Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada pada kitab Wahyu 2-3, tentang 7 jemaat bangsa kafir yang mengalami penyucian terakhir, supaya bisa sempurna (diterangkan mulai dariIbadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).

Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA(diterangkan mulai dariIbadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015). Ini adalah jemaat yang terakhir--jemaat ketujuh. Ini menunjuk pada keadaan jemaat akhir zaman--kita semua.

Wahyu 3: 21-22
3:21.
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."


JANJI TUHANkepada jemaat Laodikia--kita semua--yang menang bersama Yesus, yaitu duduk bersanding bersama Yesus di takhta sorga (takhta Yerusalem baru) selama-lamanya; artinya mempelai wanita--kita--duduk bersanding dengan Mempelai Pria Sorga--Yesus--di takhta sorga/Yerusalem baru.

Ini adalah tujuan utama kita mengikut melayani Yesus. Kalau tidak sampai duduk di takhta, maka semua yang kita peroleh menjadi sia-sia.

Hubungan Mempelai Pria dan mempelai wanita adalah HUBUNGAN KASIHyang tidak terpisahkan selamanya; sebab kasih itu kekal. Dalam Tabernakel, kasih Allah digambarkan dengan 2 loh batu.
Jadi, jika kita mau duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga, maka kita mutlak memiliki kasih Allah--2 loh batu.

Dua loh batu terdiri dari 2 bagian:

  1. Loh batu pertama:
    berisi 4 hukum, yaitu mengasihi TUHAN dengan segenap tubuh, jiwa, roh kita; mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu.

  2. Loh batu kedua:
    berisi 6 hukum, yaitu mengasihi sesama seperti diri sendiri.
    Angka 6 = manusia.

Tadi malam kita sudah pelajari secara umum (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 06 Desember 2015). Sekarang kita akan pelajari satu persatu.

AD.1:LOH BATU PERTAMA.
Yaitu mengasihi TUHAN dengan segenap tubuh, jiwa roh kita = mengasihi TUHAN lebih dari semua.
Praktiknya:

  1. Mazmur 97: 10-11
    97:10. Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.
    97:11. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati.

    Praktik mengasihi TUHAN yang pertama: 'bencilah kejahatan' = membenci kejahatan/membenci dosa.

    Kalau mengasihi dosa/mempertahankan dosa, berarti membenci TUHAN.

    Amsal 6: 16-19
    6:16. Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkarayang menjadi kekejian bagi hati-Nya:
    6:17.
    mata sombong(1), lidah dusta(2), tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah(3),
    6:18.
    hati yang membuat rencana-rencana yang jahat(4), kaki yang segera lari menuju kejahatan(5),
    6:19.
    seorang saksi dusta(6)yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara(7).

    (terjemahan lama)
    6:17. mata yang angkuh, dan
    lidah yang bercabang, dan tangan yang menumpahkan darah orang yang tiada bersalah,

    7 dosa yang dibenci oleh TUHANdan kita harus membencinya juga, yaitu:

    • Mata sombong/angkuh: mengandalkan/membanggakan sesuatu di dunia lebih dari TUHAN--meremehkan TUHAN--, dan meremehkan sesama.
    • Lidah dusta--dalam alkitab terjemahan lama disebut 'lidah bercabang', ini lidahnya ular. Artinya:

      1. suka berubah-ubah dalam perkataan; perkataannya tidak bisa dipertanggungjawabkan--sebentar bilang: Boleh, sebentar lagi bilang: Tidak boleh.

      2. suka berubah-ubah dalam firman pengajaran--tidak bisa dipertanggungjawabkan juga.
        Sesuai situasi dan kondisi, kalau situasinya baik, bilang: Boleh; kalau situasinya tidak baik, bilang: Tidak boleh.

    • Tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah= tidak adil.
      Karena matanya sombong--meremehkan TUHAN dan sesama--akhirnya menjadi tidak adil, sebab merasa dia yang paling benar. Orang yang tidak adil, tidak mewarisi kerajaan sorga; disamakan dengan orang cabul (1 Korintus 6:9-10).

    • Hati yang membuat rencana-rencana yang jahat.
      Ketujuh dosa yang dibenci TUHAN, bagaikan pelita dengan 7 lampu--1 pokok dengan 6 cabang. Batang/pokoknya adalah hati.

      Hati adalah sumber/pokok kehidupan kita. Ini yang menentukan hidup kita bahagia atau tidak; ke sorga atau neraka. Oleh sebab itu, kita harus menjaga supaya hati selalu tulus. Kalau hatinya tulus, maka 6 cabang yang lain juga baik.

