Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 4: 5
4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyaladi hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah. Di pulau Patmos, rasul Yohanes melihat tujuh obor yang menyala-nyala. Di atas gunung Sinai, Musa melihat pelita emas atau kaki dian emas dengan tujuh lampu yang menyala.
Sekarang, menunjuk pada gereja TUHAN yang dikuasai oleh Roh Kudus, sehingga bisa bersinar/bercahaya dan bersaksi.
Untuk bisa bersaksi, kita akan belajar dari pelita emas.
Pelita emas terdiri dari 3 bagian utama supaya bisa bersinar:
Keluaran 25: 31-3225:31. "Haruslah engkau membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan harus kandil itu dibuat, baik kakinyabaik batangnya; kelopaknya--dengan tombolnya dan kembangnya--haruslah seiras dengan kandil itu.
25:32. Enam cabang harus timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain.
- Bagian pertama: kaki= ada dasarnya. Kalau tidak ada kakinya, tidak bisa berdiri, pasti rubuh dan tidak bisa bersinar--gelap.
Sekarang menunjuk pada pendirian dari gereja TUHAN. Harus punya pendirian, kalau tidak, akan rubuh.
Kalau mau bersinar, harus tegak!
Efesus 2: 19-20
2:19. Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20. yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
'bukan orang asing lagi'= bangsa kafir sudah masuk, tidak ada lagi orang asing, tetapi menjadi keluarga Allah; bangsa kafir dan bangsa Israel menjadi kawan sewarga.
Dasarpendirian dari gereja TUHAN adalah:
- Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Artinya: batu yang indah--batu mulia--, yang dibuang oleh tukang bangunan, itulah Yesus yang disalib; kurban Kristus; korban pendamaian untuk memperdamaikan dosa-dosa.
1 Petrus 2: 7
2:7. Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
Praktik mempunyai dasar batu penjuru adalah berdamai:
- Mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama--salib. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kalau tidak mau mengaku dosa, malah menyalahkan orang lain, berarti tidak punya dasar dan akan rubuh--tidak bisa bersinar lagi.
- Mengampuni dosa orang lain dan melupakan. Kalau masih ada dendam atau benci, berarti belum punya dasar.
Hasilnya: darah Yesus mengampuni dosa-dosa kita, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran. Inilah dasar.
Kalau ada kebenaran, maka akan kuat, tidak akan goyah dan rubuh oleh apapun. Kalau tidak benar, tidak usah diapa-apakan, akan rubuh sendiri.
- Dasar para rasul--perjanjian baru--dan para nabi--perjanjian lama--= alkitab; firman pengajaran yang benar.
Jadi, praktik mempunyai dasar para rasul dan para nabi adalah berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
Kalau bimbang sedikit, sudah goyah dan kita tidak bisa bersinar lagi. Harus berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
Jangan bimbang atau menambah dan mengurangi firman!
Jadi, praktikberdiri di atas kurban Kristus dan firman pengajaran benar adalah hidup dalam kebenarandan berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar. Ini sama dengan MENJADI ORANG BENAR.
Orang benar itu bersinar, bukan orang kaya atau miskin. Dan ini adalah pelita yang memiliki pendirian/dasar yang kuat. Kalau hanya kaya, tetapi korupsi dan sebagainya, itu tidak bersinar. Tetapi orang benar, apapun keadaannya akan bersinar.
Mari selesaikan dosa dan hidup benar. Kemudian pegang teguh firman pengajaran yang benar.
Kalau sudah menjadi orang benar, hasilnya:
- Mazmur 37: 25-26
37:25. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benarditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26. tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Hasil pertama: diberkatisampai anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain. Ini kehidupan yang bersinar--bersaksi bagaikan pelita emas yang terang dan tujuh obor yang menyala. Ukuran diberkati bukan kaya raya, tetapi tidak pernah memalukan TUHAN--tidak pernah menipu dan sebagainya--, melainkan memuliakan TUHAN.
Jemaat Makedonia miskin--dicobai--, tetapi bisa menjadi berkat.
- Bukan hanya diberkati sampai anak cucu, tetapi sampai hidup kekal.
Amsal 10: 25
10:25. Bila taufan melanda, lenyaplah orang fasik, tetapi orang benar adalah alasyang abadi.
'orang fasik' = orang berdosa, orang jahat.
'Bila taufan melanda, lenyaplah orang fasik' = orang fasik hanya menunggu waktu saja. Sekalipun hebat, jika sekonyong-konyong angin gelombang datang, habis--lenyap.
Kepandaian dan kekayaan tidak mampu menghadapi angin gelombang di lautan dunia.
'alas' = dasar.
