Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 9: 129:12. Celaka yang pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi.
'
Celaka yang pertama sudah lewat' = hukuman sangkakala kelima.
'
Sekarang akan menyusul dua celaka lagi'= merupakan kemurahan Tuhan, bahwa Ia tidak berbuat sesuatu sebelum menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya (hamba Tuhan, pelayan Tuhan) untuk menubuatkannya kepada kita--memberitakan sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti terjadi.
Amos 3: 7-83:7. Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
3:8. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"
'
para nabi'= firman nubuat; firman yang dibukakan rahasianya.
Demikian juga, sebelum menghukum dunia, Tuhan terlebih dulu menyatakan firman nubuat--pembukaan rahasia firman Allah--untuk memberitahukan kepada kita apa yang akan terjadi dan pasti terjadi, dan sekaligus memberikan jalan keluar dan tempat perlindungan.
Jadi kalau ada orang Kristen dihukum di dunia ini sampai di neraka, itu salahnya sendiri.
Kita sudah mempelajari tentang hukuman air bah pada zaman Nuh--diberi jalan keluar dan tempat perlindungan yaitu bahtera Nuh--, penghukuman tentang kelaparan pada zaman Yusuf--sudah diberikan jalan keluar dan tempat perlindungan yaitu mengumpulkan gandum sebanyak-banyaknya, artinya mengumpulkan kabar mempelai sebanyak-banyaknya (Yusuf gambaran dari gereja mempelai) (diterangkan pada
Ibadah Raya Surabaya, 05 Mei 2019).
Hari-hari ini akan terjadi kelaparan rohani dan kelaparan jasmani--dunia akan dikuasai antikris. Jalan keluarnya yaitu mengumpulkan gandum Yusuf sebanyak-banyaknya.
Mungkin sekarang dihina karena kita beribadah tiga macam dan berjam-jam, tetapi satu waktu akan dibuktikan oleh Tuhan.
Kalau beli gandum hanya untuk menyelesaikan masalah nanti akan lapar lagi. Kalau membeli gandum sebanyak-banyaknya untuk masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, kita tidak akan pernah kelaparan lagi.
Dua kali saudara Yusuf pergi ke Mesir untuk membeli gandum--menunjuk pada firman yang dobel, bukan hanya untuk memelihara/menyelesaikan masalah, tetapi juga untuk menyucikan sampai masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Malam ini kita pelajari yang
bukti berikutnyabahwa Yesus menyatakan keputusan-Nya lebih dulu sebelum menghukum, dan sekaligus menunjukkan jalan keluar dan tempat perlindungannya:
penghukuman api dan belerang atas Sodom Gomora.
Kejadian 18: 16-17, 20-2118:16. Lalu berangkatlah orang-orang itu dari situ dan memandang ke arah Sodom; dan Abraham berjalan bersama-sama dengan mereka untuk mengantarkan mereka.
18:17. Berpikirlah TUHAN: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?
18:20. Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomoradan sesungguhnya sangat berat dosanya.
18:21. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya."
'Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini'
= belum terjadi tetapi pasti terjadi.
Mengapa Tuhan menghukum Sodom dan Gomora? Karena perbuatan dosa manusia yang hanya membuat:
- Ayat 20 = sesama berkeluh kesah; merugikan sesama; membalas kebaikan dengan kejahatan.
Sesama paling dekat mulai dari suami-isteri, orang tua-anak. Kalau sesama paling dekat berkeluh kesah, bahaya, karena naik sampai ke hadirat Tuhan.
- Membuat gembala berkeluh kesah.
Ibrani 13: 17
13:17. Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
- Membuat pedih hati orang tua.
- Memilukan hati Tuhan.
Kita harus hati-hati terhadap sesama dalam nikah, orang lain, gembala, dan Tuhan, jangan membuat keluh kesah, karena semua naik ke hadirat Tuhan.
Praktik membuat keluh kesah mulai dari nikah sampai memilukan Tuhan:
Lukas 17: 28-2917:28. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
17:29. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
- Dosa makan minum (merokok, mabuk, dan narkoba), dan dosa kawin mengawinkan (dosa percabulan, nikah yang salah).
- Membeli dan menjual= berdagang; mencari nafkah di dunia sampai tidak ada kesempatan untuk memperdagangkan talenta--dalam arti memperkembangkan talenta--; tidak ada kesempatan untuk beribadah melayani Tuhan, bahkan meninggalkan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus--seperti Yudas diganti oleh Matias.
