Pembicara: Pdp. Youpri Ardiantoro
Salam sejahtera, selamat sore, selamat beribadah di dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Markus 6-8 dalam susunan Tabernakel terkena pada
Meja Roti Sajian, yaitu yang berbicara tentang
persekutuan dengan Firman.
Markus 6 : 35
6:35 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.
= cerita tentang pemecahan roti yaitu lima roti dan dua ikan untuk memberi makan lima ribu orang.
'
hari sudah mulai malam' = menjelang malam, menunjuk keadaan dimana
dosa makin memuncak, juga menunjuk pada
menjelang kedatangan Tuhan kedua kali. Jadi, menjelang kedatangan Tuhan kedua kali, kita diperhadapkan pada kegelapan dunia/dosa yang memuncak.
Pada waktu menjelang malam (menjelang kedatangan Tuhan kedua kali), kita juga diperhadapkan pada
keadaan dunia yang sunyi, yang bagaikan
padang gurun. Dunia ini makin hari bukan makin baik, tetapi makin hari makin sunyi, makin hari seperti padang gurun.
Siapa yang membuat dunia ini menjadi seperti padang gurun ?Yesaya 14 : 16-17
14:16 Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang,
14:17 yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?
Ini adalah tentang Raja Babel/Lucifer/iblis.
Jadi, yang membuat dunia menjadi sunyi seperti padang gurun adalah
iblis.
Suasana sunyi/padang gurun artinya :
- Pengertian pertama : menunjuk pada suasana krisis, yaitu terjadi krisis di segala bidang, baik krisis di bidang jasmani, krisis secara moral, dan segala macam di dunia ini akan terjadi krisis dan ini yang diperhadapkan kepada kita anak-anak Tuhan dan hamba-hamba Tuhan di akhir zaman.
- Pengertian kedua : Padang gurun = tempat tumbuhnya onak dan duri.
Hakim-Hakim 8 : 7
8:7 Lalu kata Gideon: "Kalau begitu, apabila TUHAN menyerahkan Zebah dan Salmuna ke dalam tanganku, aku akan menggaruk tubuhmu dengan duri padang gurun dan onak."
Saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa dan diusir ke dunia, maka mereka bersuasana onak dan duri= suasana kutukan(suasana susah payah, letih lesu dan beban berat).
Jadi, menjelang kedatangan Tuhan kedua kali, kita diperhadapkan pada suasana padang gurun yang penuh dengan onak dan duri = suasana kutukan.
Tujuandari setan memperhadapkan kita pada suasana padang gurun :
Kejadian 3 : 17-19
3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Supaya manusia
tidak berubah=
tidak mengalami keubahan hidup, debu tetap debu, tanah tetap tanah. Kita tetap menjadi
manusia darah daging, tidak bisa menjadi manusia rohani.
Akibat kalau kita tetap menjadi manusia darah daging:
Kejadian 3 : 14
3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.- Akibat pertama : menjadi mangsa ular= hidup hanya untuk menjadi budak/makanan iblis.
- Akibat kedua : tidak mewarisi kerajaan Allah= tidak bisa kembali ke dalam Firdaus dan binasa selamanya.
1 Korintus 15 : 50-51
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allahdan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
Jadi, anak-anak Tuhan dan hamba-hamba Tuhan di akhir zaman diperhadapkan pada situasi yang demikian yaitu situasi krisis dan suasana kutukan supaya kita tidak mengalami keubahan hidup = tetap menjadi manusia darah daging, sehingga menjadi mangsa iblis dan binasa selamanya.
Tetapi Tuhan tidak rela jika manusia yang diciptakan-Nya serupa/segambar dengan Tuhan harus binasa dengan cara demikian, oleh sebab itu Tuhan mau menolong kehidupan kita yang letih lesu, dalam suasana kutukan dan bahkan diancam oleh kebinasaan selama-lamanya.
Cara Tuhan menolongyaitu lewat
pembaharuan, tidak ada jalan lain supaya kita dapat kembali ke Firdaus. Yaitu pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani/manusia jasmani menjadi manusia rohani, sehingga tidak tetap menjadi debu tanah/manusia darah daging, tetapi menjadi
manusia yang sudah diubahkanoleh Tuhan, sehingga
kita bisa kembali ke Firdaus.
Selama kita tidak pernah berubah, maka kita tidak akan pernah bisa kembali ke Firdaus, kita menjadi mangsa ular dan binasa selama-lamanya.
Dengan apa Tuhan membaharui kehidupan kita ?:
- Yang pertama : Tuhan membaharui kita dengan Firman pengajaran yang benar.
Jadi, Markus 6-8berbicara tentang persekutuan dengan Firman.
Firman yang bagaimana yang dapat menyucikan dan mengubahkan kita ?
1 Korintus 15 : 52
15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiriyang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
= oleh bunyi nafiri, yang mati akan dibangkitkan dan yang hidup akan diubahkan. Apa itu bunyi nafiri?
Yohanes 5 : 25
5:25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.
= mendengar suara Anak Allah, maka orang yang mati menjadi hidup.
Jadi, Firman yang dapat menyucikan dan mengubahkan kita adalah suara Anak Allah.
Sekarang, yang menyampaikan Firman baru seorang pengerja atau masih anak kecil, itu tidak jadi soal. Yang penting, yang diberitakan adalah suara Anak Allah.
Apa arti 'suara Anak Allah' ? :
- Firman yang tertulis dalam Alkitab, yang di dalamnya mengandung kuasa untuk menyucikan dan mengubahkan kita dari manusia jasmani menjadi manusia rohani, sehingga kita berubah. Ini oleh pekerjaan Firman yang merupakan suara Anak Allah.
- Diwahyukan oleh Tuhan, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
Jadi, Firman harus dijelaskan oleh Firman itu sendiri. Kita manusia tidak mampu untuk menjelaskan Firman dengan tafsiran, logika, dan lain-lain.
- Suara Anak Allah = pedang tajam bermata dua.
Tajam yang pertama untuk memotong/menyucikan. Setelah dipotong, ada tajam yang kedua yaitu untuk membaharui kehidupan kita.
Apa yang disucikan oleh suara Anak Allah ?:
Ibrani 4 : 12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
- Penyucian pertama : Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan kita mulai dari hati dan pikirankita.
Hati dan pikiran kita sebenarnya berisi 12 keinginan jahat dan najis. Ini yang harus disucikan/dipotong dan diubahkan.
Markus 7 : 21-22
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan (1), pencurian (2), pembunuhan (3),
7:22 perzinahan (4), keserakahan (5), kejahatan (6), kelicikan (7), hawa nafsu (8), iri hati (9), hujat (10), kesombongan (11), kebebalan (12).
= 12 keinginan jahat dan najis yang ada dalam hati manusia yang harus disucikan oleh ketajaman pedang Firman pengajaran yang benar. Sebab kalau tidak disucikan, maka kehidupan yang najis tetap najis, yang iri tetap iri, yang bebal/tidak bisa dinasihati tetap bebal. Hanya suara Anak Allah/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang bisa membaharui kehidupan kita.
Kalau hati sudah disucikandari 12 keinginan jahat dan najis, maka 12 ketul rotiditaruh pada meja hati kita = Firman dituliskan di dalam hati kita. Kalau 12 keinginan jahat dan najis belum dibersihkan dari hati kita, jangan harap hati kita bisa diisi oleh Firman. Roti tidak akan ditaruh jika meja penuh dengan muntah dan kotoran, kalau meja sudah bersih, maka roti ditata.
