Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Bersamaan dengan penataran imam dan calon imam II

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada pada Wahyu 2-3 (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).

Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA. Ini adalah jemaat bangsa kafir yang terakhir--jemaat ketujuh--dalam kitab Wahyu yang menunjukkan keadaan gereja TUHAN akhir zaman, itulah kita semua (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015).

Wahyu 3: 16-19
3:16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, butadan telanjang,
3:18. maka Aku
menasihatkanengkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19. Barangsiapa Kukasihi, ia
Kutegordan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

KEADAAN ROHANIjemaat di Laodikia adalah SUAM-SUAM KUKU; tidak dingin, tidak panas; tidak mati, tidak bangkit.
Artinya, secara jasmani kaya--tidak kekurangan apa-apa--, tetapi tidak seimbang dengan yang rohani; secara rohani melarat, malang, miskin, buta dan telanjang.

Akibatnya: dimuntahkan oleh TUHAN; tidak berguna di hadapan TUHAN, jijik, najis, terkutuk, dan terpisah dari TUHAN, sampai binasa selama-lamannya.

Oleh sebab itu, di ayat 18-19, TUHAN menegordan menasihatilewat firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, supaya jemaat Laodikia--kita semua--membeli harta/kekayaan Sorga.
Jika tegoran dan nasihat lewat pedang firman diabaikan, maka TUHAN menghajarjemaat Laodikia--kita semua--supaya membeli harta/kekayaan Sorga.

Jadi, harus seimbang antara yang jasmani dengan yang rohani. Jangan sampai secara jasmani kaya, tetapi keadaan rohaninya melarat, malang, miskin, buta dan telanjang; hancur; seperti muntah di hadapan TUHAN.

Ada 3 macam kekayaan Sorga yang harus dibeli--dimiliki--oleh jemaat Laodikia--sekarang kita semua:

  1. Emas yang telah dimurnikan dalam api (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 12 Juli 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 15 Juli 2015). Ini menunjuk pada iman yang murni; iman yang permanen; iman yang teruji; iman yang sempurna, yang siap menanti kedatangan Yesus kedua kali.

  2. Pakaian putih untuk menutupi ketelanjangan (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 19 Juli 2015); menunjuk pada pakaian kemurahan dan kepercayaan TUHAN.


  3. Minyak untuk melumas mata.

Malam ini kita masih mempelajari kekayaan Sorga yang kedua yaitu PAKAIAN PUTIH, 'supaya jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan.'
Pakaian putih adalah pakaian kepercayaan dan kemurahan TUHAN, yaitu:


2 Korintus 5: 18-19
5:18. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nyadan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaianitu kepada kami.
5:19. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.


Manusia berdosa dan telanjang--kita semua-- HARUSdiperdamaikan terlebih dahuluoleh kurban Kristus di kayu salib--korban pendamaian--, sehingga diampuni dosanya--ditutupi ketelanjangannya--supaya layak dipercaya pelayanan pendamaian--pakaian putih; layak ditahbiskan--diangkat--menjadi imam-imam dan raja-raja.

Kita melihat di perjanjian lama.
Keluaran 29: 1-37 =>tentang pentahbisan Harun dan anak-anaknya.
Harun dipilih dari 12 suku Israel--hanya dipilih satu suku--yaitu suku Lewi. Kemudian dipilih satu keluarga, yaitu keluarga Harun dan anak-anaknya.
Dulu, mereka harus membawa 3 macam korban binatang, salah satunya adalah korban pendamaian. Seperti tadi di dalam 2 Korintus 5, kita harus diperdamaikan dahulu oleh korban pendamaian, setelah itu baru bisa diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja.

Keluaran 29: 1
29:1. "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan mudadan dua ekor domba jantanyang tidak bercela,

'supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku' = Harun dan anak-anaknya menerima pakaian putih/pakaian pelayanan--pelayanan pendamaian.
Dalam perjanjian lama, supaya Harun dan anak-anaknya bisa ditahbiskan menjadi imam besar dan imam-imam, maka harus mempersembahkan korban binatang, yaitu seekor lembu jantan mudadan dua ekor domba jantan yang tidak bercela:

  1. Seekor lembu jantan muda = korban pendamaian.
  2. Domba jantan I = korban penyerahan diri.
  3. Domba jantan II = korban tahbisan.

Sekarang, kita tidak usah lagi membawa korban binatang, sebab sudah digenapkan oleh kurban Kristus di kayu salib.
Kita akan mempelajari tentang KORBAN PENDAMAIAN.

PERLAKUAN
terhadap lembu jantan muda--korban pendamaian; sekarang dalam arti rohani:

  1. Keluaran 29: 10
    29:10. Kemudian haruslah kaubawa lembu jantan itu ke depan Kemah Pertemuan, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan itu.

    Perlakuan pertama:

    • 'Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannyake atas kepala lembu jantan itu'. Meletakkan TANGAN, berarti ada persekutuan.
      Jadi, meletakkan tangan ke atas kepala lembu jantan, artinya imam-imam, hamba TUHAN, pelayan TUHAN harus selalu ada persekutuan dengan kurban Kristus; sebab semua korban binatang sudah digenapkan oleh kurban Kristus.

      Jika lepas dari kurban Kristus--tidak ada persekutuan dengan kurban Kristus--maka akan menjadi kering rohani--tidak bisa mengucap syukur dan tidak bisa hancur hati. Baik susah maupun tidak, tetap kering.

