Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Tema ibadah persekutuan di Medan:
Wahyu 19: 919:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
'
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba'= perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Kepala--Raja di atas segala raja--dan Suami--Mempelai Pria Sorga--dengan sidang jemaat, kita semua yang sempurna/tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita/isteri--di awan-awan yang permai. Sesudah itu kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan kerajaan sorga yang kekal (Yerusalem baru).
Perjamuan kawin Anak Domba disebut juga dengan nikah yang rohani/nikah yang sempurna antara Kristus dengan sidang jemaat. Karena itu kita harus menjaga nikah yang jasmani di dunia ini; berusaha supaya nikah yang jasmani di dunia ini bisa mencapai nikah yang rohani di awan-awan yang permai. Kita jaga mulai dari permulaan nikah, perjalanan nikah sampai akhir nikah.
Yang dijaga adalah:
kebenaran--sesuai dengan firman--,
kesucian, dan
kesatuannikah, sampai mencapai nikah yang sempurna.
Hubungan nikah sama dengan hubungan mempelai; hubungan suami-isteri; hubungan Kepala dengan tubuh yaitu
hubungan kasih Allah--di dalam Tabernakel ditunjukkan dengan
dua loh batuyaitu mengasihi Tuhan lebih dari semua--loh batu pertama--, dan mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita--loh batu kedua.
Kasih itu kekal, berarti nikah akan menjadi kekal selamanya.
Harus ada dua loh batu di dalam nikah!
Kemudian, hubungan nikah/hubungan Kepala dengan tubuh adalah leher, artinya
doa penyembahan.
Kita sekarang belajar
dua loh batu (kasih) dikaitkan dengan doa penyembahan. Kita banyak menyembah supaya ada kasih, mulai dari dalam nikah.
Tabernakel terdiri dari tiga ruangan:
- Halaman= kebenaran.
- Ruangan suci= kesucian.
- Ruangan maha suci= kesempurnaan.
Jadi, ada
tiga kali kesempatan kita menaikkan doa penyembahan kepada Tuhan, sampai kita memiliki dua loh batu--kasih yang sempurna--:
- Di halaman, ada alat mezbah korban bakaran. Ini adalah doa permohonan; kesempatan untuk menaikkan doa permohonan/doa permintaan kepada Tuhan, sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing.
Dulu pada perjanjian lama, di atas mezbah korban bakaran dipersembahkan korban binatang--lembu, kambing, domba, burung tekukur--untuk pengampunan dosa.
Sekarang dalam perjanjian baru, segala korban binatang sudah digenapkan oleh kurban Kristus---tidak usah lagi bawa korban binatang. Yesus disalibkan untuk mengampuni dosa, dan membenarkan kita--yang rusak diperbaiki dulu baru dibenarkan. Yesus mati bukan untuk yang jasmani dulu, Ia berkata: Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?
Jadi, kebutuhan pokok manusia berdosabukan uang dan lain-lain, tetapi PENGAMPUNAN DOSA, BERTOBAT, DAN HIDUP DALAM KEBENARAN--selamat. Itu yang harus kita mohonkan setiap saat.
Jangankan hanya gaji, memiliki seluruh duniapun tidak ada gunanya kalau nyawa tidak selamat.
Mengapa demikian?
- Karena dosa membuat manusia menderita di dunia ini--sehebat apapun ia di dunia ini--, sampai menderita dalam api neraka selamanya.
Itu sebabnya doa pokok kita adalah supaya bisa selamat dan hidup dalam kebenaran, baik untuk diri sendiri maupun keluarga kita.
- Menyangkut hubungan dengan Tuhan dan sesama, dosa adalah pemisah antara manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan sesama--tidak bisa menjadi satu.
Yesaya 59: 1-3
59:1. Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
59:2. tetapi yang merupakan pemisahantara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
59:3. Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.
Akibatnya: doa tidak dijawab oleh Tuhan; kering rohani; doa tidak sampai ke hadirat Tuhan; tidak ada kebahagiaan--paling menderita--, tidak ada kepuasan sorga; dan masalah tidak pernah selesai, seperti waktu Yesus naik ke gunung, murid-murid ada di bawah gunung--terpisah. Di bawah gunung ada anak yang sakit ayan--kambuh, sembuh, tidak selesai-selesai. Itu gambaran dari masalah yang tidak selesai-selesai, yaitu seperti sakit ayan, bahkan memuncak pada dosa--sakit ayan menunjuk pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan (gila babi).
