan kebaikan. Tetapi kalau hanya berhenti sampai di situ, kita masih sama dengan orang yang hidup dalam hawa nafsu daging (pemungut cukai juga berbuat demikian).
Yang benar adalah kita bukan hanya membalas kebaikan dengan kebaikan, tetapi sampai membalas kejahatan dengan kebaikan. Inilah kehidupan yang tidak menuruti hawa nafsu daging.
Contoh: Yesus.
Markus 3: 21
3:21 Waktu kaum keluarga-Nyamendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
Yesus disebut tidak waras oleh sanak saudara-Nya sendiri. Tetapi, Yesus tetap membalas dengan kebaikan.
Jika kita lepas dari saudara daging, maka kita menjadi kehidupan yang taat, dibuktikan dengan saling mengasihidan membalas kejahatan dengan kebaikan.
Selama kita masih belum bisa saling mengasihi, sehingga sering terjadi percekcokkan terutama dalam keluarga, maka hati kita tidak pernah diisi oleh Firman dan tidak pernah mengalami mujizat dari Tuhan.
Dalam nikah memang bisa terjadi pertengkaran, tetapi harus dibicarakan supaya selesai dan jangan disimpan.
- Markus 6: 4
6:4 Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganyadan di rumahnya."
Kelompok ketiga yang menolak Yesus: kehidupan yang tetap bertahan pada 'rumah bapa yang lama'(dikaitkan dengan Abraham meninggalkan rumah bapanya).
'Bapa yang lama' = iblis.
Yohanes 8: 44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamudan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Kalau kehidupan itu tetap berada pada rumah bapa yang lama, maka kehidupan itu juga menjadi pendusta. Bahkan, merasa nikmat kalau berdusta.
Akibatnya: tidak akan pernah mengalami mujizat.
Kalau kita masih berdusta, jangan harap terjadi mujizat dalam hidup kita.
Wahyu 21: 8
21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyalaoleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Akibatdari kehidupan yang berdusta adalah tidak dapat masuk dalam Kerajaan Surga yang kekal, tetapi masuk dalam lautan api yang menyala-nyala.
Wahyu 21: 27
21:27 Tetapi tidak akan masuk ke dalamnyasesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.
= dusta tidak dapat masuk Yerusalem baru.
Wahyu 22: 15
22:15 Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dustadan yang melakukannya, tinggal di luar.
= orang yang berdusta tinggal di luar.
Di luar Yerusalem baru adalah lautan api yang menyala-nyala (neraka).
Kesaksian:
"Ada pengajaran yang kalau kita terapkan akan sangat berbahaya, yaitu Yerusalem Baru adalah tempat mempelai, di luar Yerusalem Baru adalah tempat untuk yang lain, bukan tempatnya mempelai. Padahal di sini jelas dikatakan, bahwa di luar Yerusalem Baru adalah lautan api yang menyala-nyala/neraka. Kalau tidak menjadi mempelai, maka jadi satu dengan yang lain di dalam neraka."
Pengertian dari dusta:
- Berkata yang tidak benar.
Artinya: sudah tahu kalau itu salah/palsu, tetapi diterapkan dan dikatakan dengan suatu maksud tujuan tertentu untuk menipu, mencari keuntungan dan lain-lain.
Supaya tidak berdusta, maka kita harus berkata benar, yaitu ya di atas 'ya', tidak di atas 'tidak', benar katakan 'benar', salah katakan 'salah' apapun resikonya.
Di mulai dengan jujur soal pengajaran. Jangan berdusta soal pengajaran!Kalau soal yang rohani (pengajaran) kita berani berdusta, maka kita betul-betul tidak bisa masuk Yerusalem Baru.
Kalau Firman itu benar, tertulis dalam Alkitab, bisa dijelaskan oleh ayat-ayat, maka itu yang benar. Kalau sudah tahu pengajaran itu tidak benar, tidak tertulis dalam Alkitab, tapi tetap dipaksakan, maka itu berdusta. Kalau berdusta soal pengajaran, maka dalam hal lain juga berdusta.
