Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 2-3 adalah tentang tujuh percikan darah di depan Tabut Perjanjian, yaitu penyucian terakhir yang Tuhan lakukan kepada 7 sidang jemaat bangsa Kafir atau sidang jemaat akhir jaman, sampai tidak bercacat cela dan sempurna seperti Dia, untuk layak menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai.

Wahyu 2-3 dibagi menjadi dua bagian besar:
  1. Wahyu 2 menunjuk pada penyucian terhadap 4 sidang jemaat bangsa Kafir, yaitu:
    1. Wahyu 2:1-7, penyucian terhadap sidang jemaat di Efesus. 
    2. Wahyu 2:8-11, penyucian terhadap sidang jemaat di Smirna.
    3. Wahyu 2:12-17, penyucian terhadap sidang jemaat di Pergamus.
    4. Wahyu 2:18-29, penyucian terhadap sidang jemaat di Tiatira.

  2. Wahyu 3 menunjuk pada penyucian terhadap 3 sidang jemaat bangsa Kafir, yaitu:
    1. Wahyu 3:1-6, penyucian terhadap sidang jemaat di Sardis.
    2. Wahyu 3:7-13, penyucian terhadap sidang jemaat di Filadelfia.
    3. Wahyu 3:14-22, penyucian terhadap sidang jemaat di Laodikia.

Malam ini kita mempelajari bagian yang kedua.
Wahyu 3 menunjukkan keadaan sidang jemaat bangsa Kafir:
  1. Keadaan sidang jemaat di Sardis ditandai dengan tanda kematian.
    Wahyu 3:1
    3:1 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!

  2. Keadaan sidang jemaat di Filadelfia ditandai dengan tanda kebangkitan.
    Wahyu 3:7
    3:7 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

  3. Keadaan sidang jemaat di Laodikia seharusnya ditandai dengan tanda kemuliaan, tetapi kenyataannya suam-suam.
    Wahyu 3:15-16
    3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
    3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

    Keadaan suam-suam rohani adalah bagaikan muntah di hadapan Tuhan, berarti tidak berguna, jijik, najis, dan binasa selamanya.

Kita sebagai sidang jemaat bangsa Kafir di akhir jaman, harus mengalami tanda/ pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus, supaya kita juga mengalami tanda/ pengalaman kemuliaan bersama Yesus.

Praktek mengalami tanda/ pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus dimulai dengan baptisan air yang benar. Hati-hati sebab ada baptisan air yang tidak benar.

Matius 3:7-9
3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: “Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
3:9 Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!


Siapa yang harus mengalami baptisan air yang benar?
  1. Orang Israel asli, sama dengan keturunan Abraham secara daging.
    Karena Israel melawan firman Allah, maka mereka menjadi keturunan ular beludak.

  2. Batu-batu, yaitu bangsa Kafir yang bagaikan batu keras yang tenggelam dalam dosa sampai puncaknya dosa.
    Bangsa Kafir juga sama dengan keturunan ular beludak.

    Wahyu 7:5-8
    7:5 Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
    7:6 dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,
    7:7 dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
    7:8 dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.


    Dari dua belas suku Israel yang dimateraikan oleh Tuhan, tidak ada suku Dan, digantikan oleh suku Manasye.

    Kejadian 49:17
    49:17 Semoga Dan menjadi seperti ular di jalan, seperti ular beludak di denai yang memagut tumit kuda, sehingga penunggangnya jatuh ke belakang.

    Suku Dan dihisapkan pada keturunan bangsa Kafir, dan sama dengan keturunan ular beludak.

    Praktek keturunan ular beludak:
    • Melakukan perbuatan-perbuatan daging, sehingga kering rohani, mati rohani, dan tidak mewarisi Kerajaan Sorga.
      Kisah Rasul 28:2-3
      28:2 Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka menyalakan api besar dan mengajak kami semua ke situ karena telah mulai hujan dan hawanya dingin.
      28:3 Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya.


