Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 11: 1-2
11:1. Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukurrupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allahdan mezbahdan mereka yang beribadahdi dalamnya.
11:2. Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

(terjemahan lama)
11:1. Maka diberikan kepadaku sejenis buluh pengukur yang seperti tongkat rupanya dengan katanya, "Bangkitlah, dan ukurlah Bait Allah, dan tempat korban dan segala orang yang
sembahyangdi dalamnya itu;

'tongkat pengukur' mengingatkan kita pada tongkat gembala/firman penggembalaan.
'beribadah'= 'sembahyang'.
Ada dua hal yang diukur lewat tongkat pengukur/tongkat gembala--firman penggembalaan--:

  1. Bait Suci Allah (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Desember 2019sampai Ibadah Raya Surabaya, 05 Januari 2020).

  2. Mezbah dupa emas/doa penyembahan dan mereka yang sembahyang di dalamnya (diterangkan pada Ibadah Natal Surabaya, 25 Desember 2019).

AD. 2: MEZBAH DUPA EMAS DAN MEREKA YANG SEMBAHYANG DI DALAMNYA

Ada tiga macam ukuran dari doa penyembahan:

  1. Wahyu 5: 8-10
    5:8. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
    5:9. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya;
    karena Engkau telah disembelihdan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allahdari tiap-tiap sukudan bahasadan kaumdan bangsa.
    5:10. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

    Ukuran pertamadoa penyembahan: penebusan oleh darah Yesus--kasih Allah--; Dia sudah disembelih di kayu salib untuk menebus manusia.

    Darah Yesus menebus kita dari tiga hal:

    • 'bangsa dan suku bangsa'= darah Yesus menebus kita dari bangsa dan suku bangsa (dunia dengan segala pengaruhnya: kesibukan, kesukaan, kesusahan, kesulitan, pergaulan dan lain-lain).

      Yakobus 4: 4
      4:4. Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat duniaini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

      Dunia dengan segala pengaruhnya membuat kita tidak setiadalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sampai meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan. Hati-hati!

      Tetapi bersyukur, dalam penyembahan kita mengalami penebusan--kelepasan--oleh darah Yesus.
      Buktikita ditebus dari dunia: kita setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan; mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semuanya. Ini sama dengan menyembah Tuhan.

      Jadi, ukuran penyembahan adalah KESETIAAN.

    • 'kaum' = darah Yesus menebus kita dari kaum/keluarga (daging).
      Galatia 5: 19-21
      5:19. Perbuatan dagingtelah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
      5:20. penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
      5:21. kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

      Daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya mengakibatkan perbuatan-perbuatan daging; perbuatan dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan).

      Kita semua manusia daging, ada hawa nafsu dan keinginannya, kalau diikuti akan membuat kita berbuat dosa sampai puncaknya dosa.
      Tetapi bersyukur lewat doa penyembahan kita mengalami penebusan.

      Buktikita mengalami penebusan dari daging: kita hidup suci.
      Jadi, ukuran penyembahan adalah KESUCIAN.

      Kalau kita menyembah Tuhan, darah Yesus akan aktif untuk membebaskan kita dari dunia dan daging.

    • 'bahasa'--lidah--= darah Yesus menebus kita dari lidahyang banyak salah--berdusta dan sebagainya.
      Di dalam penyembahan darah Yesus aktif untuk menebus lidah kita yang banyak salah dalam perkataan--perkataan sia-sia; dusta, fitnah.

      Buktikita ditebus dari lidah/bahasa: jujur; ya katakan: ya, tidak katakan: tidak--selebihnya berasal dari si jahat.
      Jadi, ukuran penyembahan adalah KEJUJURAN.

