Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Wahyu 7: 4-87:4. Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikanitu: seratus empat puluh empat ribuyang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
7:5. Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
7:6. dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,
7:7. dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
7:8. dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.
Kita masih belajar tentang
METERAI ALLAH(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 28 Januari 2018).
Siapayang dimeteraikan dengan meterai Allah? Seratus empat puluh empat ribu orang dari dua belas suku Israel.
Wahyu 14: 1, 3-414:1.Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orangdan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
14:3. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
14:4. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusiasebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
Seratus empat puluh empat ribu orang dari dua belas suku Israel dimeteraikan dengan nama Tuhan, sehingga menjadi milik Tuhan selamanya; mereka adalah kehidupan yang
mengalami penebusan oleh darah Yesus.
Dalam perjanjian lama--berupa nubuatan--, bangsa Israel mengalami penebusan (pemeteraian) lewat darah anak domba Paskah sehingga bisa keluar dari Mesir dan menuju Kanaan, negeri perjanjian.
Kejadian 15: 1315:13.Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya.
Bangsa Israel harus keluar dari Mesir karena mereka diperbudak di sana selama empat ratus tahun.
Satu tahun= 360 hari; 400 tahun= 144.000 hari.
Tadi, jumlah yang ditebus/dilepaskan: 144.000 orang; waktu penebusan: 144.000 hari--waktu perbudakan sama dengan waktu penebusan.
Jadi,
satu hari sama dengan satu orang dilepaskan.
Di perjanjian baru--bagi kita sekarang--, artinya:
setiap hari kita harus mengalami penebusan/kelepasan dari Mesir--gambaran dari dunia--oleh darah Yesus. Ini yang harus kita pikirkan setiap hari sebagai orang yang mengenal Tuhan, bukan soal makan dan minum. Makan dan minum hanya dicari oleh orang yang tidak mengenal Tuhan.
Ada tiga pengertian kehidupan yang dilepaskan/ditebus dari Mesir/dunia:
- Yeremia 46: 14-15
46:14."Beritahukanlah di Mesir, dan kabarkanlah di Migdol! Kabarkanlah di Memfis dan di Tahpanhes! Katakanlah: Ambillah tempat dan bersiaplah, sebab sekitarmu habis dimakan pedang!
46:15.Mengapa Apis melarikan diri, tidakkah sanggup sapi jantanmubertahan? Sungguh, TUHAN telah menundukkan dia!
'sapi jantan'= berhala Mesir.
Pengertian pertama mengalami penebusan dari Mesir/dunia: dilepaskan/ditebus dari berhalaMesir.
Waktu Musa naik ke gunung Sinai dan belum turun-turun, bangsa Israel berpikir Musa tidak ada lagi, dan mulai ingat berhalanya Mesir yaitu sapi jantan, dan mereka membuat anak lembu emas.
Keluaran 32: 9
32:9.Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
Membuat anak lembu emas sama dengan tegar tengkuk/keras hati.
Inilah berhala Mesir sekarang yaitu keras hati.
Praktikkekerasan hati:
- Keluaran 32: 1
32:1.Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harundan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir--kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."
Praktik pertama kekerasan hati: ibadahnya mengerumuni Harun--manusia--, bukan Tuhan.
Banyak kehidupan hamba/pelayan Tuhan yang keras hati; belum ditebus dari berhala Mesir.
Artinya: beribadah melayani hanya untuk mencari perkara jasmani: manusia, keuangan, kedudukan, hiburan dan lain-lain, tetapi mengabaikan/menolak perkara rohani (firman pengajaran yang benar).
2 Timotius 3: 1-5
3:1.Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2.Manusia akan mencintai dirinya sendiri(1)dan menjadi hamba uang(2). Mereka akan membual(3)dan menyombongkan diri(4), mereka akan menjadi pemfitnah(5), mereka akan berontak terhadap orang tua(6)dan tidak tahu berterima kasih(7), tidak mempedulikan agama(8),
3:3.tidak tahu mengasihi(9), tidak mau berdamai(10), suka menjelekkan orang(11), tidak dapat mengekang diri(12), garang(13), tidak suka yang baik(14),
3:4.suka mengkhianat(15), tidak berpikir panjang(16), berlagak tahu(17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18).
