Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Tema ibadah persekutuan di Medan:
Wahyu 19: 919:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
'
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba'= perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Kepala--Raja di atas segala raja--dan Suami--Mempelai Pria Sorga--dengan sidang jemaat, kita semua yang sempurna/tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita/isteri--di awan-awan yang permai (pertemuan di udara); sama dengan nikah rohani/nikah yang sempurna. Sesudah itu kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan kerajaan sorga yang kekal (Yerusalem baru).
Oleh sebab itu kita harus menjaga nikah yang jasmani untuk bisa mencapai nikah yang rohani mulai dari awal, perjalanan, sampai akhir nikah.
Apa yang dijaga?
kebenarannya--nikah harus sesuai dengan alkitab--,
kesucian, dan
kesatuan nikah, sampai mencapai nikah yang rohani antara Yesus dengan sidang jemaat yang sempurna.
Hubungan nikah yang rohani--termasuk nikah jasmani--bukan hanya hubungan kesucian, tetapi juga
hubungan kasih--kasih dan kesucian tidak bisa dipisahkan; kesucian semakin bertambah, kasih akan semakin bertambah sampai sempurna. Kasih Allah adalah kasih yang sempurna--kasih sempurna sama dengan
dua loh batu.
Jadi untuk bisa masuk nikah yang rohani kita harus memiliki kasih sempurna--dua loh batu.
Bukti memiliki kasih yang sempurna/dua loh batu:
Matius 22: 34-3922:34.Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35. dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36. "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37. Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamumanusia seperti dirimu sendiri.
- Mengasihi Tuhan dengan segenap tubuh, jiwa, dan roh--mengasihi Tuhan lebih dari semua.
- Mengasihi sesama seperti diri sendiri--selalu berbuat baik pada sesama, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan--mengasihi orang yang memusuhi dan merugikan kita.
Malam ini kita belajar yang pertama:
MENGASIHI TUHAN LEBIH DARI SEMUA.
Praktik sehari-hari mengasihi Tuhan lebih dari semua:
- Mazmur 97: 10
97:10.Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan!Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.
Praktik pertamamengasihi Tuhan lebih dari semua: membenci kejahatan/dosa.
Kita tidak boleh membenci sesama sekalipun ia memusuhi kita, tetapi yang boleh kita benci adalah kejahatan/dosa, yaitu:
Amsal 6: 16-19
6:16.Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkarayang menjadi kekejian bagi hati-Nya:
6:17. mata sombong(1), lidah dusta(2), tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah(3),
6:18. hati yang membuat rencana-rencana yang jahat(4), kaki yang segera lari menuju kejahatan(5),
6:19. seorang saksi dusta(6)yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara(7).
(terjemahan lama)
6:17. mata yang angkuh, dan lidah yang bercabang, dan tangan yang menumpahkan darah orang yang tiada bersalah,
- 'Mata sombong'= pandangan angkuh, yaitu pandangan daging/duniawi, tidak memandang Tuhan; mengandalkan sesuatu di dunia lebih dari Tuhan.
- Lidah dusta--'lidah bercabang' (terjemahan lama)--= suka berubah-ubah dalam perkataan, terutama dalam hal pengajaran.
- 'Tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah'= perbuatan yang tidak adil--tangan.
Tidak adil berarti tidak mewarisi sorga.
Contoh: kebun anggur Nabot yang diminta raja untuk dijadikan kebun anggur, tetapi Nabot mempertahankannya--gambaran dari hamba Tuhan yang benar, yang mempertahankan kebun anggur supaya ada kaitan dengan mempelai, bukan untuk cari uang (dijadikan kebun sayur). Akhirnya ia dibunuh setelah ada puasa dan saksi dusta, dan darahnya dijilat anjing. Tetapi dibalas oleh Tuhan, Izebel bukan hanya darahnya dijilat anjing, tetapi juga badannya tidak tahu di mana. Itulah perbuatan tidak adil.
Di rumah tangga, pekerjaan, organisasi gereja harus adil, tidak boleh memihak kelompok sana sini.
