dari Ibadah Persekutuan Medan, 27 Oktober 2009 (pagi)Tema:
Wahyu 19:9.
Tuhan mau memberikan kebahagiaan Surga kepada kita di tengah-tengah dunia yang sudah kacau, tidak menentu dan banyak air mata.
Kebahagiaan Surga adalah kebahagiaan sejati yang tidak terpengaruh oleh apapun di dunia ini (kaya/ miskin, pandai/ bodoh, kedudukan, cacat fisik, dll).
Kebahagiaan Surga adalah kebahagiaan kekal yang tidak dibatasi oleh waktu.
Bagaimana Tuhan memberikan kebahagiaan Surga kepada kita? - Lewat pengajaran tabernakel. Dalam Matius 5 ada 7 kebahagiaan, menunjuk alat-alat tabernakel.
- Lewat doa penyembahan Saat di puncak gunung dalam penyembahan, Petrus berkata: "betapa bahagianya".
- Lewat pembangunan tubuh Kristus.
- Lewat salib Tuhan/ korban Kristus
Lukas 6:20-23Berbahagia orang yang miskin, lapar, menangis, dibenci/ dianiaya karena nama Yesus. 4 hal ini menunjuk 4 tabiat dari Yesus:
- Miskin, menunjuk tabiat Yesus sebagai Raja segala raja.
- Lapar, menunjuk tabiat Yesus sebagai hamba.
- Menangis, menunjuk tabiat Yesus sebagai manusia.
- Dianiaya/ dibenci, menunjuk tabiat Yesus sebagai Anak Allah.
Jika 4 titik ini ditarik menjadi garis, menunjuk pada salib Kristus.
Jadi dari salib, Tuhan mau memberikan kebahagiaan Surga kepada kita, yang tidak bisa diterima oleh logika tetapi harus diterima dengan iman. Jika iman bisa menerima maka logika pasti bisa menerima, sebab iman lebih besar dari logika. Namun jika menerima firman dengan logika dulu, imannya akan mati. Jangan menerima firman sebagai pengetahuan, tetapi sebagai perkataan Tuhan sehingga iman bisa bertumbuh.
Yohanes 19:30Di kayu salib, Yesus meminum anggur asam yang pahit getir.
Artinya, Yesus menanggung/ menyelesaikan segala dosa manusia yang membuat manusia tidak bahagia, bahkan menderita sengsara dalam kepahitan/ kegetiran hidup. Sekaligus memberikan anggur baru/ kebahagiaan Surga kepada kita.
Praktek kebahagiaan Surga dari kayu salib:- Lukas 6:20Berbahagia orang miskin (menunjuk Yesus sebagai Raja).
2 Korintus 8:9, 1-3 Yesus Raja yang kaya sudah rela menjadi miskin supaya kita yang miskin menjadi kaya dalam kemurahan (bukan kaya uang, dll).
Kaya dalam kemurahan artinya suka memberi.
Bentuk pemberian mulai dari yang terkecil yaitu perpuluhan (sebenarnya perpuluhan bukan pemberian, tetapi mengembalikan milik Tuhan), persembahan khusus, sedekah (pemberian untuk sesama anggota tubuh Kristus yang membutuhkan).
Ukuran kaya di hadapan Tuhan adalah suka memberi, seperti jemaat Makedonia.
Lukas 12:21Orang kaya tetapi tidak mau memberi, sama dengan miskin di hadapan Tuhan.
2 Korintus 9:7Syarat memberi: dengan suka rela (tanpa paksaan) dan dengan sukacita.
2 Korintus 9:8 Hasilnya: - Allah melimpahkan kasih karunia untuk mencukupkan segala kebutuhan kita, tidak berkekurangan.
- Berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan, artinya sampai bisa merasa lebih bahagia memberi daripada menerima.
Wahyu 19:8Sampai menjadi pakaian mempelai yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
- Berbahagia orang yang lapar (menunjuk Yesus sebagai hamba).
Matius 4:1-4Setan menyuruh batu menjadi roti. Namun kehendak Tuhan, batu (bangsa kafir) menjadi anak-anak Abraham.