3:5.Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
'lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah'= tidak taat.
Dulu menjelang bangsa Israel keluar dari Mesir, kekerasan hati ini terjadi. Dan di akhir zaman, menjelang gereja Tuhan keluar dari dunia, hal ini akan terjadi lagi yaitu beribadah tetapi menolak kuasa ibadah (firman pengajaran yang benar); tetap keras hati.
Akibatnya: tidak mengalami penyucian dan pembaharuan hidup; tetap mempertahankan manusia darah daging dengan delapan belas sifat tabiatnya--dimeteraikan 666, bukan nama Tuhan; menjadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan. Ini akan terjadi di akhir zaman, seperti perempuan bungkuk delapan belas tahun di Bait Allah.
Mari, kita harus dilepaskan dari berhala Mesir yaitu kekerasan hati.
Kalau dilepaskan/ditebus dari berhala Mesir, kita akan beribadah melayani Tuhan dengan mengutamakan firman pengajaran yang benar, yang mampu menyucikan dan mengubahkan kita terus menerus, sampai satu waktu menjadi sama mulia dengan Tuhan, bukan antikris; kita bebas dari berhala Mesir. Perhatikan firman Tuhan!
- Roma 2: 4-5
2:4.Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
2:5.Tetapi oleh kekerasan hatimuyang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
Praktik kedua kekerasan hati: tidak mau bertobat, sampai tidak bisa bertobat; menjadi sama dengan setan; tetap mempertahankan dosa yang mendarah-daging. Hati-hati ada dosa yang mendarah-daging!
1 Korintus 5: 7-8, 11
5:7.Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskahkita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8.Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
5:11.Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul(1), kikir(2), penyembah berhala(3), pemfitnah(4), pemabuk(5)atau penipu(6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Ini dikaitkan dengan anak domba Paskah.
Enam dosa yang mendarah daging; sama dengan enam dosa yang mengikat tubuh, jiwa, dan roh:
- Mengikat tubuh: mabuk dan cabul= dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
- Mengikat jiwa--menjadi tabiat--= kikir, pemfitnah, dan penipu.
Kikir= tidak bisa memberi untuk Tuhan dan sesama yang membutuhkan.
Pemfitnah= benar jadi salah, salah jadi benar.
- Mengikat roh= penyembah berhala, yaitu:
- Serakah= merampas milik Tuhan (persepuluhan dan persembahan khusus), dan milik sesama. Ini sama dengan menyembah uang/antikris.
- Kebenaran diri sendiri--tugu pemberhalaan yang paling tinggi.
Kebenaran sendiri=
- Kebenaran di luar firman. Kalau firman bilang: A, kita bilang: B, itulah pemberhalaan. Harus sesuai dengan firman!
- Menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain dan Tuhan.
Ini yang sulit untuk bertobat.
Kalau ada enam dosa ini, ia tidak akan bisa berfellowship/makan bersama dalam fellowshipyang benar. Mau menikah juga tidak mampu, karena persekutuan dimulai dari nikah. Dalam penggembalaan, antar penggembalaan juga tidak mampu.
Ayat 7-8= tetapi untunglah ada kekuatan darah anak domba Paskah; kekuatan darah Yesus yang mampu melepaskan kita dari enam dosa yang mendarah-daging sehingga kita bisa bertobat--mati terhadap dosa, terlepas dari dosa--, dan masuk baptisan air yang benar--kita mengalami hidup baru.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru yaitu HIDUP DALAM KEBENARAN DAN KEMURNIAN. Inilah kekuatan darah Yesus.
Kebenaran dan kemurnian merupakan pagar.
Kebenaran= hidup benar= tidak boleh berbuat dosa.
Kemurnian= berpegang teguh pada pengajaran yang murni.
Ragi bisa berarti dosa, tetapi juga ajaran palsu; karena itu harus ada kebenaran dan kemurnian.
