Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:9-20 adalah tentang penglihatan rasul Yohanes di Pulau Patmos.
Rasul Yohanes dibuang di Pulau Patmos, mengalami sengsara daging bukan karena berbuat jahat, tetapi karena firman Allah dan kesaksian Yesus. Sehingga rasul Yohanes bisa mengalami beberapa hal:
- [Wahyu 1:9] Bisa masuk persekutuan yang benar dengan Tuhan dan sesama.
- [Wahyu 1:10-16] Bisa mendengar dan melihat bunyi sangkakala yang nyaring, yang menjadi 2 wujud nyata, yaitu tujuh kaki dian dari emas yang bercahaya dan penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga.
Wahyu 1:10,12
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
Demikian juga, jika hidup kita, nikah kita, ibadah pelayanan kita, ditandai dengan sengsara daging karena Yesus, maka kita juga bisa mendengar dan melihat suara sangkakala yang nyaring, yaitu firman penggembalaan yang benar dan keras, yang diulang-ulang, sehingga bisa menyucikan dan mengubahkan kehidupan kita sampai sempurna seperti Yesus, menjadi mempelai wanita yang sempurna (kaki dian emas yang bercahaya).
Tugas gereja Tuhan/ kaki dian emas yang bercahaya adalah bersaksi dan mengundang.
Malam ini, kita belajar tentang mengundang.
Wahyu 22:17
22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!Kita mengundang umat Tuhan untuk masuk Perjamuan Kawin Anak Domba di awan-awan yang permai saat Yesus datang kembali kedua kali.
Siapa yang diundang?
- Umat Tuhan yang letih lesu dan berbeban berat.
- Umat Tuhan yang haus, tidak puas, kering rohani, sehingga berkubang dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
Dengan apa kita mengundang?
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Kita mengundang dengan Kabar Mempelai.
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Kabar Mempelai adalah cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, atau firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Kabar Mempelai memberitakan kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga di awan-awan yang permai. Kabar Mempelai mempersiapkan gereja Tuhan, kehidupan yang sudah selamat, untuk menjadi mempelai wanita Surga.
Bagaimana cara kita mengundang?
Yaitu lewat kebaktian-kebaktian kunjungan yang merupakan kepercayaan Tuhan kepada kita.
Ada 3 macam tingkatan undangan:
- Undangan pesta perkawinan.
Lukas 14:7-11
14:7 Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
14:8 “Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,
14:9 supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.
14:10 Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain.
14:11 Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”
Ini sama dengan nikah yang selalu bersuasana pesta. Nikah adalah pemberian Tuhan yang mulia hanya kepada manusia. Oleh sebab itu, kita harus selalu menjaga kebenaran, kesucian, dan kesatuan nikah, mulai dari permulaan nikah, perjalanan nikah, sampai mencapai Pesta Nikah Anak Domba Allah. Kalau sama-sama benar dan sama-sama suci, maka pasti akan menyatu.
Tidak ada kebahagiaan di dunia ini yang melebihi kebahagiaan nikah yang berpesta, inilah kebahagiaan Surga. Tetapi tidak ada penderitaan di dunia yang lebih daripada nikah yang hancur dan tidak bahagia.
Syarat nikah yang berpesta:
- Merendahkan diri, yaitu rendah hati dan lemah lembut.
Rendah hati adalah kemampuan untuk mengaku dosa sejujur-jujurnya kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Lemah lembut adalah kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Maka darah Yesus akan menutupi dan menyelesaikan dosa-dosa kita, sehingga nikah damai sejahtera dan bahagia.
Kehidupan yang mempertahankan dosa, tidak mau mengaku dosa adalah sombong. Ini adalah beban yang berat.
- Saling melayani di dalam kasih, jangan menjadi tamu terhormat.
Yesus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani sampai berkorban nyawa.
