Siaran langsung dari Ibadah Pendalaman Alkitab di Medan.
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 14-16 dalam susunan Tabernakel menunjuk pada Meja Roti Sajian.
Matius 14:13-14
14:13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
14:14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
Kalau meja hati tidak diisi roti firman Allah, maka akan diisi dengan kebencian, seperti Herodes yang membunuh Yohanes Pembaptis.
Menghadapi kekejaman Herodes, Yesus mengambil tindakan menyingkir. Kekejaman Herodes menunjuk pada ulah setan lewat pencobaan di segala bidang sampai masalah yang mustahil, juga dosa-dosa sampai puncaknya dosa, kebencian sampai kebencian tanpa alasan, sampai aniaya antikris.
Menghadapi keadaan demikian, kita juga harus mengambil tindakan menyingkir seperti Yesus.
Menyingkir artinya tindakan menjauhkan diri dari setan dengan kekuatan dosa sampai puncaknya dosa, kekuatan daging, dan kekuatan dunia.
Menyingkir artinya tindakan untuk menarik belas kasih Tuhan, yaitu lewat doa penyembahan.
Pada meja roti sajian, terdapat 2 tumpuk roti, masing-masing 6 buah (6 6). Ini sama dengan 66 kitab dalam Alkitab, sama dengan firman pengajaran yang benar. Di atas roti ada dupa, yang menunjuk pada doa penyembahan. Jadi, pengajaran yang benar mendorong kita pada penyembahan yang benar.
Dua hal ini, pengajaran dan penyembahan, tidak bisa dipisahkan. Pengajaran tanpa doa penyembahan sama dengan ahli Taurat yang hanya menjadi pengetahuan untuk diperdebatkan. Sebaliknya, penyembahan tanpa pengajaran yang benar sama dengan suatu kekejian.
Amsal 28:928:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.
Penyembahan yang benar harus mencapai ukuran yang ditetapkan oleh Tuhan.
Sebenarnya ada 3 hal yang diukur oleh Tuhan:
- Memberi.
Lukas 6:38
6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Kalau tidak bisa memberi, maka tidak akan masuk ukurannya Tuhan.
- Kikir.
Yeremia 51:13 [terjemahan lama]
51:13 Hai engkau yang duduk di tempat air banyak dan yang menaruh banyak harta benda, bahwa kesudahanmu sudah sampai dan perhinggaan kekikiranmupun.
- Doa penyembahan.
Ada 3 ukuran doa penyembahan:
- Penebusan oleh darah Yesus.
Wahyu 5:8-10
5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.”
Kehidupan yang menyembah Tuhan harus mengalami penebusan oleh darah Yesus dari 3 hal:
- Suku dan bangsa. Ini menunjuk pada dunia dengan segala pengaruhnya, yaitu kesibukan dunia, kesukaan dunia, pergaulan dunia, dll.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Jika kita ditebus dari dunia dan pengaruhnya, maka kita akan menjadi kehidupan yang setia dalam ibadah pelayanan.
- Kaum/ famili. Ini menunjuk pada daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Wahyu 5:9
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Roma 8:7
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Jika kita ditebus dari daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan, maka kita akan menjadi kehidupan yang taat dengar-dengaran.
- Bahasa/ lidah, artinya tidak berdusta, berkata benar dan baik. Jika "ya" katakan "ya", jika "tidak" katakan "tidak".
Jadi, ukuran penyembahan adalah kita harus menjadi imam-imam dan raja-raja yang beribadah melayani dan menyembah Tuhan, dengan setia, taat, dan jujur.
Amsal 15:8
15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
Kalau kita bisa menyembah dengan setia, taat, dan jujur, maka doa akan dijawab oleh Tuhan. Sama dengan kita menjadi rumah doa Tuhan. Kalau rumah tangga menjadi rumah doa, maka rumah tangga akan menjadi tempat yang selalu dirindukan. Di situ ada Tuhan yang selalu memberkati dan membela.
- Sunyi senyap, sama dengan ketenangan, perhentian, damai sejahtera oleh Roh Kudus.
Wahyu 8:1-5
8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
8:2 Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
Artinya:
- Tidak ada lagi kenajisan dan kejahatan dalam perasaan dan pikiran.
- Tidak ada lagi dendam, kebencian, iri hati.
- Tidak ada kebimbangan, ketakutan, kekuatiran.
Kalau hati tidak damai, itu yang mendorong kita jadi tidak benar. Kalau masih ada ketidakdamaian, kita harus terus berdoa menyembah Tuhan sampai ada damai sejahtera dari Roh Kudus.