Oleh sebab itu, hari-hari ini kita harus tegas. Seringkali kita mengatakan kebenaran, tetapi tidak pada substansinya. Karena yang menyampaikan hamba Tuhan A, sekalipun pengajarannya benar, dikatakan salah. Kalau yang menyampaikan hamba Tuhan B, sekalipun ajarannya salah, dikatakan benar. Ini yang berbahaya.
Kalau kita tidak berdusta, maka satu waktu kita tidak salah dalam perkataan= sempurna.
- 1 Yohanes 4: 20
4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
Pengertian dusa yang kedua: mengaku mengasihi Allah tetapi membenci saudaranya.
Kalau membenci sesama yang kelihatan, tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak kelihatan. Sesama yang terdekat mulai dari dalam nikah rumah tangga, yaitu anak-orang tua, antar saudara, jangan sampai terjadi kebencian, sebab, kebencian sama dengan dusta.
- 1 Yohanes 2: 4
2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendustadan di dalamnya tidak ada kebenaran.
'mengenal/mengaku Dia' = kehidupan yang percaya Yesus, sudah mendengar Firman pengajaran yang benar, tetapi sayang, ia tidak mau taat/tidak mau praktik, bahkan yang dipraktikkan berbeda dengan yang didengar(Firman Tuhan berkata A, yang dipraktikkan B).
Pengertian dusta yang ketiga: kehidupan yang tidak taat dengar-dengaran= tidak mau praktik Firman yang benar.
Saat tidak praktik Firman, mungkin tidak ada orang yang tahu, seperti membangun rumah di atas pasir. Tetapi, saat menghadapi ujian, kehidupan semacam ini akan roboh dan hebat kerusakkannya.
Oleh sebab itu, setelah kita mendengar Firman, kita harus langsung mempraktikkan Firman. Kalau kita teringat Abraham (Kejadian 12: 1-4), ayat 1-3 merupakan perintah Tuhan, ayat 4 adalah pelaksanannya.
Artinya: sekarang, kita diperhadapkan dengan waktu, menjelang kedatangan Tuhan kedua kali sudah tidak ada waktu lagi. Mau kapan lagi kita lakukan, kalau bukan sekarang?
Sudah saatnya bagi kita, begitu kita mendengar Firman, kita harus langsung praktikkan. Saat ujian tiba, kita yang mendengar dan melakukan Firman akan tetap kokoh berdiri. Tetapi, kehidupan yang hanya mendengar Firman dan tidak melakukan, ia akan roboh dan hebat kerusakkannya, tidak bisa ditolong lagi.
- 1 Yohanes 1: 9-10
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendustadan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
Pengertian dusta yang keempat: orang yang tidak bisa/tidak mau mengaku dosa.
Kalau tidak mau mengaku dosa, kita membuat Tuhan menjadi pendusta dan kita juga pendusta. Orang yang tidak mau mengaku dosa, justru menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan Tuhan.
Bagaimana supaya kita bisa mengaku dosa?Lewat pekerjaan Firman, mulai saat Firman menunjukkan apa yang salah, menegor dan menasihati kita.
Jangan mengeraskan hatisaat Tuhan menunjuk dosa dan kesalahan kita lewat pekerjaan Firman!
Tuhan tidak hanya menunjuk dosa dan kesalahan kita, tetapi Ia juga memberi kita kesempatan untuk mengakui dosa-dosa kita, sehingga darah Yesus berkuasa untuk mengampunidan mencabut segala akar dosa.
- 1 Yohanes 1: 6
1:6 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdustadan kita tidak melakukan kebenaran.
Pengertian dusta yang kelima: kehidupan yang tetap hidup dalam kegelapan= kehidupan yang tidak mengalami keubahan hidup, sekalipun sudah bersekutu dengan Tuhan/rajin dalam ibadah pelayanan/mendengar Firman pengajaran benar.