      Hati yang tulus = hati yang lurus/rata--tidak berbukit, berlembah, dan berkelok-kelok. Ini adalah landasan yang kuatuntuk menerima berkat dari TUHAN, juga landasan yang kuat untuk diorbitkan oleh TUHAN--dipakai oleh TUHAN.
      Bukan manusia yang mengorbitkan kita--kalau diorbitkan manusia, maka sebentar lagi kita jatuh.

    • Kaki yang segera lari menuju kejahatan = perjalanan hidup yang jahat.
    • Seorang saksi dusta = berdusta.
    • Menimbulkan pertengkaran saudara = orang yang menimbulkan pertengkaran.
      Dalam istilah sehari-hari, disebut sebagai trouble maker. Tidak ada masalah menjadi ada masalah, masalah kecil menjadi masalah besar. Mengapa? Karena gosip-gosip.

      Mari, pertengkaran harus diselesaikan.

      1. Kalau bertengkar karena kesalahan/dosa, maka harus diselesaikan lewat berdamai. Jangan dibiarkan! Kalau dibiarkan, pelita akan padam.

      2. Kalau perselisihan karena firman pengajaran, harus kembali ke alkitab. Mengenai apa saja--mengenai keuangan, pelayanan, nikah, pekerjaan, baptisan--tinggal baca saja ayat-ayatnya.

        Jangan menambah dan mengurangi firman! Kalau menambah dan mengurangi firman, akan menjadi seperti Hawa dan telanjang.

    Kalau kita mengasihi/mempertahankan salah satu dari 7 dosaini atau semuanya, berarti kita membenci TUHAN. Akibatnya: pelitanya padam.
    Kalau pelita padam, maka kita hidup dalam kegelapan dosa--perkataan dan perbuatannya dosa/gelap--, kutukan, dan kebinasaan.

    "Orang yang hidup dalam kegelapan hidupnya susah, sekalipun uangnya banyak. Mau berjalan, malah menabrak sana-sini, tersandung dan jatuh."

    Tetapi kalau membenci 7 dosa, sama dengan mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu, maka hasilnya: pelita menyala.
    Kalau pelita menyala, maka kita bisa menghasilkan perbuatan yang benar dan baik (perbuatan kebajikan).

    Harus benar dahulu, baru baik. Jangan terkecoh! Kalau hanya baik saja, satu waktu kita bisa terkecoh; dan kita akan menyesal luar biasa.

    "Hati-hati, kaum muda! Dalam berpacaran, jangan melihat baiknya dahulu. Kalau hanya baik tetapi tidak benar, maka satu waktu saudara akan betul-betul hancur. Harus benar dulu; kalau benar pasti baik sekalipun terlihat keras/tidak baik. Semuanya juga, termasuk kami hamba TUHAN. Jangan hanya melihat baiknya! Kita akan terkecoh! Tetapi kita harus melihat benarnya dulu."

    Perbuatan kebajikan artinya bisa memberiuntuk sesama yang membutuhkan.

    Kalau pelita tetap menyala, hasilnya:

    • Kita dilindungi dan dipelihara oleh TUHANuntuk menghadapi kesulitan, kejahatan, kenajisan, kedurhakaan di dalam dunia. Sampai puncaknya, kita dilindungi dan dipelihara dari antikris yang berkuasa selama 3,5 tahun di bumi.

      Antikris adalah puncak kegelapan di dunia, yang hanya bisa dihadapi dengan terang. Tidak bisa dihadapi dengan uang dan lain-lain, sebab dia yang menguasai semuanya.

    • Kita mengalami sukacita dari sorga.
      Mazmur 97: 11
      97:11. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacitabagi orang-orang yang tulus hati.

      Kalau hati tulus, otomatis semua menjadi baik; yaitu perbuatan dan perkataan kita juga baik.

    • Kita menerima pakaian putih berkilau-kilauan; PAKAIAN MEMPELAI--sukacita mempelai--, sehingga tidak telanjang.

      Wahyu 19: 8
      19:8. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halusyang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benardari orang-orang kudus.)

      (terjemahan lama)
      19:8. Maka dikaruniakanlah kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan kain kasa halus yang bercahaya dan bersih; karena kain kasa halus itulah ibarat
      segala kebajikanorang-orang suci itu."

      'segala kebajikan' = perbuatan kebajikan akan menjadi pakaian putih berkilau-kilauan/pakaian mempelai--sukacita mempelai.

      Hari-hari ini kita harus mulai mengalami sukacita mempelai. Kalau hari-hari ini hanya mengalami kesusahan bahkan semakin susah, bagaimana mau duduk bersanding dengan Yesus? Ini semua memuncak. Kita mulai mengalami kesukaan, semakin meninggalkan dosa-dosa--lebih mengasihi TUHAN--, maka kita lebih bersukacita; pelita semakin terang. Sampai kita betul-betul tiba di takhta sorga dan menerima sukacita sorga.

