Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 21:1521:15 Dan ia, yang berkata-kata dengan aku, mempunyai suatu tongkat pengukur dari emas untuk mengukur kota itu serta pintu-pintu gerbangnya dan temboknya.Ada 3 hal yang diukur dengan tongkat pengukur dari emas yaitu:
- Kota Yerusalem baru.
- Temboknya.
- Pintu gerbangnya.
ad.2. Mengukur tembok.
Wahyu 21:17 21:17 Lalu ia mengukur temboknya: seratus empat puluh empat hasta, menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran malaikat.144 = 12x12 -->persekutuan yang sangat erat sampai tidak bisa dipisahkan lagi selama-lamanya.
Wahyu 21:18 21:18 Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni.Yaspis dalam bahasa Ibrani artinya kerinduan yang menyala-nyala.
Jadi tembok Yerusalem baru menunjuk kualitas gereja Tuhan/ mempelai wanita yang harus mempunyai kerinduan yang menyala-nyala untuk selalu bersekutu dengan Yesus Mempelai Pria Surga. Seperti tutup pendamaian tidak boleh bergeser dari peti/ tabut perjanjian.
Keluaran 25:10-1125:10 "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.25:11 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.Supaya tutup pendamaian tidak bergeser dari tabut/ peti, maka pada tabut harus dibuat bingkai emas sekelilingnya. Bingkai emas mengeratkan hubungan tabut dengan tutup supaya tidak terpisah bahkan tidak bergeser sedikit pun.
Jadi gereja Tuhan harus memiliki bingkai emas secara rohani. Ada 3 pengertian bingkai emas secara rohani:
- Takut akan Tuhan.
Mazmur 25:14
25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
Praktiknya adalah:
- Beribadah melayani Tuhan.
Yosua 24:14
24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.
Dengan setia (tidak mau dihalangi) dan tulus ikhlas (tanpa pamrih, tidak mencari keuntungan jasmani, malah berkorban).
- Membenci dosa dan dusta.
Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Hidup benar, suci, tidak mau berbuat dosa.
Jadi kerinduan yang menyala-nyala untuk menyatu dengan Tuhan sama dengan takut akan Tuhan, yaitu beribadah melayani Tuhan dengan setia, tulus dan benar.
Yosua 24:15
24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
Yosua/ laki-laki/ suami/ gembala harus tegas memilih untuk beribadah melayani Tuhan dengan setia, tulus, benar, sehingga istri, anak, jemaat juga bisa beribadah melayani Tuhan dengan setia, tulus, benar sesuai firman pengajaran benar.
Hasilnya adalah:
- Tuhan memperhatikan, mempedulikan, bergumul.
Mazmur 33:18-19
33:18 Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,
33:19 untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Untuk menyelamatkan jiwa kita sekeluarga dan untuk melindungi memelihara kita secara jasmani di tengah kesulitan dunia
Mazmur 25:14
25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
Tuhan memberi pembukaan rahasia firman untuk memelihara kita sekeluarga secara rohani, sampai puas, kenyang, mengucap syukur, menjadi saksi.
- Kita sekeluarga dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.
Wahyu 19:11
19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
- Kejujuran.
Amsal 3:32
3:32 karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
Ada 3 ukuran kejujuran:
- Jujur soal pribadi Tuhan/ firman pengajaran benar.
Titus 3:7
3:7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
Maka bisa jujur dalam mengaku dosa.
- Jujur dalam nikah.
Ibrani 13:4
13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
Mulai permulaan nikah, perjalanan nikah, sampai akhir nikah masuk perjamuan kawin Anak Domba.
Jujur dalam menjaga kebenaran, kesucian, kesatuan nikah.
Kehidupan yang suci dan damai, bisa melihat Tuhan, banyak menyembah Tuhan. Maka Tuhan yang akan menolong nikah itu sampai sempurna.
- Jujur dalam keuangan.
Ibrani 13:5
13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Dalam setiap berkat yang kita terima dari Tuhan, di dalamnya ada milik Tuhan yang harus dikembalikan (perpuluhan dan persembahan khusus), milik sesama yang membutuhkan (kita bisa memberi dan mengunjungi), dan milik kita sendiri yang Tuhan percayakan untuk dinikmati. Jangan salah menggunakan berkat Tuhan, pasti tidak dipercaya oleh Tuhan.
Sampai kita bisa jujur dalam segala hal.
Ibrani 13:5b-6
13:5 ... Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
13:6 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"
Maka tutup tidak pernah bergeser dari peti = Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan selalu memperhatikan, mempedulikan, bergumul untuk kita. Kita menjadi rumah doa.
Hasilnya adalah Tuhan Penolongku. Tuhan menyelesaikan segala masalah yang mustahil dalam hidup kita. Tuhan menjadi pembela kita.
- Kasih Allah.
Roma 8:35
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Kita harus mengasihi Tuhan lebih dari semua.
Manusia daging tidak memiliki kasih, yang ada hanya emosi, ambisi, keinginan/ hawa nafsu daging.
Yohanes 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Kita bisa mendapat kasih Allah lewat korban Kristus di kayu salib.
Mengapa kita mutlak membutuhkan kasih Allah?
Roma 8:35-37
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan(1)atau kesesakan(2)atau penganiayaan(3), atau kelaparan(4)atau ketelanjangan(5), atau bahaya(6), atau pedang(7)?
8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Sebab sehebat apa pun manusia di dunia, hanya seperti domba sembelihan yang tidak mampu menghadapi 7 hal [ayat 35], pasti kecewa/ putus asa/ meninggalkan Tuhan. Pelita menjadi padam, hidupnya gelap. Sampai tidak berdaya menghadapi maut [ayat 36]: kematian, dosa, dll.
Bagaimana kita bisa memiliki kasih Allah?
- Lewat taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Yohanes 14:15
14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
- Lewat doa penyembahan yang benar yang didorong oleh firman pengajaran benar, sehingga terjadi perobekan daging dengan segala keinginan/ hawa nafsunya. Kita bisa menerima kasih Allah.
Ini sama dengan mengulurkan tangan, menyerah sepenuh kepada Tuhan. Tuhan mengulurkan tangan kasihNya kepada kita. Kita hidup dalam pelukan tangan kasih Tuhan, bersandar di dada Tuhan.
Yohanes 13:23
13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
Tidak ada jarak dengan Tuhan, setan tidak bisa masuk.
Saat menerima firman pengajaran dan perjamuan suci, kita bisa bersandar di dada Tuhan seperti Yohanes atau pergi seperti Yudas Iskariot.
Sebelum menerima perjamuan suci, kita harus menguji diri oleh firman pengajaran benar supaya disucikan.
Yohanes 21:20-22
21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus (bersandar, TL) dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
Maka Tuhan yang menentukan hidup mati kita, menentukan segalanya dalam hidup kita. Kita hanya berusaha sesuai kemampuan kita tetapi selanjutnya adalah urusan Tuhan. Kemampuan Tuhan tidak terbatas oleh apa pun.
Tuhan berperang ganti kita, menjadikan kita lebih dari pemenang.
Contoh: kuasa Tuhan membelah laut Kolsom.
Keluaran 14:14
14:14 TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."
Contoh lain: Daud menang melawan Goliat.
Tuhan memakai hidup kita dalam pembangunan tubuh Kristus sampai sempurna.
Tuhan memberkati.