Hasil kedua: menjadi alas abadi, artinya tahan uji sekalipun ada angin gelombang; tidak jatuh oleh dosa-dosa sampai puncaknya dosa, pencobaan, masalah, dan tidak disesatkan oleh ajaran-ajaran sesat, sampai selamat dan hidup kekal selama-lamanya.
Mari, kita belajar pelita emas dengan tujuh lampu yang menyala. Ini adalah kehidupan yang diurapi--dikuasai--Roh Kudus sampai bisa bersinar. Perhatikan tiga hal! Harus ada kakinya dulu. Jangan bicara bersinar dulu. Kalau tidak ada kakinya--tidak bisa berdiri--, tidak akan bisa bersinar. Dasarnya dulu harus dikuatkan!
Yang pertama: kurban Kristus sebagai batu penjuru--kita hidup benar. Selesaikan dosa, jangan sembunyikan dosa, apalagi menyalahkan orang lain. Kalau menyembunyikan dosa, ia adalah orang yang paling rapuh.
Kalau tidak bisa mengampuni dosa orang lain, ada kebencian, itu juga rapuh, pasti rubuh dan tidak bisa bersinar!
Kemudian dasar para rasul dan para nabi: pengajaran yang benar dan berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
Ini nomor satu yang harus kita perhatikan untuk bisa bersinar.
Setelah Yesus naik ke sorga, salah satu janji-Nya adalah Ia akan mencurahkan Roh Kudus. Kalau diurapi Roh Kudus, dasarnya akan kuat dan menjadi orang benar.
- Keluaran 25: 31-32
25:31. "Haruslah engkau membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan harus kandil itu dibuat, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya--dengan tombolnya dan kembangnya--haruslah seiras dengan kandil itu.
25:32. Enam cabang harus timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain.
'kandil' = pelita emas = kaki dian emas.
Bagian kedua: batang/pokok--di tengah.
Harus diperhatikan juga supaya bisa bersinar.
Ada alasnya, tetapi tidak ada batangnya, juga percuma. Harus diperhatikan semuanya. Kalau pokoknya rubuh, cabang-cabangnya juga akan rubuh. Kalau alasnya tidak kuat, sekalipun pokoknya dan cabangnya kuat, akan rubuh juga. Alasnya kuat, pokoknya tidak kuat, akan rubuh juga. Semua harus diperhatikan.
Batang atau pokok menunjuk pada pribadi Yesus yang menjadi teladan. Jadi, cabang-cabang menelandan pada pokok--pribadi Yesus.
Cabang terdiri dari 3 rangkap, masing-masing terdiri dari: kelopak, tombol, dan bunga. Cabang itu ada enam--tiga di sebelah kanan dan tiga disebelah kiri. Angka 'enam' menunjuk pada manusia--manusia diciptakan pada hari ke enam. Cabang, itulah kita semuanya.
Pokok menunjuk pada pribadi YESUS--ayatnya: 'Akulah pokok anggur yang benar.'
Tetapi pada pokok, ada 4 rangkap, masing-masing terdiri dari kelopak, tombol, bunga. Angka 4 itu lebih dari 3; 4 rangkap lebih dari 3 rangkap-- lebih dari manusia biasa. Artinya: manusia sempurna, yaitu Yesus. Semua sama, di mana kelebihannya? Yesus Tidak berbuat dosa--sempurna.
Alkitab ini diterangkan dengan ayat ataupun dengan gambarnya harus sama. Tidak boleh seenaknya sendiri! Kalau gambarnya beda, artinya juga beda. Ini lebih pasti dari ilmu pasti, sebab itu harus diterangkan dengan sejelas-jelasnya.
Apa yang kita lakukan hanya meneladan kepada pokoknya. Salah satu teladan dari Yesus: teladan pembasuhan kaki.
Yohanes 13: 13-15
13:13. Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
13:14. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;
13:15. sebab Aku telah memberikan suatu teladankepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Teladan pembasuhan kaki= teladan kesucian, bukan arti secara jasmani, karena sekarang sudah arti secara rohani; merupakan penggenapan nubuat.
Membasuh kaki, artinya: proses PENYUCIANdari perjalanan hidup yang paling kotor. Dari tubuh kita--dari ujung rambut sampai ujung kaki--kalau jalan di padang gurun dunia ini, yang paling kotor adalah kaki.
Dalam cerita di sini, Yesus menunjuk pada Yudas Iskariot.
Yohanes 13: 10-11
13:10. Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11. Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
Penyucian dari perjalanan hidup yang paling kotor adalah penyucian dari dosa Yudas Iskariot.
'mandi'= baptisan air (permandian air dalam istilah dulu).
'membasuh kaki'= penyucian oleh air hujan firman pengajaran yang benar.
'Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua' = 12 murid sudah bersih, hanya tidak semuanya.
'siapa yang akan menyerahkan Dia' = Yudas Iskariot.
Jadi, penyucian kaki yang paling kotor--penyucian dari dosa Yudas Iskariot--adalah penyucian yang dobel, yaitu penyucian lewat baptisan air dan air friman pengajaran yang benar.
Yang disucikanadalah keinginan akan uang--keinginan jahat, yang satu paket dengan keinginan najis.
Keinginan jahat dan najis= penyucian dari 3 'Ta':
- harTA= keinginan jahat yang membuat anak TUHAN/pelayan TUHAN menjadi kikir dan serakah. Kerja di dunia, hati-hati! Jangan sampai serakah: menghalalkan segala cara dalam mencari uang, merampas milik TUHAN. Kalau serakah, berarti melayani TUHAN dengan kaki yang paling kotor.
Serakah= merampas milik orang lain yang membutuhkan--hutang tidak bayar dan sebagainya--, terutama milik TUHAN (persepuluhan dan persembahan khusus).
Akibatnya: terjadi pertengkaran soal uang, bahkan terjadi sampai di dalam rumah TUHAN.
"Kalau dalam perusahaan terjadi pertengkaran soal uang, itu memang orang di dunia. Tetapi kalau di dalam gereja TUHAN sudah terjadi pertengkaran soal uang, berarti sudah berat, sebab ada Yudas Iskariot di dalamnya."
- waniTA= keinginan najis, yang mengarah pada dosa makan-minum (merokok, mabuk dan narkoba) dan kawin-mengawinkan. Sekarang sudah benar-benar mengerikan! Harus disucikan secara dobel.
- takhTA= kedudukan atau kesombongan. Artinya: mengandalkan sesuatu di dunia lebih dari TUHAN, sehingga membuat kita tidak setia dan tinggalkan TUHAN; menyingkirkan TUHAN.
Kalau sudah ada 3'TA' di atas, pasti ada 'TA' keempat yaitu dusTA. Yudas berdusta sampai terakhir. TUHAN bilang: 'Siapa mencelupkan roti bersama Aku, dialah itu.' Yudas menjawab: 'Bukan aku.' Inilah dusta!
Mari, pada kesempatan malam ini, kita belajar tujuh obor yang menyala; pelita emas dengan tujuh lampu yang menyala; kehidupan yang diurapi Roh Kudus sampai bersinar/bersaksi. Pada Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 05 Mei 2016, salah satu janji TUHAN adalah pencurahan Roh Kudus, supaya kita menjadi saksi TUHAN.
Perhatikan mulai dari dasarnya: hidup benar dan pegang teguh pengajaran yang benar; menjadi orang benar, sampai alasnya abadi.
Lalu, perhatikan pokoknya: pribadi Yesus sebagai teladan. Teladan apa? Teladan pembasuhan kaki yang kotor; teladan penyucian. Artinya: penyucian dari dosa Yudas Iskariot--kaki yang paling kotor--sampai penyucian dosa dusta.
Contohnya adalah Yudas Iskariot dan ini banyak terjadi di rumah TUHAN. Hamba TUHAN, pelayan TUHAN banyak kakinya yang kotor. Banyak gereja TUHAN yang menerapkan pembasuhan kaki, tetapi hanya sampai di luar, tidak sampai kedalaman hati. Kalau mau sampai ke dalam hati, harus lewat baptisan air dan air hujan firman pengajaran yang benar--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Kalau hanya di luar saja, mungkin hanya terharu, tetapi hanya sampai di situ, tidak menyentuh hati dan hanya emosi saja--perasaan daging saja. Sesudah itu, 4 'TA' ini terus bergentayangan.
Tetapi kalau ada baptisan air dan pedang firman, kita bisa berhenti dari kaki yang kotor.
Kisah Rasul 20: 33-35
20:33. Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga.
20:34. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.
20:35. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
'Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini'= tidak ada keinginan akan harTA. Setelah itu tidak ada keinginan akan kedudukan, tidak ada dusta, keinginan jahat, dan keinginan najis.
'Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu' = teladan penyucian.
'lebih berbahagia memberi dari pada menerima'= hasilpenyucian secara dobel pada kaki yang paling kotor--dosa Yudas Iskariot--yaitu lebih bahagia memberi dari pada menerima. Ini berarti kehidupan itu sudah bersinar.
Tadi mulai dasarnya: hidup benar dan berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar; menjadi orang benar, kita akan bersinardan tidak pernah rubuh, tetapi diberkati sampai anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain sampai hidup kekal.
