Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai sejahtera dan bahagia TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 6, perikop: keenam meterai pertama dibuka. Ini berlanjut sampai Wahyu 8: 1-5 (meterai yang ketujuh dibuka).
Jadi Wahyu 6 adalah pembukaan enam meterai dan Wahyu 8: 1-5 pembukaan meterai ketujuh.
Ada tujuh meterai yang dibuka, artinya ada tujuh kali penghukuman oleh Allah Roh Kudus.

Dalam kitab Wahyu ada tiga kalitujuh penghukuman TUHANyang akan jatuh atas dunia akhir zaman:

  1. Wahyu 6 dan Wahyu 8: 1-5= tujuh kali penghukuman meteraioleh Allah Roh Kuduskarena manusia menolak pekerjaan Roh Kudus.
  2. Wahyu 8: 6-13=> bunyi sangkakala pertama sampai keempat; Wahyu 9: 1-12=> sangkakala kelima; Wahyu 9: 13-21=> sangkakala keenam; Wahyu 11: 15-19=> sangkakala ketujuh.
    Jika digabungkan: tujuh kali penghukuman sangkakalaoleh Anak Allahkarena manusia menolak Yesus, Anak Allah--menolak pekerjaan firman Allah.

  3. Wahyu 16: 1-21= tujuh kali penghukuman malapetaka--bokor--oleh Allah Bapa, karena manusia menolak pekerjaan kasih Allah.

Sesudah Wahyu 16: 1-21 (tujuh kali penghukuman Allah Bapa), akan disertai suara dari takhta sorga. Ini adalah penghukuman yang terakhir.

Wahyu 16: 17
16: 17. Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suarayang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."

'Sudah terlaksana' = sudah genap.

Pada saat malaikat ketujuh menumpahkan cawan penghukuman (malapetaka yang ketujuh), terdengar suara nyaring dari takhta sorga: 'Sudah terlaksana' atau 'Sudah genap.'
Berarti seluruh hukuman TUHAN atas dunia ini sudah digenapkan, yang memuncak pada kiamat--semuanya hancur, musnah--dan berakhir dengan hukuman di neraka selamanya.

Urusan kitaadalah bagaimana kita bisa terlepas dari tiga kali tujuh penghukuman TUHAN yang memuncak pada kiamat dan berakhir pada hukuman di neraka, sehingga kita bisa menyambut kedatangan TUHAN Yesus kedua kali di awan-awan yang permai untuk masuk Yerusalem baru--kekal selama-lamanya.

Tadi kegenapan hukuman Allah diakhiri dengan suara nyaring: 'Sudah genap' atau 'Sudah selesai' atau 'Sudah terlaksana.'
Jadi, supaya kita bisa terlepas dari tiga kali tujuh penghukuman, sekarang kita harus memperhatikan tiga kali suara: Sudah genap. Jangan sampai 'sudah genap' dalam penghukuman, tetapi 'sudah genap' di Yerusalem baru.

Ada tiga kali suara: 'Sudah genap', yang harus diperhatikan:

  1. Yohanes 19: 30
    19: 30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

    'Sudah selesai' = 'Sudah genap'.

    Suara: 'Sudah genap' yang pertama: di atas kayu salib (suara Yesus di atas kayu salib). Ini yang harus kita perhatikan.

    Begitu Yesus berseru: 'Sudah selesai,' lalu Ia mati.
    'berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya,' artinya: Yesus mati di kayu salib untuk:

    • Menyelesaikan dosa-dosa manusia--di kayu salib Ia meminum anggur asam bercampur empedu.
      Anggur asam bercampur empedu menunjuk pada dosa-dosa manusia.

    • Membaharuimanusia berdosa.

    Yohanes 19: 31-35
    19: 31. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
    19: 32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
    19: 33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

    19: 34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
    19: 35 Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.

    Di sini jelas, Yesus mati di kayu salib untuk menyelesaikan dosa/hidup lama dan untuk membaharui manusia berdosa, supaya bisa masuk Yerusalem baru; bisa menyambut kedatangan TUHAN.

    Bagaimana caranya?Yesus sudah mati dengan empat luka utama. Kalau belum mati akan dipatahkan kakinya. Seperti dua penjahat--di samping Yesus--belum mati, lalu kakinya dipatahkan, supaya cepat mati, dan mayatnya diturunkan untuk dikubur--pada hari Sabat tidak boleh ada mayat yang tergantung di kayu salib.
    Tetapi ketika dilihat kalau Yesus sudah mati, kaki-Nya tidak dipatahkan, tetapi lambung-Nya ditombak sehingga mengeluarkan darah dan air.

    Yesus sudah mati dengan empat luka utama---dua di tangan dan dua di kaki--, untuk menyelamatkan/menebus/menyelesaikan dosa-dosa bangsa Israel. Ini kasihTUHAN kepada bangsa Israel, umat pilihan TUHAN.
    Tetapi luka kelima sesudah Yesus mati--luka yang terbesar dan terdalam--di lambung Yesus yang mengeluarkan darah dan air, untuk menebus/menyelesaikan dosa-dosa/menyelamatkan bangsa kafir. Ini merupakan kemurahan/anugerahTUHAN yang besar kepada bangsa kafir; Yesus sudah mati tetapi masih ingat bangsa kafir.

    Jadi permulaan pembaharuan adalah darah dan air. Bangsa kafir harus menerima tanda darah dan air yang keluar dari lambung Yesus.

    • Tanda darahmenunjuk pada mezbah korban bakaran.
      Dulu binatang disembelih, dan mengeluarkan darah, lalu darahnya dioleskan di mezbah, disiramkan di bawah dan sebagainya; dagingnya dibakar untuk pengampunan dosa.

