Matius 26:6-1326:6. Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, 26:7 datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. 26:8 Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: "Untuk apa pemborosan ini? 26:9 Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." 26:10 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. 26:11 Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. 26:12 Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku. 26:13 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."Ini adalah tentang persiapan Paskah, persiapan kematian Yesus sebagai anak domba Paskah.
Keluaran 12:3,612:3 Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillaholeh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. 12:6 Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini;lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.Pada Perjanjian Lama, anak domba Paskah diambil dan dikurung tanggal 10, untuk kemudian disembelih tanggal 14. Jadi ada persiapan selama 4 hari.
2 Petrus 3:83:8. Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahundan seribu tahun sama seperti satu hari.4 hari = 4000 tahun.
Dari segi korban, selama 4000 tahun (jaman Adam, Abraham, sampai kedatangan Yesus pertama kali) korban Kristus masih merupakan bayangan dalam bentuk korban-korban binatang.
Dari segi manusia:
- Pada jaman Adam sampai Abraham: manusia mati tanpa hukum Allah.
- Pada jaman Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali: sudah ada hukum Allah, tetapi masih dilanggar oleh manusia. Akibatnya adalah manusia menjadi busuk karena melanggar hukum Allah.
Jadi, selama 4000 tahun manusia mati dan busuk dalam dosa. Kalau dibiarkan, akan menjadi berulat, yaitu binasa di neraka.
Yesaya 66:2466:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.Tepat 4000 tahun, Yesus datang ke dunia dan mati di kayu salib, bagaikan anak domba Paskah yang disembelih, untuk:- Menebus dosa-dosa manusia yang sudah busuk, supaya diselamatkan (tidak binasa) = memulihkan buli-buli tanah liat yang sudah hancur.
- Meminum anggur asam dan empedu pahit = menanggung kutukan dosa.
Kehidupan yang mempertahankan dosa = tiap hari meminum anggur asam dan empedu pahit, hidupnya pahit dan getir.
- Mencurahkan Roh Kudus, dan memberikan kemanisan (anggur yang manis) dalam hidup pribadi, nikah, pelayanan, sampai yang termanis masuk Pesta Nikah Anak Domba Allah.
Yohanes 16:7
16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Matius 26:626:6. Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, Yesus diurapi di Betania, yang artinya adalah rumah kurma.
Jadi
dalam urapan Roh Kudus ada kemanisan.Ada 3 suasana di Betania yang menentukan kemanisan hidup kita:- Suasana kebenaran dan kesucian(terjadi penyembuhan penyakit kusta).
Arti rohani dari kusta adalah:
- Dosa kebenaran diri sendiri,yaitu manusia berdosa tetapi menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan firman pengajaran yang benar, menyalahkan Tuhan.
Akibat kebenaran diri sendiri adalah tidak mau bertobat sampai tidak bisa bertobat, busuk dan binasa.
- Dosa kenajisan.
Imamat 13:45
13:45 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis!
- Dosa kejahatan,yaitu keinginan akan uang, juga termasuk dosa dusta.
2 Raja-raja 5:20,22,27
5:20. berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya."
5:22 Jawabnya: "Selamat! Tuanku Elisa menyuruh aku mengatakan: Baru saja datang kepadaku dua orang muda dari pegunungan Efraim dari antara rombongan nabi. Baiklah berikan kepada mereka setalenta perak dan dua potong pakaian."
5:27 tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju.
Kalau ada kusta, itu yang membuat kepahitan hidup kita, sampai kebinasaan. Oleh sebab itu, kusta ini harus disembuhkan.
Imamat 14:8-9
14:8 Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air,maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya.
14:9 Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan tubuhnya dibasuh dengan air;maka ia menjadi tahir.
Dalam Perjanjian Lama, pentahiran kusta ditandai dengan dua kali dibasuh air.
Markus 1:40-42
1:40. Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."
1:41 Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."
1:42 Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.
Dalam Perjanjian Baru, jika Yesus mau, maka Yesus dapat menyembuhkan kusta.
Yesus mau = Yesus mau mati di kayu salib, maka Yesus dapat mengulurkan tangan belas kasihan untuk menyembuhkan kusta.
Efesus 5:25-27
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Karena Yesus sebagai Mempelai Pria menyerahkan nyawa dan mati di kayu salib, maka Yesus dalam mengulurkan tangan untuk memandikan kita mempelai wanita secara dobel, yaitu:
- Dengan baptisan air.
