Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 13:2
13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

Ini adalah penampilan antikris dalam kombinasi empat binatang buas, yaitu:
  1. Serupa macan tutul.
  2. Kakinya seperti kaki beruang.
  3. Mulutnya seperti mulut singa.
  4. Naga memberikan kekuatannya, takhtanya, dan kekuasaannya yang besar.

ad. 3. Mulutnya seperti mulut singa.
1 Petrus 5:8
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Keistimewaan mulut singa adalah mengeluarkan suara auman yang dahsyat dan diulang-ulang, dalam wujud ajaran palsu, gosip-gosip, berita yang mengancam dan menakutkan, sehingga membuat gereja Tuhan (terutama bangsa kafir) menjadi kuatir dan bimbang, sampai gugur dari iman.

Praktek kuatir dan bimbang sampai gugur dari iman adalah:
  1. Tidak bisa lagi mengutamakan Tuhan, sama dengan tidak tergembala dengan benar dan baik, melainkan beredar-edar, terutama untuk mencari perkara jasmani.
  2. Tidak lagi menjadi anak Tuhan/ domba Tuhan, kembali menjadi anjing dan babi yang hanya berkata dan berbuat dosa sampai puncaknya dosa, sampai menuju kebinasaan selama-lamanya.

Wahyu 5:4-9
5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.”
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

Rasul Yohanes menangis dengan amat sedih (puncak kesedihan) karena tidak ada yang bisa membukakan gulungan kitab dengan tujuh meterai.

Artinya tidak ada yang bisa membukakan rahasia firman Allah, berarti tidak ada yang bisa menyuarakan firman pengajaran yang benar, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Ini berarti gereja Tuhan kalah dengan auman singa iblis, dan ditelan oleh singa iblis sampai binasa selamanya.

Oleh sebab itu, Yesus harus tampil sebagai:
  1. Anak Domba yang disembelih, mati di kayu salib, untuk membuka rahasia firman Allah.
  2. Singa dari Yehuda untuk mengaum-aum dan tunas Daud, sebagai Raja dan Gembala, yaitu memberikan firman pengajaran yang benar yang diulang-ulang, untuk mengembalakan gereja Tuhan, terutama bangsa kafir, sampai menyempurnakan gereja Tuhan.


Oleh sebab itu, gereja Tuhan terutama bangsa kafir, harus tergembala dengan benar dan baik, yaitu:
  1. Selalu berada di kandang penggembalaan/ Ruangan Suci, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
    • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
    • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
    • Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
    Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa lagi diterkam singa iblis.

  2. Harus mendengar dan melihat suara gembala/ firman penggembalaan.
    Lukas 2:20
    2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

    Mulai dari seorang gembala harus punya pengalaman mendengar dan melihat firman penggembalaan:
    1. Lewat banyak duduk di kaki Tuhan, yaitu tekun membaca Alkitab dan berdoa menyembah Tuhan.
      1 Timotius 4:13
      4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.

      • Ini supaya bisa mengerti, percaya dan yakin pada firman yang tertulis dalam Alkitab, dan mempraktekkan firman Allah. Sehingga mengalami pekerjaan firman Allah untuk menyucikan dan mengubahkan, untuk menolong kita. Ini berarti firman Allah menjadi kenyataan dalam hidup baik jasmani maupun rohani. Mata bisa melihat firman Allah.

      • Juga supaya firman yang dibaca dan dipraktekkan menjadi firman pengajaran yang benar, yang bisa disampaikan kepada sidang jemaat secara teratur dan berulang-ulang. Sehingga menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat, dan sidang jemaat bertumbuh ke arah kesempurnaan.

    2. Tekun dalam fellowship yang benar, berdasarkan firman pengajaran yang benar.

    Sidang jemaat juga harus punya pengalaman mendengar dan melihat firman.

    Matius 13:14-16
    13:14 Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
    13:15 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
    13:16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.

    Sidang jemaat bisa mendengar dan melihat firman penggembalaan jika lembut hati, sama dengan hati yang tulus dan taat. Sehingga bisa mendengar firman dengan sungguh-sungguh, dengan suatu kebutuhan. Lanjut bisa mengerti, percaya dan yakin akan firman, sampai praktek firman. Firman penggembalaan bisa menjadi kenyataan dalam hidup. Kita disucikan, kita ditolong, kita mengalami kebahagiaan Sorga. Semakin disucikan, semakin bahagia, sampai kebahagiaan kekal selamanya di Yerusalem Baru.