      "Bagaimana praktik bersekutu dengan kurban Kristus? Ada yang mengatakan, 'Oh, harus perjamuan suci terus.' Bukan itu."

      Praktik bersekutu dengan kurban KristusadalahBERDAMAI; kita harus mengaku dosalewat dorongan firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata 2--pedang firman.
      Jangan seperti Akhan yang dipaksa supaya mengaku dosa, atau diancam supaya mengaku dosa! Itu percuma, sebab bukan bersekutu dengan kurban Kristus.

      Jadi, pedang firman Allah menunjuk dosa-dosa kita--menusuk hati kita--, sehingga hati terharu--hancur hati. Maka kita bisa mengaku dosakepada TUHAN dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi; kita mengalami hati damai sejahtera.

      Kalau hati damai sejahtera, maka kita bisa bersekutu dengan TUHAN dan sesama. Hati damai sejahtera, artinya tidak ada permusuhan, iri hati, dendam, dan kepahitan. Itulah imam-imam.

      Imam-imam tidak boleh saling tidak bertegur sapa atau saling bermusuhan. Tetapi harus ikut pelayanan pendamaian--dipercaya pelayanan pendamaian--, yaitu bisa bersekutu dengan TUHAN dan sesama--mulai dari dalam nikah rumah tangga.

      Imamat 4: 1-3
      4:1. TUHAN berfirman kepada Musa:
      4:2. "Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seseorang tidak dengan sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal yang dilarang TUHAN dan ia memang melakukan salah satu dari padanya,
      4:3.
      maka jikalau yang berbuat dosa itu imam yang diurapi, sehingga bangsanya turut bersalah, haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN karena dosa yang telah diperbuatnya itu, seekor lembu jantan muda yang tidak bercela sebagai korban penghapus dosa.

      'bangsanya turut bersalah' = kalauimam mempertahankan dosa, maka sidang jemaat yang rugi. Ini mengerikan.

      "Makanya saya sering mengatakan: hati-hati! Saya yang sering berkhotbah harus berhati-hati. Kalau mempertahankan dosa, sengaja berbuat dosa--baik dosa dalam pelayanan, maupun pelayanan yang salah--, maka jemaat yang rugi. Kalau tahbisan saya salah--supaya jemaat senang, jadi terserah mau begini-begitu--yang rugi sidang jemaat."

      Dosa seorang imam mengakibatkan kerugian bagi sidang jemaat--ditanggung oleh sidang jemaat. Ini yang diistilahkan dengan hutang darah.

      "Masa orang beribadah, tetapi harus menanggung dosa kita? Seharusnya orang datang beribadah untuk diperdamaikan, karena kita ikut dalam pelayanan pendamaian. Tetapi kalau imam sengaja berbuat dosa/mempertahankan dosa, maka orang yang datang beribadah harus menanggung dosa kita."

      Ini hutang darah yang tidak bisa dibayar dengan apapun. Kita tidak bisa main-main menjadi seorang imam!
      Oleh sebab itu, kita harus selalu memegang kepala lembu; selalu bersekutu dengan kurban Kristus lewat menyelesaikan dosa.

    • 'Meletakkan tangan ke atas kepala lembu jantan'; KEPALAartinya pikiran/pemikiran.
      Jadi, yang dipikirkan--yang menjadi urusan sehari-hari--seorang imam, hamba TUHAN, pelayan TUHAN adalah bagaimana bisa hidup benar dan suci; BISA BEBAS DARI DOSA DAN HIDUP DAMAI SEJAHTERA. Hanya itu saja urusan kita.

      Dalam pekerjaan, sekolah, berkendara harus benar; semua harus benar. Itu yang harus jadi pemikiran kita.
      Jangan salah! Kalau salah, kita berhutang darah kepada jemaat yang tidak bisa dibayar oleh apapun.

      "Banyak orang menuduh saya: Oh, tidak boleh begini-begitu. Wah, memang... Terserah. Saya tidak akan lepas dari ayat firman. Kalau ada ayatnya, saya berani menyampaikan, apapun resikonya. Sebab kalau kita salah--sementara orang datang beribadah tetapi kita tetap salah soal pelayanan dan tahbisan, contohnya wanita boleh mengajar--, maka orang datang hanya untuk menanggung dosa-dosa kita."

      Jadi, urusan kita hanya bagaimana 'memegang kepala lembu', yaitu bagaimana kita bisa hidup benar, suci dan hidup damai sejahtera. Sedangkan urusan makan-minum, apa yang dipakai dan masa depan adalah urusan TUHANyang kita layani.

      "Seperti kita di kantor. Apa urusan kita datang ke kantor? Apakah mau cari makan, cari ini-itu? Tidak ada. Urusan kita di kantor hanya mengerjakan apa yang menjadi tugas-tugas kita. Nanti bosnya yang tahu setiap bulan. Kalau bos saja tahu, apalagi TUHAN."

      Dosa apa yang sering kali melanda pikiran imam-imam?: Dosa tidak percaya--karena menggunakan logika.

      Matius 14: 15-17
      14:15. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergisupaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
      14:16. Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
      14:17. Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini
      hanya lima roti dan dua ikan."

      Ayat 15 = 'Suruhlah orang banyak itu pergi'= kalau egois, inilah pelayanan yang enak secara daging, tetapi berhutang darah.

