Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita masih berada dalam kitab Wahyu 2-3.
Dalam susunan Tabernakel, ini menunjuk tentang tujuh kali percikkan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan tujuh suratyang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir = penyucian terakhiryang dilakukan oleh Tuhan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman) supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

Tujuh sidang jemaatbangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:

  1. sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.

  2. sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi Tuhan katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014).

AD. 2. SIDANG JEMAAT SMIRNA
Wahyu 2: 11
2:11. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, iatidak akan menderita apa-apa olehkematian yang kedua."

Janji Tuhan kepada jemaat Smirna: 'Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa olehkematian yang kedua' (mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya, 02 November 2014).
Kemarin, kita sudah mendengar, ada 3 macam kematianatau maut (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 02 November 2014):

  1. kematian secara jasmani= kematian tubuh (meninggal dunia).
  2. kematian secara rohani= mati rohani atau kering rohani, terpisah dari Tuhan karena dosa-dosa.
  3. kematian yang kedua.
    Kematian kedua adalah neraka untuk selama-lamanya. Kalau kehidupan itu tetap berbuat dosa (mengalami kematian rohani) dan terpisah dari Tuhan, maka ia akan masuk dalam kematian yang kedua, iitulah lautan api dan belerang, neraka untuk selama-lamanya.

Tetapi, janji Tuhan kepada sidang jemaat Smirna adalah 'Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa olehkematian yang kedua'.
Siapa kehidupan yang tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua?
:
Wahyu 20: 6
20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertamaitu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagiatas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

'kematian yang kedua tidak berkuasa lagi' = tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua.
'seribu tahun lamanya'= kerajaan 1000 tahun damai (Firdaus yang akan datang).

'barangsiapa menang', artinya: kehidupan yang tidak akan menderita apa-apa oleh kematian kedua adalah kehidupan yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama, sehingga tidak mengalami kematian yang kedua di neraka, tetapi menjadi imam-imam dan raja-raja dalam Kerajaan Seribu Tahun Damai(Firdaus yang Akan Datang) sampai masuk Yerusalem baru.

Roma 6: 5
6:5 Sebab jika kita telah menjadi satudengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satudengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.

Syaratuntuk bisa masuk kebangkitan pertama saat Yesus datang kedua kali: harus mengalami pengalaman kematiandan kebangkitanbersama Yesus = mengalami keubahan hidup.

1 Korintus 15: 51-52
15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkandalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

'suatu rahasia'= tidak semua orang mengetahuinya, bahkan orang Kristen dan hamba Tuhan pun juga tidak tahu.
'kita tidak akan mati semuanya' = berarti ada yang mati dan ada yang hidup.
'kita semua akan diubah'= pengalaman kematian dan kebangkitan, yaitu kita semuanya berubah.

Ada 2 peristiwa besaryang terjadi pada saat kebangkitan pertama (kedatangan Yesus kedua kali):

  1. Orang yang matidi dalam Yesusakan dibangkitkan.
    Orang yang mati dalam Yesus, artinya orang yang selama hidupnyamengalami pengalaman kematian dan kebangkitanbersama Yesus = mengalami keubahan hidupoleh bunyi sangkakala yang keras/kuasa Firman pengajaran benar yang keras dan lebih tajam dari pedang bermata dua, sehingga sekalipun ia dikubur, tetapi ia akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaanseperti Yesus.

  2. Orang yang hidupsampai kedatangan Yesus kedua kali(tidak perlu meninggal) akan diubahkandalam sekejap mata.
    Orang yang hidup sampai kedatangan Yesus kedua kali, artinya orang yang selama hidupnyamengalami pengalaman kematian dan kebangkitanbersama Yesus = mengalami keubahan hidupoleh bunyi sangkakala/Firman pengajaran yang benar, yang keras dan lebih tajam dari pedang bermata dua, sehingga dalam sekejap mata ia akan diubahkan dalam tubuh kemuliaanseperti Yesus.