      Sekarang menujuk pada kurban Kristus di kayu salib. Tidak usah lagi membawa korban binatang, sebab sudah digenapkan oleh kurban Kristus di kayu salib.
      Suara: 'sudah genap' ini juga untuk menggenapkan korban-korban:

      • Mulai di Taman Eden, binatangnya tidak jelas. Ini untuk korban pendamaian Adam dan Hawa.
      • Di zaman bangsa Israel, binatangnya sudah jelas. Ini untuk memperdamaian atau menebus dosa bangsa Israel. Tetapi ini masih bayangan.
      • Akhirnya suara: 'sudah genap,' korban-korban sudah digenapkan oleh kurban Kristus.

      Jadi kurban Kristus adalah kegenapan dari korban-korban pendamaian sejak dari Taman Eden sampai zaman Israel.

      Tanda darah---mezbah korban bakaran--, sekarang artinya bertobat:

      • Berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN; mati terhadap dosa.
      • Mengampuni dosa orang lain dan melupakannya. Ini termasuk bertobat. Kalau tidak mengampuni, berarti tidak bertobat juga--hanya setengah.

      Jadi bertobat itu artinya dosa diselesaikan, baik dosanya sendiri--mengaku dan jangan diperbuat lagi--, maupun dosa orang lain--mengampuni dan jangan diingat.

    • Tanda air= baptisan air. Ini adalah permulaan pembaharuan: bagaimana manusia berdosa sesudah ditebus dan diampuni harus dibaharui, supaya bisa masuk Yerusalem baru.
      Tadi, bagaimana kita bisa bebas dari hukuman supaya bisa menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru.
      Caranya adalah perhatikan tiga kali suara: 'sudah genap'!
      Yang pertama: di kayu salib, itulah pembaharuan oleh darah dan air.

      Tanda air dalam Tabernakel menunjuk pada bejana pembasuhan, sekarang artinya baptisan air.
      Baptisan air yang benar, yaitu:

      • Kita dibaptis, seperti Yesus dibaptis.
      • Sesuai dengan kehendak Allah yaitu orang yang sudah mati terhadap dosa--bertobat--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, sehingga bangkit/keluar dari dalam air bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru; mengalami pembaharuan.

      Apa yang dibaharui? Hati.
      1 Petrus 3: 20-21
      3: 20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
      3: 21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
      baptisan-- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,

      Hati yang keras--hati yang cenderung jahat dan najis seperti pada zaman Nuh--dibaharui menjadi hati yang lembutseperti Yesus; hati yang tulus. Waktu Yesus keluar dari dalam air, langit terbuka, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya.
      Burung merpati merupakan gambaran dari hati yang tulus; hati yang diurapi oleh Roh Kudus.

      Hati yang tulus seperti merpati = hati yang jujur; hati nurani yang baik. Itu yang nomor satu.
      Jadi, kalau mau bebas dari tiga kali tujuh penghukuman sampai kiamat dan neraka, malah kita bisa menyambut kedatangan TUHAN kedua kali di awan yang permai dan masuk Yerusalem baru, nomor satu adalah pembaharuan hati. Seruan: 'sudah genap' di kayu salib, itu untuk pembaharuan hati nurani.

      Hati yang tulus; hati yang jujur, yaitu:

      • Mulai dari jujur soal pengajaran yang benar(jujur soal pribadi TUHAN).
        Ini tidak bisa ditawar lagi!

        Titus 2: 7
        2: 7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujurdan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

        Jujur atau tulus soal firman pengajaran yang benar (pribadi TUHAN):

        1. Kalau benar katakan: benar; kita dukung dan praktikkan. Kalau ada pengajaran yang benar, harus ikut berfellowship.
          Kalau tidak berfellowship, akan kering.

          Benar itu positif. Kalau kita berfellowshipdengan yang benar, akan bertambah kuat. Kalau positif dengan negatif, akan terbakar terus. Dalam matematika, positif (plus) dengan negatif (minus) sama dengan nol. Kalau listrik, akan terbakar terus.

        2. Kalau tidak benar katakan: tidak benar; kita tolak dengan tegas; hindari! Termasuk di sini harus diperiksa.

        Ujian ketulusan hatiseorang hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak TUHAN adalah soal pengajaran.
        Banyak yang tidak tulus, tadinya begini, nanti begitu dan sebagainya. Tadinya bilang: salah, nanti jadi benar. Bilang: benar, nanti jadi salah. Karena tidak tulus.

        Kalau hatinya sudah tulus, tidak bisa diganggu apapun. Kalau kita mau bebas dari penghukuman, hati harus tulus. Kita harus perhatikan 'sudah genap' di atas kayu salib, yaitu Yesus mati untuk menyelesaikan dosa dan membaharui manusia, baik untuk bangsa Israel maupun kafir.

        Pembaharuan dimulai dari baptisan air. Apa yang dibaharui? Hati nurani yang jahat menjadi hati nurani yang baik, mulai dari tulus dalam pengajaran.
        Kalau hatinya tulus, ia tidak akan berubah-ubah dari dahulu sampai selama-lamanya.

      • Pengertian jujur/tulus yang kedua: kalau sudah tulus soal TUHAN, kita bisa tulus kepada sesama.
        Ibrani 13 : 4
        13: 4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinandan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

        'Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan' = tulus/jujur soal perkawinan.

        Kalau mau masuk Yerusalem baru, hati harus tulus. Tulus soal pengajaran; pengajaran yang benar mari kita taati/praktikkan dan dukung (berfellowship), supaya kita bertambah kuat/teguh (pengajaran bertambah meningkat).
        Kalau tidak benar, hindari (bukan memusuhi, bukan menggosipkan).

        Kemudian tulus pada sesama, yaitu jujur soal nikah rumah tangga. Mulai dari tempat tidur harus jujur.
        Jujur di sini artinya: jangan mencemarkan tempat tidur; jangan ada dosa persundalan! Sebelum menikah--kaum muda, masa remaja--harus dijaga. Sesudah menikah juga dijaga--jaga kesucian nikah--, jangan ada perselingkuhan, pemaksaan dan sebagainya, sampai mencapai nikah yang sempurna.