    Inilah ukuran doa penyembahan yaitu kesetiaan, kesucian, dan kejujuran.
    Wahyu 5: 10
    5:10. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

    Kalau kita menyembah Tuhan sampai mencapai ukuran penyembahan, maka kita bisa menjadi hamba/pelayan Tuhan--imam dan raja--yang setia, suci, dan jujur; kita menjadi rumah doa.
    Amsal 15: 8
    15:8. Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

    Kita banyak berkorban untuk Tuhan--korban waktu, tenaga, pikiran, uang dan lain-lain--, tetapi kalau tidak suci, setia, dan jujur (fasik), semuanya akan menjadi kekejian bagi Tuhan; semakin melayani semakin keji; ibadah pelayanan dan doanya ditolak oleh Tuhan (seperti Kain)--menjadi sarang penyamun yang hanya menyusahkan, menghancurkan, sampai membinasakan.
    Tetapi kalau kita menjadi pelayan Tuhan yang suci, setia, dan jujur, kita akan menjadi rumah doa. Ibadah pelayanan kita berkenan kepada Tuhan, dan doa kita berkenan kepada Tuhan, sehingga doa kita dijawab oleh Tuhan, dan kita bahagia--ada kemanisan dalam hidup.

    Yang belum melayani berdoa kepada Tuhan, supaya di tahun yang baru ini bisa menjadi imam dan raja; Tuhan memberikan kesempatan, untuk bisa mengikuti penataran calon imam-imam). Yang sudah melayani bagaimana ibadah pelayanan kita? Harus berada dalam ukuran penyembahan, yaitu kesucian, kesetiaan, dan kejujuran, supaya tidak sia-sia; pengorbanan diterima, ibadah pelayanan berkenan kepada Tuhan, doa penyembahan berkenan kepada Tuhan, dan kita menjadi rumah doa.

  2. Wahyu 8: 1-3
    8:1. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
    8:2. Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
    8:3. Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat
    mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.

    'mezbah dengan sebuah pedupaan emas'= mezbah dupa emas.

    Ukuran keduadoa penyembahan: sunyi senyap/damai--dalam urapan Roh Kudus.

    Tadi, dalam doa penyembahan kasih Allah/darah Yesus melepaskan kita dari pengaruh yang tidak baik, sehingga kita menjadi hamba/pelayan Tuhan yang suci, setia, dan jujur.

    Wahyu 8: 4-5
    8:4. Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
    8:5. Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka
    meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.

    Ada dua keadaan yang kontras:

    • 'meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi'--di bumi--= di dunia akan terjadi kegoncangan-kegoncangan atau kehancuran yang semakin meningkat di segala bidang, sampai nanti kiamat, dunia musnah oleh api dan belerang. Kita harus hati-hati!

      Jangan terpengaruh dengan dunia! Kalau Tuhan berikan berkat dan keberhasilan jangan bangga, tetapi kalau belum diberkati, jangan kecewa. Hati-hati, saat diberkati atau berhasil jangan bangga/mengandalkan sesuatu di dunia, dan jangan kecewa atau putus asa saat belum diberkati! Kalau kita bangga atau kecewa sama dengan tergoncang bersama dunia dan menunggu kehancuran bersama dunia.

      Yang benaradalah tetap mengucap syukur kepada Tuhan apapun yang kita hadapi dan kita tetap menyembah Dia.
      Inilah rumus untuk menghadapi kegoncangan di dunia.

      'suara guruh' dan 'halilintar'=suara-suara perkataan sia-sia--termasuk gosip, ancaman--juga bisa menggoncang/menakutkan kita--kecewa saat difitnah, bangga saat dipuji.
      Hadapi semua dengan mengucap syukur kepada Tuhan, dan tetap menyembah Dia. Jangan bangga, kecewa, atau marah!

    • 'senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya'--di sorga--= hamba/pelayan Tuhan yang menyembah Tuhan dalam urapan Roh Kudus akan mengalami suasana sorga yaitu sunyi senyap--ketenangan--yang semakin meningkat sekalipun masih tinggal di bumi, sampai kita benar-benar masuk kerajaan sorga.

      Mungkin sekarang kita menghadapi masalah ekonomi, kita tenang, tetapi menghadapi penyakit, sudah takut. Teruskan menyembah sampai tenang! Menghadapi ekonomi tenang, menghadapi penyakit tenang, menghadapi masalah apapun tenang, menghadapi suara-suara tenang. Ketenangan semakin meningkat, sampai kita masuk dalam kerajaan sorga.