      Begitu juga dengan pakaian/perbuatan kita. Mulai dengan pakaian putih--perbuatan kebajikan; bukan perbuatan sia-sia, jahat, najis--, sampai pakaian putih berkilau-kilauan. Kita siap untuk duduk bersanding di takhta sorga.

  2. Yakobus 1: 12
    1:12. Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

    Praktik mengasihi TUHAN yang kedua: tahan uji.

    Kalau kecewa, putus asa, dan bangga, berarti tidak ada kasih. Saat belum diberkati, kita kecewa; tetapi saat diberkati, kita melupakan TUHAN. Bangga dengan berkat, sedangkan TUHAN mengetok pintu di luar--seperti jemaat Laodikia. Di dalam gereja yang dibicarakan hanya berkat jasmani, tetapi TUHAN di luar. Buktinya: tidak ada pembukaan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan dosa-dosa.

    Ada 3 macam tahan uji:

    • Yang pertama: tahan uji menghadapi angin kencang, yaitu menghadapi ajaran-ajaran palsu dan gosip-gosip yang tidak benar.
      Hati-hati dengan gosip yang tidak benar! Saat angin bertiup kencang, banyak pohon yang roboh; begitu juga kalau mendengar gosip/ajaran lain, banyak orang yang lemah dan gugur dari iman.

      Kalau mengasihi TUHAN, kita tahan uji. Saat mendengar gosip, tunggu dulu.

      "Kalau mendengar gosip dan kita tidak terganggu, sebut: 'Darah Yesus, itu tidak ada.' Tetapi kalau terganggu karena itu menyangkut orang lain, tanyakan. Tidak masalah.Supaya kita tahan uji menghadapi angin kencang."

      2 Tesalonika 2: 15
      2:15. Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglahpada ajaran-ajaran yang kamu terimadari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.

      Tahan uji menghadapi angin kencang, artinya:

      1. Tetap berpegang teguh pada firman pengajaran benar, yang sudah kita terima; baik secara lisan maupun tulisan.

        "Dulu, pemberitaan firman hanya 2 macam saja, yaitu secara lisan--firman TUHAN diberitakan secara langsung oleh rasul Paulus-- dan tulisan--melalui surat yang ditulis sendiri oleh rasul Paulus. Sekarang bertambah, dari lisan dan tulisan menjadi lewat kaset. Zaman Pendeta In Juwono (tahun '70-'80an), lewat kaset. Lalu zaman Pendeta Pong, lewat CD; terakhir saat menjelang beliau meninggal, baru menjadi VCD. Juga waktu itu sudah bisa lewat internet, tetapi hanya berupa tulisan. Saya salah satu yang diberi pesan oleh beliau: 'Kamu pasang internet di Malang. Tugasmu menjawab pertanyaan-pertanyaan.' Jadi, kalau ada orang yang membuka website, lalu tidak mengerti firman, bisa bertanya pada saya--bukan untuk berdebat. Akhirnya, sesudah beliau meninggal, entah dikelola bagaimana, tiba-tiba muncul kaset dan VCD. Saya tidak menyuruh, tetapi muncul dengan sendirinya. Akhirnya sampai sekarang, ada siaran langsung dan siaran tunda."

        Kuasa Roh Kudus tidak bisa dibatasi oleh apapun di dunia--tempat, waktu, dan jarak. Di dunia saja, sekarang semua disiarkan secara langsung; ada kuliah online dan sebagainya. Itu kekuatan manusia, tetapi kekuatan Roh Kudus lebih dari itu.

        Asalkan firman diurapi Roh Kudus, mau disampaikan dalam bentuk apa saja, Roh Kudus mampu menolong kita untuk bisa mengerti, percaya sampai menerima firman--firman menjamah hati kita.

        "Dan banyak buktinya. Justru kalau saya bersaksi, kita yang di sini jangan kalah! Orang yang mengikuti ibadah lewat siaran langsung, kalau ada gangguan mereka sampai berdoa dan menangis. Yang di sini hati-hati! Jangan-jangan mengantuk saat mendengar firman malah senang. Jangan dihina, sebab mereka lebih sungguh-sungguh. Ada orang dari Bekasi yang mendengar secara dobel. Karena jaringan internet di daerahnya kurang bagus, maka dia juga meminta kiriman VCD. Jadi, selain ikut siaran langsung, dia mendengar ulang lewat rekaman VCD. Kita yang di sini, kalau disuruh mengulang jangan-jangan bilang: 'Tidak ada waktu.' Dulu hanya dalam bentuk lisan dan tulisan. Tetapi sekarang ada dalam bentuk kaset, CD, VCD, DVD, siaran langsung, siaran tunda; dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Sebenarnya ada juga yang belajar bahasa Jerman dan Mandarin, tetapi belum ada keberanian menerjemahkan. Tetapi saya berharap nanti bisa menggunakan semua bahasa, supaya di mana-mana bisa terjangkau."