      Ular beludak muncul dan menggigit tangan rasul Paulus. Cerita selanjutnya, ular dikebaskan ke dalam api sehingga mati.
      Ular menggigit tangan rasul Paulus supaya tidak bisa melayani menulis surat-surat, supaya melakukan perbuatan daging. Tetapi rasul Paulus menang dan tetap menulis surat-surat. Kalau tetap melayani Tuhan, maka ularnya yang mati. Tetapi kalau tidak mau melakukan perbuatan Tuhan atau melayani Tuhan, maka pasti melakukan perbuatan daging.

      Galatia 5:19-21
      5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
      5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
      5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


    • Menghasilkan perkataan sia-sia (mengandung bisa ular) yang mematikan kehidupan rohani.
      Mazmur 140:4
      140:4 Mereka menajamkan lidahnya seperti ular, bisa ular senduk ada di bawah bibirnya. Sela

      Contohnya adalah dusta, gosip yang tidak baik, fitnah, sampai menghujat orang benar bahkan menghujat Tuhan. Menyalahkan firman pengajaran yang benar dan membenarkan yang salah sama dengan menghujat Tuhan.

    • Dalam tabiat dosa, yaitu muak terhadap manna, menolak firman pengajaran yang benar. Sehingga lapar rohani, tidak puas, suam-suam rohani, sampai mati rohani dan binasa selamanya.
      Bilangan 21:4-6
      21:4 Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
      21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.”

      21:6 Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyakdari orang Israel yang mati.

Matius 3:8
3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

Syarat masuk baptisan air yang benar adalah bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan, mati terhadap dosa. Kita bertobat dari dosa perbuatan, dosa perkataan sia-sia, maupun tabiat dosa.

Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Pelaksanaan baptisan air yang benar adalah kehidupan yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam air dalam nama Bapa, Anak Laki-laki, dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Sehingga bangkit dan keluar dari air bersama Yesus, untuk menerima hidup baru atau hidup Surgawi. Artinya kita mengalami pembaharuan dari batu keras atau keturunan ular beludak menjadi keturunan Abraham.

Galatia 3:7
3:7 Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.

Hidup baru adalah hidup dari iman, yaitu hidup dalam kebenaran, baik perbuatan, perkataan, maupun tabiat harus benar.

Matius 3:7
3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: “Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?

Hidup benar sama dengan selamat, sama dengan melarikan diri dari murka Allah yang akan datang.
Keturunan Abraham berhak mendapat berkat Abraham yaitu berkat sampai ke anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain.

Sesudah mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus, kita juga harus masuk pengalaman kemuliaan bersama Yesus.
Keluaran 33:18-23
33:18 Tetapi jawabnya: “Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku.”
33:19 Tetapi firman-Nya: “Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani.”
33:20 Lagi firman-Nya: “Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.”
33:21 Berfirmanlah TUHAN: “Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;
33:22 apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.
33:23 Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan.”

Israel dan Kafir harus masuk pengalaman kemuliaan bersama Tuhan. Tuhan menunjukkan 3 tempat di mana kita bisa melihat dan mengalami kemuliaan Tuhan:
  1. Berdiri di atas gunung batu.
    Kejadian 49:24
    49:24 namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,

    Gunung batu adalah pribadi Tuhan sebagai Gembala Agung.
    Berdiri di atas gunung batu artinya mantap, teguh, kokoh dalam penggembalaan yang benar dan baik. Kita mengakui bahwa penggembalaan yang benar dan baik adalah tempat yang paling menyenangkan dan menjanjikan.
    Baptisan air adalah pembaharuan dari hati nurani yang jahat dan najis menjadi menjadi hati nurani yang baik, taat, tulus, polos. Kalau hati nurani baik, maka pasti mantap dalam penggembalaan yang benar dan baik.

    Kisah Rasul 2:41-42
    2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
    2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

    Bukti mantap dalam penggembalaan adalah tekun dalam 3 macam ibadah:
    • Pelita Emas (jaman Musa) --> ketekunan dalam persekutuan (jaman rasul-rasul) --> ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karuniaNya (jaman akhir).
    • Meja Roti Sajian --> ketekunan dalam pengajaran rasul dan pemecahan roti --> ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
    • Mezbah Dupa Emas --> ketekunan dalam doa --> ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.