Keduanya (yang mati dalam Tuhan dan hidup dalam Tuhan sampai Tuhan datang kedua kali) akan menjadi satu tubuh Kristusyang sempurna dan mulia (Mempelai Wanita Tuhan) untuk masuk dalam:

  • Perjamuan Kawin Anak Domba di awan-awan permai (Wahyu 19: 9), yaitu pertemuan di udara antara Yesus Mempelai Pria Surga dengan kita sebagai Mempelai Wanita Tuhan di awan-awan permai.
    Yesus = Kepala/suami = Mempelai Pria Surga.
    Kita = tubuh/isteri = Mempelai Wanita Tuhan.

    Wahyu 19: 9
    19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

  • sesudah itu masuk Kerajaan 1000 Tahun Damai/Firdaus yang Akan Datang, kita menjadi imam-imam dan raja-raja yang memerintah bersama Yesus dalam Kerajaan 1000 Tahun Damai.

  • sesudah itu masuk Yerusalem baru/Kerajaan Surga yang kekal.

Jadi, sidang jemaat Smirna selama hidupnya mau mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus, maka Tuhan katakan 'Barangsiapa menang, iatidak akan menderita apa-apa olehkematian yang kedua.', sebab jemaat Smirna sudah cukup menderita di dunia untuk Yesus(difitnah, dimasukkan penjara dan lain-lain), sehingga tidak perlu lagi menderita oleh kematian yang kedua.

Tetapihati-hati!Ada orang mati yang lain (tidak mati dalam Yesus), sehingga saat Yesus datang kedua kali, dia tidak akan dibangkitkan, tetapi tetap dalam kuburan selama seribu tahun.
Wahyu 20: 5
20:5 Tetapi orang-orang mati yang laintidak bangkitsebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.

Orang mati yang lainartinya:

  1. Orang-orang yang di luar Yesus= orang-orang yang tidak percaya Yesus.
    Kita berdoa dan bersaksi untuk keluarga dan sanak-saudara kita yang belum percaya Yesus, sebab sudah jelas bahwa orang-orang yang di luar Yesus, itu termasuk orang-orang mati yang lain.

  2. Orang Kristen(hamba Tuhan, pelayan Tuhan) yang tidak sungguh-sungguh = yang tidak mau mati dan bangkit bersama Yesus = tidak mau mengalami keubahan hidup/tidak mau mendengar bunyi sangkakala yang keras, yang memang sakit bagi daging/Firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
    Kalau tidak ada pedang, maka daging tidak bisa mati.

    Disebut sebagai Firman yang lebih tajam dari pedang bermata duaartinya:

    • Tajam I: untuk memotong/menyucikan (pengalaman kematian).
      Contoh: tangan yang mencuri di potong oleh pedang Firman. Tetapi, kalau tangan yang dipotong dibiarkan begitu saja, tetap cacat cela. Sebab itu, perlu tajam yang kedua.

    • Tajam II: untuk membaharui (pengalaman kebangkitan).
      Contoh: tangan yang mencuri, dipotong oleh pedang Firman, kemudian dibaharui menjadi tangan yang bekerja untuk Tuhan.

    Kalau ini ditolak, maka tidak mungkin bisa berubah sekalipun ia hamba Tuhan atau pelayan Tuhan dan nasibnya akan menjadi sama dengan orang-orang yang di luar Yesus.

  3. Orang Kristen(hamba Tuhan, pelayan Tuhan) yang menyangkal Yesuspada zaman antikris dan menyembah antikris.
    Jadi, ada anak Tuhan dan hamba Tuhan yang tertinggal, tidak disingkirkan oleh dua sayap burung nasar ke padang gurun saat antikris berkuasa 3,5 tahun di bumi. Di sana ia akan diuji. Kalau tetap menyembah Yesus, ia akan mengalami siksaan sampai mati dipancung kepalanya, tetapi ia akan masuk dalam kebangkitan pertama.

    Sebaliknya, kalau menyembah antikris karena ia tidak kuat menghadapi siksaan, maka keadaannya secara jasmani baik-baik saja, tetapi kalau ia meninggal dunia, ia tidak akan dibangkitkan saat kedatangan Yesus kedua kali, tidak masuk dalam kebangkitan yang pertama.

