Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 9: 13-21 merupakan PENIUPAN SANGKAKALA KEENAM; penghukuman yang keenam dari Anak Allah atas manusia di dunia, yaitu sepertiga dari umat manusia akan mati secara tubuh, jiwa, dan roh/binasa di neraka selamanya karena peperangan besar(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Mei 2019).

Wahyu 9: 16-19
9:16. Dan jumlah
tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka.
9:17. Maka demikianlah aku melihat dalam penglihatan ini kuda-kuda dan orang-orang yang menungganginya;
mereka memakai baju zirah, merah api dan biru dan kuning belerang warnanya; kepala kuda-kuda itu sama seperti kepala singa, dan dari mulutnya keluar api, dan asap dan belerang.
9:18. Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh
api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.
9:19. Sebab kuasa kuda-kuda itu terdapat di dalam mulutnya dan di dalam ekornya. Sebab ekornya sama seperti ular; mereka berkepala dan dengan kepala mereka itu mereka mendatangkan kerusakan.

Kita masih mempelajari ayat 16-19 (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 30 Juni 2019).
Disebut perang besar karena:

  1. Jumlah tentaranya besar, yaitu terdiri dari dua puluh ribu laksa (dua ratus juta orang)--melibatkan seluruh dunia.
  2. Jumlah korbannya besar, yaitu sepertiga dari umat manusia.

'Pasukan berkuda'=> kuda menunjuk pada kekuatan dan kecepatan.
Jadi hari-hari ini setan sedang merekrut dan melatih tentara-tentara yang suka menggunakan kecepatan dan kekuatan kuda.

Yesaya 30: 15-16
30:15. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
30:16. kamu berkata: "Bukan,
kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

Menggunakan kecepatan dan kekuatan kuda artinya:

  1. Manusia termasuk hamba/pelayan Tuhan yang hanya mengandalkan kekuatan daging/dunia; kepandaian, kekayaan, kedudukan di dunia; tidak mengandalkan Tuhan dalam kehidupan jasmani dan rohani, bahkan menyingkirkan Tuhan.

  2. 'Dengan bertobatdan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu. Tetapi kamu enggan'= manusia termasuk hamba/pelayan Tuhan yang enggan untuk bertobat; enggan untuk diam, tetapi lari cepat dalam berbuat dosa lewat perbuatan, pandangan, perkataan, dan pikiran--termasuk menghakimi orang lain--, sehingga lebih cepat untuk menuju kebinasaan untuk selamanya.

Inilah pasukan yang dilatih oleh malaikat peperangan yaitu setan tritunggal dan hamba/pelayan Tuhan palsu. Hati-hati!

'mereka memakai baju zirah, merah api dan biru dan kuning belerang warnanya'= ini adalah ciri khusus, berarti pasukan ini adalah pasukan khusus, bukan pasukan biasa.
'Baju zirah' artinya memiliki kekebalan sehingga tidak bisa dihancurkan oleh senjata manusia, tetapi hanya oleh senjata Allah. Ini yang kita hadapi hari-hari ini Begitu sulit! Tentaranya besar, korbannya juga besar.

Senjata yang digunakan adalah:

  1. Api= senjata api--perang dunia pertama--(sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 30 Juni 2019).
    Secara rohani, senjata api menunjuk pada lidah. Hati-hati dalam menggunakan api!

  2. Asap= bom atom--perang dunia kedua--(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 07 Juli 2019).
  3. Belerang= senjata kimia--perang dunia ketiga.

SENJATA ASAP
Seperti jasmani, senjata asap adalah bom atom yang saat meledak akan menyebabkan cendawan raksasa.

Tetapi setan tidak ingin hanya membunuh secara tubuh. Karena itu ada senjata asap secara rohani.
Wahyu 9: 2-3
9:2. Maka dibukanyalah pintu lobang jurang mautitu, lalu naiklah asap dari lobang itubagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
9:3. Dan
dari asap ituberkeluaranlah belalang-belalangke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengkingdi bumi.