      • Ibrani 13: 5
        13: 5 Janganlah kamu menjadi hamba uangdan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

        Pengertian jujur/tulus yang ketiga: jujur soal keuangan:

        1. Keuangan milik TUHAN (persepuluhan dan persembahan khusus), kembalikan!
        2. Keuangan milik sesama: dalam berdagang, hutang piutang harus jujur.
        3. Jujur soal milik sesama yang membutuhkan.
          TUHAN tuntut: Ketika Aku lapar kamu tidak memberi Aku makan, ketika Aku haus kamu tidak member Aku minum. Padahal ini milik kita, tetapi TUHAN titipkan.

          Di dalam berkat yang TUHAN berikan kepada kita, ada milik TUHAN (harus dikembalikan dengan jujur), tetapi juga ada milik sesama yang membutuhkan (juga harus dikembalikan dengan jujur).

      • Sampai jujur dalam segala hal.

      Permulaan pembaharuan(dasar pembaharuan) adalah hati yang tulus atau jujur--seperti merpati, seperti hatinya Yesus.Kalau dasarnya salah, tidak akan bisa dibangun (kalau dasarnya salah harus dibongkar).

      Kejujuran mulai dari soal pengajaran, soal tempat tidur--nikah--dan keuangan.

      Kalau sudah jujur, kita bisa menjadi rumah doa.
      Amsal 15: 8
      15: 8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujurdikenan-Nya.

      Kalau kita menjadi rumah doa, hasilnya:

      • TUHAN tidak akan pernah meninggalkan kita(Ibrani 13: 5: 'Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau').
      • TUHAN menjadi kepalaatas kehidupan dan rumah tangga kita.
      • Dia selalu menjawab doa kita, sehingga ada ketenangan, pertolongan dan pembelaan TUHAN (tidak usah membela diri).
        Mungkin kita dicurangi dalam pekerjaan (berdagang), saingan kita menjual barang palsu tetapi dibilang: barang asli, harganya lebih murah, kita tidak usah melawan: Saya akan lebih curang lagi Jangan!
        Berdoa dan tetap jujur!

        Mungkin kita difitnah, tidak usah melawan, tetapi kita berdoa saja, dan akan ada pembelaan TUHAN.

        Sementara bumi mengalami kegoncangan-kegoncangan, tetapi orang yang menyembah TUHAN akan tetap tenang (Wahyu 8: 1-5: 'materei ketujuh'). Mari kita berdoa. Sementara penghukuman di bumi (goncang, hancur), kita tetap tenang sampai 'sunyi senyap setengah jam di sorga'; kita tertolong dan dibela oleh TUHAN.

      Inilah pembaharuan yang pertama, yaitu kita mengalami suasana sorga.
      Menjadi rumah doa, artinya: tenang, ditolong dan dibela; kita mengalami suasana sorga (suasana Yerusalem baru), sementara di bumi terjadi kegoncangan dan kehancuran.

      Pembaharuan hati ini mengarah pada Yerusalem baru; ada suasana Yerusalem baru: ketenangan, pertolongan (pemeliharaan) dan pembelaan TUHAN.

    Ini kelanjutan dari lambung Yesus yang ditikam.
    Yohanes 19: 37

    19: 37 Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandangkepada Dia yang telah mereka tikam."

    'Sudah genap' yang pertama sama dengan memperhatikan lambung yang tertikam. Bangsa kafir harus memperhatikan lambung yang tertikam. Dikuatkan lagi dalam Kitab Zakharia.

    Zakharia 12: 10-12
    12: 10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
    12: 11 Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido.
    12: 12 Negeri itu akan meratap, setiap kaum keluarga
    tersendiri; kaum keluarga keturunan Daud tersendiridan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunan Natan tersendiri dan isteri mereka tersendiri;

    'Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan...' = rumah doa.

    Kita akan menghadapi penghukuman, kiamat, neraka dan kedatangan TUHAN. Urusan kita sekarang di akhir zaman adalah setiap pribadi ('isteri sendiri, suami sendiri, anak sendiri; sendiri-sendiri tidak bisa menumpang) harus berusaha untuk memandang lambung yang tertikam.
    Artinya: tiap pribadi harus berjuang untuk dibaharui oleh TUHAN lewat darah dan air, supaya memiliki hati nurani yang tulus/jujur sampai menjadi rumah doa. Ini saja usaha kita!

    Menghadapi kegoncangan, pandang lambung yang tertikam! Tulus/jujur soal pengajaran, keuangan, nikah dan dalam segala hal. Kita akan menjadi rumah doa: tenang, tertolong, dibela oleh Tuhan sehingga kita mengalami suasana kerajaan sorga--bersuasana Yerusalem baru.

    Jangan ikut-ikut goncang! Kalau memandang dunia, akan goncang juga.
    Contohnya: banyak yang jualan barang palsu (tidak hanya satu toko, tetapi banyak), saya kalah (harganya kalah).

    Apapun yang kita lakukan (setiap pribadi tidak bisa menumpang pada yang lain), kita harus berusaha memandang lambung yang tertikam; berusaha untuk dibaharui; berusaha mempunyai hati tulus. Inilah yang dibela TUHAN. TUHAN tolong kita.

  2. Wahyu 21: 5-6
    21: 5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
    21: 6 Firman-Nya lagi kepadaku: "
    Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

    'Semuanya telah terjadi' = 'Sudah genap; sudah selesai.'

    Suara: 'Sudah genap' yang kedua: terdengar di Yerusalem baru, artinya: pembaharuan sampai sempurna, sama mulia dengan Yesus, sehingga kita bisa masuk Yerusalem baru (ayat 5: 'Aku menjadikan segala sesuatu baru', ayat 6: 'Semuanya telah terjadi'--pembaharuan sudah selesai).

    Inilah kegenapan dari pembaharuan.

    Kita dibaharui mulai dari bertobat, baptisan air (tanda darah dan air); hatinya dibaharui.
    Terus dibaharui, sampai kegenapan pembaharuan di Yerusalem baru--ini adalah lawan dari kegenapan penghukuman di atas.