Pada saat kedatangan Yesus kedua kali (kebangkitan pertama), orang-orang mati yang laintidak dibangkitkan, tetapi mereka akan menunggu sesudah seribu tahun Damai, untuk dibangkitkan dalam kebangkitan yang keduadan langsung masuk dalam kematian yang kedua(neraka selama-lamanya).

Mari kita sungguh-sungguh! Nanti akan terjadi perpisahan yang besar. Sekalipun sekarang selama hidup, kita satu rumah, satu kamar, satu penggembalaan, satu barisan zangkoor, satu group musik di gereja, tetapi jika cara hidupnya berbeda(cara ibadah pelayanannya berbeda), maka nasib akhir hidupnya juga akan berbeda. Yang sungguh-sungguhdalam Yesus akan masuk dalam Kerajaan Seribu Tahun Damai, tetapi yang tidak sungguh-sungguhdalam Yesus akan masuk dalam kematian yang kedua. Ini serius!
Kita harus berdoa supaya tidak terpisah, tetapi tetap satu dalam kesatuan Tubuh Kristus, mulai dari dalam rumah tangga, penggembalaan, antar penggembalaan sampai tubuh Kristus terbentuk.

Ada 3 kelompokyang masuk dalam kebangkitan pertama= bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali:

  1. Kelompok pertama yang masuk dalam kebangkitan pertama: Kehidupan anak Tuhan/hamba Tuhan yang selama hidupnyamengalamipengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus.
    Tidak penting mati atau hidupnya, tetapi yang penting adalah bagaimana selama hidupnya.
    Praktiknya:

    • 1 Petrus 2: 21-25
      2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
      2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
      2:23
      Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
      2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah
      matiterhadap dosa, hidupuntuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
      2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.


      Praktik mengalami kematian dan kebangkitan yang pertama: Ayat 21-24a = PENGALAMAN KEMATIAN= 'mati terhadap dosa' = bertobat.
      Bertobat, artinya:

      • tidak berbuat dosa,
      • 'tipu tidak ada dalam mulut-Nya' = tidak ada dusta,
      • 'Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki' = tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.

      Sering kali, pengalaman kematian banyak disalah artikan, yaitu dalam bentuk tidak punya uang dan sebagainya. Itu hanya setengahnya saja. Kalau saat miskin/tidak punya uang malah mencuri, itu berarti berbuat dosa dan tidak mengalami pengalaman kematian.
      Tetapi, kalau saat tidak punya uang ia tidak berbuat dosa, maka ia mengalami pengalaman kematian.
      Begitu juga yang kaya/punya uang, kalau tidak berbuat dosa, berarti mengalami pengalaman kematian.
      Jadi, yang menentukan pengalaman kematian bukan dari kaya/miskin atau susah/senang, tetapi tidak berbuat dosa.

      PENGALAMAN KEBANGKITAN= 'hidup untuk kebenaran'= hidup dalam kebenaran.

      Jadi, pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus adalah mati terhadap dosa dan hidup dalam kebenaran. Hanya itu saja.

      Permulaan pengalaman kematian dan kebangkitan dimulai dalam baptisan air yang benar. Baptisan air ini sangat penting, karena ini menentukankita bisa bangkit/diubahkan saat Yesus datang atau tertinggal saat Yeus datang.

      Roma 6: 2, 4
      6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
      6:4 Dengan demikian kita telah
      dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Baptisan air yang benar
      adalah orang yang sudah bertobat/matiterhadap dosa, harus dikuburkanbersama Yesus di dalam air, sehingga ia bangkit/keluar dari air bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru/hidup surgawi (langit terbuka), yaitu hidup dalam kebenaran.
      Kalau sudah hidup benar, maka maut/kematian yang kedua tidak bisa menjamah, tetapi hidupnya diberkati oleh Tuhan.

      Amsal 10: 2
      10:2 Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.

      'harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna' = harta tidak dapat menyelamatkan kita dari maut. Oleh sebab itu, jangan menilai keberhasilan dalam ibadah pelayanan hanya dari harta jasmani, sebab harta apalagi yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna.