Dan perhatikan pokoknya: meneladani Yesus itulah teladan pembasuhan kaki yang paling kotor. Jika mengalami penyucian kaki yang paling kotor, praktiknya atau buktinya adalah kita lebih bahagia memberi dari pada menerima. Ini juga sudah bersinar. Semoga ini menjadi pengalaman hidup bagi kita semua.
Bukan berarti tidak boleh menerima pemberian orang lain, tetapi lebih bahagia saat kita memberi.
Kalau lebih bahagia memberi dari pada menerima, maka:
- Kita bisa mengembalikan persepuluhan dan persembahaan khusus milik TUHAN, untuk pekerjaan TUHAN.
- Kita bisa memberi sedekah pada sesama yang membutuhkan.
Kalau tidak mengembalikan milik TUHAN, berarti gelap. Dalam Maleakhi 3: 'Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk.'
Tetapi kalau mengembalikan milik TUHAN, kita terang atau bersinar.
Mulai dari gembala, kalau tidak mengembalikan persepuluhan, seluruh jemaat akan gelap.
Kalau tidak memberi pada sesama, akan dituntut oleh TUHAN dan berada dalam kegeelapan: 'Ketika aku lapar kamu tidak memberi aku makan, ketika aku haus kamu tidak memberi aku minum, kamu terkutuk.'
Secara jasmani dan rohani banyak orang yang lapar dan haus--kita berikan firman dan kesaksian lewat apa saja: majalah, DVD sampai fellowship.
"Nanti fellowship kita di Surabaya tanggal 7 dan 8 Juni. Sebenarnya di Malang sedang butuh beberapa milyar untuk membeli tanah di belakang. Sudah diitawarkan 3,5 milyar, belum lagi bangunannya, sudah berapa? Tidak usah dipikirkan, tetapi serahkan kepada TUHAN. Kita tidak pernah mengumpulkan uang untuk membeli tanah. Yang rohani terlebih dahulu; pembangunan tubuh Kristus ('rombak bait Allah ini, dalam 3 hari Aku akan membangunnya yang baru'). Ini supaya kita tidak dituntut oleh TUHAN."
- Setelah itu, baru bisa memberikan seluruh hidup kita kepada TUHAN; mempelai wanita menjadi milik Mempelai Pria selama-lamanya.
Hari-hari ini, penyucian dari kaki yang paling kotor. Penguncinya adalah dusTA. Hati-hati! Kalau ada dusta, maka 3 'TA' lainnya juga ada. Sekarang masuk gereja TUHAN, banyak dusta. Yang benar jadi salah, salah jadi benar. Ini sudah merupakan sesuatu yang umum di gereja TUHAN. Justru yang mau bertahan pada yang benar, hanya sedikit-- banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih--karena Yudas Iskariot sudah ada di gereja TUHAN.
Kalau disucikan dari keinginan jahat dan najis--harta, takta, wanita sampai dusta--, hasilnya: menerima emas, perak, dan pakaian secara rohani--sama seperti yang dialami oleh umat Israel.
Dulu, Israel diperbudak selama 430 tahun--dihitung sebelum Yusuf. Yang didapat hanya cambuk, pukulan--kerja paksa--, tetapi saat mereka mau keluar dari Mesir, orang Mesir memberi emas, perak, dan pakaian kepada bangsa Israel--bangsa Israel mendapatkan semuanya. Sekarang bagi kita adalah emas, perak, pakaian secara rohani.
Keluaran 12: 35-36
12:35. Orang Israel melakukan juga seperti kata Musa; mereka meminta dari orang Mesir barang-barang emas dan perak serta kain-kain.
12:36. Dan TUHAN membuat orang Mesir bermurah hatiterhadap bangsa itu, sehingga memenuhi permintaan mereka. Demikianlah mereka merampasi orang Mesir itu.
Ini tentang perayaan Paskah. Waktu itu menyembelih domba paskah, kemudian darahnya diletakkan di pintu. Lalu terjadi kematian anak sulung di Mesir, akhirnya bangsa Israel dilepaskan. Tetapi bangsa Israel bersukacita, sebab tidak ada yang mati (ada tanda darah Paskah).
Saat itu perayaan Paskah, dan umat Israel keluar dari Mesir, tetapi bukan dengan tangan kosong.
'bermurah hati'= tidak menghargaim, artinya: orang dunia tidak lagi menghargai perkara yang rohani, tetapi yang dikejar jasmani terus, yaitu keinginan akan harta, setelah itu wanita--kenajisan--, takhta, sampai dusta. Itu yagn dikejar oleh orang dunia.
Orang Israel mendapatkan emas, perak, dan pakaian, karena orang Mesir sudah tidak menghargai lagi. Bagi kita sekarang, mari kejar yang rohani sementara orang dunia tidak menghargai lagi.
Emas rohani= tabiat ilahi: sabar, taat dan sebagainya.
