Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:9-20 tentang penglihatan Yohanes di Pulau Patmos.
Wahyu 1:9
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
Rasul Yohanes mengalami sengsara daging bukan karena berbuat dosa tetapi karena firman Allah dan kesaksian Yesus, sehingga mendorong untuk masuk persekutuan yang benar dengan Tuhan dan sesama.
Demikian juga jika hidup kita, nikah kita, ibadah pelayanan kita ditandai dengan sengsara daging tanpa dosa, maka kita juga akan masuk persekutuan yang benar dengan Tuhan dan sesama. Persekutuan dengan sesama adalah persekutuan tubuh Kristus yang benar, berdasarkan firman pengajaran yang benar. Mulai dari dalam nikah, nikah itu benar atau tidak, ditentukan oleh dasarnya apakah firman pengajaran yang benar atau tidak. Demikian juga persekutuan dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus yang sempurna.
Ada 3 hal penting dalam persekutuan yang benar:
- Persekutuan dalam kesusahan = persekutuan dalam kematian/ salib.
- Persekutuan dalam kerajaan = persekutuan dalam kebangkitan.
- Persekutuan dalam ketekunan untuk menantikan Yesus yang akan datang kembali kedua kali = persekutuan dalam kemuliaan.
ad. 3. Persekutuan dalam ketekunan untuk menantikan Yesus yang akan datang kembali kedua kali.
Lukas 12:35-40
12:35 “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
12:36 Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
12:37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
12:38 Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.
12:39 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
12:40 Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.”
Kedatangan Yesus kedua kali adalah seperti pencuri yang tidak diketahui waktunya, oleh sebab itu kita harus selalu siap sedia dan berjaga-jaga.
Jadi, persekutuan dalam ketekunan untuk menantikan Yesus sama dengan berjaga-jaga.
Kita harus berjaga-jaga dalam kehendak Tuhan, sama dengan selalu melakukan kehendak Tuhan, sama dengan taat dengar-dengaran pada kehendak Tuhan, sehingga kita bisa menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai, sesudah itu kita masuk Firdaus/ kerajaan 1000 tahun damai, sesudah itu kita masuk Kerajaan Surga yang kekal.
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orangakan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”Sebaliknya, kalau tidak berjaga-jaga sesuai kehendak Tuhan, tidak taat, tidak dengar-dengaran pada kehendak Tuhan, maka sekalipun melayani, berkorban, dll, tetapi sama dengan pembuat kejahatan yang akan diusir dari Surga dan binasa selamanya.
Ada 3 macam berjaga-jaga dalam kehendak Tuhan:
- Tetap berikat pinggang.
Lukas 12:35
12:35 “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
Efesus 6:14
6:14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
Setiap hamba Tuhan dan pelayan Tuhan harus berikat pinggang kebenaran.
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Kebenaran sama dengan firman Allah. Kebenaran sama dengan sesuatu yang menyucikan.
Jika digabungkan, kebenaran adalah firman Allah yang menyucikan kehidupan kita, firman Allah yang lebih tajam dari pedang bermata dua, firman pengajaran yang benar. Ini harus ada pada setiap hamba Tuhan dan pelayan Tuhan.
Yeremia 23:29
23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?
Firman pengajaran sama dengan nyala api.
Jadi, tetap berikat pinggang artinya berjaga-jaga dalam firman pengajaran yang benar, berjaga-jaga dalam nyala api firman Allah. Artinya, setiap hamba Tuhan dan pelayan Tuhan harus berpegang teguh dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, sehingga kita mengalami penyucian oleh nyala api firman Allah.
Mengapa hamba Tuhan dan pelayan Tuhan harus berikat pinggang, harus mengalami penyucian oleh nyala api firman Allah?
Maleakhi 3:1-3
3:1 Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
- Supaya pelayanan kita berkenan kepada Tuhan, memuaskan hati Tuhan, menyenangkan hati Tuhan.
Lukas 12:37
12:37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
Maka Tuhan juga akan mengikat pinggangNya dan melayani kita, memberikan kepuasan kepada kita. Urusan makan-minum adalah urusan Tuhan.
- Supaya pelayan Tuhan tahan berdiri untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Maleakhi 3:2-3
3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
Penyucian oleh api firman pengajaran yang benar menghasilkan hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang seperti perak dan emas.