      Sesudah hidup benar/dilepaskan dari maut, maka kita akan dilindungi oleh Tuhansupaya tidak masuk dan menderita dalam kematian yang kedua ('menyelamatkan dari maut').

      Hati-hati!Sesudah bertobat dan hidup benar, kita masih bisa digoncangkan.
      1 Petrus 2: 25
      2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembaladan pemelihara jiwamu.

      Sesudah hidup bertobat dan hidup benar, maka kita harus masuk dalam penggembalaan('kembali kepada gembala'). Orang benar, harus digembalakandengan benardan baiksupaya tidak disesatkan oleh ajaran-ajaran sesat, tidak jatuh dalam dosa dan binasa.
      Jadi, kandang penggembalaan adalah tempat untuk memantapkan pertobatan dan hidup benar= tempat untuk memantapkan keselamatan.

      Seorang gembala harus tergembala supaya mantap. Kalau gembala sendiri tidak mantap dengan keselamatan, bagaimana dia bertanggung jawab dengan domba-domba yang dipercayakan?
      Seorang guru, nabi, penginjil, rasul dan kita semua juga harus mantap dalam penggembalaan (mantap dalam keselamatan dan tidak mengalami kematian yang kedua).

      Kesaksian:
      "Saya baru mengerti. Guru juga harus mantap, supaya murid-muridnya juga mantap dalam keselamatan. Dulu, waktu saya mengajar Lempin-El, saya selalu pulang. Makanya Bapak Pendeta Pong, guru dan gembala saya agak susah. Beliau menyuruh saya tinggal di gereja, tetapi saya tidak bisa, karena saya harus pulang. Tetapi, setelah Lempin-El saya bawa ke Malang selama 1 minggu, kemudian saya bersaksi, 'wah, muridnya yang teler sekarang. Saya ajar terus, pagi, siang dan malam'. Saya merasa bahagia saat menyerahkan. Beliau hanya katakan, 'papa hanya membantu kamu'. Saya bingung, 'kok bisa membantu itu bagaimana? Kan saya yang membantu, tetapi terbalik: papa hanya membantu kamu'. Harus sungguh-sungguh dalam mengajar."

      Seorang gembala harus mantap dalam penggembalaan, tidak bisa sekedar datang atau sambil lalu, sebab ini persoalan jiwa.
      Hasil kehidupan yang tergembala:
      1 Petrus 2: 25
      2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.


      • kita mengalami pemeliharaan secara jasmani(kebutuhan tubuh) secara berkelimpahandari Gembala Agung, sehingga kita selalu mengucap syukur.
        Pekerjaan dan lain-lain, itu hanya sarana, tetapi yang memelihara adalah Gembala Agung.

        Kalau bersungut-sungut, maka kita berhadapan dengan malaikat maut (berhadapan dengan neraka di dalam kitab Yakobus dan 1 Korintus). Kalau mengucap syukur, maka kita berhadapan dengan Imam Besar dan Gembala Agung.

      • mengalami pemeliharaan secara rohani= mengalami ketenangan (damai sejahtera), sehingga semua enak dan ringan.
        Masuk dalam kandang penggembalaan/pintu sempit memang tidak enak bagi daging, tetapi enak dan ringan bagi kehidupan kita.
        Dalam penggembalaan, kita juga disucikansampai 'takkan kekurangan' (sampai kesempurnaan).

      Inilah praktik dari pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus selama hidup kita, mulai dari mati terhadap dosa, hidup dalam kebenaran, masuk dalam baptisan air dan masuk dalam penggembalaan. Kita benar-benar mantap dalam keselamatandan pemeliharaan juga mantap.

    • Kolose 3: 1-3
      3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkanbersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
      3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
      3:3 Sebab kamu telah
      matidan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.

      'duduk di sebelah kanan Allah'= Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa sebagai Imam Besar dan Gembala Agung yang mengimami ibadah pelayanan kita.

      Praktik mengalami kematian dan kebangkitan yang kedua: 'carilah perkara yang di atas' = selama hidup (bukan sekian bulan) mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di dunia = setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
      Mulai dari seorang gembala harus setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, sebab gembala berada di depan domba-domba. Kalau gembala tidak setia dan berkobar-kobar, bagaimana dengan domba-dombanya?