    Mau masuk jalur yang mana? Kalau mengikuti jalur 'sudah genap' di atas kayu salib: bertobat, baptisan air yang benar, pembaharuan hati sampai tulus, kita akan masuk jalur kegenapan sampai 'sudah genap' di Yerusalem baru (menjadi sama mulia, sempurna seperti Yesus--pembaharuan terakhir; penggenapan pembaharuan).

    Kalau sekarang tidak mau dibaharui, kita akan masuk jalur 'sudah genap' dalam penghukuman; tiga kali tujuh penghukuman--antikris (Wahyu 16 itu tepat pada zaman antikris), kiamat dan neraka.

    Jaluar mana yang kita pilih?
    Ikuti 'sudah genap' di kayu salib. Periksa baptisan air: pelaksanannya diperiksa, syaratnya diperiksa, hasilnya diperiksa (hati yang tulus atau jujur). Ini mengarah pada Yerusalem baru.

    Tadi 'sudah genap' di kayu salib, kita dibaharui dengan darah dan airyang keluar dari lambung Yesus yang disalibkan.

    Sekarang 'sudah genap' di Yerusalem baru, kita dibaharui dengan apa? Pekerjaan lanjutan dari kayu salib. Karena Yesus sudah mati, tulang-Nya tidak dipatahkan, melainkan lambung-Nya ditombak (dua hal ini berkelanjutan--sebab akibat--dan tidak bisa dipisahkan).
    Artinya: kita sudah mengalami pembaharuan lewat lambung yang ditombak, sekarang ditambah dengan pembaharuan lewat tulang yang tidak dipatahkan.

    Yohanes 19: 36
    19: 36 Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."

    'Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan' = satu tulangpun tidak ada yang dipatahkan, artinya: utuh; sempurna; tidak ada yang rusak.

    Jadi, pembaharuan sampai Yerusalem baru (sampai sempurna, sama mulia seperti Yesus) sama dengan pembaharuan lewat tulang yang tidak dpatahkan.
    Apa itu tulang?

    2 Raja-raja 13: 21
    13: 21 Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.

    Tulang adalah kuasa kebangkitan. Inilah pembaharuan sampai utuh/sempurna di Yerusalem baru, yaitu pembaharuan lewat tulang yang tidak dipatahkan; pembaharuan lewat kuasa kebangkitan.

    Ini kalau tulangnya Elisa, terlebih lagi tulang-Nya Yesus. Mayat yang baru mati (mau dikubur) terkena tulangnya Elisa, bisa bangkit. Kalau mayat yang lama, belum tentu. Tetapi kalau terkena tulang-Nya Yesus biar sudah mati berapa ribu tahun, saat TUHAN datang kembali dengan kuasa kebangkitan, dia akan dibangkitkan. Tulang Yesus lebih dari tulangnya Elisa.

    Ada dua macam kuasa kebangkitanyang mampu membaharui kita:

    • Yohanes 5: 24-25, 28-29
      5: 24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
      5: 25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa
      orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.
      5: 28 Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab
      saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,
      5: 29 dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.

      'perkataan-Ku' = perkataan Yesus.
      'Sesungguhnya saatnya akan tiba' = sekarang sudah tiba.
      'orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah' = ini kuasa tulang; kuasa kebangkitan. Suara anak Allah= suara Yesus; perkataan Yesus sendiri yang bisa membangkitkan.

      Sekarang--waktunya sudah tiba--orang yang mati--mati dalam dosa--mendengar firman akan dibangkitkan. Kita datang, mungkin tubuhnya sehat tetapi jiwa dan rohnya mati karena berbuat dosa (hidup dalam dosa), tetapi kalau mendengarkan firman, ia akan dibaharui dan hidup kembali.

      'saatnya akan tiba' = belum tiba tetapi akan tiba waktunya.
      'semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya' = benar-benar sudah mati. Sejak zaman Adam dan Hawa; sejak kitab Kejadian, semua yang mati dalam kuburan akan mendengarkan suara-Nya.

      Kuasa kebangkitan yang pertama: kuasa kebangkitan dalam suara Yesus--suara Anak Allah.

      Yesus adalah Mempelai Pria; jadi ini adalah kabar mempelai--tulang-Nya Yesus adalah kabar mempelai--; bunyi sangkakala yang keras; firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

      Sesudah bertobat, baptisan air dan dibaharui, kita memiliki hati nurani yang tulus. Tadi, nomor satu hati nurani yang tulus bisa membedakan pengajaran yang benar dan tidak---jujur soal pengajaran. Kalau sudah memiliki hati tulus, kita bisa mendengar suara Anak Allah.

      Jangan salah dan dibolak-balik! Contohnya murid-murid Yesus, mereka ternyata tidak tulus. Saat TUHAN datang berjalan di atas air dibilang: hantu, hantu datang dibilang: TUHAN. Waktu di tengah gelombang, inilah ujian ketulusan. Kalau semuanya tenang, enak. Kalau mengalami tekanan, bagaimana? Soal pengajaran sudah tidak tulus, TUHAN dibilang: hantu.

      Nanti soal pelayanan juga. Begitu Yesus mati di kayu salib, dulu menjadi penjala manusia sekarang kembali menjadi penjala ikan. Penjala manusia itu tahbisan; hanya menjala manusia, tidak peduli dapat uang, kedudukan atau tidak, pokoknya manusia harus selamat dan dibawa ke sorga.

      Sekarang sudah pikir-pikir: Ya kalau ada yang memberi. Dulu Yesus masih hidup, lima roti dua ikan untuk lima ribu orang. Sekarang Yesus sudah mati, lebih baik menjadi penjala ikan---sekarang tetap hamba TUHAN, tetapi sudah menjadi penjala manusia untuk dapat uang dan kedudukan; menjadi profesi. Inilah, ketulusan yang diuji!

