Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan, biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan ditengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 1: 13-16=penampilan pribadi Yesus dalam 4 keadaan yang sebenarnya (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014):

  1. Wahyu 1: 13= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, dengan tanda berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki dan dada-Nya berlilitkan ikat pinggang dari emas (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014).

  2. Wahyu 1: 14= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja diatas segala Raja, dengan tanda rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah dan mata-Nya bagaikan nyala api (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 23 Februari 2014).

  3. Wahyu 1: 15= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Hakim yang adil, dengan tanda kaki-Nya bagaikan tembaga yang berkilau dan suara-Nya bagai desau air bah (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Maret 2014).

  4. Wahyu 1: 16= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga(mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya, 30 Maret 2014).

Malam ini, kita masih mempelajari bagian yang ke-4, yaitu YESUS TAMPIL DALAM KEMULIAAN SEBAGAI MEMPELAI PRIA SURGA

Wahyu 1: 16
1: 16. Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintangdan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

Ini menunjuk penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga, dengan 3 tanda:

  1. Tangan kanan-Nya memegang tujuh bintang (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 30 Maret 2014),
  2. dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 06 April 2014),
  3. wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik (mulai diterangkan dari Ibadah Paskah Surabaya, 20 April 2014).

Malam ini, kita masih membahas tanda yang ketiga yaitu wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik
sinar bagaikan matahari yang terik” = sinar kemuliaan. Wajah-Nya bersinar-sinar yaitu menyinarkan sinar kemuliaan.

Ini pernah didemonstrasikan oleh Yesus di atas gunung yang tinggi bersama Petrus, Yohanes dan Yakobus = menunjuk doa penyembahan.
Jadi, dalam doa penyembahan yang benar, kita bisa melihat wajah Yesus yang bersinar-sinar bagaikan matahari terik/wajah Yesus yang menyinarkan sinar kemuliaan, sehingga kita mengalami pembaharuan/keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus mulai dari pembaharuan panca indera (5 indera).

Pembaharuan panca inderaada kaitannya dengan pembangunan Tabernakel= pembangunan Bait Allah = pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Tuhan.

Keluaran 25: 1-7
25:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
25:2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.
25:3 Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka:
emas, perak, tembaga;
25:4
kainungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing;
25:5
kulitdomba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga;
25:6 minyak untuk lampu,
rempah-rempahuntuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian,
25:7
permata krisopras dan permata tatahanuntuk baju efod dan untuk tutup dada.

Bahan-bahan untuk pembangunan Tabernakel, dibagai menjadi 5 kelompok(menunjuk 5 indera):

  1. Logam(emas, perak, tembaga)=
    untuk rangka Tabernakel= menunjuk pendirian yang teguh = pengakuan iman yang teguh (mengaku dengan mulut).
    Roma 10: 9-10
    10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
    10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan
    dengan mulut orang mengakudan diselamatkan.

  2. Tumbuh-tumbuhan (rempah-rempah) =>bisa dipelajari di dalam kitab Keluaran 30, termasuk untuk minyak urapandan dupa. Inilah tumbuh-tumbuhan, terutama rempah-rempah yang berbau harum =>bau menunjuk penciuman/hidung= mencium bau harum, jangan mencium bau busuk.

  3. Binatang (kulit domba jantan, bulu kambing, dan lain-lain): indera peraba/kulit.
  4. Permata (batu-batuan).
    Amsal 25: 12
    25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telingayang mendengar.

    (terjemahan lama)
    25:12.Seperti anting-anting keemasan berpatutan dengan kalung yang dari pada emas sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka mendengaritu berpatutan dengan penegur yang berbudi.

    Batu permata banyak dipasang di telinga = menunjuk indera telingayang dengar-dengaran. Telinga yang dengar-dengaran diberi anting-anting batu kencana/batu permata.

  5. Untuk warna-warna, tadi ada warna ungu, dan lain-lain. Warna-warna ini diambil dari binatang kerang yang ditumbuk, sehingga mengeluarkan warna.
    Kerang
    = untuk warna/pigmen, bisa dilihat dengan mata, menunjuk indera mata.

Jadi, pembaharuan panca indera ada kaitannya dengan pembangunan Tabernakel = pembangunan Bait Allah = pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Surga.