    Dalam penggembalaan, tubuh, jiwa, roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga kita tahan uji dan menang atas setan tritunggal.
    • Setan dengan roh jahat dan roh najis, dosa sampai puncaknya dosa. Kita menang atas setan.
    • Nabi palsu dengan roh dusta, ajaran palsu, gosip yang tidak benar. Kita menang sehingga tidak terpengaruh.
    • Antikris dengan kekuatan Mamon yang menjadikan hamba Tuhan kikir dan serakah. Kita menang sehingga kita bisa lebih berbahagia memberi daripada menerima.

  2. Di lekuk gunung.
    2 Samuel 22:31-32
    22:31 Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
    22:32 Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu selain dari Allah kita?


    Gunung batu adalah firman Allah yang benar dan murni, sama dengan Alkitab.
    Lekuk gunung menunjuk pada ayat-ayat dalam Alkitab, yaitu pembukaan rahasia firman Allah, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab, sama dengan firman pengajaran yang benar.
    Jadi, supaya kita dapat melihat atau mengalami kemuliaan Tuhan, kita harus tergembala pada firman pengajaran yang benar, dan tekun dalam tiga macam ibadah dalam penggembalaan.

  3. Ditudungi oleh tangan Tuhan.
    Keluaran 33:22
    33:22 apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.

    Tangan Tuhan menunjuk pada Roh Kudus.
    Ditudungi oleh tangan Tuhan sama dengan diurapi oleh Roh Kudus.

    Imamat 21:12
    21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

    Di dalam kandang penggembalaan, kita disucikan dan diurapi oleh Roh Kudus, sehingga kita tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
    Pelayan Tuhan yang suci, setia, dan berkobar-kobar sama dengan biji mata Tuhan yang ditudungi oleh tangan Tuhan sendiri. Sebutir pasir pun tidak boleh mengganggu biji mata Tuhan.

Keluaran 33:23
33:23 Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan.”

Sesudah berdiri di atas gunung batu, di lekuk gunung, dan ditudungi oleh tangan Tuhan, maka tangan itu ditarik sebab kita sudah bisa melihat kemuliaan Tuhan dari belakang.
Buktinya adalah Musa bisa menulis lima kitab permulaan (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan) yang isinya adalah kejadian-kejadian jauh sebelum Musa lahir. Kitab Kejadian memuat kebaikan Tuhan. Kitab Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan memuat kemurahan Tuhan. Dalam penggembalaan, kita mengalami kemuliaan Tuhan, sama dengan kemurahan dan kebajikan Tuhan yang mengikuti seumur hidup kita.

Mazmur 23:6
23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Mazmur 136:1-4
136:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:2 Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:3 Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Mazmur 136:1[terjemahan lama]
136:1 Pujilah akan Tuhan, karena baiklah Ia, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya.

Seorang diri Yesus mati di kayu salib untuk menunjukkan kemurahan dan kebajikanNya pada kita, untuk melakukan keajaiban besar dalam hidup kita, yaitu:
  1. Kuasa penebusan atas dosa-dosa sampai puncaknya dosa, asalkan kita mengaku dosa dan setelah diampuni jangan berbuat dosa lagi.
    Yohanes 8:9-11
    8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
    8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”
    8:11 Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

    Menebus sama dengan mengangkat kita dari lembah kekelaman.
    Raja Daud juga jatuh dengan Batsyeba, tetapi saat mengaku, maka tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan mengangkat Daud.

  2. Kuasa pembaharuan menjadi manusia baru, yaitu manusia yang taat dengar-dengaran.

  3. Kuasa penciptaan dari tidak ada menjadi ada, memberi jalan keluar dari segala masalah, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
    Mazmur 136:5,13
    136:5 Kepada Dia yang menjadikan langit dengan kebijaksanaan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:13 Kepada Dia yang membelah Laut Teberau menjadi dua belahan; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.