- 'Hati yang membuat rencana-rencana yang jahat'= hati yang berisi kejahatan dan kenajisan--ini adalah pokoknya. Karena itu harus ada hati yang tulus/jujur seperti merpati.
- 'Kaki yang segera menuju kejahatan'= perjalanan hidup yang jahat dan pasti najis, termasuk perbuatan jahat dan najis.
- 'Saksi dusta'= berdusta.
- 'Suka menimbulkan pertengkaran'= dimulai dari suka bergosip, berbantah-bantah, dan bertengkar.
Kalau berdebat soal dosa, mari berdamai; saling mengaku dan mengampuni. Kalau soal pengajaran, kembali ke alkitab.
"Saya pernah mengalami, ada satu murid yang tidak bisa menerima soal wanita tidak boleh mengajar sekalipun sudah diterangkan dengan ayat-ayat. Akhirnya satu kali saya suruh dia baca alkitab saat saya mengajar, dan saya suruh terangkan. Bingung dia, karena memang ayatnya begitu. Akhirnya dia berkata: 'Iya om, ini betul.'"
Ada masalah apa saja, kembali ke alkitab dengan hati tulus, pasti ada titik temu. Yang penting hati tulus ini yang menjadi pokoknya--seperti tujuh lampu pada pelita emas, yang keempat adalah pokoknya.
Tadi, dari tujuh dosa di atas, yang keempat adalah hatiyang membuat rencana-rencana yang jahat. Pokok ini yang harus kita perhatikan.
Kalau pokok kita adalah hati yang tulus, enak:
- Mata kita tidak mungkin sombong--mengandalkan dunia--, tetapi memandang Tuhan.
- Lidah kita tidak mungkin bercabang, tetapi tetap memegang perkataan dan janji kita.
- Adil.
- Perjalanan hidup pasti benar dan suci.
- Jujur, tidak berdusta lagi.
- Menjadi pendamai, bukan pembuat masalah.
Kalau melakukan atau menyetujui tujuh dosa ini, mata akan buta, hati gelap--gelap semua; hidupnya membabi buta.
Sebaliknya kalau kita mengasihi Tuhan lebih dari semua dan membenci tujuh dosa ini, pelita kita akan tetap menyala.
Artinya: hati dan mata kita terang, sehingga menghasilkan perbuatan terang yaitu perbuatan-perbuatan yang benar dan kebajikan--benar dulu baru baik, kalau baik tetapi tidak benar berarti pura-pura baik.
Hasilnya:
- Perlindungan dan pemeliharaan Tuhandari segala kesulitan dan kejahatan, termasuk kenajisan dan lain-lain, sampai hidup kekal selamanya.
Mazmur 97: 10
97:10.Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, yang memeliharanyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.
- Mazmur 97: 11-12
97:11.Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati.
97:12.Bersukacitalah karena TUHAN, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Hasil kedua: kita mengalami sukacita sorgayang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun.
- Wahyu 19: 8
19:8.Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benardari orang-orang kudus.)
(terjemahan lama)
19:8. Maka dikaruniakanlah kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan kain kasa halus yang bercahaya dan bersih; karena kain kasa halus itulah ibarat segala kebajikanorang-orang suci itu."
Hasil ketiga: perbuatan kebenaran dan kebajikan akan menjadi jubah putih berkilau-kilauan--JUBAH MEMPELAI. Kita siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali dan masuk perjamuan kawin Anak Domba.
Karena itu untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba kita harus memiliki kasih sempurna. Buktinya: mengasihi Tuhan lebih dari semua. Praktiknya: menjauhi kejahatan. Kita menjadi pelita hari-hari ini; ada perlindungan dan pemeliharaan, sukacita sorga, dan pakaian mempelai.
- Yakobus 1: 12
1:12.Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Praktik keduamengasihi Tuhan lebih dari semua: tahan uji/tahan banting; kuat teguh hati.
Kita tahan uji terhadap tiga hal--ada tiga macam ujian; seperti cerita di alkitab: membangun rumah di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu --:
- Tahan uji menghadapi angin kencangyang melanda rumah rohani dan rumah tangga.
Angin kencang menunjuk pada ajaran palsu termasuk gosipyang dilancarkan oleh nabi palsu.