- Istri tunduk pada suami dalam segala sesuatu, tidak berbantah-bantah dan tidak bertengkar, tidak memutuskan segala sesuatu dalam rumah tangga, tidak mengajar dan memerintah suami.
Kolose 3:18
3:18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
Amsal 21:9
21:9 Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.
Kalau istri tidak tunduk, maka suami naik ke sotoh seperti raja Daud dan jatuh dalam dosa Babel, rumah tangga menjadi sarang penyamun.
Zefanya 1:5-6
1:5 juga mereka yang sujud menyembah di atas sotoh kepada tentara langit dan mereka yang menyembah dengan bersumpah setia kepada TUHAN, namun di samping itu bersumpah demi Dewa Milkom,
1:6 serta mereka yang berbalik dari pada TUHAN, yang tidak mencari TUHAN dan tidak menanyakan petunjuk-Nya.”
Kalau istri tidak tunduk, suami menjadi bimbang soal pengajaran yang benar dan penyembahan yang benar. Sampai menjadi penyembah berhala, rumah tangga menjadi sarang penyamun.
- Suami mengasihi istri dan jangan sewenang-wenang.
Kolose 3:19
3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
1 Petrus 3:7
3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
Suami yang kasar pada istri maka doanya akan terhalang. Rumah tangga menjadi sarang penyamun, kering rohani dan lemah.
Matius 18:19
18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
Kalau suami dan istri satu hati, sepakat, maka suami istri akan menjadi rumah doa. Doa selalu dijawab oleh Tuhan, penyembahan naik ke hadirat Tuhan, dan mengalami nikah yang berpesta.
- Anak-anak taat pada orang tua.
Kolose 3:20
3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
Jangan sampai membanggakan sesuatu, sebab nanti justru kebanggaan itu yang akan menggantung.
2 Samuel 18:9
18:9 Kebetulan Absalom bertemu dengan orang-orang Daud. Adapun Absalom menunggangi bagal. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah kepalanya pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang dikendarainya berlari terus.
Kalau istri tunduk, suami mengasihi istri, ditambah anak-anak taat, maka nikah itu indah dan masuk rumus nikah. Nikah menyatu sampai masuk kebahagiaan Surga selamanya.
Efesus 5:31-32
5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
- Undangan pesta siang dan malam.
Lukas 14:12-14
14:12 Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.
14:13 Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.
14:14 Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Keluaran 29:38-39
29:38 “Inilah yang harus kauolah di atas mezbah itu: dua anak domba berumur setahun, tetap tiap-tiap hari.
29:39 Domba yang satu haruslah kauolah pada waktu pagi dan domba yang lain kauolah pada waktu senja.
Korban pagi dan petang adalah dua ekor domba tiap hari, selama tujuh hari.
Keluaran 29:1
29:1 “Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Domba adalah korban tahbisan.
Pesta siang dan malam sama dengan terjadi pelipatgandaan korban tahbisan. Jadi, ini menunjuk pada pelayanan yang berpesta.
Contoh tahbisan yang berpesta adalah ibu Musa yang menyusui Musa.
Kita adalah bangsa Kafir yang tadinya tidak layak dan tidak boleh melayani Tuhan. Tetapi Tuhan sudah membuka jalur kemurahan lewat korban Kristus di kayu salib. Seharusnya kita bahagia.
Syarat supaya tahbisan berpesta adalah kita harus hidup dalam kesucian oleh pekerjaan firman pengajaran yang bagaikan sangkakala yang nyaring, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Penyucian dimulai dari dalam hati yang tidak bisa menipu. Kalau hati suci, maka pelayanan pasti akan bahagia. Jangan mencari kebahagiaan di luar firman atau di luar kesucian. Itu adalah kebahagiaan semu yang menipu, yang menuju penderitaan dan kebinasaan.
Praktek melayani dengan hati yang disucikan adalah:
- Tanpa pamrih.
Lukas 17:7-10
17:7 “Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”
Kita melayani tanpa menuntut hak, tetapi hanya melakukan kewajiban.