Atau sebaliknya, membeli dan menjual di rumah Tuhan.
Artinya: beribadah melayani Tuhan tetapi hanya untuk mencari perkara jasmani--sama dengan menjual talenta--sehingga dicap oleh antikris--Bait Allah hanya dijadikan sumber hiburan dan kemakmuran/keuntungan jasmani.
- Menanam dan membangun= aktivitas di dunia--bekerja, bersekolah.
Artinya: manusia sibuk dalam aktivitas dunia sehingga melupakan ladang Tuhan dan bangunan Tuhan; tidak mau aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita sorga. Berarti ia aktif dalam pembangunan tubuh Babel/mempelai wanita setan--kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan--yang akan dibinasakan.
Inilah dosa-dosa yang membumbung tinggi sampai ke hadirat Tuhan.
Akibatnya: Tuhan turun untuk menghukum Sodom dan Gomora sampai binasa selamanya, kecuali Lot dan kedua anaknya.
Jadi, Tuhan menghukum ada alasannya, dan ada jalan keluarnya.
Sebelum Tuhan menghukum Sodom dan Gomora, Ia terlebih dulu memberitahukan kepada Abraham dan Lot.
Saat itu Abraham sudah berpisah dengan Lot. Abraham diberi tahu oleh Tuhan dan ia hanya bisa menaikkan doa syafaat. Karena itu saat perjamuan suci, kita juga harus ingat pada keluarga kita sekalipun mereka memusuhi kita--seperti Abraham berdoa syafaat untuk Lot.
Kejadian 19: 12-1419:12. Lalu kedua orang itu berkata kepada Lot: "Siapakah kaummu yang ada di sini lagi? Menantu atau anakmu laki-laki, anakmu perempuan, atau siapa saja kaummu di kota ini, bawalah mereka keluar dari tempat ini,
19:13. sebab kami akan memusnahkan tempat ini, karena banyak keluh kesah orang tentang kota ini di hadapan TUHAN; sebab itulah TUHAN mengutus kami untuk memusnahkannya."
19:14. Keluarlah Lot, lalu berbicara dengan kedua bakal menantunya, yang akan kawin dengan kedua anaknya perempuan, katanya: "Bangunlah, keluarlah dari tempat ini, sebab TUHAN akan memusnahkan kota ini." Tetapi ia dipandang oleh kedua bakal menantunya itu sebagai orang yang berolok-olok saja.
'
kedua orang itu' = dua malaikat.
'
Siapakah kaummu yang ada di sini lagi? Menantu atau anakmu laki-laki, anakmu perempuan, atau siapa saja kaummu di kota ini'
= diingat semuanya; didoakan.
Ayat 12: '
bawalah mereka keluar dari tempat ini' = Tuhan memberitahukan kepada Lot--belum terjadi tetapi sudah dinubuatkan.
Karena itu, dalam ibadah kita berdoa kepada Tuhan supaya firman yang disampaikan merupakan firman nubuat; pembukaan firman; firman yang keras, yang mengungkap masa yang akan datang dan menunjukkan dosa.
Ayat 14= Lot menerima firman nubuat, lalu Lot ingat keluarganya (sampai calon menantunya) dan Lot menyampaikan firman nubuat: '
Bangunlah, keluarlah dari tempat ini, sebab TUHAN akan memusnahkan kota ini.'
'
Tetapi ia dipandang oleh kedua bakal menantunya itu sebagai orang yang berolok-olok saja'= banyak kaum muda mengolok-olok firman nubuat--firman pengajaran yang benar dan keras, dan akhirnya mereka habis.
Jadi Lot menerima pembukaan rahasia firman dari Tuhan (firman nubuat) tentang penghukuman Sodom dan Gomora, dan ia juga memberitakan/menyaksikan firman nubuat kepada bakal menantunya, tetapi Lot hanya diolok-olok.
Sekarang ibadah kaum muda tidak ada firman, tetapi hanya sharing sehingga kekuatan kaum muda dicabut dan gereja tidak berkembang. Padahal kekuatan kaum muda adalah firman (1 Yohanes).
"
Saya berterima kasih kepada Tuhan lewat gembala dan guru saya, ibadah kaum muda dipegang sendiri. Kekuatan kaum muda adalah firman, kalau dicabut, habislah kaum muda."
