Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 16:13-15
16:13 Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak.
16:14 Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.
16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."
Dari mulut setan tritunggal keluar tiga roh najis yang menyerupai katak dan menyebabkan peperangan yang terakhir dan terbesar (Harmagedon), juga termasuk menyebabkan terjadinya persundalan. Sikap kita adalah kita harus berjaga-jaga dan memperhatikan pakaian supaya tidak telanjang dan kelihatan kemaluannya (ayat 15). Jika manusia tidak berjaga sehingga telanjang, maka mereka tidak bisa mencapai kemuliaan kekal bersama Yesus = tidak bisa sempurna seperti Yesus, sehingga pasti ketinggalan saat Yesus datang kedua kali. Hanya ada dua pilihan, apakah kita dipermuliakan bersama Yesus atau dipermalukan.
2 Korintus 4:17
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Kemuliaan kekal yang sesungguhnya berasal dari cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus (Kabar Mempelai, firman pengajaran yang benar) yaitu firman yang kekal. Dalam penderitaan, firman yang sudah kita terima, akan muncul kembali dengan sinar kemuliaan Kristus.
2 Korintus 4:3-9
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
4:5 Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.
4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Dengan adanya cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus (harta sorgawi) yang diisikan dalam bejana tanah liat (hati kita), maka sekalipun kita harus masuk sengsara (ditindas, dalam keadaan terjepit, dianiaya, dsb.) bahkan hingga habis akal, kita tidak akan kecewa, tawar hati, ataupun putus asa dan meninggalkan Tuhan. Kita tidak akan binasa karena kekuatan dan kemuliaan dari cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, bahkan kita justru bisa menyerah sepenuh pada Tuhan sampai kita menjadi sama mulia seperti Dia. Penyerahan diri sepenuh bukan berarti bersikap "masa bodoh".
Keluaran 28 adalah tentang pakaian imam besar, yaitu pakaian kebenaran, kesucian, kemuliaan, serta pakaian pelayanan, yang kita terima dari korban Kristus di kayu salib. Selanjutnya, Keluaran 29 adalah tentang pentahbisan Harun dan anak-anaknya. Jadi, menjaga tahbisan pelayanan = menjaga pakaian pelayanan.
Keluaran 29:36-37
29:36 Tiap-tiap hari haruslah engkau mengolah seekor lembu jantan menjadi korban penghapus dosa untuk mengadakan pendamaian dan haruslah kausucikan mezbah itu, dengan mengadakan pendamaian baginya; haruslah engkau mengurapinya untuk menguduskannya.
29:37 Tujuh hari lamanya haruslah engkau mengadakan pendamaian bagi mezbah itu; haruslah engkau menguduskannya, maka mezbah itu akan menjadi maha kudus; setiap orang yang kena kepada mezbah itu akan menjadi kudus."
Kalau kita mau ditahbiskan oleh Tuhan, maka kita harus menyerahkan diri sepenuh pada Tuhan. Pada Perjanjian Lama, penyerahan diri sepenuh menunjuk pada lembu yang dipersembahkan di atas mezbah. Bagi kita sekarang (Perjanjian Baru) semua korban sudah digenapkan lewat korban Kristus di kayu salib. Salib = kayu biasa, sebelum Yesus menyerahkan diri dan mati di atas kayu salib. Setelah Yesus berkata "Sudah selesai", maka salib Kristus menjadi mezbah yang maha kudus/ suci bagi kita yang percaya kepadaNya. Kita bisa dibenarkan bahkan disempurnakan lewat korban Kristus.
Yohanes 19:31-34
19:31 Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Yesus sudah mati dengan 4 luka utama (2 di tangan dan 2 di kaki) untuk menyelamatkan bangsa Israel yang terhilang karena melanggar hukum Taurat. Namun, luka yang kelima adalah untuk menyelamatkan bangsa Kafir, yaitu luka yang terbesar dan terdalam. Luka kelima ditandai dengan darah (percaya Yesus, bertobat) dan air (baptisan air). Tanda darah dan air membenarkan hingga menyempurnakan kita.
Roma 4:25
4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.
Yesus diserahkan dan mati karena pelanggaran kita, untuk menebus dosa kita. Yesus bangkit untuk membenarkan kita. Yesus bangkit oleh kuasa Roh Kudus, dibuktikan bahwa Ia dikuburkan dalam kubur yang baru. Yesus bangkit bukan karena adanya tulang lain dalam kuburnya. Setelah itu, Yesus naik terangkat ke Sorga dalam kemuliaan.
Roma 8:11
8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Kisah Para Rasul 1:9-11
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11 dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Jika kita menyatu dengan Yesus, kita juga akan mengalami kuasa Tuhan untuk membangkitkan dan mengangkat kita. Memang kita yang ada dalam Kabar Mempelai akan mengalami pengalaman kematian (dikucilkan, ditindas, dsb). Kita memang harus mengalami pengalaman kematian (2 Korintus 4, ayat 3-9), kebangkitan (ayat 12-15), dan pengalaman kemuliaan (ayat 16-17).
