Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita masih berada dalam
Wahyu 2-3, dalam susunan Tabernakel, menunjuk pada
tujuh kali percikan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan
penyucian terakhiryang dilakukan oleh TUHAN kepada
tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman), supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita Sorga yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan bersama TUHAN selamanya.
Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:
- sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.
- sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi TUHAN katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).
- sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17) yang harus meninggalkan ajaran-ajaran sesat(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 28 Desember 2014).
- sidang jemaat di TIATIRA(Wahyu 2: 18-29) yang harus mengalami penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 04 Januari 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 18 Januari 2015).
- sidang jemaat di SARDIS(Wahyu 3: 1-6) disucikan untuk mengalami kebangunan rohanidan kuat rohaninya, supaya tetap berjaga-jaga(diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 21 Januari 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 04 Maret 2015).
- sidang jemaat di FILADELFIA(Wahyu 3: 7-13) (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015)
Kita mempelajari
Wahyu 3: 7-13, sidang jemaat yang keenam, yaitu
SIDANG JEMAAT FILADELFIA.
Kita masih berada pada ayat 7-8.
Wahyu 3: 7
3: 7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
Ada 3 macam penampilan Yesus kepada sidang jemaat di Filadelfia(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015):
- Yang Benar,
- Yang Kudus,
- Yang memegang kunci Daud. Kunci Daud adalah kemurahan dan kebajikan TUHAN yang hanya bisa didapatkan lewat penggembalaan.
Kita masih mempelajari
YESUS TAMPIL SEBAGAI 'YANG MEMEGANG KUNCI DAUD'.
Yesus tampil sebagai '
Yang memegang kunci Daud', untuk melakukan
3 perkara yang besar/dahsyat, bagi sidang jemaat Filadelfia; sekarang bagi kita:
- Wahyu 3: 8
3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Pekerjaan besar yang pertama: membuka pintu-pintu yang tidak bisa ditutup oleh siapapun juga, sampai pintu sorga terbuka(sudah diterangkan diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Maret 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 15 April 2015).
- Wahyu 3: 9
3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimudan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
Pekerjaan besar yang kedua: untuk memberikan kemenangan atas jemaah iblis(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surbaya, 19 April 2015).
- Wahyu 3: 10
3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akanmelindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh duniauntuk mencobai mereka yang diam di bumi.
Pekerjaan besar yang ketiga: melindungi kita dari hari pencobaan yang akan menimpa atas seluruh dunia.
AD.2
MEMBERIKAN KEMENANGAN ATAS JEMAAH IBLISWahyu 3: 9
3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
Jemaah Iblisadalah:
'
mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta'. Sekarang, jemaah iblis adalah
hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHANyang adalah
pendusta. ‘
orang Yahudi’gambaran dari hamba TUHAN, pelayan TUHAN. Kita harus berhati-hati!
1 Yohanes 4: 204:20. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.Pendustaadalah hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang mengatakan: mengasihi TUHAN, tetapi membenci sesamanya atau hamba TUHAN, pelayan TUHAN
tanpa kasih. Ini sama dengan membenci sesama dan sama dengan pembunuh.
1 Yohanes 3: 153:15. Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuhmanusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya
Jadi,
PENDUSTA SAMA DENGAN PEMBUNUH, bahkan sama dengan setan.
Ini yang harus kita waspadai. Sudah jadi hamba TUHAN, pelayan TUHAN tetapi jadi sama dengan setan.
Yohanes 8: 448:44. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuhmanusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta
Kebencian terjadi karena
tidak ada kebenaran; yang tidak benar membenci yang benar.
Ini yang berbahaya hari-hari ini. Apalagi kalau sampai timbul kebencian tanpa alasan.
Ini jemaah iblis, yaitu hamba TUHAN, pelayan TUHAN dan anak TUHAN--bukan orang luar--, tetapi pendusta/pembunuh.
Kita harus waspada, sebab
pendusta dan pembunuh melanda dari zaman ke zaman:
- Zaman Allah Bapa/zaman permulaan (dihitung dari Adam sampai Abraham, kurang lebih 2000 tahun).
Ini sudah terjadi dan diwakili oleh Kain; hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang membunuh Habel.
Kejadian 4: 3-5
4:3. Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkansebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
4:4. Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
4:5. tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
Kain dan Habel mempersembahkan korban, berarti mereka adalah pelayan TUHAN, karena dulu beribadah melayani TUHAN ditandai dengan mempersembahkan korban.
Kain membunuh Habel sebab Kain PANAS HATIterhadap Habel; iri hati, sebab ibadah pelayanan Habel diterima dan diberkati TUHAN, tetapi ibadah pelayanan Kain belumditerima dan diberkati, bukan tidak diterima (sebenarnya masih diberikan kesempatan oleh TUHAN untuk memperbaiki).
