Matius 24: 45-51
= berjaga-jaga dikaitkan dengan kedatangan Tuhan yang tidak diduga waktunya, yaitu:
Kita masih membahas bagian kedua.
Kita harus setia dan bijaksana dalam ibadah pelayanan. Ini yang harus kita jaga!
Lukas 6: 13
Hamba Tuhan atau pelayan Tuhan adalah kehidupan yang dipanggil dan dipilih oleh Tuhan dan dilengkapi dengan jabatan pelayanan. Disini, 12 murid diberi jabatan rasul.
Matius 24: 48-51a
Jika hamba Tuhan/pelayan Tuhan lengah, maka PASTI jatuh dalam dosa kejahatan dan dosa kenajisan. Ini seperti mandor dan pengerah-pengerah dari Firaun.
Keluaran 5: 19-21
Musa dan Harun adalah gambaran hamba Tuhan yang benar.
Firaun memakai mandor dan pengerah-pengerah untuk menyiksa orang Israel. Mereka memang melayani, tapi melayani setan.
Mandor ini adalah orang Israel sendiri.
Sekarang, artinya adalah hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang sudah bertobat, tetapi bekerja tidak sesuai dengan panggilan dan pilihan (tidak sesuai kehendak Tuhan), karena mencari kepentingan-kepentingan jasmani. Ini juga termasuk pelayan Tuhan yang tidak setia dalam ibadah pelayanan.
Tanda hamba Tuhan seperti ini adalah suka menimpakan kesalahan pada orang lain (disini mandor itu menyalahkan Musa dan Harun). Bahkan hamba Tuhan yang benar dikata-katai. Dan mandor ini suka berharap pada orang lain, tidak berharap pada Tuhan. Akibatnya, mandor ini dipermalukan sendiri oleh Firaun.
Keluaran 5: 14
Pengerah ini orang Mesir.
Ini gambaran hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang tidak bertobat, tidak lahir baru, sehingga berbuat dosa kejahatan (memukul) dan dosa kenajisan (mabuk).
Kalau ada dosa ini, walaupun melayani, itu bukan melayani Tuhan, tapi melayani Firaun.
Jangan sampai kita melayani, tapi masih dengan mempertahankan dosa! Kalau seperti itu, sama dengan menghadirkan setan di tengah-tengah sidang jemaat.
Kalau melayani seperti mandor dan pengerah, akibatnya adalah dibunuh saat tuannya datang. Artinya mati rohani, kering rohani meskipun banyak melayani.
Dibunuh ini juga berarti binasa saat Tuhan datang kedua kali.
Kalau kering rohani, pasti mencari kepuasan di dunia.
Yohanes 12: 26
Kita harus berjaga-jaga dalam ibadah pelayanan, sampai dimana Yesus berada, disitu kita juga berada, tidak terpisah dari Tuhan.
Ini sama dengan pelayan yang dikhususkan oleh Tuhan, bukan sekedar dipanggil dan dipilih.
Dimana Yesus berada, disitu kita berada= bukan sembarang pelayan, tapi seperti Mempelai Pria dan mempelai wanita.
Hati-hati! Kalau hanya sampai dipilih, masih ada yang gugur. Sebab itu, kita jangan asal melayani, tapi berusaha sampai dikhususkan oleh Tuhan.
Kalau asal melayani, bisa-bisa melayani Firaun.
Bagaimana kita bisa dikhususkan oleh Tuhan?
Imamat 21: 12
Caranya adalah lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah (tergembala). Kalau keluar dari penggembalaan, pasti akan kering dan melanggar kesucian. Tapi dalam penggembalaan, dijamin kesucian kita dan ada minyak urapan, sehingga kita tidak mengalami kekeringan.
Imamat 27: 28
Dikhususkan ini ada 2 macam. Ada yang positif, ada yang negatif.
Kalau kita dikhususkan dalam ruangan suci, maka tidak ada yang boleh mengganggu kita, dan kita akan disempurnakan seperti Tuhan.
Kalau tidak mau dikhususkan di ruangan suci, maka akan dikhususkan untuk ditumpas (ay. 29), dibinasakan saat kedatangan Yesus kedua kali.
Kain dan Habel sama-sama melayani, tapi masih dipisahkan oleh Tuhan.
Berhati-hatilah! Jangan sampai kita ditumpas oleh Tuhan!
3 tingkatan pelayanan yang dikhususkan:
Wahyu 17: 14= kehidupan yang dipanggil, dipilih dan setia.-->dikhususkan untuk memiliki ketaatan.
