Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 10: 8-1110:8. Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
10:9. Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manisseperti madu."
10:10. Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.
10:11. Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."Ini tentang gulungan kitab yang terbuka--pembukaan rahasia firman Allah, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab; sama dengan firman pengajaran yang benar--, yang ada di tangan malaikat (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2019).
Malaikat menunjuk pada gembala sidang jemaat.
Jadi, gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat menunjuk pada firma penggembalaan; firman pengajaran yang benar, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, berkesinambungan, teratur, dan diulang-ulang untuk menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat dengan dua rasa: pahit di perut--bagian dalam; batin--dan manis di mulut--bagian luar.
Pengertian pahit--di perut
--dan manis--di mulut--: firman penggembalaan sanggup menyucikan kita secara dobel yaitu
penyucian lahir--luar--
dan batin--dalam.
Kolose 3: 5-73:5. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan(1), kenajisan(2), hawa nafsu(3), nafsu jahat(4)dan juga keserakahan(5), yang sama dengan penyembahan berhala(6),
3:6. semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
3:7. Dahulu kamu juga melakukanhal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
'
melakukan'
= termasuk
mengatakan = di luar.
Ini adalah
penyucian lahirdari enam perbuatan dosa, termasuk perkataan dosa.
Kolose 3: 8-93:8. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah(1), geram(2), kejahatan(3), fitnah(4)dan kata-kata kotor(5)yang keluar dari mulutmu.
3:9. Jangan lagi kamu saling mendustai(6), karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
Ini adalah
penyucian batindari enam dosa di dalam hati manusia.
Kalau lahir dan batin kita disucikan kita akan
menjadi manusia baru; sama dengan tidak berbuat dosa lagi.
Kolose 3: 103:10. dan telah mengenakan manusia baruyang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
'
gambar Khaliknya' = gambar Allah Sang Pencipta.
Lahir dan batin harus disucikan kedua-duanya, jangan hanya setengah-setengah.
1 Yohanes 3: 63:6. Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.
Kalau tidak berbuat dosa lagi, kita akan
tetap berada di dalam Tuhan; tidak terpisah dari Tuhan.
Kalau berbuat dosa berarti jauh dari Tuhan--di luar Tuhan; terpisah dari Tuhan.
Buktikita tetap berada dalam Tuhan--tidak berbuat dosa lagi--:
taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan.
1 Yohanes 3: 243:24. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allahdan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
'
menuruti segala perintah-Nya' = taat dengar-dengaran.
Firman penggembalaan diulang-ulang, salah satunya untuk memberi kesempatan bagi kita untuk bisa praktik firman. Mungkin dengar satu kali masih ragu--belum praktik firman. Karena itu diulang sampai kita ada keyakinan pasti dan bisa praktik firman.
Taat dengar-dengaran sama dengan
BIJAKSANA--berhikmat.
Inilah bukti kita tetap tinggal di dalam Tuhan.
Karena itu perlu untuk mendengar firman dengan sungguh-sungguh--makan firman--sampai mempraktikkannya.
Praktik sehari-hari hamba/pelayan yang taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan--hamba Tuhan yang bijaksana--:
- Matius 7: 24-25
7:24. "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Praktik pertamataat dengar-dengaran: membangun rumah rohani--tubuh Kristus--di atas dasar batu; titik beratnya adalah membangun DASARyang benar.
'Batu' menunjuk pada dua hal:
- 1 Petrus 2: 7
2:7. Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
Batu yang mahal= Yesus.
'Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan' = disalibkan.
'batu penjuru' = batu dasarnya rumah.
Batu dasar yang pertama: batu penjuru, itulah kurban Kristusdi kayu salib.
- 2 Samuel 22: 31-32
22:31. Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHANitu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
22:32. Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batuselain dari Allah kita?
'sabda TUHAN itu murni' = sabda Tuhan itu benar; firman pengajaran yang benar dan sempurna.
Dalam Yohanes 1: 'pada mulanya adalah logos(firman pengajaran).
Jadi Allah sama dengan gunung batu; Allah sama dengan logos--firman pengajaran yang benar dan murni.