Kalau sudah hidup benar, maka kita bisa berdoa, dan masalah selesai.
Pokok doa kita adalah pengampunan dosa, pertobatan, dan hidup benar. Kalau tidak, sia-sia kita hidup di dunia, terpisah dari Tuhan dan sesama, dan doa tidak dijawab--kering--, sampai puncaknya dosa; menderita di dunia sampai neraka.
Kita membutuhkan pengampunan dosa, bertobat, dan hidup benar.
Prosesnya:
- Oleh dorongan pedang firman--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua--kita bisa menyadari dosa, menyesalinya, dan mengakudosa kepada Tuhan dan sesama dengan sungguh-sungguh, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi; berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan--mati terhadap dosa; bertobat.
Itu gunanya kita mendengarkan pedang firman yang menunjukkan dosa-dosa kita, sampai dosa yang tersembunyi.
- Masuk baptisan air yang benar. Tidak ada yang lain prosesnya. Ini kebutuhan pokok kita.
Yang sudah baptisan berdoa, supaya hasil baptisan airnya benar.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu hidup dalam kebenaran.
Inilah doa permohonan kita; kebutuhan pokok yang harus kita doakan setiap saat. Ada pengampunan, pertobatan, dan hidup benar. Prosesnya; mengaku dosa, bertobat, baptisan air. Kalau baptisan airnya sudah benar (sudah dikubur), tinggal hasilnya, yaitu hidup baru; hidup sorgawi; hidup dalam kebenaran--buang yang tidak benar. Mohon kepada Tuhan supaya yang tidak benar dibuang, sekalipun menguntungkan dan ada paksaan.
Hasilnya:
- Tuhan mendengar dan menjawab doa kita--'doa orang benar besar kuasanya'--, sama dengan Dia menyelesaikan semua masalah.
- Kalau kebutuhan pokok Dia berikan lewat Yesus yang disalib, apalagi hanya kebutuhan sehari-hari, tentu diberikan.
Roma 8: 32
8:32. Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
'Ia' = Allah Bapa.
'bersama-sama dengan Dia' = bersama dengan Yesus yang mati di kayu salib.
Hasil kedua: Tuhan sanggup memberikan segala sesuatu yang kita perlukansecara berkelimpahan--salib adalah tanda plus, tidak akan kekurangan--; kita selalu mengucap syukur.
Kalau hidup terlalu sulit untuk kebutuhan sehari-hari, fokuskan doa kita adalah untuk pengampunan dosa, pertobatan, dan hidup benar. Itu dulu. Kalau sudah sampai pada Yesus yang mati di kayu salib--sudah mengaku dosa, mengampuni dosa, dan hidup benar--, doa akan dijawab Tuhan, masalah selesai, dan Dia sanggup mencurahkan segala kebutuhan kita dari salib secara berkelimpahan, sampai kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
Doa apa saja boleh, tetapi dimulai dengan doa untuk pengampunan dosa, pertobatan, dan hidup benar, karena doa orang yang benar dijawab Tuhan, dan Ia memberkati orang benar.
Jadi hubungan mempelai yaitu hubungan kasih kepada Tuhan dan sesama--dua loh batu. Lewat pengampunan dosa hubungan kita diperbaiki. Kalau tidak mengaku dan mengampuni, kita akan terpisah, sebab tidak ada kasih kepada Tuhan dan sesama.
- Di ruangan suci, ada alat mezbah dupa emas. Ini sama dengan doa penyembahan yang benar kepada Tuhan, karena ada penyembahan palsu kepada antikris--bukan mezbah dupa emas, tetapi dipaksa menyembah antikris (Wahyu 13).
Doa penyembahan yang benar kepada Tuhanadalah:
- Yohanes 4: 23-24
4:23. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Yang pertama: doa penyembahan yang didorong oleh kebenaran--firman Allah--dan Roh--urapan Roh Kudus--= doa penyembahan yang didorong oleh firman Allah dalam urapan Roh Kudus.