2 Tesalonika 2: 15
2:15.Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terimadari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Kita harus tahan uji berarti kita harus berpegang teguh pada pengajaran yang benar, yang sudah kita terima, dan sudah kita praktikkan dalam hidup kita; menjadi pengalaman hidup kita; kita mengaku kalau kita sudah ditolong, diubahkan dan sebagainya.
Hawa seharusnya mengakui sudah sekian lama dia diberkati di taman Eden, sebenarnya tidak perlu mendengar yang lain. Tetapi banyak kali kita tidak bersyukur pada Tuhan, sehingga tergoda oleh angin-angin ajaran lain.
Pegang firman yang sudah jadi pengalaman hidup kita!
'secara lisan, maupun secara tertulis'= kita menerima firman secara lisan maupun tulisan, juga dalam bentuk fotocopy, kaset, VCD, DVD, siaran langsung, dan siaran tunda.
Caranya bermacam-macam, tetapi yang penting dalam urapan Roh Kudus.
Seperti kita berdoa, doa jarak jauh juga bisa.
"Satu kesaksian, dokternya sudah pasang alat bantu pernapasan dan berkata: Jaga, jangan lepas! Kalau lepas, kamu mati. Waktu itu saya mau ke Ngawi, saya telepon dia. Dia sulit bernapas. Saya doakan: 'Dalam nama Yesus!' Alat bantu pernapasannya lepas sendiri. Dia hidup sampai sekarang. Dokternya bingung. Padahal jarak jauh, lewat telepon. Sama, yang penting ada urapan Roh Kudus. Di alkitab juga ada, Yesus tidak jadi datang, di tengah jalan bertemu dan Ia berkata: Anakmu sudah sembuh. Bisa terjadi. Kuasa Tuhan tidak bisa dibatasi dengan apapun. Jangan ragu! Yang penting dalam urapan dan kita merasakan hadirat Tuhan, itu sudah benar."
Kalau tidak ada urapan, tidak akan bisa apa-apa sekalipun bertemu langsung--yang menyampaikan dan yang mendengar harus sama-sama diurapi.
Karena itu dalam setiap pemberitaan firman kita harus berdoa, supaya kita sama-sama diurapi.
- Tahan uji menghadapi hujan lebat.
Hujan lebat menunjuk pada setandengan roh jahat dan najis yang melancarkan dosa-dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Hati-hati! Jangan remehkan!
Kita tahan uji, berarti kita tetap hidup benar dan suci; pandangan dan pikiran juga benar.
- Tahan uji menghadapi banjirdari laut.
Banjir menunjuk pada antikrisdengan dua kekuatan:
- Mamon--masalah ekonomi--, termasuk masalah kesehatan.
Kita tahan uji berarti kita tetap mengucap syukur, ditambah tetap percaya dan berharap Tuhan; menunggu waktu Tuhan. Jangan mencari jalan sendiri supaya tidak hancur!
- Kekuatan mulut, yaitu membenci, memfitnah, sampai menghujat.
Wahyu 13: 5
13:5.Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
Hati-hati dengan mulut yang penuh kebencian, fitnah, dan hujat--menghujat orang-orang benar, sampai menghujat Tuhan/pengajaran yang benar.
Mulut penuh kebencian ini bisa membakar, sehingga orang yang tidak kenalpun bisa ikut membenci.
Kita tahan uji berarti kita berdiam diri.
"Saya punya pengalaman--ini sudah lama. Waktu saya pertama kali diterjunkan di Malang, sudah macam-macam. Kemudian saya hadir dalam rapat gereja-gereja. Ketuanya tidak pernah kenal saya, tetapi dia bicara yang tidak baik soal gereja kita: Pendetanya begini..begitu....--gara-gara ada pendeta yang ingin ditempatkan di Malang, tetapi tidak dapat, akhirnya lapor sana sini. Saya diam saja. Akhirnya saya dengar hari-hari ini dia betul-betul payah sampai dalam nikah dan imannya juga payah. Dia mengajar agama lain di rumah ibadah lain, tetapi tetap menjadi pendeta. Dia tertawa-tawa: Saya dobel--karena isterinya dobel juga. Sejak saat itu saya tidak mau datang lagi. Karena itu saya tidak mau datang kumpul-kumpul lagi, payah. Hati-hati dengan antikris! Untung waktu itu saya diam. Kalau diam, pasti Tuhan tunjukkan siapa yang benar dan tidak. Karena itu hati-hati! Hujan lebat, angin kencang, dan banjir menghantam kita hari-hari ini."