Batu dasar yang kedua: gunung batu, itulah firman pengajaran yang benar--pribadi Tuhan.
Jadi, dibangun di atas dasar batu artinya hamba/pelayan Tuhan yang taat dengar-dengaran membangun tubuh Kristus (rumah rohani) di atas dasar firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus. Ini kita dapatkan terutama lewat ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab--firman pengajaran--dan perjamuan suci--kurban Kristus.
Kalau gereja Tuhan tidak ada ibadah pendalaman alkitab atau jemaat tidak mau masuk ibadah pendalaman alkitab, berarti ia tidak punya dasar; sama dengan dibangun di atas pasir.
Kalau dasar kita benar (membangun rumah rohani di atas dasar kurban Kristus dan firman pengajaran yang benar), kita akan tahan uji menghadapi tiga tantangan dari setan tritunggal--tidak rubuh.
Kalau dasarnya uang, tidak akan kuat melawan setan tritunggal.
Tiga tantangan dari setan tritunggal:
- Hujan lebat--dari atas--= setan--naga merah di udara--dengan roh najis.
Roh najis digambarkan dengan (maaf) waniTA. Hati-hati!
Kita tahan uji, buktinya tetap hidup benar dan suci. Jaga nikah mulai dari permulaan nikah yang benar--sesuai dengan alkitab--dan suci--tidak ada kejatuhan--, kemudian perjalanan nikah harus benar, suci, dan satu--tidak ada kawin cerai, perselingkuhan, kawin mengawinkan--, sampai akhir nikah--sempurna untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba.
- Banjir= antikris--binatang buas dari dalam laut--dengan kekuatan mamon--ikatan akan uang (harTA) yang membuat kikir dan serakah.
Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.
Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Kita tahan uji, buktinya: kita lebih bahagia memberi dari pada menerima; kita mengembalikan milik Tuhan--persepuluhan dan persembahan khusus--, memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama, sampai menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan.
- Angin kencang= nabi palsu--binatang buas di atas bumi--dengan kekuatan ajaran-ajaran palsu (ajaran sesat).
Ajaran palsu memutarbalikkan ayat; ditafsirkan menurut pikiran sendiri; ayat-ayat dimanipulasi.
Kalau pengajaran yang benar, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
"Saya seringkali dengar orang berkata tentang Tomas. Tomas dipuji, dianggap kritis ('sebelum aku melihat, mencucukkan jariku...aku tidak percaya'). Padahal ada ayat di bawahnya yang tidak dibaca.
Demikian juga soal nikah, yang dibaca hanya: dari pada terbakar hangus lebih baik menikah. Tetapi tidak dibaca secara lengkap bahwa ini untuk pasangannya yang sudah meninggal."
Ajaran palsu ini membelokkan arah pengikutan dan pelayanan kita kepada Tuhan supaya tidak menuju takhta sorga tetapi takhTAdi bumi--mendapatkan kedudukan, pujian, kehormatan, kemuliaan duniawi. Inilah kehilangan arah ke sorga.
Yesus juga mau diangkat jadi raja di bumi oleh setan tetapi tanpa salib; tanpa sengsara--Yesus ditunjukkan seluruh kerajaan di dunia dan diperintahkan untuk menyembah setan. Ini yang menghancurkan rencana Tuhan.
Rencana Tuhan adalah Yesus menjadi Raja segala raja tetapi harus mati dulu di kayu salib, bangkit kemudian naik ke sorga.
Demikian juga terhadap anak-anak Tuhan, setan akan mengalihkan perjalanan pengikutan pelayanan kepada Tuhan (dibelokkan ke takhta dunia).
Nabi palsu juga memiliki kekuatan dusTA.Jika sudah ada kenajisan---waniTA--, ada keinginan akan harTA, dan ada keinginan akan takhTA, maka pasti berdusTA--empat TA.
Kita tahan uji, buktinya: berpegang teguh pada satu pengajaran yang benar--yang sudah menjadi pengalaman hidup--, dan berkata jujur--tidak ada dusta lagi.
Kita harus tahan uji menghadapi empat TA.