Dalam injil Markus 13, kita pelajari bait Allah yang akan diruntuhkan. Yang diperlukan adalah renovasi, jangan diruntuhkan.
Jadi, pembaharuan panca indera = pembangunan/renovasi Bait Allah yang sudah hampir runtuh.
Kalau 5 indera tidakdibaharui, sama dengan Bait Allah yang runtuh(contohnya, mulut hanya berdusta, telinga mendengar gosip, mata memandang yang tidak baik atau perasaan mudah tersinggung).
Kalau 5 indera dibaharui, maka Bait Allah dibangun/direnovasisampai bisa dipakai.

Sekarang kita akan belajar tentang pembaharuan panca indera:

  1. Markus 13: 1-2 =>tentang pembaharuan MATA.
    13:1 Ketika Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata kepada-Nya: "Guru, lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedungitu!"
    13:2 Lalu Yesus berkata kepadanya: "
    Kaulihatgedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan."

    'betapa megahnya gedung-gedung'= seringkali yang dilihat mata ini hanya kokoh atau megahnya dan sebagainya. Ini yang bisa membuat runtuh.
    'Kaulihat' = mata.

    Jika mata kita hanya tertuju pada perkara jasmani/mata daging(gereja besar, uang banyak, orang banyak dan lain-lain), maka kerohanian kita runtuh/iman kita akan gugur. Biarlah pada malam hari ini terjadi pembaharuan mata.
    Mata yang dibaharuiadalah TERTUJU UNTUK MEMPERHATIKAN FIRMAN NUBUAT.

    2 Petrus 1: 19
    1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannyasama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timurterbit bersinar di dalam hatimu.

    'Firman yang disampaikan para nabi' = Firman nubuat, yaitu Firman yang memberitakan tentang segala sesuatu yang belum terjadidan pasti akan terjadi, terutama tentang kedatangan Yesus kedua kalidalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga, untuk menyucikan kita sampai sempurna seperti Dia.
    Kalau Firman penginjilan memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali untuk mati di kayu salib. Ini sudah terjadi.
    Kabar Mempelai memberitakan sesuatu yang akan terjadi dan pasti terjadi.

    'bintang timur'= bintang timur yang gilang gemilang= pribadi Yesus sebagai Mempelai Pria Surga.

    Firman nubuat disebut juga dengan Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua = Kabar Mempelai = cahaya injil tentang kemuliaan Kristus (2 Korintus 4: 3-4).

    Kalau mata memperhatikan Firman nubuat, hasilnya: cahaya injil tentang kemuliaan Kristus/Kabar Mempelai akan bersinar menerangi hati kitayang gelap, sehingga mulai timbul sinar pelitadi dalam hati kita yang dipancarkan keluarlewat perkataandan perbuatanyang benar dan baik. Dengan demikian, sinar kemuliaan semakin hari akan semakin membesar untuk menampilkan kita sebagai:

    • pelitadalam rumah tangga,
    • terangdi depan orang banyak (Matius 5),
    • sampai menampilkan kita menjadi terang dunia= bintang Timur yang gilang-gemilang = kehidupan yang sama mulia dengan Yesus Mempelai Pria Surga yaitu mempelai wanita Surgayang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

    Inilah pembaharuan mata, dimana mata kita harus tertuju pada kilat (kabar mempelai), jangan hanya tertuju pada yang jasmani saja, sehingga bait Allah yang hampir runtuh bisa direnovasi bahkan sampai sempurna.

  2. Markus 13: 7 =>tentang pembaharuan TELINGA.
    13:7 Dan apabila kamu mendengarderu perangatau kabar-kabar tentang perang, janganlah kamu gelisah. Semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.

    'Mendengar' = telinga.

    Kalau telinga daging, maka suka mendengar deru perang= gosip-gosip, kabar-kabar yang menimbulkan perang antar saudara/peperangan dalam gereja/peperangan antar gereja yang mengakibatkan tidak ada damai sejahtera.

    Telinga yang dibaharuiadalah telinga yang SUKA MENDENGARsampai TAAT DENGAR-DENGARAN PADA FIRMAN PENGAJARAN BENAR.

    Belajar dari Taman Eden, Adam dan Hawa tidak taat yaitu memakan buah pohon yang dilarang oleh Tuhan.
    Tidak taat pada pengajaran benaradalah mengubah suasana Firdaus menjadi suasana kutukan(susah payah dan air mata), sampai pada kebinasaan.