    Jika keras hati, tidak tulus, tidak taat, maka hanya mendengar firman tetapi tidak mengerti, tidak percaya pada firman penggembalaan. Maka sama dengan gugur dari iman, dan sedang ditelan oleh setan, tidak bahagia, letih lesu dan beban berat, sampai ratap tangis kebinasaan di neraka selamanya.

Pengalaman mendengar dan melihat firman penggembalaan menembusi dari jaman ke jaman:
  1. Jaman Allah Bapa/ jaman permulaan (dari Adam sampai Abraham), diwakili oleh Lot.
    2 Petrus 2:6-8
    2:6 dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian,
    2:7 tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, --
    2:8 sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa--

    Lot adalah orang benar di tengah Sodom dan Gomora yang jahat dan najis.

    Amsal 12:26
    12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

    Orang benar artinya kehidupan yang tergembala yang benar dan baik, selalu berada di kandang penggembalaan, selalu mendengar dan melihat firman penggembalaan.
    Kandang penggembalaan yang benar dan baik adalah di mana ada makanan firman yang benar.

    Lot mendengar dan melihat firman penggembalaan untuk meredam/ mengalahkan apa yang didengar dan dilihat di Sodom dan Gomora, yang membuat jiwa tersiksa dan stress, iman menjadi goyah, sampai gugur dari iman. Kalau sudah gugur dari iman, maka akan berbuat dosa Sodom dan Gomora yang menuju kebinasaan selamanya.

    Saat mendengar dan melihat firman penggembalaan:
    • Lot mendapat tudung perlindungan dari firman penggembalaan yang benar, sehingga tidak jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Jiwanya tidak tersiksa, tidak letih lesu dan tidak beban berat, tidak binasa selamanya.

    • Lot mengalami penyucian panca indra.
      Lukas 2:9-10
      2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
      2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:

      Perasaan (kulit) takut secara daging diubahkan menjadi takut akan Tuhan, membenci dosa sampai puncaknya dosa.
      Mulut bersaksi menyatakan kebenaran.

      Lukas 2:20
      2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

      Hidung (pernafasan) memuji dan memuliakan Tuhan, menyembah Tuhan.
      Telinga dan mata bisa mendengar dan melihat firman penggembalaan, sehingga mengalami kuasa firman penggembalaan.

      Kita terpelihara secara jasmani dan rohani di tengah kesulitan dunia. Semua menjadi enak dan ringan, tidak stress.

  2. Jaman Anak Allah (dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali), diwakili oleh Yohanes Pembaptis.
    Matius 11:2-4
    11:2 Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,
    11:3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?”
    11:4 Yesus menjawab mereka: “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:

    Yohanes Pembaptis dalam suasana penjara, menunjuk keterbatasan, tidak bisa berbuat apa-apa, kesulitan, tidak ada jalan keluar, tidak ada masa depan. Ini seringkali membuat kita menjadi bimbang.

    Apa yang harus kita lakukan? Saat bimbang, kita bertanya pada Tuhan, mendengar firman. Jika bimbang pada manusianya, kita juga bertanya langsung.

    Jika bimbang pada firman dilanjutkan, maka akan menjadi kecewa, putus asa, bahkan tinggalkan Tuhan, gugur dari iman dan ditelan setan.

    Menghadapi suasana penjara, kita harus berusaha untuk mendengar dan melihat firman penggembalaan. Jika Tuhan ijinkan kita mengalami suasana penjara, itu adalah supaya kita mengalami kuasa firman penggembalaan.

    Matius 11:5
    11:5 orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.

    Hasilnya adalah adalah ada kuasa kebangkitan untuk menyembuhkan penyakit yang mustahil. Kuasa untuk menyucikan dari lumpuh yaitu tidak setia, kusta yaitu kenajisan sampai kebenaran diri sendiri yang seringkali tidak disadari. Maka kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, mulai dari nikah. Dalam pelayanan berarti kita menanggung beban pelayanan, bukan justru menjadi beban bagi orang lain. Lanjut pelayanan dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan Kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.