Akibatnya:
- mukanya muram(tidak berseri lagi). Ini sudah tanda-tanda kering rohani.
- mati rohanidan menuju kematian kedua; neraka untuk selama-lamanya.
Kalau ibadah pelayanan kita belum diterima dan diberkati seperti Kain, seharusnya kita memeriksa diri dan belajar bagaimana supaya pelayanan kita diterima dan diberkati TUHAN.
"Inilah gunanya kita masuk Lempin-El. Lempin-El 'Kristus Ajaib' dibentuk menjadi hamba TUHAN dan hanya meneladan saja dari guru-guru, tidak usah menyimpang ke mana-mana. Saya tidak usah jauh-jauh, hanya meneladan saja dari gembala saya om Yo dan guru saya om Pong. Pasti diterima juga oleh TUHAN, sebab mereka sudah jelas diterima ibadahnya dan diberkati sampai akhir hidupnya. Untuk apa kita coba-coba yang lain? Tinggal ikuti saja. Beliau berpegang kepada satu pengajaran saja, tidak mau mencampur-campur dengan ajaran lain, saya juga ikuti saja hanya satu pengajaran."
Koreksi diri adalah meninggalkan yang salah dan perbaiki sesuai dengan kebenaran Firman; sesuai teladan hamba TUHAN yang dipakai oleh TUHAN. Tidak perlu iri hati, tetapi memperbaiki apa yang salah.
"Dulu, saya juga belajar, apa kuncinya beliau dipakai oleh TUHAN? Dari segi ijzaah, Om Yo tidak punya ijazah dan bukan sarjana. Om Pong juga belum dapat ijazah (pernah kuliah tetapi belum menjadi sarjana), tetapi mereka bisa diberkati. Ternyata, kucinya karena beliau hanya berpegang pada satu pengajaran."
Kain tidak koreksi diri, tetapi iri hati. Begitu iri hati, Kain malah memukul sampai membunuh Habel.
Kejadian 4: 8
4:8. Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukulHabel, adiknya itu, lalu membunuhdia
'memukul'= berselisih.
Jadi, yang berselisih sebenarnya adalah orang yang panas hati/iri hati.
"Mari, kalau berselisih karena dosa, selesaikan dengan saling mengaku dan saling mengampuni (berdamai). Yang salah, berani mengaku. Yang benar, mengampuni dan melupakan. Selesai, darah Yesus menghapus dosa-dosa dan tidak ada perselisihan, tidak ada memukul. Memukul bukan saja secara fisik, tetapi bisa lewat mulut, SMS, internet. Jangan! Kita semua di dalam nikah rumah tangga dan penggembalaan, antar penggembalaan, kalau ada pserselisihan karena dosa, saling mengaku dan mengampuni (dosa diselesaikan), maka muka akan berseri. Kalau dosa dipertahankan, muka hamba TUHAN juga muram, kering dan jemaat akan lari. Kalau berselisih soal pengajaran, mari kembali ke Alkitab dengan kejujuran. Pasti selesai semua. Kita kembali lagi pada satu pengajaran yang benar dan wajah kita akan berseri. Jangan melawan firman. Kalau wajah muram terus, maka hamba TUHAN rugi, jemaat juga rugi, nikah rumah tangga juga rugi dan kering semua. Lebih baik, selesaikan semua perselisihan yang terjadi dan kita pulang dengan wajah berseri-seri."
1 Korintus 3: 3-4
3:3. Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihanbukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
3:4. Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani
‘manusia duniawi’ = manusia daging.
Hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang hidup secara daging/duniawi ditandai dengan iri hati dan perselisihan. Iri hati menunjuk pada hati, perselisihan menunjuk pada pikiran.
Jadi hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang hidup menurut dagingpasti hati dan pikirannya tidak bersih.
Kalau iri hati dan perselisihan diselesaikanmaka muka menjadi berseri.
Tetapi kalau dibiarkan, maka akan saling membunuh; saling menghancurkan tubuh Kristus.
2 Korintus 12: 20
12:20. Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan
Kekhawatiran tertinggi dari rasul Paulus bukan jemaat tidak bisa makan dan sebagainya, tetapi kalau ada perselisihan dan iri hati. Kalau dibiarkan, maka akan timbul amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan sampai kerusuhan.
Ini akibatnya kalau perselisihan dan iri hati tidak dicabut, sebab 2 hal ini merupakan akar. Kalau sudah ada amarah, bisa membunuh. Memfitnah atau menjelek-jelekkan orang lain ini sudah mulai tindakan membunuh.