      Suara Anak Allah--kabar mempelai; bunyi sangkakala yang keras--sanggup untuk membaharuiatau mengubahkan dari manusia daging yang mati/binasa menjadi manusia rohani yang sempurna, sama mulia dengan Yesus.
      Sekali lagi, ini diuji, mau penghukuman atau Yerusalem baru--menjadi rumah doa--? Pertama, pembaharuan lewat darah dan air. Baptisan air penting, caranya harus benar. Kalau tidak benar, tidak akan sama dengan Yesus. Sungguh-sungguh harus benar, sebab ini dasar. Hasilnya juga harus benar, yaitu hati tulus sampai menjadi rumah doa (mengalami suasana sorga).

      Berdoa itu meindahkan suasana sorga ke dunia. Murid-murid berkata: TUHAN ajarkanlah kami berdoa. TUHAN menjawab: Bapa kami yang ada di sorga dimuliakanlah nama-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga-- inilah memindahkan. Di bumi kita goncang, tetapi lewat doa, kita menjadi tenang, tertolong dan dibela oleh TUHAN. Itulah suasana sorga.

      Sekarang lewat firman--kuasa kebangkitan. Sesudah baptisan, kita dibaharui lewat tulang yang tidak dipatahkan, itulah kuasa kabar mempelai; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

      Apa yang dibaharui?Daging yang mati, busuk dan binasa harus dibaharui menjadi manusia rohani yang sempurna seperti Yesus. Mungkin daging kita mati karena berbuat dosa, malam ini mau dibangkitkan---diubahkan--menjadi hidup, bahkan sempurna. Sampai kepada orang yang benar-benar meninggal dunia sekalipun, nanti juga akan dibangkitkan.

      Sekarang, selama kita hidup kita terus mendengar firman dan terus diubahkan, nanti jika diizinkan TUHAN meninggal (dikubur sampai beberapa tahun lagi), saat TUHAN datang kita akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan.

      Keubahan dimulai dari sekarang. Mati dalam dosa ini yang diubahkan. Nanti kalau sudah benar-benar mati, ia akan dibangkitkan dan diubahkan.

      Yang harus diubahkan--dimatikan--adalah

      • Galatia 5: 16-17
        5: 16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
        5: 17 Sebab
        keinginan dagingberlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.

        Yang pertamaharus diubahkan: keinginan daging.

        Keinginan daging ini membuat pelayan TUHAN, hamba TUHAN tidak taat dengar-dengaran--bertentangan dengan keinginan TUHAN/keinginan Roh/keinginan firman.

        Keinginan daging ini harus diubahkanmenjadi keinginan Roh sehingga bisa taat dengar-dengaran.

        Taat dengar-dengaran ini seperti bayi yang baru dilahirkan. Bayi itu memiliki keinginan, tetapi tidak bisa mengikuti keinginannya lagi. Inilah manusia yang mempunyai keinginan daging tetapi sudah tidak bisa lagi mengikuti keinginannya lagi--dia mengikuti kehendak TUHAN/keinginan Roh--; taat dengar-dengaran.

        1 Petrus 2: 2
        2: 2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

        Keinginan bayi yang baru lahir hanya satu yaitu minum air susu yang murni dan rohani, artinya: firman penggembalaan yang benar dan diurapi oleh Roh Kudus, sehingga menjadi kehidupan yang tergembala dan taat dengar-dengaran.

        Jadi kehidupan yang taat--tergembala dengan baik sampai menikmati firman penggembalaan--itu seperti bayi yang minum susu. Tidak ada keinginan daging lagi, tetapi sesuai dengan kehendak ibunya--kehendak Tuhan.

      • Yang keduaharus diubahkan: perbuatan daging.
        Galatia 5: 19-21
        5: 19 Perbuatan dagingtelah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
        5: 20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
        5: 21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


        Perbuatan daging (perbuatan dosa) dibaharui menjadi perbuatan yang benar, suci dan baik.

      • Yang ketigaharus diubahkan: tabiat daging.
        Galatia 5: 25-26
        5: 25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
        5: 26 dan janganlah kita
        gila hormat, janganlah kita saling menantangdan saling mendengki.

        Tabiat daging yang diubahkan:

        1. Gila hormat diubahkan menjadi saling menghomati.
        2. Saling menantang (menyakiti) diubahkan menjadi saling melayani dan menghormati.
        3. Saling mendengki (benci, iri hati) diubahkan menjadi saling mengasihi.

      Jadi mulai dari dalam diubahkan: keinginan daging diubahkan--sehingga bisa taat seperti bayi yang sedang menyusu--, perbuatan daging (perbuatan dosa sampai puncaknya dosa) diubahkan menjadi perbuatan yang benar, suci dan baik. Perbuatan baik artinya hanya berbuat baik kepada siapapun juga sampai membalas kejahatan dengan kebaikan. Kemudian tabiat daging juga diubahkan.

      Kalau sudah terjadi pembaharuan manusia daging dari keinginan, perbuatan dan tabiatnya, kita akan menghasilkan buah-buah Roh(sembilan buah Roh).
      Galatia 5: 22-23
      5: 22 Tetapi buah Rohialah: kasih(1), sukacita(2), damai sejahtera(3), kesabaran(4), kemurahan(5), kebaikan(6), kesetiaan(7),
      5: 23 kelemahlembutan
      (8), penguasaan diri(9). Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

      Berbuah = berubah dari manusia daging menjadi manusia rohani yang sempurna, sama mulia seperti Yesus. Sembilan buah-buah Roh yaitu

      • 'kasih, sukacita, damai sejahtera' = gambar Allah Bapa.
      • 'kesabaran, kemurahan, kebaikan' = gambar Anak Allah.
      • 'kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri' = Allah Roh Kudus.

      Kalau memiliki sembilan buh Roh, kita kembali pada gambar Allah Tritunggal; satu gambar dengan Yesus; seperti ciptaan semula.
      Memang dulu manusia diciptakan satu gambar dengan Allah Tritunggal, tetapi karena berbuat dosa, hilang gambarnya. Lewat kabar mempelai kita akan dikembalikan lagi pada gambarnya Allah.