    Firman adalah orang tua Surgawi (Yesus). Orang tua rohani yaitu gembala. Orang tua jasmani yaitu orang tua kita di rumah.
    Ini yang kita taati.

    Kalau taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran benar, hasilnya:sekalipun kelihatannya terkutukseperti Yesus taat sampai mati di kayu salib, tetapi mampu mengubah suasana kutukan menjadi suasana Firdaus=membuka pintu Firdaus. Kalau pintu Firdaus terbuka, berarti pintu-pintu di dunia juga terbuka lewat ketaatan.

    Lukas 2: 20
    2:20 Maka kembalilah gembala-gembalaitu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengardan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

    Jadi, kalau telinga kita bisa mendengardan dengar-dengaran pada Firman pengajaran benar dan mata bisa melihatFirman pengajaran benar, maka kehidupan kita menjadi kehidupan yang tergembaladengan benar dan baik.
    Pengalaman mendengar dan melihat adalah pengalaman seorang gembala/orang yang tergembala.
    Kalau tergembala dengan benar dan baik, kita mengalami perlindungan. Kita tidak stress, tetapi ada damai sejahtera dan perlindungan dari Sodom Gomora (dunia akhir jaman).

    2 Petrus 2: 7-8
    2:7 tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderitaoleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, --
    2:8 sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengarperbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa--

    Di dunia ini dua indera kita (telinga dan mata) menderita karena melihat dan mendengar suasana Sodom Gomora. Kita harus memilih salah satu, kalau tidak tergembala maka mendengar berita yang menakutkan, najis, dan menyiksa jiwa kita.

    Tetapi jika kita tergembala dengan benar dan baik, maka hasilnya:

    • jiwa kita mengalami damai sejahteradan ketenangan dari Surga, sementara dunia sudah seperti Sodom dan Gomora (yang didengar hanya jahat, kacau, dan najis). Dunia goncang, tetapi Surga tidak pernah goncang.

    • kita mengalami perlindungandari keadaan dunia akhir zaman(suasana Sodom Gomora), yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan; dan kita dilindungi dari hukuman Allah atas dunia.

    Inilah pentingnya 2 indera, yaitu mata dan telinga. Kalau kita banyak mendengar hal-hal didunia ini, imbangi dengan banyak mendengar Firman dan kita akan mengalami kedamaian dan perlindungan.

  3. MULUT.
    Markus 13: 11
    13:11 Dan jika kamu digiring dan diserahkan, janganlah kamu kuatir akan apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah apa yang dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga, sebab bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus.

    'katakan'= mulut harus dibaharui.
    Kalau mulut daging, maka banyak berdusta (apalagi saat dalam keadaan terdesak), banyak berdalih, dan lain-lain.
    Tetapi mulut yang dibaharuiadalah PERKATAAN-PERKATAAN YANG BENAR DAN BAIK(tidak ada dusta lagi).

    Efesus 4: 25, 29
    4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benarseorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
    4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah
    perkataan yang baikuntuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

    Mulut yang dibaharui = mulut yang diurapi Roh Kudus, yaitu:

    • menghasilkan perkataan benar= tidak ada dusta = jujur, kalau ya katakan 'Ya', kalau tidak katakan 'Tidak'.

      Kejujuran ini terutama soal pengajaran yang benar(pribadi Tuhan). Mulai dari pintu gerbang sampai Tabut Perjanjian harus benar, jangan beda sedikitpun.

      Kalau berbeda soal iman/Pintu Gerbang(iman yang benar seperti Abraham yaitu iman dari mendengar, tetapi sekarang banyak diajarkan tentang iman Tomas yaitu iman karena melihat), maka arahnya pasti lain.
      Jangan spekulasi dengan kerajaan Surga!

      Kalau sama-sama benar, pasti bertemu. Benar dengan salah tidak akan pernah bertemu, sekalipun hanya beda sedikit. Tetapi hati-hati!Salah dengan salah juga pasti akan bertemu.

      Jadi, nanti persekutuan/fellowship mulai dari nikah, penggembalaan, antar-penggembalaan hanya ada dua, yaitu benar dengan benar atau salah dengan salah.