Dari iri hati (panas hati), keluar ke wajah yang mulai muram, kemudian mulai memukul (perselisihan) dan kalau tidak dicabut, akan tumbuh menjadi amarah--sudah membunuh--, sehingga terjadi golongan-golongan ('aku golongan Paulus, .... aku golongan Apolos').
Kalau sudah ada golongan-golongan, ini sama dengan tindakan memukul dan membunuh tubuh Kristus(seperti Kain membunuh Habel). Akhirnya tubuh Kristus bisa hancur.
Malam ini, kita mohon kekuatan dari TUHAN. Kita jaga hati dan pikiran, supaya tidak ada iri hati dan perselisihan. Kalau sudah ada, cabut semuanya dalam nama Yesus; saling berdamai dan kalau soal pengajaran, baca ayat dalam Alkitab dengan kejujuran (jangan saling menyalahkan). Kalau saling menyalahkan itu namanya berdebat.
"Saya sudah pernah bercerita. Bisik-bisik itu bisa sampai jauh. Saya baru sampai ke Netherland, belum dikasih seteguk air dan baru duduk, sudah ditanya, 'ceritakan bagaimana kok bisa sampai ke Malang?' Dia pikir Om Pong langsung menaruh saya di Malang. Itu baru bisik-bisik (ada kecurigaan), apalagi kalau sudah teriak-teriak, sampai di mana? Kalau suami isteri sampai ada bisik-bisik, betapa tidak enaknya. Selesaikan semua, supaya kita bisa dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus."
Jalan keluarnyasupaya tidak ada perselisihan dan iri hati adalah lewat ketajaman pedang.
Ibrani 4: 12-13
4:12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata duamanapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendidan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hatikita.
4:13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Pedang firman mampu memotong daging yang iri hati dan berselisih; menyucikan hati pikiran dan sendi-sendi, sehingga hubungan menjadi enak mulai dari dalam rumah tangga--hubungan suami-istri, anak-orang tua, kakak-adik--, penggembalaan--hubungan gembala-domba--dan antar penggembalaan--hubungan antar hamba TUHAN.
Kalau sudah disucikan, kita bisa memiliki pikiran dan perasaan Yesus (Filipi 2: 5); hati dan pikiran Yesus, yaitu menghampakan diri; sana dengan merendahkan diri dan taat sampai daging tidak bersuara. Yesus tinggalkan Sorga sampai taat untuk merendahkan diri dan mati di kayu salib.
Dengan demikian, kita bisa sehati dan sepikir, saling bekerja sama satu dengan yang lainnya untuk membangun tubuh Kristus.
Mulai dari dalam rumah tangga, jangan sampai ada iri hati dan perselisihan, sebab Kain dan Habel ini kakak adik. Kalau ada, cabut dan selesaikan.
- Zaman Anak Allah/zaman pertengahan (dihitung dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali, kurang lebih 2000 tahun).
Diwakili oleh Simeon dan Lewi, yang membunuh raja Sikhem, anaknya dan rakyatnya laki-laki. Simeon dan Lewi juga merupakan hamba TUHAN, pelayan TUHAN.
Kejadian 34: 7, 25-26
34:7. Sementara itu anak-anak Yakub pulang dari padang, dan sesudah mendengar peristiwa itu orang-orang ini sakit hatidan sangat marah karena Sikhem telah berbuat noda di antara orang Israel dengan memperkosa anak perempuan Yakub, sebab yang demikian itu tidak patut dilakukan.
34:25. Pada hari ketiga, ketika mereka sedang menderita kesakitan, datanglah dua orang anak Yakub, yaitu Simeon dan Lewi, kakak-kakak Dina, setelah masing-masing mengambil pedangnya, menyerang kota itu dengan tidak takut-takut serta membunuhsetiap laki-laki.
34:26. Juga Hemor dan Sikhem, anaknya, dibunuh mereka dengan mata pedang, dan mereka mengambil Dina dari rumah Sikhem, lalu pergi.
Simeon dan Lewi membunuh karena sakit hati. Mereka pakai tipu muslihat, adiknya dibiarkan untuk kawin, tetapi dari pihak Sikhem harus disunat dulu (perempuan bangsa Israel harus menikah dengan orang yang bersunat). Satu negara disunat semua laki-lakinya dan saat dalam kesakitan (hari ke tiga), langsung dibunuh.
Iri hati bisa menjadi sakit hati.
Jadi, penyebab Simeon dan Lewi membunuh adalah SAKIT HATI DAN EMOSI YANG MELEDAK-LEDAK, sehingga membunuh dengan menggunakan pedang. Ini sama dengan salah menggunakan pedang, sebab pedang seharusnya digunakan untuk menyucikan.
