Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Pdt. Mikha Sanda Toding

Matius 5:38-48,
merupakan hukum yang keempat dari 10 hukum dalam Perjanjian Baru, yaituhukum kemurahan, yaitu:
  1. Jika ditampar pipi kanan, berikan pipi kiri, artinya jangan membalas kejahatan dengan kejahatan tapi dengan kebaikan.
  2. Berjalan 1 mil sampai 2 mil, artinya:
    • Berjalan dengan sesama (horizontal) dan dengan Tuhan (vertikal), yaitu perjalanan salib.
    • Perjalanan yang meningkat, yaitu lewat bunyi sangkakala yang akan menuntun ibadah pelayanan dan penyembahan kita (Wahyu 4:1).
Ad. 1. Perjalanan salib.
Dalam perjalanan kita di tengah padang gurun dunia, kita memerlukan kekuatan dari Tuhan dan dari sesama.
Contoh pribadi yang berada dalam perjalanan salib, adalah nabi Yohanes (Yohanes Pembaptis). Dia mempunyai kekuatan berjalan bermil-mil di padang gurun dan tetap kuat (Lukas 1:80).

Jalan salib artinya:
  • jalan tahan sengsara,
  • jalan dengan taat dengar-dengaran.
Matius 3 :3-4, ada 3 hal yang membuat Yohanes Pembaptis bisa tahan berjalan di padang gurun, yaitu:
  1. Makanannya belalang dan madu hutan.
    Belalang = rasa pahit; madu hutan = rasa manis.
    Jadi ini menunjuk pada perjalanan hidup yang pahit dan manis.

    Wahyu 10:8-10.

    Rasa pahit dan manis ini berkaitan dengan gulungan kitab di tangan malaikat, yang menunjuk pada firman penggembalaan yang dibukakan rahasianya dan dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala.

    Amsal 27:7.
    Bila kita merasa lapar terhadap firman penggembalaan ini, maka sekalipun firman ini seolah-olah tidak enak bagi telinga (pahit), tapi akan memberi kemanisan dalam hidup kita. Kita harus senantiasa lapar akan firman penggembalaan, sehingga kita terus makan firman penggembalaan.

    Matius 5:6.
    Kalau kita terus merasa lapar akan firman, maka kita akan dipuaskan, dibahagiakan oleh Tuhan. Jangan sampai kita merasa bosan terhadap Firman.

    Firman ini menyucikan mulai dari perut hati kita (pahit di perut).
    Ada 3 hal yang perlu disucikan dalam perut hati ini, yaitu:
    1. Matius 7:20-23, keinginan jahat (keinginan akan uang dan perkara-perkara duniawi) dan keinginan najis (dosa makan minum dan dosa seks).
      Kisah Rasul 8:13,20-23.

    2. Ayub 10:1-2, kebenaran diri sendiri, yaitu orang berdosa yang tidak pernah mengaku dosa tetap justru mempersalahkan Tuhan dan orang lain.
      Ayub 32:1-2.

    3. Keluaran 1:11-14, kerja paksa = memaksakan diri bekerja sampai-sampai tidak bisa beribadah melayani karena terikat dengan perkara dunia.
      Bukan berarti tidak boleh bekerja atau sekolah. Boleh bekerja dan sekolah, tetapi jangan sampai terikat.

    Bagaimana caranya supaya lepas dari 3 ikatan ini?
    Jawab : mengaku dengan jujur pada Tuhan, bahwa dalam hidup kita ada kepahitan-kepahitan (keinginan jahat dan najis, kebenaran diri sendiri, kerja paksa). Mengaku pada Tuhan = memberi Yesus minum anggur pahit. Maka Tuhan akan berkata :"SUDAH SELESAI"(Yohanes 19:28-30).

    Selanjutnya, mulut kita disucikan, yaitu:
    • Jika "YA" katakan"YA", jika "TIDAK" katakan "TIDAK" (Matius 5:37), artinya jujur.
    • Mengeluarkan perkataan kesaksian (Wahyu 10:11).

  2. Memakai ikat pinggang kulit.
    Yesaya 11:2,5, ini menunjuk pada kesetiaan dan kebenaran. Kalau ada setia dan benar dalam ibadah pelayanan, bagai ikat pinggang tetap terikat pada pinggang, maka akan ada ketahanan untuk berjalan di padang gurun.