    Setiap langkah hidup kita adalah langkah mujizat. Sampai mujizat terakhir saat kedatangan Yesus kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia dan terangkat ke awan-awan yang permai.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kunjungan di Manokwari II, 21 Maret 2018 (Rabu Pagi)
    ... yang terbesar dan terdalam yang mengeluarkan darah dan air. Ini merupakan kemurahan dan kebaikan Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Kafir. Matius Dan janganlah mengira bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu Abraham adalah bapa kami Karena aku berkata kepadamu Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini Bangsa Kafir bagaikan batu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 September 2017 (Rabu Sore)
    ... Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa Ia akan bersaksi tentang Aku. . Tetapi kamu juga harus bersaksi karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku. Jalan keluarnya bukan membenci. Kalau dunia membenci lalu kita juga membenci berarti kita sama dengan dunia. Kita anak Tuhan apalagi hamba pelayan Tuhan harus bersaksi. Kita semua ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 Januari 2016 (Kamis Sore)
    ... perintah Yohanes --- saling mengasihi merupakan undangan Yohanes --- saling mengasihi merupakan teladan Tuhan Yohanes --- saling mengasihi sampai memiliki kasih yang sempurna. Kita mempelajari yang kelima. Yohanes Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi Allah tetap di dalam kita dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 11 Juli 2010 (Minggu Sore)
    ... untuk mengangkat kehidupan yang tidak bercacat cela. ay. kedatangan Tuhan kedua kali tidak diketahui waktunya bahkan Yesus sendiri tidak tahu waktunya . Jadi gereja Tuhan gadis-gadis HARUS selalu siap sedia supaya pelitanya tetap menyala sehingga bisa menyongsong kedatangan Tuhan kedua kali. Matius - . Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis ...
  • Ibadah Raya Malang, 12 Juli 2009 (Minggu Pagi)
    ... Tuhan kedua kali diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan. IBADAH RAYAMatius - NUBUAT TENTANG POHON ARA ISRAEL. Pohon ara ini ditampilkan dari zaman ke zaman Zaman Allah Bapa menampilkan pohon ara di taman Eden. Zaman Allah Anak menampilkan pohon ara di pinggir jalan. Zaman Allah Roh Kudus menampilkan nubuat tentang pohon ara. Ad. . NUBUAT ...
  • Ibadah Persekutuan di Kartika Graha Malang I, 25 Oktober 2016 (Selasa Sore)
    ... dalam Dia kamu juga ketika kamu percaya dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Amsal Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh. Yang pertama injil keselamatan--kabar baik. Manusia berdosa itu seperti orang yang haus di padang gurun. Semakin berbuat dosa--mencari kepuasan-- semakin haus--seperti melihat fatamorgana. Yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 01 Juli 2017 (Sabtu Sore)
    ... jahat najis. Korintus - Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga maka ia tertutup untuk mereka yang akan binasa yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. Yaitu tidak bisa melihat cahaya ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 September 2016 (Minggu Pagi)
    ... diam saja. Artinya kita berdiam diri dan mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Jika pedang firman menunjuk dosa maka kita harus segera menyelesaikan dosa. Berangkat sesuai perintah Tuhan taat dengar-dengaran pada firman Tuhan. Keluaran Berfirmanlah TUHAN kepada Musa Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku Katakanlah kepada orang Israel supaya mereka berangkat. Perintah ...
  • Ibadah Paskah Persekutuan Malang, 17 April 2022 (Minggu Sore)
    ... dengan maut kebinasaan. Ayub . Tulangku melekat pada kulit dan dagingku dan hanya gusiku yang tinggal padaku. Dalam perjanjian baru ini sama dengan keadaan dari Maria Magdalena gambaran dari wanita ibu janda pemudi. Yohanes - . Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah. . Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 November 2010 (Minggu Pagi)
    ... maka akan bisa menjadi teladan bagi orang lain. Yesus sebagai Gembala Agung menjadi teladan sempurna bagi kita terutama dalam hal ketaatan. Tiga kali Yesus memberi teladan dalam ketaatan Pada saat baptisan air. Matius - Lalu Yesus menjawab kata-Nya kepadanya Biarlah hal itu terjadi karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah. Dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.