Yesus berpuasa untuk melakukan kehendak Bapa, melayani sampai memuaskan Bapa.
Ibrani 10:5-7Demikian pula kita sebagai hamba Tuhan/ pelayan Tuhan, kita harus melayani dengan rasa lapar, dengan suatu kebutuhan, bukan merasa dibutuhkan. Jika melayani dengan merasa dibutuhkan, tidak akan pernah puas.
Jika melayani dengan rasa lapar, dengan kebutuhan, tandanya: - Tidak pernah bosan dalam pelayanan.
- Tidak usah disuruh.
Yesaya 11:5Melayani dengan setia dan benar, bagaikan melayani dengan berikat pinggang.
Lukas 17:8Sama dengan memberi makan minum Yesus, memuaskan Yesus. Maka Yesus juga memberikan kepuasan/ kebahagiaan kepada kita. Tuhan menjamin urusan makan minum adalah urusan Tuhan, urusan kita adalah bagaimana bisa memuaskan Tuhan.
- Berbahagia orang yang menangis (menunjuk Yesus sebagai manusia).
- Yesus menangis saat lahir
- Yesus menangis melihat Lazarus meninggal. Yesus menangisi penderitaan kita.
- Yesus menangisi Yerusalem yang menolak penebusan, sama dengan Yesus menangis ketika manusia berdosa. Kita juga harus banyak menangis karena dosa-dosa. Menyesali dosa dan mengaku dosa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan dan sesama, jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.Mazmur 32:2-3Jika kita mengaku dosa, ada kebahagiaan Surga. Jika tidak mau mengaku dosa, malah menyalahkan orang lain, malah tertawa dalam dosa, akan mengalami kekeringan rohani, kematian rohani sampai menangis selamanya di neraka.
- Berbahagia orang yang dibenci/ dianiaya (menunjuk Yesus sebagai Anak Allah dalam kemuliaan).
Yesus rela sengsara, mati di kayu salib, bangkit dan dipermuliakan di tempat yang tertinggi. Jika langsung kemuliaan sama dengan kemuliaan dari setan saat setan menawarkan Yesus menjadi raja dunia. Kita juga harus memiliki tabiat Yesus sebagai Anak Allah yaitu sengsara bersama Yesus, sengsara tanpa dosa.
Saat menghadapi pencobaan, menghadapi pelayanan, menghadapi kebencian, dll, biarlah kita berdiam diri.
1 Petrus 4:12-14Maka ada Roh Kudus/ Roh Kemuliaan ada pada kita. Roh Kemuliaan untuk membuat kita mulia, yaitu keubahan hidup/ pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Keubahan hidup mulai dari hati, pusat kehidupan rohani. Hati diubahkan menjadi seperti merpati, yaitu: - Hati damai sejahtera (merpati tidak memilik empedu).
- Hati yang tulus, jujur, tidak ada dusta (merpati lambang ketulusan). Ya katakan ya, tidak katakan tidak.
- Roma 5:5Kuat dan teguh hati, tidak kecewa/ putus asa menghadapi apa pun, tetap percaya, berharap dan mengasihi Tuhan.
- Roma 8:15 Hati yang taat dengar-dengaran, apa pun yang harus dikorbankan.
Hati yang damai, tulus, kuat dan dengar-dengaran bagaikan jalan yang lurus yang akan dilewati Yesus dengan kuasa Roh Kemuliaan untuk: - 1 Petrus 4:14 memberikan kebahagiaan Surga, menghapus air mata, membalut hati yang pedih/ luka.
- Mengadakan mujizat-mujizat, mulai mujizat yang rohani (perkataan dan perbuatan diubahkan menjadi berkenan kepada Tuhan dan sesama) dan mujizat yang jasmani.
Zakharia 4:6-7Gunung yang tinggi akan rata. Masalah yang bertambah-tambah bagaikan menggunung, akan diselesaikan.
Gunung diratakan, ada jalan baru, Tuhan memberikan masa depan yang indah dan bahagia.
Sampai puncak kebahagiaan, kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba saat kedatangan Yesus kedua kali.
Tuhan memberkati.