Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 27 secara keseluruhan menunjuk 7 percikan darah di atas tabut perjanjian. Sekarang artinya sengsara yang dialami oleh Yesus sampai mati di kayu salib untuk menyelamatkan, menyucikan, sampai menyempurnakan kita.
Dalam Matius 27 ada 7 cerita menunjuk 7 percikan darah.
Kita mempelajari cerita yang ke-5 yaitu mujizat-mujizat pada saat kematian Yesus[ay 51-56]. Oleh karena itu jangan takut dalam pengalaman kematian, sebab dibalik pengalaman kematian, ada mujizat-mujizat Tuhan yang terjadi.
Mujizat-mujizat yang terjadi pada saat kematian Yesus, yang pertama yaitu tabir bait suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
Matius 27:51
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
Jika tirai terobek maka kelihatan tabut perjanjian. Tabut perjanjian terdiri dari 2 bagian:
Jadi tutup pendamaian dengan 2 kerub menunjuk Allah Tritunggal dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus, dalam kemuliaan sebagai Mempelai Laki-laki Surga.
Ukuran tabut perjanjian yaitu panjang 2,5 hasta, lebar 1,5 hasta dan tinggi 1,5 hasta.
Luas alas/ dasar peti = panjang x lebar = 2,5 x 1,5 = 5/2 x 3/2 = (5x3)/4.
4 = empat injil yaitu Matius, Markus, Lukas, Yohanes.
5 = lima luka Yesus di kayu salib (korban Kristus).
3 = Allah Tri Tunggal (Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus).
Angka 4 menanggung angka 5, artinya: Injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke dunia, mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Ini disebut Injil tentang keselamatan.
Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Disebut juga kabar baik.
Amsal 25:25
25:25. Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.
Angka 4 menanggung angka 3, artinya: Injil yang memberitakan kedatangan Yesus yang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga, untuk menyucikan dan menyempurnakan gereja Tuhan sampai menjadi gereja yang sempurna, mempelai wanita Tuhan yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Ini disebut cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, firman pengajaran, kabar mempelai.
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Jadi dasar untuk menjadi mempelai wanita yang sempurna adalah kabar baik (firman penginjilan) dan kabar mempelai (firman pengajaran).
Habakuk 1:14-15
1:14 Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya?
1:15 Semuanya mereka ditariknya ke atas dengan kail, ditangkap dengan pukatnya dan dikumpulkan dengan payangnya; itulah sebabnya ia bersukaria dan bersorak-sorai.
Siapa pun manusia di dunia, sehebat apa pun (kaya, hebat, pandai, dll), jika tanpa Yesus, hanya seperti ikan di laut. Artinya:
Akibatnya:
Wahyu 13:1-2, 16-18
13:1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17 dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Dicap 666, artinya menjadi manusia darah daging (tubuh, jiwa, rohnya daging), rusak moralnya, rusak imannya sehingga diarahkan pada perempuan Babel.
Wahyu 17:3-5
17:3 Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Babel menunjuk puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin-mengawinkan (dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks, nikah yang salah).
Babel juga menunjuk kesempurnaan dalam kenajisan, akan dibinasakan untuk selamanya.
Yesus mau menolong manusia yang bagaikan ikan di laut lewat penebaran jala/ pukat, yaitu pemberitaan firman. Ada 2 kali penebaran jala/ pukat:
Lukas 5:4-7
5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamuuntuk menangkap ikan."
5:5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
5:6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
5:7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
Penebaran jala pertama ini untuk menangkap banyak ikan, sama dengan memanggil banyak orang-orang berdosa untuk diselamatkan dan diberkati. Firman penginjilan mengutamakan jumlah/ kuantitas.
Sesudah kita diberkati, jangan tenggelam dalam berkat. Artinya:
Proses keselamatan:
Percaya (iman) kepada Yesus dan mulut mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama.
Lukas 5:8
5:8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."
Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi
Bertobat, berhenti berbuat dosa, kembali kepada Tuhan.
Lahir baru lewat air (baptisan air) dan roh (baptisan Roh Kudus). Hasilnya adalah hidup baru, hidup dalam kebenaran.
Kebenaran sama dengan keselamatan. Jika hidup kita berada dalam pukat/ jala firman penginjilan maka kita akan mengalami ketenangan dan diberkati oleh Tuhan. Hidup menjadi enak dan ringan.
Yesaya 32:17
32:17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
Jika kita tidak tenang, letih lesu, pasti ada yang tidak benar atau memaksakan kebenaran sendiri.
Lukas 5:10
5:10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."
Jika kita hidup dalam kebenaran maka Tuhan mempercayakan pelayanan, sehingga kita bisa menjadi senjata kebenaran/ hamba kebenaran, kehidupan yang dipakai untuk memuliakan/ mengagungkan Tuhan.
