Matius 24: 26-31->nubuat ke-5, yaitu tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.
ay. 26-27= tanda utama kedatangan Yesus yang kedua, yaitu kilat/cahaya yang memancar dari Timur sampai ke Barat. Dan bukan ditandai dengan tanda-tanda jasmani.
2 Korintus 4: 3-4
= cahaya dari Timur ke Barat, yaitu cahaya injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambar/wujud Allah ->Firman yang memberitakan kedatangan Yesus yang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga. Dikenal dengan Firman Pengajaran Mempelai.
Jadi, kedatangan Tuhan yang kedua ditandai dengan kegerakan dalam pembukaan Firman, kegerakan Firman Pengajaran Mempelai. Ini disebut juga dengan kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Wahyu 6: 1-2
= kegerakan Roh Kudus hujan akhir, digambarkan sebagai kegerakan kuda putih.
Ini bukan antikris, sebab antikris hanya 1 kali menang, yaitu saat ia berkuasa 3,5 tahun dibumi, dimana ada anak-anak Tuhan yang tidak kuat dan menyembah antikris. Sedangkan disini, adalah 'pemenang untuk merebut kemenangan', artinya adalah sudah menang, tapi kemudian menang lagi.
Dan karena ini soal penghukuman, maka yang dihukum saat kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah dosa.
Jadi, dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir ini, jangan mempertahankan dosa atau mempermanenkan dosa, sebab dosa akan dihukum. Dan juga jangan menghakimi orang lain, tapi menghakimi diri sendiri, supaya tidak ada waktu untuk menghakimi orang lain.
2 pengertian tentang kuda:
- Dalam pengertian jasmani, yaitu daging dengan segala kemampuan dan hawa nafsunya.
Yesaya 31: 1, 3
= kuda dalam arti kemampuan daging yaitu kekayaan, kepandaian, kekuatan, kedudukan yang tidak bisa diharapkan atau sia-sia.
Yeremia 5: 8-9
= kuda dalam arti hawa nafsu daging yang memuncak pada dosa makan minum dan sex yang membawa pada penghukuman Tuhan.
- Dalam pengertian rohani, yaitu kuasa Roh Kudus.
2 Raja-raja 2: 11
Zakharia 14: 20
Wahyu 19: 11
Dari sini jelas, bahwa kegerakan kuda putih adalah kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Disini, penunggangnya juga jelas (Wahyu 19: 11, 16), yaitu Yesus sendiri, bukan antikris.
Wahyu 6: 2
= yang dibawa disini adalah anak panah.
Habakuk 3: 8-9, 11
= disini diterangkan bahwa selain anak panah, ada busur juga yang dibawa.
'busur'= alkitab.
'anak panah'= ayat-ayat dalam alkitab.
ay. 11= 'cahaya anak panah yang melayang laju' ->anak panah yang dipanahkan itu ada cahayanya, itulah ayat-ayat yang dibukakan rahasianya, itulah cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, Firman pengajaran yang benar.
Jadi Kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan dalam Firman Pengajaran Mempelai, sama dengan kegerakan dalam penyucian dari dosa-dosa yang tersembunyi, sampai jemaat suci tak bercacat cela.
Dulu, dosa menelanjangi manusia di taman Eden. Dan lewat kegerakan penyucian, dosalah yang ditelanjangi dan dihukum.
Kalau mau ada kaitan dengan kedatangan Yesus kedua, jangan lihat yang jasmani, sebab hanya cahaya injil yang ada kaitan dengan kedatangan Yesus yang kedua kali.
Apa yang harus disucikan?
- Mazmur 45: 6->jantung hati manusia, sebagai pusatnya dosa. Isinya adalah Matius 15: 19. Ada 7 dosa yang disucikan, mulai pikiran jahat sampai hujat.
7 itu juga angka pelita emas. Kalau dihati berisi 7 dosa yang tersembunyi, maka anak Tuhan itu mata gelap, pelitanya padam, membabi buta hidupnya dan binasa untuk selamanya.
Tapi kalau 7 dosa ini disucikan, maka pelitanya akan menyala dan kita hidup dalam terang, bahkan sampai sempurna tak bercacat cela (angka 7 adalah juga angka kesempurnaan).
- Ayub 16: 13->empedu.
Empedu= kepahitan hati. Seperti Esau yang punya akar kepahitan, akhirnya hidupnya hanya meraung-raung (Ibrani 12: 15).
Kepahitan hati ini, harus disucikan dengan anak panah.
Caranya adalah lewat berdamai, mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kalau mengampuni dosa orang lain, maka lupakan segala dosa itu, jangan diungkit-ungkit lagi.
Dengan jalan itu, kita hidup dalam damai sejahtera.
- Ayub 16: 13->ginjal.
