Matius 24: 32-35Nubuat ke-6=
NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAEL.
Pohon ara ini ditampilkan dari jaman ke jaman:
- jaman Allah Bapa= menampilkan pohon ara di taman Eden.
- jaman Allah Anak= menampilkan pohon ara di pinggir jalan.
- jaman Allah Roh Kudus= menampilkan nubuat tentang pohon ara.
Kita masih mempelajari
POHON ARA DI TAMAN EDENKejadian 3: 7Pohon ara di taman Eden dikaitkan dengan kejatuhan Adam dan Hawa. Sejak Adam dan Hawa
melanggar perintah Tuhan, maka mereka berdua menjadi telanjang, artinya: kehilangan kemuliaan Tuhan, kesucian dan kebenaran. Dan
mereka berusaha menutupi ketelanjangan dengan daun pohon ara.
Kemarin, kita sudah mendengar, daun ini memang bisa menutup ketelanjangan. Tapi kalau kena panas, lama-lama akan layu dan kering, sehingga jadi telanjang lagi.
Daun pohon ara= kebenaran diri sendiri.
Yesaya 64: 6
'kesalehan kami'= kebenaran kami (terjemahan lama).
Kemarin kita sudah mempelajari perkembangan dosa kebenaran sendiri yang seperti penyakit kusta.
Malam ini, kita mempelajari praktik dari kebenaran sendiri:
- Kejadian 3: 11-13= menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan, sampai menyalahkan setan.
Akibatnya: - tidak bisa instropeksi diri, tidak bisa memeriksa diri sendiri, sehingga tidak bisa mengaku dosa dan tidak mengalami pengampunan.
Mazmur 32: 1-4
Orang yang tidak bisa mengaku dosa, hidupnya tidak ada kebahagiaan, tapi yang ada hanya letih lesu dan beban berat, bahkan rohaninya jadi kering, tidak ada hubungan dengan Tuhan.
- jadi keras hati, sehingga tidak mau bertobat sampai satu waktu tidak bisa bertobat lagi, jadi sama seperti setan yang akan masuk dalam murka Allah.
Roma 2: 5
- bersungut-sungut dan berbantah-bantah.
2 macam bersungut dan berbantah: - Bilangan 16: 3, 8-11, 31-32->bersungut dan berbantah dalam pelayanan.
Ini terjadi karena menuntut sesuatu (jabatan, upah secara jasmani dan sebagainya).
Bersungut ini juga timbul karena merasa lebih dari orang lain (ay. 3) dan berprasangka buruk terhadap orang lain.
ay. 31-32= akibat kalau melayani dengan bersungut, yaitu terjadi kemerosotan, turun ke bawah, walaupun Korah ini punya potensi. Bahkan yang merosot ini sampai pada hartanya juga (perkara jasmani). Dan ini sangat merugikan, karena kita sudah melayani, tapi yang dialami justru turun ke bawah!
Justru yang benar adalah jangan bersungut dalam pelayanan, mulai dari rumah tangga, supaya hidup kita bisa makin terangkat ke atas, sampai nanti bertemu Yesus di awan-awan.
- Bilangan 21: 4-5->bersungut dan berbantah dalam mendengar Firman
Ini terjadi karena muak terhadap manna.
Mazmur 78: 23-25
Manna= roti malaikat= firman penggembalaan.
Kalau bosan pada firman penggembalaan, artinya orang itu hidup dalam dosa kebenaran sendiri, sehingga akhirnya yang muncul ada logika, misalnya yang kotbah bukan 1 gembala, tapi gantian supaya tidak bosan, sehingga gereja itu bukan lagi penggembalaan yang mengarah pada Yerusalem Baru.
Muak terhadap manna ini terjadi karena mempertahankan dosa kebenaran sendiri. Sebab dalam penggembalaan, firman itu diulang-ulang.
Bilangan 21: 6
Akibat muak terhadap Firman, maka ular tedung yang datanguntuk memagut kehidupan itu (terkena dosa, pencobaan, dan ajaran-ajaran palsu). Dan gigitan ini mampu mematikan rohani dan iman kita sampai kering dan gugur dari iman.
- tidak taat dan tidak dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar.
Contohnya adalah Petrus yang digembalakan oleh Tuhan Yesus sendiri.