Firman Allah dalam urapan Roh Kudus adalah firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, untuk menyucikan kehidupan kita, mulai dari hati dan pikiran kita.
Ibrani 4: 12
4:12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangandan pikiran hati kita.
Prosespenyucian oleh pedang firman:
- Pedang firman menyucikan hatikita dari tujuh keinginan jahat dan najis.
Matius 15: 19
15:19. Karena dari hatitimbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).
'Pikiran jahat'= prasangka buruk.
'Pembunuhan'= termasuk kebencian.
'Pencurian'= mencuri milik Tuhan dan sesama.
'Sumpah palsu'= termasuk dusta, gosip, fitnah.
'Hujat'= menghujat Tuhan; menyalahkan pengajaran yang benar, dan membenarkan ajaran yang salah. Kita harus hati-hati.
Kalau hati dikuasai tujuh keinginan jahat dan najis, pelitanya akan padam; mata gelap; hidupnya dalam kegelapan, berbuat dosa sampai puncaknya dosa--membabi buta. Ini yang harus disucikan, supaya tidak mata gelap.
Kalau hati disucikan, mata akan terang; kita hidup dalam terang kesucian.
- Tangan disucikan= perbuatandosa disucikan sehingga menghasilkan perbuatan benar, suci, dan baik.
- Mulut disucikan= perkataansia-sia disucikan sampai menghasilkan perkataan benar, suci, dan baik--perkataan kesaksian.
Mazmur 24: 3-4
24:3. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4. "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
'Orang yang bersih tangannya' = perbuatan suci,
'murni hatinya' = hati suci,
'yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu' = mulut suci.
Kalau pedang firman sudah menyucikanhati, perbuatan, dan perkataan, maka kita bisa naik ke gunung Tuhan; bisa menyembah Tuhan dengan benar. Penyembahan kepada Tuhan yang benar yaitu penyembahan dalam kesucian.
- Markus 14: 36
14:36. Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Yang kedua: doa penyembahan yang benar adalah proses perobekan, penyaliban, atau pembakaran dagingdengan segala keinginan, hawa nafsu, dan kehendaknya, supaya kita bisa menerima kehendak Tuhan sekalipun bertentangan dengan kehendak kita.
Kehendak Yesus--manusia darah daging--adalah lalukan cawan, jangan disalib, karena Dia memang tidak berbuat dosa. Salib adalah kutukan untuk orang yang berbuat dosa luar biasa--penjahat kelas kakap; pencuri, pembunuh--, bukan dosa kecil. Secara daging, benar, tetapi lewat doa penyembahan Dia bisa melihat kehendak Bapa; kehendak daging dibakar dan menerima kehendak Tuhan sekalipun bertentangan dengan kehendak daging.
Ini sama dengan berseru: Ya Abba Ya Bapa. Sekarang artinya taat dengar-dengarankepada Tuhan--firman pengajaran yang benar--apapun resikonya sekalipun bertentangan dengan kehendak daging, sampai daging tidak bersuara lagi--seperti dupa dibakar, akan berbau harum di hadapan Tuhan; doa penyembahan yang berkenan kepada Tuhan.
Sudah banyak kesalahan kita karena mendengar suara daging, suara orang. Jangan diulangi lagi, mari kita membakar daging. Pengalaman yang lalu selesaikan! Kita belajar dari Abraham, pengalaman masalah nikah, dia mendengar suara Sarah, isterinya untuk mengambil Hagar sebagai isteri, padahal Tuhan berjanji keturunannya adalah berasal dari Sarah. Akibatnya timbul masalah sampai hari ini. Karena itu Abraham diuji lagi dengan masalah Ishak--yang menjadi kelemahan Abraham adalah anak. Ketika Tuhan perintahkan untuk mempersembahkan Ishak, Abraham taat kepada perintah Tuhan--tidak ada suara daging lagi.
Pengalaman yang lalu, daging masih bersuara, menimbulkan masalah yang tidak selesai. Sekarang rela membakar daging sampai hanya berseru Ya Abba, ya Bapa.Kaum muda mungkin masalah sekolah, pekerjaan, jodoh, jangan diulangi lagi, bakar semua suara daging. Tuhan tolong. Itu dupa yang dibakar dan berbau harum di hadapan Tuhan.