    • Efesus 4: 21-25
      4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
      4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkanmanusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
      4:23 supaya kamu
      dibaharuidi dalam roh dan pikiranmu,
      4:24 dan
      mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
      4:25 Karena itu
      buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

      'menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran'= pengajaran yang benar/lebih tajam dari pedang bermata dua.
      'menanggalkan manusia lama'= mematikan manusia lama.
      'menemui kebinasaannya'= masuk dalam kematian yang kedua.
      'dibaharui'= bangkit dalam hidup yang baru.

      Praktik mengalami kematian dan kebangkitan yang ketiga: mengalami kematian dari manusia lama dan bangkit sebagai manusia yang baru = mengalami keubahan hidupoleh pekerjaan Firman pengajaran yang benar (Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua). Harus terima pedang, supaya manusia lama mati dan menerima hidup baru.

      Tanda keubahan hidup dimulai dari

      • tidak boleh ada dusta lagi=

        1. berkata benar dan baik (menjadi berkat bagi orang lain),
        2. jujur, dimulai dengan jujur soal pengajaran yang benar. Kalau ya katakan 'ya', tidak katakan 'tidak'.
          Kalau tidak jujur, itu sama seperti ular.
          Kalau sudah jujur soal Tuhan, kita bisa jujur dalam segala hal.
          Petrus, hamba Tuhan yang hebat bisa tidak jujur/berdusta soal pengajaran benar (Yesus), sehingga ia menyangkal Yesus, apalagi kita yang lemah. Kita mohon kekuatan dari Tuhan.

      • Efesus 4: 26
        4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu

        'matahari terbenam' = tanpa kasih.
        Keubahan hidup juga artinya tidak marah tanpa kasih(marah dengan emosi atau kebencian).
        Petrus juga marah dengan emosi/kebencian di taman Getsemani waktu Yesus hendak ditangkap, sehingga memutus telinga orang lain= merugikan orang lain = memecah-belah tubuh Kristus.

      Kalau Petrus bisa berdusta dan marah tanpa kasih, siapa kita? Mari kita hati-hati, biar kita diubahkan. Kita tidak berdusta, dalam rumah tangga, jangan sampai kita marah dengan emosi dan kebencian. Kalau suami isteri saling benci, nikah akan terpecah belah.

      Biarlah kita tetap dengan kasih, pertahankan kasihdan matahari tetap bersinar untuk menolong orang lain.
      Yang benaradalah marah dengan kasih untuk menolong orang lain.

    Inilah kehidupan anak Tuhan/hamba Tuhan yang selama hidupnya mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus, yaitu hidup benar, tergembala, setia berkobar-kobardan berubah(tidak ada dusta dan kebencian).
    Maka, sekalipun ia diizinkan meninggal dunia, ia akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaansaat Yesus datang (kebangkitan yang pertama).
    Kalau ia diizinkan hidup sampai Tuhan datang kedua kali (kebangkitan yang pertama), ia akan diubahkan dalam tubuh kemuliaan.

    Keduanya akan menjadi satu tubuh dan bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali dan tidak akan mengalami kematian yang kedua seperti jemaat Smirna. Yang penting adalah selama hidupnya, bukan mati hidupnya.

    "ada orang sombong. Melihat pendeta meninggal dunia, dia berkata, 'lihat itu! meninggal dia'. Lo, sombong sekali. Saya katakan, 'jangan begitu. Antikris tidak mati-mati juga. Antikris hanya luka parah, terus sembuh'. Jangan begitu. Mati hidup itu otoritas Tuhan. Tidak boleh kita menuding-nuding. Ada yang berkata, 'oh...itu sampai mati kecelakaan'. Saya katakan, 'jangan menghakimi. Yesus mati disalib, terkutuk. Jangan menghakimi, biarkan, itu otoritas Tuhan'. Saya bilang, 'itu kemurahan Tuhan, terserah Tuhan'. Yang penting, selama ini hidup ini harus mati dan bangkit bersama Yesus."