  3. Jaman Allah Roh Kudus (kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali), diwakili oleh Rasul Yohanes.
    Wahyu 1:9-12
    1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
    1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
    1:11 katanya: “Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia.”
    1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.

    Rasul Yohanes dibuang ke Pulau Patmos, artinya percikan darah, sengsara daging bersama Yesus.
    Dalam menghadapi percikan darah, kita harus berusaha tergembala dengan benar dan baik, berusaha untuk mendengar dan melihat firman.

    Yehezkiel 33:1-3
    33:1 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
    33:2 “Hai anak manusia, berbicaralah kepada teman-temanmu sebangsa dan katakanlah kepada mereka: Kalau Aku mendatangkan pedang atas sesuatu negeri dan bangsa negeri itu mengambil seorang dari antara mereka dan menetapkan dia menjadi penjaganya
    33:3 dan penjaga ini melihat pedang itu datang atas negerinya, lalu meniup sangkakala untuk memperingatkan bangsanya,

    Dalam menghadapi percikan darah, kita harus berusaha untuk tergembala dengan benar dan baik. Jika Tuhan ijinkan kita mengalami percikan darah, maksud Tuhan supaya kita mengalami pekerjaan firman penggembalaan untuk:
    • Memperingati dan melindungi kita, supaya tidak mengalami hukuman Allah.
    • Menyucikan kita menjadi manusia baru, sama dengan pelita yang menyala.

    Kolose 3:9-14
    3:9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
    3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
    3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
    3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
    3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
    3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

    Penampilan pelita emas yang menyala dengan tujuh lampu:
    1. Belas kasihan: tidak menghakimi orang berdosa, tetapi juga tidak menyetujui orang berdosa.
    2. Kemurahan: dermawan, suka memberi.
    3. Rendah hati: kemampuan untuk mengaku dosa. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
    4. Lemah lembut: kemampuan untuk mendengar firman pengajaran yang diulang-ulang, yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
    5. Sabar: sabar dalam penderitaan, bisa mengucap syukur dan mengoreksi diri. Juga sabar dalam menunggu waktu Tuhan. Jangan mengambil jalan keluar sendiri di luar firman.
    6. Saling mengampuni, jangan ada dendam.
    7. Kasih yang menyatukan dan menyempurnakan.

    Praktek manusia baru, pelita yang menyala, adalah jujur dan tulus, percaya dan taat, tidak ada lagi ketakutan dan kekuatiran. Kita memiliki keberanian percaya untuk menghadap takhta Imam Besar, Gembala Agung. Kita menjadi rumah doa.

    Wahyu 1:13
    1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

    Maka Tuhan datang sebagai Gembala Agung. Dia mengulurkan tangan belas kasihNya kepada kita. Hasilnya adalah:
    • Raja Daud mewakili bapak-bapak.
      Mazmur 23:1
      23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

      Dalam penggembalaan, ada perlindungan dan pemeliharaan Tuhan kepada kita yang kecil dan tak berdaya di tengah kesulitan dunia, sampai masa antikris berkuasa.
      Secara rohani, “takkan kekurangan” artinya sampai mencapai kesempurnaan.

    • Perempuan Kanaan mewakili ibu-ibu.
      Matius 15:24-28
      15:24 Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
      15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan, tolonglah aku.”
      15:26 Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”
      15:27 Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”
      15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

      Saat jujur, percaya dan taat, maka kehancuran nikah dan buah nikah akan dipulihkan. Sesuatu yang mustahil akan diselesaikan tepat pada waktuNya. Asalkan anjing mau menjadi domba yang tergembala, maka ada pengangkatan dari Tuhan. Semua menjadi berhasil dan indah pada waktuNya.

    • Yusuf mewakili kaum muda.
      Kejadian 49:22-24
      49:22 Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.
      49:23 Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya,
      49:24 namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,

      Kaum muda yang tergembala, jujur dan taat, maka tidak ada yang bisa menjamah. Ada uluran tangan Gembala Agung yang membuat Yusuf seperti pohon di tepi air, daunnya tetap hijau, artinya tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, dalam nikah. Tidak pernah kecewa, tidak pernah putus asa, hanya mengucap syukur. Berbuah selalu artinya hidupnya manis, apa yang diperbuatnya berhasil.