"Kami gembala-gembala, sering salah menggunakan pedang."
Ada 2 kesalahan dalam menggunakan pedang:
- Markus 14: 47
14:47. Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.
‘Petrus’ gambaran dari seorang gembala, hamba TUHAN.
Kesalahan menggunakan pedang yang pertama: gembalamenggunakan pedang untuk memutuskan telinga; memutuskan telinga sidang jemaat, telinga hamba TUHAN yang lain (Petrus menetakkan pedangnya pada ‘hamba Imam Besar’).
Artinya: memberitakan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua dengan emosi yang meledak-ledak. Inilah kesalahan gembala.
Akibatnya: telinganya putus= jemaat mati rohani, tidak mau mendengar firman lagi.
"Kita sering kali emosi. Seumpama, tidak ada uang di dompet, kita rencanakan untuk khotbah tentang perpuluhan. Bapak Pendeta Pong mengajarkan, 'kalau kamu sudah memikirkan tentang uang sekalipun firmannya sudah benar (pembukaan firman tentang perpuluhan), lebih baik jangan diberitakan.’ Sebab kalau diberitakan dengan keinginan, emosi, justru memutus telinga. Akhirnya bukannya perpuluhan yang datang, tetapi jemaatnya juga tidak akan datang. TUHAN tolong kita semua."
- Kisah Para Rasul 5: 29-33
5:29. Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
5:30. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh.
5:31. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.
5:32. Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."
5:33. Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hatimereka dan mereka bermaksud membunuh rasul-rasul itu.
Kesalahan menggunakan pedang yang kedua: sidang jemaatmenerima firman pengajaran benar yang menunjukkan dosa-dosa dengan sakit hati(‘tertusuk hati’), karena mempertahankan dosa-dosa. Inilah kesahalan sidang jemaat.
Kalau mau disucikan, pasti bersyukur kalau dosa-dosanya ditunjukkan oleh firman.
Akibatnya: mati rohani dan menuju kematian kedua (neraka selamanya).
Cara yang benardalam menggunakan pedang adalah harus kena pada diri sendiri lebih dulu, setelah itu baru disampaikan pada jemaat, sehingga terjadi penyucian.
Kalau gembala sudah benar dalam menggunakan pedang dan jemaat menerima pedang dengan benar, maka akan terjadi penyuciandemi penyucian sampai kesempurnaan.
Matius 5: 27-33, 37
5:27. Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
5:28. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
5:29. Maka jika matamu yang kananmenyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
5:30. Dan jika tanganmu yang kananmenyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
5:31. Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinyaharus memberi surat cerai kepadanya.
5:32. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.
5:33. Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan TUHAN
5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
ay. 28= mulai dari penyucian hatidari:
- Keinginan jahat: keinginan akan uang yang membuat kita menjadi:
- kikir= tidak bisa memberi, hanya meminta dan mencari terus.
- serakah= merampas haknya orang lain, terutama haknya TUHAN, itulah perpuluhan dan persembahan khusus.
- Keinginan najis: mengarah pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Kalau hati suci, maka seluruh hidup kita suci. Inilah penyucian yang terus menerus sampai kepada kesempurnaan. Selanjutnya, terjadi penyucian:
- Ayat 29= mata kanan--pandangan--disucikan, supaya mata kita hanya memandang Yesus Imam Besar dan Gembala Agung yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
‘Kanan’ adalah tempatnya Imam Besar. Jangan memandang yang lain! Kalau memandang manusia, uang dan sebagainya, satu waktu kita akan terjatuh. Tetapi kalau memandang Yesus Imam Besar di sebelah kanan takhta Allah Bapa kita tidak akan pernah tersandung apalagi jatuh.
- Ayat 30= tangan kanan--perbuatan--disucikan, supaya perbuatan kita berkenan kepada Yesus Imam Besar dan sesama, yaitu perbuatan benar dan baik.
- Ayat 31-32= penyucian nikah dan buah nikah. Ini sama dengan penyucian tabiat.
Yang menentukan cerai tidaknya nikah adalah tabiat kebenaran sendiri, sebab perceraian terjadi karena ada kebenaran sendiri.
Kebenaran sendiri, artinya
- menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain.
Contoh:
- dalam nikah rumah tangga. Suami yang bersalah, menutupi kesalahannya dengan menyalahkan isteri. Begitu juga sebaliknya. Anak dengan orang tua juga bisa bercerai, kakak adik juga bisa bercerai kalau ada kebenaran diri sendiri.
Yang tidak salah, kalau disalahkan, diam saja, biarkan dia saja yang bercerai.
- Di dalam penggembalaan juga. Kalau ada kebenaran sendiri, maka gembala dan sidang jemaat saling menyalahkan, akhirnya bercerai (pisah).