Ginjal= batin= perasaan terdalam yang sering tertusuk-tusuk, mudah tersinggung, pedih atau perih.
Mazmur 73: 21
Kalau ini tidak disucikan, hidup itu bagaikan hidup ditengah duri, tertusuk terus, hidup dalam kutukan.
Penyucian ginjal adalah penyucian perasaan terdalam.
Penyucian ini juga ada kaitan dengan ajaran-ajaran sesat. Kalau ginjalnya disucikan, bisa tahu soal ajaran-ajaran sesat.
Wahyu 2: 18-20, 23
ay. 23= 'batin'= ginjal.
Ajaran sesat:
- Izebel= merusak ibadah= ajaran sesat yang memperbolehkan wanita untuk memerintah dan mengajar laki-laki. Kelihatan maju, tapi tercela. Mulai dari dalam nikah, istri memerintah dan mengajar suami. Inilah yang merusak tahbisan dan menjadi cacat cela, tidak sempurna, tidak bisa menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali.
1 Timotius 2: 11-14
Ajaran Izebel ini dikaitkan dengan Adam Hawa. Adam dan Hawa boleh makan semua buah dengan bebas, kecuali 1. Disinipun sama, wanita boleh melayani dalam segala hal, kecuali 1, tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki.
1 Korintus 14: 34-35
Kalau wanita berdiam diri, ia mendudukan laki-laki sebagai kepala. Berarti diatas laki-laki, ada Yesus sebagai Kepala. Ada hadirat Tuhan disana untuk menyucikan sidang jemaat sampai tak bercacat cela.
Kalau wanita jadi kepala, maka tidak ada Yesus disana.
Hati-hati, ajaran sesat ini halus dan sering tidak disadari dan malah kelihatan lebih maju.
- Ajaran Farisi (Markus 10: 2-9, 11-12)= merusak nikah= ajaran sesat yang memperbolehkan kawin cerai; suami istri bercerai, kemudian kawin lagi dengan yang lain.
- Ajaran Babel= merusak iman= ajaran sesat yang mengajarkan tentang kemakmuran dan hiburan daging dengan cara menghalalkan segala cara, tidak lagi mengutamakan hal-hal yang rohani, sehingga gereja Tuhan tidak bisa hidup benar dan mengarah pada dosa Babel.
Wahyu 17: 4-5
Malam ini, lewat Firman dan perjamuan suci, mata Tuhan sedang menyoroti jantung hati, empedu dan ginjal kita. Dan TanganNya sedang merogoh/menjamah ke dalam jantung hati, empedu dan ginjal kita untuk menyucikan pribadi kita, nikah kita, tahbisan kita, supaya tidak bercacat cela.
Sikap kita terhadap penyucian:
- Sikap negatif, yaitu Yudas (Yohanes 13: 26); selalu menolak dijamah jantung hati, empedu dan ginjalnya, tidak mau mengaku dosa. Akibatnya, Yudas kerasukan setan, menjadi sama dengan setan/antikris yang akan dibinasakan.
- Sikap positif, yaitu Petrus (Yohanes 21: 17-19); pedih hatinya, tertusuk jantung hati, empedu dan ginjalnya saat Yesus bertanya 3 kali padanya. Inilah Firman yang diulang-ulang. Maksudnya adalah semakin dalam menusuk hidup kita, sampai ke dalam ginjal kita ditusuk.
Hasil penyucian Petrus adalah ia bisa mengulurkan tangan pada Tuhan, artinya - Petrus bisa tergembala dengan baik.
- Petrus melayani Tuhan sekalipun banyak tantangan.
- Petrus menyerah sepenuh pada Tuhan sampai berkorban nyawa (akhir hidupnya, disalib dengan kepala dibawah).
Dan Petrus benar-benar hidup dalam tangan Tuhan.
- Sikap positif, yaitu Yohanes (Yohanes 13: 23); membuat Yohanes bisa bersandar di dada Tuhan, bagaikan bayi dalam gendongan tangan Tuhan.
Yesaya 49: 14-17
Apapun keadaan kita, kalau kita mau disucikan, kita bagaikan bayi dalam gendongan Tangan Tuhan.
Hasilnya:
- ay. 16= kita dilukiskan dalam telapak Tangan Tuhan. Tuhan tidak pernah melupakan kita untuk memelihara hidup kita secara ajaib di jaman yang sulit dan memberikan rencana masa depan yang indah.
- ay. 16= tembok di ruang mataKu= perlindungan Tuhan yang ketat dan ajaib atas kehidupan kita menghadapi banyak marabahaya sampai antikris.
- ay. 17= Tangan kasih Tuhan membangun hidup kita menjadi tubuh Kristus yang sempurna, siap untuk menyambut kedatangan Tuhan yang kedua.
Tuhan memberkati.