Ini pagar kita hari-hari ini. Kita memang bergaul di dunia ini, tetapi kalau ada tanda darah--terlepas dari kekerasan hati--kita akan beribadah sungguh-sungguh, mengutamakan firman pengajaran yang benar, sehingga kita disucikan dan diubahkan. Kita bisa tahu ibadah yang benar, bertobat yang benar, baptisan yang benar.
Kita tahu bertobat yang benar, mari berhenti berbuat dosa. Kita tahu baptisan air yang benar, mari masuk kuburan air, supaya kita mendapatkan hidup sorgawi/hidup baru yaitu hidup dalam kebenaran dan kemurnian. Itu pagar kita. Kita terlepas dari kutukan dosa dan kembali pada suasana Firdaus.
Di luar pagar, yang ada hanya kutukan.
Jangan bergaul dengan orang yang keras hati, supaya ibadah kita tidak hancur (tanpa pengajaran yang benar), dan hidup kita tidak hancur (hanya berbuat dosa)!
Jangan berani-berani berbuat dosa!Kalau berbuat dosa, kita akan keluar dari Firdaus, dan mengalami letih lesu beban berat--kutukan--, kalau dibiarkan akan menuju kebinasaan.
Jangan berani-berani mendengar ajaran lain!Kalau mendengar, kita akan keluar dari Firdaus--seperti Hawa.
Pertahankan kebenaran dan kemurnian! Inilah kehidupan yang dimeteraikan oleh Tuhan, tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun, bebas dari berhala Mesir.
- Ulangan 11: 10-11
11:10.Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur.
11:11. Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;
Pengertian kedua mengalami penebusan dari Mesir/dunia: dilepaskan dari sistem kehidupanMesir.
Ayat 10= sistem kehidupan Mesir, yaitu:
- Sistem jerih payah.
Sistem kehidupan dunia adalah sistem jerih payah.
Artinya: hanya bergantung pada sesuatu di dunia: kekuatan, kepandaian, kekayaan, modal, pengalaman dan lain-lain. Sama seperti Petrus yang semalam-malaman menangkap ikan, tetapi tidak menangkap apa-apa sekalipun sudah bekerja keras; tidak mengandalkan Tuhan/firman pengajaran yang benar, tetapi kekuatan, pengalaman, dan kepandaian.
Itu kesalahan kita.
Akibatnya: gagal dan telanjang--seperti Petrus (Yohanes 21). Itulah sistem dunia.
Bukan tidak boleh memiliki kekuatan, kepandaian, pengalaman, tetapi harus tetap mengandalkan Tuhan. Ini sikap yang benar.
Pengalaman dan lain-lain hanya sarana, tetapi kita harus mengandalkan Tuhan/firman pengajaran yang benar, karena di situlah kita mengalami pembukaan jalan dari Tuhan.
Banyak orang tidak mau mendengar firman pengajaran yang benar; tidak mau beribadah; tidak mau mengandalkan Tuhan, sehingga gagal total dan telanjang.
Kita harus mengandalkan/mengutamakan Tuhan supaya Ia memberikan jalan keluar dari segala sesuatu.
Karena itu kalau kita beribadah, kita berdoa, supaya ada pembukaan firman, karena di situ ada pembukaan jalan dari segala sesuatu di dunia, tidak bisa dihalangi oleh apapun. Yakini!
"Waktu mengurus IMB, kami tenang-tenang saja. Kalau dari Tuhan, akan keluar, kalau tidak, ya sudah. Tuhan tolong, Senin kemarin sudah keluar IMBnya. Padahal di Malang ada gereja beli tanah di sebelahnya, sudah bertahun-tahun tidak keluar izinnya, padahal sudah keluar uang ratusan juta. Kita di Malang, nama jalannya tidak sama karena yang dibeli yang di belakang, RTnya tidak sama, tetapi saya percaya kalau ada pembukaan firman, Tuhan akan buka jalan semua. Bisa terjadi. Namanya gereja, biasanya sulit dapat izin. Seperti bangunan ini, bangunan serbaguna. Saya dengar dari Medan--sumber yang bisa dipercaya--, nanti berapa tahun ke depan, bangunan serbaguna seperti ini tidak boleh digunakan untuk ibadah. Doa juga untuk Surabaya! Untuk ibadah harus nama gereja. Memang tambah hari tambah sulit beribadah. Sekarang masih ada waktu, masih mudah, mari gunakan untuk ibadah."