      Kalau dibandingkan dengan cerita di alkitab, sunyi senyap dalam doa penyembahan sama dengan diam dan tenangdalam urapan Roh Kudus--saat kapal murid-murid ditimbus gelombang, Yesus tidur (gambaran bahwa suasana sorga tidak bisa dipengaruhi oleh keadaan dunia).
      Menurut logika, kapal tenang baru bisa tidur. Tetapi di sini Yesus tidur saat ada gelombang.

      Jadi kalau kita menyembah Tuhan, kita akan mengalami ketenangan dari sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh dunia, sekalipun goncang dalam hal ekonomi, kesehatan, dan nikah.

      Diam= berdiam diri; selalu mengoreksi diri oleh ketajaman pedang, kalau ada dosa, akui kepada Tuhan dan sesama--dosa itu membuat goncang. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi--bertobat. Kalau tidak ada dosa, diam saja, jangan membela diri tetapi menyingkir. Contoh: Yesus mau ditangkap, didorong dari tebing, Ia menyingkir dan tidak melawan.
      Mari, koreksi diri, jangan menghakimi. Kalau terus menghakimi orang lain, tidak akan tenang.

      Tenang= menguasai diri supaya bisa berdoa; tidak berharap pada yang lain.
      Kalau berharap pada yang lain, kita akan semakin tergoncang.

      Diam dan tenang--sunyi senyap--sama dengan bertobat dan berdoa.
      Artinya: mengalami damai sejahtera; tidak ada lagi kejahatan, kenajisan, kepahitan, ketakutan, kebimbangan, kekuatiran dan sebagainya, sampai TIDAK MERASA APA-APA LAGI YANG DAGING RASAKAN. Inilah ketenangan sorga dan ukuran doa penyembahan.

      Kalau daging tidak merasa apa-apa lagi, kita akan mengalami kuasa Tuhan untuk meneduhkan badai lautan dunia, kegoncangan, dan kehancuran dunia.

      Hasilnya: semuanya teduh, artinya:

      1. Enak dan ringan.
      2. Masa depan berhasil dan indah.
      3. Semua masalah yang mustahil selesai--badai selesai. Kalau menghadapi badai jangan bertambah goncang, tetapi harus selalu tenang.

    Hadapilah semuanya dengan diam dan tenang (sunyi senyap). Inilah ukuran penyembahan! Tadi ukuran penyembahan adalah penebusan/kelepasan; bisa hidup suci--lepas dari daging--, setia--lepas dari dunia--, dan jujur--ditebus dari lidah atau perkataan sia-sia. Kalau sudah suci, setia, dan jujur, maka kita bisa menjadi hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang berkenan dan menjadi rumah doa.

    Ukuran selanjutnya adalah sunyi senyap; diam dan tenang.

    Yang pertama: diukur dengan penebusan oleh darah Yesus (kasih Allah), kedua: diukur dengan sunyi senyap (dalam urapan Roh Kudus).
    Jadi, bukan manusia yang mengukur penyembahan!

  3. Wahyu 11: 1
    11:1. Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukurrupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

    'tongkat pengukur'= firman penggembalaan, yaitu firman Allah yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, teratur, berkesinambungan, dan diulang-ulang untuk menjadi makanan rohani dan komando bagi sidang jemaat. Ini yang perlu didoakan, yaitu supaya ada firman, urapan Roh Kudus, dan penebusan oleh kasih Allah.

    Istilah 'diukur' artinya ditingkatkan lebih dulu, kalau tidak mau (tidak memenuhi ukuran), baru dihukum. Kalau belum memenuhi ukuran, tetapi antikris belum datang, masih diberikan kesempatan untuk diukur (ditingkatkan). Ukuran pertama: kesucian, kesetiaan, dan kejujuran, kalau belum mencapai ukuran, masih diberikan kesempatan (ditingkatkan). Ukuran kedua: ketenangan; kalau masih suka menyalahkan orang lain, belum bisa koreksi diri, akan terus diberikan kesempatan (ditingkatkan).

    Jadi Tuhan mengukur kita, tidak langsung dihukum--kalau belum mencapai ukuran, diberikan kesempatan. Tetapi kalau antikris sudah datang, sudah tidak bisa lagi tetapi harus masuk jalur antikris. Masa antikris di dunia ini merupakan salah satu penghukuman Allah (dalam tiga kali tujuh penghukuman, antikris termasuk di dalamnya).