      Secara pikiran manusia, 5 roti dan 2 ikan tidak bisa untuk memberi makan 5000 orang. Ini yang sering mengganggu kita dalam melayani TUHAN, yaitu logika. Oleh sebab itu, kita harus memegang kepala lembu, karena logika ini yang sering mengganggu.

      Yohanes 6: 7
      6:7. Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinartidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja."

      'Roti seharga dua ratus dinar' = uangjuga sering mengganggu dalam pelayanan kita.

      Kita harus bebas dari dosa yang menyangkut logika--pikiran daging--yaitu dosa tidak percaya.
      Mengapa? Karena logika kita dipengaruhi situasi dan kondisi--hari sudah malam tetapi hanya memiliki 5 roti dan 2 ikan, mau beli di mana? Saat mau melayani, kita sering kali dipengaruhi situasi dan kondisi, juga soal keuangan.

      "Saya bersyukur selalu, sebab mulai dari pertama saya menjadi hamba TUHAN sudah diajar lewat pengajaran benar soal uang.Terima kasih pada TUHAN. Saya bertekad. Saya disuruh kemana-mana oleh Om Pong tetapi tidak diberi uang, tidak apa-apa. Satu waktu saat mau ke Gending, saya disuruh oleh Om Pong untuk mengambil uang ke bendahara. Tetapi hanya 3 bulan saja saya ambil, memang tidak cukup secara logika. Kolektenya saja tidak cukup. Tetapi Om Yo pernah mengatakan: Kalau seperti ini sama dengan pegawai--ongkos dulu baru berangkat. Ini berlaku bagi yang menjadi hamba TUHAN sepenuh. Jangan salah! Kalau pegawai negeri memang harus mengambil ongkos dulu. Lalu saya coba, saya bertekad tidak mau mengambil uang tersebut. Saya juga tidak bilang-bilang, bendaharanya juga tidak menegor saya karena tidak ambil. Akhirnya berjalan terus. Padahal kolekte yang saya dapat, Om Pong mengatakan pada saya: Kolekte yang kamu dapat, simpan di bendahara, tetapi ongkosnya kamu ambil. Jadi, kolektenya saya setorkan terus, tetapi ongkosnya saya tidak minta. Ini lebih parah. Untunglah, akhirnya kolektenya bisa untuk membangun pagar. Benar-benar diajar untuk tidak bergantung pada situasi dan kondisi."

      Jadi, jangan bergantung pada situasi, kondisi dan keuangan! Logika kita terus diganggu. Setiap mau melayani TUHAN selalu: 'Nanti begini, nanti begitu', atau dipengaruhi kondisi rumah tangga--masih hamil, anak masih kecil, anak mau besar, atau jangan-jangan anak mau kawin. Itulah gangguan-gangguan kita.

      Hati-hati terhadap situasi, kondisi dan keuangan!Ini yang dimaksud setan, yaitu supaya kita tidak percaya kepada TUHAN. Bayangkan jika kita melayani TUHAN, tetapi tidak percaya kepada TUHAN; melayani tanpa iman--tidak tahu arah.

      Yohanes 6: 28-29
      6:28. Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?”
      6:29. Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu
      hendaklah kamu percaya kepada Diayang telah diutus Allah."

      Titik awal melayani TUHANadalah PERCAYA DAN MEMPERCAYAKAN DIRI SEPENUH KEPADA TUHAN, sehingga kita mengalami dan melihat mujizat-mujizat untuk kemuliaan nama TUHAN; lima roti dan dua ikan bisa memberi makan 5000 orang, bahkan masih ada sisa; Lazarus yang sudah mati 4 hari, TUHAN berkata: 'Angkat batu itu!', Marta masih menggunakan logika: 'Jangan, sudah berbau', tetapi TUHAN mengatakan: 'Marta, jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah.'
      Kalau pelayannya percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada TUHAN, maka jemaat yang datang dengan masalah apapun akan tertolong.

      Mari, kita diperhadapkan dengan situasi dan kondisi apa. Mungkin sulit, sibuk; justru TUHAN memanggil orang yang sibuk. Petrus dipanggil oleh TUHAN, bukan saat ia tidak ada pekerjaan, tetapi saat ia sedang menjala ikan. Ini kekuatan wibawa dari TUHAN sebagai Imam Besar.

      "Saya kira kita semua bukan orang pengangguran. Semua bekerja. Tetapi kalau hari Senin dan Rabu bisa masuk gereja, bukan Widjaja yang bisa mendatangkan orang dari Tuban dan lain-lain. Tetapi dari kekuatan wibawa Yesus Imam Besar, itu yang mampu menolong kita semua."

    Ini perlakuan pertama, yaitu meletakkan tangan ke atas kepala lembu jantan. Hati-hati terhadap logika! Kita harus memikirkan bagaimana caranya supaya bisa hidup benar dan ada damai sejahtera; bagaimana supaya bisa percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN. Ini yang harus menjadi pikiran kita sehari-hari: “Saya harus percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN, apapun yang sedang dihadapi.

  2. Keluaran 29: 11
    29:11. Haruslah kausembelih lembu jantanitu di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan.

    Perlakuan kedua: Lembu jantan muda disembelih--tujuannya untuk mendapatkan darah yang banyak; karena darah ini yang dibutuhkan.