Amsal 10:20
10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
Perak adalah penebusan sampai lidah berkata benar, jujur, jika "ya" katakan "ya", jika "tidak" katakan "tidak".
Emas adalah tabiat ilahi yang puncaknya adalah taat dengar-dengaran.
Kehidupan yang jujur dan taat dengar-dengaran tidak memiliki kusta/ kebenaran diri sendiri, melainkan memiliki kebenaran dari Tuhan.
Kisah Rasul 3:5-6
3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
3:6 Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!”
Kalau kita tampil sebagai emas dan perak rohani, kita akan mengalami kuasa kebangkitan dalam nama Yesus untuk mengatasi kelumpuhan, sehingga kita bisa tahan berdiri sampai kedatangan Tuhan kedua kali.
Menjelang kedatangan Tuhan kedua kali, kelumpuhan ini banyak terjadi dalam rumah Allah, yaitu tidak lagi setia dalam ibadah pelayanan. Kelumpuhan juga terjadi dalam nikah, sehingga tidak bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali. Kalau sudah lumpuh dalam ibadah, pasti akan lumpuh dalam nikah. Kelumpuhan juga terjadi dalam hal keuangan, yaitu mencuri milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus) dan tidak memberi sedekah pada sesama yang membutuhkan.
Hagai 2:9
2:9 Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Emas dan perak adalah milik Tuhan yang tidak bisa diganggu-gugat oleh siapa pun juga.
- Pelita tetap menyala.
Lukas 12:35
12:35 “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
Pelita tetap menyala berarti selalu ada minyak, menunjuk pada kehidupan yang diurapi dan dipenuhi oleh Roh Kudus, bahkan meluap-luap dalam Roh Kudus. Ini sama dengan memiliki nyala api Roh Kudus.
Kisah Rasul 2:3-4
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Salah satu tanda kepenuhan Roh Kudus adalah kita bisa berbahasa roh seperti yang diajarkan oleh Roh Kudus.
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Jadi, pelita tetap menyala artinya berjaga-jaga dalam nyala api Roh Kudus. Tandanya adalah setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sampai kedatangan Yesus kedua kali, sehingga bisa menembusi kegelapan malam di akhir jaman (kegelapan dosa sampai puncaknya dosa). Sebaliknya, jika pelita padam, maka akan ditelan kegelapan dosa sampai puncaknya dosa.
Roma 1:26-27
1:26 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.
1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
Kalau tidak setia dan menyala-nyala dalam ibadah pelayanan, maka pasti akan menyala-nyala dalam birahi, jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa.
- Tetap bersuasana pesta nikah yang rohani.
Lukas 12:36
12:36 Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
Pesta nikah yang rohani paling sedikit ada 2 tanda, yaitu nyala api kasih Allah dan kebahagiaan Surga (damai sejahtera dari Surga).
Suasana pesta nikah yang rohani kita dapatkan dalam doa penyembahan.
Jadi, bersuasana pesta nikah yang rohani sama dengan berjaga-jaga dalam nyala api kasih Allah dan kebahagiaan Surga, berjaga-jaga dalam doa penyembahan. Biar kita gemar menyembah Tuhan, jangan terpaksa menyembah Tuhan.
Kesimpulannya, berjaga-jaga dalam menantikan kedatangan Yesus kedua kali adalah:
- Berjaga-jaga dalam nyala api firman, hidup suci.
- Berjaga-jaga dalam nyala api Roh Kudus, setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
- Berjaga-jaga dalam nyala api kasih Allah, gemar menyembah Tuhan, sehingga kita mengalami damai sejahtera.
Ibrani 1:7
1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: “Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api.”
Pelayan Tuhan yang bagaikan nyala api adalah pelayan Tuhan yang suci, setia berkobar-kobar, dan damai sejahtera.
Mengapa kita harus menjadi nyala api?
- Ini supaya kita tahan menghadapi kedatangan Tuhan kedua kali yang bagaikan nyala api.
2 Tesalonika 1:7
1:7 dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala,
- Supaya kita mencapai takhta Tuhan di Surga.
Daniel 7:9
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Sekarang, kita menjadi takhta Tuhan di bumi. Kalau tidak suci, tidak setia berkobar-kobar, tidak damai, maka akan menjadi takhta setan.
Wahyu 4:3
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
Kalau kita sebagai pelayan Tuhan dan hamba Tuhan menampilkan takhta Tuhan di bumi, maka di sana ada pelangi Tuhan.