Kita tidak bisa memilih dua-duanya, mau mempertahankan dosa dan mau menyimpan Firman. Kita harus memilih salah satu. Kalau mau diisi oleh Firman, maka kita harus membuang 12 keinginan jahat dan najis. Kalau dosa sudah dibuang, maka hati bisa diisi oleh Firman = ketajaman pedang Firman sampai kepada hati dan pikiran kita.
Kalau hati sudah disucikan dan diisi oleh Firman, maka secara otomatis dalam perbuatanakan menjadi perbuatan yang sesuai dengan Firman, juga perkataanmenjadi perkataan yang sesuai dengan Firman, yaitu mulai dari berkata benar (sampai ya katakan 'ya', tidak katakan 'tidak'), sampai tidak salah dalam perkataan = orang yang sempurna /tidak bercacat-cela.
Mazmur 149 : 6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkonganmereka, dan pedang bermata dua di tanganmereka,
Kalau hati sudah mengalami pekerjaan pedang tajam bermata dua, di tangan juga ada tanda pedang tajam bermata dua, maka dari muluthanya keluar kata-kata pengagungan Allah = memuliakan Tuhan.
Seringkali kita sebagai anak-anak Tuhan, hamba-hamba Tuhan, kata-katanya tidak memuliakan Tuhan, malah mempermalukan Tuhan. Mengapa ? Sebab hatinya belum ditusuk/belum mengalami penyucian.
Biarlah kita semua dikoreksi oleh Firman, apakah kita masih bertahan pada dosa-dosa atau sudah keluar ? Apakah mulut kita mengagungkan Tuhan atau mulut kita justru mempermalukan Tuhan ? Hanya kita yang tahu. Mungkin istri dan anak-anak tidak tahu bahwa perkataan kita di luar tidak baik.
Malam ini Tuhan mau menyucikan kita, sampai kita sempurna, tidak bercacat-cela.
- Penyucian kedua : penyucian sendi-sendi.
Sendi = hubungan antar dua tulang dalam satu tubuh. Ini juga harus ditusuk oleh pedang tajam Firman.
Supaya kita kembali ke Firdaus, maka kita harus mengalami penyucian hubungan, yaitu hubungan kita dengan sesama dan hubungan kita dengan Tuhan.
Efesus 4 : 23-32
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25 Karena itu buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.
4:29 Janganlah ada perkataan kotorkeluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnahhendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Yang harus disucikan dari sendi-sendi adalah :
- Ayat 25 = Dusta.
Dusta menghalangi gerakan sendi. Kalau dalam sendi(= hubungan terdekat, mulai dari suami-istri, dalam penggembalaan dan antar-penggembalaan) masih ada dusta, maka bagaikan sendi yang tidak bisa ditekuk = tidak bisa melayani diri sendiri apalagi melayani orang lain.
Jadi, biarlah pada malam hari ini, sendi-sendi ditusuk/disucikan, yaitu dusta harus dibuang dan berkata benar seorang kepada yang lain karena kita adalah sesama anggota.
- Ayat 26-27 = yang harus disucikan adalah marah.
Kita boleh marah, asal ada alasannya. Jangan sedikit-sedikit marah, ada alasan ataupun alasan kecil tetap marah. Ini yang mengganggu hubungan dua tulang. Mulai dalam nikah, kalau suami-istri sebentar-sebentar marah, maka tidak akan pernah bisa dipakai Tuhan.
Jangan marah sampai matahari terbenam, artinya marah tetapi dengan kasih Allah, tujuannya untuk menolong, kalau ada yang berbuat dosa dan tidak bisa dinasihati, maka harus dimarahi supaya kembali pada yang benar.
- Ayat 28 = jangan mencuri.
Yang biasa dicuri adalah milik sesamadan milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus.
Milik sesama jangan dicuri. Sebenarnya, kalau suami-istri mendapat berkat, boleh dipakai. Tetapi harus istri sepengetahuan suami dan suami sepengetahuan istri. Jangan sampai pencurian, yaitu sembunyi-sembunyi, jangan sampai diketahui suami/istri. Ini yang merusak hubungan dua tulang.
- Ayat 29 = perkataan kotor (= perkataan sia-sia yang tidak membangun, mengumpat, mengutuki orang, gosip).
Perkataan sia-sia ini cepat sekali menyebar. Kalau sudah ketahuan apalagi perkataan sia-sia/ gosip yang tidak benar, sangat mengganggu hubungan dengan sesama.
Yang benar, perkataan kita harus membangun = menjadi berkat bagi sesama dan membangun iman orang yang sudah lemah. Kalau perkataan sia-sia melemahkan orang lain.
- Ayat 30-32 = pahit, marah, geram, pertikaian, fitnah dan kejahatan harus dibuang.
Yang benar, kita harus ramahterhadap orang lain.
- Penyucian ketiga : penyucian sumsum.
Sumsum harus disucikan dan dibaharui supaya sumsum tidak kering. Sumsum kering = tulang kering.
Sumsum menunjuk perasaan terdalam yang harus disucikan, sehingga kalau sumsum disucikan, maka tulang tidak kering, tetapi kita memiliki kuat dan teguh hati.
Kalau sumsum kering dan tulang kita kering, kita patah semangat dan tanpa pengharapan. Mungkin malam hari ini ada yang sudah patah semangat, ada yang berniat hari ini terakhir ke gereja, sudah kecewa dan putus asa, kita harus tetap mendengar Firman. Kalau malam hari ini, Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua sampai kepada sumsum, maka kita tidak kecewa dan putus asa lagi, tidak patah semangat, tetapi kita menjadi kuat dan teguh hati.
Amsal 17 : 22
17:22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Malam hari ini, apapun keadaan kita, mungkin keadaan kita seperti sumsum kering/tulang kering, tanpa harapan, sudah kecewa dan putus asa, mungkin sudah tidak mempunyai kekuatan untuk hidup lagi. Tetapi jangan kuatir ! Selama Firman diberitakan, maka masih ada kesempatan dalam hidup kita untuk ditolong Tuhan. Seperti bangsa Israel yang bagaikan tulang kering.
Yehezkiel 37 : 1-2, 7-11
37:1 Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.
37:2 Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering.
37:7 Lalu aku bernubuatseperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain.
37:8 Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas.
37:9 Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali."
37:10 Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.
37:11 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.
Israel pernah menjadi tulang yang kering = hampir lenyap, tanpa harapan, kecewa dan putus asa. Tetapi kalau masih ada Firman nubuat, maka tulang kering bisa menjadi tentara yang besar.
Kidung Agung 6 : 10
6:10 "Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"
= Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan.
Kalau Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/suara Anak Allah sudah sampai kepada sumsum (perasaan terdalam), kita tidak menolak tetapi kita mau terima, maka dari tulang kering bisa diangkatsampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Tentara besar = Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Tulang dan sumsum yang ditusuk oleh Firman = kuat dan teguh hati, itulah Mempelai Wanita Tuhan. Kalau tidak kuat dan teguh hati, maka bagaikan tulang kering yang berserakan. Jadi, Mempelai Wanita Tuhan harus kuat dan teguh hati, bahkan kekuatannya bagaikan bala tentara yang besar.
- Penyucian keempat : ajaran-ajaran palsu yang tumbuh dalam sidang jemaat, terutama dalam sidang jemaat akhir zaman.
Ajaran palsu adalah :
- ajaran yang tidak tertulisdalam Alkitab
- tidak diterangkan oleh ayat-ayatdalam Alkitab, tetapi diterangkan oleh logika, pengetahuan, dan lain-lain yang bertentangandengan ayat menerangkan ayat.
Dan ini bertumbuh dengan subur dalam sidang jemaat di akhir zaman.