Jadi doa penyembahan yang benar, yang berkenan pada Tuhan adalah DOA DENGAN TANDA KESUCIAN DAN KETAATAN. Ini adalah hubungan mempelai.
Tadi hubungan mempelai adalah kebenaran, sekarang hubungan kesucian dan ketaatan. Inilah doa penyembahan yang berkenan kepada Tuhan.
Hasilnya:
- Mazmur 24: 5
24:5. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHANdan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
Hasil pertama: Kita menerima hujan berkat Tuhansecara jasmani di tengah ketandusan dunia, dan berkat rohani--kita tidak pernah kering rohani tetapi selalu mengucap syukur kepada Tuhan; tidak bersungut--, juga berkat rumah tangga, termasuk berkat-berkat pelayanan--pemakaian Tuhan yang bertambah-tambah; kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir/pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
"Saya baru dari Medan, selanjutnya nanti ke Palangkaraya. Juga di Malang sudah dekat (tanggal 11 sampai tanggal 13 September). Atur semuanya, supaya bisa datang. Tuhan tolong kita semuanya."
Banyak naik gunung, di situ hujan akan dicurahkan.
Dipakai Tuhan adalah berkat. Semakin dipakai Tuhan, hidup kita akan semakin indah--ada jubah indah--, Dia tidak pernah menipu kita. Kalau tidak dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus, akan dipakai dalam Babel, semakin hancur dan menuju kebinasaan. Tuhan tolong kita.
Ini yang kita pelajari dalam Wahyu 7: 15b, yaitu Tuhan membentangkan kemah; menunjuk pada persekutuan (pembangunan tubuh Kristus), bagaikan Tuhan membentangkan kemah-Nya atas kita; bagaikan induk ayam mengumpulkan anak ayam di bawah sayapnya.
Yesaya 54: 2-3
54:2. Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu!
54:3. Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi
Sebenarnya yang berhak untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; mengalami bentangan kemah Tuhan hanya bangsa Israel asli. Tetapi karena sebagian Israel menolak Yesus, terbuka kesempatan bagi bangsa kafir untuk menerima bentangan kemah--bangsa kafir juga dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna, mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan permai, masuk Firdaus sampai kerajaan sorga--menerima bentangan kemah selama-lamanya.
Mulai sekarang, kalau masuk pembangunan tubuh Kristus, kita akan mengalami bentangan kemah--ada perlindungan dan pemeliharaan Tuhan. Di padang gurun yang panas, terik tetapi ada bentangan kemah. Di dalam Tabernakel menunjuk pada empat lapis tudung--menahan badai, panas, dingin. Benar-benar hidup itu indah; kalau panas jadi sejuk, kalau dingin jadi hangat.
'janganlah menghematnya'= jangan kikir dan serakah untuk pembangunan tubuh Kristus.
Kikir= tidak bisa memberi waktu, tenaga, pikiran, keuangan dan sebagainya untuk Tuhan.
Serakah= mencuri milik Tuhan seperti Yudas. Yudas marah saat ada perempuan mengurapi tubuh Yesus dengan minyak narwastu seharga tiga ratus dinar. Yudas berkata: Pemborosan.
Kalau berhemat, nanti kemahnya kecil.
"Saya bersyukur mendapatkan kesempatan, dulu saya mendapat kesaksian ketika Pdt In Juwono membangun Lemah Putro. Lemah Putro tetap dibangun, tetapi pembangunan tubuh Kristus tidak berhenti. Saya kagum juga. Sekarang kita juga, Malang mau membangun yang jasmani, tetapi masih ada persekutuan. Itulah, jangan menghemat, jangan terlalu perhitungan."
Kalau terlalu perhitungan untuk tubuh Kristus, kita tidak akan dihitung oleh Tuhan seperti Yudas.
'pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu'= kemah memiliki tiang dan tali. Talinya dipatok ke tanah supaya kuat. Artinya: jangan kendor tetapi tetap setia berkobar-kobar.
Kalau kendor, justru kemahnya roboh dan menutupi kita, tidak enak sama sekali.