    Ikat pinggang kulit ini jangan ditukar dengan tali (Yesaya 3:24), artinya tidak setia dan tidak benar dalam ibadah pelayanan, akibatnya:
    • Hanya menghasilkan bau busuk, tidak menjadi berkat bagi Tuhan dan sesama.
    • Hanya menjadi bola permainan setan (kepala gundul).
    • Akan menerima tali cambuk (hajaran) dari Tuhan.
      Ibrani 12:5-8,10, kita menerima hajaran jika ikat pinggang kulit ditukar dengan tali, tetapi tujuannya adalah supaya kita kembali pada kebenaran dan kesetiaan. Selama belum kembali pada ikat pinggang kulit, hajaran akan terus datang.

    Yeremia 13:11, Yohanes 15:1-4.
    Berikat pinggang = carang melekat pada pokok, maka hasilnya adalah Tuhan akan tampil sebagai Bapa pengusaha = pembela dan pemelihara, dan kita akan berbuah, yaitu buah kebenaran, buah kesucian, dan buah kesetiaan, sampai buah keubahan.

    Yesaya 5:2a.
    Supaya meningkat sampai buah keubahan, harus ada pemerasan, yaitu penderitaan tanpa salah, sengsara yang diijinkan Tuhan dengan tujuan:
    • Supaya kita mengalami keubahan dari manusia daging menjadi manusia rohani (Filipi 3:20-21).
    • Supaya kita tetap tinggal dalam kasih karunia (1 Petrus 2:15-17,19).
      Seperti Yesus yang menderita penderitaan yang tidak harus Ia tanggung, kalau kita mengalami penderitaan yang tidak harus kita tanggung, itu adalah supaya kita tetap tinggal dalam kasih karunia Tuhan.

      Sampai pada puncak kasih karunia, yaitu Tuhan memberikan 2 sayap burung nazar yang akan menerbangkan kita ke padang gurun yang jauh dari mata ular (Wahyu 12:13-14). Kalau keubahan kita makin besar, maka sayap kita juga akan makin besar.

      Kegunaan sayap burung nazar:
      • Menerbangkan kita ke padang gurun yang tidak bisa dilihat dan dijamah oleh antikris.
      • Kekuatan untuk menanti kedatangan Tuhan kedua kali dan mengangkat kita untuk bertemu dengan Dia di awan-awan yang permai (Yesaya 40:29-31).

  3. Memakai jubah bulu unta.
    Roma 5:5, ini menunjuk pada kasih Allah yang dicurahkan oleh Roh Kudus. Memakai jubah bulu unta berarti ketekunan hidup kita sehari-hari dalam kasih kepada Tuhan, sehingga kita tahan di padang gurun dunia, terutama menjaga kita dari pergaulan-pergaulan dunia yang tidak benar dan tidak suci.

    Markus 6:20.
    Batas kita dalam pergaulan dengan dunia adalah benar dan suci.

    1 Korintus 5:7-8,11
    .
    Ada 6 dosa yang mengikat tubuh (cabul, pemabuk), jiwa (kikir, pemfitnah, penipu), dan roh (penyembahan berhala).

    Hati-hati dalam pergaulan, harus dibatasi dengan kebenaran dan kesucian. Jangan seperti Esau, yang cabul (Ibrani 12:16-17), masuk dalam pergaulan dunia. Akibatnya adalah susah dan pahit hidupnya, tidak pernah bahagia.
Di padang gurun dunia kita memang menghadapi:
  1. Pencobaan-pencobaan yang bagaikan ada panas dan ada dingin, baik secara jasmani (dalam ekonomi, dalam nikah) maupun secara rohani (dalam ibadah pelayanan), yang menyebabkan kegagalan-kegagalan yang mengarah pada kehancuran (Yohanes 21:3-6). Penyebab kegagalan ini adalah tidak taat dengar-dengaran. Kelanjutan kegagalan juga adalah karena tidak taat. Sampai puncak kegagalan adalah karena tidak taat. Sebaliknya, awal, kelanjuntan, sampai puncak keberhasilan adalah karena taat dengar-dengaran. Seperti Yesus taat di Sungai Yordan, di Getsemani, sampai taat di kayu salib. Menghadapi kehancuran dunia, biar kita kembali taat dengar-dengaran.