- Yang kedua: seperti Esau yaitu mengejar perkara jasmani sampai mengorbankan perkara rohani--Esau menjual hak kesulungan untuk mendapakan sepiring makanan.
Akibatnya: Esau kehilangan segalanya; kelihatannya dapat, tetapi sebenarnya kehilangan segala-galanya, bahkan kehilangan keselamatan.
- Yang ketiga: menghalalkan segala cara untuk mendapatkan perkara di dunia.
Kita harus keluar dari sistem kehidupan dunia. Kalau terperangkap pada sistem dunia, kita akan diikat dunia, dan saat Tuhan datang tidak akan bisa lepas dari dunia.
Tadi kalau tetap keras hati, ibadahnya hanya yang jasmani--menolak pengajaran yang benar--, dan tetap mempertahankan dosa, saat Tuhan datang ia akan ketinggalan. Lepas sekarang, supaya kita terlepas dari dunia saat Tuhan datang. Terlepas dari berhala dan sistemnya dulu! Dan saat Tuhan datang kembali kita akan benar-benar terlepas dari dunia (ditebus).
Ulangan 11: 11-15
11:11.Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;
11:12.suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.
11:13.Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintahyang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nyadengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
11:14.maka Ia akan memberikan hujanuntuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,
11:15.dan Dia akan memberi rumputdi padangmu untuk hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang.
Sistem sorgaadalah sistem salib--lembah (kematian), gunung (kebangkitan).
Mari masuk sistem salib, itulah pengalaman kematian dan kebangkitan.
Praktiksistem salib:
- Ayat 13: 'sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu'= taat dengar-dengaran.
- Ayat 13: 'beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu'= beribadah melayani Tuhan= setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Itulah sistem salib yaitu perhatikan firman dan ibadah--TAAT DAN SETIA--! Bekerja dan kuliah yang keras, tetapi tetap utamakan firman--taat pada firman, jangan keluar dari firman--dan setia dalam ibadah pelayanan--! Itu saja, dan Tuhan akan membuka pintu sorga bagi kita.
Kalau kita taat dan setia, di situ ada kunci Daud, yang membuka pintu sorga; pintu langit terbuka untuk mencurahkan hujan berkat bagi kita.
Wahyu 3: 7-8
3:7."Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
3:8.Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
'kekuatanmu tidak seberapa'=> bayangkan kalau harus naik gunung dan turun ke lembah untuk menyiram tanaman. Susah, tidak akan mampu.
"Orang-orang di desa kalau sudah musim kering--saya lihat sendiri--,, turun ke lembah, sangat di bawah, hanya untuk ambil air satu bejana. Tidak kuat kalau memikul. Kalau lihat di kawah Ijen, orang memikul belerang dari bawah ke atas, satu hari paling banyak tiga pikul. Bayangkan kalau mengairi ladang hanya tiga pikul air, hanya dapat berapa. Tidak cukup."
Inilah pengertian 'kekuatanmu tidak seberapa'. Mungkin modal, kepandaian, pengalaman tidak seberapa, tetapi kalau taat dan setia, hasilnya: kunci Daud akan membuka pintu sorga untuk mencurahkan hujan bagi kita semua. Kita bergantung pada hujan yang tidak bisa dihalangi oleh apapun.
Tuhan mencurahkan hujan berkat secara jasmani dan rohani--pembukaan firman, urapan, dan kasih-Nya kita alami--, kebahagiaan sorga dan berkat rumah tangga juga kita alami.
Yang penting kita hidup dengan sistem salib yaitu taat dan setia.