Kalau dasarnya benar (membangun di atas dasar batu; firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus), Tuhan akan mencurahkan berkat.
Hagai 2: 19-20
2:19. Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya--mulai dari hari yang kedua puluh empat bulan kesembilan. Mulai dari hari diletakkannya dasarbait TUHAN perhatikanlah
2:20. apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!"
Tuhan tidak menunda waktu. Begitu kita praktik firman, menjadi kehidupan yang tahan uji--hidup benar dan suci; selesaikan kenajisan-, jaga nikah yang benar, suci, dan satu mulai dari permulaan nikah, perjalanan nikah sampai akhir nikah--, lebih bahagia memberi dari pada menerima, berpegang teguh pada pengajaran yang benar (tidak bimbang atau mendua hati), dan tidak berdusta lagi, saat itu juga Tuhan memberkati kita secara jasmani, rohani, dan rumah tangga.
- Amsal 9: 1
9:1. Hikmattelah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya,
'hikmat'= bijaksana; taat.
Praktik keduataat dengar-dengaran: mendirikan rumah rohani dan menegakkan ketujuh tiangnya; sama dengan PEMBANGUNAN DI ATAS DASAR.
Yakobus 3: 17
3:17. Tetapi hikmat yang dari atasadalah pertama-tama murni(1), selanjutnya pendamai(2), peramah(3), penurut(4), penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik(5), tidak memihak(6)dan tidak munafik(7).
'hikmat yang dari atas'= hikmat sorga.
Ini adalah ketujuh tiang, yaitu:
- Murni= kesucian sampai dalam hati, dan pengajaran yang benar, yang tidak tercampur oleh ragi-ragi.
Di dalam pengajaran Tabernakel, meja roti sajian diisi dengan dua belas roti yang disusun menjadi dua, masing-masing enam buah susun--66; menunjuk pada alkitab yang murni. Tidak dicampur dengan ragi; ajaran palsu, suara daging.
Sepuluh pengintai mengakui firman pengajaran adalah benar, tetapi dicampur dengan suara daging. Ini yang seringkali terjadi. Rugi!
Hawa sekian lama mendengar yang murni, akhirnya ia mendengar yang tidak benar, dan habis dalam sekejap.
Kalau pengajaran dicampur-campur, tidak mungkin murni sampai dalam hati.
- Pendamai= bukan pembuat masalah; masalah besar jadi kecil, masalah kecil jadi tidak ada masalah oleh kekuatan darah Yesus--semua masalah selesai oleh kekuatan darah Yesus.
Jangan mencari-cari masalah!
Mulai dari rumah tangga kita jadi pendamai, jangan cari masalah tetapi menyelesaikan masalah.
Hati-hati! Di rumah tangga membuat masalah untuk menyingkirkan orang di rumah tangga. Banyak terjadi. Sudah bosan dengan isteri, lalu membuat masalah.
Kaum muda mungkin baru kenalan atau pacaran, lalu lihat yang lain, mulai cari masalah untuk menyingkirkan. Bahaya! Benih itu akan ada terus sampai di dalam nikah.
- Peramah= tidak pemarah; tidak marah dengan emosi (meledak-meledak). Yang boleh marah dengan kasih.
Ini yang harus kita pergumulkan.
Kita boleh marah kalau ada alasannya (ada sebabnya) dan marah dengan kasih--untuk mendidik.
Kalau marah dengan kata-kata yang tidak tertata lagi, berarti sudah marah dengan emosi.
- Penurut= taat.
- Penuh belas kasih dan buah-buah yang baik= bisa berbuat baik, tidak merugikan orang lain, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
Belas kasih juga berarti membawa orang berdosa kepada Tuhan untuk bisa dibebaskan dari dosa-dosa--tidak menghakimi orang berdosa, tetapi tidak mengelus-elus orang berdosa.
Orang berdosa sudah berat, kalau kita hakimi, ia akan lebih berat lagi.
- Tidak memihak= memihak Tuhan--memihak pengajaran yang benar; alkitab, bukan netral.
Kalau memihak Tuhan, pasti adil.