    Karena itu tingkatkan kesucian, kesetiaan, kejujuran, dan ketenangan--diam dan tenang. Kalau dengar sesuatu, diam dan tenang; banyak koreksi diri, banyak mempercayakan diri kepada Tuhan.

    Ukuran ketigadoa penyembahan--diukur dengan tongkat gembala--: taat dengar-dengaran pada firman penggembalaansampai daging tidak bersuara--pintu tirai terobek.

    Firman penggembalaan diulang-ulang untuk meneguhkan iman, dan memberi kesempatan kepada kita untuk praktik firman--TAAT DENGAR-DENGARANsampai daging tidak bersuara (Yesus taat sampai mati di kayu salib). Contohnya: Abraham taat untuk mempersembahkan anaknya.

    Wahyu 11: 2
    11:2. Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

    'empat puluh dua bulan lamanya'= tiga setengah tahun; masa antikris.

    Kalau doa penyembahan mencapai ukuran--sampai daging tak bersuara lagi--, kita akan disingkirkan ke padang gurun, jauh dari mata antikris.
    Tetapi kalau doa penyembahan belum mencapai ukuran--tirai belum terobek--, bahaya, kehidupan itu akan tertinggal pada zaman antikris; tidak ikut penyingkiran ke padang gurun. Di sinilah pemisahan akan terjadi.

    Ada dua kemungkinan pada zaman antikris berkuasa di bumi:

    • Sangat sedikit hamba/pelayan Tuhan yang tertinggal di bumi tetap menyembah Yesus; tidak mau menyembah antikris; tidak mau menyangkal Yesus. Dia akan disiksa dalam siksaan yang sangat dahsyat sampai dipancung kepalanya supaya memenuhi ukuran doa penyembahan yaitu daging tidak bersuara lagi. Tetapi saat Tuhan datang ia akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan.
      Tuhan bukan jahat, tetapi supaya memenuhi ukuran.

      Lebih baik sekarang leher disembelih dengan pedang firman, artinya kita disucikan untuk semakin meningkat dalam doa penyembahan.

    • Banyak hamba/pelayan Tuhan yang tertinggal tidak tahan siksaan sehingga menyembah antikris; menyangkal Yesus, dan menjadi sama dengan antikris. Ia bebas dari siksaan dan pemancungan; bebas mengikuti daging; manusia darah daging seperti binatang buas, tetapi saat Tuhan datang ia akan dibinasakan selama-lamanya.

Inilah ukuran doa penyembahan: penebusan oleh darah Yesus--kesucian, kesetiaan, dan kejujuran--, Roh Kudus--sunyi senyap; diam dan tenang--, dan tongkat gembala--taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.

Inilah pentingnya firman penggembalaan! Di situ ada kasih (darah Yesus), Roh Kudus, dan firman--'pada mulanya adalah firman'. Inilah yang kita doakan, yaitu supaya selalu diberikan firman penggembalaan.
Yehezkiel 20: 37

20:37. Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Kudan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

'tongkat gembala-Ku'= tongkat pengukur.
Firman penggembalaan menuntun kita untuk masuk kandang penggembalaan--ruangan suci.
Dulu, Tuhan memperlihatkan kerajaan sorga kepada Musa, lalu Ia perintahkan Musa untuk membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel, supaya di bumi sama seperti di sorga.
Tabernakel terdiri dari tiga ruangan:

  • Halaman= keselamatan--kebenaran.
  • Ruangan suci= kesucian--kandang penggembalaan.
  • Ruangan maha suci= kesempurnaan; takhta sorga.

Kita sudah selamat, tetapi belum sempurna, berarti kita harus berada di ruangan suci. Inilah kegunaan tongkat gembala; menuntun kita sampai masuk kandang penggembalaan.
Di dalam ruangan suci ada tiga macam alat, sekarang ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:

  1. Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
    Kita memenuhi ukuran dari Roh Kudusyaitu sunyi senyap; kita semakin diam dan tenang; semakin damai.