Roma 6:2-4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Yesus sudah mati di kayu salib, maka kita juga harus mati terhadap dosa (bertobat). Baru kemudian dikuburkan bersama Yesus lewat baptisan air dan bangkit dalam hidup yang baru, yaitu hidup dalam kebenaran. Kalau ada kebenaran, hidup pasti manis.
Yesaya 3:10a
3:10a Katakanlah berbahagia orang benar!
- Dengan air hujan firman pengajaran.
Ulangan 32:1-2
32:1. "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Firman pengajaran adalah firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang menyucikan hidup kita mulai dari hati. Hati harus disucikan dari keinginan jahat dan najis. Kalau hati disucikan, maka sudah manis.
Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Lanjut perbuatan disucikan. Juga perkataan disucikan sehingga tidak ada dusta lagi, sampai tidak lagi salah dalam perkataan.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Makin kita disucikan, akan makin manis.
- Suasana pelayanan.
Yohanes 12:1-3
12:1. Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Harus benar dan suci lebih dahulu, baru bisa melayani.
Keluaran 29:1
29:1a. "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku:
Jika kita disucikan, maka kita akan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja, yaitu kehidupan yang memiliki jabatan pelayanan untuk melayani Tuhan.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus,supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Tempat imam-imam adalah dalam Ruangan Suci. Di situ terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, yaitu:
- Pelita Emas --> ketekunan dalam Ibadah Raya.
- Meja Roti Sajian --> ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab.
- Medzbah Dupa Emas --> ketekunan dalam Ibadah Doa.
Dalam Ruangan Suci, kesucian kita akan terjamin, dan ada bau harum.
Praktik pelayanan yang berbau harum adalah:
- Mempunyai ketegasan dalam hal pengajaran.
1 Timotius 4:1-2
4:1. Tetapi Roh dengan tegasmengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Yaitu ketegasan untuk menolak ajaran yang lain, dan ketegasan untuk berpegang teguh pada ajaran yang benar. Hawa mendengar suara lain, sehingga tidak lagi bersuasana Firdaus, tetapi bersuasana pahit getir, duri-duri. Selama kita berpegang pada satu pengajaran yang benar, kita akan bersuasana Firdaus.
Tegas berpegang pada satu pengajaran yang benar = carang melekat pada pokok, maka cepat atau lambat pasti akan berbuah.
- Ada kerukunan dan kesatuan, maka Tuhan akan memerintahkan berkat-berkat.
Mazmur 133:1-3
133:1. Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
- Suasana kemuliaan Tuhan.
Yohanes 11:1,3,11
11:1. Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta.
11:3 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."
11:11 Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."
Keluarga Betania dikasihi oleh Tuhan, tetapi diijinkan mengalami Lazarus yang mati bahkan busuk selama 4 hari. Ini yang disebut dengan percikan darah, yaitu sengsara daging tanpa dosa untuk mengalami kemuliaan Tuhan.
Kalau malam ini kita mengalami sengsara dengan dosa, maka kita harus mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan sungguh-sungguh dan penyesalan, dan tinggalkan dosa. Maka Tuhan akan memindahkan kita pada suasana sengsara tanpa dosa, dan akan bisa mengalami kemuliaan Tuhan.
Yohanes 11:21,32
11:21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Menghadapi percikan darah, sikap kita adalah tersungkur, yaitu:
- Penyembahan dengan satu hati, satu pengajaran.
- Penyembahan dengan hancur hati, mengaku tidak mampu dan tidak layak, mengaku hanya tanah liat belaka.
Yohanes 11:38
11:38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Penyembahan dengan satu hati, hancur hati, dan tersungkur = mengangkat batu hati yang keras, yang membuat bimbang, putus asa, kecewa.
Ratapan 3:41
3:41 Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga:
Malam ini, menghadapi apapun juga biar kita mengangkat hati dan tangan kepada Tuhan, menyerahkan hidup sepenuh kepada Tuhan, percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan, hanya menunggu waktunya Tuhan.
Maka kemuliaan Tuhan pasti akan turun di tengah-tengah kita, untuk mengubahkan kehidupan yang busuk, menjadi pulih kembali.
Keubahan hidup adalah mujizat yang terbesar. Berubah sama dengan berbuah. Kehidupan yang berubah akan menghasilkan buah-buah roh, dan kehidupan itu akan menjadi manis. Ada satu saja buah roh, kehidupan itu sudah manis.
Galatia 5:22-23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Kalau mujizat rohani Tuhan lakukan, mujizat jasmani juga Tuhan lakukan.
Mujizat rohani ini akan terus terjadi, sampai yang termanis kita diubahkan sama mulia dengan Tuhan saat kedatangannya kedua kali.
Tuhan memberkati.