    Lembu jantan muda disembelih di hadapan 3 saksi:

    • 'Di hadapan TUHAN' = Allah Bapa.
    • 'Haruslah kausembelih' = Musa dengan tongkatnya--Yesus dengan salib-Nya= Allah Anak.
    • 'di depan pintu Kemah'--pintu kedua di dalam Tabernakel, menunjuk pada kepenuhan Roh Kudus = Allah Roh Kudus.

    Jadi, disembelih di hadapan 3 saksi sama dengan disembelih di hadapan Allah Tritunggal. Artinya kepada kita, yaitu:

    • Arti pertama: PENGAKUAN DOSA DISAKSIKAN OLEH ALLAH TRITUNGGAL.
      Jadi, tidak bisa main-main dalam mengaku dosa--harus jujur dan tuntas--dan tidak bisa main-main dalam menerima pengakuan dosa--harus tulus untuk mengampuni dan melupakan. Jangan sembunyi-sembunyi!


    • Dulu, korban pendamaian untuk mengangkat Harun dan anak-anaknya menjadi imam besar dan imam-imam. Sekarang, mengangkat kita menjadi imam-imam.

      Arti kedua: PENGANGKATAN IMAM DISAKSIKAN OLEH ALLAH TRITUNGGAL.

      "Kita tidak bisa main mata. Karena saya tidak tahu keadaan saudara, dan saudara tidak tahu keadaan saya, marilah kita mengisi formulir yang disediakan. Yang mau melayani, tolong mengisi; yang sudah melayani juga mengisi. Ada pertanyaan-pertanyaan, dijawab dengan sejujur-jujurnya. Sebab yang menjadi saksi saat kita diangkat menjadi imam adalah Allah Tritunggal. Kalau saksinya manusia: 'Tidak usah bilang-bilang ya. Diam saja'. Bisa saja terjadi. Tetapi kalau di hadapan Allah Tritunggal, tidak bisa. Biar dianggap rewel, harus begini-begitu; terserah. Yang penting harus ikuti firman. Jangan kita melayani, tetapi justru berhutang darah! Kita melayani dalam cara dan pelayanan yang salah--pokoknya melayani--, itu gawat, sebab dosa kita ditanggung oleh jemaat."

      'Disaksikan oleh Allah Tritunggal', ini merupakan penghargaan TUHAN terhadap seorang imam; penghargaan yang tinggi, sungguh-sungguh dan luar biasa.
      Jadi, kita tidak bisa main-main menjadi seorang imam!

      Kita tidak bisa mengatakan: 'Pokoknya kita melayani'. Tidak bisa. Tetapi harus sungguh-sungguh. Ini perkataan yang harus dicabut dari seorang imam/hamba TUHAN!

  3. Keluaran 29: 12
    29:12. Haruslah kauambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan kaububuh dengan jarimu pada tanduk-tanduk mezbah, dan segala darah selebihnya haruslah kaucurahkan pada bagian bawah mezbah.

    Ini ada kaitannya dengan perlakuan yang kedua; lembu jantan harus disembelih, supaya mendapatkan banyak darah.

    Perlakuan ketiga: perlakuan terhadap darah dari lembu jantan muda--sekarang darah Yesus. Yaitu:

    • Perlakuan terhadap darah yang pertama: darah dibubuhkan pada tanduk mezbah.
      Tanduk mezbah berasal dari zat tulang, menunjuk pada kuasa kebangkitan--mayat yang dicampakkan ke kuburan bisa bangkit, karena terkena tulang Elisa.
      Ada juga istilah 'tanduk keselamatan'.

      Kalau digabung, tanduk mezbah menunjuk pada kuasa kebangkitan untuk menyelamatkan manusia berdosa.

      Contoh: Adonia.
      Saat dia mengangkat diri menjadi raja, kemudian Daud mengangkat Salomo sebagai raja, maka Adonia ketakutan dan lari lalu memegang tanduk mezbah, sehingga dia selamat.

      1 Raja-raja 1: 50-52
      1:50. Takutlah Adonia kepada Salomo, sebab itu ia segera pergi memegang tanduk-tanduk mezbah.
      1:51. Lalu diberitahukanlah kepada Salomo: "Ternyata Adonia takut kepada raja Salomo, dan ia telah memegang tanduk-tanduk mezbah, serta berkata: Biarlah raja Salomo lebih dahulu bersumpah mengenai aku, bahwa ia takkan membunuh hambanya ini dengan pedang."
      1:52. Lalu kata Salomo: "Jika ia
      berlaku sebagai kesatria, maka sehelai rambutpun dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jika ternyata ia bermaksud jahat, haruslah ia dibunuh."

      T
      anduk mezbah pernah menyelamatkan Adonia--dia tidak jadi dibunuh. Orang yang memegang tanduk mezbah adalah seorang kesatria, artinya berani mengaku dosa apapun resiko yang dihadapi.
      Hasilnya, Adonia mengalami kuasa kebangkitan dari tanduk mezbah, sehingga 'sehelai rambut dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi', sebab di situ ada darah--ada kuasa kebangkitan untuk menyelamatkan orang berdosa.

      Kalau di dunia, kesatria adalah orang yang berani berbuat dosa lebih dulu dengan sembunyi-sembunyi; berani berbuat dosa dianggap sebagai pahlawan.

      "Hati-hati kaum muda! Disuruh mencoba merokok, kalau tidak berani dianggap licik. Tetapi kalau berani mencoba, maka dianggap sebagai pahlawan. Dulu saya begitu waktu SMA, kumpul-kumpul lalu mencoba merokok. Yang tidak berani dianggap pengecut, kalau berani dibilang jantan."