  2. Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus.
    Kita memenuhi ukuran firman Allah/ketaatan; kita semakin taat.

  3. Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
    Kita memenuhi ukuran kasih Allah; kita semakin mengalami penebusan/kelepasan dari dosa, sehingga kita bisa hidup suci, setia, dan jujur, sampai tirai terobek.

Jadi, di dalam kandang penggembalaan ukuran rohani kita semakin meningkat sampai tirai terobek--taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara--, sehingga kita dihitung oleh Tuhan--'memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu'.

Dihitung oleh Tuhan artinya Yesus sebagai Gembala Agung sedang memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita; Dia mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita.
Ikuti ukuran doa penyembahan!

Di manakita bisa mengikuti? Di dalam kandang penggembalaan, tidak ada yang lain.

Bagaimanakita bangsa kafir bisa dihitung? Yesus harus rela untuk tidak dihitung.
Yesaya 53: 3
53:3. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
'Ia' = Yesus.

Jaminan bangsa kafir bisa dihitung adalah kurban Kristus. Dia rela dibuang; tidak dihitung sampai mati terkutuk di kayu salib supaya kita bisa terhitung--Dia mengulurkan tangan belas kasih-Nya terutama kepada bangsa kafir.

Hasilnya:

  1. Markus 6: 34
    6:34. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.

    'tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka'= uluran tangan belas kasih Tuhan.
    Ini adalah cerita Yesus memberi makan lima ribu orang.

    Hasil pertama: kuasa pemeliharaan secara dobel:

    1. Secara jasmani: tangan belas kasih mengandung kuasa pemeliharaan untuk memelihara kehidupan kitayang kecil tak berdaya dan menghadapi kesulitan besar di dunia--seperti lima roti dua ikan untuk lima ribu orang--, secara ajaib dan berkelimpahan--selalu mengucap syukur kepada Tuhan--, sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.

    2. Secara rohani: tangan belas kasih Tuhan juga memelihara kita secara rohani lewat firman pengajaran yang benar--'mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka'--, sehingga kita selalu kenyang dan puas secara rohani; mengucap syukur kepada Tuhan. Kita tidak tergoncang dan jatuh dalam dosa--tidak perlu lagi mencari kepuasan di dunia.

  2. Matius 14: 14
    14:14. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihankepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.

    Hasil kedua: kuasa kesembuhan; tangan belas kasih Tuhan sanggup menyembuhkan kitadari penyakit-penyakit yang mustahil, termasuk menyelesaikan semua masalah yang mustahil.

  3. Yehezkiel 20: 38
    20:38. Aku akan memisahkan dari tengah-tengahmuorang-orang yang memberontak dan mendurhaka terhadap Aku; Aku akan membawa mereka keluar dari negeri, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi di tanah Israel mereka tidak akan masuk. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.

    Ayat 37 = masuk kandang penggembalaan; dihitung.

    Hasil ketiga: kuasa penyucian dan pembaharuan--'memisahkan'= kita mengalami kuasa penyucian dan pembaharuan--; tangan belas kasih Tuhan sanggup menyucikan dan mengubahkan kitasedikit demi sedikit sampai sempurna seperti Dia. Dan saat Tuhan datang kembali kedua kali kita terangkat di awan-awan yang permai bersama dengan Dia, sesudah itu masuk Firdaus--kerajaan Seribu Tahun Damai--, dan kandang penggembalaan terakhir; Yerusalem baru. Kita menyembah Dia siang dan malam di takhta sorga.

Inilah ukuran doa penyembahan: darah Yesus/kasih--kesucian, kesetiaan, dan kejujuran--, Roh Kudus--sunyi senyap, damai, jangan goncang--, dan firman--taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.

Kalau memenuhi ukuran kita akan disingkirkan. Yang tidak memenuhi ukuran akan ketinggalan, dan masuk masa antikris.
Kita bisa mengalami ukuran ini di dalam kandang penggembalaan, sampai tirai terobek. Ada tangan belas kasih Tuhan yang besar.