  2. Wahyu 6: 9-11
    6:9 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuholeh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.
    6:10 Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"
    6:11 Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus
    beristirahat sedikit waktu lagihingga genap jumlahkawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.

    = orang-orang yang mati sahid karena Tuhan, mulai dari zaman Habel sampai sekarang (penginjil-penginjil atau hamba Tuhan masih ada yang dibunuh).

    "Waktu peristiwa di Poso, saya mendengar sendiri bahwa banyak hamba-hamba Tuhan diambil KTP-nya dan ditanya, kalau mengaku Kristen langsung dibunuh. Tetapi kalau menyangkal, maka tidak dibunuh."

    Mereka masih harus menunggu orang-orang yang mati sahid pada zaman antikris, yaitu orang-orang yang tertinggal waktu Tuhan datang (tidak disingkirkan), tetapi tetap menyembah Yesus, sehingga mereka disiksa sampai mati dipancung kepalanya.

    Wahyu 20: 4
    20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanyakarena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itudan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.

    'tidak menyembah binatang itu'= tidak menyembah antikris.

    Kelompok kedua yang masuk dalam kebangkitan pertama:: kehidupan anak Tuhan/hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang mati sahid= rela mati karena nama Yesus, mulai dari zaman Habel sampai sekarang, bahkan sampai zaman antikris.
    Mereka akan dibangkitkan saat Yesus datang kedua kali untuk masuk dalam Kerajaan Seribu Tahun Damai, sampai masuk Kerajaan Surga yang kekal.

    Nanti, pada zaman antikris berkuasa 3,5 tahun di bumi, hanya sedikityang mampu bertahan dalam siksaan pedang antikris, yaitu siksaan yang belum pernah terjadi dan tidak akan pernah terjadi lagi (siksaan yang sangat kejam dan dasyat).

    Ini kuncinya, pedang Firman atau pedang antikris!
    Jika sekarang kita rela mengalami pedang Firman Allahyang sakit bagi daging, maka tidak perlu lagi mengalami pedang antikris. Kalau kita disucikan oleh pedang Firman, maka kita membayar dengan darah Yesus. Kalau pedang Firman menunjuk dosa kita dan kita minta ampun, maka darah Yesus yang membayar.
    Tetapi nanti, kalau pedang antikris, kita harus membayar dengan darah kita sendiri, sebab darah Yesus sudah tidak ada lagi.

    Sebab itu, dalam ibadah kita jangan mencari yang enak-enak bagi daging, tetapi kita harus mencari pedang Firman. Biarlah hari-hari ini, kita semua memilih pedang Firman.

  3. Lukas 23: 39-43
    23:39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
    23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
    23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
    23:42 Lalu ia berkata: "
    Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
    23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada
    bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

    'Firdaus'= kerajaan Seribu Tahun.
    Kelompok ketiga yang masuk dalam kebangkitan pertama: jalur khusus/kelompok khusus, diwakili oleh penjahat yang disalib bersama dengan Yesus. Tetapi kesempatannya hanya 50%, masih berbahaya. Kalau luput sedikit saja, berarti habis.
    Ini sudah benar-benar kesempatan terakhir. Begitulah Tuhan, kita masih diberi kesempatan terus. Sering kali, kita tidak terbuka hati.

    Penjahat pertamamenuju kematian kedua sebab ia menghujat Yesus.
    Penjahat keduamasuk dalam Firdaus.

    "Bapak Pendeta Pong, waktu mengajar di Lempin-El pernah bercerita ada seorang hamba Tuhan, saat-saat mau meninggal malah tidak percaya Yesus."

    Penjahat yang disalib = manusia terkutuk, yaitu:

    • dalam kejatuhan/ketenggelaman,
    • dalam kejahatan dan kenajisan,
    • dalam kegagalan,
    • tanpa harapan,
    • dalam penderitaan dan air mata,
    • dalam ketakutan,
    • dipermalukan.

    Ini pelajaran penting bagi kita, jika penjahat masih diingat oleh Yesus, apalagi kita anak Tuhan/pelayan Tuhanpasti diingat oleh Tuhan.
    Tuhan mengingat kita artinya Tuhan selalu memberi kesempatankepada kita untuk menerima kemurahan dan belas kasih Tuhan yang seharga kurban Kristus.