Senjata asap secara rohani menunjuk pada asap yang keluar dari lobang jurang maut--lobang yang tak terduga dalamnya--, yang dari dalamnya berkeluaranlah belalang dan kalajengking.
Kalajengking memiliki sengat, itulah sengat maut yaitu dosa.

1 Korintus 15: 55-56
15:55. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
15:56.
Sengat maut ialah dosadan kuasa dosa ialah hukum Taurat.

Dosa sekecil apapun kalau tidak diselesaikan akan ditimbun oleh dosa sampai memuncak--membumbung tinggi seperti cendawan raksasa yang naik ke hadirat Tuhan--, sampai mendatangkan hukuman Tuhan yang membinasakan tubuh, jiwa, dan roh manusia di neraka.
Jangan meremehkan dosa kecil! Yang berdagang, jangan menipu!

Inilah sengat maut/dosa yang lebih dahsyat dari pada bom atom. Bom atom hanya membunuh tubuh, kalau dia orang yang sudah bertobat, tubuhnya mati, tetapi ia masuk sorga. Sebaliknya, sengat dosa kelihatan kecil, tetapi kalau sudah sampai di hadirat Tuhan karena terus ditimbun dosa, akan mendatangkan penghukuman Tuhan.
Kita harus hati-hati!

Kejadian 18: 20-21
18:20. Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomoradan sesungguhnya sangat berat dosanya.
18:21. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah
sampai kepada-Kuatau tidak; Aku hendak mengetahuinya."

Di sini, dosa-dosa dikeluhkan sampai ke hadirat Tuhan, dan Ia turun untuk menghukum.
Ini sudah pernah terjadi di Sodom dan Gomora, yang membinasakan semua penduduknya, kecuali Lot dan dua anaknya.

Di akhir zaman, ini akan terulang kembali.
Lukas 17: 28-32
17:28. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
17:29. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
17:30. Demikianlah halnya kelak pada hari,
di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
17:31. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
17:32. Ingatlah akan isteri Lot!

Menjelang kedatangan Yesus kedua kali, dosa-dosa dan puncaknya dosa akan membumbung tinggi sampai ke hadirat Tuhan--seperti pada zaman Lot--sehingga api penghukuman Tuhan turun atas dunia, yang mengakibatkan dunia dan segala isinya musnah--kiamat--, dan disusul lagi dengan hukuman neraka selamanya.

2 Petrus 3: 10
3:10. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

Jalan keluaryang Tuhan berikan kepada kita untuk menghadapi keadaan seperti Sodom Gomora: kita harus memperhatikan tiga hal:

  1. Lukas 17: 31-32
    17:31. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
    17:32.
    Ingatlah akan isteri Lot!

    Yang pertama: ayat 32: 'Ingatlah akan isteri Lot!'= ingat akan isteri Lot yang menoleh ke belakang.

    Menoleh ke belakang artinya terikat pada dosa Sodom Gomora, yaitu:

    • Dosa Sodom yang pertama: dosa kenajisan dan kejahatan:

      • Dosa kenajisan= dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, (maaf) hubungan dengan binatang, percabulan pada diri sendiri, nikah yang salah: kawin lari--tidak direstui orang tua--, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
        Jangan coba-coba, kalau masih terikat pada dosa kenajisan, nanti akan sama nasibnya seperti isteri Lot.

      • Dosa kejahatan= cinta akan uang yang membuat kikir dan serakah, sehingga tidak bisa mengasihi Tuhan dan sesama.
        Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan terutama di dalam keluarga masing-masing, apalagi jika ada janda di keluarga kita.

        Di dalam surat 1 Timotius disebutkan, kalau seseorang tidak bisa memelihara janda di dalam keluarganya, ia lebih buruk dari orang yang tidak beriman. Hati-hati!
        Jadi sangat jelas, kalau kikir tidak mungkin ada kasih.