Tadi, kita tidak mempertahankan kekerasan hati, tetapi hidup dalam kebenaran dan kemurnian. Itu saja. Jangan ikuti dunia! Jangan mempertahankan berhala Mesir!
Dan sekarang jangan mempertahankan sistem kehidupan Mesir--hanya mengandalkan kehebatan kita, menghalalkan segala cara sampai mengabaikan yang rohani--! Jangan, itu hanya menuju kehancuran dan kebinasaan!
Sistem salib kelihatannya susah--seperti naik gunung, turun ke lembah; pulang sekolah harus ibadah--, tetapi hidup kita enak dan ringan karena Tuhan yang mencurahkan hujan berkat jasmani, rohani, rumah tangga, sampai hujan berkat untuk rumput.
Dulu rumput ini untuk makanan binatang yang digunakan untuk ibadah--bangsa Israel memelihara hewan terutama untuk beribadah.
Artinya: Tuhan juga memberikan berkat untuk ibadah pelayanan kepada Tuhan. Sisihkan berkat untuk kita bisa beribadah di penggembalaan dan kunjungan. Kalau digerakkan ikut, Tuhan akan menyediakan 'rumput'nya. Tidak usah takut! Hati-hati, jangan makan 'rumput'! Berkat untuk ibadah jangan dimakan!
"Dulu saya dites oleh gembala dan guru saya. Kalau ada ibadah kunjungan, saya disuruh khotbah di ibadah kaum muda, saya tidak diberi ongkos, hotel juga tidak dikasih. Dites, saya ini makan 'rumput' atau tidak. Tentu saya menerima berkat dari Tuhan, saya sisihkan untuk ibadah kunjungan. Kaum muda juga, sisihkan untuk ibadah di penggembalaan dan kunjungan, siapa tahu nanti diutus oleh Tuhan. Dari dulu saya dilatih jangan sampai minta kepada jemaat. Saya tidak punya apa-apa juga tidak pernah minta. Sekarang banyak yang sampaikan firman: Saya diutus, ayo kumpulkan untuk ongkos pesawat. Ini meragukan. Dia sendiri mau dipakai dalam kebangunan rohani/penyegaran iman, tetapi imannya sendiri loyo."
Jangan makan 'rumput'! Kalau makan rumput, akibatnya:
- Hidupnya akan seperti hewan; hidup dari naluri/keinginan. Kebutuhan dan keinginan berbeda. Karena itu ada bagian-bagian yang ditabung untuk ibadah. Jangan dihabiskan semua untuk keinginan. Itu namanya naluri, yang tidak bisa dibendung. Bahaya, itu bisa mencapai dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
- Hidupnya seperti rumput, hidupnya loyo, ibadahnya loyo--kering rohani--, sampai binasa.
"Sisihkan berkat untuk ibadah! Mungkin satu waktu diizinkan tidak punya uang untuk beli bensin. Dulu saya mengalami, harus menuntun motor lumayan jauh sampai kaos saya bisa diperas. Diuji, tidak punya ongkos, tetapi masih ada kaki, bisa jalan, jalan, jangan terhalang. Rumput adalah berkat Tuhan; bisa berupa uang, kesehatan. Masih sehat, gunakan untuk Tuhan! Jangan makan 'rumput'!"
- Keluaran 3: 21-22
3:21.Dan Aku akan membuat orang Mesir bermurah hatiterhadap bangsa ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu tidak pergi dengan tangan hampa,
3:22.tetapi tiap-tiap perempuan harus meminta dari tetangganya dan dari perempuan yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan emas dan kain-kain, yang akan kamu kenakan kepada anak-anakmu lelaki dan perempuan; demikianlah kamu akan merampasi orang Mesir itu."
Pengertian ketiga mengalami penebusan dari Mesir/dunia: dilepaskan dari tabiatorang Mesir.
Orang Mesir bermurah hati; istilah 'bermurah hati' bukan berarti memberi. Kalau murah hati, sudah dari dulu bangsa Israel tidak diperbudak. Tetapi dari dulu bangsa Israel dicambuk, diperbudak.