Roma 12: 11
12:11. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Kalau kita diberkati Tuhan--hujan berkat jasmani, rohani, rumah tangga--, itu untuk pembangunan tubuh Kristus.
- Hasil kedua: kuasa untuk menghapus segala kemustahilan--"Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu."
Karena itu kalau sudah menghadapi sesuatu yang mustahil, naikkan doa permohonan untuk pengampunan dosa dan hidup benar, kemudian ditambah dengan doa yang dinaikkan dalam kesucian dan ketaatan. Hujan berkat akan kita alami, dan juga kuasa untuk menghapus segala kemustahilan.
Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
"Saya saksi di mana-mana, izin gereja kita mustahil bisa keluar, saya baru ingat juga. Mau membangun, alamatnya lain. Yang di depan simpang Borobudur 27, ternyata yang di belakang itu (yang baru dibeli) alamatnya terusan borobudur. Beda alamatnya. Dulu saja, ada yang alamatnya sama, tidak keluar izinnya sampai sepuluh tahun, padahal bangunan yang baru izinnya ditulis untuk bangunan serba guna. Ternyata punya kita keluar atas nama gereja. Ini benar-benar mujizat."
- Di ruangan maha suci, ada dua loh batu.
'Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba', ini adalah nikah yang rohani; nikah yang sempurna antara Kristus dan jemaat; pertemuan antara Yesus sebagai Mempelai Pria dengan kita sebagai mempelai wanita di awan-awan yang permai untuk masuk Firdaus sampai kerajaan sorga.
Jaga nikah yang jasmani, usahakan untuk masuk nikah yang rohani.
Jaga kebenaran, kesucian, dan kesatuan nikah jasmani sejak permulaan, perjalanan, sampai akhir nikah. Jangan ada kejatuhan nikah, perselingkuhan, dan pertengkaran!
Hubungan mempelai adalah hubungan kasih--mengasihi Tuhan dan sesama; dua loh batu--dan doa penyembahan--leher. Mulai dari halaman--doa permohonan; pengampunan dosa, pertobatan, dan hidup benar--, kemudian ruangan suci; mezbah dupa emas--doa penyembahan dengan tanda kesucian dan ketaatan--, kita akan menerima hujan berkat dan kuasa untuk menghapus kemustahilan.
Yang terakhir (ruangan maha suci) baru kita menerima dua loh batu.
Dua loh batu adalah doa penyembahan yang setara dengan kasih mempelai/kasih sempurna--kasih matahari. Ini dialami oleh Yakub.
Matius 5: 43-45, 48
5:43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan mataharibagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:48. Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Di ruangan maha suci ada percikan darah.
Kejadian 32: 24, 28-32
32:24. Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulatdengan dia sampai fajar menyingsing.
32:28. Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
32:29. Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.
32:30. Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!"
32:31. Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya.
32:32. Itulah sebabnya sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutupi sendi pangkal paha, karena Dia telah memukul sendi pangkal paha Yakub, pada otot pangkal pahanya.
'bergulat'= bergumul.
'fajar menyingsing'= kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.
Doa di ruangan maha suci adalah DOA PERGUMULAN.
Yakub bergumul untuk menghadapi tiga hal:
- Dari luar: menghadapi Esau--gambaran dari antikris. Esau membenci dan mau membunuh Yakub.
- Dari dalam: menghadapi kelemahan dan kekurangan daging yang sering tidak disadari.
- Menghadapi kedatangan Yesus kedua kali di awan permai.
Dua loh batu sama dengan doa pergumulan, yang sama dengan DOA PENYEMBAHAN DALAM TANDA PERCIKAN DARAH--ujian/salib.
Dalam ujian, kita bukan meninggalkan Tuhan tetapi menaikkan doa penyembahan sampai kita bisa memandang wajah Yesus, dan mengalami sinar matahari--kasih yang sempurna. Jangan berharap pada yang lain!
Harus ada percikan darah!
Apapun yang kita hadapi (dalam bidang apa saja), tetap bergumul sampai hanya memandang wajah Yesus, dan mengalami sinar matahari--kasih sempurna. Itu saja kuncinya. Kalau dipikir, kita tidak akan kuat--seperti Yakub tidak kuat menghadapi Esau. Mari bergumul sampai hanya memandang Tuhan, jangan memandang yang lain, sampai kita merasakan hangatnya kasih Tuhan.