Kewajiban kita adalah kita melayani Tuhan sampai memuliakan dan mengagungkan Tuhan.
Yesaya 49:3-4
49:3 Ia berfirman kepadaku: “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.”
49:4 Tetapi aku berkata: “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku.”
Maka hak dan upah kita terjamin pada tangan Tuhan. Baik hak untuk hidup sekarang, masa depan, sampai hidup kekal bersama Tuhan selamanya.
- Tidak ada keinginan jahat dan keinginan najis.
Keinginan jahat adalah keinginan akan uang, yang mengakibatkan kikir dan serakah.
Keinginan najis mengarah pada dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks, nikah yang salah, perselingkuhan).
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kalau disucikan, hasilnya:
- Kita menerima jubah maha indah, yaitu karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan dari Tuhan. Hidup kita menjadi indah, tidak telanjang lagi. Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Hidup kita ditata rapi oleh Tuhan. Semakin kita dipakai, semakin rapi dan indah hidup kita.
- Lebih berbahagia memberi daripada menerima.
Kisah Rasul 20:33-35
20:33 Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga.
20:34 Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.
20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”
Kita suka memberi untuk pekerjaan Tuhan, kita suka memberi untuk sesama yang membutuhkan, sampai menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan.
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
- Undangan perjamuan besar, sama dengan undangan Pesta Nikah Anak Domba.
Lukas 14:15-20
14:15 Mendengar itu berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.”
14:16 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang.
14:17 Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.
14:18 Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.
14:19 Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.
14:20 Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.
Ini ditujukan kepada mempelai wanita yang sempurna, sama dengan gereja Tuhan yang mengalami penyucian dan keubahan hidup sampai sempurna dan sama mulia seperti Yesus.
Tetapi ada kehidupan yang menolak undangan Tuhan, yaitu:
- Menolak karena perkara-perkara dunia (horizontal).
- Menolak rencana Tuhan (vertikal).
Kalau menolak undangan Tuhan, secara tidak sadar akan menuju ke Babel.
Menolak undangan Pesta Nikah Anak Domba sama dengan menolak salib, akibatnya adalah menuju perempuan Babel yang akan dibinasakan.
Syarat untuk masuk Perjamuan Kawin Anak Domba adalah harus memikul salib.
2 Korintus 4:16-18
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Lewat salib/ percikan darah, kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Ini dimulai dengan kuat dan teguh hati, artinya:
- Tidak kecewa, tidak putus asa, tidak kendor, sekalipun usia semakin tua. Kita tetap setia berkobar melayani Tuhan.
- Tidak kecewa, tidak putus asa menghadapi pencobaan dan masalah. Kita tetap percaya dan berharap Tuhan.
- Tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar apa pun resikonya.
Posisi orang yang kuat dan teguh hati adalah seperti Yohanes bersandar di dada Tuhan. Kita mengasihi Tuhan lebih dari semua.
Yesaya 46:3-4
46:3 “Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
Kita berada dalam pelukan Tuhan sampai masa tua, sampai selama-lamanya. Hasilnya:
- Mati hidup kita adalah dalam tanggung jawab Tuhan. Tuhan sanggup memelihara hidup kita di tengah segala kesulitan dan kemustahilan.
- Tangan anugerah Tuhan sanggup untuk memikul dan menanggung segala letih lesu dan beban berat kita, sehingga semua jadi enak dan ringan. Tuhan sanggup menyelesaikan segala masalah kita sampai yang mustahil sekalipun, tepat pada waktuNya.
- Tangan anugerah Tuhan mampu menyucikan dan menyempurnakan hidup kita sampai sama mulia dengan Tuhan.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Ukuran sama mulia dengan Tuhan adalah mulut tidak lagi salah dalam perkataan, hanya menyeru nama Yesus, hanya menyeru "Haleluya".
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Tuhan memberkati.