        Yang penting, firman harus dalam urapan Roh Kudus, sehingga Roh Kudus bisa sampai ke kedalaman hati kita. Orang yang menulis alkitab sudah lama meninggal; tetapi kalau kita baca, firman masih tetap hidup karena dalam urapan Roh Kudus.

        "Saya sering mendengar kasetnya Om Yo dan Om Pong, lalu ada orang yang menegor saya: 'Orangnya sudah lama meninggal, kok masih didengar kasetnya? Sudah tidak ada itu.' Saya hanya bilang: 'Kalau begitu, saya minta alkitabmu saja. Saya ambil, karena yang menuliskan alkitab lebih dulu meninggal dari pada Om Yo dan Om Pong.' Dia heran."

      2. Tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang sudah menjadi pengalaman hidup kita; yang sudah pernah kita saksikan--kita ditolong dan diubahkan.
        Firman yang menjadi pengalaman menjadi pijakan bagi kita; seperti orang naik tangga.

        Dulu punya pengalaman apa, sekarang meningkat; terus meningkat sampai kesempurnaan.

        'ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami' artinya:

        1. Bukan kesombongan, tetapi merupakan keyakinan pastidari rasul Paulus--berani bertanggungjawab di hadapan TUHAN dan sesama--, bahwa apa yang dia beritakan adalah sesuai dengan alkitab; sesuai dengan kebenaran dari TUHAN.

          Kalau ada orang bertanya: 'Yang lain bagaimana, Om?' Itu terserah.

        2. Juga merupakan keyakinan pastibagi kita, bahwa apa yang kita terima dari hamba TUHAN, itu adalah kebenaran; sesuai dengan alkitab. Kita tidak akan terganggu.

        "Seperti kita waktu sekolah dulu. Kita bersekolah di sekolah A, tidak mungkin kita mengurus sekolah yang lain. Yang penting, kita bisa lulus."

        Begitu juga rasul Paulus, dia menyampaikan firman dengan yakin; dan kita menerima firman dengan yakin, sehingga kita tidak bisa digoncangkan oleh apapun juga. TUHAN menolong kita semua.

    • Yang kedua: tahan uji menghadapi hujan lebatyaitu menghadapi pencobaan, masalah di segala bidang--ekonomi, kesehatan, dosa-dosa sampai puncaknya dosa, bahkan masalah yang mustahil.

      Tahan uji menghadapi hujan lebat, artinya:

      1. tetap percaya dan berharap hanya kepada TUHAN--jangan berharap yang lain!
      2. tetap mengucap syukur kepada TUHAN--tidak kecewa, putus asa, dan bangga; tetap hidup benar dan suci.
        Contohnya Yusuf. Mau diapakan saja, dia tetap hidup benar dan suci, tidak mau jatuh dalam dosa.

      3. tetap setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.

      Setan melancarkan hujan lebat--pencobaan, masalah secara jasmani rohani dan dosa--, maksudnya adalah supaya kita berhenti--tidak setia dalam ibadah pelayanan bahkan tinggalkan ibadah pelayanan; bagaikan rumah yang atapnya roboh.
      Akibatnya roh jahat dan roh najis masuk; ular, angin, apa saja bisa masuk. Kehidupan semacam ini akan hancur dan tidak bisa ditolong.

      Tetapi selama kita masih bisa beribadah kepada TUHANdan mendengar firman, sehancur apapun masih bisa ditolong. Kalau ada anak muda atau suami yang hidupnya hancur-hancuran, mari dibawa untuk mendengar firman.
      Sebaliknya, sebaik dan sehebat apapun orang itu baik secara jasmani dan rohani, tetapi kalau sudah tidak setia dan tinggalkan ibadah pelayanan, maka hidupnya sudah hancur dan tidak bisa ditolong.

    • Yang ketiga: tahan uji menghadapi banjir besar--antikris.
      Artinya: tahan uji menghadapi kebencian, fitnah, aniaya.

      Sekarang, kita memang harus menghadapi kebencian, difitnah, dijelek-jelekkan bahkan dianiaya. Aniaya bentuknya bermacam-macam. Dalam alkitab memang disebutkan orang yang mau beribadah kepada TUHAN harus menghadapi aniaya.

      Tahan uji menghadapi banjir, artinya berdiam diri, tidak membela diri tetapi mengoreksi diri; sama dengan berdoa menyembah kepada TUHAN.

      Seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego saat menghadapi api yang dipanaskan 7 kali; mereka tidak melawan dan tidak memberi jawab apapun kepada raja, karena dijawabpun tetap salah (Daniel 3: 16-18).
      Kalau kita berdoa dan menyembah kepada TUHAN, maka TUHAN yang membela.

    Hasil tahan ujimenghadapi ajaran palsu, pencobaan dan antikris:
    Yakobus 1: 12
    1:12. Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupanyang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.


    • Hasil pertama: mengalami kebahagiaan sorga.
    • Hasil kedua: menerima mahkota kehidupan/MAKHOTA MEMPELAI.

    Tadi, syarat untuk duduk di takhta sorga adalah harus memiliki pakaian mempelai; juga harus memiliki makhota mempelai.
    Biarlah malam ini kita mohon kepada TUHAN, supaya bisa mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu--dengan segenap tubuh, jiwa, roh kita. Bukan berarti tidak boleh kuliah dan lain-lain. Silakan kuliah yang keras, tetapi kita mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu.

    Kalau diperhadapkan antara memilih TUHAN atau sesuatu, tetap pilih TUHAN. Jangan salah! Kalau memilih sesuatu, maka satu waktu 'sesuatu' yang kita pilih akan mengecewakan kita dan membinasakan.

    Mari, pilih TUHAN. Mungkin berat bagi daging, tetapi TUHAN menyediakan kebahagiaan sorga, pemeliharaan, perlindungan; dan TUHAN juga menyediakan pakaian mempelai dan makhota mempelai.

  3. Yohanes 14: 15
    14:15. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

    Praktik mengasihi TUHAN yang ketiga: taat dengar-dengaran kepada perintah TUHAN/firman pengajaran benar.

    Perintah TUHAN adalah perintah/firman yang keluar dari mulut TUHAN; sama dengan firman pengajaran benar, yaitu firman yang dibukakan rahasianya--ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.

    Prosessupaya bisa taat dengar-dengaran:

    • Mazmur 119: 20
      119:20. Hancur jiwakukarena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.

      Proses yang pertama: mendengarfirman dengan hancur hati--dengan kerinduan dan kebutuhan yang sangat--, seperti bayi yang merindu air susu yang murni dan rohani--bayi yang merindu air susu hanya menangis--; kita bangsa kafir seperti anjing menjilat remah-remah roti--sampai tidak tersisa.

      Saat menghadapi masalah dan lain-lain, kita harus betul-betul rindu mendengar firman. Karena hanya firman yang mampu menjawab semua.
      Kita mendengar firman bukan tertawa-tawa, tetapi harus pedang yang menusuk, yang membuat kita hancur hati.

    • Mazmur 119: 15-16
      119:15. Aku hendak merenungkantitah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu.
      119:16. Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan.

      Proses yang kedua: 'merenungkan'/memikirkan = kita bisa mengertifirman pengajaran benar.
      Kalau mendengar firman dengan sungguh-sungguh, pasti bisa mengerti firman.

      Mengerti firman = firman pengajaran benar ditulis pada akal budi/pikiran/dahi kita. Mendengar firman dengan sungguh-sungguh sampai mengerti firman, berarti mengasihi TUHAN dengan segenap jiwakita.

    • Mazmur 119: 11
      119:11. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

      Proses yang ketiga: kita percayapada firman pengajaran benar, sehingga menjadi iman di dalam hati; firman ditulis di hati.

      Buktinya: kita tidak berbuat dosa. Ini sama dengan mengasihi TUHAN dengan segenap rohkita.

    • Mazmur 119: 4
      119:4. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegangdengan sungguh-sungguh.

      Proses yang keempat:'dipegang' = mempraktikkanfirman pengajaran benar = firman ditulis di tangan.

      Taat dengar-dengaran/mempraktikkan firman pengajaran benar sama dengan mengasihi TUHAN dengan segenap tubuh, jiwa, roh kita.

Jadi, orang yang membenci dosa, orang yang tahan uji dan taat dengar-dengaran kepada firman pengajaran benar adalah mengasihi TUHAN dengan segenap tubuh, jiwa dan roh.
Ini orang yang memiliki 2 loh batu dan bisa duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga.

Taat dengar-dengaran kepada firman TUHAN = mengulurkan 2 tangan kepada TUHAN dan menyerah sepenuh pada TUHAN ('Terserah Kau, TUHAN'); termasuk menyembah TUHAN.
Contoh:

  • Abraham yang disuruh mempersembahkan Ishak.
  • Janda Sarfat yang disuruh membuat roti terlebih dahulu untuk TUHAN.

Maka TUHAN mengulurkan tangan kuasa-Nya kepada kita dan kita mengalami kuasa TUHAN.