Wahyu 2 : 12, 14-15
2:12 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:
2:14 Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
2:15 Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
Setidaknya, di sini ada dua pengajaran palsu yaitu ajaran Bileamdan ajaran Nikolaus. Dalam kitab Wahyu kalau kita selidiki ada ajaran Isebel, ajaran Babel, ajaran Bileam dan ajaran Nikolaus. Ini tumbuh subur dalam sidang jemaat bangsa kafir di akhir zaman.
Bagaimana caranya supaya dapat disucikan ? Harus dipotong, artinya tidak boleh ada hubungan dengan ajaran-ajaran palsu, terutama kita bangsa kafir.
'Bagaimana kalau itu saudara saya ?' Tetap berhubungan sebagai saudara, tetapi soal pengajaran, kalau tidak betul maka kita tidak mau. Hari-hari ini kita harus tegas, bagaikan suku Lewi yang menyandang pedang dan membunuh saudaranya, artinya kita tidak boleh ada hubungan lagi dengan ajaran-ajaran palsu.
Jadi, hari-hari ini Tuhan mau menyucikan kita, dosa-dosa kita disucikan, kita mau dibaharui, juga ajaran-ajaran palsu yang tumbuh dalam sidang jemaat mau dipotong oleh Tuhan, sehingga kita tidak ada hubungan lagi dengan ajaran-ajaran palsu. Kita harus berpegang teguhpada satu Firman pengajaran yang benar.
Wahyu 2 : 16
2:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi merekadengan pedang yang di mulut-Ku ini.
Semula, Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua adalah untuk menyucikan dan mengubahkan kita, tetapi masih ada kehidupan yang tidak mau bertobat dari dosa-dosa, tetap mempertahankan ajaran-ajaran palsu, akibatnya pedang tajam bermata dua berubah menjadi pedang penghukuman Tuhan.
Sebenarnya, pedang Tuhan merupakan perpanjangan sabar dari Tuhan/kemurahan Tuhan dalam hidup kita. Kalau Tuhan masih menunjukkan kesalahan dan dosa kita, Tuhan menyucikan dan membaharui kita hari-hari ini, ini merupakan kemurahan Tuhan dalam kehidupan kita. Jangan ditolak !Kalau menolak, pedang yang tadinya untuk menyucikan kita menjadi pedang penghukuman Tuhan. Ini peringatan kepada kita bangsa kafir yang hidup di akhir zaman.
Sampai sejauh mana Tuhan membaharui kehidupan kita ?
2 Korintus 3 : 18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
2 Korintus 3-4 = pelayanan Perjanjian Baru/cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, yaitu kita diubahkansampai menjadi serupa dengan gambar-Nya. Jadi, Tuhan mengubahkan kehidupan kita sampai menjadi sama sempurna dengan Tuhan.
- Yang kedua : Tuhan membaharui kehidupan kita dengan kuasa Roh Kudus.
Titus 3 : 5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Jadi, Roh Kudusmembaharui kehidupan kita dari kehidupan yang tidak taat/melawan, menjadi kehidupan yang taat dengar-dengarankepada Firman apapun resikonya.
Roma 8 : 15
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Jadi, kalau kita dibaharui oleh Roh Kudus, maka kita bisa berkata “ya Abba, ya Bapa !” = taat dengar-dengaran kepada Firman apapun resikonya.
Abraham, saat disuruh mempersembahkan Ishak anaknya, hanya berkata “ya Abba, ya Bapa”. Tuhan Yesus saat harus mati di kayu salib, hanya berkata “ya Abba, ya Bapa, bukan kehendak-Ku yang jadi, tetapi kehendak-Mu yang jadi”.
Jadi, taat dengar-dengaran kepada Firman apapun resikonya merupakan tandakehidupan itu dibaharui oleh Roh Kudus. Kebenaran paling kecil, seperti harus memakai helm saat mengendarai motor, di sekolah tidak boleh menyontek, kita harus taat. Kalau bisa taat dari hal-hal kecil, maka nanti jika harus diperhadapkan apakah kita memilih Tuhan atau diperhadapkan pada pisau dan lain-lain, kita tetap bisa taat.
Permulaan ketaatanadalah dalam baptisan air. Dulu, banyak kehidupan yang tidak taat soal baptisan air.
1 Petrus 3 : 20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan-- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Ayat 20 = hanya sedikityang mau taat dalam baptisan air.
Kalau tidak taat dalam baptisan air (Halaman Tabernakel), bagaimana mau melangkah selanjutnya ? Tidak akan bisa. Kalau salah dalam baptisan, maka akan mati kalau mau melayani.
Banyak yang tidak taat soal baptisan, mulai tidak taat soal pelaksanaan. Yang benar pelaksanaannya harus dikuburkan dalam air (Roma 6 : 2,4), tetapi banyak yang hanya diperciki saja.
Kesaksian:
Satu kali saya pernah mendengar ada yang bertanya, 'Bagaimana kalau di kutub ? Semua jadi es, bagaimana membaptisnya ? Bagaimana kalau di padang gurun yang tidak ada air ? Pakai apa membaptisnya ?'
Yang dibutuhkan hanya hati yang taat. Pelaksanaanya harus dikubur, hanya “ya”.
Syaratbaptisan air yang benar adalah mati terhadap dosa.
Banyak yang syaratnya tidak benar, misalnya karena butuh surat untuk menikah, maka hanya ikut-ikutan masuk baptisan air, padahal belum mati terhadap dosa.
Jadi, banyak kehidupan yang tidak taat dalam syarat dan pelaksanaan baptisan air, sehingga hasilnya tidak benar. Sekalipun sudah dibaptis dan menjadi anak Tuhan atau hamba Tuhan, tetapi menjadi anak Tuhan dan hamba Tuhan yang tidak benar.
Kalau taat dalam baptisan yaitu syarat dan pelaksanaannya benar, maka menghasilkan kehidupan baru, yaitu hidup dalam kebenaran, memiliki hati nurani yang baik= hati yang tulus bagaikan merpati.
Kalau kita merasa sulit untuk taat pada perkara kecil, coba diperiksa dulu bagaimana baptisannya. Apa sudah benar syarat dan pelaksanaannya ? Kalau salah, kita harus minta ampun pada Tuhan. Kuasa baptisan air masih sanggup sampai sekarang untuk membaharui kehidupan kita, sehingga kita bisa menjadi kehidupan yang taat dengar-dengaran.
Kalau kita bisa taat dalam baptisan air, maka kita juga bisa taatsaat menghadapi percikan darah/sengsara daging tanpa dosa = pengalaman Getsemani. Kalau tadi bertobat = berhenti berbuat dosa, sekarang tidak berbuat dosa tetapi harus menderita. Kita bisa bertahan. Hanya kehidupan yang taat/ dibaharui oleh Roh Kudus yang mampu menghadapipercikan darah/pengalaman Getsemani.
Markus 14 : 35-36
14:35 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Yesus sudah memberikan teladan dalam pengalaman Getsemani = 'bukan kehendak-Ku yang jadi, tetapi kehendak-Mu yang jadi'= mampu menghadapi percikan darah.
Kita juga, di akhir zaman ini bukan hanya Yesus yang menghadapi percikan darah, tetapi kita (sidang jemaat Tuhan) juga mengalami percikan darah. Oleh sebab itu dalam Tabernakel ada dua kali percikan darah, satu di atas Tutup Pendamaian, satu lagi di depan Tabut Perjanjian.