Perak rohani= penebusan; lepas dari dosa-dosa sampai tidak bercacat cela.
Pakaian rohani= mempunyai pakaian mempelai, yaitu pakaian putih berkilau-kilau, sehingga kita siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba dan kita bahagia bersama dengan Dia, itulah kebahagiaan mempelai atau puncak kebahagiaan.
Inilah teladan dari pokok yang harus kita perhatikan hari-hari ini. Yesus sebagai teladan dalam pembasuhan kaki yang kotor. Kita disucikan dari 3'TA', sampai 4'TA'. Sekarang ini, untuk mencapai kedudukan dan sebagainya, banyak kali berdusta. Harus disucikan sampai lebih bahagia memberi dari pada menerima. Tetapi tidak sia-sia, karena kita akan menerima emas, perak, dan pakaian yang rohani (seperti waktu Israel keluar dari Mesir, mereka menerima emas, perak dan pakaian, karena orang Mesir sudah tidak menghargai lagi yang rohani). Ini kesempatan bagi kita.
Sekarang kalau mau merebut yang jasmani, sudah berat, sebab sudah banyak saingan. Tetapi kalau yang rohani sudah tidak dihargai oleh orang dunia, itulah kesempatan kita untuk mengambil semuanya.
Saat Yesus memecahkan roti, susah untuk mendekati Yesus. Tetapi saat Yesus disalib, kesempatan bagi kita untuk mendekat kepada Yesus, sebab saat Yesus disalibkan tidak ada yang mau mendekat kepada Dia. Pengalaman salib itu berharga sekali, sebab ada hubungan pribadi dengan Yesus. Tidak banyak yang mau mengalami pengalaman salib. Mau disucikan--mau merebut emas, perak, dan pakaian rohani--, itu juga pengalaman salib.
- Keluaran 25: 32
25:32. Enam cabangharus timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain.
Bagian ketiga: cabang.
Sudah ada alas dan pokok, sekarang cabangnya.
Enam cabang--tiga sebelah kanan dan tiga sebelah kiri--, tetapi ada di pokok. Angka 6 menunjuk pada manusia--diciptakan pada hari keenam.
6 cabang= manusia daging yang ada hubungan dengan pokok--ada hubungan dengan Yesus. Kalau di luar pokok, tidak ada hubungan dengan Yesus.
Pengertian cabang:
- Cabang keluar dari pokok, bukan dari alasnya.
Artinya: manusia yang keluar dari lambungnya Yesus--dilahirkan oleh TUHANlewat lambung-Nya.
Yohanes 19: 33-34
19:33. tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34. tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nyadengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air
Dulu di Kitab Kejadian, Hawa dijadikan dari lambungnya Adam. Adam dibuat tidur, kemudian rusuknya diambil dan lahirlah Hawa.
Sekarang, Yesus--Adam terakhir--tidur--mati di kayu salib, lalu ditikam lambung-Nya--dan lahirlah gereja TUHAN, kita semua--cabang-cabang keluar dari lambung-Nya Yesus.
Jadi, manusia yang keluar dari lambung Yesus; lahir dari lambung Yesus adalah kelahiran yang ajaib. Dulu Hawa lahir dari lambungnya Adam. Sekarang kita lahir dari lambung Yesus. Inilah kelahiran ajaib atau lahir baru.
Dari lambung Yesus keluar darah dan air.
Darah (tanda darah) = mezbah korban bakaran= bertobat. Kalau dulu menggunakan binatang korban untuk disembelih, dibakar, dan darahnya dicurahkan untuk pengampunan dosa dan jangan ulangi lagi. Sekarang, menunjuk pada bertobat.
Jadi, cabang adalah orang yang bertobat.
Kalau tidak bertobat, berarti tidak ada hubungan dengan pokok; menjadi cabang/ranting yang kering dan dibakar (Yohanes 15).
Bertobat= mati terhadap dosa.
Air (tanda air) = bejana pembasuhan= baptisan air; lahir baru.
1 Petrus 3: 20-21
3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa--bertobat--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit dari dalam air bersama dengan Yesus untuk mendapatkan hidup baru--mengalami lahir baru.
Baptisan air bukan menurut gereja atau pendeta, tetapi sesuai dengan alkitab. Dari lambung Yesus keluar darah dan air. Darah menunjuk pada pertobatan, baru ada air (baptisan air).
Jadi, orang yang sudah mati terhadap dosa, baru bisa dikuburkan.
Hidup baru atau hidup surgawi itu apa? Dalam 1 Petrus 3: 20-21.
Pada waktu zaman Nuh, hanya 8 orang yang taat.
Hidup baru adalah memiliki hati nurani yang baik, yaitu taat dengar-dengaran--seperti Yesus taat sampai mati di kayu salib.