- Antar penggembalaan, antar organisasi gereja juga bisa cerai berai kalau ada kebenaran sendiri.
Biarlah tabiat kita disucikan, mulai dari dalam nikah rumah tangga.
- Bahkan, kebenaran sendiri ini menutupi dosa dengan menyalahkan TUHAN/pengajaran benar. Pengajaran yang benar disalah-salahkan, padahal dia sendiri yang salah (tahbisannya salah dan sebagainya). Ini yang mencerai beraikan.
- Ayat 33-37= yang terakhir adalah penyucian mulut('5:37. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.'); ya katakan: ya, tidak katakan: tidak. Jangan ditambah atau dikurangi!
Kalau mengatakan 'ya..tetapi.., tidak, namun...', ini sama dengan ular.
Kalau kita jujur, maka ular/setan tidak bisa menjamah kita sedikitpun; ular tidak bisa menyesatkan/menghancurkan kita. Kalau kita membuka celah sedikit saja, maka ular akan masuk. Hari-hari ini kita harus tegas!
Pedang = ketegasan.
Kita jujur lebih dulu soal TUHAN/pengajaran benar. Setelah itu, baru bisa jujur dalam segala hal.
Kalau tidak jujur soal pengajaran, tidak mungkin jujur soal nikah dan keuangan. Kalau soal TUHAN saja berani tidak jujur, apalagi soal isteri dan uang, tidak mungkin jujur.
Kalau sudah jujur, maka selangkah lagi, mulut kita tidak salah lagi dalam perkataan; sempurna, kita masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita Sorga.
Yakobus 3: 2
3:2. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
- Zaman Allah Roh Kudus/zaman akhir (dihitung dari kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali, kurang lebih 2000 tahun). Kita sekarang berada pada tahun 2015, ini merupakan perpanjangan sabar tangan TUHAN.
Diwakili oleh gereja TUHAN di akhir zaman.
Hati-hati! Masih saja terjadi pembunuhan, mulai dari iri hati, sakit hati, sampai KEDENGKIAN/KEBENCIAN TANPA ALASAN.
"Bapak Pendeta Pong juga berkata, 'minum, salah’ (ada yang menyalahkan ‘masa Pendeta minum di mimbar’), 'tidak minum juga salah' (‘suaranya hampir habis, masa tidak minum’). Inilah kebencian tanpa alasan, lebih baik kita diam saja."
Gereja akhir zaman adalah kakak-kakak Yusuf dan Yusuf.
Yusuf dilahirkan di masa tua Yakub. Yakub gambaran dari Allah Roh Kudus.
Yusuf lahir di masa tua Yakub, maka ini disebut sebagai gereja akhir zaman. Tetapi, tetap menghadapi kakak-kakaknya. Kita tinggal pilih, mau menjadi Yusuf atau kakak-kakak Yusuf.
Kejadian 37: 2-4
37:2. Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakankambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya
37:3. Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indahbagi dia.
37:4. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilahmereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
‘yang lahir pada masa tuanya’ = masa tua Yakub = Roh Kudus hujan akhir.
Jadi, Yusuf gambaran dari gereja hujan akhir = gereja akhir zaman = gereja mempelai.
Di sini, Yusuf menghadapi kakak-kakaknya yang mau membunuh dia.
Kejadian 37: 18
37:18. Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakatmencari daya upaya untuk membunuhnya.
'bermufakat'= hati-hati kalau berkumpul di meja makan anak-orang tua, kakak-adik. Jangan bicara yang aneh-aneh, nanti tahu-tahu beberapa tahun, anaknya menjadi kurang baik. Inilah hasil dari pembicaraan atau mufakat yang tidak baik (mengandung kebencian). Tetapi kalau bicara firman Allah, maka anak akan bertumbuh dengan baik.
Contoh: orang tua membicarakan orang lain saat anak ada di situ. Satu waktu akan tumbuh duri, anak menjadi tidak baik dan kita sendiri yang menuai.
Hati-hati!Kalau bermufakat/berfellowship tanpapengajaran benar--mulai dari dalam rumah tangga--, yang terjadi hanya pembunuhan/kebencian tanpa alasan--mulai menuai duri-duri.
Contoh: kalau gembala bicara duri-duri, bukan tentang firman, maka akan tumbuh duri dalam sidang jemaat.
Ciri gereja akhir zaman(Yusuf) adalah tergembala dengan benar dan baik, seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar.
Mengapa carang harus melekar pada pokok anggur?Sebab anggur ini ada kaitan dengan pesta mempelai.
Ada penginjilan (kabar baik) untuk menyelamatkan orang berdosa, sesudah itu mau ke mana? Harus dilanjutkan kepada kabar mempelai.