      Kalau sudah ada sembilan buah Roh--kita kembali pada gambar Allah Tritunggal--, pasti ada sembilan jabatan pelayanan--sembilan karunia Roh Kudus--dan sembilan perbuatan kasih Allah Bapa, sehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; kegerakan Roh Kudus hujan akhir, sampai menjadi mempelai wanita yang sempurna.

      Kita akan dipakai dalam kegerakan yang besar. Wahyu 6 dimulai dengan kegerakan kuda putih--kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang besar.

      "Mulai besok pagi saya berangkat ke Jakarta. Sore mulai kebaktian di Jakarta. Rombongan sudah berangkat, yang tidak ikut juga berdoa. Ikut dalam kegerakan, jangan sampai terpisah, tetapi tetap menjadi satu kesatuan (tetap berdoa, tetap ibadah). Kita dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus sampai pada kesempurnaan."

      Inilah pengertian 'tidak ada satu tulangpun yang dipatahkan'--kuasa kebangkitan dalam kabar mempelai. Kalau orang semacam ini diizinkan meninggal dunia---ia sudah menerima kuasa kebangkitan dari firman, manusia daging yang berdosa diubahkan, yaitu perbuatan, keginginan dan tabiat daging diubahkan--, kalau TUHAN datang kembali dia akan mendengar suara sangkakala terakhir dan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan--menjadi sempurna seperti Yesus.

      Mari, biarlah kita dipakai hari-hari ini.
      Tulang menunjuk pada kuasa kebangkitan. Ada dua macam kuasa kebangkitan.

      Mari, tidak ada keinginan daging lagi, kita menjadi seperti bayi yang hanya menyusu. Hari-hari ini kita tergembala dengan sungguh-sungguh, jangan ke mana-mana! Kita akan terus diubahkan--keinginan, perbuatan dan tabiat daging diubahkan--, sampai bertumbuh; berbuah-buah Roh.

      Bayi yang menyusu akan bertumbuh ke arah kedewasaan--berbuah-buah Roh--, sampai dipakai oleh TUHAN dalam pembangunan tubuh Kristus.

    • Roma 8: 11
      8: 11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesusdari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

      Kuasa kebangkitan yang kedua: kuasa kebangkitan dalam Roh Kudus.

      Tadi yang pertama: kuasa kebangkitan dalam suara Yesus--kabar mempelai; firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua--untuk membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus. Kita menjadi bayi yang banyak menyusu--banyak menyusu supaya banyak gizi. Firman penggembalaan merupakan kekuatan untuk kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus. Kalau tidak makan, tidak akan kuat untuk melayani.

      Yang kedua: kuasa kebangkitan dalam kuasa Roh Kudus.

      Apa yang dibaharui?
      Roma 8: 26
      8: 26. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

      Roh Kudus mengubahkan perkataan-perkataan--mulut--; perkataan yang sia-sia menjadi perkataan yang berkenan kepada TUHAN:

      • Mulai dengan perkataan yang benar dan baik = bersaksi.
      • 'dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan'= bisa menyembah dengan hancur hati--seperti bayi yang menangis--, dan pumcaknya sampai bisa berbahasa Roh.
        Kalau bayi sudah menyusu, pasti bisa menangis--satu kesatuan.

        Bayi yang menyusu itu sungguh-sungguh menikmati firman penggembalaan. Keinginan kita hanya firman penggembalaan, tidak ada yang lain. Nikmati dan taati firman penggembalaan yang benar! Kita bisa menjadi bayi yang menyusu dan berarti bisa menjadi bayi yang menangis.

      Mulai hatidiubahkan lewat darah dan air (baptisan air). Kemudian manusia daging--perbuatan, keinginan dan tabiatnya--diubahkan lewat kabar mempelai, sampai berubah (berbuah), sampai dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.
      Lebih lanjut, kuasa kebangkitan Roh Kudus mengubahkan mulutkita. Kita berkata benar dan baik (bersaksi) sampai bisa menyembah dengan hancur hati--menyeru nama Yesus sampai berbahasa Roh.

      Contoh bayi yang menangis adalah Musa.
      Keluaran 2: 6
      2: 6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."

      'dilihatnya bayi itu' = bayi Musa.

      Musa = bayi yang menangis.

      Bagiamana Musa bisa menangis?
      Bayi Musa adalah gambaran dari kehidupan anak TUHAN, pelayan TUHAN, hamba TUHAN yang tak berdaya, tidak mampu apa-apa, tidak ada kekuatan sama sekali, tidak bisa berpikir apa-apa dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, sementara menghadapi pencobaan yang semakin meningkat, sampai puncaknya pada zaman antikris. Antikris mau menyiksa dan membunuh anak-anak TUHAN.

      Dulu, sejak di rumah Musa sudah menghadapi pencobaan; bayi laki-laki mau dibunuh. Lalu disembunyikan oleh ibunya--ada usaha orang tua. Lalu dibuang ke sungai, bahaya--pencobaan lebih meningkat. Kakaknya mengikuti dari jauh, tetapi tidak bisa juga berbuat apa-apa. Jangankan bayi Musa, kakaknya saja tidak bisa berbuat apa-apa, orang tuanya juga tidak bisa apa-apa--manusia tidak ada yang bisa menolong. Sampai akhirnya jatuh ke tangan puteri Firaun--puncak pencobaan; tinggal dibunuh saja.

      Musa sudah menjadi bayi dan sudah menyusu, tetapi masih harus menghadapi pencobaan. Demikian juga kita. Sudah lahir baru lewat darah dan air, memiliki hati yang tulus--seperti bayi yang baru lahir; bisa membedakan pengajaran yang benar atau tidak--, sudah dibaharui dari manusia daging menjadi manusia rohani lewat tulang--kabar mempelai--, sudah digembalakan seperti bayi yang hanya menyusu sampai berubah--ada gambar Allah Tritunggal--dan dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus untuk kemuliaan nama TUHAN, tetapi masih menghadapi pencobaan-pencobaan yang semakin meningkat sampai zaman antikris.