Tadi Yakub bergumul dengan seorang laki-laki--menunjuk pada pribadi Tuhan. Artinya: kita terus bergumul, jangan lari dari Tuhan, jangan berharap yang lain, sampai hanya memandang Yesus, dan merasakan kasih sempurna. Itu tugas kita. Tetapi Tuhan juga bergumul di kayu salib; Dia sudah lebih dulu bergumul di kayu salib sampai Dia berseru: Sudah selesai!--kita bergumul, Tuhan juga bergumul, bukan enak-enakan. Jangan ragu!
Dia sudah berteriak: Sudah selesai, lalu Ia menyerahkan nyawa-Nya, berarti tidak bisa diganggu gugat lagi. Semua selesai. Jangan ragu!
Yesaya 52: 13-14
52:13. Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.
52:14. Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia--begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi--
'hamba-Ku akan berhasil'= Yesus.
'ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan' = seharusnya Yesus dimuliakan, tetapi kenyataannya, di kayu salib Ia begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi (ayat 14).
Tadi pergumulan Tuhan yang pertama untuk menyelesaikan semuanya di atas kayu salib.
Pergumulan kedua adalah mau menyinarkan matahari.
Bagaimanacaranya Tuhan menyinarkan sinar-Nya? Di kayu salib, Dia yang maha mulia rela menjadi begitu buruk mukanya untuk menanggung kehancuran dan kebusukan kita, dan untuk menyinarkan kemuliaan-Nya kepada kita semua yang bergumul bersama Dia.
'Begitu buruk mukanya', artinya: bukan seperti manusia lagi; berarti seperti anjing, babi, bahkan seperti setan (Petrus pernah jadi setan karena menolak salib).
Jangan ragu! Kalau tidak bisa dipikir, bergumul, kalau perlu tambah dengan puasa. Jangan menyerah kalah, sampai kita hanya memandang Dia. Dia berteriak: Sudah selesai.Dia yang mulia menjadi buruk untuk menyinarkan sinar matahari bagi kita.
Hasilnya:
- Mazmur 84: 12-13
84:12. Sebab TUHAN Allah adalah mataharidan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
84:13. Ya TUHAN semesta alam, berbahagialah manusia yang percayakepada-Mu!
'orang yang hidup tidak bercela' = jujur,
(terjemahan lama)
84:12. Karena Tuhan Allah bagaikan matahari dan perisai; Tuhanpun akan mengaruniakan anugerah dan kemuliaan, tiada Ia akan menahankan kebajikan dari pada orang yang berjalan dengan tulus hatinya.
Hasil pertama: sinar matahari/kasih sempurna sama dengan perisai untuk melindungi kitadari celaka marabahaya, bencana di dunia ini--kita aman, tenteram; damai sejahtera, enak dan ringan--, dosa-dosa sampai puncaknya dosa---kita hidup benar dan suci--, ajaran-ajaran palsu--kita tetap berpegang teguh pada ajaran yang benar--, antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, dan hukuman Tuhan: tiga kali tujuh penghukuman, kiamat, sampai neraka.
Kita bergumul, Dia juga bergumul, Dia tidak meninggalkan kita sendirian, apalagi saat menghadapi percikan darah. Dia sudah bergumul bagi kita di atas kayu salib. Karena itu saat menghadapi salib kalau kita menyembah, Dia juga akan bergumul sampai selesai.
- Hasil kedua: sinar matahari adalah kemurahan dan kebajikan Tuhan untuk memelihara kehidupan kita--memelihara kehidupan kita secara jasmani di tengah kesulitan dunia secara ajaib.
- Hasil ketiga: sinar matahari untuk menyinari lembah-lembah yang kelam; lembah maut; kejatuhan dosa dan puncaknya dosa. Masih bisa ditolong, diangkat, dan dipulihkan Tuhan. Contohnya: Daud sudah jatuh, bisa dipulihkan oleh Tuhan. Kegagalan-kegagalan menjadi berhasil.
Mari bergumul malam ini. Banyak kekurangan dan kelemahan kita. Apa saja pergumulan kita serahkan kepada Tuhan! Tuhan tolong kita semua.