Salomo menghadapi dua orang wanita--gambaran dari Babel dan mempelai wanita Tuhan--, dan ia memihak Tuhan.
Jangan salah memasang dasar, kalau salah, ambruk. Juga jangan salah memasang tiang-tiang, kalau salah, ambruk. Semuanya harus benar; dasar dan tiang harus benar.
- Tidak munafik= tidak pura-pura.
Munafik= pura-pura baik untuk menutupi dosa dan sebagainya; luar dan dalam tidak sama; di dalam dan di luar gereja tidak sama.
Matius 24: 45, 48, 51
24:45. "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
24:48. Akan tetapi apabila hamba itu jahatdan berkata di dalam hatinya:
24:51. dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
Ayat 45 = dilihat mulai dari seorang gembala.
Di sini munafik sama dengan malas dan jahat--tidak setia dan jahat--yang akan dibunuh sampai binasa.
Yang benar (tidak munafik) adalah setia-baik, setia-bijaksana, dan setia-benar.
Yesaya 26: 1-2
26:1. Pada waktu itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda: "Pada kita ada kota yang kuat, untuk keselamatan kita TUHAN telah memasang tembok dan benteng.
26:2. Bukalah pintu-pintu gerbang, supaya masuk bangsa yang benar dan yang tetap setia!
Kalau kita menjadi hamba/pelayan Tuhan yang setia-baik, setia-bijaksana, dan setia-benar, Tuhan akan membukakan pintu-pintu bagi kita.
Tadi kalau ada dasar yang benar, Tuhan akan memberkati kita semuanya.
Sekarang, kalau ada ketujuh tiang, Tuhan akan membukakan pintu-pintu bagi kita; semua masalah selesai, ada jalan keluar, ada jalan masa depan yang berhasil dan indah, sampai jalan ke sorga.
Kesetiaan mampu menutupi kekurangan atau kelemahan kita.
- Amsal 31: 30
31:30. Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHANdipuji-puji.
'isteri'= mempelai wanita sorga.
Pengkhotbah 12: 13
12:13. Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allahdan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.
'berpeganglah pada perintah-perintah-Nya'= taat.
Amsal 9: 10
9:10. Permulaan hikmatadalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.
Praktik ketigataat dengar-dengaran: bijaksana sama dengan takut akan Tuhan.
Amsal 8: 13
8:13. Takut akan TUHANialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Takut akan Tuhan artinya: membenci dosa sampai membenci dusta, berarti berkata benar; jujur--kita mengalami penebusan oleh darah Yesus; kita memiliki perak.
Amsal 10: 20
10:20. Lidah orang benarseperti perakpilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
Taatsama dengan memiliki emas.
Jadi, jujur dan taat sama dengan kembali pada gambar ciptaan semula--gambar Allah Tritunggal; memiliki emas dan perak.
Ini sama dengan MEMBANGUN ATAP.
Kidung Agung 8: 9
8:9. Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras.
Zakharia 13: 9
13:9. Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"
Kalau kita jujur dan taat, maka kita bisa menyeru nama Yesus; berseru dan berserah kepada Dia.
Apa yang kita alami hari-hari ini, mari berseru dan berserah kepada Dia.
Inilah pembangunan rumah rohani--membangun dengan lengkap--; tubuh Kristus mulai dari nikah, penggembalaan. Membangun dengan dasar yang benar; tahan uji menghadapi setan dengan roh najis--kita hidup benar dan suci; jaga nikah--, menghadapi banjir (antikris dengan kekuatan uang)--lebih bahagia memberi daripada menerima--, dan menghadapi angin kencang (ajaran palsu)--kita berpegang teguh pengajaran yang benar.
Kemudian baru membangun tiang (tujuh tiang); kita menjadi kehidupan yang setia dan benar sampai pintu-pintu terbuka bagi kita.
Yang terakhir membangun atap sampai bisa menyeru nama Tuhan; jujur dan taat.