Yohanes 6:56,58
6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
6:58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”

Selain mendengar dan melihat firman, dalam penggembalaan kita juga makan dan minum Perjamuan Suci. Ini adalah untuk menyatukan kita semua dalam satu kesatuan tubuh Kristus yang sempurna, juga kesatuan tubuh dengan Yesus sebagai Kepala. Saat kedatanganNya kedua kali, kita layak menyambut kedatanganNya di awan-awan yang permai. Kita tidak terpisah selamanya dari Tuhan, sampai masuk Yerusalem Baru, kandang penggembalaan terakhir.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 01 Februari 2009 (Minggu Pagi)
    ... bersama kita sampai puncaknya adalah perjalanan mempelai Amsal . ad. . Berjalan bersama Tuhan. Wahyu syarat untuk bisa berjalan bersama Tuhan dalam perjalanan seorang laki-laki dengan gadis adalah berpakaian putih. Sejak jaman Adam dan Hawa manusia sudah telanjang. Satu-satunya cara untuk bisa berjalan bersama Tuhan adalah harus berpakaian putih yang diberikan Yesus ...
  • Ibadah Doa Malang, 14 Desember 2010 (Selasa Sore)
    ... dasar pemisahannya adalah hikmat Sorgawi. Pengkhotbah Hati orang berhikmat menuju ke kanan tetapi hati orang bodoh ke kiri. Bagaimana kita mendapatkan hikmat Sorgawi Takut akan Tuhan. Kelemahlembutan. ad. . Mendapatkan hikmat Sorgawi lewat kelemahlembutan. Yakobus . Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 02 Februari 2021 (Selasa Sore)
    ... Korintus Sebab di antara kamu harus ada perpecahan supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji. Jika di Sorga ada peperangan maka di bumi ada perpecahan yang merupakan akibat dari pemberontakan sebab menolak pengajaran yang benar tidak mau tergembala oleh firman pengajaran yang benar. Jika menolak yang benar itu adalah ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 April 2010 (Minggu Pagi)
    ... senantiasa kepada Tuhan di dunia sampai hidup kekal selamanya. Yohanes Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Tangan Gembala yang baik melindungi kita dari terkaman setan tritunggal. Tangan Gembala yang baik menuntun kita ke masa depan yang indah sampai ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 Agustus 2019 (Jumat Sore)
    ... diakui dan diampuni. Seorang yang memegang jabatan pelayanan. Seorang yang beribadah melayani Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan dari Tuhan. Kita harus menjadi imam dan raja supaya berada pada arus yang benar. Syarat untuk masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna syarat untuk menjadi mempelai wanita sorga harus dewasa rohani. Anak kecil ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 Februari 2011 (Minggu Pagi)
    ... pikiran jahat pembunuhan perzinahan percabulan pencurian sumpah palsu dan hujat . Menghujat mulai dari kepada sesama memfitnah menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah sampai kepada Tuhan menghujat Firman Pengajaran benar . Kalau bejana tanah liat sudah diisi dengan benih setan maka kehidupan manusia itu sempurna dalam kejahatan dan kenajisan jadi ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 12 Februari 2022 (Sabtu Sore)
    ... melayani Tuhan ibadah pelayanan kita harus meningkat sampai menyembah Yesus. Kalau tidak memuncak ibadah pelayanan kita akan menjadi buta gelap gulita. Artinya hidup dalam kegelapan dosa dan puncaknya dosa. Kemudian hidup dalam ketakutan--tidak ada damai-- dan akhirnya jatuh ke dalam lobang yang dalam--bergaul dengan roh jahat dan najis. Ibadah pelayanan yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 Maret 2019 (Selasa Sore)
    ... dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya. Sikap kita terhadap bunyi sangkakala firman penggembalaan menentukan nasib kita apakah naik ke awan-awan permai atau turun ke lubang jurang maut. Yohanes - Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku jangan tinggal di dalam ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Maret 2019 (Rabu Sore)
    ... maka penyembahannya juga palsu. Lukas . Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. . Ia naik ke dalam salah satu perahu itu yaitu perahu Simon dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 September 2014 (Minggu Sore)
    ... yang tidak kematian. 'mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu' anak domba disembelih kemudian darahnya ditaruh di pasu dan hisop dimasukan ke dalamnya. darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu darah disapukan pada ambang atas dan disebelah kiri dan kanan. Mengapa tidak disapukan di ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.