Kejadian 9:13-17
9:13 Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.
9:14 Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan,
9:15 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.
9:16 Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi.”
9:17 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi.”
Kisah Rasul 2:17
2:17 Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
Pelangi adalah urapan Roh Kudus dalam kehidupan kita. Ada 3 tingkatan pelangi:
- Pelangi yang ada di awan.
Kejadian 9:14-15
9:14 Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan,
9:15 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.
Artinya, bagi kehidupan yang mengalami urapan Roh Kudus tidak ada lagi kutukan dan penghukuman. Sebaliknya, Roh Kudus menghukum perbuatan daging sehingga kita bisa hidup benar.
Roma 8:13
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Mazmur 37:25-26
37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Galatia 3:14
3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
Berkat Abraham dicurahkan pada kehidupan yang benar, yaitu berkat anak cucu sampai berkat hidup kekal.
- Pelangi di atas kepala.
Wahyu 10:1
10:1 Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.
Kepala menunjuk pada logika pikiran manusia, yang seringkali disesatkan dan dibimbangkan. Pelangi di atas kepala artinya hati dan pikiran harus diurapi Roh Kudus. Mengapa?
- Sebab pada masa pertunangan, yaitu menjelang kedatangan Yesus kedua kali, banyak kehidupan seperti Hawa yang disesatkan oleh ular terhadap pribadi Yesus dan pengajaran yang benar.
2 Korintus 11:2-3
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
Tanda disesatkan adalah menambah dan mengurangi firman pengajaran yang benar.
Kejadian 2:16-17
2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
Kejadian 3:1-3
3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”
Kalau sudah mendengar dua suara yang berbeda, maka pasti akan bimbang dan mulai menambah dan mengurangi yang benar. Tetapi kalau mendengar suara yang sama, pasti akan semakin kuat dan mantap.
Hawa juga mengajar dan memerintah laki-laki.
1 Timotius 2:11-14
2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.
Kalau wanita mengajar dan memerintah laki-laki, maka laki-laki tidak bisa menjadi kepala, dan Tuhan Yesus tidak bisa menjadi kepala atas nikah dan gereja. Sehingga yang menjadi kepala adalah ular.
Wanita harus berdiam diri supaya mendudukkan laki-laki sebagai kepala dari wanita, dan mendudukkan Yesus sebagai kepala atas nikah dan gereja Tuhan.
- Supaya kita tidak dibimbangkan oleh angin gelombang pencobaan, tetapi kita tetap percaya berharap Tuhan apa pun yang sedang menimpa kita. Ini sama dengan menempatkan Yesus sebagai Kepala yang bertanggung jawab atas mati hidup kita. Dan Yesus sudah mati di Bukit Tengkorak untuk menentukan mati hidup kita, masa depan kita.
- Pelangi di takhta Tuhan, pelangi kemuliaan Tuhan.
Wahyu 4:3
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
Matius 25:31
25:31 “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
Yehezkiel 1:28
1:28 Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.
Kapan kita bisa melihat pelangi kemuliaan Tuhan? Yaitu saat tersungkur di kaki Tuhan, menyembah dengan hancur hati, mengakui kegagalan kita, mengakui hanya bergantung pada pelangi dan tidak pada yang lain.
Contohnya adalah keluarga Betania yang mengasihi Tuhan dan dikasihi Tuhan, tetapi diijinkan mengalami Lazarus yang mati 4 hari. Ini supaya keluarga Betania bisa melihat pelangi kemuliaan Tuhan.
Yohanes 11:32
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.”
Maria tersungkur di kaki Tuhan, mengaku kegagalan dan kesalahan, mengaku hanya bergantung pada pelangi kemuliaan Tuhan.
Hasilnya adalah mujizat rohani, yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Yohanes 11:39-40
11:39 Kata Yesus: “Angkat batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.”
11:40 Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?”
Yang diubahkan adalah hati yang keras diubahkan menjadi hati yang lembut, hati yang jujur dan percaya kepada Tuhan. Maka mujizat jasmani juga akan terjadi, yang mati dibangkitkan, segala kebusukan dihapuskan, yang hancur menjadi baik, masa depan menjadi indah.
Sampai saat kedatangan Yesus kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan, kita menyambut kedatangan Tuhan di awan-awan yang permai, kita duduk di takhta Tuhan.
Tuhan memberkati.