Hasilnya
:

  1. Ulangan 28: 1-4, 8
    28:1. "Jika engkau baik-baik mendengarkansuara TUHAN, Allahmu, dan melakukandengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
    28:2. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
    28:3. Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang.
    28:4. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu
    28:8.
    TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmudi dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

    Hasil yang pertama: kalau taat pada perintah TUHAN, maka TUHAN memerintahkan berkat kepada kita--kuasa pemeliharaan TUHAN secara ajaib.

    Kalau TUHAN yang memerintahkan berkat, maka tidak bergantung pada waktu, tempat, situasi dan kondisi. Mungkin toko kita tidak strategis tempatnya, tetapi bisa diberkati. Berkat TUHAN akan datang kapan saja dan di mana saja.

    Hanya manusia, yang tidak taat pada perintah TUHAN. Ciptaan TUHAN yang lain, bisa taat; angin ribut bisa diteduhkan oleh Yesus; ikan yang menelan Yunus, TUHAN menyuruh supaya memuntahkan Yunus, dia muntahkan.

    Kita juga dipelihara secara rohani, artinya ada damai sejahtera. Kalau taat, maka ada damai sejahtera, semua enak dan ringan.

    "Suami yang taat, tidak ada ketakutan saat pulang ke rumah. Kalau tidak taat, mungkin sambil menyetir, memikirkan alasan apa ke isteri. Anak-anak juga. Seperti saya dulu, papa saya bilang: 'Jangan keluar!' Tetapi saya keluar, ketika pulang, bingung mau alasan apa, mau masuk lewat mana. Kalau tidak taat, maka angin dan gelombang yang datang."

    Menjelang kedatangan TUHAN kedua kali, kita harus menjaga damai sejahtera. Hidup kita harus semakin enak dan ringan; itu artinya kita semakin naik. Kalau semakin berat, berarti menuju ke lembah.

    Semakin enak dan ringan bukan berarti gaji semakin besar, tetapi semakin damai. Secara rohani, kita lebih dekat dengan awan-awan yang permai. Semakin damai, semakin damai. Sampai satu waktu kita berada di awan-awan yang permai, bahkan berada di takhta sorga.

  2. Keluaran 15: 26
    15:26. firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkansuara TUHAN, Allahmu, dan melakukanapa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau."

    'Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau' = kita berhadapan dengan Yehova Rapha.

    Hasil yang kedua: kita mengalami kuasa kesembuhan, sehingga kita mengalami kesehatan secara jasmani--bisa beribadah melayani TUHAN. Kesehatan jasmani bukan berarti bisa makan ini itu; itu kesehatan dari dunia.

    "Bagi saya, sehat secara jasmani adalah kalau bisa beribadah. Di Malang ada seorang ibu yang pada tanggal 5 Desember lalu berulang tahun yang ke-95. Dia datang beribadah setiap Selasa, Kamis dan Minggu. Setiap selesai ibadah, dia bersalaman dengan saya, dia berkata: 'Pak Wi, tulang saya keropos.' Saya bilang: 'Tidak apa-apa, Tante. Yang penting bisa berjalan, bisa beribadah.' Nanti kalau bertemu lagi, dia berkata: 'Kaki saya begini..' Saya bilang, 'Tidak apa-apa.' Jadi, sehat secara jasmani itu relatif."

    Juga kesehatan secara rohani. Artinya TUHAN melindungi kita dari dosa-dosa--kalau berbuat dosa, berarti rohani kita sakit--, yaitu:

    • TUHAN menyucikan kita dari dosa masa lalu--beban di belakang--lewat pengampunan oleh darah Yesus.
      Kalau sudah tidak berbuat dosa, berarti kita sudah diampuni dan rohani kita sehat; tetapi kalau terus mengulangi dosa, berarti rohani kita sakit.

    • TUHAN memberikan kekuatan pada kita untuk menolak dosa yang akan datang--yang mau masuk lagi dalam kehidupan kita--, sampai tidak ada dosa lagi.

      Dosa a, kita tidak mau lagi. Dosa b, kita tidak mau lagi; sampai dosa z, kita sudah diampuni, maka sudah tidak ada dosa lagi. Satu waktu kita menjadi sempurna, tidak bercacat cela.
      Sempurna artinya

      1. hati nurani--diri sendiri--tidak menuduh kita lagi,
      2. setan tidak bisa mendakwa kita--untuk menjatuhkan kita--dan kita tidak bisa mendakwa orang lain,
      3. TUHAN tidak dapat menunjuk dosa kita lagi lewat apapun. Sekarang, TUHAN masih bisa menunjuk dosa kita lewat firman, supaya kita ditolong.

  3. Yohanes 21: 3, 6
    21:3. Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
    21:6. Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi
    karena banyaknya ikan.