Mengolok firman nubuat sama dengan hidup dalam hawa nafsu daging. Siapa saja, termasuk hamba Tuhan kalau mengolok yang benar, itu karena mengikuti hawa nafsu daging yang menyeret pada dosa Sodom Gomora, dan masuk dalam penghukuman hujan api dan belerang; kebinasaan selamanya.
Kaum muda harus tegas hari-hari ini;
kita semua harus tegas untuk menerima dan berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, dan tegas menolak yang tidak benar, supaya kita mengalami penyucian dari segala keinginan dan hawa nafsu daging.
Kita hanya hidup mengikuti kehendak Tuhan sekalipun sakit bagi daging. Putuskan dengan rantai dosa dan segala yang tidak benar! Harus tegas! Tuhan yang bertanggung jawab. Buang hawa nafsu keinginan daging yang menghasilkan dosa-dosa! Jangan sampai melawan Tuhan hari-hari ini! Putuskan sebelum terseret dalam dosa Sodom dan hukuman hujan api dan belerang! Dulu hanya Sodom Gomora yang musnah, tetapi nanti seluruh dunia musnah.
Jangan memancing-mancing dosa hari-hari ini!
Kejadian 19: 1719:17. Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
Tuhan memberikan
jalan keluar dan tempat perlindungannya, yaitu '
larilah ke pegunungan', itulah Yerusalem baru, yang sama dengan mempelai wanita sorga yang sempurna dan kerajaan sorga yang kekal--dalam Tabernakel ditunjukkan dengan alat tabut perjanjian.
Wahyu 21: 9-1021:9. Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10. Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggidan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Tabut perjanjian terdiri dari dua bagian:
- Tutup pendamaian--terbuat dari emas murni; Ilahi--: kerup I: Allah Bapa; Tuhan, kerup II: Allah Roh Kudus; Kristus, tutupnya dari emas dengan percikan darah: Anak Allah; Yesus = Tuhan Yesus Kristus dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Sorga.
- Petinya terbuat dari kayu (manusia daging yang berdosa) tetapi disalut emas luar dan dalam, sehingga tidak kelihatan lagi kayunya. Ini menunjuk pada gereja sempurna; mempelai wanita sorga--tubuh Kristus.
Jadi mempelai tempatnya di sorga (Yerusalem baru); mempelai wanita akan duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga; antara mempelai dengan sorga tidak bisa dipisahkan.
Jadi
tujuan utama kita ikut Tuhan adalah mencapai tabut perjanjian--ruangan maha suci; di takhta sorga.
Kejadian 19: 19-2419:19. Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihandi hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku.
19:20. Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."
19:21. Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal inipun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
19:22. Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
19:23. Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
19:24. Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;
'
hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan'= mendapat kemurahan. Pembukaan firman itu terutama tentang kedatangan Yesus, dosa dan penghukuman.
'
tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu'= Lot mengaku tidak mampu. Dan Tuhan masih memberikan tempat.
Hidup ini pilihan, mau pilih matahari terbit--bersama Tuhan--atau hujan api dan belerang--bersama orang Sodom Gomora dan binasa.
Lot mengaku ia tidak mampu untuk mencapai pegunungan--sekarang artinya
kita mengaku tidak mampu mencapai kesempurnaan karena masih banyak kekurangan.
Tetapi ada kota yang kecil dan dekat. Di dalam Tabernakel, yang paling dekat adalah mezbah korban bakaran--kota Zoar.
Artinya: kita tidak mampu untuk mencapai tabut perjanjian sekarang ini, tetapi ada yang paling mudah dijangkau, itulah mezbah korban bakaran.
Kota dekat dan kota kecil menunjuk pada dua hal:
- Mezbah korban bakaran= salib Yesus. Dulu binatang korban disembelih dan dibakar untuk mengampuni dosa, tetapi sekarang sudah digenapkan oleh salib Yesus.
salib adalah tempat untuk mengaku segala dosa kita kepada Tuhan dan sesama; bukan mengaku kehebatan.
Kota kecil, artinya banyak orang termasuk hamba/pelayan Tuhan yang mengecilkan salib.
1 Korintus 1: 18
1:18. Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
1:23. tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungandan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
Mengecilkan salib sama dengan membesarkan diri; sombong, yaitu sudah berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku dosa, malah menyalahkan orang lain.