      Ini diizinkan terjadi oleh TUHAN, supaya kita bisa menangis kepada TUHAN--mengalami pembaharuan mulut; ini adalah pembaharuan yang terakhir. Bukan untuk dihancurkan.

      Bayi yang menangis akan menarik belas kasihan TUHAN, sehingga Ia memperhatikan, mempedulikan dan bergumul untuk memeluk kita dengan tangan anugerah yang besar.

      Hasilnya:

      • Musa terpeliharasecara ajaib--tidak jadi mati--, secara berkelimpahan--sampai menjadi anak raja.
        Terpelihara secara berkelimpahan artinya selalu mengucap syukur kepada TUHAN.

        Mungkin kita menghadapi pekerjaan dan sebagainya sampai tidak bisa berpikir, sudah berusaha tetap tidak bisa. Ini yang ditunggu oleh TUHAN, supaya kita menjadi bayi yang menangis.

      • PertolonganTUHAN nyata. Musa tidak mati, tetapi ditolong oleh TUHAN. Tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup menolong, artinya: menyelesaikan semua masalah yang mustahil.

      • Ada masa depan yang berhasil dan indah.
      • Dipakai oleh TUHAN.
        Musa dipakai oleh TUHAN dengan lebih luar biasa. Ada peningkatan pemakaian.
        Bayi yang minum susu sudah dipakai oleh TUHAN, tetapi masih menghadapi halangan/pencobaan, supaya lebih dipakai lagi. Akhirnya Musa dipakai untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Artinya: kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna sampai kita keluar dari dunia.

        Kita mengalami keubahan yang terakhir, yaitu tidak salah dalam perkataan---sempurna. Kita hanya berseru: 'Haleluya' untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali di awan-awan yang permai.

        "Memang begitu. Banyak orang yang mengeluh: Dulu saya tidak rajin ibadah, kok tidak begini. Sekarang sudah rajin, malah habis dan sebagainya. Ini seperti Musa."

        Tadi bayi menyusu sudah dipakai, sekarang dilepas ke sungai Nil. Tinggal menangis, malah lebih dipakai lagi oleh TUHAN, sampai mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir. Ini merupakan gambaran yaitu kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, sampai terlepas dari dunia---terlepas dari penghukuman TUHAN, kiamat dan neraka. Kita bisa menyambut kedatangan TUHAN Yesus yang kedua kali di awan-awan yang permai.

        Kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, yaitu tidak salah lagi dalam perkataan, hanya bersorak sorai: 'Haleluya' untuk masuk Yerusalem baru kekal selamanya.

    Perhatikan 'sudah genap'! Urusan kitasekarang adalah memandang lambung Yesus--bertobat, baptisan air yang benar, sampai memiliki hati yang tulus. Jaga hati yang tulus--seperti bayi yang baru lahir--! Tulus/jujur soal pengajaran, keuangan, nikah dan dalam segala hal. Kita sudah menjadi rumah doa: hidup kita tenang.

    Kemudian kita memegang tulang yang tidak dipatahkan. Pegang kabar mempelai dengan sungguh-sungguh, sampai manusia daging diubahkan menjadi manusia rohani yaitu kembali pada gambar Allah Tritunggal. Kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kemudian, pegang tulang yang tidak dipatahkan, itu adalah kuasa Roh Kudus. Kita menyembah kepada TUHAN seperti bayi yang menangis. Kita akan lebih dipakai lagi sekalipun kita tidak berdaya. TUHAN yang mempedulikan, memperhatikan dan memeluk kita sehingga kita terpelihara, ditolong, diberi masa depan dan dipakai lebih lanjut lagi sampai benar-benar keluar dari dunia ini untuk bertemu dengan TUHAN di awan-awan yang permai. Kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, tidak salah lagi dalam perkataan, hanya bersorak sorai: 'Haleluya.' Kita masuk Yerusalem baru.

    Hanya ini urusan kita: memandang lambung, berpegang pada pedang, dan yang lain adalah urusan TUHAN.

  3. Wahyu 16: 17
    16: 17 Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."

    Kalau menolak dua suara 'sudah genap'--'sudah genap' di kayu salib dan 'sudah genap' di Yerusalem baru--, ia akan masuk 'sudah genap' penghukuman TUHAN.

    Suara: 'Sudah genap' yang ketiga: sudah genap penghukuman TUHAN.

    Kalau tidak mau meratapi/memandang lambung--tidak mau tulus--, tidak mau memegang tulang/kabar mempelai---tetap menjadi manusia daging yang berbuat dosa--, tidak mau diubahkan oleh kuasa kebangkitan Roh Kudus--mulutnya sembarangan--, maka sudah genap penghukuman TUHAN.

    Pada malam hari ini ada perjamuan suci:

    • Ada darah dan air di perjamuan suci, karena Dia sudah mati di kayu salib. Tulang yang tidak dipatahkan juga ada di perjamuan suci. Mari kembali. Terima perjamuan suci: TUHAN saya mau meratapi lambung-Mu--mau bertobat, lahir baru sampai tulus hati. Ini masing-masing pribadi tidak bisa menumpang--suami sendiri, isteri sendiri, anak sendiri--, kita hanya bisa saling mendoakan.

    • Dalam perjamuan suci ada kuasa kebangkitan; kabar mempelai: Saya mau berpegang dan mentaati kabar mempelai, supaya manusia daging diubahkan menjadi manusia rohani dan dipakai oleh TUHAN.

    • Dalam perjamuan suci, ada kuasa Roh Kudus. Yesus mati, bangkit dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus.
      Roh Kudus membaharui mulut dari perkataan sia-sia (gosip, dusta) menjadi perkataan yang benar, baik dan menyembah Dia.

      Kita menjadi seperti bayi yang menangis, dan TUHAN akan memperhatikan dan mempedulikan kita.