    Petrus dan kawan-kawannya tidak taat, yaitu kembali menjadi penjala ikan. Akibatnya, Petrus gagal total dan telanjang. Lalu siang hari, TUHAN menyuruh Petrus menebarkan jala di sebelah kanan perahu. Petrus bisa langsung taat, sekalipun logika dan perasaannya tidak bisa menerima; sebab sudah semalam-malaman mereka mencoba menangkap ikan. Tetapi karena taat, maka Petrus mendapat ikan; dari tidak ada ikan menjadi ada banyak ikan.

    Hasil yang ketiga: ada kuasa penciptaanuntuk menjadikan yang tidak ada menjadi ada.

    TUHAN sudah menciptakan langit dan bumi beserta isinya, juga menciptakan manusia yang sama mulia dengan TUHAN. Tetapi karena manusia tidak taat sehingga jatuh ke dalam dosa, maka manusia kehilangan rupa dan gambar Allah. Yang ada gambar setan, dan manusia diusir dari Taman Eden menuju ke dunia.

    Sekarang kalau kita mau taat, maka kita akan diciptakan kembali, supaya menjadi segambar dengan TUHAN; seperti ciptaan semula.

    Kuasa penciptaan secara rohani, yaitu pembaharuandari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--segambar dengan Allah Tritunggal. Ini mujizat yang terbesar.

    Yohanes 14: 15-17, 21-23
    14:15. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
    14:16. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
    14:17. yaitu
    Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
    14:21. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan
    Akupun akan mengasihi diadan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
    14:22. Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: "TUHAN, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?"
    14:23. Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan
    Bapa-Ku akan mengasihi diadan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.

    Kalau kita taat, maka:

    • 'Roh Kebenaran diam di dalam kamu' = Allah Roh Kudus dicurahkan kepada kita.
    • 'Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya' = Allah Anak ada di dalam kita.
    • 'Bapa-Ku akan mengasihi dia diam bersama-sama dengan dia' = Allah Bapa ada di dalam kita.

    Jika kita taat, maka kita diciptakan menjadi sama mulia dengan TUHAN--menjadi ciptaan semula--; kembali pada gambar Allah Tritunggal.

    Wujud kembali pada gambar Allah Tritunggal adalah memiliki 9 buah-buah Roh:
    Galatia 5: 22-23
    5:22. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
    5:23. kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.


    • Kasih, suka cita, damai sejahtera: gambar Allah Bapa = TUHAN.
    • Kesabaran, kemurahan, kebaikan: gambar Anak Allah = Yesus.
    • Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri: gambar Allah Roh Kudus = Kristus.

    Kita dikembalikan pada gambar Allah Tritunggal--TUHAN Yesus Kristus-- sedikit demi sedikit; mulai dari kasih, sukacita, damai sejahtera, sampai penguasaan diri.
    Kalau kuasa penciptaan secara rohani terjadi, maka kuasa penciptaan secara jasmani juga kita alami; tidak ada menjadi ada, mustahil menjadi tidak mustahil, semua masalah diselesaikan oleh TUHAN.

    Semakin kita diubahkan, gambar Allah Tritunggal semakin jelas, dan mujizat jasmani semakin jelas.

    Jangan takut! Yang tidak ada menjadi ada. Mungkin kita dari nol, tidak apa-apa. Petrus tidak menangkap apa-apa; tidak bisa apa-apa dengan kepandaian, kekuatan, dan pengalamannya. Tetapi lewat ketaatan, tangan TUHAN yang bekerja dengan kuasa penciptaan.

    Seringkali kita diizinkan gagal total; tidak mendapat apa-apa. Mungkin dalam pekerjaan, kita menerima gaji, tetapi tiba-tiba ada kebutuhan sampai tidak ada sedikitpun gaji yang tersisa, malah kurang. Yang punya toko, benar-benar sepi, tidak ada barng yang keluar sama sekali. Memang diizinkan terjadi. Maksudnya supaya kita tidak bergantung kepada sesuatu di dunia, tetapi kita bergantung pada tangan TUHANdengan kuasa penciptaan.

    Jika TUHAN datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria sorga, kita yang sudah sempurna dan sama mulia dengan Yesus akan menjadi mempelai wanita yang siap sedia. Kita terangkat ke awan-awan yang permai, dan bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali dengan SUARA MEMPELAI, yaitu 'Haleluya!'.

    Sesudah itu masuk firdaus/kerajaan 1000 Tahun Damai, sesudah itu kita masuk Yerusalem baru. Kita duduk bersanding dengan Yesusdi takhta sorga selamanya.

    Wahyu 19: 6-7
    19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena TUHAN, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.