        Kalau ada kasih, tidak mungkin kikir. Jemaat Makedonia miskin, ditambah lagi dalam pencobaan tetapi bisa memberi.
        Bisa memberi bukan bergantung dari miskin atau kaya tetapi hati kita cinta Tuhan atau uang; cinta keluarga atau uang.

        Kalau seorang hamba Tuhan kikir, berarti tanpa kasih sekalipun pelayanannya luar biasa--tanpa kasih, semua sia-sia bahkan binasa.
        Jadi, mulai dari gembala harus diperiksa. Mungkin khotbahnya hebat tetapi tidak mau tahu pada Tuhan dan keluarga--kikir--, berarti ia tidak punya kasih.

        Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
        Mencuri milik sesama ini terutama saudara kandung.
        Kalau kita menipu saudara sedarah dagingsoal warisan dan sebagainya lewat korupsi dan lain-lain, itu sama dengan makan darah daging--seperti binatang buas--, dan akan mendapat hukuman Tuhan.

        "Saya berbicara dengan seorang yang kaya, saya terang-terangan: 'Kalau soal keluarga jangan main-main. Justru kalau kita sudah cukup kita harus mengalah. Itu darah daging kita. Kalau kita berkata: Aku masih kurang, itu sama dengan makan darah daging, terlalu kejam, dan akan mendapat hukuman Tuhan.'"

      Inilah dosa Sodom Gomora sebagai ujian bagi hamba Tuhan apakah ia menoleh ke belakang atau tidak. Kalau hamba Tuhan menoleh ke belakang, entah ke mana arah sidang jemaat, tidak akan bisa lurus--seperti berlari tetapi menoleh ke belakang.
      Ini adalah ujian bagi hamba/pelayan Tuhan yaitu menoleh ke belakang atau lurus kepada Tuhan; memandang Tuhan atau Sodom Gomora.

      Kejadian 14: 17-23
      14:17. Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodommenyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja.
      14:18. Melkisedek,
      raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
      14:19. Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
      14:20. dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu
      Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
      14:21. Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."
      14:22. Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
      14:23.
      Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.

      Abraham juga diuji, ada raja Salem dan raja Sodom.
      'Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya'= Abram memberikan kepada raja Salem yang memberi berkat dan kemenangan kepadanya.

      Ayat 21= raja Sodom menawarkan harta kepada Abram.
      'Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu'= Abram mengakui bahwa ia tidak hidup dari Sodom.

      Dari uraian ini, kita bisa belajar, saat-saat kita diberkati dan menang atas masalah dan lain-lain kita harus waspada, karena kita diperhadapkan pada dua raja: raja Salem--Imam Besar; sekarang menunjuk pada Yesus--, dan raja Sodom. Mau pilih yang mana? Di dalam hidup kita secara jasmani terutama rohani, selalu diperhadapkan pada pilihan. Bebas memilih siapa, tidak diancam atau dipaksa, itu bukti dari Tuhan. Kalau sudah diancam atau dipaksa, jelas bukan dari Tuhan.

      Abram memilih Melkisedek dengan bukti mengembalikan milik Tuhan, bukan mempersembahkan.

      "Jadi jangan berbangga diri kalau soal persepuluhan sekalipun jumlahnya besar. Itu baru mengembalikan milik Tuhan, bukan persembahan. Sama halnya jika kita berhutang kepada seseorang, saat kita mengembalikan hutang kita, masakan kita berbangga? Justru kita berterima kasih karena sudah diberi pinjaman. Kalau mengembalikan persepuluhan sedikit, jangan malu juga, karena sama seperti kita hanya berhutang sedikit. Inilah persepuluhan, bukan persembahan, tetapi mengembalikan milik Tuhan. Kalau persepuluhan dianggap persembahan, nanti akan ada yang bangga, tetapi ada juga yang rendah diri."