2 Timotius 3: 1-5
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2.Manusia akan mencintai dirinya sendiri(1)dan menjadi hamba uang(2). Mereka akan membual(3)dan menyombongkan diri(4), mereka akan menjadi pemfitnah(5), mereka akan berontak terhadap orang tua(6)dan tidak tahu berterima kasih(7), tidak mempedulikan agama(8),
3:3. tidak tahu mengasihi(9), tidak mau berdamai(10), suka menjelekkan orang(11), tidak dapat mengekang diri(12), garang(13), tidak suka yang baik(14),
3:4. suka mengkhianat(15), tidak berpikir panjang(16), berlagak tahu(17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18).
3:5. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
= 18 tabiat manusia darah daging.
'secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka' = kehidupan yang masuk dalam persekutuan yang benar, tetapi sayang, ia tidak mengalami keubahan hidup.
Sudah berapa lama kita menjadi orang Kristen dan mendengar Firman pengajaran yang benar? Kalau dulu punya sifat pemarah, tetapi sekarang malah lebih jahat lagi, ini sama dengan menjadi pendusta. Oleh sebab itu, malam hari ini harus berkurang marahnya.
Kita harus mendengar Firmansampai berubah/mengalami keubahan hidup sampai daging tidak bersuara. Jangan hanya cukup keluar-masuk gereja. Kalau masih belum berubah, jangan malah meninggalkan ibadah. Ini juga salah.
Seperti waktu bangsa Israel mau keluar dari Mesir untuk beribadah pada Tuhan, bangsa Israel juga dihalangi supaya tidak beribadah, yaitu hanya boleh beribadah tetapi di Mesir saja, wanita dan anak-anak tidak boleh ikut, tidak perlu bawa ternak dan lain-lain.
Memang banyak halangan dalam ibadah tetapi ibadah yang benar, harus ditandai dengan 3 hari perjalanan= pengalaman kematian dan kebangkitan. Artinya: tujuan utama kita beribadah adalah sampai daging kita tidak bersuara lagi= mengalami keubahan hidupdari manusia jasmani menjadi manusia rohani.
Kalau daging sudah tidak bersuara lagi, maka berkat yang jasmani mengikut saja.
Sekarang, banyak dibalik, dalam ibadah pelayanan yang diutamakan hanya perkara jasmani, sehingga tidak pernah mengalami keubahan hidup, tetap manusia darah dan daging.
Jadi,
untuk mengalami mujizat dari Tuhan, maka kita harus menjadi kehidupan yang
setia, taat dan membuang dusta= harus keluar dari negeri, kaum keluarga dan rumah bapa yang lama. Kalau tetap bertahan di situ, maka sama dengan menolak Yesus.
Kalau sudah membuang dusta, maka
hasilnya:
Efesus 4: 25
4:25 Karena itu buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
- Abraham diberkati sampai anak cucudan menjadi berkatbagi orang lain.
Ini merupakan berkat yang berkelanjutan dan tidak pernah terpotong oleh apapun juga. Kalau kita setia, taat dan membuang dusta, maka kita juga akan diberkati seperti Abraham.
- 'kita adalah sesama anggota'= Kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristusyang sempurna.
Berdusta = bukan anggota tubuh Kristus. Anggota tubuh kita tidak pernah ada yang saling berdusta, tangan kiri dengan tangan kanan tidak bisa berdusta. Kalau masih berdusta, maka kita tidak mungkin dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.
Dusta merupakan hal yang terakhir (Wahyu 21: 8), kalau sudah membuang dusta, maka semuanya selesai.
- Kita menjadi tubuh Kristus yang sempurna = menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Banyak kehidupan yang merasa dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus, tetapi diusir oleh Tuhan. Oleh sebab itu, kalau kita membuang dusta, kita bukan hanya dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus, tetapi sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Wahyu 14: 4-5
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
'di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela'= mempelai wanita Surga.
Jadi, hari-hari ini kita harus membuang dustadan kita akan dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna untuk ditempatkan di dalam Yerusalem baru.
Ini adalah satu
kunci, kalau kita
masih berdusta, maka tidak ada mujizat, kita tidak pernah mengalami keubahan hidup dan dibinasakan bersama dunia dalam api neraka.
Tetapi, begitu kita
membuang dusta, maka ada mujizat, kita akan diberkati, dipakai oleh Tuhan sampai kita masuk ke Yerusalem baru.
Tuhan memberkati.