Kesombongan juga termasuk tidak mau mengampuni dosa orang lain yang sudah mengaku.
Lebih celaka lagi kalau terjadi antara suami isteri. Kalau suami isteri sudah sedemikian, berarti terhadap orang lain juga tidak akan pernah mengampuni, kalau mau, itu hanya kepura-puraan. Jangan sampai begitu!
Kalau mengecilkan salib, akibatnya: hidupnya tunggang balik, susah payah sampai mengalami hukuman Tuhan dan binasa selamanya di neraka.
Sebenarnya Zoar itu dekat; salib itu dekat, bisa dicapai oleh siapapun dan apapun keadaannya--penjahatpun bisa meraihnya. Tinggal mau atau tidak.
Tetapi sayang, banyak yang mengecilkan salib--dari dua penjahat yang disalib bersama Yesus, yang satu membesarkan diri, tetapi yang satu bisa mengecilkan diri--'Dia tidak bersalah, kitalah yang bersalah.'
"Saya sudah pernah bercerita saat pertama baru menikah: 'Sekarang saya tidak mau mengaku, aku yang benar.' Lalu isteri saya jawab: 'Sama.' Padahal hanya sekian, tetapi jauh rasanya. Saat menyampaikan firman, Tuhan periksa saya juga: 'Kalau kamu seperti itu, bagaimana nasibnya jemaat?' Saya cepat datang kepada isteri: 'Aku salah.' Lalu isteri saya jawab: 'Aku salah juga.' Tidak ada yang tidak bersalah. Kalau berkata: aku benar, yang lain juga: aku benar, sombong (membesarkan diri) dan jauh rasanya. Tetapi kalau mengecilkan diri, akan dekat salib."
Biarlah kesempatan ini, sudah ada firman nubuat, kita mau mengecilkan diri dan membesarkan salib, yaitu rela sengsara daging untuk saling mengaku dan mengampuni.
Hasilnya: matahari terbit; kita mengalami pengampunan dosa, dan jangan berbuat dosa lagi.
Datang pada salib! Tempat untuk mengaku kelemahan dan kekurangan kita, bukan kehebatan.
Menolak nubuat sama dengan mementingkan diri sendiri. Kalau mengolok yang benar dan mendukung yang tidak benar, gawat! Kalau salah jangan mendukung baik di rumah tangga, penggembalaan, fellowship, tetapi juga jangan menghakimi. Kita menghindari, menyingkir, bukan memusuhi. Musuh kita bukan manusia darah daging yang jahat, najis atau siapapun, tetapi musuh kita adalah belalang-belalang (roh jahat di udara). Kalau kita tegas, tidak ikut-ikut, kita akan diselamatkan dan siapa tahu kita juga bisa menyelamatkan mereka.
- Lukas 12: 32
12:32. Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.
'Kerajaan' = kerajaan sorga; Tabernakel.
Yang kedua: Zoar--kota kecil--sama dengan kawanan kecil, itulah domba-domba--menunjuk pada penggembalaan(ruangan suci). Tadi dari halaman (mezbah korban bakaran), sekarang harus maju dalam ruangan suci.
Syarat penggembalaan:
- Selalu berada di kandang penggembalaan. Yang mendengar jarak jauh karena keadaan dan pengajaran yang benar, tekuni. Firman tidak bisa dibatasi oleh apapun.
Berada di kandang= ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok: ibadah raya, ibadah pendalaman alkitab, dan ibadah doa.
Kita terdiri dari tubuh, jiwa, roh. Allah itu Allah Tritunggal.
Tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa diganggu gugat oleh setan tritunggal.
- Makan firman penggembalaan= mendengar dan dengar-dengaran pada suara gembala.
Jangan dengar suara asing--gosip, ajaran lain, keinginan daging--! Kalau dengar suara asing, kita akan terpengaruh.
Suara asing akan membuat kita tidak bisa tergembala. Yakinlah!
Tadi, Zoar adalah kota kecil.
Artinya: banyak hamba/pelayan Tuhan bahkan gembala-gembala yang mengecilkan penggembalaan. Tadi mengecilkan salib (tidak mau mengaku), membesarkan diri.
"Kita memang ada tugas ke luar--antar penggembalaan; kepercayaan dari Tuhan. Tetapi yang menjadi pokok adalah penggembalaan. Karena itu saya tidak mau terhalang; setelah kunjungan cepat kembali. Ini tugas saya sebagai gembala."