Roma 6:12-13
6:12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Lukas 5:6
5:6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
Jika hanya satu kali penebaran pukat (firman penginjilan) maka jala mulai koyak. Artinya, sesudah diselamatkan, diberkati dan dipakai oleh Tuhan, harus meningkat dalam pemberitaan firman Allah. Jangan tetap tinggal dalam jala penginjilan supaya tidak koyak dan kembali ke laut, kembali ke hidup lama, bahkan lebih buruk.
Contohnya Petrus. Sesudah menjadi penjala manusia, Petrus kembali menjadi penjala ikan. Akibatnya adalah gagal dan telanjang.
Yohanes 21:3, 7
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Oleh karena itu perlu penebaran jala yang kedua.
Penebaran jala/ pukat yang kedua, sama dengan pemberitaan firman pengajaran (kabar mempelai).
Yohanes 21:5-6
21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kananperahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Tebarkan jala di sebelah kanan menunjuk pribadi Yesus sebagai Imam Besar di sebelah kanan Allah Bapa.
Wahyu 1:16
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Dari mulut Yesus Imam Besar keluar sebilah pedang tajam bermata dua, sama dengan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Kita mendengar firman pengajaran yang keras bukan untuk dipertanyakan/ diperdebatkan, dll., tetapi hanya untuk ditaati.
Yohanes 21:11
21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
Hasilnya: menangkap 153 ekor ikan, bisa dihitung. Pemberitaan firman pengajaran membawa kita untuk dihitung oleh Tuhan.
153 = 100 + 50 + 3.
100 menunjuk panjang tabernakel, 50 menunjuk lebar tabernakel, 3 menunjuk ruangan tabernakel.
Artinya kembali ke tabernakel, sama dengan kembali pada firman pengajaran yang benar.
Yehezkiel 20:37
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Keberhasilan pemberitaan firman pengajaran Mempelai adalah sampai membawa kita masuk kandang penggembalaan, mantap dalam kandang penggembalaan, kita dihitung dan dimiliki oleh Tuhan.
Kandang penggembalaan secara rohani yaitu ruangan suci, ada 3 macam alat, menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
Jangan keluar dari firman pengajaran, dari sistim penggembalaan, akibatnya akan jatuh ke lautan dunia dan binasa.
Dalam penggembalaan, kita mengalami penyucian secara intensif sampai mendapat angka 153.
Efesus 4:17-18, 21-22
4:17. Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia
4:18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
Angka 3 menunjuk penyucian tubuh, jiwa, roh sampai menjadi taat seperti Yesus.
Angka 5 menunjuk jabatan pelayanan.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Jika kita disucikan, maka kita bisa melakukan jabatan pelayanan dengan setia.
Angka 1 menunjuk kesatuan tubuh Kristus yang sempurna. Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
1+5+3 = 9, angka kasih karunia.
Kehidupan yang taat, setia dalam jabatan pelayanan, dan dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus akan hidup dalam tangan kasih karunia Tuhan yang tidak pernah habis, dihitung dan diperhatikan sepenuh oleh Tuhan, dimiliki oleh Tuhan.
Hasilnya:
Sehelai rambut dihitung oleh Tuhan.
Matius 10:30
10:30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
Artinya, tangan kasih karunia dan anugerah Tuhan mampu melindungi kita yang tidak berdaya seperti sehelai rambut, di tengah dunia yang sulit. Kita dipelihara sampai masa antikris, sampai hidup kekal.
Tidak kehilangan sehelai rambut pun di tengah badai.
Kisah Rasul 27:34
27:34 Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya."
Artinya, tangan kemurahan Tuhan sanggup menolong kita, menyelesaikan segala masalah sampai yang mustahil sekali pun.
Tangan anugerah Tuhan mampu melepaskan kita dari dosa-dosa dan hukuman/ kutukan dosa.
1 Samuel 14:43, 45
14:43 Kata Saul kepada Yonatan: "Beritahukanlah kepadaku apa yang telah kauperbuat." Lalu Yonatan memberitahukan kepadanya, katanya: "Memang, aku telah merasai sedikit madu dengan ujung tongkat yang ada di tanganku. Aku bersedia untuk mati."
14:45 Tetapi rakyat berkata kepada Saul: "Masakan Yonatan harus mati, dia yang telah mendapat kemenangan yang besar ini di Israel? Jauhlah yang demikian! Demi TUHAN yang hidup, sehelai rambutpun dari kepalanya takkan jatuh ke bumi! Sebab dengan pertolongan Allah juga dilakukannya hal itu pada hari ini." Demikianlah rakyat membebaskan Yonatan, sehingga ia tidak harus mati.
Tangan anugerah Tuhan mampu menyucikan hidup kita sampai sempurna.
Permulaan pembaharuan mulai dari bisa mengaku dosa yang kecil-kecil, sampai dosa kebenaran diri sendiri. Setelah diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kita bisa disucikan sampai sempurna, sama mulia dengan Tuhan.
Jaminannya adalah Yesus rela tidak dihitung, mati di kayu salib, supaya kita bisa dihitung oleh Tuhan.
Yesaya 53:2-4
53:2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.
53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
53:4. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Tuhan memberkati.