    Jalur khusus= jalur kemurahan Tuhan.
    Seharusnya sudah tidak bisa. Yesus disalib karena dosa-dosa kita, sehingga Ia dibangkitkan. Tetapi, kedua penjahat ini disalib karena dosa-dosa mereka sendiri, ini sudah hukumannya, namun Tuhan masih buka jalur kesempatan terakhir/jalur kemurahan.

    Malam ini juga, Tuhan masih membuka jalur kemurahan bagi kita lewat kurban Kristus, apapun keadaan kita, mungkin gagal, jatuh, tenggelam, hancur, orang tidak mau melihat kita, malu dan sebagainya. Tetapi, masih dibuka jalur kemurahan, tinggal kita mau atau tidak. INI JALUR TERAKHIR, KALAU DITOLAK MAKA TIDAK AKAN ADA LAGI.
    Periksa semua kegagalan dan kejatuhan kita, mungkin pikiran kita, tetapi masih ada jalur seharga kurban Kristus.

    Cara untuk bisa masuk jalur kemurahan yaitu kita harus selalu MENJAGA MULUT. Cuma ini pintunya, sebab mulut ini menentukan apakah kita masuk pintu perjamuan kawin Anak Domba (pintu Firdaus) atau masuk pintu kematian kedua. Memang mulut kita masih banyak salah, tetapi malam ini masih dibuka jalur kemurahan.

    Sering kali dalam keadaan terjepit, gagal dan terdesak, maupun dalam keadaan berhasil, mulut kita tidak terkontrol. Yaitu, suka menghakimi orang lain sampai menghujat Tuhan/menghujat pengajaran benar.
    Dulu, rumah bangsa Israel dioles darah pada ambang pintu sebelah atas, kiri dan kanan
    Artinya: kalau kita kembali pada kemurahan Tuhan/setetes darah Yesus(menaruh darah Yesus pada pintu hatidan pintu mulutkita), maka:

    • mulut akan terkontrol,
    • mulut hanya untuk mengucap syukur kepada Tuhan, tidak bersungut-sungut apapun yang terjadi. Sekalipun kita mengalami yang tidak baik, biarlah kita tetap mengucap syukur. Kita belajar pada Ayub, 'kalau aku diberi yang baik, aku mengucap syukur. Sekarang yang tidak baik bagiku, aku juga harus mengucap syukur'.

    • mulut untuk mengaku dosakepada Tuhan dan sesama, bukan menghakimi. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
    • mulut untuk menyeru nama Yesus/menyembah Tuhan(menyembah Tuhan). Dalam ketenggelaman sekalipun, serukan nama Yesus.

    Hasilnya: tangan kemurahan Tuhan/tangan berlobang paku akan diulurkan kepada kita untuk memulihkan kitadan memberikan suasana Firdauskepada kita. Kita belum masuk Firdaus, tetapi suasana Firdaus sudah dikembalikan pada kita, itulah suasana bahagia dan suka cita.
    Yang datang dengan kepedihan atau kegagalan, Tuhan akan memulihkan dan memberikan suasana Firdaus kepada kita.

    Dan jika Yesus datang kedua kali, betul-betul yang meninggal dunia akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, dan yang hidup sampai Ia datang akan diubahkan dalam tubuh kemuliaan, semuanya akan masuk dalam Perjamuan Kawin Anak Domba, kita betul-betul masuk dalam Kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) sampai Yerusalem baru, kita bersama Dia selama-lamanya.