Untuk menghadapi mulut antikris kita harus berdiam diri.
Berdiam diriartinya mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Kalau ditemukan dosa, kita mengaku pada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kalau tidak ada dosa, kita diam, jangan membela diri tetapi serahkan pada Tuhan, dan Dia pasti membela kita. Kalau Tuhan di pihak kita, siapa lawan kita?
Karena itu sungguh-sungguh, kalau orang benar berdiam diri, jangan coba-coba terus, sangat berbahaya, kalau Tuhan sudah membela dia, celaka kita.
Kalau tahan uji, hasilnya:
Yakobus 1: 12
1:12.Berbahagialahorang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupanyang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
- Hasil pertama: mengalami kebahagiaan sorga.
- Hasil kedua: menerima mahkota kehidupan/MAHKOTA MEMPELAI.
Tadi kita mengasihi Tuhan, praktiknya membenci dosa. Kita akan mengalami perlindungan dan pemeliharaan Tuhan, kebahagiaan, ditambah jubah mempelai.
Sekarang kita tahan uji--banyak berdiam diri--sampai mendapatkan mahkota mempelai.
- Yohanes 14: 15
14:15."Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Praktik ketigamengasihi Tuhan lebih dari semua: taat dengar-dengaran pada firman Allah--sikap menyembah Tuhan--; sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Ia akan mengulurkan tangan-Nya kepada kita, sehingga kita hidup dalam tangan-Nya dan mengalami kuasa-Nya.
Banyak mengangkat tangan hari-hari ini!
Hasilnya:
- Belajar dari bangsa kafir: janda Sarfat
1 Raja-raja 17: 7, 11-15
17:7.Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu.
17:11.Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
17:12. Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepungdalam tempayandan sedikit minyakdalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
17:13. Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecildari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
17:14. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
17:15. Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
'sungai itu menjadi kering'= nanti kita akan menghadapi kekeringan--krisis total--sampai zaman antikris.
'mengolahnya bagikudan bagi anakku'= egois.
Hasil pertama: kuasa pemeliharaan Tuhanuntuk menghadapi kekeringan/krisis total, yang memuncak pada zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun--kita tidak bisa bergantung pada dunia.
Cara menghadapi yang salah adalah mengandalkan tepung, minyak, dan sungai dari dunia, itulah kepandaian, kekayaan, kedudukan. Tidak akan mampu.
Yang benar adalah kita harus mengandalkan tepung dan minyak secara rohani yang dikaitkan dengan Tuhan/sorga.
Tepung= firman Allah.
Minyak= Roh Kudus.
Tepung dan minyak= firman Allah dalam urapan Roh Kudus; firman Allah yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab; sama dengan firman pengajaran yang benar. Ini yang harus menjadi andalan kita satu-satunya untuk menghadapi krisis total sampai zaman antikris.
Kalau kita membuang pengajaran yang benar untuk dapat sesuatu, salah, nanti akan habis semua. Mungkin dapat sedikit dengan memegang pengajaran yang benar, tidak apa-apa, itu yang nanti akan bertahan sampai zaman antikris. Jangan lepaskan pengajaran yang benar!Melepas pengajaran yang benar sama dengan bunuh diri; ia akan kering sampai binasa. Kita harus hati-hati.
Tadi, tepung berada di dalam tempayan, dan minyak dalam buli-buli.
Tempayan/buli-buli dari tanah liat menunjuk pada manusia daging, dan kafir pula.
Saat ditanya Elia, perempuan itu menjawab: Tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepungdalam tempayandan sedikit minyakdalam buli-buli.