Dalam pengalaman kematian, kita tetap setia seperti Maria, sehingga kelak kita akan melihat kemuliaan Tuhan.
Dalam pengalaman kebangkitan, kita tetap percaya/ yakin pada Yesus serta hidup dalam urapan dan kepenuhan Roh Kudus. Dengan demikian, salib Kristus menjadi mezbah yang maha suci.
Salib Kristus akan memancarkan sinar kemuliaan. Roh Kudus yang membangkitkan Kristus juga mampu memelihara tubuh kita secara jasmani (menolong dalam kekurangan, kesakitan, dsb.) bahkan sampai menyempurnakan kita menjadi sama mulia seperti Yesus selama-lamanya.
Jadi, Keluaran 29 menunjuk penyerahan diri Yesus sepenuhnya yang telah mati di kayu salib bagi kita semua.
Keluaran 29:38-42
29:38 "Inilah yang harus kauolah di atas mezbah itu: dua anak domba berumur setahun, tetap tiap-tiap hari.
29:39 Domba yang satu haruslah kauolah pada waktu pagi dan domba yang lain kauolah pada waktu senja.
29:40 Dan beserta domba yang satu kauolah sepersepuluh efa tepung yang terbaik dengan minyak tumbuk seperempat hin, dan korban curahan dari seperempat hin anggur.
29:41 Domba yang lain haruslah kauolah pada waktu senja; sama seperti korban sajian dan korban curahannya pada waktu pagi harus engkau mengolahnya sebagai persembahan yang harum, suatu korban api-apian bagi TUHAN,
29:42 suatu korban bakaran yang tetap di antara kamu turun-temurun, di depan pintu Kemah Pertemuan di hadapan TUHAN. Sebab di sana Aku akan bertemu dengan kamu, untuk berfirman kepadamu.
Mengolah dua ekor domba setiap hari, artinya sesudah percaya Yesus dan diselamatkan, dilanjutkan dengan menyerahkan diri untuk ditahbiskan dan melayani Tuhan, maka penyerahan dan tahbisan kita harus dibarui setiap hari (siang dan malam). Kalau tidak dibarui, maka pelayanan bisa merosot bahkan hilang penyerahan diri pada Tuhan, akibatnya adalah banyak yang bosan dan meninggalkan pelayanan pada Tuhan.
Korban penyerahan diri dan korban tahbisan (ayat 39) harus disertai tepung sepersepuluh efa, minyak tumbuk seperempat hin, dan anggur seperempat hin untuk korban curahan. Artinya, penyerahan diri dan korban yang kita berikan harus senantiasa dibarui lewat:
- Sepersepuluh efa tepung = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (Meja Roti Sajian), di mana kita mengalami persekutuan dengan Allah Anak dalam firman dan korbanNya. Kita harus mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran benar, sehingga kita mengalami penyucian terus-menerus, mulai dari 7 dosa yang dibenci oleh Tuhan.
Amsal 6:16-19
6:16 Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya:
6:17 mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,
6:18 hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan,
6:19 seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara.
Kita harus selalu menggunakan kesempatan untuk dibarui. Ada 7 dosa yang dibenci oleh Tuhan dan kita harus disucikan. Tidak boleh ada lagi (1) mata sombong, (2) lidah bercabang (perkataan yang berubah-ubah, pengajaran yang berubah-ubah), (3) tangan dengan perbuatan-perbuatan dosa yang merugikan orang lain, (4) hati yang membuat rencana yang jahat, (5) kaki (perjalanan hidup, pergaulan) yang jahat dan najis, (6) pendusta, serta (7) kebenaran diri sendiri.
Penyerahan diri sepenuh dimulai saat mendengar Kabar Mempelai dengan sungguh-sungguh, tidak dengan mengantuk, bosan, mengkritik, dsb. Selanjutnya, kita bisa mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan. Kita percaya bahwa Tuhan yang sudah memberkati dan memelihara kita. Setelah itu, kita bisa menyerahkan dosa, sehingga kita bisa hidup benar, hidup suci, dan kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Minyak tumbuk sebanyak seperempat hin = ketekunan dalam Ibadah Raya (Pelita Emas). Minyak tumbuk artinya kita mengalami perobekan dan penyaliban daging dengan segala keinginan, hawa nafsu, dan tuntutannya, sehingga kita hidup dalam urapan Roh Kudus. Roh Kudus akan memberikan akal budi.
Ayub 32:8
32:8 Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian.