Jangan mengecilkan penggembalaan!
Mengecilkan penggembalaan sama dengan tidak mau tergembala; sombong; membesarkan diri, sehingga menjadi domba yang terhilang. Kalau gembala tidak mau tergembala, namanya orang upahan, pencuri, perampok.
Akibatnya: hidupnya tunggang balik, biarpun hebat, hidupnya susah payah, penuh air mata, bahkan mengalami penghukuman Tuhan sampai lautan api belerang di neraka selamanya.
Di luar penggembalaan bukan tambah baik. Percayalah!
Banyak yang mengecilkan salib--tidak mau mengaku dosa, malah menyalahkan orang lain--, dan mengecilkan penggembalaan.
Contoh hamba/pelayan yang mengecilkan salib dan mengecilkan penggembalaan--membesarkan diri--:
Petrus.
Matius 16: 21-2316:21. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaandari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuhdan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu!Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
16:23. Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
'
penderitaan; dibunuh'= salib.
'
Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu!'= Jangan ada salib; mengecilkan salib; menolak salib.
'
apa yang dipikirkan manusia'= hati-hati dengan logika/pikiran daging dan keinginan daging soal harta, wanita, dan takhta--kedudukan.
Di sini, Petrus menarik Yesus ke samping ketika berbicara soal salib, berarti:
- Petrus mengecilkan salib dan menolak salib.
- Petrus mengecilkan penggembalaan dan menolak penggembalaan. Dalam Yohanes 10 penggembalaan adalah gembala ada di depan, domba-domba ikut di belakang
Karena kuatnya keinginan daging Petrus, maka Petrus menarik Yesus ke samping atau bahkan ke belakang, sehingga Petrus di depan, gembala di belakang
Akibatnya: Petrus menjadi batu sandungan; tidak bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Menjadi batu sandungan sama dengan menjadi sama dengan iblis--bukan menjadi sama dengan Yesus. Dulu Firaun tidak mau ibadah, dan saat umat Israel mau ibadah, dia halangi. Itulah batu sandungan. Akhirnya dihukum sepuluh hukuman oleh Tuhan.
Yohanes 21: 15, 17-19 21:15. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17. Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petruskarena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
21:18. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19. Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Untunglah ada kokok ayam--firman yang diulang-ulang. Petrus sudah menyangkal Yesus, sudah seperti Yesus dan harus binasa.
Lewat firman penggembalaan yang diulang-ulang, Petrus bisa sadar dan kembali ke Zoar.
Artinya:
- Kembali pada salib--'sedih hatinya'.
Jadi salib adalah tempat untuk MENGAKU segala kekurangan dan kelemahan kita kepada Tuhan dan sesama.
'Sedih', artinya rela sengsara daging untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
Petrus menyadari mengakui segala kelemahan-kekurangannya kepada Tuhan.
- Kembali pada penggembalaan--tiga kali pertanyaan Tuhan merupakan ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--, sampai ia mengulurkan tangan (ayat 18).
Jadi, penggembalaan adalah tempat untuk BERGUMUL bersama Tuhan untuk menghadapi segala kekurangan dan kelemahan kita; menyerahkan segala kekurangan dan kelemahan kita.
Jadi, salib adalah tempat untuk mengakuinya, dan penggembalaan adalah tempat untuk bergumul bersama Tuhan untuk menghadapi segala kekurangan-kelemahan rohani, jasmani, rumah tangga, pelayanan, sampai menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan--Petrus rela mati untuk Tuhan.
Hasilnya: matahari terbit di Zoar.
Artinya: Tuhan sedang memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita--matahari menunjuk pada kemurahan dan kebaikan Tuhan. Kalau tidak ada yang memperhatikan kita, jangan marah. Serahkan kepada Tuhan. Dia bergumul untuk mengulurkan tangan kemurahan dan kebajikan-Nya kepada kita untuk:
- Mengampuni dosa-dosa. Petrus sudah menyangkal Tuhan tiga kali seharusnya binasa, tetapi ada pengampunan dosa--bukan penghukuman.
Apa salah suami, isteri, mari kembali kepada Tuhan. Akui dan pergumulkan! Biar Dia yang mengulurkan tangan.