      Tetapi di dalam TUHAN, kesatria adalah orang yang berani mengaku dosa, sehingga ia mengalami kuasa tanduk mezbah.
      Kalau tidak berani mengaku dosa, maka ia adalah pengecut.

      'Sehelai rambutpun tidak jatuh ke tanah' = sekalipun kita lemah, tidak berdaya, tidak berarti apa-apa--seperti sehelai rambut--tetapi tetap berada di kepala--Yesus sebagai Kepala. Artinya:

      1. Yesus sebagai Kepala akan bertanggung jawab untuk menyelamatkan kita; menjadikan kita kehidupan yang berharga.
        Sehelai rambut yang tetap di kepala, berarti berharga, sekalipun rambutnya sudah putih. Tetapi kalau sudah jatuh ke tanah, sehelai rambut menjadi tidak berharga.

        Keselamatan lebih berharga dari seluruh harta di dunia. 'Apa gunanya kamu memperoleh seluruh harta dunia, tetapi jiwamu tidak selamat?'

      2. Yesus sebagai Kepala mampu memelihara kita.

      Sebaliknya, kalau tidak mau mengaku dosa--lepas dari tanduk mezbah--, maka sehebat apapun akan menjadi sehelai rambut, artinya tidak berharga lagibahkan binasa untuk selamanya.

    • Perlakuan terhadap darah yang kedua: darah dicurahkan ke bawah mezbah--ke tanah.
      Artinya, TUHAN selalu ingat bahwa kita hanya debu tanah liat, yang banyak kelemahan dan kekurangan.
      Jika kita mengaku dosa, maka TUHAN mengampuni dan melupakan dosa kita--membuang dosa-dosa kita--seperti kita tidak pernah berbuat dosa; tidak ada bekasnya lagi--seperti darah dicurahkan ke tanah, tidak ada bekasnya lagi.

      Sering kali kita ingat diri kita sebagai emas, sehingga tidak mau mengaku dosa; bukan lagi tanah liat.
      Tetapi TUHAN mengingat kita sebagai tanah liat, sehingga saat kita mengaku dosa karena dorongan pekerjaan firman, maka percayalah, TUHAN pasti mengampuni dan melupakan dosa kita; dan jangan berbuat dosa lagi.

      Malaikat adalah roh yang penurut, kalau berbuat dosa, maka tidak bisa diampuni, sehingga menjadi setan--seperti Lucifer. Ini bedanya antara kita dengan malaikat.

    Mari, kita bersungguh-sungguh hari-hari ini. Sekalipun kita tidak berdaya, tetapi jika kita--seorang imam--mau MENGAKUI SEGALA DOSAkita dan kita diperdamaikan, maka sekalipun kita hanya sehelai rambut, tetapi ada di kepala. Yesus bertanggung jawab sampai mati di Bukit Tengkorak untuk menyelamatkan, memelihara dan melindungi kita sampai kedatagan-Nya yang kedua kali di awan-awan yang permai.

  4. Keluaran 29: 13
    29:13. Kemudian kauambillah segala lemak yang menutupi isi perut, umbai hati, kedua buah pinggangdan segala lemak yang melekat padanya, dan kaubakarlah di atasmezbah.

    Perlakuan keempat: lemak yang menutupi isi perut, umbai hati dan kedua ginjal--organ dalam--harus dibakar di atas mezbah.

    Isi perut, umbai hati dan ginjal; merupakan organ dalam yang tidak terlihat tetapi bisa dirasakan. Ini menunjuk pada PENYUCIAN BATIN/perasaan terdalam; perasaan terdalam yang sering merasa pedih, tertusuk-tusuk.

    Lemak menutupi 3 organ, yaitu:

    • Isi perut--pencernaan= Meja Roti Sajian.
    • Ginjal--menyaring air= Pelita Emas.
    • Umbai hati--pekerjaan darah = Mezbah Dupa Emas--perobekan daging.

    Jika perasaan terdalam seorang imam disucikan, maka tidak sulituntuk bertekun dalam 3 macam ibadah pokok--masuk dalam kandang penggembalaan.
    Tetapi kalau perasaan terdalamnya tidak disucikan, maka akan sulit. Mau datang beribadah hari Senin, akan banyak protes dan ada bermacam-macam alasan. Orang semacam ini akan sulit untuk masuk ke kandang penggembalaan.

    Kandang penggembalaan yaitu:

    • Isi perut= meja roti sajian = ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Allah Anak di dalam firman pengajaran benar dan kurban Kristus.
      Mari, apa yang menghalangi kita untuk tekun dalam 3 macam ibadah pokok, perasaan terdalam apa, tertusuk apa? Biarlah malam ini disucikan oleh TUHAN, sampai kita bisa menerima: 'Terima kasih TUHAN, saya harus tekun.'

    • Ginjal--untuk penyerapan air= pelita emas = ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya.

    • Umbai hati--ada kaitan dengan darah= mezbah dupa emas = ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

    Jika perasaan terdalam kita disucikan, kita bisa bertekun dalam 3 macam ibadah pokok--kandang penggembalaan--, sehingga kita bisa tergembala dengan benar dan baik.

    Tergembala dengan baikartinya semua lancar; isi perut, ginjal dan umbai hati, semua fungsinya bagus. Jangan tersendat-sendat!
    Kalau tidak tekun, sama dengan tersendat-sendat.