    • ay. 29= perkataan yang membangunkerohanian seseorang (bukan melemahkan) dan membawa kasih karunia Tuhan.

    Tetapi kalau mulut daging(berdusta, fitnah, dan lain-lain), mulut itu hanya menduka citakan Roh Kudusdan kehidupan itu akan berduka cita juga = sengsarasampai sengsara selama-lamanya.
    Mulut ini merupakan kemudi, kemana hidup kita, ke Surga atau ke neraka selama-lamanya.

    Kesaksian:
    "tentu bapak/ibu punya pengalaman. Dulu, saya pernah punya pengalaman yang paling saya ingat. Masih sekolah dengan teman-teman dan berbincang-bincang, lalu ikut-ikutan dusta. Tadinya senang-senang, tahu-tahu ada perkataan tidak baik dan langsung tidak enak. Saya bertanya 'kanapa ya?'. Saya lari ke WC dan masuk kamar mandi dan saya tahu itu karena dusta. Saya langsung minta ampun. Kalau tidak, pasti dukacita. Kalau dukacita dilanjutkan, akan sengsara. Kalau sengsara dilanjutkan, akan sengsara selama-lamanya."

  4. Markus 13: 18-20
    13:18 Berdoalah, supaya semuanya itu jangan terjadi pada musim dingin.
    13:19 Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia, yang diciptakan Allah, sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
    13:20 Dan sekiranya Tuhan tidak mempersingkat waktunya, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan yang telah dipilih-Nya, Tuhan mempersingkat waktunya.


    'Berdoa' = menunjuk HIDUNG(mencium bau dupa).
    Kalau hidung daging/tidak dibaharui = mencium bau busuk(gosip-gosip) = bau kematian/neraka (kematian rohani sampai kematian kedua). Jangan sampai kita mencium bau-bauan yang mematikan kerohanian kita sampai kematian kedua di neraka.

    Kalau hidung dibaharui, maka kita GEMAR MENYEMBAH TUHAN(mencium bau dupa) dalam penyembahan yang benar (penyembahan dengan 'haleluya')/penyembahan kepada Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga dengan kata "Haleluya".

    Wahyu 19: 6-7
    19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Dombatelah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

    Penyembahan yang benar dimulai dari secara pribadi, lalu meningkat secara berkeluarga (dalam nikah), secara berjemaah (dalam penggembalaan), antar-penggembalaan, sampai penyembahan satu Tubuh Kristus yang sempurnayaitu Israel dengan kafir dari 4 penjuru bumi menjadi satu bahasa yaitu 'Haleluya', baik yang meninggal lebih dulu di dalam Tuhan maupun yang hidup.
    Di tahta Surga, kita juga menyembah dengan kata 'Haleluya'.

    Biarlah, hari-hari ini kita gemar menyembah Tuhan, bukan terpaksa.
    Kalau sekarang kita terpaksaatau dipaksamenyembah Tuhan, itu sama seperti hidung yang sedang sakit/hidung yang rusak. Akibatnya: nanti akan dipaksaantikris untuk menyembah dia. Oleh sebab itu, kita harus gemar menyembah Tuhan/menyembah Tuhan dengan kerelaan dan kebahagiaan.

    Doa penyembahan yang benaradalah:

    • proses perobekkan daging untuk menghasilkan/mencium bau harum= menjadi berkat bagi orang lain.
    • proses perobekkan daging untuk menerima kasih Allah yang bagaikan matahari yang disinarkan(dalam Markus 13, penyelesaian pembangunan Bait Allah justru terjadi pada saat musim dingin).
      Kasih Allah sangat dibutuhkan terutama untuk menghadapi musim dingin rohani.

      Matius 24: 12
      24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasihkebanyakan orang akan menjadi dingin.

      Kalau kita masuk musim dingin rohani = tanpa kasih, maka kedurhakaan akan meningkat yaitu kita menjadi kehidupan yang durhaka kepada Tuhan (tidak taat, tidak setia dan berbuat dosa), durhaka dalam rumah tangga (suami, isteri dan anak-anak durhaka), durhaka dalam segala hal, sampai puncaknya yaitu kedurhakaan antikris.
      Ada 2 kemungkinan pada zaman antikris:

      1. tidak mau menyembah antikris sehingga menjadi mangsa antikris, disiksa dengan begitu luar biasa sampai dipancung kepalanya, tetapi kemudian dibangkitkan oleh Tuhan untuk menjadi mempelai wanita Tuhan.