      Persepuluhan adalah:

      • Pengakuanbahwa kita sudahdiberkati, diberi kemenangan dan kebahagiaan oleh Tuhan, bukan dunia/Sodom.
        Jadi, yang dipentingkan dalam persepuluhan bukan uangnya tetapi pengakuannya. Kita mengaku bahwa hidup kita dari Tuhan, dan hidup kita milik-Nya, berarti semua yang kita miliki adalah milik-Nya, sehingga kita dibela oleh Dia.

        Kalau kita bisa mengembalikan milik Tuhan seharusnya kita mengucap syukur--seperti saat kita bisa membayar hutang kita kepada seseorang.

      • Buktibahwa kita sudah terlepasdari ikatan Sodom dan Gomora, baik ikatan kejahatan--cinta akan uang--maupun ikatan kenajisan termasuk kepahitan hati.
        Kalau kita sudah terlepas dari ikatan kejahatan, kita juga akan terlepas dari ikatan kenajisan dan kepahitan.

        Hari-hari ini jangan ada kepahitan! Kalau ada kepahitan, nanti akan ada kejahatan dan kenajisan.
        Serahkan semua kepada Tuhan, tidak perlu kita pahit hati/benci. Tuhan yang menentukan semuanya dalam hidup kita.

      Tidak mengembalikan persepuluhan adalah bukti terikat oleh Sodom Gomora. Hati-hati! Itu berarti memilih raja Sodom.

      Inilah dosa Sodom yang pertama yaitu kejahatan dan kenajisan.

    • Kejadian 19: 17, 26
      19:17. Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
      19:26. Tetapi
      isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.

      Dosa Sodom yang kedua: tidak taat dengar-dengaran.

      Matius 7: 21-23
      7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Kuyang di sorga.
      7:22. Pada hari terakhir
      banyak orangakan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
      7:23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian
      pembuat kejahatan!"

      Sekalipun hebat pada pandangan manusia, kalau tidak sesuai dengan firman, pasti ditolak oleh Tuhan.
      'banyak orang'= banyak yang terkecoh.
      Ukuran Tuhan; ukuran keberhasilan dalam pelayanan adalah ketaatan bukan kehebatan.

      Lakukan apa yang menjadi perintah Tuhan! Kalau tidak sesuai dengan perintah Tuhan--tidak taat pada firman pengajaran yang benar--, ia sama dengan pembuat kejahatan.

      "Saya sering memberi contoh: Aku haus, ambilkan segelas air saja. Ada yang berpendapat: Air hanya harga berapa? Aku mau ambilkan laptop yang terbaik, ini untuk Tuhan. Hebat, dahsyat, tetapi tidak sesuai dengan firman. Ia sama dengan pembuat kejahatan--orang haus tetapi disuruh minum laptop. Ini yang salah. Seringkali manusia berkata: Ah hanya pelayanan seperti itu, kita dahsyat, luar biasa. Tetapi tidak sesuai dengan firman. Itu yang bahaya--terkecoh."

      Karena itu kita bersyukur sekarang ada firman pengajaran yang benar, yang menusuk sampai kedalaman hati; lebih baik sekarang Tuhan berterus terang lewat pedang firman untuk menunjukkan kelemahan dan ketidaktaatan kita, sehingga kita bisa menyesal dan mengaku untuk diperbaiki oleh Tuhan--kita disucikan dan diubahkan sampai berkenan kepada-Nya; tidak dihukum.
      Tetapi kalau sekarang merasa hebat, dan saat kedatangan Tuhan baru ditunjukkan kekurangan dan ketidaktaatannya, sudah terlambat, tidak ada kesempatan untuk memperbaiki diri--binasa untuk selamanya.

      Sekalipun ibadah pelayanan hebat di pandangan manusia, kalau tidak sesuai dengan firman, akan ditolak oleh Tuhan--dianggap pembuat kejahatan--; bukan melayani Dia tetapi berbuat jahat, yang akan dibinasakan selamanya.
      Kita harus hati-hati!