    "Dalam Kebaktian Umum--ginjal--kita kadang datang, kadang tidak datang; akibatnya bisa bengkak-bengkak. Kalau dalam Kebaktian Pendalaman Alkitab, sering masuk-tidak masuk, maagnya kambuh, tidak bisa makan. Fungsi liver juga harus diperbaiki, kita menyembah TUHAN."

    Tiga macam ibadah ini merupakan syarat mutlakbagi seorang imam; ketekunan dalam 3 macam ibadah dan semua kebutuhan seorang imam ada tertulis di semua kitab, mulai Kejadian sampai Wahyu, tinggal dibukakan rahasianya.

    Dulu ketika saya masih baru menjadi gembala di Malang, ini tantangan. Waktu itu, imam-imam ada yang datang-tidak datang dalam ibadah, tetapi boleh melayani. Malah kalau tidak datang, ada cadangannya. Tepat saat firman tentang 3 macam ibadah, saya harus bertindak sebagai gembala. Tidak peduli. Saya pikir, separuh gereja pasti pergi. Tidak ada masalah, dari pada banyak jiwa, tetapi berhutang darah kepada semua. Untuk apa? Saya sampaikan: 'Setelah menyampaikan firman, mulai minggu depan harus mengisi formulir 3 macam ibadah, dan harus penumpangan tangan'. Beritanya langsung muncul: 'Gembala yang baru begini-begitu.' Terserah, saya tidak peduli gosip-gosip, yang penting saya menyampaikan firman. Mau dikomentari: 'kok pakai formulir?' Saya hanya tertawa, masuk menjadi pegawai negeri saja pakai formulir, apalagi ini menjadi pegawai kerajaan sorga. Ternyata hanya satu saja yang tidak mau, tetapi akhirnya mau juga.

    Imamat 3: 16
    3:16. Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbahsebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.

    Lemak harus dibakar
    . Lemak adalah bagian yang terbaikdari korban; harus dibakar karena merupakan milik TUHAN. Sekarang, lemak--milik TUHAN--menunjuk pada persepuluhan yang harus dikembalikan kepada TUHAN; sama dengan membakar lemak yang berbau harum, sehingga rohani kita baik dan sehat, dan kehidupan kita menjadi baik. Kita memberikan yang terbaik pada TUHAN dan TUHAN memberikan yang terbaik kepada kita.
    Kalau lemak dimakan, maka rohaninya tidak sehat.

    Dua kesimpulan tentang pelajaran mengenai organ dalam:

    • Seorang imam harus tergembala dengan benar dan baik.
    • Seorang imam harus membakar lemak--mengembalikan persepuluhan.

    Jika sudah tergembala dengan benar dan baik dan bisa mengembalikan persepuluhan--memberikan persembahan terbaik untuk TUHAN--,maka TUHAN mampu menjadikan semua baik pada waktunya.

    Jadi, persepuluhan dan persembahan tidak bisa dialihkan. Saudara digerakkan apa, jangan dialihkan! Kecuali sudah kelebihan, misalnya persembahan untuk sekolah minggu, tetapi kelebihan; kalau mau dialihkan, saya bicarakan dahulu. Tetapi tidak pernah terjadi seperti itu. Waktu saya baru di Malang, ada orang yang mau berkorban untuk membelikan buku Psallo. Itu orang Surabaya yang datang dan mengatakan pada saya kalau tergerak untuk membelikan 100 buah buku Psallo. Tetapi saya tunggu-tunggu, sudah setengah tahun tetapi kok tidak datang-datang. Akhirnya ada seorang pengerja yang menyeletuk: 'Oh, yang untuk buku Psallo sudah dialihkan untuk pembangunan, Om. Sudah kami alihkan'. Saya tanya, 'Bicara ke siapa, kamu?': 'Ya memang, pembangunan juga butuh'. Saya bilang: 'Tidak butuh!'. Kalau orang digerakkan untuk Psallo, ya untuk Psallo, saya tidak butuh untuk bangunan. Itu dari TUHAN. Saya marah sekali.Apalagi persepuluhan, ini korban terbaik bagi TUHAN, jangan dialih-alihkan! 'Saya kirim untuk pembangunan gereja sana saja karena butuh, sebab pendeta saya sudah kaya'. Itu salah besar.

  5. Keluaran 29: 14
    29:14. Tetapi daginglembu jantan itu, kulitnyadan kotorannyaharuslah kaubakar habis dengan api di luarperkemahan, itulah korban penghapus dosa.

    Perlakuan kelima: daging, kulit, kotoran harus dibakar di luar perkemahan.
    Ini menunjuk pada PENYUCIAN LAHIRIAH--bagian luar; perbuatan dan perkataan dosa harus disucikan.

    Daging, kulit dan kotoran harus dibakar di luar perkemahan; ini sama seperti Yesus yang harus disalibkan di luar kota Yerusalem.

    Ibrani 13: 10-13
    13:10. Kita mempunyai suatu mezbah dan orang-orang yang melayani kemah tidak boleh makan dari apa yang di dalamnya.
    13:11. Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa,
    dibakar di luarperkemahan.
    13:12. Itu jugalah sebabnya
    Yesus telah menderita di luarpintu gerbanguntuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
    13:13. Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.