Markus 14 : 37
14:37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur.Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
Tanpa Roh Kudus, kita menjadi manusia yang lemah= tertidur. Padahal Tuhan hanya meminta berdoa satu jam. Tetapi kalau tanpa Roh Kudus/tanpa pembaharuan, maka tidak akan kuat, serasa lebih berat dagingnya. Sehingga saat menghadapi percikan darah dalam bentuk doa penyembahan, kita tertidur.
Hasil kalau dibaharui oleh Roh Kudusyaitu kita dapat bertahan menghadapi percikan darahdan kita mengalami Roh Kemuliaan/kuasa kemuliaan Tuhan.
1 Petrus 4 : 12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Jadi, kalau kita bertahan dalam penderitaan/percikan darah, maka ada Roh Kemuliaan dalam kehidupan kita.
Malam hari ini, ini Firman Tuhan. Jadi, penderitaan/nyala api siksaan yang kita alami adalah bukan sesuatu yang luar biasatetapi adalah sesuatu yang biasa. Artinya, kita mampu menghadapi. Malam ini kita harus berusaha untuk dibaharui oleh Roh Kudus, sehingga saat kita menghadapi penderitaan tanpa dosa, kita mampu melewatinyadan kita menerima Roh Kemuliaan.
Kalau ada Roh Kemuliaan, maka hasilnya :
- Hasil pertama : Roh Kemuliaan sanggup menjadikan yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Contoh: Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang harus hidup di dalam api yang dipanaskan tujuh kali, tetapi kalau ada Roh Kemuliaan mereka tidak hangus sedikitpun, bahkan bisa berjalan-jalan dengan bebas = bisa hidup dengan bebas.
Mungkin hidup kita bagaikan berada di tengah-tengah api yang dipanaskan tujuh kali, tetapi kalau ada Roh Kemuliaan maka kita sanggup menghadapi semuanya. Sebab Tuhan sanggup menjadikan yang mustahil menjadi tidak mustahil.
- Hasil kedua : Kalau ada Roh Kemuliaan, maka ada kuasa kebangkitan.
Seperti yang dialami oleh Lazarus yang sudah mati bahkan busuk pun bisa bangkit. Apa yang kita alami, mungkin kesehatan kita sudah membusuk dan lain-lain (tidak bisa ditolong), tetapi kalau kita dibaharui, kita ada Roh Kemuliaan, maka tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Lazarus yang sudah mati, bahkan mati empat hari, bisa dibangkitkan.
- Hasil ketiga : Kalau ada Roh Kemuliaan, maka kita akan dipermuliakan. Terutama saat kedatangan Yesus kedua kali, kita akan diangkat bersama-sama dengan Tuhan, bertemu di awan-awan yang permai. Kita masuk dalam Pesta Nikah Anak Domba Allah, setelah itu kita masuk dalam Kerajaan 1000 Tahun Damai (Firdaus), dan setelah itu kita masuk Yerusalem baru selama-lamanya.
Jadi, Roh Kudus membaharui kehidupan kita, sampai kita kembali ke Firdaus dan ke Yerusalem baru.
- Yang ketiga : kita dibaharui oleh kasih Allah.
Zefanya 3 : 16-18
3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
3:18 seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.
Kasih Tuhan dibuktikan lewat pengorbanan Anak-Nya = kurban Kristus.
Untuk apa Yesus berkurban untuk memberikan kasih-Nya ?:
- Wahyu 5 : 9-10
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli merekabagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imambagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai rajadi bumi."
Yang pertama : untuk menebus /membelikehidupan kita dari dosa untuk dimiliki oleh Yesus.
Bukti kalau kita menjadi milik Yesus, yaitu kita sudah tidak melakukan hidup yang lama= tidak berbuat dosa lagi= sudah menyerahkan kehidupankita sepenuh pada Tuhan.
Kalau sudah dibeli tetapi masih berbuat dosa = belum menyerahkan hidup sepenuh pada Tuhan.
Sehingga kalau dosa sudah tidak diperbuat, maka dalam Zefanya 3, 'Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu' = tidak ada lagi hukuman. Sebenarnya, kalau kita ditebus oleh darah Yesus, maka tidak ada hukuman lagi kalau kita mau menyerahkan kehidupan kita, yaitu tidak mau berbuat dosa lagi. Tetapi kalau sudah dibeli oleh darah Yesus, kita masih tetap berbuat dosa, maka tetap dihukum.
Oleh sebab itu, malam ini Tuhan mau membaharui kita dengan kasih-Nya, sampai kita tidak berbuat dosa lagi.
- Yang kedua : untuk menjadikan kita imam-imamdan raja-raja=kehidupan yang melayani Tuhan.
Setelah kita dibeli, jangan menganggur ! Kehidupan yang sudah bertobat dan dibaptis air, harus segera melayani Tuhan. Begitu juga yang sudah meninggalkan pelayanan, kesempatan bagi kita untuk kembali, karena kita sudah dibeli untuk menjadi imam-imam dan raja-raja.
Jadi, tanda kalau kehidupan itu dibaharui oleh kasih Allah yaitu kehidupan itu tidak berbuat dosa lagi dan menjadi imam-imam dan raja-raja (melayani Tuhan).
Kalau kehidupan itu sudah tidak berbuat dosa, maka kehidupan itu sudah dibaharui= siap untuk kembali ke Firdaus.
Lukas 23 : 43
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini jugaengkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
= penjahat yang selama hidupnya berbuat jahat, tetapi saat langkah-langkah terakhir, dia tidak mau berbuat dosa lagi. Sehingga masih bisa selamat.
'hari ini jugaengkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus' = begitu kita mengalami pembaharuan oleh kasih Allah, maka kita langsung bersuasana Firdaus.
Jadi, kita dibaharui oleh tiga hal, yaitu oleh Firman, Roh Kudus dan kasih Allah, yang semuanya bertujuan mengembalikan kita ke Firdaus. Tuhan tidak rela, kalau manusia apalagi kita hamba Tuhan, anak Tuhan yang sudah ditebus, bahkan seorang penjahat pun masih bisa diselamatkan oleh Tuhan. Masa kita tidak mau, tetap ngotot berbuat dosa ? Biarlah malam hari ini kita stop berbuat dosa.
Praktik sehari-hari kalau kita dibaharui oleh kasih Allah, maka hati kita penuh dengan kasih yaitu bisa mengasihi Tuhanlebih dari segala sesuatu dan bisa mengasihi sesamaseperti diri sendiri.
Matius 5 : 43-48
5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmudan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baikdan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Mengasihi sesama seperti diri sendiri, entah sesama itu baik atau jahat kepada kita, dicontohkan oleh Tuhan seperti matahari yang bersinar dengan tidak pilih-pilih orang. Baik orang itu jahat ataupun baik, matahari tetap bersinar. Kalau musim hujan, semua orang dapat hujan. Kita juga, baik orang itu jahat maupun baik, kita harus tetap mengasihi.
Markus 12 : 33-34
12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Hasil kalau kita dibaharui oleh kasih Allah:|
- 'Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah' = Kita bisa menikmati suasana Firdaus, mulai malam ini sampai nanti kita benar-benar berada di Surga.
- Tidak ada pertanyaan lagi= segala masalah diselesaikan oleh Tuhan.
Kalau masalah belum diselesaikan = banyak pertanyaan. Kalau tidak ada lagi pertanyaan, maka semua menjadi enak dan ringan.
Tugas yang harus kita lakukan pada malam hari ini adalah berubah oleh pekerjaan Firman, Roh Kudus dan kasih Allah. Biar dunia menjadi kering dan menjadi suasana padang gurun. Tetapi bagi kehidupan yang dibaharui, Tuhan menjanjikan suasana Surga ada di tengah-tengah kita, ada di nikah rumah tangga kita, ada dalam penggembalaan dan dalam setiap aspek kehidupan kita.