      2. menjadi sama dengan antikris/menyembah antikris, maka ia menjadi penyiksa anak Tuhan/hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang tertinggal pada saat zaman antikris. Tetapi kemudian akan dibinasakan pada saat kedatangan Yesus kedua kali.

    Lebih baik, hari-hari ini, hidung kita dibaharui untuk bisa masuk dalam penyembahan yang benar.

  5. Markus 13: 21-23=>tentang pembaharuan KULIT/PERABA
    13:21 Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau: Lihat, Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
    13:22 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan.
    13:23
    Hati-hatilah kamu!Aku sudah terlebih dahulu mengatakan semuanya ini kepada kamu."

    = bait Allah diruntuhkan. Kalau panca indera daging, bait Allah diruntuhkan, tidak bisa menjadi tubuh Kristus yang sermpuan. Tetapi kalau panca indera dibaharui, terjadi pembangunan bait Allah (tubuh Kristus yang sempurna). Kita tinggal pilih, 5 indera ini yang menentukan. Wajah kita ini yang menentukan.

    'Percaya' = perasaan.
    'orang-orang pilihan'= orang di dalam kabar mempelai.
    'Hati-hatilah kamu!'= camkanlah!= terkait dengan perasaan.

    Kulit/peraba harus dibaharuiatau diurapi Roh Kudus untuk MENGANTISIPASI/MENGHADAPI SI PENYESAT.

    1 Yohanes 2: 26-27
    2:26 Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu.
    2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

    'Kamu tidak perlu diajar oleh orang lain' = bukan berarti tidak perlu pendeta, tetapi maksudnya, nanti antikris akan 'door to door', jadi tidak ada kesempatan untuk bertanya ini antikris atau bukan, tetapi kalau indera peraba kita sudah diurapi Roh Kudus, kita bisa tahu. Ini sungguh-sungguh, ajaran sesat itu 'door to door' saat kita lengah.

    Kesaksian:
    "Saya bertemu beberapa kali di Malang, langsung masuk gereja, tetapi bukan waktu kebaktian. Dari dasinya, saya sudah tahu kalau dari ajaran sesat. Dia minta izin untuk memfoto gereja, saya setuju tetapi tidak saya izinkan berbicara. Selesai foto, dia mau bicara, tetapi saya tegas melarang dia bicara. Kemudian dia bartanya 'bapak siapa?'. Saya jawab 'saya pendetanya'. Dan dia langsung permisi pergi. Saya tahu, kalau dia mulau bertanya-tanya, akan mulai masuk ke Alkitab."

    Makanya hati-hati! Itu maksudnya 'kamu tidak perlu diajar'.
    Bukan berarti tidak perlu pendeta untuk berkhotbah. Itu justru menjadi penyesat nantinya.

    Kesaksian:
    "Dulu sudah ada. Waktu saya di Gending, dia menolak pengajaran benar dan mendirikan persekutuan di toko-toko. Saya tanya 'yang kotbah siapa?'. Dijawab 'gantian'. Saya bertanya lagi 'bagaimaana caranya?'. Dan dijawab 'ya pokok datang saja. Nanti buka Alkitab, baca-baca dan siapa yang tergerak berkotbah, ya itulah yang berkotbah'."

    Ini sudah ada sejak dulu, sejah tahun 90an. Mungkin sekarang sudah lebih modern lagi.

    Jadi, 'tidak perlu diajar orang lain' maksudnya, dalam urapan Roh Kudus kita tahu si penyesat dan kita tidak bisa ditipu/disesatkan.

    Kesaksian:
    "Almarhum Bapak Pdt. Pong Dongalemba (guru dan gembala saya) mengatakan satu waktu tidak usah ngomong, jalan saja kita sudah tahu kalai urapan kita/indera peraba kita sudah betul-betul dalam urapan dan tidak ada suara dagingnya. Ini yang saya tunggu.

    Ada di gereja kami, kami memelihara anak yang bisu tuli. Satu waktu, di sekolahnya, ia dikejar sampai di gereja untuk diajar sesuatu. Saya lihat bukunya dan saya katakan 'tidak usah'. Tetapi dia katakan 'dia tidak bisa', tetapi saya katakan 'bisa, nanti Tuhan yang ajarkan', karena saya sudah tahu arahnya kesana.
    "

    Hati-hati!Siapa saja bisa dikejar oleh si penyesat dan hanya urapan Roh Kudus yang bisa menolong kita.