    'Yesus telah menderita di luar pintu gerbang' = Yesus yang suci dianggap tidak suci, najis, dan kotor; seperti kotoran lembu. Begitu terhinanya Yesus!

    Hati-hati!Imam bukan tukang adu domba, tetapi ikut dipercaya pelayanan pendamaian oleh TUHAN.
    Jadi, kalau ada orang berselisih, harus diperdamaikan. Jangan diadu domba dengan gosip dan lain-lain!

    Gosip di dalam imam-imam, sungguh mengerikan. Kalau sudah bergosip, maka banyak berdusta, termasuk hamba-hamba TUHAN.

    Yesus yang suci, dianggap seperti kotoran lembu. Yang kotoran, dianggap baik sekali; sekalipun pelayanannya salah, tetapi dibilang: baik sekali. Ini yang terjadi hari-hari ini!

    Kita harus waspada. Bukan berarti Widjaja paling baik, paling benar. Tidak. Harus diperiksa juga!

    Yesus disalibkan di luar kota Yerusalem--kota suci--, artinya Yesus yang suci, tetapi dianggap sebagai kotoran, bahkan sekalipun sudah mati terkutuk di salib, Ia tidak boleh mati di Yerusalem--Yesus menerima penghinaan yang luar biasa.
    Belum lagi Petrus menyangkal Yesus dan Yudas Iskariot mengkhianati Dia--Yesus mengalami penderitaan secara lahir dan batin.

    Dulu Om Pong pernah mengatakan: 'Murid yang sudah diajar dan dididik, tetapi malah berkhianat'. Saya hanya tertawa, karena saya belum mengalami sendiri menjadi guru. 'Masa iya?' Sekarang saya baru sadar, benar kalau Om Pong berkata begitu. Memang betul, kita seringkali dihina.

    Jadi, Yesus disalibkan di luar kota Yerusalem, dianggap sebagai kotoran lembu--Yesus sangat dihinakan--untuk menanggung dan menyucikan segala dosa kita secara lahir-batin.
    Inilah yang terjadi sekarang. Orang yang suci dianggap kotoran lembu, kotoran lembu dianggap suci. TUHAN dianggap hantu, hantu dianggap TUHAN. Kalau orang Israel, lembu dianggap TUHAN, TUHAN dianggap lembu bahkan kotoran lembu. Ini ajaran-ajaran palsu yang membuat kita keras hati.

    'Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya' = kita para imam-imam harus menanggung kehinaan Yesus, artinya:

    • Rela sengsara daging dan perasaan daginguntuk berhenti berbuat dosa; untuk hidup benar dan suci.
      Kalau kita berbuat dosa, maka kita menghina dan menginjak-injak kurban Kristus.

      Sudah cukup Petrus menyangkal Yesus dan Yudas mengkhianati Yesus. Jangan lagi ditambah oleh kita para imam dan hamba TUHAN!


    • Rela direndahkan, difitnah, dikucilkandan lain-lain untuk:

      1. Berhenti berbuat dosa.

        Ada seorang isteri yang dipukuli dan lain-lain. Karena dia bertahan menanggung penghinaan Kristus, akhirnya setelah beberapa tahun dan menjelang suaminya meninggal, suaminya bisa ikut TUHAN dan dibaptis.


      2. Memuliakan TUHAN= kita bisa menanggung kemuliaan-Nya.
        Kalau kita bisa menanggung kehinaan-Nya, maka sebentar lagi kita bisa menanggung kemuliaan-Nya. Jangan takut!
        TUHAN tidak pernah menipu kita.

        Ibrani 13: 15-17
        13:15. Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
        13:16. Dan janganlah kamu lupa
        berbuat baikdan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.
        13:17.
        Taatilah pemimpin-pemimpinmudan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

        Kita memuliakan TUHAN lewat:

        1. ayat 16: perbuatan baik kepada sesama.
          Jangan merugikan sesama!

        2. Ayat 17: taat dengar-dengarankepada perintah TUHAN.
          Jangan tidak taat!

          Sehebat apapun kita, kalau tidak taat, maka hidup kita akan berat. Sebaliknya, sekalipun kita sederhana, tetapi kalau taat, maka ada tangan TUHAN di situ yang bisa membukakan pintu.

          Saya sudah mengalami. Orang yang tidak taat, sekalipun dia pandai, tetapi jalan tertutup. Tidak bisa. Tetapi begitu dia taat, maka jalan terbuka.

        3. ayat 15: mulut untuk bersaksi dan menyembah kepada TUHAN--menyeru nama TUHAN; mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN mengulurkan tangan-Nya kepada kita untuk mengangkat dan memuliakan kita pada waktunya.

    1 Petrus 5: 5-6
    5:5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklahkepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimuseorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
    5:6. Karena itu
    rendahkanlah dirimu di bawah tangan TUHAN yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    Posisi kita sekarang memang direndahkan, tetapi jika kita mengulurkan tangan kepada TUHAN--rela menanggung kehinaan-Nya, yaitu rela berhenti berbuat dosa, mempertahankan hidup benar dan suci, berbuat baik, taat dengar-dengaran dan mulut hanya untuk bersaksi dan menyembah TUHAN--, maka tangan kanan TUHAN yang kuat memegang kita.