Malam ini, ada jalur kemurahan bagi yang sudah hancur. Yang berhasil juga jangan sombong. Dalam keadaan berhasil, sering kali mulut juga tidak bisa direm. Yang bagus, malam ini, kunci dengan darah Yesus mulai dari saya.
Kita hanya menyembah Dia, menyeru nama Yesus, serahkan pada Dia.
Tangan yang berlobang paku mampu melakukan semuanya sampai membawa kita ke Firdaus.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Januari 2014 (Minggu Sore)
    ... permai dalam kemuliaan sebagai Raja diatas segala raja Mempelai Pria Surga. Tugas terakhir dari kaki dian emas pelita emas yang bercahaya mempelai wanita surga yaitu BERSAKSI dan MENGUNDANG diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya Januari . Wahyu Roh dan pengantin perempuan itu berkata Marilah Dan barangsiapa yang mendengarnya hendaklah ia berkata Marilah ...
  • Ibadah Doa Malang, 09 Juni 2009 (Selasa Sore)
    ... . Pohon ara di sini sudah berdaun tapi tidak berbuah. Ini menunjuk kehidupan yang melayani tapi tidak berbuah. Ini berarti tidak memuaskan Tuhan dan akibatnya hidupnya juga tidak puas kering rohani. Yang belum melayani harus ditingkatkan melayani tetapi yang sudah melayani juga harus sampai berbuah Praktek kering rohani adalah lidah kering. Praktek lidah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Agustus 2013 (Senin Sore)
    ... Allah . dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kurban Kristus membenarkan kita. Ibrani . Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. Kurban Kristus menyucikan kita. Ibrani . Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk ...
  • Ibadah Jumat Agung Malang, 30 Maret 2018 (Jumat Pagi)
    ... manusia setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki haruslah kautebus. Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi lambang di dahimu sebab dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari Mesir. Sebenarnya Yesus mencucurkan darah dan mati di kayu salib hanya untuk menebus bangsa Israel tetapi karena sebagian bangsa ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 Februari 2012 (Minggu Pagi)
    ... seperti menyambut seorang malaikat Allah malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri. Betapa bahagianya kamu pada waktu itu Dan sekarang di manakah bahagiamu itu Karena aku dapat bersaksi tentang kamu bahwa jika mungkin kamu telah mencungkil matamu dan memberikannya kepadaku. Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu Hai ...
  • Ibadah Persekutuan Ciawi I, 24 Juni 2009 (Rabu Sore)
    ... berdosa tidak menjadi binatang buas yang akan dibinasakan itu maka Tuhan menciptakan manusia baru. Dan manusia baru ini sama mulia dengan Tuhan bahkan Tuhan juga akan menciptakan langit dan bumi yang baru untuk kita. Proses untuk menciptakan manusia baru yang sama dengan Tuhan untuk ditempatkan di langit dan bumi baru disebut ...
  • Ibadah Doa Malang, 02 April 2013 (Selasa Sore)
    ... menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Untuk menyongsong kegerakan Roh Kudus hujan akhir kita mutlak harus hidup dalam kesucian sampai kesempurnaan. Salah satu cara untuk hidup dalam kesucian adalah lewat doa puasa. Matius Tetapi apabila engkau berpuasa minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu Tanda puasa yang benar yaitu Minyakilah kepalamu artinya pikiran ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 11 Agustus 2009 (Selasa Siang)
    ... ada masalah yang tidak terselesaikan. Contohnya ketika Yesus dengan murid naik ke gunung di bawah gunung terjadi penyakit ayan. Secara rohani Yesus terangkat ke Sorga dan kita ada di bumi. Jadi kita harus berpuasa sampai Yesus datang kembali kedua kali. Tujuan puasa adalah menyatu dengan Tuhan jangan ada jarak dengan Tuhan. Kalau ada jarak ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Juni 2010 (Sabtu Sore)
    ... kehendak firman Tuhan tanpa firman Allah. Efesus - Itulah sebabnya dikatakan Bangunlah hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu. Karena itu perhatikanlah dengan saksama bagaimana kamu hidup janganlah seperti orang bebal tetapi seperti orang arif dan pergunakanlah waktu yang ada karena hari-hari ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 26 Juni 2019 (Rabu Sore)
    ... seluruh bangsa Israel--terjadi pada perjanjian baru. Dasarnya kasih--Yesus mati di kayu salib dengan empat luka utama untuk mencari bangsa Israel yang terhilang semua suku ditemukan untuk boleh melayani. Jam lima petang. Ini berlaku untuk bangsa kafir yang sebenarnya tidak layak dan tidak boleh melayani Tuhan tetapi masih diberi kesempatan. Dasarnya luka Yesus yang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.