Ada 2 keadaan yang sangat kontras terjadi:
- Penyembahan yang benar, makin hari makin tenang hidupnya, sampai ketenangan setengah jam di Surga.
Wahyu 8:1
8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
Ketenangan setengah jam di Surga artinya kita mengalami naungan dari Mempelai Pria Surga terhadap mempelai wanitaNya. Dalam Tabernakel, ini ditunjukkan oleh tutupan pendamaian yang menutupi tabut perjanjian, dan tidak bergeser sedikit pun.
Dalam Alkitab, ketenangan ini adalah seperti Yesus yang tidur di tengah angin dan gelombang. Inilah ketenangan dari Surga.
- Dunia makin goncang sampai hancur, musnah, dan binasa.
Wahyu 8:5
8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
- Tongkat/ buluh, menunjuk tongkat gembala, yaitu firman penggembalaan.
Wahyu 11:1
11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: “Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
Ukuran penyembahan adalah mendengar dan dengar-dengaran pada firman penggembalaan sampai daging tidak bersuara, sampai pintu tirai terobek.
Sikap penyembahan adalah sama dengan pemancungan leher/ kepala dari Yohanes Pembaptis. Kepala penuh dengan kehendak dan keinginan. Jadi, penyembahan sama dengan menyerahkan segala kehendak dan keinginan diri sendiri untuk menerima kehendak Tuhan.
Wahyu 11:2-3
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya.”
11:3 Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
Jika penyembahan tidak memenuhi ukuran sampai daging tidak bersuara, maka akan masuk dalam aniaya antikris selama 3.5 tahun. Di jaman antikris, jika tetap mau menyembah Yesus, maka dia akan dianiaya sampai dipancung kepalanya.
Dalam penggembalaan, kita harus berhati-hati terhadap suara asing. Domba yang taat dengar-dengaran pada suara gembala sampai daging tidak bersuara lagi, pasti akan lari dari suara asing.
Yohanes 10:5
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.”
Lari artinya:
- Tidak memberi kesempatan satu kali pun untuk mendengar suara asing.
- Tidak ada keinginan untuk mendengar suara asing.
Suara asing bekerja menyerang saat kita lemah. Suara asing akan membuat kita kering rohani dan tidak bisa makan firman penggembalaan yang benar.
Yehezkiel 20:37
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Tongkat gembala adalah uluran dua tangan Gembala Agung untuk menuntun kita masuk kandang penggembalaan, sehingga kita dihitung oleh Tuhan.
Kandang penggembalaan yang benar adalah Ruangan Suci, di dalamnya terdapat 3 macam alat:
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya.
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
- Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa.
Kandang yang benar adalah gembala dan domba ada di dalam kandang. Tugas gembala adalah memberi makan domba, dan tugas domba adalah makan firman penggembalaan. Hasilnya adalah kita dihitung oleh Tuhan, sama dengan diperhatikan dengan seksama. Tuhan mempedulikan kita dan mengerti keadaan kita.
Matius 10:30
10:30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
Mungkin keadaan kita hanya bagaikan sehelai rambut, tidak berdaya dan tidak diperhatikan, tidak berharga. Tetapi kalau kita mau menyembah Tuhan sampai kita sungguh-sungguh menjadi domba yang taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, maka Gembala Agung yang memperhatikan dan menghitung kita.
Hasilnya adalah:
- Kita mengalami kuasa perlindungan dan pemeliharaan Tuhan mulai sekarang di jaman yang sulit sampai masa antikris berkuasa di bumi. Juga sampai melindungi kita dari 3x7 hukuman Allah atas dunia.
- Kita mengalami belas kasihan dan kuasa pertolongan Tuhan.
Matius 14:14
14:14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
- Kita mengalami kuasa penyucian untuk mengubahkan hidup kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Tuhan.
Yehezkiel 20:37-38
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
20:38 Aku akan memisahkan dari tengah-tengahmu orang-orang yang memberontak dan mendurhaka terhadap Aku; Aku akan membawa mereka keluar dari negeri, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi di tanah Israel mereka tidak akan masuk. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
Di dalam kandang akan terjadi pemisahan. Kehidupan yang disucikan dan diubahkan akan terus disucikan dan diubahkan sampai pintu tirai terobek dan menjadi sempurna.
Wahyu 11:19
11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Sementara yang tidak mau disucikan dan tidak mau diubahkan akan terpisah. Pemisahan ini sangat mengerikan, sampai pemisahan dua orang di atas tempat tidur.
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Kita harus terus diubahkan sampai masuk kandang penggembalaan terakhir di Yerusalem Baru.
Tuhan memberkati.