Matius 24: 29-31= keadaan pada waktu kedatangan Tuhan yang kedua kali.
Kita masih membahas ayat 30 (penampilan Yesus dalam kemuliaan diatas awan-awan yang permai).
Dalam Wahyu 19, ada 4 penampilan Yesus dalam kemuliaan:
- sebagai Raja segala raja
- sebagai Imam Besar
- sebagai Mempelai Pria Surga
- sebagai Hakim yang Adil
Mulai kemarin, kita mempelajari yang ke-4, yaitu Yesus tampil sebagai Hakim yang Adil.
2 aktivitas Yesus sebagai Hakim yang Adil:
- 2 Timotius 4: 8= mengaruniakan mahkota kebenaran kepada anak-anak Tuhan yang layak untuk menerima, baik kepada yang meninggal dunia, maupun kepada setiap orang yang masih hidup sampai Tuhan datang kembali.
- menghakimi dengan adil dan benar.
Malam ini, kita membahas aktivitas yang kedua.
Pertanyaannya, siapa yang akan diadili atau dihukum?
Jawabannya:
- Yohanes 3: 18-19= orang-orang yang tidak percaya Yesus atau diluar Yesus.
Diluar Yesus, tidak ada keselamatan. Dan orang yang diluar Yesus, itu menyukai kegelapan, artinya hidup dalam dosa dan hidup itu SUDAH berada di bawah hukuman, sampai nanti masuk dalam hukuman kekal selama-lamanya.
- Wahyu 19: 1-2= babel atau pelacur besar.
Ini sama dengan gereja palsu. Sudah beribadah, sudah kenal Yesus, tapi palsu.
Gereja palsu adalah:- gereja yang menerima ajaran-ajaran palsu/sesat. Mulai dari ajaran babelyaitu ajaran yang menampilkan kemakmuran daging dan hiburan-hiburan jasmani, sehingga ibadah pelayanannya tidak ada nilai rohaninya lagi. Akibatnya, beribadah tapi tidak mengalami keubahan hidup, tetap manusia daging yang akan dicap dengan 666, seperti wanita bungkuk dalam bait Allah selama 18 tahun.
Ada juga ajaran Izebel(Wahyu 2: 20). Ajaran ini memperbolehkan wanita untuk mengajar dan memerintah laki-laki. Wanita seperti ini, artinya wanita menjadi kepala dan akibatnya Yesus tidak bisa lagi menjadi Kepala, sebab Yesus adalah Kepala atas laki-laki.
Dan kalau Yesus tidak jadi kepala, maka setan yang jadi kepala dan akan mengarahkan hidup itu pada percabulan.
1 Timotius 2: 11-14
Kalau wanita berdiam diri, ia menempatkan laki-laki sebagai kepala dan Yesus sebagai Kepala dalam rumah tangga dan ibadah pelayanan, yang menghasilkan kebenaran dan kesucian.
Disini dikaitkan dengan kejatuhan Hawa, sebab dulu Hawa jatuh karena 1 jenis buahyang dilarang oleh Tuhan, sehingga hidup dalam kutukan.
Diakhir jaman, terjadi kejatuhan lagi, dimana wanita mengajar dan memerintah laki-laki. Wanita boleh melayani semua hal, kecuali 1 jenis pelayananini.
1 Korintus 14: 34
= kalau mau jemaat kudus, itu bukan diarahkan pada percabulan, tapi diarahkan pada kesucian.
- gereja yang hidup di dalam dosa. Sudah tahu dosa, tapi tetap dilakukan, sehingga hidup dalam dosa, sampai pada puncaknya dosa (makan minum dan sex).
Hati-hati dengan dosa yang kecil-kecil. Sudah tahu dosa, jangan sampai kita merasa bahagia dalam dosa itu, tapi kita harus cepat-cepat keluar dari dosa itu. Dan itulah pesta yang sesungguhnya.
Lalu, dimanakan tempat penghakiman?
Wahyu 20: 11-15
Tempat penghakiman adalah TAHTA PUTIH.
3 macam kitab di TAHTA PUTIH:
- Alkitab(Yohanes 12: 48) = Firman yang dikatakan oleh Yesus; Firman yang dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat.
- Kitab-kitab(banyak kitab) = kitab secara pribadi yang memuat perbuatan-perbuatan dosa manusia secara pribadi.
Penghakiman yang adil dan benar di tahta putih itu berdasarkan Alkitab dan apa yang tertulis dalam kitab-kitab. Kalau tidak cocok, artinya ada perbuatan yang harus dihukum. Dan tempat hukumannya hanya 1, yaitu dalam neraka, sebab namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan.
Jadi kalau mau adil dan benar, satu-satunya jalan adalah kembali pada Alkitab. Jangan mengikuti kata orang! Walaupun sendirian, tapi kalau sesuai dengan Alkitab, maka itulah yang adil dan benar.
- Kitab kehidupan= kitab yang memuat nama-nama orang yang dosanya sudah diperdamaikan oleh darah Yesus. Dan nama tersebut akan mewarisi kerajaan Surga yang kekal.
Hari-hari, jangan sampai kita tidak adil dan benar dalam hidup kita. Sebab kalau tidak adil dan benar, maka di tahta putih, kita akan menghadapi pengadilan tahta putih yang adil dan benar.
