Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 7:13-15
7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
Siapa yang memakai jubah putih, berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang dan malam?
Yaitu hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang keluar dari kesusahan yang besar.
Ada dua macam kesusahan besar:
- Kesusahan besar saat antikris berkuasa di bumi selama 3.5 tahun.
Kehidupan yang mau menyembah Tuhan harus mengalami siksaan yang dahsyat sampai dipancung kepalanya, tetapi akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan dan terangkat ke Sorga. Kehidupan semacam ini mencuci jubah dengan darahnya sendiri.
- Kesusahan besar mulai sekarang ini.
Ini adalah sikap yang benar, yaitu mencuci jubah dalam darah Anak Domba. Ini sama dengan mengalami percikan darah atau sengsara daging bersama Yesus.
ad. 2. Kesusahan besar mulai sekarang ini.
Jika kita mengalami salib/ kematian bersama Yesus, maka kita akan mengalami kebangkitan bersama Yesus, dan kemuliaan bersama Yesus.
Sikap terhadap salib/ pengalaman kematian:
- Sikap yang salah adalah:
- Bersungut-sungut, mengomel, sampai kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan.
- Mencari jalan keluar sendiri di luar firman.
- Sikap yang benar adalah kita belajar dari Maria.
Matius 27:61
27:61 Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu.
Maria duduk di depan kubur Yesus, sementara yang lain sudah pergi. Artinya tidak mau cepat-cepat beranjak dari salib atau pengalaman kematian bersama Yesus, yaitu:
- Sabar dalam pengalaman kematian, sabar dalam menunggu waktu Tuhan.
Tuhan akan membuat semua indah pada waktuNya.
- Menikmati salib/ pengalaman kematian bersama Yesus, maka kita akan mengalami kebahagiaan Sorga.
Lukas 6:20-23
6:20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.
6:21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
6:22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.
6:23 Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.Dalam Lukas 6:20-23, ada empat macam kebahagiaan:
- Berbahagia orang miskin, dikaitkan dengan tabiat Yesus sebagai Raja.
- Berbahagia yang lapar, dikaitkan dengan tabiat Yesus sebagai Hamba.
- Berbahagia yang menangis, dikaitkan dengan tabiat Yesus sebagai Manusia.
- Berbahagia yang dibenci karena Yesus, dikaitkan dengan tabiat Yesus sebagai Anak Allah.
Yesus sebagai Anak Allah
||
Yesus sebagai Raja ======== Yesus sebagai Hamba
||
||
||
Yesus sebagai Manusia
Jadi, dari salib kita mengalami kebahagiaan Sorga yang seringkali tidak bisa dimengerti oleh akal/ logika, tetapi harus diterima oleh iman.
Karena iman lebih tinggi dari logika, maka apa yang bisa dimengerti oleh iman akan bisa dimengerti oleh logika.
Yohanes 19:30
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Di atas kayu salib, Yesus meminum anggur asam bercampur empedu. Artinya di atas kayu salib Yesus menanggung segala dosa dan kutukan dosa manusia, yang membuat manusia menderita, sengsara, pahit getir. Sekaligus Yesus memberikan anggur manis, yaitu kebahagiaan Sorga.
Praktek sehari-hari mengalami kebahagiaan Sorga dari salib:
- Berbahagia orang miskin, menunjuk Yesus sebagai Raja di atas segala raja.
2 Korintus 8:9
8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Yesus Raja segala raja yang kaya raya rela menjadi miskin, supaya kita yang miskin bisa menjadi kaya dalam kemurahan.
2 Korintus 8:1-3
8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.
8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
Kaya dalam kemurahan adalah suka memberi.
Lukas 12:18-21
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
Suka memberi dimulai dengan mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan, untuk pekerjaan Tuhan. Lanjut bisa memberi untuk sesama yang membutuhkan. Sampai bisa memberi seluruh hidup bagi Tuhan.
2 Korintus 9:7-8
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Syarat memberi adalah memberi dengan sukarela dan sukacita, tidak dipaksa, tidak terpaksa.
Hasilnya adalah:
- Kita menerima kasih karunia Tuhan yang sanggup untuk mencukupkan segala kebutuhan kita. Kita bisa mengaku "takkan kekurangan aku".
- Malah berkelebihan dalam pelbagai kebajikan, yaitu perbuatan yang benar dan baik, sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Kita bisa lebih berbahagia memberi daripada menerima.
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Sampai kita menerima pakaian putih berkilau-kilau, yaitu pakaian mempelai.
- Berbahagia yang lapar, menunjuk Yesus sebagai Hamba.
Lukas 6:21a
6:21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan.
Tugas hamba adalah memuaskan hati tuan.
Yesus berpuasa 40 hari 40 malam untuk melakukan kehendak Bapa di Sorga, untuk memuaskan hati Bapa.
Sekarang, kita juga harus melayani Tuhan dengan rasa lapar. Ini berarti melayani dengan suatu kebutuhan, bukan merasa dibutuhkan.
Tandanya adalah tidak pernah bosan, tidak perlu disuruh. Kita bisa setia dan tanggung jawab dalam ibadah pelayanan, setia dan benar, setia dan baik.