Tergembala dengan benar dan baik, seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar. Artinya:
- tergembala pada firman pengajaran yang benar/kabar mempelai, bagaikan menyediakan air anggur yang manis untuk masuk dalam pesta nikah Anak Domba dan kita menjadi mempelai wanita TUHAN.
Kalau berpegang pada firman yang benar, itu berarti teguh/tegas, bukan fanatik. Tetapi kalau salah dan kita mau, itu yang namanya fanatik.
- Kita selalu berada di kandang pengembalaan(ruangan suci). Terdapat 3 macam alat dalam ruangan suci = ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya termasuk ibadah persekutuan yang benar (fellowship). Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karunia-Nya; Kalau kita bertekun dalam kebaktian umum, maka urapanakan semakin meningkat dan karuniajuga semakin meningkat.
"Maaf kalau dianggap sombong. Saya dulu kalau fellowship, persiapan panggung, saya yang mengatur. Kemudian membawa tasnya pembicara. Satu waktu ditingkatkan. Saya kebetulan lewat dan disuruh memimpin pujian. Sampai sekarang saya percaya, kalau kita tekun dalam ibadah umum dan ibadah persekutuan yang benar, maka karunia-karunia akan ditambahkan dan jemaat juga ikut merasakan. Isteri saya ini saksi. Kalau saya pulang dari fellowship, saya sudah tahu kuncinya dan kalau datang sudah berbeda. Isteri saya tidak bohong, cara penyampaian firmannya sudah beda. Tetapi kalau salah, kita akan kering."
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus; kita mendapat kekuatanbaru--dalam ibadah pendalaman Alitab dan perjamuan suci, kita diberi makan--untuk tetap setia dan berkobar-kobar dan mengikut TUHAN sampai garis akhir (tidak akan berhenti di tengah jalan).
Nabi Elia sudah menang atas nabi baal (menyembelih 450 nabi baal), tetapi menghadapi Izebel, dia takut. Dan TUHAN berikan dia roti untuk dimakan sebanyak dua kali sampai dia kuat berjalan. Kalau tidak ada ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, banyak gereja TUHAN yang lemah dan tidak sanggup ibadah lagi.
"Sekarang ini, mulai ada usaha-usaha untuk meniadakan ibadah pendalaman Alkitab. Kita harus hati-hati."
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa. Kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya. Tanpa kasih, semuanya sia-sia . Tetapi kalau ada kasih, kita menuju kekekalan, tidak ada yang sia-sia.
Di dalam penggembalaan yang benar dan baik (bersekutu dengan Allah Tritunggal), maka tubuh, jiwa dan roh kita mengalami penyucian secara intensif. Sama seperti Yusuf di dalam kandang penggembalaan mulai umur 17 tahun. Yesus umur 12 tahun di bait Allah.
Usia 12-17 tahun adalah usia yang rentandan harus digiring ke penggembalaan.
Kalau dia gagal, bisa sampai bunuh diri. Ijazah dan uang tidak bisa menolong. Harus ada di dalam kandang penggembalaan.
Kalau disucikan, hasilnya:
- Yusuf menerima jubah maha indah (Kejadian 37: 3) = menerima jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus, sehingga kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Efesus 4: 11-13
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12. untuk memperlengkapiorang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
4:13. sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus
Kalau kita suci, bukan pandai dan sebagainya, kita pasti diberi jabatan dan dipakai. Inilah jubah maha indah. Hidup kita mulai tertata rapi dan indah.
Selama belum melayani, hidup kita belum ditata dan belum indah.
Jangan ragu melayani TUHAN! Memang lebih berat. Melayani di dalam nikah sudah berat. Masih ditambah ke gereja lagi, lebih berat. Ditambah kunjungan lagi. Tetapi, semakin dipakai, hidup kita akan semakin indah. Yang belum melayani berdoa kepada TUHAN. Yang sudah melayani harus sungguh-sungguh hari-hari ini.
- Yusuf mendapat karunia mimpi.
Kejadian 37: 5-8
37:5. Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
37:6. Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini:
37:7. Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu."
37:8. Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu.
Yusuf mendapat 2 macam karunia mimpi:
- ayat 5-8: mimpi tentang mengikat gandum. Hanya gandum Yusuf yang tetap tegak berdiri. Ini menunjuk pada kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang menyatukan(mengikat).
'Hanya gandum Yusuf yang tegak', artinya kegerakan pembangunan tubuh Kristus harusberdasarkan firman pengajaran yang benar, supaya tegak untuk selama-lamanya; kekal selamanya dan tidak akan tercerai berai.
Kalau berdasarkan lainnya--uang, sungkan--, pasti cerai berai.