Tuhan memberkati.
Pembicara: Pdp. Youpri Ardiantoro
Salam sejahtera, selamat sore, selamat beribadah di dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Markus 6-8 dalam susunan Tabernakel terkena pada
Meja Roti Sajian, yaitu yang berbicara tentang
persekutuan dengan Firman.
Markus 6: 35
6:35 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.
= cerita tentang pemecahan roti yaitu lima roti dan dua ikan untuk memberi makan lima ribu orang.
'
hari sudah mulai malam' = menjelang malam, menunjuk keadaan dimana
dosa makin memuncak, juga menunjuk pada
menjelang kedatangan Tuhan kedua kali. Jadi, menjelang kedatangan Tuhan kedua kali, kita diperhadapkan pada kegelapan dunia/dosa yang memuncak.
Pada waktu menjelang malam (menjelang kedatangan Tuhan kedua kali), kita juga diperhadapkan pada
keadaan dunia yang sunyi, yang bagaikan
padang gurun. Dunia ini makin hari bukan makin baik, tetapi makin hari makin sunyi, makin hari seperti padang gurun.
Siapa yang membuat dunia ini menjadi seperti padang gurun?Yesaya 14: 16-17
14:16 Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang,
14:17 yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?
Ini adalah tentang Raja Babel/Lucifer/iblis.
Jadi, yang membuat dunia menjadi sunyi seperti padang gurun adalah
iblis.
Suasana sunyi/padang gurun artinya:
- Pengertian pertama: menunjuk pada suasana krisis, yaitu terjadi krisis di segala bidang, baik krisis di bidang jasmani, krisis secara moral, dan segala macam di dunia ini akan terjadi krisis dan ini yang diperhadapkan kepada kita anak-anak Tuhan dan hamba-hamba Tuhan di akhir zaman.
- Pengertian kedua: Padang gurun = tempat tumbuhnya onak dan duri.
Hakim-Hakim 8: 7
8:7 Lalu kata Gideon: "Kalau begitu, apabila TUHAN menyerahkan Zebah dan Salmuna ke dalam tanganku, aku akan menggaruk tubuhmu dengan duri padang gurun dan onak."
Saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa dan diusir ke dunia, maka mereka bersuasana onak dan duri= suasana kutukan(suasana susah payah, letih lesu dan beban berat).
Jadi, menjelang kedatangan Tuhan kedua kali, kita diperhadapkan pada suasana padang gurun yang penuh dengan onak dan duri = suasana kutukan.
Tujuandari setan memperhadapkan kita pada suasana padang gurun:
Kejadian 3: 17-19
3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Supaya manusia
tidak berubah=
tidak mengalami keubahan hidup, debu tetap debu, tanah tetap tanah. Kita tetap menjadi
manusia darah daging, tidak bisa menjadi manusia rohani.
Akibat kalau kita tetap menjadi manusia darah daging:
Kejadian 3: 14
3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
- Akibat pertama: menjadi mangsa ular= hidup hanya untuk menjadi budak/makanan iblis.
- Akibat kedua: tidak mewarisi kerajaan Allah= tidak bisa kembali ke dalam Firdaus dan binasa selamanya.
1 Korintus 15: 50-51
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allahdan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
Jadi, anak-anak Tuhan dan hamba-hamba Tuhan di akhir zaman diperhadapkan pada situasi yang demikian yaitu situasi krisis dan suasana kutukan supaya kita tidak mengalami keubahan hidup = tetap menjadi manusia darah daging, sehingga menjadi mangsa iblis dan binasa selamanya.
Tetapi Tuhan tidak rela jika manusia yang diciptakan-Nya serupa/segambar dengan Tuhan harus binasa dengan cara demikian, oleh sebab itu Tuhan mau menolong kehidupan kita yang letih lesu, dalam suasana kutukan dan bahkan diancam oleh kebinasaan selama-lamanya.
Cara Tuhan menolongyaitu lewat
pembaharuan, tidak ada jalan lain supaya kita dapat kembali ke Firdaus. Yaitu pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani/manusia jasmani menjadi manusia rohani, sehingga tidak tetap menjadi debu tanah/manusia darah daging, tetapi menjadi
manusia yang sudah diubahkanoleh Tuhan, sehingga
kita bisa kembali ke Firdaus.
Selama kita tidak pernah berubah, maka kita tidak akan pernah bisa kembali ke Firdaus, kita menjadi mangsa ular dan binasa selama-lamanya.
Dengan apa Tuhan membaharui kehidupan kita?:
- Yang pertama: Tuhan membaharui kita dengan Firman pengajaran yang benar.
Jadi, Markus 6-8berbicara tentang persekutuan dengan Firman.
Firman yang bagaimana yang dapat menyucikan dan mengubahkan kita?
1 Korintus 15: 52
15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiriyang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
= oleh bunyi nafiri, yang mati akan dibangkitkan dan yang hidup akan diubahkan. Apa itu bunyi nafiri?
Yohanes 5: 25
5:25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.
= mendengar suara Anak Allah, maka orang yang mati menjadi hidup.
Jadi, Firman yang dapat menyucikan dan mengubahkan kita adalah suara Anak Allah.
Sekarang, yang menyampaikan Firman baru seorang pengerja atau masih anak kecil, itu tidak jadi soal. Yang penting, yang diberitakan adalah suara Anak Allah.
Apa arti 'suara Anak Allah'?:
- Firman yang tertulis dalam Alkitab, yang di dalamnya mengandung kuasa untuk menyucikan dan mengubahkan kita dari manusia jasmani menjadi manusia rohani, sehingga kita berubah. Ini oleh pekerjaan Firman yang merupakan suara Anak Allah.
- Diwahyukan oleh Tuhan, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
Jadi, Firman harus dijelaskan oleh Firman itu sendiri. Kita manusia tidak mampu untuk menjelaskan Firman dengan tafsiran, logika, dan lain-lain.
- Suara Anak Allah = pedang tajam bermata dua.
Tajam yang pertama untuk memotong/menyucikan. Setelah dipotong, ada tajam yang kedua yaitu untuk membaharui kehidupan kita.
Apa yang disucikan oleh suara Anak Allah?:
Ibrani 4: 12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
- Penyucian pertama: Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan kita mulai dari hati dan pikirankita.
Hati dan pikiran kita sebenarnya berisi 12 keinginan jahat dan najis. Ini yang harus disucikan/dipotong dan diubahkan.
Markus 7: 21-22
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
7:22 perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
= 12 keinginan jahat dan najis yang ada dalam hati manusia yang harus disucikan oleh ketajaman pedang Firman pengajaran yang benar. Sebab kalau tidak disucikan, maka kehidupan yang najis tetap najis, yang iri tetap iri, yang bebal/tidak bisa dinasihati tetap bebal. Hanya suara Anak Allah/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang bisa membaharui kehidupan kita.
Kalau hati sudah disucikandari 12 keinginan jahat dan najis, maka 12 ketul rotiditaruh pada meja hati kita = Firman dituliskan di dalam hati kita. Kalau 12 keinginan jahat dan najis belum dibersihkan dari hati kita, jangan harap hati kita bisa diisi oleh Firman. Roti tidak akan ditaruh jika meja penuh dengan muntah dan kotoran, kalau meja sudah bersih, maka roti ditata.