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Lukas 17:8
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Kalau kita melayani dengan setia dan benar, itu sama dengan melayani dengan berikat-pinggang, sama dengan memberi makan dan minum kepada Tuhan, memuaskan hati Tuhan.
Hasilnya adalah urusan makan-minum adalah urusan Tuhan. Tuhan akan memuaskan hidup kita dan memberikan kebahagiaan Sorga.
Yeremia 2:32
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.
Setia dan benar, setia dan taat, itu adalah perhiasan mempelai wanita.
- Berbahagia yang menangis, menunjuk Yesus sebagai Manusia.
Lukas 6:21b
6:21 .... Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
Yesus menangis saat bayi, saat Lazarus mati, sampai saat menangisi Yerusalem.
Demikian juga kita harus banyak menangisi diri sendiri, yaitu menangisi dosa-dosa. Kita menyadari, menyesali, dan mengakui dosa-dosa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Mazmur 32:1,11
32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
32:11 Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!
Kita harus hidup benar dan jujur. Itulah kebahagiaan Sorga.
Kita bisa jujur soal firman pengajaran yang benar, soal nikah, soal uang, sampai jujur dalam segala hal.
Kejujuran merupakan suara mempelai. Jika "ya" katakan "ya", jika "tidak" katakan "tidak". Sampai nanti tidak lagi salah dalam perkataan, hanya menyeru "Haleluya" untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Mazmur 32:3-4
32:3 Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;
32:4 sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Sela
Sikap yang salah:
- Berdiam diri, tidak mau mengaku dosa. Ini sama dengan sumsumnya kering.
Sumsum berada di tulang belakang. Kalau sumsum kering, artinya tidak bisa lagi tegak, tidak ada penyangga.
- Tertawa dalam dosa, maka pasti menangis di neraka selamanya.
- Berbahagia orang yang dibenci karena nama Yesus, menunjuk Yesus sebagai Anak Allah.
Lukas 6:22
6:22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.
Inilah percikan darah.
Mengapa Tuhan ijinkan kita mengalami percikan darah?
1 Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Yaitu supaya kita mengalami Roh kemuliaan/ Shekinah Glory.
Kegunaan Roh kemuliaan:
- Roh kemuliaan memberi kebahagiaan Sorga yang tidak bisa dipengaruhi dunia.
- Roh kemuliaan untuk mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia mulia seperti Yesus. Sehingga kita bisa menyambut kedatanganNya kedua kali sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai.
Apa yang harus diubahkan?
Matius 24:30-32
24:30 Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
24:32 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
Hati yang keras harus diubahkan menjadi hati yang melembut dan mengecil, sampai menjadi seperti bayi yang hanya menangis kepada Tuhan.
Bayi paling kecil dan lembut, tetapi mendapat perhatian paling besar dari Tuhan.
Raja Hizkia adalah raja yang besar dan hebat. Tetapi diijinkan oleh Tuhan mengalami percikan darah lewat dua hal:
- Krisis ekonomi habis-habisan.
Yesaya 36:1,12
36:1 Maka dalam tahun keempat belas zaman raja Hizkia majulah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala kota berkubu negeri Yehuda, lalu merebutnya.
36:12 Tetapi juru minuman agung berkata: "Adakah tuanku mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?"
- Vonis mati/ maut.
Yesaya 38:1-3
38:1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
38:2 Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
38:3 Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
Sikap Hizkia menghadapi percikan darah adalah melembut dan mengecil:
- Mengoyakkan pakaiannya sendiri, artinya mengakui ketelanjangan dan dosa-dosa.
Yesaya 37:1
37:1 Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
- Doa penyembahan satu jam, ditambah doa puasa, doa semalam suntuk.
Yesaya 37:14-15
37:14 Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
37:15 Hizkia berdoa di hadapan TUHAN, katanya:
Dalam doa penyembahan, kita berdiam diri di hadapan Tuhan. Kita tidak mengandalkan sesuatu dari diri kita, tetapi kita hanya mengandalkan Tuhan.
- Menjadi bayi yang hanya berharap belas kasih dan anugerah Tuhan yang besar.
Yesaya 38:3
38:3 Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
Semakin kita melembut dan mengecil, semakin kita merasakan tangan kasih dan anugerah Tuhan yang besar menggendong kehidupan kita.
Hasilnya adalah:
- Tuhan yang berperang ganti kita. Masalah yang besar akan menjadi bangkai.
Yesaya 37:35-36
37:35 Dan Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."
37:36 Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!
Tangan Tuhan sanggup memelihara dan melindungi kita yang kecil dan tak berdaya, menghadapi situasi dunia yang semakin sulit.
Tangan Tuhan yang akan memagari kita, sehingga kita merasakan damai sejahtera, semua enak dan ringan.
- Tangan belas kasih Tuhan menjadikan yang mati jadi hidup, yang susah menjadi bahagia, yang busuk menjadi harum dan indah, yang hancur menjadi baik. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Yesaya 38:3-5
38:3 Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
38:4 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya:
38:5 "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi,
Sampai kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita berdiri di hadapan takhta Tuhan, melayani Dia siang dan malam selamanya.
Tuhan memberkati.