Matius 25: 16-17, 21-2325:16. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
25:17. Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
25:21. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:22. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
25:23. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.ay. 16-30= sikap terhadap talenta/jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
SIKAP TERHADAP TALENTASikap ini ada yang positif (5 dan 2 talenta) dan negatif (diwakili 1 talenta).
Sikap yang positif terhadap talenta (sudah dijelaskan pada ibadah sebelumnya):
- setia dan baik,
- setia dan bijaksana,
- setia dan berkobar-kobar.
Kalau ini digabung, ini adalah pelayan bagai nyala api= tahta Tuhan dibumi.
Malam ini,
kita pelajari 1 lagi sikap positifterhadap jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
Lukas 17: 817:8. Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah akusampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.Sikap positif disini adalah MELAYANI DENGAN BERIKAT PINGGANG.
Yesaya 11: 511:5. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.= ikat pinggang secara rohani, yaitu
kesetiaan dan kebenaran. Artinya, kita melayani Tuhan dengan setia dan benar.
Setia dan benar ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Setia= melayani dengan sungguh-sungguh dan tidak terhalang oleh apapun.
Benar, artinya:
- hidup dalam kebenaran, tidak berbuat dosa.
Yesaya 33: 15
33:15. Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan,
Praktik hidup dalam kebenaran: - perkataannya benar/jujur(tidak ada dusta) dalam segala hal, baik dalam pekerjaan, nikah atau dalam pengajaran.
- perbuatannya benar(tidak menerima suap dan tidak menyuap orang lain).
- telinga benar(mendengar Firman pengajaran yang benar dan tidak mendengar suara-suara asing).
- mata benar(pandangan hanya tertuju pada Tuhan sebagai Imam Besar dan memandang pada perkara yang berkenan pada Tuhan).
Kalau mulut sudah tidak berdusta, maka yang lainnya ada harapan untuk benar juga.
- berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar, supaya tidak disesatkan oleh ajaran lain.
Ada orang benar dalam hal tidak berbuat dosa, tapi menerima ajaran sesat, maka orang itu nilainya sama saja tidak benar!
Karena itu hidup dalam kebenaran dan berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, sangat penting kedua-duanya.
1 Yohanes 3: 73:7. Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaranadalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;'
janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu'= berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar.
'
berbuat kebenaran'= hidup dalam kebenaran.
Kalau keduanya dipenuhi, maka kita bisa benar seperti Yesus benar.
Lukas 17: 817:8. Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Melayani dengan setia dan benar, itu sama dengan
memberi makan minum pada Yesus= memuaskan Tuhan.
Tapi sesudah itu, ada jaminan bagi kita.
Dan
hasilnya:
- Tuhan memuaskan kitajuga dengan kepuasan sejati/kepuasan Surga, sehingga kita tidak jatuh dalam kepuasan dunia dan tidak jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa.
Banyak pelayan Tuhan terperosok dalam kepuasan dunia dan dosa, sebab pelayanannya TIDAK MEMUASKAN Tuhan.
Hati-hati! Justru banyak pelayan Tuhan yang terperosok dalam kepuasan dunia dan dosa!
- Tuhan sanggup memelihara kehidupan jasmani kitadi tengah kesulitan dunia.
Jadi, urusan kita adalah memuaskan Tuhan, dan segala urusan sehari-hari sampai masa depan adalah urusan Tuhan, bukan urusan kita!
Seringkali, kita mengurus urusannya Tuhan, sehingga membuat tidak setia dan benar.
Kalau kita setia dan benar, Tuhan sedang menata kehidupan kita.
- Wahyu 19: 11
19:11. Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
Yang boleh menunggang kuda disini adalah Yang setia dan Yang benar. Ini merupakan keadilan Tuhan.
Hasil ketiga: kita dipakai dalam kegerakan kuda putih.
Wahyu 6: 1-2
6:1. Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
6:2. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putihdan orang yang menungganginya memegang sebuah panahdan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.
Habakuk 3: 8-9, 11
3:8. Terhadap sungai-sungaikah, ya TUHAN, terhadap sungai-sungaikah murka-Mu bangkit? Atau terhadap lautkah amarah-Mu sehingga Engkau mengendarai kudadan kereta kemenangan-Mu?
3:9. Busur-Mutelah Kaubuka, telah Kauisi dengan anak panah. Sela. Engkau membelah bumi menjadi sungai-sungai;
3:11. Matahari, bulan berhenti di tempat kediamannya, karena cahaya anak-anak panah-Mu yang melayang laju, karena kilauan tombak-Mu yang berkilat.
Jelas disini bahwa penunggang kuda putih adalah Tuhan sendiri yang maju sebagai pemenang.
= permulaan kegerakan kuda putih, dimana Tuhan tampil dengan BUSUR DAN ANAK PANAH.
'busur'= Alkitab dengan 66 kitab.
'anak panah'= ayat-ayat.
Kalau anak panah dipanahkan, itu berarti Firman yang dibukakan (ayat yang satu menerangkan ayat yang lainnya).
'cahaya anak panah'= cahaya injil tentang kemuliaan Kristus= injil yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga.