Dengan jalan inilah kita menjadi anak-anak TUHAN dan ada kesempatan untuk bersinar.
Seperti Nuh sekeluarga--hanya 8 orang--, saat disuruh membuat bahtera yang besar, mereka taat dan tidak bertanya-tanya, tidak protes juga. Kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Disuruh masuk bahtera saat tidak ada hujan, juga ditaati. Disuruh memasukkan binatang-binatang dalam bahtera, tetap taat. Inilah taat dan bersinar. Yang lain gelap; berada di bawah air bah dan mati semuanya. Kalau taat, maka ada kesempatan untuk bersinar.
Mungkin kita tidak pandai atau pandai, tidak kaya atau kaya, tidak masalah. Kalau kita taat, ada kesempatan untuk bersinar--satu waktu akan bersinar.
Waktu Nuh membuat bahtera, ia diolok-olok, tetapi satu waktu, sekalipun hanya 8 orang, bisa bersinar. Biarpun hanya 8 orang dibandingkan dengan satu dunia (baru dibandingkan dengan kotanya saja sudah minoritas), tetapi kalau taat ada kesempatan bersinar.
Jangan putus asa kalau ada kekurangan atau jangan sombong kalau ada semua. Bisa bersinar atau tidak, bergantung pada taat atau tidak. Kalau taat, kita menjadi anak TUHAN. Jika tidak taat, anak setan. Kalau taat, sudah menjadi cabang dan ada kesempatan untuk bersinar. Kalau tidak taat, sekalipun hebat, nasibnya akan tenggelam seperti zaman Nuh--benar-benar gelap gulita hidupnya.
Jadi, cabang harus keluar dari pokok, bukan dari dasar, yaitu keluar dari lambung Yesus. Kita sudah dilahirkan oleh ibu kita, sekarang harus dilahirkan oleh TUHAN lewat lambung Yesus.
- Pengertian cabang yang kedua: tetap melekat pada pokok.
Sudah keluar dari lambung Yesus; sudah taat dan menjadi anak-anak TUHAN, kalau lepas dari pokok akan percuma juga. Banyak yang demikian. Dari kecil sudah ikut TUHAN, sudah baptisan dan sebagainya, tetapi gara-gara 'sesuatu' bisa lepas dari pokok. Percuma juga, kering dan tidak bisa bersinar. Karena itu harus tetap bertahan.
Cabang harus tetap melekat pada pokok, artinya: anak-anak TUHAN yang ada persekutuan dengan Yesus dalam kesetiaan dan kesucian(Yohanes 15: 1, 3), bukan cabang yang lepas.
Yohanes 15 : 4, 3
15:4 Tinggallah di dalam Akudan Aku di dalam kamu.
15:3 Kamu memang sudah bersihkarena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
'Tinggallah di dalam Aku' = kesetiaan atau ketekunan.
'Kamu memang sudah bersih' = kesucian.
Mari, setia/tekun dalam ibadah. Ini bisa terjadi di dalam ruangan suci--kandang penggembalaan; kita TERGEMBALA. Inilah hubungan cabang-cabang dengan pokok--pada pelita emas.
Kandang penggembalaan= ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Ini harus diperhatikan, sehingga kita bisa bersinaratau berbuah.
Jika ranting melekat pada pokok anggur yang benar, akan berbuah. Sekarang, cabang melekat pada pokok, sehingga bisa bersinar dengan terang.
Tidak ada jalan lain! Harus digembalakan, mulai dari seorang gembala. Gembala harus tergembala untuk memberi makan sidang jemaat.
Setiap cabang terdiri dari 3 rangkaian: kelopak, tombol, dan bunga; sama dengan 3 x 3 unit= 9 unit.
Jadi, setiap cabang terdiri dari tiga rangkaian: rangkaian ke-1: kelopak, tombol, bunga; rangkaian ke-2: kelopak, tombol, bunga; rangkaian ke-3: kelopak, tombol, bunga.
Bunga badam itu seperti daun, ada kelopaknya, ada tombolnya dan ada bunganya. Satu rangkaian terdiri dari kelopak (1 unit), tombol (1 unit) dan bunga (1 unit) = 3 unit.
Jadi satu cabang terdiri dari tiga rangkaian, berarti 3 x 3 unit = 9 unit.
Jadi, setiap cabang harus punya angka 9. Dalam alkitab ada 4 kali angka 9:
- 9 jabatan dari Anak Allah,
- 9 karunia-karunia dari Roh Kudus,
- 9 perbuatan kasih dari Allah Bapa.
Sudah lengkap, ada Allah Tritunggal. Sebab itu harus tergembala (kita terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh). Setelah itu baru berbuah--9 buah-buah Roh Kudus.