Setia ini tidak bisa dihalangi oleh apapun dan selalu siap untuk melayani.
Hasilnya, kita menang atas daging = taat, dengar-dengaran..
Roma 8: 7
Daging dengan segala keinginannya membuat kita tidak bisa taat kepada Tuhan. Tapi kesetiaan, itu yang menang atas daging dan segala keinginannya.
Taat dengar-dengaran, itu adalah permulaan keberhasilan. Dan ini menyelesaikan segala masalah. Kalau tidak taat, justru menambah masalah.
Dan kemenangan terakhir adalah sampai duduk di tahta mempelai (Wahyu 3: 21).
Zakaria 2: 7-8= kehidupan yang bagai biji mata Tuhan-->dikhususkan untuk memiliki sayap..
Apa yang kita korbankan untuk Tuhan, tidak sebanding dengan yang Tuhan berikan untuk kita.
Babel= dosa kenajisan. Disini Tuhan perintahkan untuk keluar dari babel supaya bisa jadi biji mata Tuhan (hidup dalam kebenaran dan kesucian).
Mazmur 17: 8
Kalau sudah jadi biji mata Tuhan, maka kita akan dilindungi dan dipelihara oleh Tuhan dengan naungan sayapNya di tengah padang gurun dunia yang sudah sulit untuk menabur dan menuai.
Tidak perlu takut kalau kita sudah dikhususkan oleh Tuhan. Dan di jaman antikris, kita juga dipelihara oleh Tuhan dengan 2 sayap burung nazar yang besar (Wahyu 12: 14). Dan kita dipelihara Tuhan selama 3.5 tahun, jauh dari mata antikris. Kita dipelihara dengan “bangkai†(perjamuan suci) yang merupakan makanan burung nazar.
Dan setelah masa ini, 2 sayap burung nazar yang besar akan mengangkat kita di awan-awan yang permai, bertemu dengan Tuhan.
Ini kehidupan yang dikhususkan oleh Tuhan.
Yohanes 12: 26= kehidupan yang jadi mempelai wanita Tuhan yang tidak terpisahkan -->dikhususkan untuk memiliki kasih.
Ini merupakan hubungan kasih (kasih mempelai yang sempurna).
Posisi dimana Yesus berada dan kita berada disana, digambarkan dengan perjamuan suci, dimana waktu itu rasul Yohanes bersandar di dada Yesus.
Yohanes 13: 23
Saat Firman pengajaran disampaikan dan disertai perjamuan suci, itu adalah saatnya kasih Mempelai dan kita bisa bersandar di dada Yesus.
Biarlah hari-hari ini, kita tidak bersandar pada hal-hal di dunia, tapi bersandar pada dada Tuhan lewat perjamuan suci.
Perjamuan suci tanpa Firman pengajaran yang benar, itu justru akan membuat kehidupan itu terhilang seperti dialami oleh Yudas (menolak Firman Tuhan). Dan Yudas terhilang untuk selamanya.
Sebab itu, kita harus hati-hati saat perjamuan suci.
Kalau kita mau menerima Firman dan mengakui kesalahan kita, maka kita akan bersandar pada dada Tuhan.
Hasil bersandar pada dada Yesus:
Amsal 3: 26= tangan kasih Tuhan membimbing dan menuntun kitasehingga kita terhindar dari jerat dan kita tidak tersandung dalam ibadah pelayanan.
2 Petrus 1: 10-11
Kalau kita tidak tersandung, maka kita menerima hak penuh untuk masuk kerajaan Surga.
Yudas tersandung dengan uang, sehingga jabatan pelayanannya diambil oleh Matias dan ia binasa untuk selama-lamanya.
Kembali melayani= kembali bersandar pada Tuhan.
Yohanes 21: 20-23= mati dan hidup kita ada dalam Tangan Tuhan. Tidak ada yang perlu kita takutkan, bahkan mautpun tidak bisa menjamah kita.
Ini berarti Tangan kasih Tuhan yang menyediakan segala aspek kebutuhan kita dan memberikan masa depan yang indah kepada kita, bahkan menutupi segala kekurangan kelemahan kita sampai sempurna saat Yesus datang kembali.
Saat Yesus datang, orang yang mati bersandar di dada Tuhan, akan dibangkitkan. Dan yang hidup bersandar di dada Tuhan akan diubahkan. Dan keduanya akan dijadikan satu tubuh, bersama dengan Tuhan untuk selama-lamanya.
Saat-saat kita berserah pada Tuhan, itu adalah saat yang paling enak.
Tuhan memberkati.