Filipi 2:5-8
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Ada 7 pikiran dan perasaan Yesus, yang kita terima sebagai ganti dosa yang sudah diserahkan: (1) penyerahan diri, (2) tidak mempertahankan reputasi/ harga diri/ hak, (3) mengosongkan diri, (4) mengambil rupa seperti hamba, (5) menjadi sama seperti manusia, (6) merendahkan diri, dan (7) taat sampai daging tidak bersuara lagi. Kita hanya ikuti jalur rel kehendak Tuhan, kita tidak mengajukan kehendak kita sendiri. Seringkali kehendak/ keinginan kita seperti Martha dan Maria saat menghadapi Lazarus yang sakit dan mati 4 hari. Seringkali kita menuntut kesembuhan dari Tuhan, padahal apa yang disediakan Tuhan adalah hal yang lebih besar, yaitu mati jadi bangkit bahkan dipermuliakan. Apa yang disediakan Tuhan bagi kita jauh lebih besar daripada apa yang dituntut oleh daging.
- Korban curahan berupa seperempat hin anggur. Anggur menunjuk kemanisan/ kesukaan dalam kasih Allah, yang kita dapatkan lewat ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan (Mezbah Dupa Emas). Doa penyembahan = proses perobekan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya, karena tidak ada yang tahu kapan kedatangan Yesus kedua kali, sehingga kita harus selalu berjaga-jaga.
Roma 12:10
12:10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
Kita harus: (1) saling mengasihi, (2) saling mendahului dalam memberi hormat (tidak gila hormat), (3) saling membangun, saling membantu, (4) saling mengaku dosa dan saling mengampuni, (5) saling menasihati, (6) saling memperhatikan, serta (7) saling mendoakan. Dengan demikian, kita mengarah pada kesempurnaan (angka 7).
Roma 14:19
14:19 Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.
Efesus 4:32
4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Yakobus 5:16
5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Roma 15:14
15:14 Saudara-saudaraku, aku sendiri memang yakin tentang kamu, bahwa kamu juga telah penuh dengan kebaikan dan dengan segala pengetahuan dan sanggup untuk saling menasihati.
Ibrani 10:24
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
Jadi, pembaharuan terjadi lewat kandang penggembalaan, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Oleh sebab itu, semua imam dan pelayan Tuhan harus tergembala dengan baik, bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Jika kita tidak tekun, maka kita menjadi kering rohani, bosan, lidah juga kering sehingga hanya berisi perkataan sia-sia, menyalahkan orang lain dan tidak mau mengakui kesalahan diri sendiri, sampai mati rohani dan meninggalkan pelayanan. Kalau kita tidak dibarui, maka kita akan diterkam binatang buas sampai binasa selamanya. Jika kita tergembala dan mengalami pembaruan serta penyerahan diri lewat korban tahbisan, maka tidak akan ada yang bisa menghalangi kita.
1 Korintus 7:32-34
7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.
7:33 Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya,
7:34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.
Korban curahan = kita mencurahkan seluruh perhatian kita untuk perkara Sorga, ibadah pelayanan, dsb, tanpa ada kekuatiran atau ketakutan atau kebimbangan lagi. Mereka yang tidak menikah bisa memusatkan perhatian pada Tuhan, sedangkan yang memiliki suami/ istri dan anak harus lebih ekstra berusaha untuk memperhatikan Tuhan.
1 Petrus 2:19
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Korban curahan = kita rela menanggung sengsara yang tidak seharusnya kita tanggung. Contoh: Pada saat disiksa, Stefanus tetap memandang pada Yesus di sebelah kanan tahta Allah Bapa, sehingga timbul secercah cahaya yang menyinari Saulus. Saulus yang disinari bisa diubahkan menjadi Paulus, yaitu rasul yang dipakai untuk kemuliaan nama Tuhan. Jangan lagi kita menggunakan mulut untuk memfitnah, bergosip, dsb.
Kisah Para Rasul 7:54-60
7:54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
7:56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."
7:57 Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.
7:58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.
7:59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.
Oleh sebab itu, hari-hari ini jangan kita kecewa, putus asa, ataupun takut menghadapi apapun juga. Yesus sebagai Imam Besar dan Gembala Agung sedang berdiri, artinya sudah tiba waktunya bagi Yesus untuk melayani kita.
Hasilnya adalah:
- Ibrani 4:14-16
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Yesus mengulurkan tanganNya untuk menolong kita tepat pada waktunya.
- Pengkhotbah 3:11
3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Tangan belas kasih Imam Besar dan Gembala Agung mampu menjadikan semua indah pada waktunya.
- 1 Petrus 5:6
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Tangan belas kasih Tuhan, Imam Besar dan Gembala Agung, meninggikan kita pada waktunya. Artinya kita dipakai Tuhan untuk kemuliaan namaNya. Istilah ditinggikan juga berarti kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Yesus. Kita tidak malu, tetapi bisa dipermuliakan bersama Yesus. Kita bisa masuk Firdaus (Kerajaan 1000 tahun damai) sampai Yerusalem baru yang kekal selamanya.
Tuhan memberkati.