Mengampuni dosa sama dengan mengangkat kitadari kejatuhan sehingga hidup dalam kebenaran dan damai sejahtera, semua enak dan ringan, tidak tunggang balik sekalipun ada masalah. Tidak akan ada lagi hujan api dan belerang.
Raja Daud juga jatuh dengan Batsyeba, tetapi diampuni dan diangkat oleh Tuhan, malah dipakai oleh Tuhan.
Petrus juga diangkat dan dipakai oleh Tuhan. Kita semua juga bisa dipakai oleh Tuhan.
Secepat kita mengaku dosa, dan bergumul, kita akan dipakai oleh Tuhan. Jangan putus asa!
Kita juga diangkat dari kegagalan, sehingga semua berhasil dan indah pada waktunya. Ada kegagalan apa, cepat selesaikan dosa dan tergembala!
- Mazmur 136: 1-4
136:1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:2. Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:3. Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:4. Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(terjemahan lama)
136:1. Pujilah akan Tuhan, karena baiklah Ia, karena kemurahan-Nyaitu kekal selama-lamanya.
Yang kedua: tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan diulurkan untuk mengadakan keajaiban besar bagi kita. Cukup Dia seorang diri, jangan berharap pada orang lain!
Kalau tidak ada yang memperhatikan kita, kesempatan Tuhan yang memperhatikan kita. Kalau ada yang memperhatikan kita, jangan lengah, jangan berharap pada orang lain, tetapi tetap berharap Tuhan, kalau tidak, kita akan kecewa.
Keajaiban besar artinya Dia menyucikan dan mengubahkan kitayaitu taatsampai daging tidak bersuara, dan jujur--Ya katakan: ya, tidak katakan: tidak. Abraham taat kepada Tuhan untuk mempersembahkan anaknya, inilah taat sampai daging tak bersuara.
Di Getsemani, Yesus sudah taat: 'Bapa kalau bisa lalukan cawan ini... tetapi bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu ; Ya Abba, Ya Bapa.'
Kita juga kembali pada ketaatan dan kejujuran.
Dan mujizat jasmani akan terjadi. Apa yang kita butuhkan malam ini? Akui pada Tuhan dan bergumul bersama Dia. Dia akan mengadakan keajaiban besar, tidak ada yang mustahil. Kita hanya berkata: Kok bisa taat, jujur, rajin ke gereja?--yang rohani--, dan nanti yang jasmani juga berkata: Kok bisa?
Sampai kalau Tuhan datang kembali kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia--mujizat terakhir--untuk layak menyambut kedatangan-Nya. Kita bersama Dia selamanya.
Kembali ke kota Zoar! Dunia akan dihukum, mengalami kiamat, sampai di neraka, tetapi kita kembali ke Zoar, artinya: salib--mengaku--dan penggembalaan--bergumul; mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Tuhan pasti mengangkat dari kegagalan, kejatuhan, sampai mengadakan keajaiban besar bagi kita. Serahkan semua, kita bergumul bersama Dia.
Banyak yang tidak kita mengerti, banyak yang sulit dan mustahil, serahkan kepada Dia. Mari, mengaku dan bergumul bersama Dia. Jangan ragu! Jangan tidak percaya! Dia mampu melakukan semua. Cukup Dia seorang diri, jangan berharap pada yang lain.
Perjamuan suci adalah bukti bahwa Dia sedang memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita sampai tetes darah terakhir di kayu salib. Jangan ragu! Dia melakukan keajaiban besar bagi kita.
Kemurahan dan kebajikan Tuhan bagaikan matahari terbit, tidak berubah dari dulu, sekarang, sampai selamanya. Kalau tadi pagi kita masih bisa melihat matahari terbit, yakinlah, keajaiban besar masih terjadi; pengangkatan Tuhan masih terjadi. Tuhan tidak membiarkan kita semuanya.
Kembali ke Zoar--kota kecil. Salib Tuhan adalah tempat untuk mengaku kelemahan, dan penggembalaan adalah tempat untuk bergumul bersama Tuhan, sampai keajaiban besar terjadi.
Perjamuan suci adalah sinar matahari--kemurahan dan kebajikan Tuhan--yang mampu melakukan apa saja bagi kita. Masalah rohani, jasmani, dan apa saja, kita menantikan keajaiban besar dan pengangkatan-pengangkatan dari Tuhan, sampai di awan-awan yang permai saat Dia datang kembali.
Tuhan memberkati.