      Hari-hari ini jangan pernah merasa hebat, tetapi merasa kurang. Ini adalah cirinya kabar mempelai. Mulai dari pemberitanya, selalu merasa kurang--ada yang harus diperbaiki--, bukan merasa hebat/lebih. Jangan sombong sedikitpun!

    • Yehezkiel 16: 49
      16:49. Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu: kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolongorang-orang sengsara dan miskin.

      Dosa Sodom yang ketiga: sombong dan egois; tidak mau memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan--seperti kambing dalam injil Matius 25--, sehingga hidup dalam kutukan sampai masuk dalam kebinasaan.

      Hari-hari ini biar pedang firman menyucikan kita sampai lebih bahagia memberi dari pada menerima; kita bisa memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan--kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
      Kisah Rasul 20: 28, 32-33, 35=> tentang penggembalaan
      20:28. Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
      20:32. Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada
      firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.
      20:33. Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga.
      20:35. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan:
      Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

      'firman kasih karunia-Nya'= firman penggembalaan yang diulang-ulang.
      Kita bisa memberi dan mengunjungi sesama anggota tubuh Kristus yang membutuhkan mulai dari nikah, penggembalaan, dan antar penggembalaan. Kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
      Kalau sombong dan egois, akan dipakai dalam pembangunan Babel, mempelai wanita setan yang akan dibinasakan.

    Inilah yang harus kita perhatikan. Yang pertama: ingatlah akan isteri Lot. Mari terlepas dari dosa Sodom--supaya kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus--, yaitu:

    • Dosa kejahatan, kenajisan, dan kepahitan.
    • Ketidaktaatan.
    • Dan kesombongan dan keegoisan.

  2. Lukas 17: 31
    17:31. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.

    Yang kedua: 'orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali'= tetap di ladang Allah.
    Artinya: tetap setia berkobar-kobar dan setia bertanggung jawabdalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali. Jangan berhenti di tengah jalan!

    Kalau tidak setia dalam ladang Tuhan bahkan meninggalkan ladang Tuhan, cepat atau lambat pasti sampai di ladang babi--dosa kenajisan/Babel yang akan dibinasakan.
    Lukas 15: 15
    15:15. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.

  3. Lukas 17: 31
    17:31. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.

    Yang ketiga: 'sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya'= tetap di atas peranginan--tempat yang banyak angin; tempat yang sejuk.
    Artinya: damai sejahtera.

    Di mana tempat yang damai dan tenang, sementara dunia hanya bersuasana padang gurun: panas, tandus, sulit, banyak binatang buas, tidak aman, membuat takut, kuatir dan sebagainya? Di penggembalaan.

    "Suasana dunia ini panas, artinya banyak yang panas hati. Sedikit saja sudah panas hati. Mari, kalau ada perkara besar kita kecilkan, jangan dibakar bensin. Seringkali ini terjadi, perkara kecil lalu dibakar bensin, sehingga jadi besar. Tanggung jawab! Kalau orang mengadu dan lain-lain, mari kita redam, jangan langsung disiram bensin, supaya jangan terbakar habis. Perkara besar kita kecilkan, perkara kecil dianggap tidak ada. Tuhan tolong kita semua. Dalam rumah tangga juga hati-hati, terutama kami hamba Tuhan karena ada pengerja-pengerja. Seringkali anak mengadu, kalau kita membesarkan masalah, akan terbakar habis.
    Saya sudah cerita, kalau anak saya, Markus mengadu kepada saya soal pengerja, saya katakan: 'Sudah untung pengerja melayani kamu. Sebenarnya mereka melayani Tuhan lewat papa dan mama. Itupun saya sebenarnya tidak layak dilayani, tetapi karena saya mendidik mereka, kalau tidak, saya kerja sendiri kecuali mencuci baju.' Dulu saya membantu mencuci baju, tetapi sekarang sudah tidak ada waktu lagi.
    "

    Mazmur 23: 1-2
    23:1. Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
    23:2. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke
    air yang tenang;

    Dunia ini tandus, banyak pasir. Hidup di dunia sekarang bagaikan harus makan pasir. Pasir berasal dari batu yang kena panas dan dingin. Karena itu Yesus dicobai untuk merubah batu menjadi roti.
    Jadi hidup di dunia bagaikan merubah batu menjadi roti. Susah. Itu kesulitan yang kita hadapi.