    Kalau indera peraba diurapi, kita memiliki perasaan yang peka dan tegasuntuk menolak ajaran sesat dan berpegang teguh pada pengajaran benar.
    Permulaan disesatkanadalah menganggap semua pengajaran sama = urapan/benteng runtuh dan selanjutkan pengajaran palsu akan masuk dalam hidup kita.

Kalau panca indera sudah dibaharui= pembangunan Tabernakel/Bait Allah sudah selesai, maka awan kemuliaan Tuhan turun atas kehidupan kita.

Keluaran 40: 33-34
40:33 Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaanitu.
40:34
Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci.

Ada 3 aktifitas awan kemuliaan:

  1. Keluaran 40: 37
    40:37 Tetapi jika awan itu tidak naik, maka mereka pun tidak berangkat sampai hari awan itu naik.

    Aktifitas pertama yaitu: 'awan itu tidak naik' = pengalaman kematian.
    Pengalaman kematian/penderitaan merupakan bagian dari awan kemuliaan. Tanpa kematian, tidak ada kemuliaan.
    Jadi dalam pengalaman kematian kita harus bersykur, jangan bersungut. Kita tinggal menunggu kemuliaan saja.

    Yesaya 30: 14-15
    30:14 seperti kehancuran tempayan tukang periukyang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu keping pun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak."
    30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan
    bertobat dan tinggal diamkamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

    Jangan menolak pengalaman kematian, sebab kita tidak akan bisa mulia! Terutama Lempin-El, jangan menuntut untuk dimuliakan. Memang kita semua mulia di hadapan Tuhan. Tetapi aktifitas awan yang pertama adalah awan tidak naik = pengalaman kematian lebih dulu.

    'kehancuran tempayan tukang periuk'= keadaan orang yang dalam pengalaman kematian yaitu sangat tidak berdaya, hancur berkeping-keping, tidak berguna, tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dan semua serba salah (kita sudah benar tetapi masih disalahkan). Kalau kita sudah benar, tetapi terus disalahkan, kita harus berbahagia, karena sudah ada awan kemuliaan, sekalipun aktifitasnya masih kematian. Kita tinggal ikuti saja.

    Sikap yang benardalam pengalaman kematian adalah diamdan tenang.

    • diam: banyak mengoreksi dirilewat ketajaman pedang Firman/banyak mendengar Firman.
      Saat kita hancur-hancuran, kita harus banyak berdiam diri.
      Jika ada dosa yang ditemukan, kita harus mengakui dosa kita kepada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat lagi = bertobat(jalan tersingkat untuk ditolong Tuhan).

    • tinggal tenang: menguasai dirisupaya tidak berharap orang lain, tidak kecewa dan tidak putus asa, tetapi hanya berharap pada Tuhan = berdoa.

      1 Petrus 4: 7
      4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimudan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.


    Orang yang DIAM (bertobat)danTENANG (berdoa)= mengulurkan dua tangan kepada Tuhan dan Tuhan mengulurkan tangan-Nya = awan kemuliaan turununtuk menolongkita tepat pada waktu-Nya dan menyelesaikan masalahkita yang mustahil tepat pada waktu-Nya.

  2. Keluaran 40: 36
    40:36 Apabila awan itu naikdari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari setiap tempat mereka berkemah.

    Tidak selamanya awan itu tidak naik. Satu waktu pasti naik. Yang penting, saat awan belum naik, kita diam dan tenang sampai uluran tangan Tuhan turun menyelesaikan semuanya.

    Akitifitas yang kedua: 'awan itu naik' = pengalaman kebangkitan.
    Pengalaman kebangkitan bukan diukur dari barang-barang dunia. Banyak kali kami hamba Tuhan salah, mengukur gerejanya, sepatunya, dan sebagainya. Itu belum tentu kebangkitan. Tetapi biarpun miskin, kalau hidup benar, itulah kebangkitan.

    Praktek pengalaman kebangkitan:

    • Roma 4: 25
      4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.