Artinya: manusia darah daging harus diisi dengan firman pengajaran yang benarlewat ibadah pelayanan kepada Tuhan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Banyak kesibukan kita, tetapi kalau tidak diisi minyak dan tepung, sekalipun banyak uang, tidak akan bisa menghadapi antikris, karena semua akan diblokir saat antikris berkuasa.
"Peraturan itu gampang saja, seperti di Jakarta. Kami di Jakarta mendengar sendiri sopir taksi online sudah mengeluh karena kena aturan ganjil genap. Saya hanya bilang: Kamu lebih tekun dan sungguh-sungguh, berdoa. Mau apa lagi? Orang mau datang ibadah juga mengalami, mobilnya ada tiga, tetapi ganjil semua nomornya. Susah. Itu baru peraturan ganjil genap, orang sudah marah-marah. Bagaimana nanti kalau peraturan untuk orang kristen? Susah. Kalau tidak bergantung pada firman pengajaran yang benar, mau bergantung pada apa? Harus diisi dengan firman--ditambah Roh Kudus dan kasih Allah--lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok."
Prosesdiisi firman:
- Mendengar dengan sungguh-sungguh--dalam kebutuhan; seperti anjing menjilat remah-remah roti.
Jangan seperti orang kaya yang makan roti lalu dibuang-buang. Seringkali kita seperti itu. Dulunya kita berkata: Firman...firman.Tetapi setelah diberkati, sudah mulai berkata: Ah terlalu lama,padahal di bawah ada Lazarus dan anjing. Bahaya!
Perhatikan sikap kita dalam mendengar firman! Satu waktu akan ada pemisahan antara yang mendengar sungguh-sungguh dan yang tidak--sekalipun di dunia dia hebat dan kaya, tetapi akan ada jurang yang dalam/kekeringan yang tidak bisa diseberangi. Jangan sombong!
"Dulu saat kami masih pengerja, khotbah di kapal, pagi-pagi dipanggil makan di kelas. Saya yang dipanggil karena saya yang berkhotbah, tetapi rekan-rekan hamba Tuhan juga boleh ikut makan. Orang di belakang saya berkata: Ini karena pengajaran. Sekarang tidak tahu di mana. Itulah kita, sudah diberkati, jadi sombong. Tidak ingat bagaimana dulu. Jangan sombong! Kita tetap butuh firman baik kita dalam kekurangan atau diberkati; anjing menjilat remah-remah roti. Sikap ini harus kita pertahankan!"
- Mengerti.
- Percaya.
- Sampai mempraktikkan firman pengajaran yang benar, sehingga firman sudah berada dalam genggaman kita--'segenggam tepung'.
Secara kedokteran satu genggam sama dengan jantung.
Jadi, firman dalam genggaman kita sama dengan firman mengisi jantung hati kita; sudah mengisi seluruh hidup kita. Jantung bagaikan tidak berdetak kalau tidak ada pengajaran. Itu yang harus kita pertahankan!
Tadi lidah harus menjilat remah-remah roti--hargai firman--, kita sudah bisa menikmati firman. Kalau sudah nikmat saat mendengar firman, hidup akan nikmat. Kalau tidak nikmat saat mendengar firman, hidup itu tidak nikmat juga. Sikap kita harus benar!
Setelah firman digenggam, jangan lepaskan: Kalau aku lepaskan ini, jantungku tidak berdetak.Itulah sikap terhadap firman. Bukan kita fanatik bodoh-bodoh, tetapi fanatik yang benar. Bukan keras, tetapi tegas; justru lembut. Kalau salah tetapi tetap dibela, itu yang keras. Jangan dibolak-balik!
Kalau tepung--firman--sudah ada di dalam genggaman, baru bisa membuat roti bundar kecil yang matang lewat pembakaran.
Artinya: mengalami sengsara daging.
Untuk praktik firman kita harus mengalami sengsara daging--tepung dibakar--; sengsara daging bersama Yesus untuk membakar yang tidak berkenanyaitu:
- Egois--'aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati'.
Egois dibakar sehingga kita bisa mengasihi Tuhan dan sesama.
- Kekuatiran--bangsa kafir kuatir terus.