- 9 buah-buah Roh Kudus, dalam Galatia 5: 22-23.
1 Korintus 12: 4-6
12:4. Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
12:5. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
12:6. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
Ayat 4 = karunia Roh Kudus.
Ayat 5 = jabatan pelayanan dari anak Allah.
Ayat 6 = 'perbuatan ajaib'= perbuatan kasih dari Allah Bapa.
Kalau ada 3 hal di atas, baru ada buah-buah Roh Kudus. Jika kita suci dan setia, maka kita memiliki 4x9--sampai 9 buah-buah Roh Kudus. Inilah yang membawa gereja TUHAN pada kesempurnaan.
Mari layani TUHAN, yang didorong oleh kasih, sampai ada 9 buah-buah Roh--gambar Allah Tritunggal--dan kita sudah kembali pada gambar Allah Tritunggal; kembali kepada kesempurnaan; sama mulia dengan Allah Tritunggal.
Tetapi hati-hati, sebab ada halangannya!Waktu masuk Kanaan, Yerikho yang hebat bisa dikalahkan--dengan bersorak-sorai, berkeliling tujuh kali--, karena ada tabut perjanjian di depan--berdasarkan pengajaran yang benar--, tetapi menghadapi Ai kota kecil, mereka kalah.
Ini yang bahaya. Alasnya sudah kuat, pokoknya sudah kuat (meneladan Yesus dalam pembasuhan kaki dan disucikan), dan cabang sudah melekat (taat, kesucian-kesetiaan), sampai berbuah-buah, tetapi mau mencapai kesempurnaan, di situ ada hambatan; dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir--kegerakan kesempurnaan--ada hambatan.
Yosua 7: 5
7:5. Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enamorang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat.
'tawarlah hati'= kecewa, putus asa.
36 orang--4 x 9--mati menghadapi Ai.
Jadi, kita harus benar-benar waspada! Dulu 36 orang tewas, sehingga mereka tawar hati, kecewa, dan putus asa.
Ai, artinya reruntuhan. Dulu, kegerakan ke Kanaan, tetapi 36 orang tewas--mereka benar-benar runtuh; putus asa, dan kecewa--imannya runtuh.
Di akhir zaman, setan mau meruntuhkan 4x9. Dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, 4 x 9 mau diruntuhkan oleh setan. Sudah sekian tahun melayani, tahu-tahu berhenti. Sekarang jadi tren di antara hamba-hamba TUHAN. Kita harus hati-hati.
Jabatan, karunia, kasih mau diruntuhkan--tidak ada kasih, hanya ada kebencian--, sampai tidak ada buah-buah Roh. Itu sebabnya, kita butuh Roh Kudus (TUHAN mencurahkan Roh Kudus), supaya kita tetap kuat teguh hati sampai akhir zaman. Jangan putus asa dan kecewa, tetapi TETAP KUAT TEGUH HATIdalam mengikut melayani TUHAN sampai Dia datang. Jangan berhenti di tengah jalan!
Apa yang membuat runtuh?
- Dosa Akhan. Akhan mencuri milik TUHAN= keinginan akan uang--semestinya ditaruh di rumah perbendaharaan, tetapi ditaruh di rumahnya. Inilah yang membuat runtuh.
- Mulut yang fasik: gosip, dusta, fitnah, dan lain-lain.
Amsal 11: 11
11:11. Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasikmeruntuhkannya.
Hati-hati dengan perkataan! Jaga mulut dan gunakan untuk bersaksi! Jika ada Roh Kudus, kita bisa bersaksi.
- Ranjang raksasa= tempat tidur; nikah. Hati-hati! Banyak yang tidak jujur di sini.
Ulangan 3: 11
3:11. Hanya Og, raja Basan, yang tinggal hidup dari sisa-sisa orang Refaim. Sesungguhnya, ranjangnya adalah ranjang dari besi; bukankah itu masih ada di kota Raba bani Amon? Sembilanhasta panjangnya dan empathasta lebarnya, menurut hasta biasa."
'Sembilan hasta panjangnya dan empat hasta lebarnya, menurut hasta biasa' = 4 x 9.
9 hasta kira-kira 9 x 45, jadi sekirar 4 meter. 4 hasta kira-kira 4 x 45, sekitar 180 cm.
Ranjangnya dari besi, artinya: seringkali terjadi kekerasandalam rumah tangga. Tidak boleh! Kemudian kenajisan. Hati-hati!
Di sinilah banyak yang menjadi tawar.
Pertama, karena keinginan akan uang, terutama merampas milik TUHAN (persepuluhan dan persembahan khusus). Yang bekerja hati-hati soal keuangan, jangan mengikuti keinginan. Harus berpadan pada apa yang ada. Kuat teguh hati, kita jujur dalam keuangan.