      Pengalaman kebangkitan = hidup benar.
      Biar gereja masih kontrak, sederhana tetapi kalau hidup benar, itu kebangkitan. Yang kaya kalau hidup benar, maka itu kebangkitan. Tetapi kalau kaya tidak benar = tidak bangkit. Kalau miskin tidak benar = tidak bangkit.

    • Kolose 3: 1
      3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

      Praktek yang kedua adalah mengutamakan ibadah pelayanan/setiadalam ibadah pelayanan.
      Sekalipun kita belum punya modal, tetapi kalau setia dan benar, nanti Tuhan yang menolong kita.

    Yesaya 11: 5
    11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

    Kalau kita beribadah melayani Tuhan dengan SETIA DAN BENAR= memakai ikat pinggang dan Tuhan yang bertanggung jawab.

    Lukas 17: 7-8
    17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan
    17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmudan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

    Memakai ikat pinggang=memberi makan dan minum kepada Yesus= memuaskan hati Tuhan. Ini kebangkitan (awan sudah naik). Sesudah itu, kita boleh makan dan minum, artinya urusan makan-minum kita dan kebutuhan sehari-hari sampai anak-cucu kitaadalah urusan Tuhan.

    Urusan kita hanya setia dan benar. Jangan dibalik!Seringkali kita mengurus kebutuhan kita sampai tidak setia dan tidak benar.Itu sama dengan sombong, urusan Tuhan mau kita urus.

    Biarlah kita melayani Tuhan dengan setia dan benar, maka urusan makan-minum kita, urusan hidup sehari-hari sampai kebutuhan anak-cucu kita adalah urusan Tuhan. Tuhan tidak pernah menipu kita. Dan Tuhan akan memberikan kepuasan dan kebahagiaan dari Surgasupaya kita tidak mencari kepuasan dunia, tidak jatuh dan tidak terjerat dalam dosa dan puncaknya dosa.

  3. Keluaran 40: 35
    40:35 sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci.

    Akitiftas yang ketiga: 'awan itu hinggap di atas kemah itu'= awan kemuliaan= pengalaman kemuliaan.

    'Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan'= kalau ada awan kemuliaan, Musa tidak dapat bergerak dan di Bait Allah Salomo, tidak dapat berdiri.
    Artinya: daging tidak bersuara lagi.
    Jadi, pengalaman kemuliaan adalah keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus yang taat sampai matidi kayu salib, kalau kita taat sampai daging tidak bersuara= penyerahan sepenuh pada Tuhan ('terserah Kau, Tuhan').

    1 Petrus 5: 5-6
    5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklahkepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
    5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    Kalau 5 indera dibaharui = memiliki pikiran dan perasaan seperti Yesus, yaitu taat sampai mati di kayu salib. Bagi kita sekarang, kita TAATsampai daging tidak bersuara lagi.

    Dan awan kemuliaan/tangan Tuhan diulurkan untuk meninggikan kita tepat pada waktunya, artinya:

    • mengangkat dari kegagalan menjadi berhasil, indah dan bahagia pada waktu-Nya.
    • kita dipakai oleh Tuhan untuk memberitakan/menyaksikan cahaya Injil kemuliaan Kristus/Kabar Mempelai/kegerakan Roh Kudus hujan akhir/ pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

    Jika Yesus datang kedua kali, kita diangkat ke awan-awan permai, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia.
    Yang meninggal tapi dalam awan kemuliaan/pembaharuan panca indera akan dibangkitkan sampai ke awan-awan permai, kita yang masih hidup terus dibaharui sampai taat sampai daging tidak bersuara lagi dan kita betul-betul ditinggikan oleh Tuhan, kita menjadi berhasil, bahagia dan indah pada waktuNya, dipakai dalam kegerakan Roh Kudus Hujan Akhir, dan diangkat ke awan-awan permai.

    1 Tesalonika 4: 16-17
    4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
    4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-samadengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
    4:18 Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.


    Pada saat kedatangan Yesus kedua kali (bunyi sangkakala yang terakhir) akan terjadi 2 peristiwa dahsyat:

    • yang meninggal dalam Tuhan (dalam pembaharuan panca indera) akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan.
    • kita yang masih hidup akan diubahkan dengan sekejap mata dalam tubuh kemuliaan.

    Keduanya akan menjadi satu tubuh yang sempurna untuk menyongsong Tuhan di awan-awan yang permai, bersama dengan Dia selama-lamanya.