Kita tidak bisa memilih dua-duanya, mau mempertahankan dosa dan mau menyimpan Firman. Kita harus memilih salah satu. Kalau mau diisi oleh Firman, maka kita harus membuang 12 keinginan jahat dan najis. Kalau dosa sudah dibuang, maka hati bisa diisi oleh Firman = ketajaman pedang Firman sampai kepada hati dan pikiran kita.
Kalau hati sudah disucikan dan diisi oleh Firman, maka secara otomatis dalam perbuatanakan menjadi perbuatan yang sesuai dengan Firman, juga perkataanmenjadi perkataan yang sesuai dengan Firman, yaitu mulai dari berkata benar (sampai ya katakan 'ya', tidak katakan 'tidak'), sampai tidak salah dalam perkataan = orang yang sempurna/tidak bercacat-cela.
Mazmur 149: 6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkonganmereka, dan pedang bermata dua di tanganmereka,
Kalau hati sudah mengalami pekerjaan pedang tajam bermata dua, di tangan juga ada tanda pedang tajam bermata dua, maka dari muluthanya keluar kata-kata pengagungan Allah = memuliakan Tuhan.
Seringkali kita sebagai anak-anak Tuhan, hamba-hamba Tuhan, kata-katanya tidak memuliakan Tuhan, malah mempermalukan Tuhan. Mengapa? Sebab hatinya belum ditusuk/belum mengalami penyucian.
Biarlah kita semua dikoreksi oleh Firman, apakah kita masih bertahan pada dosa-dosa atau sudah keluar? Apakah mulut kita mengagungkan Tuhan atau mulut kita justru mempermalukan Tuhan? Hanya kita yang tahu. Mungkin istri dan anak-anak tidak tahu bahwa perkataan kita di luar tidak baik.
Malam ini Tuhan mau menyucikan kita, sampai kita sempurna, tidak bercacat-cela.
- Penyucian kedua: penyucian sendi-sendi.
Sendi = hubungan antar dua tulang dalam satu tubuh. Ini juga harus ditusuk oleh pedang tajam Firman.
Supaya kita kembali ke Firdaus, maka kita harus mengalami penyucian hubungan, yaitu hubungan kita dengan sesama dan hubungan kita dengan Tuhan.
Efesus 4: 23-32
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25 Karena itu buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.
4:29 Janganlah ada perkataan kotorkeluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnahhendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Yang harus disucikan dari sendi-sendi adalah:
- Ayat 25 = Dusta.
Dusta menghalangi gerakan sendi. Kalau dalam sendi(= hubungan terdekat, mulai dari suami-istri, dalam penggembalaan dan antar-penggembalaan) masih ada dusta, maka bagaikan sendi yang tidak bisa ditekuk = tidak bisa melayani diri sendiri apalagi melayani orang lain.
Jadi, biarlah pada malam hari ini, sendi-sendi ditusuk/disucikan, yaitu dusta harus dibuang dan berkata benar seorang kepada yang lain karena kita adalah sesama anggota.
- Ayat 26-27 = yang harus disucikan adalah marah.
Kita boleh marah, asal ada alasannya. Jangan sedikit-sedikit marah, ada alasan ataupun alasan kecil tetap marah. Ini yang mengganggu hubungan dua tulang. Mulai dalam nikah, kalau suami-istri sebentar-sebentar marah, maka tidak akan pernah bisa dipakai Tuhan.
Jangan marah sampai matahari terbenam, artinya marah tetapi dengan kasih Allah, tujuannya untuk menolong, kalau ada yang berbuat dosa dan tidak bisa dinasihati, maka harus dimarahi supaya kembali pada yang benar.
- Ayat 28 = jangan mencuri.
Yang biasa dicuri adalah milik sesamadan milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus.
Milik sesama jangan dicuri. Sebenarnya, kalau suami-istri mendapat berkat, boleh dipakai. Tetapi harus istri sepengetahuan suami dan suami sepengetahuan istri. Jangan sampai pencurian, yaitu sembunyi-sembunyi, jangan sampai diketahui suami/istri. Ini yang merusak hubungan dua tulang.
- Ayat 29 = perkataan kotor (= perkataan sia-sia yang tidak membangun, mengumpat, mengutuki orang, gosip).
Perkataan sia-sia ini cepat sekali menyebar. Kalau sudah ketahuan apalagi perkataan sia-sia/gosip yang tidak benar, sangat mengganggu hubungan dengan sesama.
Yang benar, perkataan kita harus membangun = menjadi berkat bagi sesama dan membangun iman orang yang sudah lemah. Kalau perkataan sia-sia melemahkan orang lain.
- Ayat 30-32 = pahit, marah, geram, pertikaian, fitnah dan kejahatan harus dibuang.
Yang benar, kita harus ramahterhadap orang lain.
- Penyucian ketiga: penyucian sumsum.
Sumsum harus disucikan dan dibaharui supaya sumsum tidak kering. Sumsum kering = tulang kering.
Sumsum menunjuk perasaan terdalam yang harus disucikan, sehingga kalau sumsum disucikan, maka tulang tidak kering, tetapi kita memiliki kuat dan teguh hati.
Kalau sumsum kering dan tulang kita kering, kita patah semangat dan tanpa pengharapan. Mungkin malam hari ini ada yang sudah patah semangat, ada yang berniat hari ini terakhir ke gereja, sudah kecewa dan putus asa, kita harus tetap mendengar Firman. Kalau malam hari ini, Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua sampai kepada sumsum, maka kita tidak kecewa dan putus asa lagi, tidak patah semangat, tetapi kita menjadi kuat dan teguh hati.
Amsal 17: 22
17:22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Malam hari ini, apapun keadaan kita, mungkin keadaan kita seperti sumsum kering/tulang kering, tanpa harapan, sudah kecewa dan putus asa, mungkin sudah tidak mempunyai kekuatan untuk hidup lagi. Tetapi jangan kuatir! Selama Firman diberitakan, maka masih ada kesempatan dalam hidup kita untuk ditolong Tuhan. Seperti bangsa Israel yang bagaikan tulang kering.
Yehezkiel 37: 1-2, 7-11
37:1 Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.
37:2 Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering.
37:7 Lalu aku bernubuatseperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain.
37:8 Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas.
37:9 Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali."
37:10 Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.
37:11 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.
Israel pernah menjadi tulang yang kering = hampir lenyap, tanpa harapan, kecewa dan putus asa. Tetapi kalau masih ada Firman nubuat, maka tulang kering bisa menjadi tentara yang besar.
Kidung Agung 6: 10
6:10 "Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"
= Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan.
Kalau Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/suara Anak Allah sudah sampai kepada sumsum (perasaan terdalam), kita tidak menolak tetapi kita mau terima, maka dari tulang kering bisa diangkatsampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Tentara besar = Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Tulang dan sumsum yang ditusuk oleh Firman = kuat dan teguh hati, itulah Mempelai Wanita Tuhan. Kalau tidak kuat dan teguh hati, maka bagaikan tulang kering yang berserakan. Jadi, Mempelai Wanita Tuhan harus kuat dan teguh hati, bahkan kekuatannya bagaikan bala tentara yang besar.
- Penyucian keempat: ajaran-ajaran palsu yang tumbuh dalam sidang jemaat, terutama dalam sidang jemaat akhir zaman.
Ajaran palsu adalah:
- ajaran yang tidak tertulisdalam Alkitab.
- tidak diterangkan oleh ayat-ayatdalam Alkitab, tetapi diterangkan oleh logika, pengetahuan, dan lain-lain yang bertentangandengan ayat menerangkan ayat.
Dan ini bertumbuh dengan subur dalam sidang jemaat di akhir zaman.