Kemudian, karena mulut dusta dan sebagainya. Kuat teguh hati--ada Roh Kudus--, kita jujur dalam perkataan; ya katakan: ya, tidak katakan: tidak. Kita jujur soal pengajaran sampai jujur dalam segala hal.
Kemudian, karena nikah; tidak jujur dalam nikah, ada kekerasan dan kenajisan. Kuat teguh hati, kita jujur soal nikah.
TUHAN tolong kita, supaya kita kuat teguh hati. Roh Kudus dicurahkan, supaya pelita tetap menyala. Jangan runtuh dan jangan padam! Tidak ada lagi keinginan akan uang--jujur soal keuangan, kembalikan milik TUHAN dan sesama--, mulut tidak berdusta lagi--jujur terutama soal pengajaran dan dalam segala hal--, dan jujur dalam nikah. Inilah kuat teguh hati.
Jika sudah kuat teguh hati dan ada KEJUJURAN, hasilnya:
- Ibrani 13: 4-6
13:4. Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinandan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
13:5. Janganlah kamu menjadi hamba uangdan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
13:6. Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"
'Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan' = jujur soal nikah.
'Janganlah kamu menjadi hamba uang' = jujur soal keuangan.
Hasil pertama: TUHAN menyertai dan tidak meninggalkan kita; Dia mempedulikan, memperhatikan, bergumul untuk kita, sampai semua masalah yang mustahil selesai ('Tuhan adalah Penolongku'). Hari-hari ini, jujur! Dia tidak akan tinggalkan kita.
- 1 Tawarikh 19: 13
19:13. Kuatkanlah hatimudan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."
Hasil kedua: TUHAN memperhatikan, mempedulikan, bergumul untuk kita sampai semua menjadi baik, berhasil dan indahpada waktunya. Di kayu salib, TUHAN berseru: 'Sudah selesai!'
Semua masalah sudah selesai. Dia menjadi buruk dan hancur, supaya kita menjadi berhasil dan indah.
- 1 Tesalonika 3: 13
3:13. Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
Hasil ketiga: TUHAN memperhatikan, mempedulikan, bergumul bagi kita, sampai kita sempurnaseperti Dia (tidak bercacat cela) untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita duduk di takhta bersama dengan Dia untuk selama-lamanya.
Perhatikan dasar! Kita tidak akan goyah, tetapi kita diberkati sampai anak cucu dan menjadi berkat.
Perhatikan pokok (teladan penyucian)! Kita harus disucikan dari 4'TA' sampai lebih bahagia memberi daripada menerima. Dan TUHAN akan memberikan yang rohani dan jasmani kepada kita, sampai pakaian mempelai.
Yang terakhir: jujur, kuat teguh hati. Kita tergembala sungguh-sungguh, sampai kuat teguh hati dan jujur, dan Dia akan memperhatikan dan mempedulikan kita, sampai kita sempurna seperti Dia.
Serahkanlah semuanya kepada Dia! Jadilah pelita emas hari-hari ini! Harus kuat teguh hati dan jujur. Jangan putus asa apapun yang kita hadapi. Masih ada kesempatan untuk bersinar dan ditolong oleh TUHAN!
Kuat teguh hati dan jujur di hadapan TUHAN. Dia yang mempedulikan, memperhatikan, dan bergumul untuk kita apapun keadaan kita. Di atas kayu salib, Dia memperjuangkan semuanya.
Serahkan semua kepada TUHAN! Jangan bimbang, ragu, putus asa, kecewa, dan bangga!
Jangan ragu, apalagi putus asa dan kecewa! Selama masih ada dasar, kembali pada dasar yang benar! Kembali pada pokok kesucian! Kembali menjadi cabang yang sungguh-sungguh berbuah! Sudah cukup dan Dia yang memperhatikan kita. Di kayu salib, Dia berjuang dan bergumul untuk kita. Jangan ragu! Tetap kuat teguh hati! Yakinlah bahwa TUHAN tidak pernah meninggalkan kita selama kita kuat teguh hati dan jujur di hadapan-Nya. Kita tidak akan runtuh dan hancur. Justru semua yang hancur, buruk, gelap, dan gagal sudah ditanggung Dia di kayu salib.
TUHAN jadikan kita bersinarmalam ini: semua berhasil dan indah.
Kalau masih ada yang gelap, itu salahnya sendiri. Mari, kembali pada dasar, pokok, dan kembali pada cabang yang berbuah-buah. Kita sungguh-sungguh jujur dan kuat-teguh hati di hadapan-Nya, dan semuanya menjadi urusan TUHAN.
TUHAN memberkati.