Biarlah uluran tangan Tuhan kita rasakan, saat dalam pengalaman kematian, kita diam dan tenang, saat pengalaman kebangkitan, kita setia dan benardan Tuhan mengulurkan tangan untuk memelihara dan menolong kita, saat dalam pengalaman kemuliaan, kita taatsampai daging tidak bersuara dan Tuhan akan meninggikan kita pada waktunya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 25 Februari 2014 (Selasa Sore)
    ... seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar. Ada hal yang penting dalam persekutuan yang benar Persekutuan dalam kesusahan jalan kematian. Persekutuan dalam kerajaan jalan kebangkitan. Persekutuan dalam ketekunan untuk menantikan Yesus jalan kemuliaan. Ada macam ketekunan dalam menantikan Yesus yaitu ketekunan dalam iman ketekunan dalam penggembalaan dan ketekunan dalam berdoa. Kolose ...
  • Ibadah Doa Malang, 26 Maret 2024 (Selasa Sore)
    ... yang bercahaya sehingga kita menerima cahaya kemuliaan Allah. Proses memandang wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari Memandang mulut Yesus yang mengeluarkan sebilah pedang tajam bermata dua pedang firman. Wahyu Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 16 Juni 2013 (Minggu Sore)
    ... pada Tuhan rohani kita tidak akan pernah merosot. ay. - dibawah gunung suasana dunia. Dibawah gunung lebih banyak murid-murid tetapi tidak bisa menyembuhkan penyakit ayan. Inilah gambaran dari hamba Tuhan anak Tuhan yang terpisah dari Tuhan sehingga ibadahnya bersuasana dunia dan kering rohaninya bahkan banyak masalah air mata sampai menderita penyakit ayan ...
  • Ibadah Jumat Agung Malang, 22 April 2011 (Jumat Sore)
    ... berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. Bertobat yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan mati terhadap dosa. Baptisan air yang menghasilkan hidup baru yaitu hidup dalam kebenaran. Roma Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 10 Mei 2019 (Jumat Malam)
    ... . Mereka itu ada di sana supaya Ia mencobai orang Israel dengan perantaraan mereka untuk mengetahui apakah mereka mendengarkan perintah yang diberikan TUHAN kepada nenek moyang mereka dengan perantaraan Musa. . Demikianlah orang Israel itu diam di tengah-tengah orang Kanaan orang Het orang Amori orang Feris orang Hewi dan orang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 Februari 2016 (Kamis Sore)
    ... karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Waspada ada musuh utama yang mengincar harta Surga Ngengat merusak pakaian putih. Karat merusak logam Pencuri mencuri minyak urapan. ad. . Pencuri mencuri minyak urapan. Praktek pencuri ...
  • Ibadah Natal GPT seJawa Timur, 22 Januari 2009 (Kamis Sore)
    ... untuk dibinasakan. Kalau domba disembelih maka keledai akan hidup. Dulu keledai ditebus dengan darah domba sama-sama binatang . Jadi pilihannya hanya keledai atau domba. Kalau domba di biarkan hidup maka keledai akan mati. Kalau ingin keledai hidup maka domba harus mati. Sekarang domba itu adalah korban Kristus. Bukti keselamatan Kisah Rasul - tahu dengan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 Juni 2014 (Minggu Sore)
    ... Biarlah damai sejahtera bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian. Kita masih berada pada Kitab Wahyu - mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya Mei . Wahyu - Ketika aku melihat Dia tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 Agustus 2016 (Senin Sore)
    ... yang benar mendarah daging dalam hidup kita. Itu gunanya perjamuan suci. Kita mengalami PENYUCIAN TABIAT daging sehingga tabiat Yesus menjadi tabiat kita. Inilah kegiatan di sorga yaitu kegiatan penyucian. Mulai dengan penyucian yang dikaitkan dengan 'yang sudah sedia ada' penyucian oleh firman pengajaran yang menjadi tabiat mendarah daging dalam hidup ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 29 Juli 2013 (Senin Sore)
    ... pada-Ku karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan. Roh Kudus juga memindahkan memisahkan dari suasana letih lesu beban berat menjadi suasana kelegaan enak dan ringan . KITA BELAJAR PENYEBAB BEBAN BERAT DAN LETIH LESU. BEBAN BERAT. Ibrani . ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.