Wahyu 2: 12, 14-15
2:12 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:
2:14 Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
2:15 Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
Setidaknya, di sini ada dua pengajaran palsu yaitu ajaran Bileamdan ajaran Nikolaus. Dalam kitab Wahyu kalau kita selidiki ada ajaran Isebel, ajaran Babel, ajaran Bileam dan ajaran Nikolaus. Ini tumbuh subur dalam sidang jemaat bangsa kafir di akhir zaman.
Bagaimana caranya supaya dapat disucikan? Harus dipotong, artinya tidak boleh ada hubungan dengan ajaran-ajaran palsu, terutama kita bangsa kafir.
'Bagaimana kalau itu saudara saya?' Tetap berhubungan sebagai saudara, tetapi soal pengajaran, kalau tidak betul maka kita tidak mau. Hari-hari ini kita harus tegas, bagaikan suku Lewi yang menyandang pedang dan membunuh saudaranya, artinya kita tidak boleh ada hubungan lagi dengan ajaran-ajaran palsu.
Jadi, hari-hari ini Tuhan mau menyucikan kita, dosa-dosa kita disucikan, kita mau dibaharui, juga ajaran-ajaran palsu yang tumbuh dalam sidang jemaat mau dipotong oleh Tuhan, sehingga kita tidak ada hubungan lagi dengan ajaran-ajaran palsu. Kita harus berpegang teguhpada satu Firman pengajaran yang benar.
Wahyu 2: 16
2:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi merekadengan pedang yang di mulut-Ku ini.
Semula, Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua adalah untuk menyucikan dan mengubahkan kita, tetapi masih ada kehidupan yang tidak mau bertobat dari dosa-dosa, tetap mempertahankan ajaran-ajaran palsu, akibatnya pedang tajam bermata dua berubah menjadi pedang penghukuman Tuhan.
Sebenarnya, pedang Tuhan merupakan perpanjangan sabar dari Tuhan/kemurahan Tuhan dalam hidup kita. Kalau Tuhan masih menunjukkan kesalahan dan dosa kita, Tuhan menyucikan dan membaharui kita hari-hari ini, ini merupakan kemurahan Tuhan dalam kehidupan kita. Jangan ditolak!Kalau menolak, pedang yang tadinya untuk menyucikan kita menjadi pedang penghukuman Tuhan. Ini peringatan kepada kita bangsa kafir yang hidup di akhir zaman.
Sampai sejauh mana Tuhan membaharui kehidupan kita?
2 Korintus 3: 18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
2 Korintus 3-4 = pelayanan Perjanjian Baru/cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, yaitu kita diubahkansampai menjadi serupa dengan gambar-Nya. Jadi, Tuhan mengubahkan kehidupan kita sampai menjadi sama sempurna dengan Tuhan.
- Yang kedua: Tuhan membaharui kehidupan kita dengan kuasa Roh Kudus.
Titus 3: 5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Jadi, Roh Kudusmembaharui kehidupan kita dari kehidupan yang tidak taat/ melawan, menjadi kehidupan yang taat dengar-dengarankepada Firman apapun resikonya.
Roma 8: 15
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Jadi, kalau kita dibaharui oleh Roh Kudus, maka kita bisa berkata “ya Abba, ya Bapa!” = taat dengar-dengaran kepada Firman apapun resikonya.
Abraham, saat disuruh mempersembahkan Ishak anaknya, hanya berkata “ya Abba, ya Bapa”. Tuhan Yesus saat harus mati di kayu salib, hanya berkata “ya Abba, ya Bapa, bukan kehendak-Ku yang jadi, tetapi kehendak-Mu yang jadi”.
Jadi, taat dengar-dengaran kepada Firman apapun resikonya merupakan tandakehidupan itu dibaharui oleh Roh Kudus. Kebenaran paling kecil, seperti harus memakai helm saat mengendarai motor, di sekolah tidak boleh menyontek, kita harus taat. Kalau bisa taat dari hal-hal kecil, maka nanti jika harus diperhadapkan apakah kita memilih Tuhan atau diperhadapkan pada pisau dan lain-lain, kita tetap bisa taat.
Permulaan ketaatanadalah dalam baptisan air. Dulu, banyak kehidupan yang tidak taat soal baptisan air.
1 Petrus 3: 20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan-- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Ayat 20 = hanya sedikityang mau taat dalam baptisan air.
Kalau tidak taat dalam baptisan air (Halaman Tabernakel), bagaimana mau melangkah selanjutnya? Tidak akan bisa. Kalau salah dalam baptisan, maka akan mati kalau mau melayani.
Banyak yang tidak taat soal baptisan, mulai tidak taat soal pelaksanaan. Yang benar pelaksanaannya harus dikuburkan dalam air (Roma 6: 2,4), tetapi banyak yang hanya diperciki atau dikibari saja.
Kesaksian:
Satu kali saya pernah mendengar ada yang bertanya, 'Bagaimana kalau di kutub? Semua jadi es, bagaimana membaptisnya? Bagaimana kalau di padang gurun yang tidak ada air? Pakai apa membaptisnya?'
Yang dibutuhkan hanya hati yang taat. Pelaksanaanya harus dikubur, hanya “ya”.
Syaratbaptisan air yang benar adalah mati terhadap dosa.
Banyak yang syaratnya tidak benar, misalnya karena butuh surat untuk menikah, maka hanya ikut-ikutan masuk baptisan air, padahal belum mati terhadap dosa.
Jadi, banyak kehidupan yang tidak taat dalam syarat dan pelaksanaan baptisan air, sehingga hasilnya tidak benar. Sekalipun sudah dibaptis dan menjadi anak Tuhan atau hamba Tuhan, tetapi menjadi anak Tuhan dan hamba Tuhan yang tidak benar.
Kalau taat dalam baptisan yaitu syarat dan pelaksanaannya benar, maka menghasilkan kehidupan baru, yaitu hidup dalam kebenaran, memiliki hati nurani yang baik= hati yang tulus bagaikan merpati.
Kalau kita merasa sulit untuk taat pada perkara kecil, coba diperiksa dulu bagaimana baptisannya. Apa sudah benar syarat dan pelaksanaannya? Kalau salah, kita harus minta ampun pada Tuhan. Kuasa baptisan air masih sanggup sampai sekarang untuk membaharui kehidupan kita, sehingga kita bisa menjadi kehidupan yang taat dengar-dengaran.
Kalau kita bisa taat dalam baptisan air, maka kita juga bisa taatsaat menghadapi percikan darah/sengsara daging tanpa dosa = pengalaman Getsemani. Kalau tadi bertobat = berhenti berbuat dosa, sekarang tidak berbuat dosa tetapi harus menderita. Kita bisa bertahan. Hanya kehidupan yang taat/dibaharui oleh Roh Kudus yang mampu menghadapipercikan darah/pengalaman Getsemani.
Markus 14: 35-36
14:35 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Yesus sudah memberikan teladan dalam pengalaman Getsemani = 'bukan kehendak-Ku yang jadi, tetapi kehendak-Mu yang jadi'= mampu menghadapi percikan darah.
Kita juga, di akhir zaman ini bukan hanya Yesus yang menghadapi percikan darah, tetapi kita (sidang jemaat Tuhan) juga mengalami percikan darah. Oleh sebab itu dalam Tabernakel ada dua kali percikan darah, satu di atas Tutup Pendamaian, satu lagi di depan Tabut Perjanjian.
Markus 14: 37
14:37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur.Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
Tanpa Roh Kudus, kita menjadi manusia yang lemah= tertidur. Padahal Tuhan hanya meminta berdoa satu jam. Tetapi kalau tanpa Roh Kudus/tanpa pembaharuan, maka tidak akan kuat, serasa lebih berat dagingnya. Sehingga saat menghadapi percikan darah dalam bentuk doa penyembahan, kita tertidur.