Jadi, ikatan paling kuatuntuk kesatuan dalam nikah, penggembalaan dan antar penggembalaan adalah kekuatan firman pengajaran yang benar.
Jangan lihat yang lainnya!
'Dan gandum-gandum yang lain tunduk pada gandum Yusuf', artinya semua pemberitaan firman, apapun bentuknya harus meningkat pada kabar mempelai; pengajaran yang benar.
Kalau kita sudah ada di dalam kabar mempelai, lalu mau keluar, mau ke mana?
Ini bukan kesombongan, tetapi peningkatan. Semua harus mengarah pada pengajaran yang benar, yaitu kabar mempelai dalam terang tabernakel. Apapun yang mau dikatakan, ada semua di dalam tabarnakel: tentang baptisan air ada kolam pembasuhan, tentang Roh Kudus ada pintu kemah, tentang nikah ada meja roti sajian.
Jangan ke mana-mana lagi! Ini ikatan yang paling kuat.
"Saya dulu mau mengejar S2, S3 ke luar negeri untuk belajar agama, tetapi setelah bisa menerima kabar mempelai dalam terang tabernakel, semuanya sudah cukup sampai hari ini, bahkan kelebihan dan harus diberitakan di mana-mana. Saya ingat Pdt In Juwono berkhotbah di Kedurus. Tidak kuat menampung jemaat, lalu pindah ke Johor, tidak kuat menampung lagi, dipindah ke Lemah Putro, tidak kuat menampung lagi, PPI sampai ke luar negeri. Ini terjadi peningkatan-peningkatan."
- Kejadian 37: 9
37:9. Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulandan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."
Yang kedua: mimpi tentang matahari, bulan dan bintang (Wahyu 12: 1); inilah mempelai wanita Sorga.
Dari kegerakan pembangunan tubuh Kristus berdasarkan pengajaran yang benar yang ikatannya tidak bisa diputuskan oleh apapun, hasilnya adalah perempuan dengan matahari, bulan dan bintang = tubuh Kristus yang sempurna = mempelai wanitayang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Wahyu 12: 1
12:1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya
Jika kita diikat oleh pengajaran yang benar, sampai di sinilah kita nanti, yaitu sampai pada mempelai wanita TUHAN.
Banyak usaha-usaha untuk melepaskan ikatan dengan firman pengajaran dan mau diikat dengan yang lainnya, misalnya: solidaritas, sepenanggungan dan sebagainya. Tetapi ini semua tidak akan bertahan (tidak kekal).
Kalau sudah berpegang pada firman, maka tidak akan lagi iri hati, sakit hati, sampai tidak ada kebencian tanpa alasan. Biarlah kita semuanya diikat oleh firman pengajaran yang benar.
Kejadian 37: 18, 31-33
37:18. Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.
37:31. Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.
37:32. Jubah maha indah itu mereka suruh antarkan kepada ayah mereka dengan pesan: "Ini kami dapati. Silakanlah bapa periksa apakah jubah ini milik anak bapa atau tidak?"
37:33. Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata: "Ini jubah anakku; binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam.
Sudah mendapat jubah maha indah, tetapi Yusuf harus mengalami jubah dicelup dalam darah.
Gereja akhir zaman juga harus menghadapi jubah dicelup dalam darah, tidak boleh tidak. Kita sudah digembalakan, disucikan, diberi jubah maha indah (hidupnya sudah indah) dan mengarah pada kesempurnaan, tetapi harusmenghadapi kebencian tanpa alasan/pembunuhan.
Yusuf harus rela jubahnya dicelup dalam darah. Begitu juga dengan kita, kita sebagai hamba TUHAN, pelayan TUHAN harus rela mengalami pengalaman kematian/pengalaman salib bersama Yesus, rela mengalami sengsara daging tanpa dosa, rela mengalami percikan darah. Ini yang terakhir.
Jangan heran! Kita sudah melayani baik-baik, tetapi difitnah dan sebagainya, biarkan saja, yang penting kita sungguh-sungguh.
Jangan putus asa! Ingat! Dalam pengalaman kematian, yang tertumpah adalah darah Yesus, bukan darah kita--dulu jubah Yusuf dicelup dalam darah binatang, tetapi sekarang, jubah dicelup dalam darah Yesus.
Artinya: Yesus sudah lebih dulu menanggung segala penderitaan yang harus kita tanggung. Jangan ragu untuk masuk dalam pengalaman salib!
Bentuk percikan darah bisa bermacam-macam, misalnya: sengsara dalam ibadah pelayanan.
Mengapa TUHAN ijinkan jubah dicelup darah (mengalami percikan darah)?