Jadi, istilah 'murah hati' di sini artinya: tidak menghargai perkara rohani, terutama emas, perak, dan kain-kain secara rohani, tetapi yang jasmani dia hargai.
Sekarang banyak hamba/pelayan Tuhan yang tidak menghargai perkara rohani. Tidak beribadah tetapi merasa biasa, bahkan sudah hamba Tuhan sepenuhpun juga begitu. Bahaya!
Kebalikannya, seringkali kita tidak dihargai di dunia ini karena perkara rohani. Kalau di dunia ini kita tidak dihargai karena kebenaran firman, ibadah pelayanan yang benar, penyembahan yang benar, jangan marah--diam saja--, kalau marah tidak ada artinya, tetapi justru merasa tidak berharga. Saat itu kelepasan dari Tuhan sudah tiba, dan kita mau dipakai Tuhan; kita sangat berharga di mata Tuhan.
Selama kita masih merasa marah saat dicaci-maki dan merasa berharga, berarti belum waktunya Tuhan. Sungguh-sungguh!
Dulu, orang Mesir tidak menghargai tiga hal:
- Kain-kain, menunjuk pada jubah pelayanan sampai jubah mempelai.
Termasuk hamba/pelayan Tuhan duniawi juga tidak menghargai jubah pelayanan dan jubah mempelai.
Artinya:
- Tidak setia dan tanggung jawab dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- Tidak menghargai kesucian; hidup dalam dosa, enjoydalam dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan) sehingga telanjang, tidak punya jubah sama sekali.
Sebaliknya, kita harus menghargai jubah pelayanan, artinya:
- Setia dan berkobar-kobarsampai garis akhir. Kalau tidak, kita akan berhutang darah Yesus yang tidak bisa dibayar dengan apapun.
Hargai kurban Kristus! Kita harus setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir; kita harus bertahan dan meningkat dalam kebenaran dan kesucian sampai kesempurnaan.
- Kita rela jubah kita dicelup darah; rela sengsara daging untuk melayani Tuhan dan menolong sesama yang membutuhkan--'ketika Aku lapar kamu memberi Aku makan, ketika Aku di penjara, kamu mengunjungi Aku.'
"Tidak salah kalau kita ada ibadah kunjungan. Kalau mau yang enak, sudah cukup di Malang, Surabaya, dan Medan. Enak, tidak pusing, tetapi kurang satu, menghargai jubah bukan hanya setia berkobar-kobar; hidup benar dan suci, tetapi juga berguna bagi orang lain--rela dicelup darah."
- Emas, menunjuk pada percaya dan taat; iman yang murni/iman yang teruji, bukan orang yang percaya tetapi perbuatannya beda.
- Perak, menunjuk pada lidah yang benar (jujur). Kalau lidah benar, semuanya akan benar.
Amsal 10: 20
10:20.Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
Emas dan perak= JUJUR, PERCAYA, DAN TAAT DENGAR-DENGARAN. Kalau ini ada, kita akan menjadi rumah doa. Kita dilepaskan dari tabiat orang Mesir.
Tabiat orang dunia adalah telanjang, tidak mempedulikan ibadah pelayanan dan kesucian. Sementara kita memperhatikan jubah. Hargai jubah!
Kemudian, mereka tidak menghargai emas (iman). Semua memakai logika. Tetapi kita menghargai iman/percaya dan ketaatan.
Terakhir, mereka tidak menghargai perak, tidak ada yang jujur. Susah cari orang jujur; semua berdusta. Kita menghargai perak, yaitu jujur. Kita akan menjadi rumah doa; lawannya sarang penyamun.
Dunia ini sarang penyamun, tetapi hamba/pelayan Tuhan duniawi juga sarang penyamun. Tuhan masuk Bait Allah, dan semua dicambuk: Rumah-Ku adalah rumah doa, tetapi kamumenjadikannya sarang penyamun--istilah 'kamu', itu adalah orang yang beribadah. Tidak ada kejujuran, iman, dan ketaatan. Itulah sarang penyamun.
Amsal 15: 8
15:8.Korban orang fasikadalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
'fasik'= tidak jujur dan taat; jahat.