Hasilnya:
- Kisah Rasul 3: 5-8
3:5. Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
3:6. Tetapi Petrus berkata: "Emas dan peraktidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
3:7. Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
3:8. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
Hasil pertama: kuasa nama Yesus sanggup menyembuhkan penyakit lumpuh:
- Secara jasmani menunjuk pada penyakit apa saja (penyakit secara tubuh), masalah yang mustahil. Semua bisa diselesaikan oleh kuasa nama Yesus. Kalau tidak mampu, sebut nama Yesus.
- Secara rohani artinya
- Tidak setia dalam ibadah pelayanan. Banyak tantangan dan rintangan (kemalasan), sebut nama Yesus: 'Yesus tolong', sehingga kita bisa beribadah melayani dengan sukacita ('berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah') dan sukarela--tidak terpaksa, tidak dipaksa, dan tidak memaksa.
- Kehancuran nikah dan buah nikah--kelumpuhan di tempat tidur. Jika nikah tidak benar, tidak menjadi satu, mari berseru nama Yesus, supaya nikah menjadi benar, suci dan satu.
- Terus berharap manusia, perkara dunia (kalau lumpuh akan minta digotong orang).
Mari kita hanya percaya dan berharap Tuhan; mengandalkan Dia lebih dari semua. Tuhan akan menolong kita.
- Mazmur 135: 3
135:3. Pujilah TUHAN, sebab TUHAN itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab nama itu indah!
Hasil kedua: jika kita menyerukan nama Yesus, kita mengalami kuasa Tuhan untuk menjadikan semua baik dan indah pada waktunya.
Banyak menyembah Tuhan; berseru dan berserah, dan satu waktu apa yang hancur akan menjadi baik.
Kalau bersungut, akan tambah hancur--tidak indah dan tidak baik.
Mari menyeru nama Yesus! Semua akan jadi baik dan indah pada waktunya. Sabar menunggu waktu Tuhan! Dari hancur menjadi baik perlu ada proses.
- Kidung Agung 1: 3
1:3. harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!
Hasil ketiga: nama Yesus sama dengan nama yang harum.
Artinya: Tuhan menjadikan dari busuk menjadi harum; gagal menjadi berhasil; susah payah-air mata (penderitaan) jadi kebahagiaan; binasa jadi sempurna.
Contoh: penjahat yang disalibkan di sebelah Yesus--busuk, hancur, gagal, binasa. Ia menyeru nama Yesus sampai ia sempurna seperti Dia.
Penjahat ini berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.' Yesus menjawab: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.' Tidak ada air mata lagi; tetapi menjadi sempurna seperti Yesus.
Penjahat saja ditolong, apalagi kita. Kalau kita sungguh-sungguh membangun dasar, tiang, dan atap, kita pasti ditolong Tuhan. Dan saat Yesus datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus di awan-awan yang permai. Tidak ada setetespun air mata lagi.
Apa yang menjadi permasalahan kita. Mari, perhatikan dasar yang baik supaya berkat bisa turun, kemudian tiang--setia dan benar; Tuhan akan membuka pintu bagi kita--, dan atap--mulut hanya menyeru nama Yesus; jujur dan taat pada orang tua, gembala, dan Tuhan. Nama Yesus yang menolong kita, sampai kita masuk Yerusalem baru.
Kalau ada dasar, tiang, dan atap, serukan nama Yesus, maka kuasa nama Yesus pasti bekerja di tengah-tengah kita.
Menghadapi apapun: tantangan, rintangan, setan tritunggal, goncangan, pencobaan, jangan berharap pada yang lain tetap menyeru kepada Tuhan.
Yakinlah, semua yang hancur, kalah, letih lesu, berbeban berat, jahat, dan najis sudah ditanggung di kayu salib, sehingga Ia mendapatkan nama di atas segala nama--nama yang berkuasa, yang mampu melakukan apa saja bagi kita. Percayalah, ada kuasa nama Yesus di dalam perjamuan suci. Kita bisa menyeru dan mengalami kuasa-Nya malam ini.
Perjamuan suci adalah kuasa nama Yesus yang bukan hanya menyembuhkan, tetapi juga melakukan apa saja, sampai menyempurnakan kita semua.
Tuhan memberkati.