Kekuatiran dibakar, sehingga bisa percaya dan menyerah sepenuh kepada Tuhan.
Kalau sudah dibakar, kita bisa mempersembahkan roti bundar kecil yang matang, yang menyenangkan dan mengenyangkan Tuhan--memuaskan Tuhan, sehingga kita berada dalam genggaman tangan Tuhan.
Hasilnya: sekalipun kita kecil tak berdaya, tetapi kita mengalami kuasa pemeliharaan Tuhan yang ajaibsampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Genggam tepung, dan kita akan digenggam oleh Tuhan.
- Belajar dari bangsa Israel.
Keluaran 15: 26
15:26.firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukanapa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau."
Ini adalah janji Tuhan setelah bangsa Israel melewati laut Kolsom.
Hasil kedua: kuasa kesembuhan, baik secara jasmani maupun rohani.
Kesembuhan secara jasmani: kesehatan tubuh. Ukuran kesehatan tubuh dari Tuhan adalah bisa beribadah melayani Tuhan.
Jadi kalau datang beribadah jangan merasa sakit, tetapi sehat! Ini kesehatan dari Tuhan. Tidak usah dipikir lagi!
"Saya sering mengalami. Tiba-tiba sakit, saya paksa, setelah berkhotbah, sehat. Itulah kesehatan yang dari Tuhan. Tidak usah dipikirkan! Biar orang bilang dia sehat jasmani, tetapi kalau tidak beribadah, bahaya, dia sedang tidak sehat."
Kesehatan secara rohani: kesembuhan dari penyakit dosa, artinya Tuhan menyucikan kita dari dosa masa lalu--lewat mengaku dan tidak berbuat lagi--, dan perlindungan dari dosa yang ada di depan. Masa lalu diselesaikan oleh darah Yesus, dan yang akan datang dilindungi oleh Tuhan.
Inilah kehidupan yang taat, yaitu ada remnya, sehingga ia dilindungi.
Hasilnya: kita tidak tertuduh dan tidak menuduh orang lain, sampai kita tidak bercacat cela--kesempurnaan. Kita tidak menuduh orang lain karena kita sadar bahwa diri sendiri banyak salah.
Kalau orang sudah bertobat tetapi kita tuduh terus, dosanya akan pindah ke kita. Bahaya!
"Karena itu saya tidak berani ikut campur kalau sudah menyangkut dosa, sekalipun saya pernah dengar ceritanya atau ada fakta-faktanya. Jangan! Kalau orang sudah bertobat sungguh-sungguh; menangis kepada Tuhan, dosanya bisa balik ke kita. Di alkitab juga diajarkan: Tidak boleh menghakimi orang berdosa. Yang boleh adalah menghakimi pengajaran, artinya selektif soal pengajaran. Kalau ajarannya tidak benar, kita menghindar. Tetapi soal dosa, jangan ikut campur, itu urusan Tuhan. Kalau masih tuduh-menuduh tidak akan bisa sempurna; tetap bercacat cela."
- Belajar dari Petrus--gambaran dari gereja akhir zaman yang terdiri dari bangsa Israel dan kafir.
Yohanes 21: 3-6
21:3.Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
21:4. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
21:5. Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
21:6. Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamudi sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannyadan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
'Aku pergi menangkap ikan'= ketidaktaatan; Tuhan perintahkan untuk menjala manusia, tetapi kembali menjadi penjala ikan, sehingga tidak menangkap apa-apa.
'mereka menebarkannya'= ketaatan.
Hasil ketiga: kuasa penciptaan, yaitu:
- Dari tidak ada menjadi ada, yang mustahil jadi tidak mustahil--ini sama dengan kuasa untuk menyelesaikan semua masalah yang mustahil--, dari gagal jadi berhasil dan indah.
- Membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia baru seperti Yesus.
Yohanes 14: 15-16
14:15."Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
14:16. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolongyang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
Kalau kita taat, maka Roh Kudusada pada kita, berarti Allah Bapa dan Anak Allah juga ada.
Yohanes 14: 21, 23
14:21.Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
14:23. Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanyadan diam bersama-sama dengan dia.
'Kami'= Bapa dan Anak.