Biarlah malam ini kita benar-benar terlepas dari Mesir; ada penebusan oleh darah Yesus. Kita terlepas dari dunia seperti yang dialami oleh bangsa Israel dulu.
Hati-hati dengan berhala Mesir (kekerasan hati)! Jangan bertahan pada dosa! Jangan ikuti ibadah tanpa firman; ibadah yang enak bagi daging--hanya mengerumuni manusia. Tuhan tolong kita.
Kemudian keluar dari sistem kehidupan Mesir--menghalalkan segala cara, mengandalkan dunia. Kita mengikuti sistem salib (setia dan taat). Kita bergantung pada hujan kemurahan Tuhan.
Terakhir, kita terlepas dari tabiat orang Mesir. Kita jujur, percaya, dan taat dengar-dengaran; kita menjadi rumah doa.
Sebagai rumah doa kita hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan--berserah dan berseru kepada Tuhan--, menyerahkan kelemahan dan kekurangan kita, dan menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan. Kita menyembah Tuhan.
Penyembahan yang benar kepada Raja dan Mempelai Pria Sorga adalah penyembahan dengan kata:
Haleluya.
Malam ini sungguh-sungguh kita menjadi rumah doa, bukan sarang penyamun.
Contoh dan hasil menjadi rumah doa:
- Markus 9: 23-24
9:23.Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
9:24. Segera ayah anakitu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
Anaknya yang sakit tetapi ia yang berkata: Tolonglah akuyang tidak percaya ini!. Ia jujur di hadapan Tuhan, percaya, dan taat.
Yang pertama: seorang ayahmenghadapi anaknya yang sakit ayan.
Sekarang, menghadapi masalah penyakit tubuh, keuangan, kehancuran nikah dan buah nikah--tidak tahu isterinya di mana, dan anaknya sakit ayan--, kerusakan moral--kejahatan dan kenajisan--, dan kemustahilan.
Datang kepada Tuhan dengan jujur, percaya, dan taat! Ayah ini jujur kalau ia tidak punya iman. Sekarang ia percaya dan taat kepada Tuhan; mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Tuhan mengulurkan tangan sehingga semua selesai.
Penyakit diselesaikan, semua masalah diselesaikan, nikah-buah nikah menjadi satu kembali. Yang hancur jadi baik, kenajisan dan kejahatan menjadi hidup benar dan suci, kemustahilan jadi tidak mustahil.
Tunjukkan kekurangan dan kelemahan kita, dan biar Tuhan yang menghapus kemustahilan.
- 1 Raja-raja 17: 12-15
17:12.Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
17:13.Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagikusepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
17:14.Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
17:15.Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
Ini juga soal kekurangan ekonomi.
Hari-hari ini ekonomi sulit, mari datang kepada Tuhan. Kalau kita jujur, percaya, dan taat, Tuhan akan menolong kita semua.
Yang kedua: janda Sarfatmenghadapi krisis ekonomi.
Mungkin kita juga menghadapi krisis ekonomi. Mari, jujur dan percaya sungguh-sungguh! Tinggalkan berhala Mesir! Jangan keras hati tetapi lembut! Tinggalkan dosa-dosa!
Tinggalkan cara hidup Mesir! Kita setia dan taat hari-hari ini, biar hujan dari sorga turun atas kita.
Terakhir, tinggalkan tabiat orang Mesir! Kita jujur, percaya, dan taat; kita menjadi rumah doa. Kita mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Ia sanggup memelihara kitasecara ajaib di tengah kesulitan dunia sampai masa antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, bahkan sampai hidup kekal. Percayalah!
"Kelemahan apapun bawa kepada Tuhan malam ini. Saya senang sekali kalau membawa kelemahan dan kekurangan, saya pulang dengan lega. Datang membawa banyak masalah, tetapi kalau bisa menyerahkan kepada Tuhan, pulang lega. Bukan menyerahkan kelebihan--saya tidak ada kelebihan di hadapan Tuhan. Yang ada hanya kelemahan, kekurangan, dan kebutuhan. Serahkan kepada Tuhan, kita menjadi rumah doa, berseru dan berserah kepada Tuhan, dan Ia akan menolong kita semua."