Hasil kalau dibaharui oleh Roh Kudusyaitu kita dapat bertahan menghadapi percikan darahdan kita mengalami Roh Kemuliaan/kuasa kemuliaan Tuhan.
1 Petrus 4: 12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Jadi, kalau kita bertahan dalam penderitaan/percikan darah, maka ada Roh Kemuliaan dalam kehidupan kita.
Malam hari ini, ini Firman Tuhan. Jadi, penderitaan/nyala api siksaan yang kita alami adalah bukan sesuatu yang luar biasatetapi adalah sesuatu yang biasa. Artinya, kita mampu menghadapi. Malam ini kita harus berusaha untuk dibaharui oleh Roh Kudus, sehingga saat kita menghadapi penderitaan tanpa dosa, kita mampu melewatinyadan kita menerima Roh Kemuliaan.
Kalau ada Roh Kemuliaan, maka hasilnya:
- Hasil pertama: Roh Kemuliaan sanggup menjadikan yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Contoh: Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang harus hidup di dalam api yang dipanaskan tujuh kali, tetapi kalau ada Roh Kemuliaan mereka tidak hangus sedikitpun, bahkan bisa berjalan-jalan dengan bebas = bisa hidup dengan bebas.
Mungkin hidup kita bagaikan berada di tengah-tengah api yang dipanaskan tujuh kali, tetapi kalau ada Roh Kemuliaan maka kita sanggup menghadapi semuanya. Sebab Tuhan sanggup menjadikan yang mustahil menjadi tidak mustahil.
- Hasil kedua: Kalau ada Roh Kemuliaan, maka ada kuasa kebangkitan.
Seperti yang dialami oleh Lazarus yang sudah mati bahkan busuk pun bisa bangkit. Apa yang kita alami, mungkin kesehatan kita sudah membusuk dan lain-lain (tidak bisa ditolong), tetapi kalau kita dibaharui, kita ada Roh Kemuliaan, maka tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Lazarus yang sudah mati, bahkan mati empat hari, bisa dibangkitkan.
- Hasil ketiga: Kalau ada Roh Kemuliaan, maka kita akan dipermuliakan. Terutama saat kedatangan Yesus kedua kali, kita akan diangkat bersama-sama dengan Tuhan, bertemu di awan-awan yang permai. Kita masuk dalam Pesta Nikah Anak Domba Allah, setelah itu kita masuk dalam Kerajaan 1000 Tahun Damai (Firdaus), dan setelah itu kita masuk Yerusalem baru selama-lamanya.
Jadi, Roh Kudus membaharui kehidupan kita, sampai kita kembali ke Firdaus dan ke Yerusalem baru.
- Yang ketiga: kita dibaharui oleh kasih Allah.
Zefanya 3: 16-18
3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
3:18 seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.
Kasih Tuhan dibuktikan lewat pengorbanan Anak-Nya = kurban Kristus.
Untuk apa Yesus berkurban untuk memberikan kasih-Nya?:
- Wahyu 5: 9-10
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli merekabagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imambagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai rajadi bumi."
Yang pertama: untuk menebus/membelikehidupan kita dari dosa untuk dimiliki oleh Yesus.
Bukti kalau kita menjadi milik Yesus, yaitu kita sudah tidak melakukan hidup yang lama= tidak berbuat dosa lagi= sudah menyerahkan kehidupankita sepenuh pada Tuhan.
Kalau sudah dibeli tetapi masih berbuat dosa = belum menyerahkan hidup sepenuh pada Tuhan.
Sehingga kalau dosa sudah tidak diperbuat, maka dalam Zefanya 3, 'Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu' = tidak ada lagi hukuman. Sebenarnya, kalau kita ditebus oleh darah Yesus, maka tidak ada hukuman lagi kalau kita mau menyerahkan kehidupan kita, yaitu tidak mau berbuat dosa lagi. Tetapi kalau sudah dibeli oleh darah Yesus, kita masih tetap berbuat dosa, maka tetap dihukum.
Oleh sebab itu, malam ini Tuhan mau membaharui kita dengan kasih-Nya, sampai kita tidak berbuat dosa lagi.
- Yang kedua: untuk menjadikan kita imam-imamdan raja-raja=kehidupan yang melayani Tuhan.
Setelah kita dibeli, jangan menganggur! Kehidupan yang sudah bertobat dan dibaptis air, harus segera melayani Tuhan. Begitu juga yang sudah meninggalkan pelayanan, kesempatan bagi kita untuk kembali, karena kita sudah dibeli untuk menjadi imam-imam dan raja-raja.
Jadi, tanda kalau kehidupan itu dibaharui oleh kasih Allah yaitu kehidupan itu tidak berbuat dosa lagi dan menjadi imam-imam dan raja-raja (melayani Tuhan).
Kalau kehidupan itu sudah tidak berbuat dosa, maka kehidupan itu sudah dibaharui= siap untuk kembali ke Firdaus.
Lukas 23: 43
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini jugaengkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
= penjahat yang selama hidupnya berbuat jahat, tetapi saat langkah-langkah terakhir, dia tidak mau berbuat dosa lagi. Sehingga masih bisa selamat.
'hari ini jugaengkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus' = begitu kita mengalami pembaharuan oleh kasih Allah, maka kita langsung bersuasana Firdaus.
Jadi, kita dibaharui oleh tiga hal, yaitu oleh Firman, Roh Kudus dan kasih Allah, yang semuanya bertujuan mengembalikan kita ke Firdaus. Tuhan tidak rela, kalau manusia apalagi kita hamba Tuhan, anak Tuhan yang sudah ditebus, bahkan seorang penjahat pun masih bisa diselamatkan oleh Tuhan. Masa kita tidak mau, tetap ngotot berbuat dosa? Biarlah malam hari ini kita stop berbuat dosa.
Praktik sehari-hari kalau kita dibaharui oleh kasih Allah, maka hati kita penuh dengan kasih yaitu bisa mengasihi Tuhanlebih dari segala sesuatu dan bisa mengasihi sesamaseperti diri sendiri.
Matius 5: 43-48
5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmudan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baikdan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Mengasihi sesama seperti diri sendiri, entah sesama itu baik atau jahat kepada kita, dicontohkan oleh Tuhan seperti matahari yang bersinar dengan tidak pilih-pilih orang. Baik orang itu jahat ataupun baik, matahari tetap bersinar. Kalau musim hujan, semua orang dapat hujan. Kita juga, baik orang itu jahat maupun baik, kita harus tetap mengasihi.
Markus 12: 33-34
12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Hasil kalau kita dibaharui oleh kasih Allah:
- 'Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah' = Kita bisa menikmati suasana Firdaus, mulai malam ini sampai nanti kita benar-benar berada di Surga.
- Tidak ada pertanyaan lagi= segala masalah diselesaikan oleh Tuhan.
Kalau masalah belum diselesaikan = banyak pertanyaan. Kalau tidak ada lagi pertanyaan, maka semua menjadi enak dan ringan.
Tugas yang harus kita lakukan pada malam hari ini adalah berubah oleh pekerjaan Firman, Roh Kudus dan kasih Allah. Biar dunia menjadi kering dan menjadi suasana padang gurun. Tetapi bagi kehidupan yang dibaharui, Tuhan menjanjikan suasana Surga ada di tengah-tengah kita, ada di nikah rumah tangga kita, ada dalam penggembalaan dan dalam setiap aspek kehidupan kita.
Tuhan memberkati.