Ada Roh Kudus, Bapa, dan Anak, berarti kita kembali pada gambar Allah Tritunggal, itulah buah-buah Roh.
Galatia 5: 22-23
5:22.Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera(gambar Allah Bapa), kesabaran, kemurahan, kebaikan(gambar Anak Allah), kesetiaan,
5:23.kelemahlembutan, penguasaan diri(gambar Allah Roh Kudus). Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Tadi, Petrus menangkap 153 ekor ikan--1+5+3= 9 buah Roh.
Praktikkalau kita sudah kembali pada gambar Allah Tritunggal adalah jujur. Itulah ciptaan semula yaitu taat dan jujur. Tidak boleh berdusta.
Efesus 4: 24-25
4:24.dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25.Karena itu buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Tadi murid-murid jujur saat Tuhan bertanya: Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?Tidak ada.
Jujur malam ini! Masalah akan selesai, gagal jadi berhasil, kita mengalami pertolongan Tuhan. Kita diubahkan terus menerus, mujizat jasmani terus terjadi, hidup menjadi lebih indah, sampai kalau Tuhan datang kembali kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia; tidak salah dalam perkataan--SUARA MEMPELAI. Kita hanya bersorak: Haleluya,untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali.
Yakobus 3: 2
3:2.Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Tidak salah dalam perkataan= hanya berseru Haleluya.
Untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba harus ada kasih sempurna.
Buktinya: mengasihi Tuhan.
Praktiknya:
- Membenci dosa, sehingga pelita menyala. Ada perbuatan benar dan kebajikan, sampai kita memiliki jubah mempelai.
- Tahan uji menghadapi banjir, angin, dan hujan--setan tritunggal--, sampai mendapatkan mahkota mempelai.
- Taat. Kita akan mengalami kuasa pemeliharaan Tuhan--kita ada dalam genggaman tangan Tuhan; setiap detak jantung kita ada dalam genggaman tangan Tuhan--, kuasa kesembuhan, dan kuasa penciptaan, sampai tidak salah dalam perkataan--sempurna--, hanya berseru: Haleluya--kita memiliki suara mempelai.
Biarlah kita tahan uji, membenci dosa, dekat pada Tuhan, sampai mengulurkan tangan, dan kita berada dalam genggaman tangan-Nya hari-hari ini.
Perjamuan suci adalah uluran tangan Tuhan bagi kita; di dalamnya ada kuasa pemeliharaan, kesembuhan, dan pembaharuan atas hidup kita. Apa yang kita butuhkan hari-hari ini, serahkan kepada Tuhan! Jangan ragu!
Apapun keadaan kita; ada kegagalan, dosa, kesusahan, penyakit jasmani dan rohani, kemustahilan, serahkan kepada Dia. Yang sudah berhasil jangan sombong tetapi tetap dalam genggaman tangan Tuhan hari-hari. Tuhan yang menentukan semuanya. Kaum muda, masa depanmu ada di dalam genggaman tangan Tuhan. Serahkan setiap detak jantung kita kepada Tuhan! Hidup kita terutama bangsa kafir sangat kecil; hanya ditentukan oleh segenggam firman pengajaran. Apapun keadaan kita, berseru kepada Dia, tidak ada yang mustahil bagi Dia.
Tuhan hanya melihat apa yang kita genggam; apa yang ada di jantung hati kita. Kalau firman pengajaran yang benar ada di jantung hati kita, Dia siap untuk menggenggam kita juga. Dia menentukan setiap detak jantung kita.
Perjamuan suci adalah uluran tangan/genggaman tangan Tuhan yang menentukan setiap detak jantung kita, sampai kekal selamanya. Serahkan semua! Tidak ada yang mustahil bagi Dia. Janda Sarfat ditolong, bangsa Israel ditolong, dan Petrus ditolong. Kita gereja Tuhan juga akan ditolong, sampai di awan-awan yang permai kita berjumpa dengan Dia, masuk perjamuan kawin Anak Domba. Jangan sampai ada yang ketinggalan. Doakan keluarga kita, sekalipun mereka menyakiti kita.
Tuhan memberkati.