2 Korintus 4: 3-4
4:3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Jadi, kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan dalam Firman pengajaran yang benar (kabar mempelai).
Wahyu 19: 11, 13, 16, 6-7
19:11. Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
19:13. Dan Ia memakai jubahyang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
19:16. Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."
19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
= akhir dari kegerakan kuda putih, yang disertai dengan JUBAH, bukan anak panah lagi.
Jubah ini juga berarti Firman Allah yang bertuliskan ay. 16, itulah Mempelai Pria Surga (dibandingkan dengan ayat 6-7).
Jadi, kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan dalam kabar mempelai (kegerakan dalam Jubah Mempelai) untuk menyucikan dosa-dosa dan ketelanjangan kita ditutupi oleh jubah itu.
Di ujung jubah ini ada delima dan giring-giring emas.
Keluaran 28: 33-3428:33. Pada ujung gamis itu haruslah kaubuat buah delimadari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi, pada sekeliling ujung gamis itu, dan di antaranya berselang-seling giring-giring emas,
28:34. sehingga satu giring-giring emas dan satu buah delima selalu berselang-seling, pada ujung gamis itu.BUAH DELIMABuah delima kalau dipecah, didalamnya berpetak-petak, tapi tetap 1 buah. Ini artinya:
persekutuan gereja Tuhanyang ditandai dengan kematian Tuhan (warna merah dari kain kirmizi), kebangkitan Tuhan (biru laut/ungu tua) dan kemuliaan bersama Tuhan (warna ungu muda).
Petak-petak buah delima= dalam gereja Tuhan sering ada perbedaan (perbedaan bangsa, suku, bahasa, organisasi dan lain sebagainya), tetapi perbedaan-perbedaan itu jangan menimbulkan perpecahan, tapi justru
tetap dalam satu kesatuan.
Inilah kegerakan kabar mempelai, yaitu untuk mempersatukan gereja Tuhan yang banyak perbedaan-perbedaan.
Meski kita berbeda-beda, ada 7 HAL YANG TIDAK BOLEH BERBEDA!Efesus 4: 3-64:3. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
4:4. satu tubuh(1), dan satu Roh(2), sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan(3) yang terkandung dalam panggilanmu,
4:5. satu Tuhan(4), satu iman(5), satu baptisan(6),
4:6. satu Allah dan Bapa(7) dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
Kesatuan ini dimulai dari dalam nikah. Masuk dalam nikah, 7 hal ini harus sudah ada dalam kesatuan, sebab
7 hal ini yang mempersatukan.
Yang utama dari 7 hal ini adalah SATU TUBUH. Artinya satu Kepala (Yesus yang adalah Firman pengajaran yang lahir sebagai Manusia).
Yohanes 1: 1, 14, 12-131:1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:14. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
1:12. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
1:13. orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.Kalau sudah SATU TUBUH, maka kesatuan yang lainnya bisa tercapai, sampai kesatuan tubuh yang sempurna.
Dan
kita sebagai tubuhNya adalah manusia daging yang dilahirkan baru oleh 1 Firman pengajaran yang benar (ay. 12-13).
Kalau kita tidak satu pengajaran, sampai kapanpun, kita tidak akan bisa bersatu!
Kalau TIDAK SATU TUBUH, maka kesatuan lainnya juga tidak akan bisa terjadi.
GIRING-GIRING EMAS/LONCENG EMAS= berbunyi indah (enak untuk didengar)=
penyembahan dalam urapan Roh Kudus dan dalam kepenuhan Roh Kudus.
Kegerakan kabar mempelai hari-hari ini untuk menyucikan kita sampai kita bisa menyembah Tuhan.
Kalau SATU TUBUH, maka suara penyembahan kita juga akan sama.
Jadi, kegerakan kabar mempelai untuk menyatukan kita dalam
SATU penyembahan yang benar!
Hasil kalau kita bisa menyembah dengan urapan Roh Kudus:
- Roma 5: 5
5:5. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Hasil pertama: Roh Kudus membuat kita kuat dan teguh hatimenghadapi apapun juga, sehingga kita tetap ibadah melayani Tuhan dan berharap sepenuh pada Tuhan.
- Zakharia 4: 6-7
4:6. Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
Hasil kedua: Roh Kudus akan meratakan gunung-gunung yang besar= menyelesaikan segala masalah yang mustahil dan memberi masa depan yang indah.
Kalau ada gunung (dosa dan sebagainya) di depan kita, kita tidak bisa melihat masa depan kita.
- Titus 3: 5
3:5. pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Hasil ketiga: Roh Kudus membaharui kita. Ini merupakan mujizat terbesar. Kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Permulaan manusia baru adalah kita bisa berseru "Ya Abba, ya Bapa"= taat dengar-dengaran dan jujur.
Semakin kita menyembah, semakin kita diubahkan dan saat Yesus datang kembali, kita diubahkan jadi sama mulia dengan Yesus, kita tampil sebagai mempelai wanita yang menyambut Mempelai Pria.
Dan saat itu, akan terdengar giring-giring emas dari keempat penjuru bumi dalam 1 bahasa, 1 tubuh dan 1 suara "Haleluya".
Wahyu 19: 6-7
19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Tuhan memberkati.