Matius 25= terkena pada tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam.
Bilangan 17: 7-8Ibrani 9: 4Tongkat Harun ini salah satu isi dari tabut perjanjian.
Tongkat Harun ini menunjuk pada Roh Kudus yang permanen. Jadi, mempelai wanita harus memiliki Roh Kudus yang permanen.
Pengaruh Roh Kudus dalam hidup kitamenurut susunan Tabernakel:
- di Halamanmenunjuk pada Urapan Roh Kudus.
Yohanes 16: 7-8
Urapan Roh Kudus berguna untuk menginsyafkan kita akan dosa, sehingga kita bisa mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Dan jika diampuni, tidak berbuat dosa lagi= bertobat.
- Pintu Kemah, menunjuk pada kepenuhan Roh Kudusseperti yang terjadi di loteng Yerusalem.
Kisah Rasul 2: 4
Salah satu tanda kepenuhan Roh Kudus adalah kita bisa berbahasa Roh SEPERTI YANG DIAJARKAN OLEH ROH KUDUS.
Prosesnya adalah Roh Kudus masuk dalam perut hati kita, membersihkan seluruh isi perut hati kita dan setelah itu mengalir ke mulut kita dalam bentuk bahasa Roh sesuai yang diajarkan oleh Roh Kudus.
Roma 8: 15
= tanda lain dari kepenuhan kepenuhan Roh Kudus selain berbahasa Roh, yaitu berseru "Ya Abba, Ya Bapa". Artinya taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar, apapun resikonya.
Ketaatan kita adalah sampai daging tidak bersuara lagi.
- di Ruangan Suci, pada alat Pelita Emas menunjuk pada Roh Kudus menolong kita untuk bersaksi.
2 macam kesaksian:- bersaksi tentang injil keselamatan= bersaksi tentang kedatangan Yesus I untuk menyelamatkan orang berdosa.
- bersaksi tentang Firman pengajaran= bersaksi tentang kedatangan Yesus II untuk menyucikan dan menyempurnakan orang-orang yang sudah selamat.
Yohanes 15:25-27
Kita harus bersaksi dalam kondisi apapun. Kalau tidak bersaksi, PASTI menyangkal Tuhan. Karena itu kita harus bersaksi!
- di Ruangan Maha Suci, pada alat tabut perjanjian yang salah satu isinya adalah tongkat Harun. Ini menunjuk pada Roh Kudus yang sudah permanendalam hidup kita, sehingga kita menjadi gereja yang sempurna.
Asal Usul Tongkat Harun yang Bertunas sampai Berbuah:
Bilangan 17: 5-8Tongkat Harun ini untuk meredakan bahkan meniadakan persungutan.
Sungut-sungut adalah ciri manusia daging yang tanpa Roh Kudus. Disini, yang sungut-sungut adalah orang yang beribadah.
Penyebab sungut-sungut:
- karena dalam ibadah pelayanan tidak mengalami kepuasandalam Firman Allah, sehingga rohaninya jadi kering.
Kalau jemaat tidak mengalami kepuasan, maka gembala harus memeriksa diri untuk bisa memberi makanan pada sidang jemaat.
Jemaat sendiri juga harus memeriksa diri untuk lebih sungguh-sungguh mendengar Firman (makan Firman dengan suatu kebutuhan).
Kalau kita sungguh-sungguh, maka kita pasti mengalami kepuasan dalam Tuhan.
- karena menuntut hak atau perkara daging dalam ibadah pelayanan(Bilangan 16: 9-11).
- karena merasa lebih dipakai dari yang lain(Bilangan 16: 3).
Karena meninggikan diri, Korah turun ke bumi (Bilangan 16: 31-32), binasa untuk selama-lamanya seperti kayu yang hancur tanpa bekas!
Hati-hati! Dosa sungut-sungut ini juga merupakan dosa akhir jaman.1 Korintus 10: 5-6, 10-11Bagaimana terbentuknya Tongkat Harun?Tongkat, itu adalah
kayu yang mati yang dipotong dan dipisahkan dari akarnya. Selama masih ada akar, tidak bisa jadi tongkat.