Mari serahkan hidup dalam tangan kuasa TUHAN. Jangan menggunakan kekuatan sendiri! Apapun yang terjadi, kita taat dengar-dengaran, sehingga ada tangan TUHAN yang selalu diulurkan.

Membenci dosa = ada pakaian putih.
Tahan uji = ada makhota.
Taat = ada kuasa penciptaan.

Sampai kita menjadi mempelai wanita TUHAN yang dapat menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, dengan suara mempelai: 'Haleluya!' Kita masuk ke Yerusalem baru, sampai duduk bersanding dengan Yeus di takhta sorga.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Agustus 2012 (Kamis Sore)
    ... darah-Nya yang mahal sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran. Wahyu dan dari Yesus Kristus Saksi yang setia yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--Sehebat apa pun manusia berdosa adalah ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Juni 2022 (Minggu Pagi)
    ... mengorbankan sesama untuk mendapatkan keinginannya sendiri. Contohnya adalah Yudas Iskariot sampai menjual Yesus untuk mendapatkan keinginan uang. Filipi - Tetapi dalam Tuhan Yesus kuharap segera mengirimkan Timotius kepadamu supaya tenang juga hatiku oleh kabar tentang hal ihwalmu. Karena tak ada seorang padaku yang sehati dan sepikir dengan dia dan yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 31 Oktober 2021 (Minggu Pagi)
    ... dan anak cicitnya demikianlah firman TUHAN. Aku akan membuat Babel menjadi milik landak dan menjadi air rawa-rawa dan kota itu akan Kusapu bersih dan Kupunahkan demikianlah firman TUHAN semesta alam. Kehidupan yang egois digambarkan sebagai rawa hanya menerima air tetapi tidak mengalirkannya hanya menerima berkat tetapi tidak mau memberi kepada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Agustus 2011 (Senin Sore)
    ... dupa emas. html ketekunan dalam Ibadah Doa persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya. Dengan macam ibadah ini ibadah kita tidak akan monoton. Didalam kandang penggembalaan kali Yesus tampil sebagai Gembala Yohanes . Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya Penampilan pertama Yesus sebagai Gembala Yesus tampil sebagai Gembala ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 April 2016 (Senin Sore)
    ... ke takhta Yerusalem baru--karena keras hati seperti nenek moyangnya di padang gurun. Praktik keras hati sampai bisa tersesat--kehilangan arah ke Yerusalem baru-- Matius - . Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata . Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita Mereka tidak membasuh ...
  • Ibadah Persekutuan Malang IV, 02 Agustus 2012 (Kamis Pagi)
    ... kandang penggembalaan kemudian diikuti jemaat sehingga kita semua terhitung oleh Tuhan. Selain itu pagi ini kita belajar bahwa bukti keberhasilan pemberitaan Kabar Mempelai adalah menggairahkan kita dan jemaat untuk menjadi imam-imam dan raja-raja yang turut dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna untuk kita dimiliki oleh Tuhan selamanya menjadi biji mata ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 17 Mei 2017 (Rabu Sore)
    ... lagi firman Allah yang membangkitkan-- sampai kebinasaan selamanya. Inilah kegerakan kuda hitam--kelaparan--yang akan terjadi seperti sudah terjadi di zaman Yusuf. Kita jaga Kering rohani mulai dari perkataan kering. Dunia kering tetapi hamba Tuhan pelayan Tuhan juga kering--perkataan sia-sia-- sampai mencari kepuasan di dunia--jatuh dalam dosa-- dan kepuasan dunia masuk dalam ...
  • Ibadah Doa Malang, 05 November 2020 (Kamis Sore)
    ... bapa pendusta. Mengandung kepahitan hati iri hati kebencian dendam dengki. Ester - . Karena kami hamba serta bangsa hamba telah terjual untuk dipunahkan dibunuh dan dibinasakan. Jikalau seandainya kami hanya dijual sebagai budak laki-laki dan perempuan niscaya hamba akan berdiam diri tetapi malapetaka ini tiada taranya di antara bencana yang menimpa ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 Juni 2018 (Kamis Sore)
    ... sesama. Maka kita akan mendapat pengampunan dan setelah diampuni tidak berbuat dosa lagi. Kita bisa hidup dalam kebenaran. Pujian dan syukur kepada Tuhan akan bernilai rohani jika dinaikkan oleh orang benar yaitu orang yang menyadari dosa-dosanya dan bertobat. Hasil memuji dan bersyukur kepada Tuhan dengan nilai rohani adalah hati damai ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 Oktober 2017 (Minggu Pagi)
    ... pada kehidupan Kristen yang aktif dan siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Jadi kita harus aktif dan siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai supaya kita bebas dari tiga macam maut. Jika ketinggalan saat Yesus datang kedua kali maka kita akan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.