    Tetapi di sini Daud mengatakan: 'takkan kekurangan aku.' Biarpun dikelilingi binatang buas, ia tetap tenang.

    Jadi, tempat peranginan adalah kandang penggembalaan, artinya:

    • Kita harus tergembala dengan benar dan baik--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:

      • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
      • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.

      • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

      Ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok sudah harga mati, tidak bisa ditawar lagi.
      Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal. Kalau kita tidak tenang--stres--berarti kita dijamah oleh setan tritunggal.

    • Kita harus makan firman penggembalaan dan taat dengar-dengaran--firman kasih karunia yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada jemaat dengan setia, berkesinambungan, teratur, dan diulang-ulang untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat, sehingga sidang jemaat menjadi tenang dan kenyang.

      Kalau mencari sendiri ke sana ke mari, kita tidak akan puas, malah diterkam binatang buas.

    Kalau tergembala, hasilnya:

    • Tenang dan kenyang.
      Secara jasmani kenyang artinya pemeliharaan secara berlimpah--sampai mengucap syukur.
      Secara rohani kenyang artinya mengalami kepuasan sorga sehingga tidak perlu lagi mencari kepuasan dunia. Kita tetap mengucap syukur kepada Tuhan.

    • Tidak mau naik kuda--tadi setan melatih tentara berkuda; kehidupan yang mengandalkan kekuatan sendiri dan kekuatan dunia sampai mengabaikan Tuhan, ditambah lagi cepat untuk berbuat dosa.

      Karena itu di dalam penggembalaan kita tidak mau naik kuda tetapi diam dan tenang. Ini adalah kegerakan besar bersama Tuhan.

      "Mungkin orang berkata: Aduh...kok diam dan tenang. Seorang menelepon saya: 'Bagaimana pak Wi strategi kita menghadapi ini?': 'Strategi apa?': 'Mereka sudah berkumpul.': 'Doa!'. Lalu telepon lagi: 'Bagaimana? Sudah ada?': "Doa!'. Sampai di depan tempat kita berkumpul, masih ditelepon: 'Strateginya?': 'Berdoa!' Inilah strategi kita dalam pelayanan yaitu diam dan tenang. Jangan naik kuda! Justru diam dan tenang ini merupakan kegerakan yang dahsyat. Kalau mau cepat-cepat naik kuda justru kegerakan bersama setan, mungkin cepat tetapi cepat hancur dan binasa juga."

      Gerakan bersama Tuhan mungkin kelihatannya lama sekali, tetapi itu adalah langkah pasti sampai kesempurnaan.
      Yesaya 30: 15
      30:15. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diamkamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

      Diam= berdiam diri; mengoreksi diri oleh ketajaman pedang firman. Jika ditemukan kesalahan kita langsung mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi--bertobat, dan kita diselamatkan.
      Dosa adalah penghambat; sumber kegagalan dan kehancuran. Kalau masih dosa, kita tidak akan bisa maju. Ini yang harus dibuang, supaya kita bisa maju.

      Kalau sudah bertobat, kegagalan dan kehancuran bahkan kebinasaan sudah berhenti. Jangan menutup dosa dengan dosa, justru tambah hancur dan gagal, bukan baik.
      Bertobat sama dengan kembali dalam tangan Tuhan--selamat.