1 Petrus 4: 17
= penghakiman di rumah Tuhan (untuk masa sekarang).
Supaya kita tidak masuk ke tahta putih, maka mulai sekarang, kita harus masuk dalam penghakiman rumah Tuhan. Rumah Tuhan ini adalah juga diri kita; artinya menghakimi diri sendiri. Kalau sekarang kita dihakimi, maka tidak perlu lagi kita dihakimi di tahta putih.
Dalam penghakiman rumah Tuhan, Yesus tampil dalam 3 hal:
- Wahyu 1: 15->suara bagaikan desau air bah.
'tembaga'= penghukuman (Ulangan 28: 15, 23).
Suara bagaikan desau air bah, itu adalah Firman pengajaran yang keras.
2 Timotius 4: 2
Firman pengajaran itu berisikan tegoran supaya kita berhenti berbuat dosa. Selama doa dipertahankan, maka Firman itu akan terus menjadi tegoran.
Kalau tegoran diterima, maka Firman akan menjadi nasihat untuk memberi kita jalan keluar dari segala masalah. Dan ada mujizat yang kita alami.
- Wahyu 1: 15->kakiNya bagaikan tembaga yang menyala= nyala api.
Nyala api= sengsara daging= salib.
1 Petrus 4: 1-2
Sengsara daging itu berguna untuk berhenti berbuat dosa dan hidup dalam kebenaran. Saat sengsara bukan waktu untuk mengomel, tapi merupakan waktu untuk mematikan dosa dan hidup untuk melakukan kehendak Tuhan.
- Perjamuan suci(Korban Kristus).
1 Korintus 11: 28
3 kemungkinan dalam perjamuan suci:- ay. 27=Â makan perjamuan suci dengan tidak layak(dengan mempertahankan dosa), sehingga makin makan perjamuan, makin mati rohani.
- menolak perjamuan suci= menolak korban Kristus= sombong. Akibatnya sama dengan point (a).
- ay. 28= makan perjamuan suci dengan didahului menguji dan menghakimi diri sendiri lewat Firman pengajaran yang kuat, bagaikan desau air bah. Inilah yang benar. Hasilnya, kita mengalami berkat dan kekuatan baru dari Tuhan.
Perjamuan suci tanpa Firman pengajaran yang kuat, bisa jadi kebiasaan.
Praktik menguji diri dalam perjamuan suci adalah berdamai dengan sesama dan dengan Tuhan.
Matius 5: 23-25
Kalau sudah berdamai, maka hati kita tidak akan menuduh lagidan bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Dan kita tidak perlu di tahta putih lagi.
ay. 25='lawan'= Tuhan (Tuhan jadi musuh bagi orang-orang yang tidak setia, tidak taat dan hidup dalam dosa). Kita sekarang sudah ada ditengah jalan atau bahkan di ujung jalan untuk menuju tahta putih. Karena itu, biarlah kita menggunakan kesempatan untuk berdamai dengan Tuhan dan sesama.
Yakobus 4: 4; Roma 8: 7; 1 Korintus 15: 26, 56
2 Korintus 5: 10= perbuatan-perbuatan dosa.
Matius 12: 36= perkataan dosa.
Roma 2: 16= angan-angan dosa yang tersembunyi dalam hati.
Matius 25:= tabiat dosa seperti kambing (tidak memberi dan tidak mengunjungi).
Matius 7:= tabiat dosa yang suka menghakimi orang lain.
Hal-hal diatas inilah yang harus diperdamaikan. Biarlah dalam perjalanan hidup kita diujung jalan ini, selalu ditandai dengan hati damai sejahtera.
Kalau tidak damai, CEPAT BERESKAN! Jangan sampai masuk ke tahta putih yang pemberesannya hanya lewat hukuman.
Kalau kita menghakimi diri sendiri, posisi kita ada dibawah kaki Tuhan. Dan kaki Tuhan, itu adalah tempat yang paling rendah.
Kaki Tuhan, itu sama dengan tahta Tuhan.
Yehezkiel 43: 7
Dari tahta itu mengalir air kehidupan. Jadi, saat kita berdamai, disitu aliran sungai kehidupan bisa kita tampung sebanyak-banyaknya. Semakin kita ada ditempat yang rendah, semakin banyak air kehidupan yang bisa kita tampung.
Wahyu 22: 1
Dan air kehidupan (Roh Kudus) itulah yang akan mengadakan mujizat-mujizat untuk kehidupan kita.
Kalau suka menghakimi orang lain, tempatnya ada di tahta setan.
3 kegunaan Roh Kudus (air kehidupan):
- Yehezkiel 47: 8-9= menghidupkan apa yang sudah mati, sehingga bisa memberikan kehidupan pada kita, baik jasmani maupun rohani.
- Wahyu 22: 17= memberikan rasa kepuasan/kemanisan, mengubahkan apa yang sudah pahit dalam hidup kita, menjadi manis.
- Wahyu 22: 1= menyucikan dan mengubahkan hidup kita sampai jernih seperti kristal, mulai dari jujur. Kalau sudah jujur, pasti bisa diubahkan untuk bisa jadi sama dengan Yesus (Wahyu 21: 11), tidak perlu lagi ke tahta putih.
Tuhan memberkati.