    Mari kita perhatikan lambung-Nya dan tulang-Nya yang tidak dipatahkan! Dia akan memperhatikan, mempedulikan dan bergumul untuk kita mulai di dunia sampai sempurna seperti Dia--sampai di Yerusalem baru.
    Dia tidak akan pernah berhenti! Jangan kalah, jangan berputus asa!

    Selama kita memperhatikan lambung-Nya dan tulang-Nya yang tidak dipatahkan, Dia juga memperhatikan kita semuanya, Dia akan bergumul sampai kita menang dan masuk dalam Yerusalem baru.

Satu tetes air mata saja, Tuhan akan memperhatikan ktia semua. Mungkin suami sudah tidak bisa, isteri tidak bisa, anak-orang tua tidak bisa, semua manusia tidak bisa, tetapi Tuhan yang memperhatikan kita semua.
Seperti bayi yang tidak mengerti, tidak tahu apa-apa. Masalah apa saja, mungkin sempat menyesal: Kok begini? Jangan! Serahkan kepada Tuhan!

Sekali, seperti bayi yang baru lahir--tulus--, bayi yang menyusu--tergebamala dan dipakai oleh Tuhan--dan bayi yang menangis--menyerahkan semua kepada Tuhan--, itu yang ditunggu oleh Tuhan.

Tangisan pertama adalah meratapi lambung Yesus: Saya mau bertobat, saya mau berubah malam ini. Itu urusan kita, yang lain urusan Tuhan. Kita semua, jangan takut! Kita menyembah Dia.

Asal kita memandang kurban-nya: lambung yang tertikam dan tulang yang tidak dipatahkan, Dia akan selalu memandang dan memperhatkan ktia. Dia tidak pernah menipu kita, asal kita sungguh-sungguh meratapi lambung-Nya dan memegang tulang yang tidak dipatahkan. Dia pasti memperhatikan kita dan tidak akan meninggalkan kita. Jangan kecewa, putus asa atau bangga dengan sesuatu! Serahkan semua kepada Dia! Kita hanya bayi-bayi yang tidak bisa apa-apa: hanya bayi yang menangis--tulus--, bayi yang menyusu--sungguh-sungguh tergembala--, dan bayi yang hanya menangis kepada Tuhan.

Dia bukan hanya memeluk kita di dunia ini asal kita jujur dan sungguh-sungguh, tetapi lebih dari itu, sampai di awan-awan yang permai.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Desember 2012 (Senin Sore)
    ... uang mereka menjadi saksi palsu. Matius - . Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati . dan berkata kepada mereka Ada tertulis Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Januari 2020 (Minggu Pagi)
    ... yang terdiri dari papan-papan menunjuk persekutuan mulai dalam nikah penggembalaan dst juga diukur. Korintus - Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri Sebab kamu telah dibeli dan harganya ...
  • Ibadah Persekutuan di Poso III, 25 Mei 2011 (Rabu Sore)
    ... kehidupan yang sudah selamat tetapi tidak berguna bagi sesama malah menjadi beban dan tidak bisa memuliakan Tuhan memalukan dan memilukan Tuhan . tidak bisa lari mencapai pegunungan tidak bisa sempurna mencapai Yerusalem baru. Artinya ketinggalan saat Yesus datang kedua kali dan binasa di dalam api neraka. hal yang harus diperhatikan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 November 2023 (Sabtu Sore)
    ... berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota . sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis. Tindakan menghadapi Antikris 'orang-orang yang berada di Yudea harus ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 22 Oktober 2014 (Rabu Sore)
    ... pertama yaitu 'JANGAN TAKUT TERHADAP APA YANG HARUS ENGKAU DERITA '. Jika kita takut menghadapi penderitaan bersama Yesus takut secara daging maka kita pasti menyangkal Tuhan seperti Petrus. Petrus takut saat Yesus ditangkap dan dibawa ke rumah imam besar dia berdiang api dan ketika ditanya apakah mengenal Yesus Petrus langsung menyangkal ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 14 Maret 2009 (Sabtu Sore)
    ... perkara-perkara jasmani sehingga tidak mengutamakan lagi perkara rohani terutama tidak mau mengutamakan firman. Celakanya di akhir zaman ini ibadah anak-anak Tuhan justru seperti ibadah Taurat yang hanya mementingkan yang jasmani. Timotius - . Di akhir jaman ibadah anak Tuhan kembali kepada ibadah Taurat yaitu beribadah tetapi memungkiri kekuatan ibadah beribadah tetapi ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 22 Februari 2020 (Sabtu Sore)
    ... jahat di udara Setan yang jelas memiliki kelebihan-kelebihan dari pada kita--seperti . melawan . tentara-- diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja Februari . Jadi kita tidak bisa berperang dengan cara-cara dunia kepandaian kekayaan kedudukan dan kekuatan tetapi kita harus menggunakan cara Tuhan supaya kita bisa menang yaitu lewat perdamaian sama dengan ...
  • Ibadah Doa Malang, 09 September 2014 (Selasa Sore)
    ... hidup kekal selama-lamanya. Matius - Dan Akupun berkata kepadamu Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 Desember 2010 (Selasa Sore)
    ... Kerajaan Sorga. Proses menjadi anak kecil adalah Memiliki pembaharuan hidup. Tanda memiliki pembaharuan hidup adalah bertobat. Memiliki uang banyak memiliki ilmu atau pangkat belum menjamin masuk Kerajaan Surga. Bertobat adalah berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Setelah bertobat harus dilahirkan baru masuk dalam baptisan air dan roh. Yohanes Jawab Yesus Aku berkata kepadamu ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Juni 2021 (Kamis Sore)
    ... berarti melanggar hukum ketiga dalam dua loh batu sehingga mengalami hukuman Allah di neraka selamanya. Sikap yang benar supaya tidak menghujat nama Tuhan adalah kita harus menjauhi kejahatan. Timotius . Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya dan Setiap orang yang menyebut nama Tuhan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.