      Tenang= menguasai diri supaya tidak bergantung pada orang lain atau sesuatu tetapi hanya kepada Tuhan--berdoakepada Tuhan.
      1 Petrus 4: 7
      4:7. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

      Diam dan tenang= bertobat dan berdoa, sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan; kita menyembah Tuhan.
      Artinya:

      • Mata bertemu mata. Mata kita hanya memandang Tuhan, dan mata-Nya memandang kita.
      • Hati bertemu hati. Hati kita percaya kepada Tuhan, dan Dia mempercayakan diri kepada kita.
      • Mulut bertemu mulut. Mulut kita menyeru nama Tuhan, dan mulut-Nya menjawab kita.
      • Tangan bertemu tangan. Tangan kita diulurkan kepada Tuhan, dan tangan-Nya diulurkan untuk bekerja ganti kita. Di situlah terletak kekuatan kita.

      Tadi, kita selamat, sekarang ada kekuatan Tuhan untuk melakukan segala hal.
      Karena itu jangan pikir kalau diam dan tenang kita tidak akan bisa maju. Yang sekarang naik kuda, kelihatan cepat, padahal lari ke dalam kebinasaan.

      Kita menggunakan sistem diam dan tenang--sistemnya kabar mempelai--, tidak ada target apapun.

      Hasilnya:

      • Markus 4: 38-39
        4:38. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
        4:39.
        Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

        Hasil pertama: angin gelombang di lautan dunia menjadi teduh oleh kuasa kebangkitan Yesus--'Iapun bangun'--, sehingga hidup menjadi enak dan ringan, semua selesai pada waktunya.

        Malam ini mungkin ada yang berletih lesu, susah payah, berbeban berat, biar kita pulang dengan hati damai. Serahkan kepada Tuhan, ada kuasa kebangkitan yang kita alami untuk menyelesaikan semua masalah yang mustahil, termasuk masalah masa depan, nikah dan buah nikah yang hancur.
        Tergembala yang baik, kemudian diam dan tenang, banyak menyembah Tuhan. Gunakan kekuatan Tuhan, bukan kuda.

        Kita berperang secara rohani yaitu terlepas dari dosa Sodom, tetap di ladang Tuhan, dan tergembala. Jangan masuk peperangan jasmani!

      • 2 Raja-raja 4: 32-35
        4:32. Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah matidan terbaring di atas tempat tidurnya.
        4:33. Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN.
        4:34. Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan
        mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu.
        4:35. Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.

        'anak itu sudah mati'= gambaran dari kaum muda yang tidak punya masa depan; kehancuran nikah dan buah nikah.

        Hasil kedua: nikah dan buah nikah yang hancur dipulihkan oleh Tuhan; kita merasakan kebahagiaan sorga.

        Mungkin banyak tangisan di dalam nikah, mari banyak menyembah, jangan salahkan orang lain
        Masa depan yang sudah mati, mari ikuti perjuangan rohani: terlepas dari dosa Sodom, berada di ladang, dan tergembala--diam dan tenang. Sungguh-sungguh ulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia akan mengulurkan tangan kepada kita.

        Bawa kelemahan dan kekurangan kita kepada Tuhan, dan Dia selesaikan semuanya Bukan hanya sampai di situ, tetapi kalau Dia datang kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersama Dia selamanya; tidak binasa karena peperangan besar, tetapi naik ke awan-awan yang permai bersama Dia selama-lamanya.

Banyak koreksi diri apa yang jadi kelemahan, kekurangan, kegagalan, dan kesedihan kita hari-hari ini. Serahkan semua kepada Tuhan!
Mungkin banyak kemustahilan yang kita hadapi, biar Tuhan yang menolong. Apa saja kebutuhan kita, datang kepada Dia. Yang tidak bisa dipikir dan dikerjakan lagi, serahkan kepada Dia.