    Dalam pelajaran kitab Wahyu 1, bintang berada di tangan kanan TUHAN, artinya imam-imam berada di tangan kanan TUHAN.
    Tangan kanan TUHAN yang kuat mampu mengangkat dan memuliakan kita pada waktu-Nya.
    Kita tinggal menunggu waktu TUHAN. Artinya:

    • Semua masalah sampai yang mustahil, selesai--TUHAN memberi kemenangan.
    • TUHAN memakai kitadalam kegerakan hujan akhir--pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
    • TUHAN menyucikan dan mengubahkan kita, sampai satu waktu menjadi sempurna seperti Dia untuk diangkat ke awan-awan yang permai sampai ke takhta sorga; siang malam beribadah dan menyembah Dia; kita memandang wajah-Nya dan tidak ada lagi air mata.

Memang, hari-hari ini kita sedang direndahkan, dikucilkan dan menanggung kehinaan--sengsara lahir dan batin. Tidak apa-apa. Jangan marah. Tetapi itu semua terjadi, supaya kita berhenti berbuat dosa, hidup benar dan memuliakan TUHAN--berbuat baik, taat, bersaksi dan menyembah TUHAN.
Dan TUHAN akan mengulurkan tangan kanan-Nya yang kuat untuk memegang kita semua--menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil/memberi kemenangan, memakai kehidupan kita, menjadikan semua indah pada waktunya, dan menyucikan-mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 14 April 2019 (Minggu Pagi)
    ... yang pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi. Belalang adalah roh jahat dan roh najis yang keluar dari lobang jurang maut. Wahyu Rupa belalang seperti kuda yang dipersiapkan untuk peperangan rohani. Kuda menunjuk kekuatan dan kecepatan. Jadi belalang adalah roh jahat dan roh najis yang menggunakan kekuatan dan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 26 Juni 2021 (Sabtu Sore)
    ... bahkan nyawa kita untuk Tuhan seperti teladan Yesus sendiri yang sudah berkorban segalanya sampai mati di kayu salib bagi kita semua diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja Juni . Lukas . Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya ia akan kehilangan nyawanya dan barangsiapa kehilangan nyawanya ia akan menyelamatkannya. ad. Praktik rela berkorban sampai ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 April 2019 (Minggu Siang)
    ... menempatkan Yesus sebagai Kepala lewat meningkatkan pengikutan kita kepada Tuhan sampai pengikutan mempelai. Pengikutan mempelai artinya kita harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna kita mempersiapkan tubuh untuk menempatkan Yesus sebagai Kepala. Tubuh Kristus dimulai dari nikah--layani nikah untuk menjadi tubuh Kristus-- penggembalaan antar penggembalaan sampai Israel dan kafir menjadi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 September 2016 (Kamis Sore)
    ... Kristus yang disalibkan korban Kristus korban pendamaian. Bukti memiliki dasar Kristus sebagai batu penjuru yaitu kita harus berdamai dengan Tuhan dan sesama. Mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan sejujurnya jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Juga mengampuni dosa orang lain dan melupakan. Maka darah Yesus menghapus segala dosa-dosa kita ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 07 Agustus 2021 (Sabtu Sore)
    ... sampai mati di kayu salib bagi kita semua diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja Juni sampai Ibadah Kaum Muda Remaja Juli . Ayat - jaga kesatuan Ayat - kesatuan dengan sesama kesatuan tubuh Kristus yang sempurna diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja Juli sampai Ibadah Kaum Muda Remaja Juli Ayat ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 Agustus 2024 (Rabu Sore)
    ... seperti Yesus untuk bisa menghasilkan buah-buah hidup kekal. Permulaan keubahan hidup adalah lewat baptisan air yang benar. Roma . Sekali-kali tidak Bukankah kita telah mati bagi dosa bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya . Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian supaya sama seperti Kristus telah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 24 November 2010 (Rabu Sore)
    ... tergembala disebelah kanannya Tuhan dan kambing disebelah kiri Tuhan yang akan dibinasakan untuk selama-lamanya. Dasar pemisahan antara domba dengan kambing Pengkhotbah Hati orang berhikmat menuju ke kanan tetapi hati orang bodoh ke kiri. Domba yang berada disebelah kanan Tuhan yang mantap tergembala memiliki Hikmat surga. Dari mana kita memperoleh hikmat ...
  • Ibadah Paskah Kaum Muda Remaja Malang, 06 April 2013 (Sabtu Sore)
    ... Eli Matius Karena Yusuf suaminya seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Sesudah bangun dari tidurnya Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya Yusuf adalah kehidupan yang beriman dan taat dengar-dengaran sehingga ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 November 2017 (Rabu Sore)
    ... melawan Tuhan firman. Kadang-kadang kita sungkan pada manusia tetapi tidak pada Tuhan. Terlalu Dosa ini melawan kebenaran Tuhan tidak punya iman BERGESER DARI IMAN--DI LUAR HALAMAN TABERNAKEL. Kalau bimbang tidak akan bisa benar--bimbang satu level dengan kekuatiran. Petrus bisa berjalan di atas air tetapi begitu bimbang terhadap pengajaran ia tenggelam bergeser dari ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 Juli 2009 (Minggu Sore)
    ... lanjutkan pada apa yang harus diubahkan harus dibaharui. Jawabannya kita belajar pada pohon ara. hal yang harus diubahkan keubahan dalam nikah ini belajar dari pohon ara di taman Eden dimana daunnya dipakai untuk menutupi ketelanjangan nikah. Daun ara kebenaran diri sendiri. Praktiknya Kejadian - seperti Hawa yang memberi makan buah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.