- Lukas 23: 39-43
23:39.Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
23:40. Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41. Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42. Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43. Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
'Selamatkanlah diri-Mu dan kami!'= sarang penyamun; jahat sekali, sudah mau mati masih menuduh Tuhan terus.
Yang ketiga: penjahatyang sudah hancur, gagal, binasa tetapi bisa jujur--'Kita yang salah, Dia tidak salah'--, percaya, dan taat kepada Tuhan, sehingga pintu Firdaus terbukabagi dia--sekarang bagi kita.
'Engkau datang sebagai Raja'= jujur dan percaya sama dengan menyembah Yesus Sang Raja dengan: Haleluya. Tuhan akan membuka pintu Firdaus, artinya: Dia mampu menyucikan dan mengubahkankita dari penjahat menjadi imam dan raja--penghuni Firdaus adalah imam dan raja.
Dan saat Tuhan datang kembali kita disempurnakan, menjadi mempelai wanita sorga yang siap menyambut kedatangan-Nya kedua kali, sampai masuk Firdaus dan Yerusalem baru.
Apa keadaan, kelemahan, dan kekurangan kita? Mungkin sudah gagal, malu seperti penjahat ini. Serahkan pada Tuhan! Dia akan menyucikan dan mengubahkan kita semua.
Seperti janda Sarfat, tidak bisa apa-apa dan menghadapi krisis, ulurkan tangan pada Tuhan. Serahkan kekurangan dan kelemahan kita kepada Tuhan!
Nikah dan penyakit, serahkan juga kepada Tuhan!
Tuhan tolong kita sampai kita benar-benar menjadi mempelai-Nya yang dimeteraikan oleh Tuhan, dan tidak bisa diganggu gugat oleh apapun.
Membawa kelemahan dan kekurangan, itulah rumah doa.
Utarakan semua kepada Tuhan! Semua bisa menjadi rumah doa. Kita hanya menunjukkan kekurangan dan kelemahan kita. Kita jujur, percaya, dan taat.
Kalau berhasil, sudah indah, tetaplah menjadi rumah doa; mengucap syukur kepada Tuhan. Menunjukkan kekurangan dan kelemahan, tetapi Tuhan masih menolong dan memberkati, itu yang menggairahkan kita untuk menyembah Dia. Yang belum tertolong, menggairahkan kita juga untuk menyembah Dia. Dia tahu keadaan kita sampai kedalaman hati masing-masing.
Kaum muda, Tuhan tahu kebutuhan dan masa depanmu!
Mungkin suami tidak tahu, isteri tidak tahu, anak tidak tahu, orang tua tidak tahu, tetapi Tuhan tahu keadaan kita masing-masing. Tuhan tidak pernah menipu kita semua. Perjamuan suci adalah bukti Dia tidak menipu kita. Semua Dia serahkan kepada kita; sorga Dia serahkan, semua Dia tinggalkan, sampai nyawa-Nya diserahkan untuk kita. Tidak ada alasan untuk putus asa dan kecewa baik dalam perkara jasmani, nikah dan buah nikah, dan rohani. Penjahatpun ditolong Tuhan.
Mari, kita disucikan dan diubahkan malam ini. Tuhan tolong semuanya, kemustahilan dihapus oleh darah Yesus, bahkan Dia mampu menyempurnakan kita.
Rumah doa yang dilihat Tuhan malam ini; kejujuran, keyakinan, dan ketaatan kita, itu sudah cukup. Tuhan tidak bisa menahan diri untuk menghapus kemustahilan bagi kita semua.
Bukan hanya sampai di dunia, tetapi sampai nanti kita terlepas dari dunia ini. Kita bertemu Tuhan di awan-awan yang permai. Kita berdoa, semoga satu keluarga kita bersama-sama semua, tidak ada yang ketinggalan. Rumah doa akan dijawab oleh Tuhan.
Tuhan memberkati.