Dalam pengalaman kematian atau percikan darah ada 2 kekuatan yang kita terima:
- kekuatan darah Yesusuntuk menghapus dosa-dosakita sampai puncaknya dosa; dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Nanti, Yusuf dihadapkan pada isteri Potifar. Tetapi karena jubahnya sudah dicelup darah, tidak mempan.
- kekuatan Roh kemuliaan.
1 Petrus 4: 12-14
4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Jika ada Roh Kemuliaan dalam kehidupan kita, hasilnya:
- kita dipercaya untuk memberitakan/menyaksikan cahaya injil tentang kemuliaan Kristus; firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua dalam urapan Roh kemuliaan.
Kalau bersaksi/menyampaikan firman tanpadarah/salib (tidak mau puasa dan sebagainya)--tanpa Roh kemuliaan--, maka itu seperti pedang tumpul. Kalau dipukulkan, maka jemaat akan lari.
- Hasil kedua: supaya kita berbahagiadi tengah penderitaan (‘berbahagialah kamu, kalau dinista karena nama Yesus’). Ini berarti sudah kuat teguh hati, tahan uji dan tidak akan pernah mundur sedikitpun.
Menderita saja bahagia, berarti tidak ada kekuatan yang bisa membuatnya mundur setapakpun. Ini kekuatan Roh Kemuliaan.
- Hasil ketiga: Roh kemuliaan mengadakan mujizat; mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu taatsampai daging tidak bersuara lagi--Yesus taat sampai mati di kayu salib--, kita hanya mengulurkan tangan kepada TUHAN.
Jadi, kalau kita sudah mengalami percikan darah, kita akan sama seperti Yesus: ‘Ya Bapa, Ku serahkan nyawa Ku’, kita juga hanya menyerah pada TUHAN: ‘terserah Engkau, TUHAN’ dan TUHAN akan mengulurkan tangan-Nya yang memegang kunci Daud-- tangan kemurahan dan kebajikan-Nya--untuk mengadakan mujizat-mujizat secara jasmani.
Mazmur 136: 1-2, 4-5, 13
136:1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:2. Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:4. Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:5. Kepada Dia yang menjadikan langitdengan kebijaksanaan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:13. Kepada Dia yang membelah Laut Teberaumenjadi dua belahan; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(terjemahan lama)
136:1. Pujilah akan TUHAN, karena baiklah Ia, karena kemurahan-Nyaitu kekal selama-lamanya.
Terjadi mujizat-mujizat jasmani, antara lain:
- Yesus seorang diri di kayu salib mengulurkan tangan kemurahan dan kebajikan-Nya untuk mengadakan keajaiban besar, tidak perlu orang lain. Keajaiban besar= lebih besar dari segala masalah di dunia ini.
Percayalah! Jangan berharap pada siapapun, tetapi hanya berharap kepada TUHAN. Kalau berharap pada yang lain, satu waktu akan kecewa, bahkan menghujat orang tersebut.
Biarlah mata kita hanya tertuju pada Dia yang seorang diri di kayu salib yang mampu mengadakan keajaiban besar.
- Ayat 5: 'Kepada Dia yang menjadikan langit'= dalam kitab Kejadian, dulu semuanya campur baur, tidak ada terang dan gelap, tetapi TUHAN menciptakan terang; sama dengan menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada untuk memeliharakita secara ajaib; yang kecil menjadi besar; yang tidak berarti menjadi berarti; yang hancur menjadi baik.
- Ayat 13= 'membelah laut Teberau'= yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Kalau laut terbelah, maka Israel berangkat; ada jalan keluar, semua masalah selesai dan ada masa depan yang berhasil dan indah.
Sampai nanti jika Yesus datang kembali kedua kali terjadi keajaiban terakhir, yaitu kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan permai.
Kita semua mengalami percikan darah, tetapi ada Roh kemuliaan dan ada darah. Yang berdosa, jangan takut, semua sudah dihapus dan hanya ada Roh kemuliaan. Dia seorang diri mengadakan keajaiban besar di tengah-tengah kita.
Dulu, Dia seorang diri--tidak perlu bantuan siapapun--menciptakan langit bumi, membelah laut Kolsom. Malam ini, mujizat masih ada, apapun yang kita butuhkan.
Ada tangan yang berlubang paku. Kalau Dia tidak disalib, tidak ada tangan kemurahan dan kebajikan-Nya, tetapi yang ada hanya tangan penghukuman TUHAN (tangan yang diacungkan). Mungkin sekarang kita ditinggalkan semuanya, itulah kesempatan kita bersama Yesus malam hari ini.
Serukan pada TUHANmalam ini dan jangan mencari yang lain, tetapi hanya mencari Dia yang seorang diri bisa melakukan semuanya!
TUHAN memberkati.