Yohanes 21: 3
Disini Petrus jadi penangkap ikan lagi, padahal perintah Tuhan adalah Petrus harus jadi penjala manusia (Lukas 5: 10). Jadi, disini, Petrus tidak taat dengar-dengaran lagi, walaupun secara logika yang dilakukan Petrus adalah benar, sebab Yesus sudah mati. Dan ini sama artinya Petrus hidup dalam kebenaran diri sendiri.
Akibat kalau tidak dengar-dengaran seperti Petrus: - ay. 3= tidak menangkap apa-apa= gagal total.
- ay. 7= telanjang, hidup dalam dosa seperti peristiwa taman Eden, sehingga tidak bisa kembali ke Taman Eden, tidak bisa menjadi mempelai wanita Tuhan. Dan ini sama dengan penderita kusta yang tidak bisa masuk dalam perkemahan, tidak bisa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus.
Imamat 13: 45-46
Yohanes 21: 5-6
ay. 5= cara Tuhan menolong yaitu lewat Firman yang tajam untuk menyucikan perasaan(sudah tidak ada ikan, tapi justru ditanya oleh Tuhan).
ay. 6= penyucian pikiran(secara logika tidak mungkin menangkap ikan pada siang hari).
Karena itu, perlu ada Firman yang diulang, sebab manusia ini suka mengulang-ulang dosa.
Lukas 5: 4-5
= Firman yang sama dengan Yohanes 21 tadi. Tapi di Yohanes 21 sudah ada peningkatan, yaitu tebarkan jala di sebelah kanan. Jadi, firman yang diulang, itu ada peningkatannya.
Jadi, cara Tuhan menolong adalah lewat Firman yang diulang-ulanguntuk menyucikan hati dan pikiran kita yang merupakan pusat dari kebenaran diri sendiri.
Yohanes 21: 5-6, 11
Dari pihak kita supaya bisa ditolong adalah (ay. 5) menjawab dengan jujur= mengaku dengan sejujur-jujurnya segala dosa dan kegagalan kita. Jangan marah saat Firman menunjuk keadaan kita!
ay. 6= sikap kita yang berikutnya adalah taat dengar-dengaran, apapun resikonya, sehingga bisa menangkap 153 ekor ikan.
153= 100 + 50 + 3
100= panjang tabernakel.
50= lebar tabernakel.
3= 3 ruangan (halaman, ruangan suci, ruangan maha suci).
Tadinya, kalau kusta berada diluar perkemahan, tidak bisa masuk dalam kemah suci, tapi kalau mau taat dengar-dengaran, maka kita bisa berada kembali di kemah suci, masuk pembangunan rumah Allah yang rohani, tubuh Kristus yang sempurna!
Mungkin ada kemerosotan, kegagalan atau bahkan ketelanjangan dalam hidup kita. Cara yang tepat adalah kembali lagi pada Firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran pada Firman itu.
Kalau bisa masuk 153 ini,
kita hidup dari kasih karunia Tuhan(1+5+3= 9->angka kasih karunia). Tangan kasih setia dan kebaikan Tuhan akan selalu diulurkan kepada kita. Dan kita hanya berharap pada kasih karunia dan kebaikan Tuhan.
Mungkin sudah banyak usaha kita untuk bangkit dari kemerosotan, tapi yang Tuhan tunggu adalah sampai kita kembali pada kasih karunia Tuhan.
Hasil kalau hidup dalam kasih karunia Tuhan:
- Kejadian 28: 20-22= Tangan kemurahan dan kebaikan Tuhan mampu memelihara hidup kitadalam segala hal dengan tidak kekurangan apa-apa. Tangan kemurahan Tuhan juga melindungi kitasampai antikris nanti.
Kalau sudah di pelihara dan dilindungi, JANGAN LUPA PERSEPULUHAN! Sebab itu adalah pengakuan bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan.
Perpuluhan itu juga untuk mempermanenkan Tangan kemurahan dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita.
- 2 Tawarikh 5: 13; Ibrani 2: 17-18= kasih karunia dan kebaikan Tuhan mampu menolong kita tepat pada waktuNyadari segala masalah apapun tanpa ada satupun yang mampu menghalangi.
- Efesus 5: 25-27= Tangan kemurahan Tuhan mampu menyempurnakan kita. Dan kita siap menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali diawan-awan.
Tuhan memberkati.