  2. Suasana penjara yang mengakibatkan kekecewaan, putus asa (Matius 11:2-6).
    Bersyukur, Yohanes memiliki kasih dalam penjara, sehingga dia tidak putus asa. Malam ini, sekalipun kekecewaan sudah melanda, tapi kalau masih ada tersisa kasih, Tuhan akan menambahkan kasih dalam kehidupan kita. Yohanes sampai rela mati kepalanya dipancung. Lewat tubuh dan darah Yesus, Tuhan akan menambahkan kasih mula-mula kita dengan kasih yang bertambah-tambah sampai kasih Mempelai (Roma 8:35-37).
Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 September 2012 (Minggu Sore)
    ... kepala dan orang-orang Farisi tidak eprcaya pada kebangkitan Yesus menolak kebangkitan Yesus dan menghalang-halangi kebangkitan Yesus dengan memeterai kubur Yesus dan menjaga kubur Yesus dengan penjaga-penjaga. Secara manusia tidak mungkin terjadi kebangkitan Yesus. Jadi percikan darah adalah penyucian terakhir terutama terhadap SESUATU YANG TIDAK BISA DIJANGKAU OLEH AKAL PIKIRAN MANUSIA sesuatu yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 20 Desember 2009 (Minggu Sore)
    ... perbuatan. Kalau tidak jadi saksi Tuhan pasti menyangkal Tuhan. Titus Orang yang tidak mau bersaksi perbuatannya hanya merugikan orang lain. Dan kalau menyangkal Tuhan itu artinya kebinasaan Apa yang harus kita saksikan Kisah Rasul tentang injil keselamatan Firman penginjilan. Efesus Firman penginjilan Firman tentang kedatangan Yesus pertama kali sebagai Juruselamat ...
  • Ibadah Doa Malang, 02 Juni 2009 (Selasa Sore)
    ... gereja Tuhan terbentuk di bumi ini. Kemudian gereja Tuhan juga akan terangkat ke Sorga saat kedatangan Yesus kedua kali. Jarak waktu antara Yesus terangkat ke Sorga dan gereja Tuhan terangkat ke Sorga disebut zaman gereja zaman akhir zaman Roh Kudus. Mengapa disebut zaman akhir Jawab sebab sesudah gereja Tuhan terangkat ke ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 November 2017 (Rabu Sore)
    ... Tempat pertama ayat 'berdiri di atas gunung batu'. Kejadian gt tentang Yusuf . namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel Gunung batu menunjuk pada pribadi Tuhan sebagai Gembala. Jadi berdiri di atas gunung batu artinya kita harus MANTAP ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 23 Desember 2009 (Rabu Sore)
    ... mencuci muka. Muka hati. Artinya hati disucikan dengan Firman. Jadi puasa adalah memberi kesempatan seluas-luasnya pada Firman dan Roh Kudus untuk menyucikan hati dan pikiran. Markus - hati yang harus disucikan. Kalau ada dosa-dosa yang tidak bisa dilawan maka harus dilawan dengan doa puasa. Kalau hati sudah disucikan kita bisa ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 28 Oktober 2017 (Sabtu Sore)
    ... Kain berarti Kain adalah keturunan pembunuh. Sudah kita pelajari Sabtu yang lalu. Zakharia dibunuh oleh raja Yoas. Jadi raja Yoas adalah keturunan pembunuh. Tawarikh . Yoas melakukan apa yang benar di mata TUHAN selama hidup imam Yoyada. . Sesudah itu raja memerintahkan supaya dibuat sebuah peti dan ditempatkan di depan pintu ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 04 Agustus 2010 (Rabu Sore)
    ... lainnya adalah menganggap sama semua pengajaran tidak peka untuk membedakan ajaran benar dan ajaran palsu . daging ikan dilaut antikris dengan kekuatan mamon yang membuat anak Tuhan menjadi kikir dan serakah. jenis daging ini menguasai anak Tuhan dan membuat anak Tuhan sakit ayan rohani gila babi . Artinya hdup dalam kejahatan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 April 2022 (Sabtu Sore)
    ... orang yang menjalankan uang Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya. . Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu. . Kata mereka kepadanya Tuan ia sudah mempunyai sepuluh mina. . Jawabnya Aku ...
  • Ibadah Raya Malang, 25 Mei 2014 (Minggu Pagi)
    ... pedih hati orang tua. Oleh sebab itu Tuhan menghukum manusia dengan air bah. Tetapi lebih dahulu Tuhan memberitakan firman nubuat bagaikan suara desau air bah kepada manusia di dunia lewat nabi Nuh. Sekaligus Tuhan memberi jalan keluar dan tempat perlindungan yaitu bahtera Nuh. Tetapi sayang hanya Nuh sekeluarga yang mau ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 08 November 2013 (Jumat Dini Hari)
    ... lewat pekerjaan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua mana pun. nbsp Matius - Karena dari hati timbul segala pikiran jahat pembunuhan perzinahan percabulan pencurian sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang. Yang disucikan dari dalam hati adalah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.