Artinya sekarang adalah hidup kita harus dipisahkan dari akar dosa.
Akar dosa ini adalah akar kejahatan dan kenajisan serta akar kepahitan.
1 Timotius 6: 10Akar kejahatan= membuat kikir dan serakah.
Akar kenajisan= dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Ibrani 12: 15= akar kepahitan, termasuk marah, iri, dendam, benci dan sampai marah tanpa sebab.
Kalau lepas dari akar kepahitan, kita akan hidup dalam damai sejahtera.
Tongkat ini juga berarti
kayu yang kecil (cukup ukuran).Artinya kehidupan yang sesuai dengan ukuran atau kehendak Tuhan. Jangan mau lebih besar sendiri!
Bilangan 17: 7-8Sudah jadi tongkat, masih harus
diletakkan di rumah Tuhan (di hadapan Tuhan).Artinya setia dalam ibadah pelayanan.
Sudah jadi tongkat, jangan diletakan di hadapan dunia! Dunia harus kita belakangi dan kita menghadap Tuhan.
1 Yohanes 2: 16-17Kalau tongkat itu ada di hadapan dunia, ia akan hancur binasa bersama dunia. Contohnya adalah Yudas yang tetap terikat pada mamon.
Kisah Rasul 1: 16-18= sampai matinyapun, Yudas memeluk dunia dan membelakangi Tuhan, karena ia jatuh tertelungkup, menghadap pada dunia.
Kisah Rasul 22: 25Rasul Paulus, walau menderita, ia tetap terlentang, menghadap pada Tuhan dan membelakangi dunia. Inilah tongkat yang bisa berbuah.
Kalau kita terlentang, maka Roh Kudus yang akan menghidupkan kita sampai kita bisa bertunas, berbunga dan berbuah.
Yohanes 6: 63BERTUNAS= hidup.
Mungkin semua serasa mati, tapi kalau kita mau menghadapkan diri pada Tuhan, maka Roh Kudus mampu menghidupkan apa yang sudah mati.Yohanes 16: 7Sebenarnya manusia daging ini hanya untuk mati, tapi lewat kemurahan Tuhan, ada Roh Kudus dicurahkan pada kita, sehingga kita yang seharusnya mati bisa menjadi hidup.
Roh Kudus memberi hidup= Roh Kudus mampu memelihara kehidupan jasmani kita di tengah dunia yang sulit dan juga memelihara kehidupan rohani kita, yaitu hidup benar dan suci.
Kalau mempertahankan yang tidak benar, maka hidup itu akan mati.
BERBUNGA= Roh Kudus memberi karunia-karunia Roh Kudus (kemampuan ajaib untuk melayani Tuhan).
Karunia Roh Kudus ini menetapkan jabatan pelayanan kita.
Efesus 4: 11-12Kalau ada karunia dan jabatan, kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.
Kalau anak Tuhan sudah diberkati/bertunas, tapi tidak mau melayani, nasibnya akan seperti burung yang akan dikumpulkan di babel, masuk dalam pembangunan babel.
Wahyu 18: 2Jangan berhenti kalau sudah bertunas. Kalau berhenti, akan mati juga satu waktu. HARUS DITINGKATKAN!
BERBUAH= Roh Kudus memberikan buah-buah Roh.
Galatia 5: 22-23= 9 buah Roh= tabiat Allah Tritunggal= gambar Allah Tritunggal.
Dulu, manusia diciptakan menurut gambar Allah Tritunggal. Tapi karena berbuat dosa, manusia kehilangan itu semua.
Dan lewat Roh Kudus, kita bisa kembali pada gambar Allah Tritunggal, kembali pada penciptaan semula.
Kejadian 1: 26Jadi,
Roh Kudus punya kuasa penciptaan dan keubahan hidup, yaitu:
- menciptakan atau mengubahkan kayu mati jadi sama dengan Yesus.
- menciptakan dari tidak ada menjadi ada, mustahil jadi tidak mustahil. Dan saat Tuhan datang kembali, kita jadi sama dengan Dia untuk selama-lamanya.
Tuhan memberkati.