Apa keadaan kita malam ini, serahkan kepada Dia. Dia rela tidak terhitung--dibuang, disalibkan, terkutuk--supaya kita bisa terhitung.
Serahkan hidup kepada Tuhan!

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 23 November 2011 (Rabu Sore)
    ... tidak pernah mengalami penyucian dan keubahan hidup bagaikan Bait Allah yang dikuasai roh jual beli roh jengkel iri marah tanpa sebab dengki roh babel roh jahat dan roh najis . Mereka ini yang menentang pembangunan Bait Allah yang rohani pembangunan tubuh Kristus sebab mempertahankan Bait Allah yang jasmani. Yohanes Kepada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 Agustus 2017 (Selasa Sore)
    ... menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 April 2022 (Selasa Sore)
    ... kulit dan dagingku dan hanya gusiku yang tinggal padaku. Kasihanilah aku kasihanilah aku hai sahabat-sahabatku karena tangan Allah telah menimpa aku. Akibatnya adalah hati merana karena menderita habis-habisan diancam maut kebinasaan. Yang harus dilakukan adalah melihat Yesus sebagai Penebus yang mati dan bangkit. Ayub - Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak tanpa dagingku ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Juli 2022 (Sabtu Sore)
    ... hati kita. . Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. Yesus mengajar sama dengan menyampaikan firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Firman pengajaran sanggup menyucikan sampai hati ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 20 Juni 2009 (Sabtu Sore)
    ... Wahyu - juga menunjuk pada Kerajaan Sorga yang kekal. Orang Yudea harus lari ke pegunungan artinya kehidupan kita harus memantapkan dan meningkatkan keselamatan sampai pada kesempurnaan supaya bisa masuk Kerajaan Sorga yang kekal. Kejadian . Lot juga diperintahkan oleh Tuhan untuk lari ke pegunungan supaya jangan mati lenyap. Di luar Yerusalem Baru yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Juli 2020 (Selasa Sore)
    ... loh batu yang dipecahkan menunjuk pada Yesus Anak Allah sebagai perwujudan kasih Allah Bapa yang datang ke dalam dunia sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa. Dia tidak mengenal dosa tetapi hanya mengenal kasih. Dia harus mati di kayu salib untuk Menjadi korban pendamaian sehingga bisa memperdamaian dosa-dosa dan menyelamatkan manusia ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 November 2014 (Rabu Sore)
    ... Dan apabila keinginan itu telah dibuahi ia melahirkan dosa dan apabila dosa itu sudah matang ia melahirkan maut. Cara pertama yang dilakukan setan untuk menarik anak Tuhan hamba Tuhan lewat pencobaan-pencobaan. Setan adalah sumber pencobaan di segala bidang yang mengakibatkan hamba Tuhan anak Tuhan jatuh dalam pencobaan dan menuju kepada maut. Ada sumber ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 Agustus 2018 (Kamis Sore)
    ... menjawab doa kita. Doa permohonan kita akan dikabulkan oleh Tuhan. Jika tidak sesuai kehendak Tuhan tidak akan dikabulkan sebab akan mencelakakan hidup kita. Tetapi jangan puas hanya sampai doa permohonan. Jika hanya doa permohonan maka akan menjadi seperti Bartimeus yang minta-minta. Doa permohonan harus ditingkatkan. Doa syafaat. Sentralnya adalah kebutuhan orang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Juli 2016 (Senin Sore)
    ... iman. Di luar iman tidak ada perlindungan. Roma . Jadi iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus. Iman yang benar berasal dari mendengar firman Kristus--firman yang diurapi Roh Kudus-- sehingga kita bisa sungguh-sungguh dalam mendengar firman mengerti firman sampai percaya yakin pada firman TUHAN. Ini sama dengan firman TUHAN menjadi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 November 2015 (Kamis Sore)
    ... suasana kepuasan kebahagiaan sorga. Wahyu suasana kemenangan. Wahyu suasana kesucian dan kesempurnaan. AD. . Wahyu - suasana kepuasan sorga. . Ia yang duduk di atas takhta itu berkata Lihatlah Aku menjadikan segala sesuatu baru Dan firman-Nya Tuliskanlah karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar. . Firman-Nya lagi kepadaku Semuanya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.