Tuhan tahu keadaan kita, yang mati bisa dibangkitkan, yang hancur bisa diperbaiki, yang busuk bisa diperbaiki. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Yesus mengulurkan tangan lewat kematian-Nya di kayu salib; semua dihancurkan di kayu salib untuk menolong kita yang sudah hancur, bahkan yang sudah mati sekalipun--tidak ada harapan lagi--bisa Dia tolong.
Hargai setetes darah Yesus yang berharga mahal bagi hidup kita!
Perjamuan suci adalah uluran tangan Tuhan bukan hanya menyembuhkan, tetapi juga membangkitkan dan menyempurnakan kita semua, sampai masuk Yerusalem baru bersama Dia selamanya. Kita doakan keluarga kita, jangan sampai ada yang ketinggalan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Juni 2018 (Rabu Sore)
    ... dan kebencian lalu terlepas dari semua dosa barulah kita menjadi anak-anak Allah--Dia adalah Bapa bagi anak yatim. Kita rela sengsara daging untuk mengaku dosa berhenti berbuat dosa terlepas dari dosa dan tidak berbuat lagi. Setelah rela sengsara daging untuk melakukan kehendak Bapa di sorga--taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Kalau sudah taat ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 14 Maret 2012 (Rabu Sore)
    ... Bapa dan Allah Roh Kudus menjadi saksi saksi sudah cukup bahwa Yesus benar-benar sengsara sampai mati di kayu salib. Kejadian Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Sejak Adam dan Hawa berbuat ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 10 November 2019 (Minggu Siang)
    ... darah Anak Domba. . Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. . Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi dan matahari atau panas terik tidak akan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Juli 2009 (Senin Sore)
    ... sehingga apa yang tidak benar tidak lurus bisa kelihatan. Kalau tali sipat ini ditarik maka apa yang tidak benar akan dinyatakan seperti yang terjadi pada jaman raja Yerobeam. Raja-raja - Yerobeam ini mengalihkan ibadah bangsa Israel yang tadinya beribadah di Yerusalem dan membuat ibadah sendiri dengan membuat anak lembu emas sehingga ...
  • Ibadah Tutup Buka Tahun, 31 Desember 2019 (Selasa Malam)
    ... meningkat sampai melampaui ukuran pikiran kita sampai puncaknya saat antikris berkuasa di bumi selama tahun. Jika tidak memenuhi ukuran tidak meningkat rohani maka pasti akan ikut tergoncang hancur sampai masuk aniaya antikris. Ada dua kemungkinan Sebagian kecil sedikit yang tidak mau menyembah antikris tetap menyembah Yesus maka akan diinjak-injak oleh ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 17 November 2018 (Sabtu Sore)
    ... sebelum makan. . Tetapi jawab Yesus kepada mereka Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu . Sebab Allah berfirman Hormatilah ayahmu dan ibumu dan lagi Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati. . Tetapi kamu berkata Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya Apa yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 Januari 2013 (Senin Sore)
    ... Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Langkah pertama mengaku dosa pada Tuhan dan sesama dengan sejujur-jujurnya. Jika sudah diampuni jangan berbuat dosa lagi. Lukas . Yesus berkata Ya Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Dan mereka membuang undi untuk membagi ...
  • Ibadah Doa Malam Session I Malang, 14 Juni 2011 (Selasa Malam)
    ... dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah. Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa hamba Allah dan nyanyian Anak Domba bunyinya Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu ya Tuhan Allah Yang Mahakuasa Adil dan benar segala jalan-Mu ...
  • Ibadah Jumat Agung Malang, 29 Maret 2024 (Jumat Sore)
    ... yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan menjadi imam-imam bagi Allah Bapa-Nya bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Yesus mencucurkan darah sampai mati di kayu salib darahNya berkuasa untuk ayat Melepaskan kita dari dosa. ayat Mengangkat kita menjadi imam dan raja. Tujuan memperingati Jumat Agung supaya kita menjadi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 Juli 2019 (Selasa Sore)
    ... cawan ini tidak mungkin lalu kecuali apabila Aku meminumnya jadilah kehendak-Mu Kita harus berjaga-jaga dan berdoa. Doa Getsemani adalah untuk mendapatkan kekuatan ekstra dari Tuhan supaya kita mampu menghadapi percikan darah sampai masa pra aniaya antikris supaya kita tidak tinggalkan Tuhan. Mengapa harus ada doa satu jam doa Getsemani Supaya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.