Mungkin sudah meninggalkan pelayanan, ibadah pelayanan sudah suam-suam, disinari malam ini supaya setia dan berkobar-kobar, yang sudah meninggalkan pelayanan bisa kembali lagi dalam pelayanan.
"Seseorang bersaksi lewat WA. Dia mengalami sesuatu, dan dia diingatkan Tuhan: Saat belum apa-apa bisa melayani, sekarang sudah dapat berkat, aku lupa melayani. Sekarang lewat sesuatu yang tidak enak, aku diingatkan Tuhan, dan mau kembali melayani. Saya bersyukur."
- Hasil keempat: 'kemuliaan'= pembaharuan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani yaitu jujur dan percaya--tulus dan percaya.
Yakub artinya penipu, jadi jujur dan percaya--pendoa/pemenang.
Jujur dan percaya= rumah doa. Sungguh-sungguh!
Jujur dan percaya terutama soal pengajaran yang benar. Jangan bimbang terhadap pengajaran yang benar. Sampai jujur dalam segala hal.
Mujizat jasmani juga akan terjadi. Tuhan selalu menolong kita. Lazarus mati empat hari bisa dibangkitkan oleh Tuhan asal jujur dan percaya--'angkat batu itu! Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah.'
Mari, apa yang sudah mustahil serahkan kepada Tuhan. Kita bergumul, dan Dia bergumul.
Sampai jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersorak-sorai Haleluyauntuk masuk kerajaan Seribu Tahun Damai, sampai masuk Yerusalem baru; kita dinaungi selamanya, tidak terpisah lagi selamanya.
Apa pergumulan kita? Dia sudah lebih dahulu bergumul di kayu salib sampai berseru:
Sudah selesai.Tidak ada yang tidak selesai; Dia sanggup menyinarkan sinar matahari-Nya kepada kita. Sekalipun kita ada di lembah, Dia sanggup menolong. Pergumulan pribadi, keluarga, atau apapun juga Tuhan tolong.
Yang sudah berhasil tetap bergumul, tetap serahkan semua kepada Tuhan; hanya memandang wajah-Nya yang bersinar; ada perisai, kemurahan, kebajikan, dan kemuliaan.
Jangan membuat mustahil sesuatu! Tidak ada yang mustahil bagi Dia.
Yakub bergumul sendiri untuk keluarganya. Kita juga bergumul untuk diri sendiri dan keluarga kita, untuk bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali. Jangan menyerah kalah! Dia bersama kita selalu; Dia bergumul bersama kita. Tidak ada yang mustahil, jangan ragu! Selama matahari masih bersinar, tidak ada yang mustahil.
Apapun kesalahan, kekurangan, kegagalan, dan kejatuhan kita di lembah apapun, Tuhan tetap ingat kita. Apapun kemustahilan, kesusahan, dan penderitaan yang kita hadapi, Dia ingat kita. Dia tidak membiarkan kita. Malam ini biar kita pulang dengan aman dan damai sejahtera; wajah sungguh-sungguh berseri karena sudah menerima sinar matahari dari perjamuan suci.
Perjamuan suci adalah uluran tangan kasih yang sempurna; sinar matahari dari wajah Yesus yang mampu menyinari dan menyelesaikan apapun juga, sampai menyempurnakan kita semua. Serahkan semua, biar Dia memeluk kita malam ini, memulihkan kita untuk bisa bahagia lagi, aman, damai sejahtera, enak, ringan, dan wajah berseri karena kita hanya memandang Dia. Justru dalam percikan darah kita bahagia, tidak mengeluh, panas hati, dan bersungut lagi, tetapi hanya memandang wajah Tuhan.
Bukan hanya sampai di dunia, tetapi sampai di awan-awan yang permai bersama dengan keluarga kita, seperti Yakub memikirkan isteri dan anak-anaknya. Siapa yang belum ada di sini? Suami, isteri, anak, atau orang tua kita? Mari kita doakan semua. Pergumulan pribadi, tetapi pergumulan dalam rumah tangga juga kita doakan, jangan sampai ada yang ketinggalan, tetapi semua ada di awan-awan.
Tuhan memberkati.